Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISA TRADING VOLUMUME ACTIVITY dan ABNORMAL

RETURN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA

PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2018 - 2022

Nama : Adika Paranata

NIM : A1B021243

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Masalah Penelitian.............................................................................................3
1.3 Pertanyaan Penelitian........................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................4
1.5.1. Manfaat Teoritis.........................................................................................4
1.5.2. Manfaat Praktis..........................................................................................4
BAB II TINJAUN PUSTAKA................................................................................5
2.1 Landasan Teori...................................................................................................5
2.1.1 Signaling theory..........................................................................................5
2.1.2 Trading Range Theory.................................................................................7
2.2 Penelitian Terdahulu..........................................................................................8
2.3 Kerangka Konseptual dan Perumusahn Hipotesis..............................................9
2.3.1 Kerangka Koseptual....................................................................................9
2.3.2 Perumusan Hipotesis................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................11
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................11
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................11
3.3 Populasi............................................................................................................11
3.4 Metode Pengumpulan Data.............................................................................12
3.5 Sampel dan Teknik Sampling............................................................................12
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan data..................................................................12
3.7 Jenis dan Sumber Data.....................................................................................13
3.8 Variabel Peneliitian..........................................................................................13
3.8.1 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel...........................................................13
3.8.2 Definisi Operasional Variabel...................................................................13
3.9 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data...............................................14
3.10 Prosedur Analisis Data......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konseptual.........................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam

membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari dalam

perusahaan yaitu modal pemilik, maupun laba ditahan, dan dapat diperoleh dari

luar perusahaan, yaitu dalam bentuk pinjaman dari pihak lain. Selain pinjaman

untuk beberapa perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambah dana

kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para

pemilik modal (investor) (Nurfitri S & Lauw Tjun Tjun, 2009)

Harga pasar saham lebih sering dipakai dalam berbagai penelitian

pasar modal, karena harga pasar saham merupakan hal yang paling dipentingkan

oleh investor. Harga pasar saham mencerminkan nilai suatu perusahaan tersebut

dan sebaliknya. Oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham

sangat memperhatikan harga pasar sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah

sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham

terlalu tinggi juga menimbulkan dampak yang kurang baik. Harga saham suatu

perusahaan pada tingkat tertentu dapat menjadi sangat tinggi, hal ini disebabkan

adanya kecenderungan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek

yang baik di masa datang. Harga saham yang terlalu tinggi menyebabkan saham

bersangkutan tidak liquid (Nurfitri S & Lauw Tjun Tjun, 2009).

Trading Volume Activity (TVA) merupakan perbandinga antara

jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham

1
dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada waktu tertentu.

Abnormal return adalah selisih antara return yang sesungguhnya yang terjadi

dengan denga expected return (Subekti, 2019). Para investor yang bertransaksi

di lantai bursa untuk membuat suatu keputusan dalam memilih portofolio

investasi yang menguntungkan, maka investor memerlukan informasi. Salah

satu informasi yang tersedia adalah pengumuman stock split atau pemecahan

saham (W Mila, 2010)

Stock split (pemecahan saham) meruapakan salah satu Corpate

Action yang biasa dilakukan oleh perushaan publik. Pemecahan saham ini

berarti membagi satu lembar saham menjadi beberapa bagian dan harga akan

turun tergantung berapa rasio yang ditetapkan oleh perusahaan. Stock split

dilakukan oleh perusahaan yang memiliki harga saham yang cukup tinggi

yang dirasa akan sulit untuk naik lagi. Stock split dilakukan untuk menarik

minat investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan.

Pengumuman stock split dianggap sebagai informasi yang cukup berarti bagi

para investor dalam rangka pengambilan keputusan, karena dengan stock split

maka harga saham akan menjadi rendah dan mudah terjangkau oleh investor

kecil. Hal ini akan menimbulkan permintaan saham yang meningkat dan

saham akan menjadi lebih likuid (Riyadi & Andrefa, 2013). Walaupun

pengumuman pemecahan saham tidak mempengaruhi arus kas perusahaanm,

akan tetapi reaksi yang kemudian muncul dari pasar adalah reaksi positif

(Huang dkk. 2007) dalam (Darmawan,2015).

2
Terdapat banyak penelitian terdahulu yang membahas topik yang

sama, penelitian – peneliatian tersebut memiliki hasil yang berbeda – berbeda,

hal tersebut adanya research gap. Penelitian yang dilakukan (Ratih Nidia,

2014) yang berjudul analisis volume perdagangan saham dan abnormal return

sebelum dan sesudah pemecahan saham pada perusahaan yang terdaftar di

bursa efek indonesia mendapatkan hasil bahwa terdapat perdedaan pada rata –

rata Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah pemecahan saham.

Namun tidak terdapat perbedaan pada abnormal return antara sebelum dan

sesudah pemecahan saham. Penelitian yang dilakukan oleh (W Mila, 2010)

dengan judul yang sama mendapatkan hasil yang sedikit berbeda pada volume

perdagangan. Penlitiannya mendapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh

signifikan pada rata – rata volume perdagangan sebelum dan sesudah

peristiwa pemecahan saham

Oleh karena adanya research gap tersebut peneliti tertarik untuk

meneliti mengenai topik tersebut. Dengan judul ANALISA TRADING

VOLUMUME ACTIVITY dan ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN

SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2018 – 2022

1.2 Masalah Penelitian

Apa dampak stock split terhadap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

3
1.3 Pertanyaan Penelitian

Beradasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

dapat disimpulkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah stock split memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Trading

Volume Activity (TVA)?

2. Apakah stock split berpengaruh signifikan terhadap abnornal return?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada Trading Volume Activity

(TVA) sebelum dan sesudah stock split

2. Untuk melihat apakah ada perbedaan abnormal return pada saat sebelum

dan sesudah stock split

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan mengenai dampak stock

split dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang sejenis

1.5.2. Manfaat Praktis

Bermafaat untuk dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan saat

berinvestasi agar mendapatkan keuntungan yang sesuai

4
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Signaling theory

Di dalam penelitiannya yang berjudul Job Market Signaling pada

tahun 1973 Spence pertama kali memperkenalkan signaling theory atau

teori sinyal. Teori sinyal merupakan sebuah tindakan memberikan

informasi terkait laporan keuangan perusahaan kepada pihak eksternal. Hal

ini dilakukan atas dasar adanya perbedaan infomasi antara perusahaan dan

pihak luar. Pihak perusahaan memiliki informasi lebih banyak informasi

mengenai operasioanal perusahaan dibandingkan dengan pihak luar.

Dengan pemberian sinyal atau isyarat tersebut diharapkan dapat

mengurangi asimetri informasi antara pihak perusahaan dan pihak

eksternal.

Teori sinyal menekankan kepada pentingnya informasi yang

dikeluarkan perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku

bisnis karena informasi pada hakikatnya menyajikan keterangan, catatan

atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan

masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan. Informasi

yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh

investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan

5
investasi. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan

memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi

(Ratih Nidia, 2014)

Pemberian informasi dalam bentuk pengumuman yang dilakukan

perusahaan sebagai sinyal dari perusahaan untuk investor mengenai

prospek perusahaan. Pengumuman ini bisa positif (good news) atau negatif

(bad news). Setelah menerima sinyal investor akan menganalisa dan

menginterpretasikan pengumuman tersebut apakah positf (good news) atau

negatif (bad news). Reaksi pasar dapat dilihat dari jumlah volome

perdagangan saham pada saat pengumuman tersebut dikeluarkan. Jika

hasil analisa para pelaku pasar terhadap pengumuman tersebut positif

maka akan terjadi peningkatan volume perdagangan pada saat itu, dan

berlaku juga sebaliknya jika masyarakat menganggap pengumuman

tersebut sebagai sinyal negatif maka akan terjadi pengurangan volume

perdagangan saham.

Aksi stock split atau pemecahan saham sering kali diartikan oleh investor

sebagai sinyal positif (good news). Menurut (Jogiyanto, 2003:419) dalam

(Heru Prayitno, 2013) perusahaan yang melakukan pemecahan saham

adalah perusahaan yang memiliki saham dengan harga yang tinggi, harga

saham yang tinggi tersebutlah sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki

prospek masa depan yang baik, di mana harga saham yang tinggi

mencerminkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik.

6
(Darmawan, 2015) Mengungkapkan dengan adanya pengumuman

stock split membuat harga nominal saham menjadi rendah. Nilai saham

yang rendah membuata perimintaan meningkat dan mengakibatkan

meningkatnya volume perdagangan saham. Volume perdagangan saham

yang meningkat akan membuat harga saham naik sedikit demi sedikit.

Meningkatnya harga saham mengakibatkan meningkatnya abnormal return

2.1.2 Trading Range Theory

Trading Range Theory memberikan penjelasan bahwa stock split

meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Menurut teori ini,

manajemen menilai harga saham terlalu tinggi sehingga kurang menarik

diperdgangkan. Manajemen berupaya untuk menata kembali harga saham

pada rentang harga tertentu yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya.

Hal ini diharapkan semakin banyak partisipan pasar akan terlibat dalam

perdagangan. Dengan adanya stock split, harga saham akan turun sehingga

akan banyak investor yang mampu bertransaksi (Ikenberry et.al, 1996)

dalam (Ratih Nidia, 2014)

Dasar pemikiran dari adanya pemecahan saham adalah diharapkan

dengan rendahnya harga saham setelah pemecahan saham, maka investor

kecil akan mampu membeli harga saham tersebut. Harga yang

dimungkinkan relatif rendah diperkirakan akan mampu meningkatkan

permintaan saham karena meluasnya bidang wilayah investor potensial

sehingga dapat mencapai investor kecil, yang pada saat sebelum

7
pemecahan saham tidak mampu membeli saham tersebut (Anjarwati,

2018)

8
2.2 Penelitian Terdahulu

1. (Amin Kadafi, 2018) dalam penetiliannya yang berjudul Analisis

Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Sebelum Dan Sesudah

Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

mendapatkan hasil bahwa tidak ada perubahan signifikan pada volume

perdagangan dan abnormal return antara sebelum dan sesudah stock

split.

2. (Subekti, 2019) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stock

Split Terhadap Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham

(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Masuk Daftar Efek Syariah

Periode 2011- 2013) mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan

yang signifikan pada abnormal return antara sebelum dan sesudah

pemecahan saham, begitu pula pada volume perdagangan, tidak ada

peningkatan yang signifikan pada volume perdagangan saham pada saat

sebelum dan sesudah pemecahan saham.

3. (W Mila, 2010) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh

Pemecahan Saham Terhadap Volume Perdagangan Dan Abnormal

Return Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2007 – 2009

mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada

volume perdagangan dan abnormal return antara sebelum dan sesudah

pemecahan saham.

4. (Enggar, 2016)dalam penelitiannya yang Berjudul Pengaruh Stock Split

Terhadap Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham

9
mendapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan pada abnormal

return pada saat sebelum dan sesudah pemecahan saham. Namun

terdapat perbadaan pada volume perdagangan antara sebelum dan

sesudah pemecahan saham.

5. (Ratih Nidia, 2014) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Volume

Perdagangan Saham Dan Abnormal Return Sebelum Dan Sesudah

Pemecahan Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan pada rata – rata

Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah pemecahan

saham. Namun tidak terdapat perbedaan pada abnormal return antara

sebelum dan sesudah pemecahan saham

2.3 Kerangka Konseptual dan Perumusahn Hipotesis

2.3.1 Kerangka Koseptual

Pemecahan saham merupakan fenomena yang

membingungkan dan banyak terjadi perdebatan para pengamat

pasar modal. Hal ini terjadi karena secara ekonomis tidak

memberikan aliran kas pada perusahaan(W Mila, 2010).

Pemecahan saham sering dianggap sebagai sinyal positif dari

manajemen kepada investor bahwa perusahaan memiliki prospek

yang baik di masa depan.

Tapi dari beberapa penelitian terdahulu menunjukkan tidak

ada peningkatan return dan volume yang signifikan setelah

10
pemecahan saham. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk

melihat potensi abnormal return dan peningkatan volume

perdagangan saham saat pemecahan saham

Sumber: (W Mila, 2010)

Gambar 1. Kerangka Konseptual

2.3.2 Perumusan Hipotesis

Setelah terjadinya pemecahan saham, harga saham secara

otomatis akan turun walaupun jumlah saham yang beredar

bertambah. Turunnya harga saham tersebut dapat memungkinkan

adanya peningkatan transaksi saham sehingga harga saham

menjadi fluktuatif dan dapat memberikan peluang untuk

memperoleh abnormal return (Fama dkk., 1969) dalam (Novitasari

et al., 2018)

Maka hipotesis yang dijakukan dalam penlitian in adalah sebagai

berikut:

H1: Terdapat perbedaan signifikan pada rata rata abnormal return

sebelum dan sesudah stock split

11
H2: Terdapat perbedaan signifikan pada rata rata volume

perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi peristiwa (event study)

yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat reaksi para pelaku pasar modal terhadap

kebijakan yang diambil perusahaan yaitu pemecahan saham (stock split).

Reaksi pasar dapat dilihat dengan memperhatihan volume perdagangan

saham dan abrormal return. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

kuantitatif karena memerlukan perhitungan yang bersifat sistematis

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek

adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau

sarana, untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek dari pihak-

pihak yang ingin memperdagangkan Efek tersebut. Penelitian ini

dilaksanakan pada tahun 2023

3.3 Populasi

Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang sudah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2018 – 2022

12
13
3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini mengunakan metode pengumpulan data studi pustaka

dan dokumen. Penulis mengumpulkan dan menghimpun data – data yang

relevan dan sesuai dengan topik penelitian. Data dikumpulkan dari

berbagai sumber salah satunya dari www.idx.com dan investing.com dan

yahoo finance

3.5 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesai (BEI) yang melakukan

pemecahan saham (stock split) dalam kurun waktu 2018 – 2022. Teknik

sampling yang digunakan adalah purposive sampling, merupakan teknnik

pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu, pada penelitian ini

kriteria yang detatapkan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang tidak melakukan aksi korporasi lain seperti

pembagiana diveden, right issues atau hal lain yang dapat

mempengaruhi likuiditas saham pada waktu yang berdekatan dengan

pengumuman stock split

2. Data pergerakan harga saham harian tersedia

Dari 41 perusahaan yang melakukan stocksplit terdapat 23 perushaan

yang memenuhi kriteria

14
Tabel Daftar Saham yang memenuhi kriteria dari 41 emiten yang

melakukan stocksplit tahun 2018-2022

N Tanggal Kode Emiten Nama Perusahaan


O
1 21 Des 2022 BEBS Berkah Beton Sadaya Tbk
2 15 Jul 2022 MLIA Mulia Industrindo Tbk.
3 20 Jun 2022 HOMI Grand House Mulia Tbk
4 08 Apr 2022 SILO Siloam International Hospital Tbk
5 12 Jan 2022 AKRA AKR Corporindo Tbk.
6 29 Okt 2021 SCMA Surya Citra Media Tbk.
7 02 Sep 2021 DIVA Distribusi Voucher Nusantara Tbk.
8 31 Mar 2021 ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
9 18 Feb 2021 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk
10 17 Nov 2020 DIGI Arkadia Digital Media Tbk.
11 12 Feb 2020 FAST Fast Food Indonesia Tbk.
12 14 Nov 2019 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk.
13 05 Nov 2019 ANDI Andira Agro Tbk.
14 16 Agt 2019 JSKY Sky Energy Indonesia Tbk.
15 18 Jul 2019 TMAS Temas Tbk.
16 04 Jul 2019 PTSN Sat Nusapersada Tbk
17 25 Jun 2019 TAMU Pelayaran Tamarin Samudra Tbk
18 24 Mei 2019 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
19 11 Feb 2019 MARK Mark Dynamics Indonesia Tbk.
20 28 Agt 2018 MFIN Mandala Multifinance Tbk.
21 01 Agt 2018 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk.
22 09 Jul 2018 TOPS Totalindo Eka Persada Tbk
23 04 Jul 2018 MINA Sanurhasta Mitra Tbk

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan data

Penulis mengunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan

dengan cara mempelajari dan menelaah literatur yang berkaian dengan

topik penelitian. Analisis data akan dilakukan dengan mengunakan alat

bantu statistik. Ini bertujuan untuk mengatahui apakah hipotesis akan

diterima atau tidak

15
3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data skunder

yang didapapatkan dari www.idx.com

3.8 Variabel Peneliitian

3.8.1 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel

Penelitian ini mengambil tiga variabel yaitu stock split,

abnormal return, dan trading volume activity. Stock split menjadi

variabel independen, kemudian abrnormal return dan trading

volume activity merupakan variabel dependen

3.8.2 Definisi Operasional Variabel

1. Stock Split (pemecahan saham)

Merupakan suatu aksi memecah saham yang sudah beredar

menajadi beberapa pecahan, hal ini akan menambah jumlah saham

beredar namun proporsi kepemilikinannya tetap sama. Pemecahan

saham juga mengakibatkan penurunan harga saham

2. Abnormal Return

Merupakan return atau keuntungan yang diterima oleh

investor yang melebihi expected return

3. Trading Volume Activity

Merupakan perbandingan jumlah saham yang

diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham

perusahaan

16
3.9 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah skunder jadi penambilan data

dilakukan dengan mengunduh data yang sudah tersedia di www.idx.com

dan https://finance.yahoo.com

3.10 Prosedur Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

event study (studi peristiwa) dan dihitung dengan menggunakan model

penyesuaian pasar (market-adjusted model). Data penelitian ini akan

dianalisis dengan urutan sebagai berikut:

1. Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan volume perdagangan saham dan abnormal return di

seputar informasi pemecahan saham (stock split). Langkah-langkah

dalam analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung perubahan volume perdagangan saham untuk

mengetahui apakah ada perbedaan trading volume activity

(TVA) saham di seputarinformasi pemecahan saham (stock

split) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

jumlah saha mi yang diperdagangkan pada waktu t


TVA =
jumlah sahami yang beredar pada waktu t

b. Menghitung rata-rata volume perdagangan saham dengan

rumus:

17
n

x TVA = ∑
TVAi
i=1
n

Keterangan:
x = rata – rata volume perdangan saham
n = sampel
TVA = Trading Volume Activity
c. Menghitung return saham harian (actual return) masing-masing

saham dalam periode pengamatan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

P t− P
Ri , t = t−1

Pt −1

d. Menghitung expected return tiap saham dengan menggunakan

persamaan market-adjusted model selama periode pengamatan

dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

R MJ = ¿ ¿ ¿

e. Menghitung abnormal return tiap saham selama periode

pengamatan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

AR i ,t = Ri , t- E ( Ri , t)

f. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham selama

periode pengamatan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:
n

AARt = ∑
ARi , t
i=1
n

Keterangan:

18
AARt = Rata – rata return tak normal (average abnormal

return)

Ari,t = Return tak normal (abnormal return) untuk sekuritas

ke-i pada hari ke-t.

n = Jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh

pengumuman peristiwa.

2. Analisis kedua dilakukan uji normalitas data. Untuk mendeteksi

normalitas data dapat dilakukan di SPSS 20 dengan uji kolmogorov-

smirnov test. Uji normalitas ini juga digunakan untuk mengetahui

jenis alat analisis selanjutnya yang digunakan dalam melakukan

analisis uji beda. Apabila data berdistribusi normal maka

selanjutnya digunakan paired sample t-test, sedangkan jika data

tidak berdistribusi normal maka digunakan uji beda non parametrik

dengan menggunakan Wilcoxon test dengan tingkat signifikan 5%

3. Analisis ketiga dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Alat

analisis yang digunakan tergantung distribusi yang didapat. Dari

hasil uji normalitas data, maka tahapan uji hipotesis yang diambil

adalah jika data berdistribusi normal maka menggunakan paired

sample t-test atau uji-t sample berpasangan, jika data berdistribusi

tidak normal, maka alat analisis yang digunakan yaitu uji statistik

non parametrik yang digunakan adalah wilcoxon test. Kemudian

menganalisis dampak pengumuman stock split. Cara yang dilakukan

uji-t ini dengan membandingkan variabel penelitian sebelum dan

19
sesudah melakukan stock split. Uji-t berpasangan ini dilakukan

untuk menguji perbedaan variabel penelitan sebelum dan sesudah

melakukan stock split dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

H0: Diduga tidak terdapat perbedaan pada volume

perdagangan saham dan abnormal return sebelum dan

sesudah melakukan stock split.

H1: Diduga terdapat perbedaan pada volume perdagangan

saham dan abnormal return sebelum dan sesudah

melakukan stock split.

Atau

H0: μ1 = μ2 H1: μ1 ≠ μ2

b. Menentukan level of significance (α), yaitu sebesar 5%.

1) Jika signifikasi t > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

2) Jika signifikasi t < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

20
DAFTAR PUSTAKA

Amin Kadafi, M. (2018). Analisis Abnormal Return Dan Trading Volume Activity
Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen, 10(1), 2018–2019.
Http://Journal.Feb.Unmul.Ac.Id/Index.Php/Jurnalmanajemen
Anjarwati, D. (2018). Analisis Pengaruh Pemecahan Saham: Dampaknya Terhadap
Variabilitas Tingkat Keuntungan, Harga Saham Dan Return Saham Aniek
Wahyuati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya.
Darmawan, M. I. (2015). Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Volume
Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Pemecahan Saham
(Stock Split) Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Lq45 Periode 2011-2013.
Enggar, T. (2016). Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Returtn Dan Volume
Perdagangan Saham.
Heru Prayitno, Y. (2013). Abnormal Return Di Sekitar Tanggal Pengumuman Stock
Split.
Novitasari, A., Wijayanto, A., Manajemen, J., & Ekonomi, F. (2018). Management
Analysis Journal Pertumbuhan Dan Ukuran Perusahaan Pada Stock Split.
Management Analysis Journal, 7(1). Http://Maj.Unnes.Ac.Id
Nurfitri S, D. J., & Lauw Tjun Tjun. (2009). Pengaruh Kebijakan Stock Split Terhadap
Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Go Public Yang
Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia.
Ratih Nidia, R. (2014). Analisis Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Return
Sebelum Dan Sesudah Pemecahan Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Riyadi, S., & Andrefa, S. (2013). Analisis Dampak Stock Split Terhadap Harga,
Volume Dan Keputusan Investasi Pada Saham.
Subekti, D. A. (2019). Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Dan Volume
Perdagangan Saham.
W Mila, G. A. (2010). Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Returtn Dan Volume
Perdagangan Saham.
 

21

Anda mungkin juga menyukai