Anda di halaman 1dari 26

KAS DAN PIUTANG

Tugas Mata Kuliah


Seminar Akuntansi

Oleh :
Kelompok 9
SILVIA OKTAVIANI
NIM : 2010134622031

Program Studi Akuntansi

STIE Mahaputra Riau

2023
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama

kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang

berhubungan dengan kas. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan

berakibat kas kosong yang menyebabkan terganggunya semua kegiatan

operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar-masuknya dana

perusahaan yang terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang

baik di dunia bisnis.

Dalam kondisi kas yang buruk, manajemen dituntut untuk segera

membenahi keuangan perusahaan. Usaha mengatasi situasi tersebut akan

mengarah kepada pengawasan arus kas dengan penataan yang baik atas

manajemen arus kas.

Kas adalah aktiva lancar atau kekayaan perusahaan yang dapat

digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat

digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dapat berupa

uang kertas / logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana

kas kecil, cek, dan sebagainya. Perlu diperhatikan, kas bukan merupakan

persediaan barang dagangan, piutang, tanah ataupun bangunan yang kita

miliki. Memang hal-hal tersebut bisa dijadikan uang namun biasanya akan

1
membutuhkan waktu, yang kadang kala memakan waktu cukup lama.

Kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan

pengawasan dalam menunjang kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.

Piutang timbul ketika perusahaan menjual barang dan jasa secara kredit.

Piutang meliputi semua tagihan dalam bentuk utang kepada perorangan

badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Prosesnya dimulai dari pengambilan

keputusan untuk memberikan kredit kepada pelanggan, melakukan

pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima pembayaran.

Piutang adalah pos penting dalam perusahaan karena merupakan bagian

aktiva lancar yang likuid dan selalu dalam keadaan berputar. Artinya piutang

dapat dijadikan menjadi kas dengan segera dimana jangka waktu paling lama

satu tahun. Tetapi seringkali terjadi penagihan piutang yang tidak tepat pada

waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya, sementara setiap perusahaan

memerlukan aliran kas yang cukup untuk diputar dalam membiayai aktivitas

operasional perusahaan sehari-hari dan memenuhi kewajiban lancar

perusahaan tepat pada waktunya. Semakin tinggi probabilitas piutang dapat

diterima pada waktunya, semakin dapat dijadikan jaminan bagi pembayaran

kas yang telah dijadwalkan. Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi

kas merupakan kebijakan perusahaan dengan menghitung perputaran piutang.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang di atas, maka beberapa masalah yang

diindentifikasi adalah sebagai berikut :

2
1. Apa saja pos-pos yang termasuk kas?

2. Bagaimana kasdan pos-pos yang berhubungan dilaporkan?

3. Apakahpiutang danapa saja jenis piutang?

4. Apa masalah akuntansi yang berhubungan dengan pengakuan piutang usaha?

5. Apa masalah akuntansi yang behubungan dengan penilaian piutang usaha?

III. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi pos-pos yang termasuk kas

2. Mengindikasikan bagaimana kasdanpos-pos yang berhuubungan dilaporkan.

3. Mendefinisikan piutang dan mengidentifikasijenis piutang yang berbeda.

4. Menjelaskan masalah akuntansi yang berhubungandengan pengakuan piutang usaha.

5. Menjelaskan masalah akuntansi yang behubungandenganpenilaian piutang usaha.

3
BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. KAS

1. Pengertian Kas

Kas adalah asset keuangan, kas juga adalah instrument keuangan. Instrumentkeuangan

didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitasdan

kewajiban keuangan atau kepentingan ekuitas entitas lain.

Kas, merupakan aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan

dasarpengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya kas

diklasifikasikansebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana

yang tersedia padadeposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos

wesel, cek yang disahkan,cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai

kas. Bank memang memilikihak legal untuk meminta pemberitahuan sebelum penarikan.

Akan tetapi, karenapemberitahuan sebelumnya jarang diminta oleh bank dalam praktik,

maka rekening tabungan juga dipandang sebagai kas.

2. Pelaporan Kas

Walaupun pelaporan kas secara relative bersifat langsung, namun terdapat sejumlah

masalahyangperlu mendapat perhatiankhusus, sebagai berikut :

a. Ekuivalenkas

b. Kas yang dibatasiatau restriktif

c. Overdraft bank

4
a. Ekuivalen Kas

Klasifikasi lancar yang semakin popular adalah “kas dan ekuivalen

kas.” Ekuivalen kas merupakaninvestasi jangka pendek yang sangat liquid yang :

1) segera bisa dikonversimenjadisejumlah kas yang diketahuidan

a. begitu dekat dengan jatuh temponya sehinggaresiko perubahan suku bunga tidak

signifikan.

Umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo awal 3 bulan atau kurang yang

memenuhi syarat definisi ini : contoh ekuivales kas yaitu Treasury bill, kertas komersial

dan dana pasar uang.

Sebagian besar individu berpikir ekuivalen kas setara dengan kas. Sayangnya, itu

tidak selalu terjadi. Perusahaan berpendapat bahwa catatan tersebut harus diklasifikasikan

sebagaiekuivalen kas karena mereka dapat secara rutin diperdagangkan dalam lelang

setiap hari.(singkatnya, mereka cair dan bebas risiko.). Auditor setuju dan diizinkan

perlakuan kas setarameskipun jatuh tempo diperpanjang jauh melampaui tiga bulan. Tapi

bila kena krisis kredit,lelang berhenti, dan nilai dari efek tersebut turun karena pasar tidak

ada. Dalam peninjauankembali, klasifikasiekuivalen kas adalah menyesatkan.

b. Kas yang dibatasi (Restriktif)

Kas kecil, penggajian dan dana deviden adalah contoh-contoh kas yang disisihkan

untuk tujuan tertentu. Dalam sebagian besar situasi, saldo dana ini tidak material

dankarenanya dipisahkan dari kas ketika dilaporkan dalam laporan keuangan. Jika

jumlahnya material, maka kas yang dibatasi dipisahkan dari kas “regular”

untuk tujuan pelaporan. Kas yang dibatasi diklasifikasikan dalam kelompok aktiva

lancar atau aktiva jangka panjangtergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran.

5
Bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya seringkali mewajibkan para nasabah yang

meminjam uang kepada mereka untuk mempertankan saldo kas minimum dalam

rekening giro atau tabungan. Saldo minimum ini yang disebut saldo kompensasi.Untuk

menghindari kesalahpahaman investor mengenai jumlah kas yang tersedia

gunamemenuhi kewajiban berulang, perusahaan merekomendasikan agar deposito yang

dibatasisecara legal yang disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap kesepakatan

pinjaman jangka pendek disajikan secara terpisah di antara pos-pos “kas dan

ekuivalen kas” dalam Aktiva Lancar.

c. Overdraft Bank

Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi

rekeningkas. Hal ini harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya

ditambahkan kedalam jumlah yang dilaporkan sebagai utang usaha. Jika material, maka

pos ini harusdiungkapkan secara terpisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan

yang berhubungan.

2) Ikhtisar Pos-Pos yang Berhubungan dengan Kas

Kas dan ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrument yang paling

tepatdinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau

uang kertasdengan segera, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi,

piutang ataubeban dibayar dimuka.

Berikut iniadalah klasifikasipos-pos yang berhubungandengan kas :

6
Klasifikasi Kas, Ekuivalen Kas, dan Pos-Pos Non Kas
POS KLASIFIKASI KOMENTAR
Jika tidak dibatasi, dilaporkan
sebagai kas
Jika dibatasi, diidentifikasi dan
diklasifikasikan sebagai aktiva
Kas Kas lancar dan tidak lancar
Kas Kecil dan Dana
Pertukaran Kas Dilaporkan sebagai kas
Investasi dengan jatuh tempo
Surat Berharga kurang dari 3 bulan, umumnya
Jangka Pendek Ekuivalen Kas digabungkan dengan kas
Surat Berharga Investasi dengan jatuh tempo 3
Jangka Pendek Investasi Sementara hingga 12 bulan

Cek Mundur dari IOU Piutang Diasumsikan dapat ditagih


Diasumsikan dapat tertagih dari
Uang Muka karyawan atau dikurangkan dari
Perjalanan Piutang gaji mereka
Dapat diklasifikasikan sebagai
persediaan perlengkapan
Perangko di Tangan Beban dibayar dimuka kantor
Jika tidak ada hak untuk
Overdraft Bank Kas mengoffset, kewajiban lancar
Diklasifikasikan sebagai aktiva
Kas didefinisikan secara lancar dan tidak lancar dalam
terpisah sebagai deposito neraca. Diungkapkan secara
yang disimpan sebagai terpisah dalam catatan yang
Saldo Kompensasi saldo kompensasi merinci kesepakatan tersebut

II. PIUTANG

1. Pengertian Piutang

Piutang adalah asset keuangan juga sebagai instrument keuangan. Piutang

(seringdisebut sebagai pinjaman dan piutang) adalah klaim uang, barang atau jasa kepada

pelangganatau pihak-pihak lainnya.Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang

diklasifikasikan sebagai piutang lancar dantidak lancar. Piutang lancar diharapkan akan

7
tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklusoperasi berjalan. Semua piutang lain

diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar.

Piutang dagang adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan

jasayang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang ini

bisadisubklasifikasikan menjadi piutang usaha dan wesel tagih. Piutang usaha adalah janji

lisandari pembeli untuk membayar barang/jasa yang dijual sedangkan wesel tagih adalah

janjitertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan.

Weselini dapat berasal dari penjualan, pembiayaan/transaksi lainnya. Wesel ini bersifat

jangkapendek atau panjang.Piutang nondagang berasal dari berbagai transaksi. Contohnya

sebagai berikut :

1) Uang muka kepada karyawandan staf

2) Uang muka kepada anak perusahaan

3) Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan

4) Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran

5) Piutang devidendan bunga

2. Pengakuan Piutang Usaha

Harga pertukarangan diperlukan untuk mengakui suatu transaksi piutang. Harga

pertukaran adalah jumlah yang terutang dari debitor dan umumnya dibuktikan dengan

beberapa jenis dokumen bisnis, biasanya berupa faktur. Dua faktor bisa mempengaruhi

harga pertukaran : (1) ketersediaan diskon dan (2) lamanya waktu antara tanggal penjual

dan tanggal jatuh tempo pembayaran.

8
A. Diskon Tunai

Diskon tunai diberikan sebagai perangsang agar pembeli melakukan pembayaran

secepatnya. Diskon inidinyatakan seperti 2/10, n/30 atau 2/10, atau E.O.M. net 30, E.O.M.

Perusahaan biasanya mencatat transaksi penjualan dan diskon penjualan terkait

denganmencatat piutang danpenjualan dalam jumlah kotor.

Pelanggan yang membayar dalam periode diskon membeli secaratunai, mereka yang

membayar setelah berakhirnya periode diskon akan didenda karena harus membayar

dengan jumlah yang melebihi harga tunai. Maka pencatatannya, penjualan dan piutang

dicatat pada harga bersih dan setiap diskon yang tidak diambil kemudian didebet ke

Piutang Usaha dan dikredit ke Diskon Penjualan yang Hilang.Pada metode kotor, diskon

penjualan harusdilaporkan sebagaipengurang kas ataspenjualan dalam laporan laba-rugi.

B. Tidak Ada Pengakuan atas Unsur Bunga

Idealnya, piutang harus diukur dalam istilah nilai sekarang, yaitu nilai diskonto dari kas

yang akan diterima di masa depan. Jika ekspektasi penerimaan kas memerlukan periode

tunggu, maka jumlah nominal piutang tidak sama nilainya dengan jumlah yang akan

diterima kemudian.

3. Penilaian Piutang Usaha

Pelaporan piutang melibatkan (1) klasifikasi dan (2) penilaian dalam neraca.

Perusahaan mengklasifikasikann piutang yang diperkirakan akan tertagih dalam satu

tahun diklasifikasikan sebagai lancar sementara semua piutang lainnya diklasifikasikan

sebagai jangka panjang. Penilaian piutang sedikit lebih kompleks. Piutang jangka

pendek dinilai dandilaporkan pada nilai realisasi bersih-jumlah bersih yang diperkirakan

akan diterima dalambentuk kas. Penentuan nilairealisasi bersih memerlukan estimasi baik

9
atas piutang yang taktertagih maupun retur penjualan dan pengurangan harga yang

diberikan.

A. Piutang Usaha yang Tak Tertagih

Sebagai salah satu akuntan dihormati tepat mencatat, ide manajer kredit ini surge

mungkin akan menjadi tempat di mana setiap orang membayar utangnya. Sayangnya

situasi ini sering tidak terjadi. Ada dua prosedur untuk mencatat piutang yang tak tertagih,

yaitu sebagai berikut :

1. Metode Penghapusan Langsung

Metode penghapusan langsung, ketika sebuah perusahaan menentukan rekening

tertentu tidak akan tertagih itu biaya rugi kepada Beban Utang Macet. Dengan metode

ini,Beban Utang Macet akan menunjukkan hanya kerugian yang sebenarnya dari piutang

tak tertagih. perusahaanakan melaporkanpiutang sebesar jumlahkotor.

2. Metode Penyisihan

Metode penyisihan akuntansi untuk piutang tak tertagih melibatkan estimasi piutangtak

tertagih pada akhir setiap periode. Kas nilai realisasi bersih adalah jumlah perusahaan

mengharapkan untuk menerima dalam kas. Metode ini mengurangi piutang dalam

laporan posisi keuangan dengan jumlah piutang tak tertagih diperkirakan.IFRS

memerlukan metode penyisihan untuk tujuan pelaporan keuangan saat kredit macet

adalah bahandalam jumlah. Metode ini memilikitiga fitur penting :

1. Perusahaan memperkirakan tidak tertagihnya piutang. mereka cocok ini biaya

versus memperkirakan pendapatan pada periode akuntansi yang sama di mana

merekamencatat pendapatan.

10
2. Perusahaan diperkirakan debit piutang tak tertagih untuk Beban Utang Macet dan

kredit mereka ke Penyisihan Piutang melalui jurnal penyesuaian pada akhir setiap

periode.

3. Ketika perusahaan menulis dari account tertentu, mereka sebenarnya piutang

tak tertagih debit untuk Penyisihan Piutang Tak Tertagih dan kredit yang

berjumlah Rekening Piutang.

B. Merekam Penghapusan Dari Akun Tak Tertagih

Ketika perusahaan telah kehabisan semua cara mengumpulkan rekening lewat jatuh

tempo dan tagihan muncul mungkin, perusahaan harus menghapus akun. Beban Utang

Yang Buruk tidak meningkat ketika menulis-off terjadi dengan metode

penyisihan, perusahaan debit setiap kredit macet menghapus ke akunpenyisihan daripada

Beban Utang Macet..

C. Pemulihan Akun Tertagih

Perusahaan membuat dua entri untuk mencatat pemulihan utang buruk : (1)

membalikkan entri yang dibuat secara tertulis dari akun dan (2) itu menjurnal tagihan

secara biasa.

Dasar yang digunakan untuk metode penyisihan, dalam "kehidupan

nyata," perusahaan harus mengestimasi jumlah tersebut ketika mereka menggunakan

metode penyisihan. Dua basis yang digunakan untuk menentukan jumlah ini: (1)

persentase penjualan dan (2) persentase piutang. Kedua basis yang berlaku

umum. Pilihan adalah keputusan manajemen. Itu tergantung pada penekanan relatif yang

11
manajemen ingin memberikan untuk biaya dan pendapatan di satu sisi atau menguangkan

nilai realisasi dari piutang di sisi lain.

1. Pendekatan Persentase Penjualan

Manajemen memperkirakan berapa persen dari penjualan kredit akan tertagih.

Persentase ini didasarkan pada pengalaman masa lalu dan kebijakan kredit diantisipasi.

Jumlah beban piutang tak tertagih dan kredit yang berkaitan pada akun penyisihan

tidak dipengaruhi olehh setiap saldo yang ada saat ini dalam akun penyisihan. Karena

estimasi beban piutang tak tertagih berhubungan dengan akun nominal (penjualan) dan

setiap saldo dalam akun penyisihan diabaikan, maka metode ini sering kali disebut sebagai

pendekatan laporan laba-rugi.

2. Pendekatan Persentase-Piutang (Neraca)

Berdasarkan pengalaman masa lalu, sebuah perusahaan dapat mengestimasikan

persentase piutang beredarnya yang tidak akan tertagih, tanpa mengidentifikasi piutang

tertentu. Prosedur ini menyediakan estimasi yang cukup akurat menyangkut nilai piutang

yang dapat direalisasi, tetapi tidak sesuai dengan prinsip penandingan biaya dan

pendapatan. Tujuan dari metode ini adalah melaporkan nilai realisasi bersih piutang dalam

neraca.. Pendekatan persentase piutang dapat diaplikasikan dengan menggunakan satu

tarifgabungan yang mencerminkan estimasi piutang tak tertagih. Pendekatan lainnya yang

lebih sensitive terhadap status actual dari piutang usaha adalah menetapkan skedul umur

piutang dan menerapkan persentase yang berbeda berdasarkan pengalaman masa lalu

pada berbagai kategori umur. Skedul ini mengindikasikan akun mana yang memerlukan

perhatian khusus dengan memperlihatkanumur piutang usaha.

12
D. Penurunan Proses Evaluasi

Perusahaan menilai piutang terhadap penurunan setiap periode pelaporan dan

memulai penilaian penurunan dengan mempertimbangkan apakah terdapat bukti obyektif

menunjukkan bahwa satu atau lebih peristiwa hilangnya telah terjadi. Contoh peristiwa

kehilangan yang mungkin adalah :

1. Masalahkeuangan yang signifikan daripelanggan

2. Kegagalan pembayaran

3. Negosiasi ulang persyaratan piutang tersebut karena kesulitan keuangan

pelanggan

4. Penurunan yang dapat diukur kas estimasi mengalir dari sekelompok piutang

sejak pengakuan awal, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi

dengan asetindividu dalam kelompok IASB mensyaratkan bahwa penilaian

penurunannilai harus dilakukan sebagaiberikut :

1. Piutang yang signifikan secara individual shuld dipertimbangkan untuk

penurunansecara terpisah. Jika terganggu, perusahaan mengenalinya.

piutang yang tidak individual signifikan juga dapat dinilai secara individual,

tetapi tidak perlu untuk melakukannya

2. Piutang setiap dinilai secara individual yang tidak dianggap penurunan nilai

harus disertakan dengan sekelompok aset dengan penilaian setara risiko

kredit karakteristik dan kolektifdinilaiuntuk penurunan.

3. Setiap piutang tidak dinilai secara individual harus secara kolektif dinilai

untuk penurunan..

13
E. WESEL TAGIH

Suatu wesel tagih didukung oleh promes formal, yaitu janji tertulis untuk membayar

sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel semacam itu merupakan

instrument yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat

untuk kepentingan yang dibayar atau penerima yang mungkin secara legal dan cepat bisa

menjual atau mentransfernya ke pihak lain.Wesel berbunga memiliki suku bunga yang

ditetapkan, sementara wesel tanpa bunga (bunga nol) memasukkan bunga sebagai bagian

dari nilai nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel ini dipandang aktiva yang

cukup likuid meskipun bersifat jangka panjang karena dapat mudah dikonversikan

menjadi kas. .

Masalah dasar dalam akuntansi untuk wesel tagih ini serupa dengan piutang yaitu

pengakuan dan penilaian.Wesel tagih jangka pendek biasanya dicatat pada nilai nominal

(dikurangi penyisihan) karena bunga implisit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak

material. Wesel tagih ini diperlakukan sebagai ekuivalen kas (jatuh tempo dalam 3

bulan/kurang) bukan subjek amortisasipremi/diskonto.

a. Wesel berbunga nol

Jika yang diterima adalah wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya adalah kas

yang dibayarkan kepada penerbit wesel, karena baik jumlah masa depan maupun nilai

sekarang wesel telah diketahui,maka suku bunga dapat dihitung. Suku bunga implicit

adalah suku bunga yang akan menyamakan kas yang dibayarkan dengan jumlah piutang

dimasadepan. Selisih antara jumlah masa depan (nilai nominal) dengan nilai sekarang (kas

yangdibayarkan) dicatat sebagai nilai diskonto dan diamortisasikan kependapatan bunga

sepanjang umur wesel. Diskonto atas wesel tagih merupakan akun penilaian (valuation

14
account) dandilaporkan dalam neraca sebagai akun kontra aktiva. Diskonto ini kemudian

harus diamortisasi dan pendapatan bunga diakui setiap tahun dengan menggunakan

metode bungaefektif.

b. Wesel berbunga.

Dalam kasus jika bunga efektif lebih besar daripada suku bunga yang

ditetapkan,maka nilai sekarang wesel lebih kecil dari nilai nominalnya ,yaitu wesel

dipertukarkan pada diskonto. Diskonto harus diamortisasi dan pendapatan bunga diakui

setiap tahun dengan menggunakan metode bunga efektif. Jika nilai sekarag melebihi nilai

nominal,maka wesel

tersebut dipertukarkan pada nilai premi. Premi atas wesel tagih dicatat sebagai debet dan

diamortisasikan menggunakan metode bunga efektif sepanjang umur wesel sebagai

pengurangtahunandalam jumlah pendapatan bunga yang diakui.

a. Wesel yang diterima untuk property barang dan jasa

Jika wesel diterimam sebagai penukaran property,barang dan jasa dalam suatu

transaksi yang wajar (at arm’s length), yang suku bunga ditetapkan

diasumsikan cukup wajar kecuali : Tidak ada suku bunga yang ditetapkan atau Suku

bunga yang ditetapkan tidak masuk akal Jumlah nominal dari wesel berbeda secara

material dari harga jual tunai untuk pos-pos yang saat ini serupa atau nilai pasar sekarang

instrument utang. Dalam situasi ini, nilai sekarang wesel diukur oleh nilai wajar property,

barang atau jasa atau oleh jumlah yang secara layak mendekati nilai pasar

wesel.

15
b. Hal khusus terkait dengan piutang Nilai normal

Seperti bahasan terdahulu, piutang umumnya diukur pada nilai yang telah

diamortisasi. Perusahaan-perusahaan umumnya telah memiliki penilain tersendiri dalam

mencatat asset dan nilai utangnya termasuk nilaipiutang.

c. Pengukuran nilai normal Disposisi piutang usaha dan wesel tagih

Dalam peristiwa normal,piutang usaha dan wesel tagih dapat ditagih pada saat jatuh

tempo dan dikeluarkan dari pembukuan. Namun seiring dengan peningkatan ukuran dan

signifikansi dari penjualan kredit dan piutang,peristiwa yang normal ini berubah. Dalam

rangka meampercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentransfer piutang

usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lain. Alasan perusahaan melakukan ini antara

lain (1) alasan kompetitif,menyediakan biaya penjualan kepada pelanggan (2) penjualan

piutang karena memerlukan kas dan akses dan kredit normal tidak tersedia dan sangat

mahal. (3) penagihanpiutang seringkali memerlukan banyak waktu dan mahal.

Beberapa pembeli piutang mungkin membelinya untuk mendapat perlindungan

hokum atas hak kepemilikan yang diterima pembeli aktiva versus hak yang diterima

penjual dijamin kreditur. Seelain itu institusi pemberi pinjaman lain mungkin juga terpaksa

membeli piutang karena adanya batasan legal yaitu mereka tidak dapat lagi memberikan

pinjaman tambahan tetapi bisa membeli piutang dan menarik jasa untuk ini.Transfer

piutang kepada pihak ketiga dapat dilakukan dalamsalah satu cara berikut ini:

1. Peminjam yang dijamin Piutang seringkali digunakan sebagai jaminan dalam

suatu transaksi peminjaman.Kreditor seringkali meminta debitor menunjukkan

atau menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman. Jika pinjaman

16
tidak dibayar pada saat jatuh tempo,maka kreditor memiliki hak untuk

mengkonversi jaminan tersebut untuk menjadikas,yaitu untuk menagih piutang.

2. Penjualan piutang Jenis penjualan yang umum dilakukan adalah penjualan

piutang kepada faktor. Faktor adalah perusahaan pembiayaan atau bank yang

membeli piutang dari perusahaan untuk mendapatkan imbalan dan kemudian

menagih piutang secara langsung kepadapelanggan.

Salah satu fenomena baru dalam penjuala piutang adalah sekuritisasi.Sekuritisasi

dapat berupa pool aktiva seperti piutang kartu kredit, piutang hipotik atau piutang

pinjaman mobil dan menjual sebagian pembayaran bunga dan pokok dalam

pool tersebut. Perbedaan factoring dan sekuritisasi adalah dalam factoring

biasanya melibatkan penjualan kepada satu perusahaan saja,biaya tinggi,kualitas

piutang rendahdan penjual kemudian tidak perlu menagih piutang. Dalam

sekuritisasi banyak investor terlibat, margin sedikit, kualitas piutang tinggi, dan

penjual iasanya terusmenagih piutang.

d. Peminjaman yang dijamin vs.penjualan

Penjualan hanya terjadi jika penjual menyerahkan kendali atas piutang kepada

pembeli.Tiga kondisi berikut harus terpenuhi :

1. Aktiva yang ditransfer telah dipisahkan dari pelaku transfer (ditempatkan

diluar jangkauan pelaku transfer dan kreditornya)

2. Penerima transfer telah mendapatkan hak untuk menggadaikan atau menukar aktiva

yang ditransfer maupun manfaat dalamaktiva yang ditransfer tersebut

3. Pelaku transfer tidak lagi memilikikendali yang efektifatas aktiva yang ditransfer baik

melaluikesepakatan pembelian kembali maupun menebusnya sebelum jatuh tempo.

17
Jika ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka pelaku transfer harus mencatat transfer

tersebut sebagai peminjaman yang dijamin.

e. Penyajian dan Analisis Penyajian Piutang

Aturan umum dalamklasifikasipiutang adalah :

1. Memisahkan berbagai jenis piutang yang dimiliki perusahaan,jika material

2. Menjamin bahwa akun penilaian secara tepat mengoffset akun piutang yang terkait

3. Menentukan bahwa piutang yang diklasifikasikan dalam kelompok aktiva lancar

akan dikonverikan menjadi kas dalam setahun atau satu siklus opersi,tergantung mana

yang lebih panjang.

4. Mengungkapkan setiap kontigensikerugian yang ada pada piutang

5. Mengungkapkan setiap piutang yang digadaikan sebagai jaminan

6. Mengungkapkan semua konsentrasi yang signifikan dari resiko kredit yang berasal

dari piutang.

f. Analisis Piutang Rasio Perputaran Piutang

Rasio keuangan seringkali digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang perusahaan.

Rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas piutang adalah rasio perputaran piutang.

Rasio ini mnegukur berapa kali secara rata-rata piutang berhasil ditagih selama satu

periode. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan piutang rata-rata

yangberedar selama tahun berjalan.

18
Contoh Kasus Piutang Tak Tertagih

PT. ALFA JAYA menjual sebanyak 100 unit produk seharga Rp25 ribu kepada

debitur A dengan skema piutang dagang. Akan tetapi, setelah jatuh tempo, debitur A

mengalami kredit macet. Perusahaan telah melakukan beberapa kali penagihan, tapi

hasilnya sama.

PT. ALFA JAYA akhirnya memutuskan melakukan direct write-off untuk debitur A,

dengan jurnal sebagai berikut.

Piutang Tak Tertagih = Rp25,000 X 100 unit = Rp2,500,000

Akan tetapi, ternyata pada 31 Desember 2021, debitur A bisa membayar piutang tak

tertagihnya. Dengan demikian, PT. ALFA JAYA wajib mengeluarkan piutang tidak tertagih

dari akun debit perusahaan, seperti berikut ini.

19
Contoh Kasus Rekonsiliasi Bank

Rekening koran menunjukkan nilai saldo kas di bank PT. Intermediate sebesar Rp.

10.450.000 pada tanggal 31 Januari 2018. Sedangkan daftar hitung kas di bank

menurut perusahaan sebesar Rp 14.640.000. Berdasarkan informasi yang didapat,

perbedaan ini disebabkan karena:

a. Perusahaan telah menarik selembar cek Rp 4.500.000,- ketika dikliringkan, akuntan

bank menginput data dalam catatan Bank sebesar Rp 5.400.000.

b. Setoran perusahaan Rp 2.000.000,- belum tercatat dalam rekening koran.

c. Bank telah menagihkan piutang perusahaan kepada PT. Anda, sebesar Rp 1.200.000

dan menagih selembar piutang wesel yang telah ditarik perusahaan atas PT.

Logam Jaya Rp 1.000.000,- untuk ini bank memperhitungkan biaya penagihan

sebesar Rp 40.000.

d. Dari pemeriksaan cek ternyata cek cek yang masih dalam peredaran ialah: cek no. 100

(senilai Rp 250.000), cek no. 105 (senilai Rp 400.000).

e. Untuk pembelian inventaris kantor perusahaan telah menarik selembar cek no. 107

(senilai Rp 2.000.000), tetapi oleh akuntan perusahaan diinput pada catatannya

sebesar Rp 3.000.000.

f. Cek no 213 senilai Rp 300.000,- yang diterima dari PT. Rahadi sebagai pelunasan

utangnya, telah dikembalikan oleh bank bersama rekening koran karena tidak ada

dananya.

g. PT. Intermezo telah menarik selembar cek Rp 900.000,- yang ketika dikliringkan, oleh

akuntan bank dibebankan kepada PT. Intermediate.

h. Cek No. 111 senilai Rp 600.000,- yang telah ditarik oleh perusahaan dan telah

dikliringkan oleh pemegangnya, ternyata oleh akuntan bank belum dicatat dalam

rekonsiliasi.

20
i. Perusahaan telah menarik selembar cek No. 150 (senilai 5.000.000) untuk

pembelian kendaraan, tetapi dalam catatan perusahaan dicatat Rp. 500.000.

Diminta:

a.) Buatlah rekonsiliasi bank dari PT. Intemediate pada tanggal 31 Januari 2018 !

b.) Catatlah ayat-ayat jurnal berdasarkan rekonsiliasi bank tersebut !

Penyelesaian :

21
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Agar bisa dilaporkan sebagai “kas”, suatu aktiva harus dapat dengan

segera tersedia untuk membayar kewajiban lancar dan bebas dari

pembatasan kontraktual yang membatasi pemakaiannya dalam melunasi

hutang. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia

pada deposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos

wesel, cek yang disahkan, cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga

dipandang sebagai kas. Rekening tabungan biasanya diklasifikasikan

sebagai kas.

Kas dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca. Pelaporan pos-pos

lainnya yang berhubungan adalah: (1) kas yang dibatasi, (2) overdraft

bank dan (3) ekuivalen kas.

Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau

pihak lainnya. Piutang diklasifikasikan menjadi 3 jenis: (1) lancar atau

tidak lancar, (2) dagang atau nondagang dan (3) piutang usaha atau wesel

tagih.

Dua masalah yang memperumit pengukuran piutang usaha adalah (1)

ketersediaan diskon (diskon dagang dan diskon tunai) dan (2) lamanya

waktu antara penjualan dengan tanggal jatuh tempo pembayaran (unsur

bunga). Idealnya, piutang harus diukur dalam istilah niali sekarang yaitu

22
niali diskonto dari kas yang akan diterima di masa depan. Profesi

akuntansi secara khusus tidak melibatkan pertimbangan nilai sekarang atas

piutang yang berasal dari transaksi bisnis normal yang jatuh tempo dalam

jangka waktu yang tidak melampaui sekitar satu tahun.

Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai realisasi

bersihnya, jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima secara tunai,

yang tidak selalu sama dengan jumlah piutang secara legal. Penentuan

nilai bersih memerlukan estimasi atas piutang tak tertagih.

Wesel tagih jangka pendek dicatat pada nilai nominalnya. Wesel tagih

jangka panjang dicatat pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan

diterima. Jika suku bunga ditetapkan atas wesel berbunga sama dengan

suku bunga pasar (efektif), maka wesel itu dijual pada nilai nominal. Jika

berbeda, maka diskonto atau premi harus dicatat.

Wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai realisasi

bersihnya. Hal yang sama juga berlaku untuk wesel tagih jangka panjang.

Masalah khusus yang ada berhubungan dengan penurunan nilai dan wesel

tagih yang jatuh tempo di masa lalu.

Untuk memepercepat penerimaan kas dari piutang, pemiliknya bisa

mentransfer piutang kepada perusahaan lain secara tunai. Transfer piutang

kepada pihak ketiga secara tunai bisa dilakukan dengan salah satu dari dua

cara: (1) peminjaman yang dujamin: kreditor seringkali meminta debitor

menunjuk atau menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman (2)

penjualan (factoring): factor adalah perusahaan keuangan atau bank yang

23
membeli piutang dari perusahaan dan kemudian menagihnya secara

langsung dari pelanggan.

Pengungkapan piutang memerlukan akun penilaian yang tepat sebagai

pengoffset terhadap piutang. Piutang harus diklasifikasikan secara tepat

sebagai piutang lancar atau tidak lancar. Piutang yang digadaikan atau

dijaminkan harus diungkapkan, dan konsentrasi resiko kredit yang berasal

dari piutang juga harus diungkapkan. Analisa piutang dapat dilakukan

memakai rasio perputaran piutang dan jumlah hari rata-rata piutang

beredar.

II. SARAN

Pengungkapan kas dan piutang dapat lebih mudah dipahami dengan

praktik langsung di lapangan. Diperlukan adanya studi kasus yang

memadai tentang kas dan piutang sehingga lebih mudah dimengerti.

24
DAFTAR PUSTAKA

Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfierld, D Terry. 2007.

Akutansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Made, Ni, et.al, Pengaruh Perputaran Kas Dan Piutang Terhadap

Rentabilitas Ekonomis Pada Koperasi, e-Journal Bisma Universitas

Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Skousen, K.F dan Smith. Akuntansi Intermediate jilid 1 & 2,

Ed.Kesembilan. Jakarta: Erlanga, 2009

Website:

https://id.scribd.com/doc/237070388/Makalah-Kas-Dan-Piutang

https://www.academia.edu/35783994/Kas_dan_Piutang

https://eprints.umm.ac.id/50827/2/BAB%20I.pdf

http://repository.upbatam.ac.id/1423/1/cover%20s.d%20bab%20III.pdf

https://repository.unair.ac.id/79266/1/abstrak%20kkb%20kk-

2%20fv.mp%2057-18%20San%20s-min.pdf

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/01/piutang-tak-tertagih

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-
veteran-yogyakarta/accounting/soal-jawab-akm-1/10872046

25

Anda mungkin juga menyukai