Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANTAR PASAR MODAL

TENTANG

OBLIGASI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8 :

1. INDAH WARVAH YUNISA (2010622011008)


2. NADILA YELZA FANORA (2010622011003)
3. PADRIANTO (2010622011025)
4. DAVIT SYAHPUTRA (2010622011031)

DOSEN PENGAMPU :
MARETHA PRIMADYAN,SE.,M.S.Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATRA BARAT
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah Pengantar Pasar Modal dengan materi pembahasan tentang
Obligasi ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima ka terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa ma banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pariaman, 13 April 2023


Penulis

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5

2.1 Pengertian Obligasi ...................................................................................... 5

2.2 Pengertian Obligasi Menurut Ahli ................................................................ 5

2.3 Karakteristik Obligasi ................................................................................... 6

2.4 Jenis-jenis Obligasi ....................................................................................... 8

2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Harga Obligasi ................................. 11

2.6 Mengapa Obligasi Di Terbitkan ................................................................... 11

2.7 Prosedur Kewajiban Penerbitan Obligasi ..................................................... 12

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obligasi merupakan salah satu aset keuangan yang berkembang
hingga saat ini dan dapat diperdagangkan serta cukup menarik bagi
para pemilik modal dalam melakukan investasi pada pasar modal. Bagi
pemilik modal, obligasi lebih menarik dari segi return yang diperoleh
dibandingkan berinvestasi pada saham. Para investor akan memperoleh
bunga yang besarnya telah ditentukan selama periode obligasi,
sehingga obligasi dapat disebut sebagai investasi yang memberikan
penghasilan tetap. Pembayaran bunga obligasi juga harus didahulukan
sebelum penerbit obligasi membayarkan dividen kepada para
pemegang saham. Seperti halnya investasi saham, pada obligasi juga
memiliki peluang mendapatkan capital gain dengan melakukan
penjualan obligasi di pasar sekunder. Dalam hal terjadi likuidasi pada
perusahaan, pemilik obligasi juga memperoleh hak pertama atas asset
yang dimiliki perusahaan dibandingkan pemilik saham. Sehingga
investasi pada obligasi lebih aman dibandingkan bila pemilik modal
berinvestasi pada saham.
Bagi perusahaan, penerbitan obligasi menjadi salah satu pilihan
memperoleh dana dengan biaya yang lebih murah dibandingkan bila
meminjam atau kredit di bank. Selain itu kelebihan obligasi bagi
perusahaan penerbit obligasi adalah posisi kepemilikan perusahaan
tidak akan mengalami perubahan dan bagi manajemen perusahaan
penerbit obligasi memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam
memanfaatkan dana hasil penerbitan obligasi karena sifat utang yang
dapat berjangka waktu panjang. Walaupun instrumen obligasi
termasuk aman untuk melakukan investasi, namun investasi obligasi
tetap mempunyai potensi risiko. Risiko obligasi bisa berupa kegagalan
perusahaan penerbit obligasi dalam pembayaran bunga/kupon obligasi
tepat waktu. Dan risiko yang paling ditakuti investor adalah

1
perusahaan penerbit obligasi tidak mampu membayar kewajiban pokok
utangnya.
Sebelum suatu obligasi ditawarkan kepada investor, obligasi
tersebut diminta untuk diperingkat (rating) oleh lembaga pemeringkat
(rating agency) Proses pemeringkatan ini berguna untuk menilai
kinerja perusahaan dari berbagai faktor secara langsung maupun tidak
langsung. Peringkat (rating) yang diberikan oleh lembaga pemeringkat
(rating agency) dikategorikan menjadi dua macam yaitu investment
grade (dari AAA ke BB) meliputi high grade dan medium grade serta
non investment grade (dari BB ke D) meliputi speculative dan default.
Suatu obligasi yang mendapatkan peringkat non-investment grade
maka obligasi tersebut disebut dengan istilah junk bond. Sedangkan
suatu obligasi yang sebelumnya termasuk investment grade tetapi
mengalami penurunan menjadi non-investment grade, obligasi yang
demikian biasanya disebut falling angels (Sunariyah, 2006).
Pemeringkatkan efek (obligasi) bertujuan untuk menilai posisi kinerja
(kualifikasi) perusahaan, serta menunjukan kualifikasi efek (obligasi)
yang dikeluarkan.
Proses pemeringkatan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
Corporate Rating dan Securities Rating. Corporate Rating adalah
pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara
menyeluruh, sedangkan Securities Rating adalah pemeringkatan yang
dilakukan terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh
perusahaan, misalnya perinkat obligasi (pemeringkatan terhadap
obligasi (Hadi, 2015). Dalam proses pemeringkatan obligasi, rating
agency akan melihat kinerja perusahaan sebagai variabel yang akan
dinilai untuk menyatakan layak atau tidaknya obligasi yang akan
diinvestasikan. Kinerja perusahaan adalah suatu kondisi perusahaan
yang menggambarkan prestasi atau hasil dari kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Maka
peringkat obligasi suatu obligasi perusahaan mencerminkan kinerja
perusahaan obligasi seperti kinerja keuangan, manajemen, bisnis dan

2
kondisi industri perusahaan obligasi tersebut. Sehingga semakin tinggi
peringkat obligasi suatu perusahaan maka semakin bagus kinerja
perusahaan tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah peringkat
obligasi suatu perusahaan, maka menandakan bahwa kinerja
perusahaan tersebut buruk (Rahardjo, 2003).
Beberapa peneliti seperti, Holthausen & Leftwich, (1986), Hertel,
(2013), Rodriguez (2012), dan Dichev (2001) telah mencoba
mempelajari hubungan perubahan peringkat obligasi dengan kinerja
saham perusahaan dan menyimpulkan bahwa adanya pengaruh
perubahan peringkat obligasi terhadap kinerja saham perusahaan.
Kinerja saham perusahaan dapat dilihat dari harga saham dan return
saham yang dihasilkan. Perubahan peringkat obligasi dapat
menyebabkan pergerakan harga saham perusahaan dimana perusahaan
yang mengalami peningkatan peringkat obligasi mencerminkan kinerja
perusahaan yang baik, sehingga harga saham akan cenderung
meningkat dan apabila harga saham meningkat maka return yang
dihasilkan juga meningkat dan begitu pula sebaliknya. Perusahaan
dalam satu industri, cenderung memperoleh efek dari suatu
pengumuman yang terjadi pada perusahaan lain dalam industri. Efek
ini dinamakan efek intra industri, yaitu adanya transfer informasi dari
perusahaan yang mengumumkan suatu peristiwa kepada pihak lain
yang tidak mengumumkan suatu peristiwa yang berada dalam industri
yang sama. Dalam transfer informasi intra industri terdapat dua efek
yang kemungkinan muncul yaitu efek contagion (contagion effect) dan
efek kompetitif (competitive effect). Efek contagion menunjukan
adanya dampak penularan yang bersifat konsisten (sama) sedangkan
efek kompetitif mengindikasikan adanya dampak penularan yang
bertolak belakang (berbeda) pada semua perusahaan dalam satu
industri (Rafik dan Arafah, 2019).
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Obligasi?
2. Menjelaskan Pengertian Obligasi Menurut Ahli?

3
3. Menjelaskan Karakteristik Obligasi?
4. Menjelaskan Jenis-jenis Obligasi?
5. Menjelaskan Apa Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Harga Obligasi?
6. Menjelaskan Mengapa Obligasi Di Terbitkan?
7. Menjelaskan Bagaimana Prosedur Kewajiban Penerbitan
Obligasi?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Obligasi.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Obligasi Menurut Ahli.
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Obligasi.
4. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Obligasi.
5. Untuk Mengetahui Apa Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Harga Obligasi.
6. Untuk Mengetahui Mengapa Obligasi Di Terbitkan.
7. Untuk Mengetahui Bagaimana Prosedur Kewajiban
Penerbitan Obligasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obligasi


Obligasi adalah suatu surat berharga berupa pengakuan atau
pernyataan utang yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit, baik
perusahaan swasta maupun pemerintah.Perusahaan penerbit merupakan
pemilik utang. Lalu, surat yang diterbitkan tadi dapat dijual-belikan
kepada masyarakat. Di sini masyarakat berperan sebagai pemegang
obligasi atau pihak yang berpiutang. Surat pernyataan utang yang
diperjual-belikan tersebut berisi perjanjian bahwa perusahaan penerbit
akan melunasi utang serta bunga pada tanggal jatuh tempo. Waktu jatuh
tempo obligasi biasanya berkisar 1 sampai 10 tahun. Secara umum,
perusahaan menerbitkan surat utang untuk mendapatkan modal/dana segar
dari masyarakat agar kinerja perusahaan tidak terhambat karena
kekurangan dana.

2.2 Pengertian Obligasi Menurut Ahli


1. Jonathan B. Berk
Beliau menjelaskan pengertian obligasi adalah sebuah surat
berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan, baik dari
pemerintah maupun swasta, dengan tujuan meraih modal dari para
investor. Keuntungan investor diperoleh dari pengembalian modal
serta bunga yang dibayarkan pemilik utang sesuai perjanjian awal.
2. Eduardus Tandelilin
Eduardus menerangkan tentang apa itu obligasi, yaitu
sebuah sekuritas yang disepakati berdasarkan perjanjian
pembayaran pada saat jatuh tempo.
3. Frank J. Fabozzi
Frank menjelaskan obligasi adalah salah satu jenis utang
atau surat pengakuan utang yang diterbitkan perusahaan maupun
pemerintah dan harus dilunasi saat waktu jatuh tempo. Keuntungan

5
yang didapatkan investor berasal dari tingkat bunga berdasarkan
kesepakatan dengan penerbit surat utang.
4. Yuliana dkk
Yuliana dkk. menerangkan apa itu obligasi sebagai surat utang
yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbit, baiklembaga atau
negara, berisi nominal tertentu serta kesanggupan untuk melunasi
pengembalian modal dan bunganya pada saat jatuh tempo.
Pembayaran bunga dilakukan secara berkala berdasarkan
persentase tertentu yang nilainya tetap.

2.3 Karakteristik Obligasi


Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang
obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi.Oleh
karena itu,emiten obligasi akan membarikan kompensasi bagi investor
pemegang obligasi,berupa kupon yang dibayarkan secara periodic
terhadap investor.Secara umun karakteristik obligasi dapat dilihat dari
beberapa hal sebagai berikut:
1. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsic suatu obligasi merupakan nilai teoritis dari suatu
obligasi.Nilai intrinsic bias diperoleh dari hasil estimasi nilai saat
ini(present value)dari semua aliran kas obligasi dimasa yang akan
datang.Nilai intrinsic obligasi dipengaruhi oleh tingkat kupon yang
diberikan, waktu jatuh tempo dan nilai prinsipalnya.
a) Nilai Obligasi (Jumlah Dana Yang Dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan
jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal
dengan istilah "jumlah emisi obligasi". Penentuan besar kecilnya
jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas
perusahaan, kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
b) Jangka Waktu Obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau
berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh

6
tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang
10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan
semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.
c) Tingkat Pokok dan Kupon
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui
oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi
pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan
redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon
rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang
disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap
tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik
obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat
persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan
besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate
dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun
sebesar$80.
d) Jadwal Pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan
penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
2. Tipe Penerbitnya
Obligasi dapat mempunyai tipe jaminan dan urutan klaim yang
berbeda beda.Emitan bias menerbitkan obligasi dengan menggunakan
jaminan asset riil tertentu yang dimiliki perusahaan ataupu tanpa
menggunakan jaminan.Obligasi tanpa jaminan umunya diterbitkan
oleh perusahaan-perusahaan yang sudah mempunyai kredibilitas bank.
3. Bond Indentures
Indentures adalah dokumen legal yang memuat hak-hak pemegang
obligasi maupun emiten obligasi.Dokumen tersebutnakan memuat
spesifikasi tertentu seperti waktu jatuh tempo obligasi,waktu
pembayaran bunga dan pembatasan pemberian deviden bagi para
pemegang saham perusahaan.

7
4. Call Provision
Call Provision adalah hak emiten obligasi untuk melunasi obligasi
sebelum waktu jatuh tempo. Call Provision akan dilaksanakan oleh
emiten jika tingkat suku bunga pasar dibawah tingkat kupon obligasi.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya modal perusahaan, akibat
kewajiban membayar bungan diatas bunga pasar yang berlaku. Call
Provision pada dasarnya akan menguntungkan emiten, dan disisi lain
akan bias merugikan investor.

2.4 Jenis-Jenis Obligasi


Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih
besar dari satu tahun dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa
jatuh tempo. Secara umum, pasar ini terjadi karena adanya instrumen yang
berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau menawarkan partisipasi
untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang.
Dalam sekuritas pasar modal ini terdapat dua macam instrumen yaitu fixed
income securities dan equity income securities.
1. Obligasi dilihat dari sisi penerbitnya.
a. Corporate Bonds: merupakan obligasi yang diterbitkan oleh
sebuah perusahaan, baik perusahaan yang berbentuk badan usaha
milik negara (BUMN), atau perusahaan swasta.
b. Government Bonds: yaitu obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah pusat.
c. Municipal Bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah guna membiayai proyek-proyek yang terkait dengan
kepentingan publik (public utility).
2. Obligasi dilihat dari sistem pembayaran bunganya:
a. Zero Coupon Bonds: adalah obligasi yang pembayaran. bunganya
tidak dilakukan secara periodik. Namun, bunga dan pokok
dibayarkan secara bersamaan pada saat obligasi tersebut jatuh
tempo.

8
b. Coupon Bonds: adalah obligasi dengan kupon yang dapat
diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya
obligasi tersebut.
c. Fixed Coupon Bonds: adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon
bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar
perdana dan pembayarannya dilakukan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds: adalah obligasi dengan tingkat kupon
bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan
suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit
(ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari
bank pemerintah dan swasta.
3. Obligasi dilihat dari hak penukaran/opsinya :
a. Convertible Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke
dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak
kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke
dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak kepada
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak kepada
investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Obligasi dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
a. Secured Bonds: adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan
tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak
ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk di dalamnya adalah:
 Guaranteed Bonds: adalah obligasi dimana pelunasan bunga
dan pokoknya dijamin dengan penangguangan dari pihak
ketiga.

9
 Mortgage Bonds: adalah obligasi dimana pelunasan bunga
dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti
atau asset tetap.
 Collateral Trust Bonds: adalah obligasi yang penjaminannya
menggunakan efek yang dimiliki penerbit dalam
portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang
dimilikinya.
b. Unsecured Bonds: adalah obligasi yang penjaminannya bukan
dengan kekayaan tertentu melainkan dengan kekayaan penerbitnya
secara umum.
5. Obligasi dilihat dari segi nilai nominalnya:
a. Konvensional Bonds: adalah obligasi yang umumnya diperjual-
belikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds: adalah obligasi yang diperjual belikan dalam satuan
nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds (obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan) maupun government bonds (obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah).
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang perhitungannya
menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds: adalah obligasi yang perhitungan imbal hasil
dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan
ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
 Obligasi Syariah Mudharabah adalah obligasi syariah yang
menggunakan akad bagi hasil sedemikian rupa sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut
diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
 Obligasi Syariah Ijarah adalah obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan
sejak awal obligasi diterbitkan.

10
2.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga Obligasi
Menurut Fabozzi (2000:545) harga obligasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah suku bunga SBI, likuiditas, rating,
kupon, dan waktu jatuh tempo (maturity) yang akan dibahas lebih lanjut
pada penelitian ini.

1. Suku bunga bank - harga obligasi berbanding terbalik dengan suku


bunga bank,apabila suku bunga naik maka harga obligasi akan turun
begitu juga sebaliknya apablila suku bunga turun maka harga obligasi
akan naik.
2. Kondisi Ekonomi secara Keseluruhan terutama tingkat Inflasi yg
mempengaruhi tingkat suku bunga bank (Resiko Pasar)

 Tingkat suku bunga naik, harga Obligasi turun


 Tingkat suku bunga turun, harga obligasi naik

3. Resiko gagal bayar (default risk) - apabila emiten yg mengeluarkan


obligasi tsb gagal bayar maka pemegang obligasi tdk akan menerima
kupon pembayaran dan juga pelunasan hutang pada saat jatuh
tempo.Hal ini akan mempengaruhi turunnya harga obligasi emiten tsb
di pasar.

2.6 Mengapa Obligasi Di Terbitkan


Mengapa Obligasi Diterbitkan?, Sebuah perusahaan dapat
menggunakan pendanaan jangka panjang selain obligasi, seperti wesel
bayar dan sewa. Untuk pendanaan yang lain tersebut perusahaan perlu
menemukan seseorang, perusahaan, atau lembaga keuangan yang
berkenanmemberikan dana yang dibutuhkan, Wesel bayar dan sewa jarang
dapat memenuhi kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan untuk
pengembangan pabrik dan beberapa proyek seperti pembangunan gedung
baru. Untuk memperoleh jumlah yang besar dari modal jangka panjang,
menejemen perusahaan biasanya memutuskan untuk menerbitkan saham

11
biasa (pendanaan ekuitas) atau obligasi. Dari sudut pandang perusahaan,
pendanaan jangka panjang melalui obligasi memberikan keunggulan
dibandingkan saham biasa. Keunggulan pendanaan obligasi dibandingkan
saham biasa yaitu sebagai berikut.

a. Kendali pemegang saham tidak berpengaruh


Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara, pemilik (pemegang
saham) tetap memiliki kendali penuh atas perusahaan.
b. Adanya penghematan dari sisi pajak Bunga obligasi bias mengurangi
jumlah pajak yang harus dibayar, sedangkan dividen pada saham
tidak.
c. Laba per saham akan lebih tinggi
Meskipun beban bunga obligasi mengurangi laba bersih, laba per
saham pada saham biasa akan menjadi lebih besar dengan pendanaan
melalui obligasi karena tidak ada tambahan saham biasa yang
diterbitkan.

2.7 Posedur Kewajiban Penerbitan Obligasi


Undang-undang menjamin kekuasaan perusahaan untuk
menerbitkan obligasi. Dalam perusahaan, diperlukan persetujuan baik dari
pemegang saham maupun dewan direksi. Dalam otorisasi penerbitan
obligasi, dewan direksi harus menetapkan jumlah obligasi yang akan
diotorisasi, total nilai nominal, dan suku bunga kontrak. Total obligasi
yang diotorisasi sering kali melebihi jumlah obligasi pada saat pertama
kali diterbitkan. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan kas di masa depan.
Nilai nominal (face value) merupakan jumlah pokok yang harus
dibayar oleh pihak yang menerbitkan obligasi pada tanggal jatuh tempo.
Suku bunga kontrak(contractual interest rate), sering kali disebut sebagai
suku bunga yang dinyatakan/stated rate), merupakan suku bunga yang
digunakan untuk menentukan jumlah bunga tunai yang harus peminjam
bayar dan investor terima. Biasanya suku bunga kontrak ditetapkan

12
sebagai suku bunga tahunan. Bunga umumnya dibayar setiap enam bulan
sekali.
Perusahaan yang menerbitkan obligasi harus menandatangani
kontrak, yang dikenal sebagai bond indenture. Dalam kontrak tersebut
dijelaskan hak pemegang obligasi dan wali amanatnya, serta disebutkan
pula kewajiban dari perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut. Wali
amanat (umumnya lembaga keuangan) menyimpan catatan dari masing-
masing pemegang obligasi, menyimpan obligasi yang belum diterbitkan,
dan memegang hak tertentu dari property yang dijaminkan.
Setelah bond indenture selesai dibuat, sertifikat obligasi (bond
certificates) dicetak. Bond indenture dan sertifikat merupakan dokumen
yang terpisah. Sertifikat obligasi memberikan informasi sepert: nama
penerbit, nilai nominal. suku bunga kontrak, dan tanggal jatuh tempo.
Obligasi pada umumnya dijual melalui perusahaan investasi yang memang
khusus menjual sekuritas.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
terdahulu dan berdasarkan tujuan dari makalah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa obligasi merupakan salah satu alternatif bagi
pemodal untuk menanam modalnya dalam pasar modal. Untuk
melakukan investasi yang baik dalam obligasi, pemodal periu
memahami sifat-sifat atau karakteristik obligasi. Adapun jenis-jenis
obligasi yaitu obligasi dengan jaminan dan tanpa jaminan, obligasi
berjangka dan berseri, obligasi atas nama dan atas unjuk, serta
obligasi konvertibel dan dapat ditarik Obligasi dapat diterbitkan pada
nilai nominal, di bawah nilai nominal (dengan diskonto atau disagio),
dan di atas nilai nominal (dengan premi atau agio).
3.2 Saran
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam makalah yang berjudul
"Kewajiban Jangka Panjang (Obligasi)" ini kami selaku penulis
berharap memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat
menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis
sendiri. Hanya sampai disinilah kemampuan kami dalam membahas
makalah ini. Semogamakalah ini memberikan manfaat pada penulis
dan para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad, 1993. "Dasar Dasar Teori Potofolio dan Analisis


Sekuritas",UPP AMP YKPN
Https://landx.id/blog/memahami-bond-valuation-adalah-karakteristik-
dan-contoh-perhitungan/
Https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/03/22/apa-itu-obligasi
Https://www.academia.edu/5274372/penilaian_obligasi

15

Anda mungkin juga menyukai