Oleh :
SULFI SUGIANTI
NIM : 201330032
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang..................................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................................ 2
Tujuan Penelitian................................................................................................... 3
Manfaat Penelitian................................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini dunia pasar modal mengalami perkembangan yang pesat. Adanya pasar
modal ini menjadikan investor memiliki alat untuk mengukur kinerja dan kondisi
keuangan perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan yang berisi informasiinformasi berupa posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan investasi. Seorang investor membeli sejumlah
saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham
ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan
risiko yang terkait dengan investasi tersebut (Tandelilin, 2001). (Udayana, 2016)
Kelangsungan hidup perusahaan merupakan hal yang penting bagi pihak- pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan terutama investor. Keberadaan entitas bisnis dalam
jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern)
perusahaan. Kondisi dan peristiwa yang dialami oleh suatu perusahaan dapat memberikan
indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan, seperti kerugian operasi yang
signifikan dan berlangsung secara terus menerus sehingga menimbulkan keraguan atas
kelangsungan hidup perusahaan (Foroghi, 2012).
OReilly (2010) mengungkapkan bahwa opini audit going concern melambangkan
sinyal negatif bagi kelangsungan hidup perusahaan sehingga seharusnya dapat berguna
bagi investor, sedangkan opini non going concern melambangkan sinyal positif sebagai
penanda bahwa perusahaan dalam kondisi yang baik. Pengeluaran opini audit going
concern adalah hal yang tidak diharapkan oleh perusahaan karena akan berdampak pada
kemunduran harga saham, ketidakpercayaan investor, kreditor, pelanggan dan karyawan
terhadap manajemen perusahaan, serta perusahaan kesulitan dalam meningkatkan modal
pinjaman. Namun fenomena yang terjadi di lapangan menunjukkan banyak dari
perusahaan yang go public dimana yang seharusnya menerima opini audit going concern
malah menerima opini audit wajar tanpa pengecualian. Bahkan tidak sedikit dari auditor
yang gagal memberikan opini kepada auditee, yaitu keadaan dimana perusahaan yang
tidak sehat namun menerima pendapat qualified.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Teori Agensi
Jensen dan Meckling (1976), Januarti (2009) menggambarkan adanya hubungan
kontrak antara agen (manajemen) dengan pemilik (principal). Agen diberi wewenang
oleh pemilik untuk melakukan operasional perusahaan, sehingga agen lebih banyak
mempunyai informasi dibandingkan pemilik. Ketimpangan informasi ini biasa
disebut sebagai asymetri information. Baik pemilik maupun agen diasumsikan
mempunyai rasionalisasi ekonomi dan semata-mata mementingkan kepentingannya
sendiri.(AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI, 2013)
Agency cost adalah risiko yang terjadi ketika seseorang (prinsipal) membayar
seseorang (agen) untuk menjalankan sebuah tugas padahal kepentingan agen
bertentangan atau tidak selaras dengan kepentingan prinsipal (Purbarini, 2007).
Contoh dari hubungan yang mengakibatkan agency cost adalah hubungan antara
pemegang saham yang memiliki saham publik dan manajer yang menjalankan
4
1.
2.
ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan
standar auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang
memerlukan bahasa penjelasan. Kondisi atau keadaan yang memerlukan bahasa
penjelasan tambahan antara lain dapat diuraikan yaitu: Pendapat auditor sebagian
didasarkan atas laporan auditor independen lain, Adanya penyimpangan dari
prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh IAI, Laporan keuangan dipengaruhi oleh
ketidakpastian yang material, Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya, Auditor menemukan adanya suatu
perubahan material dalam penggunaan prinsip dan metode akuntansi.
Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Sesuai dengan SA 508 Par. 38 dikatakan bahwa jenis pendapat ini diberikan
3.
apabila:
a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup
audit yang material tapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan.
b. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak
mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut
dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam
prinsip akuntansi. Auditor harus menjelaskan alasan pengecualian dalam satu
4.
dari hal yang menyebabkan pendapat tidak wajar diberikan terhadap laporan
5.
keuangan.
Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) Pernyataan
auditor untuk tidak memberikan pendapat ini diberikan apabila:
a. Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien maupun
opini
modifikasi
yang
dalam
pertimbangan
auditor
terdapat
1. Jika auditor yakin terdapat keraguan mengenai kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas, maka
auditor harus:
a. Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditunjukkan untuk
mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.
b. Menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut
secara
efektif
dilaksanakan.
2. Jika manajemen tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan
peristiwa
terhadap
kemampuan
satuan
usaha
dalam
mempertahankan
mendatang. Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut sedang dalam posisi
ambang batas antara kebangkrutan dengan kelangsungan usaha.
Signifikan atau tidaknya kondisi atau peristiwa tersebut akan bergantung atas
keadaan, dan beberapa diantaranya kemungkinan hanya menjadi signifikan jika
ditinjau bersama-sama dengan kondisi atau peristiwa yang lain. Berikut ini beberapa
contoh, namun tidak terbatas pada kondisi dan peristiwa tersebut ( Tisnawati, 2008
1.
2.
buruk.
Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, sebagai conctoh,
kegagalan dalam memenuhi kewajiban utang atau perjanjian serupa, penunggakan
pembayaran deviden, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan
pembelian kredit biasa, restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber
3.
4.
Diponegoro, 2011)
5. Ukuran Perusahaan
9
10
faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan dapat dilihat dalam
tabel berikut:
RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU
PENELITI
(TAHUN)
VARIABEL
ALAT
DEPENDEN INDEPENDE
ANALISIS
N
Yashinta putri Penerimaan
Pengaruh
Regresi
alichia (2008)
Opini
Audit ukuran
Logistik
Going
perusahaan,
Concern
pertumbuhan
Perusahaan, dan
opini
audit
tahun
sebelumnya
Retno
Pudjiastuti
Jurusan (2011)
HASIL
PENELITIAN
Ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
opini
audit
going
concern,
Pertumbuhan
perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
opini
audit
going
concern, Opini
audit
tahun
sebelumnya
berpengaruh
signifikan positif
terhadap
opini
audit
going
concern,
Pemberian
Opini
audit binary logistic opini audit tahun
Opini
Audit tahun
regression
sebelumnya,
Going
sebelumnya,
kualitas
audit,
Concern
kualitas audit,
kondisi
kondisi
keuangan,
11
keuangan,
pertumbuhan
perusahaan,
ukuran
perusahaan,
profitabilitas
dan likuiditas
Eko
Budi Opini
Audit Kualitas audit, Regresi
Setyarno, dkk Going
kondisi
Logistik
(2006)
Concern
keuangan
perusahaan,
opini
audit
tahun
sebelumnya,
pertumbuhan
perusahaan
12
pertumbuhan
perusahaan,
ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
dan
likuiditas
secara bersamasama mempunyai
pengaruh
terhadap
pemberian opini
audit
going
concern
Ukuran
Perusahaan,
Kondisi
Keuangan,
Pertumbuhan
Perusahaan dan
Reputasi Auditor
berpengaruh
terhadap Opini
Audit
Going
Concern
kondisi keuangan
perusahaan dan
opini audit tahun
sebelumnya
berpengaruh
signifikan
terhadap
penerimaan opini
audit
going
concern. Untuk
kualitas
audit
dan pertumbuhan
perusahaan tidak
menunjukkan
pengaruh yang
signifikan
terhadap
penerimaan opini
audit
going
concern
Soliyah
Wulandar
(2014)
Penerimaan
Opini Audit
Going
Concern
reputasi
KAP, Regresi
kondisi
Logistik
keuangan
perusahaan,
opini audit tahun
sebelumnya,
ukuran
perusahaan,
rasio
pertumbuhan
perusahaan,
rasio likuiditas,
rasio
profitabilitas,
rasio aktivitas,
dan
rasio
leverage
Monica
Krissindiastuti,
dkk (2016)
Yunus
(2015)
Harjito Penerimaan
Opini Audit
Going
Concern
kualitas
Regresi
audit,
kondisi Logistik
keuangan
perusahaan,
pertumbuhan
perusahaan,
opini audit tahun
sebelumnya,
ukuran
perusahaan, dan
debt to equity
ratio
14
concern. Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
pada opini audit
going concern.
Reputasi
KAP
berpengaruh
positif pada opini
audit
going
concern. Opinion
shopping
berpengaruh
positif pada opini
audit
going
concern. Opini
audit sebelumnya
tidak bepengaruh
pada opini audit
going concern
kualitas
auditberpengaruh
negatif signifikan
terhadap
penerimaan opini
audit
going
concern,
sedangkan ondisi
keuangan
perusahaan
),
pertumbuhan
perusahaan,
opini audit tahun
sebelumnya,
ukuran
perusahaan , dan
debt to equity
ratio
berpengaruh
tidak signifikan
terhadap
penerimaan opini
Putri
Karina Penerimaan
Alamanda
Opini Audit
(2013)
Going
Concern
Ukuran
Regresi
Perusahaan,
Logistik
Profitabilitas,
Solvabilitas Dan
Debt Default
audit
going
concern.
Ukuran
Perusahaan,
profitabilitas
tidak
berpengaruh
terhadap
penerimaan opini
audit
going
concern
sedangkan
solvabilitas, debt
default
berpengaruh
signifikan
terhadap
penerimaan opini
audit
going
concern.
C. KERANGKA KONSEPTUAL
Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka variabel
independen penelitian adalah ukuran perusahaan dan profitabilitas sedangkan variabel
dependennnya adalah penearimaan opini audit going concern . Hubungan antara
perusahaan dan profitabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern dapat
digambarkan dalam kerangka sebagai berikut:
PROFITABILITAS
OPINI AUDIT GOING
CONCERN
(ROA)
UKURAN
D. HIPOTESIS
PERUSAHAAN
15
Berdasarkan landasan teori diatas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
H2 : Profitabiltas berpengaruh terhadap pemnerimaan opini audit gong concern.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian diklasifikasikan menjadi dua
kelompok variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas
(independent variable). Variabel terikat pada penelitian ini adalah opini audit going
concern, dan yang menjadi variabel bebas adalah ukuran perusahaan dan profitabilitas
1. Variabel Dependent
a. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, yaitu dapat diklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size,
nilai pasar saham, dan lain-lain. Secara umum biasanya ukuran perusahaan
diproksi dengan total aset. Karena nilai total aset biasanya sangat besar
dibandingkan variabel keuangan lainnya, variabel aset diperhalus menjadi Ln
(aset).
Pengukuran variabel ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan
total aktiva dalam rupiah dan data di log/natural logaritma (Ln) agar dapat
menyederhanakan perhitungan.
Ukuran Perusahaan = Ln dari Total Aset
16
b. Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan selama
periode tertentu (Susanto,2009). Rasio profitabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah return on assets. ROA (return on assets) digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang dipergunakan untuk
operasi perusahaan. Susanto (2009) membuktikan bahwa return on assets
mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern. Dalam
penelitiannya tersebut Susanto (2009) membuktikan bahwa return on assets
yang rendah membuat auditor cenderung memberikan opini audit going
concern.
Dalam penelitian ini, pengukuran profitabiltas yang digunakan adalah
menggunakan proksi ROA (Return On Assets). Perhitungan ROA sebagai
berikut:
LABA BERSIH
ROA (Return On Assets) =
TOTAL ASSETS
2. Variabel Independent
Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah opini audit
going concern (GC), yaitu opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan
auditor
terdapat
ketidakmampuan
atau
ketidakpastian
signifikan
atas
18
DAFTAR PUSTAKA
Alichia, Y. P., Akuntansi, P. S., Ekonomi, F., & Padang, U. N. (2013). Pengaruh Ukuran
Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan , Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap
Opini Audit Going Concern.
AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI. (2013).
Ekonomi, F., & Diponegoro, U. (2011). PENERIMAAN OPINI AUDIT.
Harjito, Y. (2015). Analisiskecenderungan Penerimaan Opini Audit Going, XIX(01), 3149.
Pudjiastuti, R., Akuntansi, J., Ekonomi, F., & Gunadarma, U. (2011). ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI AUDIT
GOING CONCERN ( Studi Empiris: Perusahaan Sektor Infrastruktur , Utilitas dan
Transportasi Yang Terdaftar di BEI 2007-2011 ).
Santosa, A. F., & Wedari, L. K. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi
kencenderungan penerimaan Opini Audit Going Concern. Jaai, 11(2), 141158.
Tobergte, D. R., & Curtis, S. (2013). No Title No Title. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 16891699. http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Udayana, E. A. U. (2016). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia ABSTRAK. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
14, 451481.
Wulandari, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan
Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 3, 531558.
19