ANALISIS OBLIGASI
ANALISIS SEKURITAS B
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
Nurfina Sari (18510017)
Buhaenah (18510023)
Diniah (18510048)
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kenikmatan dan
keberkahan yang telah diberikan selama ini. Makalah ini diterbitkan dengan maksud
agar dapat memberikan gambaran mengenai Analisis Obligasi
Makalah ini Kami susun dengan maksimal dan medapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu Kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
saran dan kritik untuk perbaikan dari semua pihak sangat saya harapkan.
Akhir kata Kami berharap semoga makalah mengenai analsiis obligasi ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat serta mampu memberikan inspirasi terhadap pembaca.
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1.Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3.Tujuan......................................................................................................................2
2.1.Pengertian Obligasi..................................................................................................3
2.2.Karakteristik Obligasi..............................................................................................5
2.4.Peringkat Obligasi..................................................................................................14
2.6.Risiko Obligasi......................................................................................................22
2.8.Studi Kasus............................................................................................................25
3.1.Kesimpulan............................................................................................................31
3.2.Saran......................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada
saat tanggal jatuh tempo. Penerbit obligasi adalah pihak yang membutuhkan dana atau
debitur, sedangkan pemegang obligasi adalah pihak yang memberikan pinjaman atau
pendanaan perusahaan tersebut, untuk pengembangan usaha dan menutup hutang yang
jatuh tempo. Meskipun obligasi merupakan salah satu bentuk investasi yang relatif lebih
aman bila dibandingkan dengan investasi dalam saham, seorang investor sebaiknya
harus mempertimbangkan risikonya, yaitu default risk. Default risk adalah risiko di
mana suatu emiten tidak mampu untuk memenuhi kewajiban keuangannya (pokok dan
bunga hutang) atau mengalami gagal bayar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
obligasi memberikan informasi atau signal tentang probabilitas kegagalan hutang suatu
emiten. Peringkat obligasi dapat mencerminkan keamanan dari suatu obligasi. Peringkat
tentang kondisi penerbit obligasi dan skala risiko dari semua obligasi yang
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Obligasi?
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Obligasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Obligasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu Obligatie yang dalam bahasa
Indonesia disebut dengan obligasi berarti kontrak. Obligasi merupakan salah satu jenis
efek yang sekarang ini mulai populer diantara surat berharga yang diperdagangkan di
pasar modal. Berikut beberapa pengertian obligasi yang dikemukakan beberapa ahli,
Lanjutan mendefinisikan adalah surat utang (pada umumnya berjangka panjang) yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Obligasi disebut surat berharga
karena pemegang obligasi memiliki klaim terhadap pembayaran bunga dan pokok
utang yang menarik bagi perusahaan atau pemerintah karena pada ummnya oblgasi
memiliki jatuh tempo yang panjang dan relatif murah karena merupakan utang secara
yang memberikan bunga yang tetap) memiliki resiko kerugian akibat fluktuasi suku
bunga di pasar. Bringham dan Houston (2006:345) dalam bukunya yang berjudul
jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok
1
Muhammad Andi Faradi dan Supriyanto. 2015. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT
OBLIGASI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jakarta Volume 2 Nomor 1 Edisi Januari-Juni 2015
2
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Jilid 1. Alih Bahasa
Ali Akbar Yulianto, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat
3
Obligasi merupakan surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang, yang mempunyai nilai
nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar
persentase tertentu yang tetap3. Bursa Efek Indonesia mendefinisikan bahwa obligasi
berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada
periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada
dasarnya merupakan surat pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh
alternatif investasi yang dapat memberikan pendapatan tetap dengan waktu yang telah
jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang
tepat jika ada. dari definisi ini dapat dimengerti bahwa obligasi adalah suatu utang
atau kewajiban jangka panjang sedang utang jangka pendek disebut dengan bill. Nilai
utang dari obligasi akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Nilai utang dari
obligasi ini dinyatakan di dalam surat utangnya. Obligasi mempunyai jatuh tempo
berarti mempunyai lama waktu pelunasannya yang sudah ditentukan. Bunga dari
3
Rika Yuliana. 2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada
Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sebelas Maret. Surakarta:
Skripsi
4
Gema Yulianingsih. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada
Perusahaan Yang Listing Di BEI.
4
obligasi adalah tetap jika ada dan sudah ditentukan. Karena obligasi membayar bunga
yang besarnya tetap maka obligasi dikenal juga kebanyakan obligasi memberikan
Obligasi dapat berupa serial bond dan term bond atau kombinasi keduanya. Serial
Bond adalah suatu kelompok obligasi berurutan yaitu satu atau lebih aplikasi akan jatuh
tempo periode berikutnya setelah satu atau lebih obligasi lainnya jatuh tempo misalnya
setiap 1 tahun setiap 2 tahun dan seterusnya. Sedangkan Term Bond adalah obligasi
perusahaan.
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman
(maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1
tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka
5
Jogiyanto Hartono. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kesebelas. Yogjakarta: BPFE. Hlm
233
5
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit
obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo.
parvalue or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah
4. Jadwal pembayaran
dapatkan ketika menerbitkan obligasi, atau dijual kepada publik merupakan jumlah
dari uang yang dipinjam. Imbalan yang akan didapatkan oleh pemerintah atau
pembayaran bunga tetap tiap tahun hingga obligasi tersebut jatuh tempo untuk
pemilik obligasi. Sehingga utang tersebut akan dilunasi pada saat jatuh tempo,
6
pemegang obligasi akan memperoleh bayaran dari peminjam berupa nilai nominal
atau nilai muka obligasi (face value). Menurut Pertiwi (2013) menyatakan bahwa
Bila perusahaan penerbit obligasi bangkrut, maka klaim terhadap utang secara
daripada saham maupun saham prefer. Namun, utang-utang yang berbeda itu
terhadap pendapatan yang didahulukan dari saham biasa dan saham prefer.
Secara umum jika suku obligasi tidak dibayar, dewan obligasi dapat
b. Nilai Pari
Nilai pari obligasi adalah nilai nominal yang tertera pada lembar obligasi
yang akan dikembalikan kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo.
nominalnya.
presentase terhadap nilai pari obligasi yang akan dibayar setiap tahun sebagi
bunga.
Periode jatuh tempo adalah lamanya waktu hingga pihak penerbit obligasi
membayarkan kembali nilai pari obligasi kepada para pemilik obligasi yang
7
sekaligus akan mengakhiri masa berlakunya.
e. Indenture
dengan dewan atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli
keuangan yang diserahi tugas untuk mengawasi hubungan antar penerbit dan
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian
obligasi (bond indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Perjanjian tersebut
diantaranya adalah:
6
Ayu Pertiwi. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Skripsi
8
pemerintah juga membutuhkan dana untuk pembangunan negara salah
utang pemerintah ini disebut dengan SUT (Surat Utang Negara) atau
2) Obligasi Ritel Indonesia, obligasi negara ritel atau obligasi ritel Indonesia
khusus Warga Negara Indonesia melalui agen penjual yaitu bank atau
sejak tahun 2006. ORI termasuk obligasi yang berkupon (bunga) tetap dan
dapat dibeli secara eceran. ORI dijual secara ritel (eceran) dengan nilai
nominal yang relatif terjangkau, mulai dari Rp5 juta dan kelipatannya,
lain:
9
deposito.
Walaupun risiko investasi ORI relatif kecil, bukan berarti investasi ORI
tanpa risiko. Risiko yang mungkin terjadi adalah capital loss, ini terjadi jika
harga jual ORI lebih rendah dibandingkan harga belinya, walaupun hal ini
dapat dihindari dengan tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo
raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya. Pendapatan
dari pembiayaan modal ini akan digunakan untuk membayar kembali utang
obligasinya. Bukan berarti pihak penerbit obligasi ini adalah pemerintah daerah,
maka obligasi ini tidak mengandung risiko sama sekali. Pemerintah kota New
York, misalnya, pada tahun 1975 pernah merestruk turisasi obligasinya dengan
jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta dengan nilai utang
akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau
10
biasanya dilindungi dengan bond indenture, yaitu janji perusahaan penerbit
obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang dituliskan kepada pihak tertentu
yang dipercaya (trustee) Trustee ini biasanya adalah suatu bank atau perusahaan
trust yang akan bertindak mewakili pemegang obligasi. Salah satu isi dari
indenture ini misalnya adalah pembayaran kupon tepat waktu dan jika
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua
jenis yaitu:
secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada
surat obligasi terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga
obligasi tersebut. Bagian inilah yang disebut kupon obligasi. Jadi kupon
Lain halnya dengan coupon bond, zero coupon bond tidak mempunyai
kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, tetapi
11
Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi,yaitu:
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak
Bunga pada obligasi ini dietapkan pada waktu pertama kali untuk kupon
Inter Bank Offering Rate), 1,5% diatas LIBOR (London Bank Offering
Rate).
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan
mengambang.
d. Berdasarkan jaminannya
1) Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo
12
sebagai jaminan. Hal tersebut akan memperkuat tingkat kepercayaan
2) Debenture
3) Subording Debenture
risiko tinggi.
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan asset tertentu. Disamping itu,
membayar bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga.
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan
13
agunan disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak
perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, asset perusahaan yang baru
yang berisi tentang keadaan pemilik hutang mengenai kemungkinan yang akan
penting dalam membeli obligasi dikarenakan dapat digunakan sebagai strategi bagi
investor dalam mengambil keputusan apakah akan membeli obligasi atau tidak
dan kinerjanya yang menerbitkan obligasi kepada calon investor. Perusahaan juga
memiliki manfaat lain dari adanya peringkat obligasi, jika peringkat yang didapatkan
perusahaan baik dengan sendirinya akan menjadi sarana promosi untuk menarik
investor untuk berinvestasi karena memiliki kepercayaan diri dengan peringkat yang
dimiliki.
7
Aning Listianingrum. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Di Tinjau Dari Analisis
Keuangan dan Non Keuangan Pada Perusahaan Non Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hlm 13
14
Peringkat obligasi merupakan skala resiko dari semua obligasi yang
oleh perusahaan pemeringkat, dan perusahaan peringkat harus mendapat izin resmi
dari pemerintah. Lembaga pemeringkat sekuritas utang atau obligasi di Indonesia ada
dua yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT. Kasnic Credit Rating
obligasi setiap satu tahun sekali selama obligasi tersebut belum lunas. Peringkat dan
berikut:
Peringkat Keterangan
AAA Efek utang dengan peringkat AAA merupakan efek utang peringkat
tertinggi dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan obligor yang
superior relatif di banding entitas Indonesia lainya untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka panjang sesuai dengan yang diperjanjikan.
AA Efek utang dengan peringkat AA memiliki kualitas kredit sedikit
dibawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor yang
sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya
sesuai dengan yang diperjanjikan relatif dibandingkan dengan entitas
Indonesia lainya.
A Efek utang dengan peringkat A memiliki dukungan kemampuan obligor
yang kuat dibandingkan dengan entitas Indonesia lainya untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai
15
dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan yang
merugikan.
BBB Efek utang dengan BBB didukung oleh kemempuan obligor yang
memadai relatif dibandingkan dengan entitas Indonesia lainnya untuk
memenuhi kewajiban finansial, namun kemampuan tersebut dapat
diperlemah oleh keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.
BB Efek utang dengan peringkat BB menunjukan dukungan kemampuan
obligor yang agak lemah relatif dibandingkan dengan entitas lainya
untuk memenuhi kewajiban potensial jangka panjangnya sesuai dengan
yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis yang tidak
menentu.
B Efek utang dengan peringkat B menunjukan parameter perlindungan
yang sangat lemah. Walaupun obligor masih memiliki kemampuan
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya
perubahan keadaan bisnis dari perekonomian yang merugikan akan
memperburuk kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban
finansialnya.
CCC Efek utang dengan peringkat CCC menunjukan efek utang yang tidak
mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya tergantung
kepada perbaikan keadaan ekternal.
D Efek utang dengan peringkat D menandakan efek utang yang macet.
Perusahaan penerbit sudah berhenti berusaha.
tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari AA
hingga CC. Tanda tambah menunjukan bahwa kategori peringkat lebih mendekati
kategori peringkat diatasnya. Tanda kurang berarti bahwa suatu kategori peringkat
tetap lebih baik dari kategori peringkat dibawahnya walaupun semakin mendekati.
Jadi rating dengan tanda (+) atau (-) berpeluang dinaikan atau tidak tergantung pada
outlook. Jika outlook bernilai positif artinya berpeluang dinaikan pada periode rating
16
mendatang, stabil artinya akan tetap dan negatif artinya akan berpeluang diturunkan
Pemeringkatan dibagi atas 2 jenis yaitu corporate rating dan securities rating.
Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan
terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pemeringkatan suatu
obligasi ini sangat berguna bagi investor obligasi, karena dengan adanya rating maka
para investor tidak perlu lagi melakukan proses evaluasi yang membosankan dan
Peringkat obligasi membantu investor dalam penilaian utang dan risiko default
1. Profitabilitas
17
karena laba yang dihasilkan dapat digunakan untuk melunasi kewajiban. Hal
tersebut didukung oleh pernyataan Burton (2000 dalam Susilowati & Sumarto,
2. Likuiditas
diukur dengan Current ratio dan Quick ratio. Menurut Sejati (2010) menyatakan
obligasi.
penjualan, dan ekuitas (Andry, 2005). Menurut Devi (2007) menyatakan bahwa
perusahaan kecil memiliki risiko yang lebih besar dibanding dengan perusahaan
18
besar. Aset yang dimiliki perusahaan besar relatif lebih besar jumlahnya
obligasi. Andry (2005) menyatakan bahwa total utang dan ukuran perusahaan
memiliki korelasi kuat dan positif. Dengan kata lain firm size dapat digunakan
sebagai pengukur total utang (termasuk obligasi), sehingga secara tidak langsung
4. Leverage
utang dalam membiayai investasi (Raharja & Sari, 2008). Pecking Order Theory
(pendanaan hasil operasi). Jika dana internal masih belum mencukupi, maka
dibutuhkan pendanaan dari hasil utang (obligasi) serta penerbitan saham baru.
2007). Penelitian Burton et al (2000) dalam Raharja & Sari (2008) menyatakan
rendah nilai rasio, maka semakin kecil aktiva yang didanai dengan utang.
Tingkat leverage yang tinggi kurang baik karena tanggungan beban bunga utang.
19
Menurut Husnan (2007), jatuh tempo adalah tanggal dimana pemegang obligasi
akan mendapatkan kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang dimilikinya.
Periode jatuh tempo obligasi bervariasi dari 1 tahun hingga diatas 5 tahun.
Obligasi yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk
diprediksi, sehingga memiliki risiko yang lebih kecil dibanding dengan obligasi
yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Mark et al (2001)
menyukai obligasi dengan umur yang lebih panjang karena risiko yang akan
a. Investor pemegang obligasi hanya berhak atas bunga tidak atas keuntungan yang
lainnya
b. Biaya penerbitan obligasi lebih murah bila dibandingkan dengan menerbitkan
saham baru
c. Obligasi tidak mempunyai hak suara sehingga tidak dapat ikut campur dalam
urusan internal perusahaan
d. Bunga obligasi relative lebih rendah bila dibandingkan dengan bunga pinjaman
kredit pada bank
10
Aries Veronica. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan
Manufaktur. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No. 2 Juni 2015
20
e. Jika obligasi diisukan lewat pasar modal, perusahaan penerbit obligasi dan
obligasinya akan dipantau oleh masyarakat dan pihak yang berwenang seperti
Bapepam, sehingga perusahaan penerbit obligasi akan lebih hati-hati.
2. Kelemahan atau kerugian obligasi
Bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi, ada hal-hal tertentu yang harus diperhatian,
salah satunya yaitu kelemahan obligasi. Berikut ini adalah kelemahan atau kerugian
obligasi
11
James Julianto Irawan, Surat Berharga : Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis (Jakarta : Kencana, 2016)
192
21
1. Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat
laba atau mengalami kerugian
2. Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang
obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan
pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham
adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko
kerugian perusahaan.12
Meskipun obligasi memiliki banyak kelebihan, obligasi juga tidak bebas risiko.
Adapun risiko obligasi menurut Rahman (2010) yaitu:
1. Risiko default, Risiko default merupakan risiko yang ditanggung investor atas
ketidakmampuan emiten melunasi obligasi pada waktu yang telah ditetapkan
dalam kontrak obligasi. Risiko default dapat dinilai dari gagal bayar kupon dan
pokok obligasi. Dampak yang ditimbulkan dari risiko default adalah harga
obligasi perusahaan menurun tajam. Selain itu perusahaan yang mengalami
gagal bayar kurang diminati investor karena risiko yang ditanggung investor
terlalu besar.
2. Callability lebih rendah, Pada investasi obligasi, emiten memiliki hak untuk
membeli kembali obligasi dari investor sebelum waktu jatuh tempo. Emiten
yang membeli kembali obligasi biasanya terjadi apabila tingkat suku bunga
deposito menurun sehingga harga obligasi akan naik. Investor yang ditarik
obligasinya oleh emiten akan merugi karena tidak sepenuhnya mendapatkan
hasil obligasi secara maksimum. Untukmeminimalkan kerugian yang dialami
investor biasanya emiten akan memberikan sejumlah kompensasi.
3. Risiko nilai tukar mata uang, Risiko ini dapat terjadi pada obligasi yang dibeli
dalam satuan mata uang negara lain, contoh: dolar AS. Jika investor membeli
obligasi pada satuan dolar AS maka kupon yang diterima juga dalam bentuk
12
Jusmani, “ Perhitungan Investasi Dalam Obligasi” Jurnal Media Wahana Ekonomik. Vol.8 (2011) N0.1
Hal 41
22
dolar AS. Apabila kondisi ekonomi semakin menguatkan nilai rupiah maka
kupon yang akan diterima akan semakin kecil dalam bentuk rupiah.13
a. Membuka Rekening.
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi adalah
memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang
menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan
pengalaman, tim yang solid baik trader/dealer ataupun riset serta fee yang
kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa mendapatkan informasi
perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda
mendapatkan pengetahuan pergerakan pasarobligasi secara akurat dan
aktual.
b. Pahami Produk Obligasi.
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi
yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri,
potensi risiko yang terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal ini
dapat diperoleh dengan mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada
bagian riset perusahaan sekuritas, di mana Anda membuka rekening atau
melalui internet. Dengan mempelajari instrumen obligasi secara lengkap,
diharapkan investor mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga
mempermudah pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di
mana Anda ingin menempatkan investasi, akan memberikan manfaat
maksimal dalam mencapai rencana yang diinginkan.
c. Lakukan Analisis.
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang
diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan
seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belakang
serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi
yang lengkap, diharapkan keputusan yang diambil tidak menimbulkan
13
Aries Veronica, “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan
Manufaktur”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya .Vol.13 (2015) No.2 . Hal 273
23
kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk membanding antara obligasi
sejenis.
d. Memberikan Amanat Beli.
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin
dibeli. Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada
trader atau broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan
melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan.
e. Siapkan Dana Membeli
Obligasi membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan pembelian obligasi
biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor individu untuk
dapat ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang
menawarkan satuan bernilai Rp50 juta atau Rp 100 juta. Setelah amanat
pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan. Jangan
sampai Anda dikenakan penalty, karena keterlambatan dalam pembayaran.
Selain itu, penempatan dana tunai yang serba mendadak mungkin bisa
mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga..
f. Penyelesaian Pembayaran Obligasi.
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke rekening
perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka Anda
sebagai pembeli tinggal menunggu proses atas transaksi tersebut. Obligasi
yang telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan sekuritas
yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Pemindahtanganan
hak atas obliasi akan sangat mudahdilakukan secara elektronik, karena saat ini
fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun sudah scriptless (tahap
warkat). Administrasi pembukuan akan dilakukan oleh bank custodian
perusahaan sekuritas Untuk hal ini, tentunya bank bersangkutan akan
memungut biaya tertentu.
24
2.8. Studi Kasus
10% dibayar dua kali setahun. Seorang investor membelinya pada harga Rp 90.000.000
(90% dari nilai nominal). Hitunglah berapa Current Yield Obligasi tersebut?
Jawab
CY= (K x N)/(NO)
Dimana
K= Tingkat Kupon
N= Nilai Obligasi
CY = 10/90
CY = 11,11%
A. Jurnal Pertama
25
preferensi likuiditas menyatakan semakin lama periode waktu maka
ketidakpastian juga semakin tinggi.
Semakin besar frekuensi transaksi maka semakin tinggi likuiditas
sehingga harga obligasi tersebut cenderung meningkat. Likuiditas yang baik
menyebabkan risiko menurun sehingga yield yang disyaratkan juga menurun.
Sebaliknya jika likuiditas menurun, harga obligasi akan menurun dan
berdampak pada meningkatnya yield.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kupon,
maturitas, likuiditas dan suku bunga terhadap yield obligasi korporasi.
4. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada seluruh perusahaan yang menerbitkan obligasi
korporasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017 dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak 44 obligasi dari 23 perusahaan
5. Jenis Penelitian
Kuantitatif: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
observasi non partisipan
6. Jenis Data
Pebelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari website BEI
(www.idx.go.id), The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dan website
Bank Indonesia (www.bi.go.org).
7. Analisis
Berdasarkan hasil data analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa pengaruh
kupon, maturitas, likuiditas dan suku bunga terhadap yield obligasi diketahui
bahwa sebesar 86,3 persen variasi yield obligasi dapat dijelaskan oleh model
sedangkan sisanya sebesar 13,7 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model
regresi. Hasil hipotesis menunjukkan kupon berpengaruh positif signifikan
terhadap yield obligasi, maturitas berpengaruh positif signifikan terhadap yield
obligasi, likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap yield obligasi, dan
suku bunga berpengaruh positif signifikan terhadap yield obligasi. Berikut
adalah beberapa saran yang dapat diberikan
26
B. Jurnal Kedua
27
menggunakan model peramalan hubungan deret waktu yang diinterpretasikan
dalam grafik analisis tren, yaitu peramalan yield obligasi pada empat belas yield
obligasi Bank BUKU 3, menunjukan tiga belas yield obligasi menunjukkan tren
menurun dan hanya satu obligasi Bank yang menunjukan tren yield meningkat.
2.9.2. Analisis Perbandingan Kedua Jurnal
1. Kedua jurnal tersebut sama-sama menganalisis mengenai pengaruh kupon,
maturity, dan likuiditas terhadap yield obligasi. Namun, terdapat perbedaan
tambahan indikator dalam jurnal pertama yaitu indikator peringkat (rating),
sedangkan jurnal kedua yaitu indikator suku bunga.
2. Pada jurnal pertama, penelitian berfokus dalam menganalisisis besaran yield
pada obligasi perbankan yaitu obligasi Bank BUKU 3 yang aktif
diperdagangka di pasar obligasi Indonesia dan peramalan atas yield obligasi
perbankan satu tahun kedepan. Sedangkan, pada jurnal kedua penelitian
berfokus dalam menganalisis besaran yield pada perusahaan yang
menerbitkan obligasi korporasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode tahun 2015-2017.
3. Pada jurnal pertama, menggunakan teknik analisis data menggunakan
regresi data panel dengan model fixed effect. Sedangkan, pada jurnal kedua
menggunakan teknik analisis data regresi linear berganda dengan metode
pengumpulan data menggunakan metode observasi non partisipan.
4. Hasil dari kedua penelitian tersebut sama-sama menunjukan bahwa variabel
kupon dan maturity berpengaruh positif terhadap yield obligasi. Dimana
apabila terjadi kenaikan 1% pada kupon akan mempengaruhi peningkatan
hasil sebesar 0,25%, dengan kupon yang tinggi dapat meningkatkan minat
investor karena akan memberikan yield yang tinggi pula. dan apabila terjadi
kenaikan 1% pada maturity akan mempengaruhi peningkatan nilai yield
sebesar 0,079%. Kedua jurnal tersebut juga sama-sama menunjukan bahwa
variabel likuiditas menunjukan pengaruh negatif yang signifikan karena
semakin besar jumlah frekuensi transaksi akan semakin tinggi likuiditas
sehingga harga obligasi semakin cenderung meningkat. Likuiditas yang baik
menyebabkan risiko menurun hingga yield yang disyaratkan juga menurun.
28
5. Variabel tambahan pada jurnal pertama, yaitu peringkat obligasi memiliki
pengaruh negatif terhadap obligasi perbankan karena peringkat obligasi
tinggi akan memberikan yield obligasi yang rendah dan risiko tinggi
tercermin dalam peringkat obligasi yang rendah. Sedangkan pada variabel
tambahan pada jurnal kedua menunjukan bahwa tingkat suku bunga
berpengaruh positif signifikan terhadap yield obligasi korporasi, karena
investor lebih menyukai investasi di deposito di bank ketika tingkat suku
bunga meningkat karena lebih menguntungkan dibandingkan obligasi.
Sehingga pemegang obligasi akan terdorong untuk mengubah obligasi yag
dimiliki menjadi deposito dengan cara menjualnya.
2.9.3. Rekomendasi
ekonomi baik mikro maupun makro antara lain kupon, maturitas, likuiditas dan
suku bunga untuk menentukan nilai yield tanpa mengabaikan faktor-faktor lain
seperti inflasi, nilai tukar, harga obligasi, dan sebagainya sebelum menerbitkan
maturitas, likuiditas dan suku bunga terhadap yield obligasi agar dapat
sub sektor tertentu. Obligasi pada korporasi akan menarik minat investor karena
29
apabila terjadi kenaikan 1% pada maturity akan mempengaruhi peningkatan nilai
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bursa Efek Indonesia mendefinisikan bahwa obligasi sebagai surat utang jangka
menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang
30
menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Obligasi merupakan alternatif pendaaan memalui utang yang menarik bagi perusahaan
atau pemerintah karena pada ummnya oblgasi memiliki jatuh tempo yang panjang dan
relatif murah karena merupakan utang secara langsung kepada masyarakat (supplier
modal).
perusahaan pemeringkat, dan perusahaan peringkat harus mendapat izin resmi dari
pemerintah. Lembaga pemeringkat sekuritas utang atau obligasi di Indonesia ada dua
yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT. Kasnic Credit Rating
3.2. Saran
Kami sepenuhnya sadar bahwa makalah ini masih perlu banyak perbaikan. Untuk
selanjutnya mungkin perlu dilakukan kajian lebih mendetail mengenai Analisis Obligasi
agar dapat bermanfaat untuk para pembaca dan pengguna informasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji dan Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat
31
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Jilid 1. Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba
Empat
Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jakarta Volume 2 Nomor 1 Edisi Januari-Juni
2015
Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kesebelas.
Yogjakarta: BPFE
Ikhsan, Yahya dan Saidaturrahmi. 2012. Peringkat Obligasi Dan Faktor Yang
Irawan, James Julianto. Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis (Jakarta :
Kencana, 2016)
Tinjau Dari Analisis Keuangan dan Non Keuangan Pada Perusahaan Non
Purwokerto
32
Veronica, Aries. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada
Juni 2015
33