Anda di halaman 1dari 9

Modul Auditing I

PERTEMUAN 12

PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.

Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut :

12.1 Mahasiswa mengetahui sifat contoh kas dan setara kas

12.2 Mahasiswa mengetahui tujuan pemeriksaan (audit objective) kas

dan setara kas

12.3 Mahasiswa mengetahui prosedur pemeriksaan kas dan setara kas

B. URAIAN MATERI.

12.1 Mahasiswa mengetahui sifat contoh kas dan setara kas

Definisi kas & setara kas adalah sebagai berikut:

a. Menurut SAK 1994:

Kas adaah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan

untuk membiayai kegiatan perusahaan.

Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat

dipergunakan secara bebas guna membiayai kegiatan umum

perusahaan.

b. Menurut SAK ETAP (IAI, 2009 : 28)

Bahwa Setara Kas adalah investasi jangka pendek dan sangat

likwid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka

pendek dan bukan untuk tujuan investasi dan lainnya.

53
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

c. Menurut PSAK No.2 hal. 2.2 dan 2.3 (IAI:2002)

Kas terdiri dari Saldo Kas (Cash On Hand) dan Rekening

GiroSetara Kas (Cash Equivalent) adalah investasi yang

sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat

dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi

resiko perubahan nilai yang signifikan.

Sifat dan contoh kas dan setara kas yaitu :

a. Merupakanhartalancarperusahaan yang

sangatmenarikdanmudahdiselewengkan. Kas merupakan aktiva

yang paling lancar dalam arti istilah kas sehari-hari dapat

disamakan dengan uang tunai yang dapat dijadikan sebagai alat

pembayaran yang sah. Persediaan kas yang cukup maka

perusahaan akan beroperasi dengan lancar terutama dalam

kegiatan pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dan

jasa, memiliki harta, membayar hutang, membiayai operasi

serta kegiatan-kegiatan lainnya.

b. Banyaktransaksiperusahaan

yangmenyangkutpenerimaandanpengeluarankas.Kas dapat

dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting

dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam

perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak

langsung dalam hampir semua transaksi usaha.

Contoh kas:

54
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

a. Kas Kecil [rupiah/asing

b. Saldo rekening giro di Bank [rupiah/asing

c. Bon sementara (IOU)

d. Bon kas kecil yang belum direimbursed

e. Cek tunai yang akan di depositokan

Contoh bukan kas:

a. Deposito Berjangka (Time Deposit) yang jatuh tempo lebih dari

3 bulan

b. Check mundur dan check kosong

c. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund)

d. Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik didalam

maupun diluar negeri.

Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek,

dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu

tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Pada

umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga bulan atau

kurang yang memenuhi syarat sebagai setara kas.

Persyaratan Setara Kas:

a. Investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah

yang telah diketahui (jatuh tempo dalam waktu ≤ 3 bulan dari

tanggal perolehan) tanpa menghadapi risiko perubahan nilai

yang signifikan

b. Cerukan (Bank Overdraft)

c. Dapat dicairkan segera dengan bentuk kas

55
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

d. Jatuh tempo pendek, kecil kemungkinan terjadi perubahan nilai

akibat perubahan suku bunga.

12.2 Mahasiswa mengetahui tujuan pemeriksaan (audit objective) kas

dan setara kas

a. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup

baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan

pengeluaran kas dan bank.

b. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di

neraca per tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki

perusahaan (existence).

c. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan

saldo kas dan setara kas.

d. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas

dalam valuta asing, apakah saldo tersebut dikonversikan ke

dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI (hasil dari

penjumlahan kurs jual penutupan dengan kurs beli penutupan

kemudian dibagi 2) pada tanggal neraca (pukul 16.00) dan

apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau

dikreditkan ke laba rugi komprehensif tahun berjalan.

e. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan

standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)

dalam hal penyajian dan pengungkapan (Presentation and

Disclosure).

56
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

12.3 Mahasiswa mengetahui prosedur pemeriksaan kas dan setara kas

Menurut pendapat Soekrisno Agoes (2012:169), prosedur pada

pemeriksaaan kas dan setara kas mencakup hal-hal sebagai

berikut:

a. Memahami dan mengevaluasi internal control atas kas dan

setara kas serta transaksi penerimaan kas dan bank. Istilah

siklus “dari awal sampai akhir” (cradle-to-grave) membuat

auditor sangat menaruh perhatian terhadapa internal control

perusahaan/entitas. Internal control questionnaire (ICQ) dapat

digunakan sebagai sebuah alat untuk mendapatkan pandangan

terhadap internal control perusahaan. Selanjutnya auditor dapat

membuat flowchart dan penjelasan narrative sebagai tidak lanjut

dari proses tanya jawab kepada klien dengan ICQ tersebut.

Hasil pengujian internal control atas kas dan setara kas akan

menentukan luasnya lingkup uji substantif yang akan dilakukan

auditor. Semakin besar resiko internal control suatu

perusahaan, atau dapat dikatakan bahwa internal control

perusahaan tersebut tidak berjalan efektif, maka lingkup uji

substantif akan diperluas serta bukti audit yang diperlukan

kuantitasnya menjadi lebih banyak.

b. Membuat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca

(misal per 31-12-2011), atau kalau belum selesai,boleh per 31-

10-2011 atau 31-11-2011; penambahan mutasi akan diperiksa

kemudian, apakah ada hal-hal yang unusual (di luar kebiasaan)

57
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

atau tidak. Top Schedule adalah salah satu Kertas Kerja

Pemeriksaan (KKP) yang berfungsi sebagai lembar awal yang

menunjukkan hasil pemeriksaan auditor secara umum atau

kesimpulan atas pos yang bersangkutan.

c. Melakukan cash count (perhitungan fisik uang kas)/ kas opname

per tanggal neraca, bisa juga sebelum atau sesudah tanggal

neraca. Cash count/kas opname selain dapat digunakan pada

kas besar perusahaan/entitas, dapat dilakukan juga pada petty

cash/kas kecil yang dimiliki perusahaan/entitas tersebut, dengan

memperhatikan sistem yang digunakan, yaitu imprest fund

system atau fluctuating fund system.

d. Mengirim konfirmasi atau mendapatkan pernyataan saldo dari

kasir dalam hal tidak dilakukan kas opname. Hal ini terkait

dengan pertimbangan cost-benefit oleh auditor atas saldo kas

pada cabang perusahaan yang jauh tidak terlalu besar.

e. Mengirim konfirmasi untuk seluruh bank yang dimiliki

perusahaan. Surat konfirmasi atas saldo kas bank biasanya

juga berisi jumlah kredit perusahaan tersebut, pendiskontoan

wesel tagih, dan lain-lain.

f. Meminta rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31-

12-2011), kalau terpaksa, kalau belum selesai yang Desember,

dapat diminta untuk tanggal neraca per 31-11-2011.

58
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

g. Melakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut. Hal ini

dilakukan untuk memeriksa rekonsiliasi tersebut serta

mengusulkan audit adjustment jika terdapat kesalahan.

h. Melakukan pengkajian ulang (review) jawaban konfirmasi bank,

notulen rapat dan perjanjian kredit untuk mengetahui apakah

ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.

Pembatasan dapat terjadi karena pembekuan rekening bank

yang dimiliki perusahaan oleh pihak Dirjen Pajak sehubungan

dengan permasalahan pajak perusahaan. Selain itu juga

terdapat kemungkinan pembatasan yang disebabkan oleh

pembentukan “sinking fund” untuk pelunasan obligasi atau

ekspansi perusahaan.

i. Memeriksa interbank transfer (transfer antarbank) ± 1 minggu

sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui

adanya kitting dengan tujuan window dressing. Kasus kitting

dapat terjadi jika perusahaan memiliki lebih dari satu rekening

bank dan perusahaan melakukan transfer antarbank namun

pencatatan pembukuan terkait mutasi pada salah satu bank

belum dilakukan, khususnya mutasi berkurangnya saldo kas

bank karena transfer dana. Hal tersebut menimbulkan

overstated yang selanjutnya akan menimbulkan window

dressing agar laporan keuangan terlihat lebih “cantik”.

j. Memeriksa transaksi kas sesudah tanggal neraca (subsequent

payment dan subsequent collection) sampai mendekati tanggal

59
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

selesainya pemeriksaan lapangan. Hal ini dilakukan untuk

memastikan apakah kewajaran angka piutang per tanggal

neraca atau terdapat unrecorded liabilities (kewajiban yang

belum tercatat).

k. Memeriksa pengakuan dan konversi kas dan setara kas (jika

ada) dalam mata uang asing. Konversi kas dalam mata uang

asing harus menggunakan kurs tengah BI per tanggal neraca

pukul 16.00 dan mencatat selisih kurs yang timbul akibat

konversi tersebut.

l. Memeriksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan

catatan atas laporan keuangan (CALK), sesuai dengan standar

akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). Menurut

SAK ETAP Bab 7 tentang Laporan Arus Kas, Giro yang

mengalami overdraft/cerukan bankakibat kelebihan penarikan

melebihi saldo pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan

sejenis dengan pinjaman. Oleh karena itu giro bersaldo kredit

perlu direklasifikasi ke dalam pos utang lancar.

m. Membuat kesimpulan di Top Schedule kas dan setara kas atau

memo tersendiri mengenai kewajaran dari cash on hand dan

cash on bank, setelah seluruh pekerjaan dalam prosedur

pemeriksaan kas dan setara kas pada poin 1 (satu) sampai

dengan 12 (dua belas) telah dijalankan. Kesimpulan pada Top

Schedule memberikan gambaran menyeluruh terkait hasil

pemeriksaan kas dan setara kas perusahaan/entitas. Kewajaran

60
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Auditing I

atau ketidakwajaran kas dan setara kas perusahaan/entitas

akan menjadi tolok ukur siklus “dari awal sampai akhir” (cradle-

to-grave) sudah berjalan baik atau belum bagi perusahaan

tersebut. Hal tersebut selanjutnya dapat menjadi masukan

dalam management letter KAP kepada manajemen perusahaan.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Apa Pengertian Kas dan Setara Kas ?

2. Bagaimana Manajemen dan Pengendalian Kas ?

3. Bagaimana cara penyusunan kas kecil dan Rekonsiliasi Bank ?

4. Bagaiman perlindungan Fisik terhadap Kas ?

DAFTAR PUSTAKA

 Sukrisno Agoes, Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan


Akuntan oleh Akuntan Publik Buku 1 dan 2, Edisi 4, Salemba
Empat, Jakarta, 2012
 Mulyadi, Auditing Buku 1 dan 2 , Edisi 6, Salemba Empat,
Jakarta, 2013
 Alvin A. Arens, Randal J.Elder, Mark S.Beasley, Buku 1 dan 2 ,
Airlangga, Jakarta, 2006

61
S1 Akuntansi Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai