Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT

DELAY DAN KETEPATAN WAKTU PUBLIKASI LAPORAN

KEUANGAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2018)

Tugas Ini Disusun dalam Rangka Memenuhi

Tugas Kuliah Audit 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Oleh :

INTAN NURKHIKMATUL AINI

NIM. 171011202261

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, karena

berkat rahmat serta hidayah-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah yang

berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Ketepatan

Waktu Publikasi Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Sektor Kimia yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018)”. Adapun makalah ini di

ajukan guna memenuhi tugas matakuliah Audit.

Tak lupa kami mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

Dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini

sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami yakin makalah ini

masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan oleh kami demi menjadikan makalah ini bisa lebih

baik lagi.

Semoga makalah “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

dan Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Sektor

Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018)” ini

memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Tangerang Selatan, 6 Juli 2019

Penyusun

Universitas Pamulang i
DAFTAR PUSTAKA

Halaman

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................4

1.5 Sistematika Penulisan...............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6

2.1 Laporan Keuangan....................................................................................6

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan.........................................................6

2.1.2 Karakteristik kualitatif Laporan keuangan.......................................8

2.2 Audit........................................................................................................10

2.2.1 Pengertian Audit............................................................................10

2.2.2 Jenis-jenis Audit.............................................................................11

2.2.3 Audit Laporan Keuangan...............................................................12

2.3 Keterlambatan Audit (Audit Delay)........................................................12

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay....................................14

2.4.1 Ukuran Perusahaan........................................................................14

Universitas Pamulang ii
2.4.2 Profitabilitas...................................................................................14

2.4.3 Solvabilitas.....................................................................................15

2.4.4 Reputasi Auditor............................................................................16

2.4.5 Opini Auditor.................................................................................17

2.5 Kerangka Pemikiran................................................................................18

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN............................................19

3.1 Deskripsi Objek Penelitian......................................................................19

3.2 Analisis Data dan Pembahasan...............................................................19

BAB IV PENUTUP...............................................................................................24

4.1 Kesimpulan.............................................................................................24

4.2 Saran........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26

LAMPIRAN...........................................................................................................27

Universitas Pamulang iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan pada suatu perusahaan adalah salah satu kebutuhan

penting untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Informasi yang ada dalam

laporan keuangan harus berkualitas, karena laporan keuangan dapat

mempengaruhi dalam mengambil keputusan yang diambil oleh para pemegang

saham. Relevansi pada informasi laporan keuangan dapat dilihat salah satunya

dari ketepatan waktu laporan itu disajikan. Peraturan yang dikeluarkan Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPPEPAM) bahwa laporan keuangan tahunan yang

telah diaudit pada perusahaan, paling lambat 90 hari setelah tutup tahun

laporan keuangan harus disampaikan kepada BAPPEPAM. Apabila terdapat

perusahaan yang melanggar peraturan, maka akan diberi sanksi.

Menurut Ashton (1987) dalam Silvia dan Made Gede (2013), ketepatan

waktu publikasi informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh audit delay.

Auditor membutuhkan waktu yang cukup untuk dapat menghasilkan opini

audit yang obyektif sesuai dengan Standart Profesi Akuntan Publik (SPAP).

Di lain pihak laporan keuangan perusahaan harus segera dipublikasikan sesuai

aturan BAPPEPAM. Oleh karena itu auditor harus mempertimbangkan faktor-

faktor yang dapat mengakibatkan lama waktu penyelesaian audit (audit delay).

Universitas Pamulang 1
Pada penelitian terdahulu yang telah membahas mengenai audit delay,

menyatakan bahwa ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi lama

waktu yang mempengaruhi audit (audit delay). Penelitian yang dilakukan oleh

Fitria (2015) menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas,

solvabilitas, ukuran KAP, dan kualitas opini auditor berpengaruh signifikan

terhadap audit delay. Sedangkan menurut Prayogo (2012) menyatakan bahwa

variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, opini audit, dan ukuran

KAP secara simultan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Ukuran perusahaan adalah skala yang menentukan besar atau kecilnya

suatu perusahaan. Profitabilitas adalah merupakan kemampuan suatu

perusahaan dalam mendapatkan laba dalam suatu periode. Solvabilitas

merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban untuk

membayar hutang jangka panjang maupun jangka pendek. Ukuran KAP

merupakan perbedaan penggunaan KAP yang digunakan perusahaan, dan

dibedakan menjadi dua bagian, yaitu Big Four dan Non Big Four. Sedangkan

kualitas opini auditor merupakan hasil opini yang telah dikeluarkan suatu

auditor.

Berdasarkan uraian dan latar belakang permasalahan diatas penulis

merasa tertarik untuk membahas dan melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Ketepatan

Waktu Publikasi Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Sektor Kimia yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018)”.

Universitas Pamulang 2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam

penilitian ini adalah

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan ?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan?

3. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan?

4. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan?

5. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti , mka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

2. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

3. Menganalisis pengaruh solvabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan.

Universitas Pamulang 3
4. Menganalisis pengaruh reputasi auditor terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

5. Menganalisis pengaruh opini auditor terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan manfaat yang ingin dicapai adalah

sebagai berikut :

1. Dapat dijadikan sebagai saran, evalusi, dan masukan kepada perusahaan

khususnya kepada perusahaan yang go public agar dapat menyampaikan

laporan keuangan secara tepat waktu.

2. Dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay dan ketepatan waktu

publikasi laporan keuangan.

3. Sebagai dasar untuk penelitian serupa di masa yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab pertama yaitu pendahuluan. Bab ini meguraikan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian,

serta sistematika penulisan.

Bab kedua adalah tinjauan pustaka. Bab ini menjelaskan teori-teori yang

mendasari serta berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian, yang

digunakan sebagai pedoman dalam menganalisa masalah.

Universitas Pamulang 4
Bab ketiga adalah analisis data dan pembahasan. Bab ini membahas

analisis terhadap hasil oleh data yang telah diperoleh dengan statistik

deskriptif.

Bab keempat adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan, saran untuk

pihak-pihak yang berkepentingan.

Universitas Pamulang 5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli, diantaranya

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) yang

memberikan pengertian bahwa akuntansi sebagai seni pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran dengan cara tertentu dan suatu ukuran

moneter serta menafsirkan hasil-hasilnya dari transaksi dan kejadian

yang umumnya bersifat keuangan.

Sementara itu, accounting principles board mendefinisikan

akuntansi adalah suatu kegiatan yang fungsinya memberikan informasi

kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang dari suatu badan ekonomi

untuk pengambilan suatu keputusan dari beberapa alternatif kegiatan

ekonomi.

Menurut Hanafi dan Halim, dalam buku Analisis Laporan

Keuangan (2002:63), Lapoan Keuangan merupakan laporan yang

diharapkan bisa memberikan informasi mengenai perusahaan, dan

digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, economic

condition, bisa memberikan gambaran yang lebih baik tentang prospek

dan risiko perusahaan.

Universitas Pamulang 6
Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) financial

statements adalah laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari

transaksi dan event lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok

besar menurut karakteristik ekonominya. (IAI,2002 : par 47)

Menurut Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan

Keuangan (2006:105), financial statements merupakan laporan yang

menggambarkan kondisi keuangan dan output usaha suatu perusahaan

pada waktu tertentu atau jangka waktu tertentu.

Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analisis yang

mengatakan laporan keuangan itu adalah dua faktor yang disusun oleh

akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar ini

berupa neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau

rugi-laba. Pada akhir-akhir ini, sudah menjadi kebiasaan bagi perusahaan

untuk menambahkan daftar ketiga, yaitu daftar surplus atau daftar laba

yang tidak dibagikan (Munawir, 1992 : 5).

Menurut Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan

menyatakan bahwa laporan keuangan adalah bersifat historis dan

menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan (proress report). Selain itu,

dikatakan bahwa laporan keuangan terdiri dari data-data yang

merupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta-fakta yang telah

dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan didalam

Universitas Pamulang 7
akuntansi (accounting convention and postulate), serta pendapat pribadi

(personal judgment).

2.1.2 Karakteristik kualitatif Laporan keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran

normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga

dapat memenuhi tujuannya. Agar dapat memenuhi kualitas yang

dikehendaki dan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, laporan

keuangan perlu memenuhi empat karakteristik berikut :

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Guna

mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai memiliki pengetahuan

yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi,

serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan

yang wajar.

2. Relevan

Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi pemakai. Agar relevan, informasi harus dapat digunakan

untuk mengevaluasi masa lalu, masa sekarang, dan masa

mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki

harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus

tersedia tepat waktu bagi pengambil keputusan sebelum mereka

Universitas Pamulang 8
kehilangan kesempatan atau untuk mempengaruhi keputusan yang

diambil (timeliness).

3. Keandalan

Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan

pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithful

representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat

disajikan secara wajar.

4. Dapat dibandingkan

Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan

laporan keuangan perusahaan antar periode hendaknya dapat

diperbandingkan oleh pemakai. Dengan demikian pemakai dapat

memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang

digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan

kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada

standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan

akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian

karakteristik ini.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

yang berkualitas adalah laporan dengan kandungan informasi dapat

dipahami, relevan, dapat diandalkan, dan mempunyai daya banding.

Karakteristik relevan di sini berarti laporan tersebut mampu

mendeskripsikan kondisi keuangan perusahaan secara tepat waktu.

Universitas Pamulang 9
Suwarjono (2002, dalam Wirakusuma, 2004) menyebutkan

bahwa ketepatwaktuan informasi bermakna informasi tersedia sebelum

kehilangan kemampuan mempengaruhi keputusan maupun untuk

membuat perbedaan dalam suatu keputusan. Termaktub pula dalam SAK

(2004), bahwa penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan

keuangan akan berakibat pada hilangnya relevansi laporan keuangan.

2.2 Audit

2.2.1 Pengertian Audit

Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi,

pengertian umumnya merupakan suatu komunikasi dari seorang expert

mengenai kesimpulan tentang realibilitas dari pernyataan seseorang.

Dalam pengertian yang lebih sempit, atestasi merupakan

komuniasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpuan mengenai

relibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggungjawab dari pihak

lainnya. Seorang akuntan publik, dalam perannya sebagai auditor,

memberikan atestasi mengenai kewajaran dari laporan keuangan sebuah

entitas. Akuntan publik juga memberikan jasa atestasi lainnya, seperti

membuat laporan mengenai internal control, dan laporan keuangan

prospektif.

“Report of the Comunittee on Basic Auditing Concepts of the

American Accounting Association” (Accounting Review, vol.47)

memberikan definisi auditing sebagai suatu proses sistematis untuk

Universitas Pamulang 10
memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-

asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan

derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada phak-

pihak yang berkepentingan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa auditing secara umum adalah suatu proses untuk mendapatkan

berbagai bukti audit dan kemudian melakukan proses pemeriksaan

terhadap berbagai bukti audit tersebut kemudian menginformasikan

hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.2.2 Jenis-jenis Audit

- Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit), berkaitan

dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang

laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan

pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara

wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

- Audit Kepatuhan (Compliance Audit), berkaitan dengan kegiatan

memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah

kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan

persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu.

- Audit Operasional (Operatinal Audit), berkaitan dengan kegiatan

memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efiseiensi dan

Universitas Pamulang 11
efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan

pencapaian tujuan tetetntu.

2.2.3 Audit Laporan Keuangan

Laporan keuangan perlu diaudit karena audit diperlukan untuk

mengamankan asset perusahaan. Selain itu, dengan adanya pengauditan

maka meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan efektivitas

kinerja perusahaan.

Tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan

informasi baru, melainkan untuk :

- Menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh

manajemen.

- Memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan

organisasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum di

Indonesia.

- Menyakinkan pendapat apakah laporan keuangan klien disajikan

secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan (GAAP).

- Mengamankan asset perusahaan, meningkatkan efisiensi perusahaan,

dan meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan.

2.3 Keterlambatan Audit (Audit Delay)

Menurut Subekti dan Widiyanti (2004:18) menyebutkan bahwa :”Audit

repot lag merupakan nama lain dari keterlambatan audit. Keterlambatan audit

Universitas Pamulang 12
adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor yang

diukur dari perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan opini

audit dalam laporan keuangan.”

Menurut Halim (2000:4) menyatakan bahwa, keterlambatan audit adalah

lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan buku

hingga tanggal diterbitkannya laporan audit.

Dyer dan Mchugh (1975) menggunakan tiga kriteria keterlambatan

untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya, yaitu sebagai berikut:

1. Preliminary lag : Interval jumlah hari antara tanggal laporan

keuangan sampai penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.

2. Auditor’s report lag : Interval jumlah hari antara tanggal laporan

keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

3. Total lag : Interval jumlah hari antara tanggal laporan

keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan di bursa.

Audit delay juga dikenal dengan istilah audit repot lag. Lamanya proses

penyelesaian audit dapat mempengaruhi audit delay dalam penyampaian

laporan keuangan audit sehingga dapat berdampak buruk pada reaksi pasar

dan menyebabkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan ekonomi

khususnya bagi pemakai laporan keuangan.

Universitas Pamulang 13
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

2.4.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala untuk mengklasifikasikan

besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain dengan

total asset, total penjualan, nilai pasar saham dan sebagainya. Ukuran

perusahaan dapat menentukan persepsi investor terhadap perusahaan

tersebut.

Pada uraiannya Dyer dan McHugh (1975) menyatakan bahwa

manajemen perusahaan besar memiliki insentif yang lebih besar untuk

mengurangi audit delay maupun penundaan pelaporan karena diawasi

secara ketat oleh investor, serikat buruh, dan regulator. Oleh karena itu,

audit delay pada perusahaan besar akan cenderung lebih pendek

dibandingkan pada perusahaan kecil.

Hipotesis 1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap

Audit Delay.

2.4.2 Profitabilitas

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan dalam suatu periode tertentu. Apabila

profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari

kreditor, pemasok dan juga investor akan melihat sejauh mana

perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi.

Semakin baik kinerja perusahaan akan meningkatkan nilai persahaan.

Universitas Pamulang 14
Kesuksesan perusahaan untuk menghasilkan laba ditunjukkan

dari rasio profitabilitas perusahaan (Lianto & Kusuma, 2010). Seperti

apa yang telah diutarakan oleh Ashton et al (1987) bahwa profitabilitas

dapat digunakan sebagai skala dalam menentukan perusahaan apakah

mengalami kondisi keuangan yang baik atau buruk. Keuntungan dinilai

sebagai keberhasilan perusahaan, serta sebagai informasi yang penting

bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Perusahaan yang

mengalami kerugian akan cenderung lebih hati-hati dalam melakukan

proses audit sehingga meminta auditor untuk mengatur waktu audit lebih

lama dibandingkan biasanya.

Hipotesis 2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Audit

Delay.

Return on Asset dapat dihitung sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak


ROA= X 100 %
Total Aktiva

2.4.3 Solvabilitas

Sovabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

semua kewajiban-kewajiban baik kewajiban jangka pendek maupun

jangka panjangnya, perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan

yang total hutangnya lebih besar dibandingkan dengan total assetnya.

TDTA (Total Debt to Total Asset) dapat dihitung sebagai berikut :

Universitas Pamulang 15
Total Hutang
DTA=
Total Aktiva

Hipotesis 3 : Solvabilitas berpengaruh positif terhadap Audit

Delay.

2.4.4 Reputasi Auditor

Reputasi auditor merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi audit delay. KAP adalah suatu organisasi akuntan publik

yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berusaha dibidang pemberian jasa dalam praktek akuntan publik.

Seorang auditor bukanlah pihak yang mengungkapkan informasi

keuangan secara signifikan mengenai perusahaan. Namun, auditor

berperan dalam mengungkapkan informasi tentang pengaruh material

dari metode akuntansi dan menyatakan opini atas laporan keuangan yang

telah diaudit. Setiap laporan keuangan tahunan perusahaan akan diaudit

oleh seorang auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP).

Kualitas Kantor Akuntan Publik (KAP) tercermin dari kinerja

dalam proses audit yang sesuai dengan standar audit sehingga hasil audit

tersebut dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan para pengguna

laporan keuangan. Waktu audit yang lebih cepat adalah cara KAP untuk

mempertahankan reputasinya agar tidak kehilangan klien. Akan tetapi,

pada dasarnya seluruh KAP di Indonesia melaksanakan prosedur audit

yang hampir sama, yaitu berdasarkan pada standar audit, serta mematuhi

Universitas Pamulang 16
ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Iskandar dan Trisnawati

(2010) menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap

audit delay. Artinya, audit delay perusahaan yang diaudit oleh KAP The

Big Four lebih pendek dibanding dengan perusahaan yang diaudit oleh

KAP non-The Big Four.

Hipotesis 4 : Reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap Audit

Delay.

2.4.5 Opini Auditor

Opini auditor merupakan pendapat atas kewajaran laporan

keuangan. Tujuan utama proses audit menurut IAI (2009) adalah untuk

memberikan opini atas audit laporan keuangan perusahaan. Opini selain

wajar tanpa pengecualian (selain unqualified opinion) merupakan opini

yang tidak pernah diharapkan oleh manajemen perusahaan. Mumpuni

(2011) menyatakan bahwa perusahaan yang menerima pendapat selain

unqualified opinion membutuhkan waktu audit yang lebih lama dari

pada perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion. Hal ini terjadi

karena pemberian pendapat selain unqualified opinion memerlukan

negosisasi dengan klien serta konsultasi dengan partner audit, apabila

auditor menemukan penyimpangan terhadap PABU (Prinsip Akuntansi

Berterima Umum). Selain itu, auditor juga dituntut untuk menemukan

penyimpangan dan disertai dengan buktibukti yang dapat mendukung

temuannya.

Universitas Pamulang 17
Hipotesis 5 : Opini Auditor berpengaruh negatif terhadap Audit

Delay.

2.5 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang

terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka

pemikiran sebaga berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel Independen

Ukuran Perusahaan

Profitabilitas
Variabel Independen
Solvabilitas Audit Delay

Reputasi KAP

Opini Auditor

Universitas Pamulang 18
BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini membutuhkan data sekunder berupa laporan keuangan

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan

keuangan tersebut disyaratkan telah diaudit dengan tahun terbit 2015 - 2018

dan data nama emiten sampel selengkapnya ditampilkan pada lampiran 1.

3.2 Analisis Data dan Pembahasan

Data penelitian yang digunakan adalah sektor kimia yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2015-2018 (4 tahun).

Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis metode statistik

deskriptif. Statistik deskriptif ini terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum,

nilai rata-rata (mean), standar deviasi. Tabel berikut adalah statistic deskriptif

dari variabel audit delay dan variabel terikat berskala rasio, yakni ukuran

perusahaan, profitabilitas dan solvabilitas.

Hasil dari analisis deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat pada table

dibawah ini :

Universitas Pamulang 19
Tabel 3.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


4
Audit Delay 60 353 93,425 48,874
0
4
Ukuran Perusahaan 1.862.386 1.332.731.163.136 244.495.962.196,275 388.191.361.390,307
0
4
Profitabilitas -0,126 0,308 0,020 0,077
0
4
Solvabilitas 0,091 1,237 0,412 0,297
0
4
Reputasi Auditor 0 1 0,475 0,506
0
4
Opini Audit 0 1 0,025 0,158
0
4
Valid N (listwise)
0

Sumber : Data diolah, 2019

Audit delay adalah lamanya waktu yang digunakan oleh auditor dalam

melakukan proses audit terhadap laporan keuangan tahunan yang terhitung

sejak tanggal tutup buku yaitu 31 Desember setiap tahunnya. Hasil analisis

dengan menggunakan statistik desriptif yang terdapat pada tabel 3.2 tersebut

menunjukkan bahwa nilai audit delay adalah antara 60 hari hingga 353 hari

dengan rata-rata sebesar 93,425 hari dan standar deviasi sebesar 48,874.

Informasi tersebut menunjukkan bahwa rata-rata proses audit delay sudah

diatas 90 hari. Dimana batas yang ditetapkan oleh BAPPEPAM dalam

penyampaian laporan keuangan adalah paling lambat 90 hari setelah tahun

buku atau tanggal 31 Maret pada tiap tahunnya. Namun terlihat juga bahwa

terdapat perusahaan yang tepat waktu dalam penyampaian laporan

keuangannya karena mempunyai audit delay di bawah 90 hari.

Universitas Pamulang 20
Audit delay tercepat senilai 60 hari dialami tahun 2016 oleh PT Aneka

Gas Industri Tbk, tahun 2017 dialami oleh PT Barito Pacific Tbk dan PT

Chandra Asri Petrochemical Tbk. Sedangkan audit delay terlama 353 hari,

dialami oleh PT Eterindo Wahanatama Tbk pada tahun 2016.

Ukuran perusahaan maksimum dimiliki oleh PT Eterindo Wahanatama

Tbk pada tahun 2015, sementara ukuran perusahaan minimum dimiliki oleh

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada tahun 2015.

Rasio profitabilitas berkisar antara -0,126 sampai dengan 0,308 dengan

ratarata sebesar 0,020 dan standar deviasi sebesar 0,077 Nilai yang negatif

berarti perusahaan mengalami kerugian sehingga terdapat perusahaan yang

mengalami kerugian hingga 0,126% dibandingkan total aktivanya. Rata-rata

sampel mendapatkan profitabilitas sampai dengan 0,020 % dibandingkan total

aktiva perusahaan.

Rasio profitablitas tertinggi dimiliki oleh PT Ekadharma International

Tbk pada tahun 2016, sementara rasio terendah terjadi tahun 2018 pada PT

Eterindo Wahanatama Tbk.

Rata-rata rasio solvabilitas sebesar 0,412, dengan kisaran antara 0,091

hingga 1,237 dan standar deviasi sebesar 0,297. Tampak bahwa pada

umumnya perusahaan mempunyai hutang jangka panjang sebesar 41,2%

dibandingkan total aktiva perusahaan, bahkan ada yang mempunyai kewajiban

41,2% jangka panjang sampai dengan 123,7% dibandingkan total aktiva

perusahaan.

Universitas Pamulang 21
Rasio solvabilitas terendah dimiliki oleh PT Intanwijaya Internasional

Tbk pada tahun 2015, sementara rasio tertinggi ada pada PT Eterindo

Wahanatama Tbk tahun 2018.

Nilai reputasi KAP dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy

dengan range 0 (dapat diartikan bahwa perusahaantersebut menggunakan jasa

KAP Big Four dan yang berafiliasi dengan KAP Big Four) dan nilai 1 (berarti

perusahaan tersebut tidak menggunakan jasa KAP Big Four dan yang

berafiliasi dengan KAP Big Four). Penelitian yang dilakukan menunjukkan

bahwa perusahaan yang menggunakan jasa KAP Big Four dan KAP

afiliasinya dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 memiliki nilai rata-rata

sebesar 0,475. Dengan melihat rata-rata reputasi auditor sebesar 0,475

menggambarkan bahwa 47,5% perusahaan sampel menggunakan auditor yang

berafiliasi dengan the big four. Nilai terendah dari reputasi auditor adalah 0

dan nilai tertinggi adalah sebesar 1. Sedangkan nilai standar deviasi reputasi

auditor sebesar 0,506. Nilai standar deviasi yang lebih besar dengan nilai rata-

rata reputasi auditor menunjukkan banyak variasi pada data variabel reputasi

auditor.

Nilai rata-rata kualitas opini audit sebesar 0,025. Dengan melihat rata-

rata kualitas opini audit sebesar 0,025 menggambarkan bahwa 2,5%

perusahaan sampel mendapatkan opini going concern. Nilai terendah dari

kualitas opini audit adalah 0 dan nilai tertinggi adalah sebesar 1. Sedangkan

nilai standar deviasi kualitas opini audit sebesar 0,158. Nilai standar deviasi

Universitas Pamulang 22
yang lebih besar dengan nilai rata-rata kualitas opini audit menunjukkan

banyak variasi pada data variabel kualitas opini audit.

Ketepatan Waktu

Persentase Tepat
Tahun N Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu
Waktu
2015 10 9 1 90,00 %
2016 10 9 1 90,00 %
2017 10 9 1 90,00 %
2018 10 8 2 80,00 %

Nilai ketepatan waktu laporan keuangan dalam penelitian ini

menggunakan variabel dummy dengan range 0 (dapat diartikan bahwa

perusahaan tersebut tidak melaporkan atau menyampaikan laporan

keuangannya secara tepat waktu) dan nilai 1 (berarti perusahaan tersebut telah

menyampaikan atau melaporkan laporan keuangan secara tepat waktu).

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perusahaan yang

menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu pada tahun 2015

memiliki persentase 90,00%, tahun 2016 memiliki persentase 90,00%, tahun

2017 memiliki persentase 90,00%, dan tahun 2018 memiliki persentase

80,00%. maka dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan

menunjukkan bahwa perusahaan yang diteliti rata-rata sudah menyampaikan

laporan keuangannya secara tepat waktu.

Universitas Pamulang 23
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

audit delay dan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan. Faktor-faktor

yang mempengaruhi pada penelitian adalah ukuran perusahaan, profitabilitas,

solvabilitas, reputasi auditor, dan opini audit. Sampel data yang diambil dari

penelitian ini merupakan perusahaan sector kimia yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2015-2018.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

- Dalam penelitian ini belum dapat membuktikan adanya pengaruh ukuran

perusahaan terhadap audit delay. Perusahaan kecil maupun perusahaan

besar akan sama-sama berusaha untuk memberikan kualitas kepada

pemilik sebaik mungkin sehingga keduanya sama-sama berpeluang

untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu.

- Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay.

Semakin tinggi profit yang didapat sebuah perusahaan maka akan

meningkatkan peluang perusahaan untuk menyampaikan laporan

keuangannya secara tepat waktu.

- Hasil penelitian ini dapat membuktikan adanya pengaruh solvabilitas

terhadap audit delay. Besar kecilnya solvabilitas terhadap perusahaan

Universitas Pamulang 24
tidak akan meningkatkan peluang perusahaan untuk menyampaikan

laporan keuangan secara tepat waktu.

- Penelitian ini juga tidak dapat membuktikan adanya pengaruh reputasi

auditor terhadap audit delay. Perusahaan yang menggunakan jasa KAP

yang berafiliasi dengan Big Four tidak akan meningkatkan peluang

perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.

- Opini auditor tidak mempengaruhi audit delay karena hal tersebut

merupakan bagian dari kewenangan KAP untuk memberi pernyataan.

Adanya keengganan auditor untuk mengeluarkan kualifikasi dan

manajemen untuk menerima hasil pengauditan, dapat terjadi dalam

lingkungan yang secara struktur hukum dan profesionalitas belum

terbentuk dengan baik.

4.2 Saran

Pertimbangan yang dapat digunakan untuk perbaikan penelitian-

penelitian selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:

1. Pemaknaan yang lebih tepat untuk definisi audit delay dengan

memperhatikan waktu perikatan audit.

2. Perluasan variabel yang diperkirakan mempengaruhi audit delay guna

memperoleh penjelasan lebih baik mengenai fenomena tersebut.

3. Perluasan lingkup perusahaan yang dijadikan sampel, umpamanya

dengan menambah kategori perusahaan sampel.

Universitas Pamulang 25
DAFTAR PUSTAKA

- Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat

- Amrin, Abdullah. 2018. Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan Syariah.

Jakarta: Grasindo

- Ashton, R., J.J. Willingham, & R.K. Elliott. 1987. An Empirical Analysis of

Audit Delay. Journal of Accounting Research. Vol. 25 (2) pp. 275-292

- Boynton, Wiliam C,dkk. 2014. Modern Auditing. Edisi Ketujuh. Jakarta:

Penerbit Erlangga

- Dyer, J., & A.J.McHugh. 1975. The Timeliness of The Australian Annual

Report. Journal of Accounting Research (Autumn), p.204-219.

- Kariyoto. 2017. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Malang: UB

Press

- Lianto, N., & Kusuma, B. H. 2010. Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12 No. 2, hal

97-106

- Subekti, I., & N.W. Widiyanti. 2004. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Audit Delay di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VII:991-

1002

- Wirakusuma, Made Gde. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang

Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik, Simposium Nasional

Akuntansi. VII: 1202-1222.

Universitas Pamulang 26
LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Data Perusahaan

No Kode Emiten Kategori


Basic Industry and
1 ADMG Polychem Indonesia Tbk
Chemical
Basic Industry and
2 AGII Aneka Gas Industri Tbk
Chemical
Basic Industry and
3 BRPT Barito Pacific Tbk
Chemical
Basic Industry and
4 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
Chemical
Basic Industry and
5 EKAD Ekadharma International Tbk
Chemical
Basic Industry and
6 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
Chemical
Basic Industry and
7 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
Chemical
Basic Industry and
8 SRSN Indo Acidatama Tbk
Chemical
Basic Industry and
9 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
Chemical
Basic Industry and
10 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk
Chemical
Sumber : www.idx.co.id

Universitas Pamulang 27
Lampiran 2 Data Variabel Penelitian

Audit Reputasi Opini


No Kode Tahun Ukuran Profit Solvabil
Delay Auditor Auditor
1 ADMG 2015 87 420.010.232 0,003 0,362 1 1
2 AGII 2015 89 4.953.451 0,111 0,654 0 0
3 BRPT 2015 87 2.253.084 0,002 0,469 1 0
4 DPNS 2015 89 274.483.110.371 0,001 0,121 0 0
5 EKAD 2015 77 389.691.595.500 -0,043 0,251 1 0
6 ETWA 2015 147 1.332.731.163.136 -0,100 0,943 0 0
7 INCI 2015 70 169.546.066.314 0,104 0,091 1 0
8 SRSN 2015 70 574.073.315 -0,009 0,408 0 0
9 TPIA 2015 89 1.862.386 -0,001 0,524 0 0
10 UNIC 2015 87 222.447.500 -0,005 0,367 1 0
11 ADMG 2016 74 380.847.522 -0,004 0,355 1 0
12 AGII 2016 60 5.847.722 0,001 0,528 0 0
13 BRPT 2016 79 2.570.590 0,109 0,437 0 0
14 DPNS 2016 79 296.129.565.784 -0,001 0,111 0 0
15 EKAD 2016 76 702.508.630.708 0,308 0,157 1 0
16 ETWA 2016 353 1.158.935.571.034 -0,001 0,994 1 0
17 INCI 2016 83 269.351.381.344 0,230 0,098 1 0
18 SRSN 2016 76 717.149.704 0,013 0,439 0 0
19 TPIA 2016 67 2.129.269 -0,001 0,464 0 0
20 UNIC 2016 88 226.913.639 -0,003 0,290 1 0
21 ADMG 2017 85 374.110.303 0,007 0,360 0 0
22 AGII 2017 85 6.403.543 0,078 0,476 0 0
23 BRPT 2017 60 3.642.928 0,077 0,446 1 0
24 DPNS 2017 79 308.491.173.960 0,002 0,132 0 0
25 EKAD 2017 82 796.767.646.172 0,007 0,168 1 0
26 ETWA 2017 176 1.114.568.571.897 -0,115 1,109 1 0
27 INCI 2017 85 303.788.390.330 0,024 0,117 1 0
28 SRSN 2017 71 652.726.454 -0,007 0,363 0 0
29 TPIA 2017 60 2.987.304 -0,001 0,441 0 0
30 UNIC 2017 87 223.746.950 0,002 0,292 1 0
31 ADMG 2018 87 280.679.854 0,017 0,131 1 0
32 AGII 2018 87 6.647.755 0,001 0,526 0 0
33 BRPT 2018 87 100.796.876 -0,013 1,117 0 0
34 DPNS 2018 79 322.185.012.261 0,005 0,138 0 0
35 EKAD 2018 74 853.267.454.400 0,001 0,151 1 0
36 ETWA 2018 176 1.090.658.578.996 -0,126 1,237 1 0

Universitas Pamulang 28
37 INCI 2018 84 391.362.697.956 0,092 0,182 0 0
38 SRSN 2018 86 686.777.211 0,034 0,304 0 0
39 TPIA 2018 81 3.173.486 0,001 0,442 0 0
40 UNIC 2018 99 236.410.388 -0,008 0,296 1 0

Sumber : www.idx.co.id

Lampiran 3 : Data Tanggal Publikasi Laporan Keuangan

Kode Tahun
No
Perusahaan 2015 2016 2017 2018
1 ADMG 28 Maret 2016 15 Maret 2017 26 Maret 2018 28 Maret 2019
2 AGII 30 Maret 2016 1 Maret 2017 26 Maret 2018 28 Maret 2019
3 BRPT 28 Maret 2016 20 Maret 2017 1 Maret 2018 28 Maret 2019
4 DPNS 30 Maret 2016 20 Maret 2017 20 Maret 2018 20 Maret 2019
5 EKAD 18 Maret 2016 17 Maret 2017 23 Maret 2018 15 Maret 2019
6 ETWA 27 Mei 2016 19 Desember 2017 25 Juni 2018 25 Juni 2019
7 INCI 11 Maret 2016 24 Maret 2017 26 Maret 2018 25 Maret 2019
8 SRSN 11 Maret 2016 17 Maret 2017 12 Maret 2018 27 Maret 20019
9 TPIA 30 Maret 2016 8 Maret 2017 1 Maret 2018 22 Maret 2019
10 UNIC 28 Maret 2016 29 Maret 2017 28 Maret 2018 9 April 2019

Sumber : www.idx.co.id

Universitas Pamulang 29

Anda mungkin juga menyukai