Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME 1 AKUNTANSI PAJAK

KAS DAN SETARA KAS


Nama : Natachia Novridi A.
NIM : 2121083
Kelas : SA501
I. Pengertian Kas
Kas adalah uang tuna yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan
teratas dari asset. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah
untuk diselewengkan. Sedangkan pengertian kas menurut SAK 1994 adalah alat pembayaran
yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dan
menurut PSAK no.2 (IAI:2002) kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Yang termasuk dalam akun kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan
segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank. Yang tidak termasuk
dalam pengertian kas, baik menurut akuntansi dan perpajakan adalah:
a. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover
b. Perangko dan materai
c. Kas bon atau uang muka
d. Cek mundur dan cek kosong

Dalam pengendalian kas, perusahaan pada umumnya melakukan pemisahan dana antara kas
kecil (petty cash) dank kas besar (cash on hand). Kas kecil umumnya dipakai untuk
pengeluaran harian perusahaan yang sifatnya rutin dan tidak besar jumlahnya. Kas besar
umumnya dipakai oleh perusahaan untuk pengeluaran tertentu dan disimpan oleh perusahaan
di dalam brankas.

II. Pengertian Setara Kas


Menurut PSAK 2, setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tapa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga
bulan tau kurang yang memenuhi syarat sebagai setara. kas. Deposito yang jatuh temponya
kurang tau sama dengan tiga bulan dan tidak di perpanjang terus-menerus (rollover) dapat
dikategorikan sebagai setara kas.
Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan
yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tapa menghadapi resiko perubahan
nilai yang sangat signifikan.

Menurut SAK ETAP (IAI:2002:28), Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya
sangat liquid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk
tujuan investasi lainnya.

III. Tujuan Auditing Kas dan Setara Kas


1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara
kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca pertanggal neraca
betul-betul ada dan dimiliki ole perusahaan, maksudnya auditor harus meyakinkan
dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan betul-betul ada dan dimiliki
perusahaan dan bukan milk pribadi direksi atau pemegang saham. Karena itu auditor
harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi ke bank (Existence).
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setara kas
4. Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
5. Kas dan setara kas disajikan di neraca sebagai harta lancar
6. Kas dan setara kas yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukan dalam aktiva lancar
hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana untuk melunasi
kewiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku selama satu tahun.
7. Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai kewajiban
jangka pendek.
8. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan
obligasi berikut bunganya maka dana tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari
kas di harta lain. Begitu juga jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena
perusahaan tersangkut suatu masalah hukum, maka saldo tersebut tidak boleh dilaporkan
sebagai bagian dari kas di harta lancar

IV. Prosedur Auditing Kas dan Setara Kas


1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas dan bank
2. But Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (missal: 31 Desember 20XX),
atau kalau belum selesai, boleh per 31 Oktober 20XX atau 30 November 20XX,
penambahan mutasi akan diperiksa kemudian, apakah ada hal-hal yang unusual (diluar
kebiasaan)atau tidak.
3. Lakukan Cash Count (perhitungan fisik uang kas) per tanggal neraca, bias juga sebelum
atau sesudah tanggal neraca.
4. Kirim Konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan
kas opname.
5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.
6. Minta Rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31 Desember 20XX), kalau
terpaksa, kalau belum selesai yang Desember, dapat diminta per 30 November 20XX.
7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut
8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk
mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.
9. Periksa inter bank transfer +/- minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk
mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing.
10. Periksa transaksi kas sesuai tanggal neraca, sampai mendekati tanggal selesainya
pemeriksaan lapangan.
11. Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per tanggal neraca,
periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan atau dikreditkan pada laba rug tahun berjalan.
12. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan atas laporan keuangan,
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia (SAK, ETAP, IFS)
13. Buat Kesimpulan di Top Schedule kas dan setara kas atau di memo tersendiri mengenai
kewajaran dari cash on hand dan in bank, setelah kita menjalankan seluruh prosedur audit
di atas.

Anda mungkin juga menyukai