TENTANG
OBLIGASI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8 :
DOSEN PENGAMPU :
MARETHA PRIMADYAN,SE.,M.S.Ak.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah Pengantar Pasar Modal dengan materi pembahasan tentang
Obligasi ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima ka terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa ma banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perusahaan penerbit obligasi tidak mampu membayar kewajiban pokok
utangnya.
Sebelum suatu obligasi ditawarkan kepada investor, obligasi
tersebut diminta untuk diperingkat (rating) oleh lembaga pemeringkat
(rating agency) Proses pemeringkatan ini berguna untuk menilai
kinerja perusahaan dari berbagai faktor secara langsung maupun tidak
langsung. Peringkat (rating) yang diberikan oleh lembaga pemeringkat
(rating agency) dikategorikan menjadi dua macam yaitu investment
grade (dari AAA ke BB) meliputi high grade dan medium grade serta
non investment grade (dari BB ke D) meliputi speculative dan default.
Suatu obligasi yang mendapatkan peringkat non-investment grade
maka obligasi tersebut disebut dengan istilah junk bond. Sedangkan
suatu obligasi yang sebelumnya termasuk investment grade tetapi
mengalami penurunan menjadi non-investment grade, obligasi yang
demikian biasanya disebut falling angels (Sunariyah, 2006).
Pemeringkatkan efek (obligasi) bertujuan untuk menilai posisi kinerja
(kualifikasi) perusahaan, serta menunjukan kualifikasi efek (obligasi)
yang dikeluarkan.
Proses pemeringkatan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
Corporate Rating dan Securities Rating. Corporate Rating adalah
pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara
menyeluruh, sedangkan Securities Rating adalah pemeringkatan yang
dilakukan terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh
perusahaan, misalnya perinkat obligasi (pemeringkatan terhadap
obligasi (Hadi, 2015). Dalam proses pemeringkatan obligasi, rating
agency akan melihat kinerja perusahaan sebagai variabel yang akan
dinilai untuk menyatakan layak atau tidaknya obligasi yang akan
diinvestasikan. Kinerja perusahaan adalah suatu kondisi perusahaan
yang menggambarkan prestasi atau hasil dari kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Maka
peringkat obligasi suatu obligasi perusahaan mencerminkan kinerja
perusahaan obligasi seperti kinerja keuangan, manajemen, bisnis dan
2
kondisi industri perusahaan obligasi tersebut. Sehingga semakin tinggi
peringkat obligasi suatu perusahaan maka semakin bagus kinerja
perusahaan tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah peringkat
obligasi suatu perusahaan, maka menandakan bahwa kinerja
perusahaan tersebut buruk (Rahardjo, 2003).
Beberapa peneliti seperti, Holthausen & Leftwich, (1986), Hertel,
(2013), Rodriguez (2012), dan Dichev (2001) telah mencoba
mempelajari hubungan perubahan peringkat obligasi dengan kinerja
saham perusahaan dan menyimpulkan bahwa adanya pengaruh
perubahan peringkat obligasi terhadap kinerja saham perusahaan.
Kinerja saham perusahaan dapat dilihat dari harga saham dan return
saham yang dihasilkan. Perubahan peringkat obligasi dapat
menyebabkan pergerakan harga saham perusahaan dimana perusahaan
yang mengalami peningkatan peringkat obligasi mencerminkan kinerja
perusahaan yang baik, sehingga harga saham akan cenderung
meningkat dan apabila harga saham meningkat maka return yang
dihasilkan juga meningkat dan begitu pula sebaliknya. Perusahaan
dalam satu industri, cenderung memperoleh efek dari suatu
pengumuman yang terjadi pada perusahaan lain dalam industri. Efek
ini dinamakan efek intra industri, yaitu adanya transfer informasi dari
perusahaan yang mengumumkan suatu peristiwa kepada pihak lain
yang tidak mengumumkan suatu peristiwa yang berada dalam industri
yang sama. Dalam transfer informasi intra industri terdapat dua efek
yang kemungkinan muncul yaitu efek contagion (contagion effect) dan
efek kompetitif (competitive effect). Efek contagion menunjukan
adanya dampak penularan yang bersifat konsisten (sama) sedangkan
efek kompetitif mengindikasikan adanya dampak penularan yang
bertolak belakang (berbeda) pada semua perusahaan dalam satu
industri (Rafik dan Arafah, 2019).
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Obligasi?
2. Menjelaskan Pengertian Obligasi Menurut Ahli?
3
3. Menjelaskan Karakteristik Obligasi?
4. Menjelaskan Jenis-jenis Obligasi?
5. Menjelaskan Apa Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Harga Obligasi?
6. Menjelaskan Mengapa Obligasi Di Terbitkan?
7. Menjelaskan Bagaimana Prosedur Kewajiban Penerbitan
Obligasi?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Obligasi.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Obligasi Menurut Ahli.
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Obligasi.
4. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Obligasi.
5. Untuk Mengetahui Apa Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Harga Obligasi.
6. Untuk Mengetahui Mengapa Obligasi Di Terbitkan.
7. Untuk Mengetahui Bagaimana Prosedur Kewajiban
Penerbitan Obligasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
yang didapatkan investor berasal dari tingkat bunga berdasarkan
kesepakatan dengan penerbit surat utang.
4. Yuliana dkk
Yuliana dkk. menerangkan apa itu obligasi sebagai surat utang
yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbit, baiklembaga atau
negara, berisi nominal tertentu serta kesanggupan untuk melunasi
pengembalian modal dan bunganya pada saat jatuh tempo.
Pembayaran bunga dilakukan secara berkala berdasarkan
persentase tertentu yang nilainya tetap.
6
tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang
10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan
semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.
c) Tingkat Pokok dan Kupon
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui
oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi
pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan
redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon
rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang
disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap
tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik
obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat
persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan
besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate
dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun
sebesar$80.
d) Jadwal Pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan
penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
2. Tipe Penerbitnya
Obligasi dapat mempunyai tipe jaminan dan urutan klaim yang
berbeda beda.Emitan bias menerbitkan obligasi dengan menggunakan
jaminan asset riil tertentu yang dimiliki perusahaan ataupu tanpa
menggunakan jaminan.Obligasi tanpa jaminan umunya diterbitkan
oleh perusahaan-perusahaan yang sudah mempunyai kredibilitas bank.
3. Bond Indentures
Indentures adalah dokumen legal yang memuat hak-hak pemegang
obligasi maupun emiten obligasi.Dokumen tersebutnakan memuat
spesifikasi tertentu seperti waktu jatuh tempo obligasi,waktu
pembayaran bunga dan pembatasan pemberian deviden bagi para
pemegang saham perusahaan.
7
4. Call Provision
Call Provision adalah hak emiten obligasi untuk melunasi obligasi
sebelum waktu jatuh tempo. Call Provision akan dilaksanakan oleh
emiten jika tingkat suku bunga pasar dibawah tingkat kupon obligasi.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya modal perusahaan, akibat
kewajiban membayar bungan diatas bunga pasar yang berlaku. Call
Provision pada dasarnya akan menguntungkan emiten, dan disisi lain
akan bias merugikan investor.
8
b. Coupon Bonds: adalah obligasi dengan kupon yang dapat
diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya
obligasi tersebut.
c. Fixed Coupon Bonds: adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon
bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar
perdana dan pembayarannya dilakukan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds: adalah obligasi dengan tingkat kupon
bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan
suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit
(ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari
bank pemerintah dan swasta.
3. Obligasi dilihat dari hak penukaran/opsinya :
a. Convertible Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke
dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak
kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke
dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak kepada
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds: adalah obligasi yang memberikan hak kepada
investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Obligasi dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
a. Secured Bonds: adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan
tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak
ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk di dalamnya adalah:
Guaranteed Bonds: adalah obligasi dimana pelunasan bunga
dan pokoknya dijamin dengan penangguangan dari pihak
ketiga.
9
Mortgage Bonds: adalah obligasi dimana pelunasan bunga
dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti
atau asset tetap.
Collateral Trust Bonds: adalah obligasi yang penjaminannya
menggunakan efek yang dimiliki penerbit dalam
portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang
dimilikinya.
b. Unsecured Bonds: adalah obligasi yang penjaminannya bukan
dengan kekayaan tertentu melainkan dengan kekayaan penerbitnya
secara umum.
5. Obligasi dilihat dari segi nilai nominalnya:
a. Konvensional Bonds: adalah obligasi yang umumnya diperjual-
belikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds: adalah obligasi yang diperjual belikan dalam satuan
nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds (obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan) maupun government bonds (obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah).
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang perhitungannya
menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds: adalah obligasi yang perhitungan imbal hasil
dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan
ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
Obligasi Syariah Mudharabah adalah obligasi syariah yang
menggunakan akad bagi hasil sedemikian rupa sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut
diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
Obligasi Syariah Ijarah adalah obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan
sejak awal obligasi diterbitkan.
10
2.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga Obligasi
Menurut Fabozzi (2000:545) harga obligasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah suku bunga SBI, likuiditas, rating,
kupon, dan waktu jatuh tempo (maturity) yang akan dibahas lebih lanjut
pada penelitian ini.
11
biasa (pendanaan ekuitas) atau obligasi. Dari sudut pandang perusahaan,
pendanaan jangka panjang melalui obligasi memberikan keunggulan
dibandingkan saham biasa. Keunggulan pendanaan obligasi dibandingkan
saham biasa yaitu sebagai berikut.
12
sebagai suku bunga tahunan. Bunga umumnya dibayar setiap enam bulan
sekali.
Perusahaan yang menerbitkan obligasi harus menandatangani
kontrak, yang dikenal sebagai bond indenture. Dalam kontrak tersebut
dijelaskan hak pemegang obligasi dan wali amanatnya, serta disebutkan
pula kewajiban dari perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut. Wali
amanat (umumnya lembaga keuangan) menyimpan catatan dari masing-
masing pemegang obligasi, menyimpan obligasi yang belum diterbitkan,
dan memegang hak tertentu dari property yang dijaminkan.
Setelah bond indenture selesai dibuat, sertifikat obligasi (bond
certificates) dicetak. Bond indenture dan sertifikat merupakan dokumen
yang terpisah. Sertifikat obligasi memberikan informasi sepert: nama
penerbit, nilai nominal. suku bunga kontrak, dan tanggal jatuh tempo.
Obligasi pada umumnya dijual melalui perusahaan investasi yang memang
khusus menjual sekuritas.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
terdahulu dan berdasarkan tujuan dari makalah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa obligasi merupakan salah satu alternatif bagi
pemodal untuk menanam modalnya dalam pasar modal. Untuk
melakukan investasi yang baik dalam obligasi, pemodal periu
memahami sifat-sifat atau karakteristik obligasi. Adapun jenis-jenis
obligasi yaitu obligasi dengan jaminan dan tanpa jaminan, obligasi
berjangka dan berseri, obligasi atas nama dan atas unjuk, serta
obligasi konvertibel dan dapat ditarik Obligasi dapat diterbitkan pada
nilai nominal, di bawah nilai nominal (dengan diskonto atau disagio),
dan di atas nilai nominal (dengan premi atau agio).
3.2 Saran
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam makalah yang berjudul
"Kewajiban Jangka Panjang (Obligasi)" ini kami selaku penulis
berharap memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat
menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis
sendiri. Hanya sampai disinilah kemampuan kami dalam membahas
makalah ini. Semogamakalah ini memberikan manfaat pada penulis
dan para pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
15