Dosen Pengajar:
Dr. Wahyudin Nor, SE, M.Si, Ak, CA, CSRA
Disusun Oleh:
Farah Aufa N.R
NIM. 2220333320003
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh leverage,
laba/rugi operasi, ukuran perusahaan dan kompleksitas operasi perusahaan tehadap audit delay
LATAR BELAKANG
Fenomena Gap
menyampaikan laporan tahunan paling lambat 4 bulan setelah tahun buku berakhir, jika
regulasi ini dilanggar maka perusahaan dapat dikenakan sanksi diantaranya ; sanksi tertulis,
kepercayaan investor terhadap perushaan tersebut dan akan memepengaruhi nilai jual saham
di pasar modal,
audit delay, adanya rentang waktu pemeriksaan laporan keuangan disebabkan beberapa faktor,
jika rasio laverage perusahaan tinggi maka akan memiliki resiko kerugian yang lebih besar
pula.
Research Gap
berpengaruh signifikan terhadap audit delay, berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan oleh (kartika,2009). Penelitian (Aprilianie, 2015 ) dan (Spautri, 2014) menunjukkan
bahwa laba/rugi operasi berpengaruh positif terhadap audit delay. Penelitian (Ayouib Che-
Ahmad, 2008) membuktikan bahwa kompeksitas operasi berpengaruh positif terhadap audit
PERMASALAHAN PENELITIAN
Peneliti ingin mengetahui bukti empiris tentang pengaruh leverage, laba/rugi operasi,
ukuran perusahaan dan kompleksitas operasi perusahaan tehadap audit delay pada perusahaan
b. Middle Theory :
1. Laverage
2. Laba/Rugi Operasi
Perusahaan yang mendapat laba yang tinggi cenderung akan lebih tepat
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran peruhaan merupakan suatu variabel konteks yang mengukur tuntuan
Audit Delay Menurut (Puspitasari & Made Yeni Latrini, 2014) bahwa: “Audit
delay adalah rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan tahunan yang diukur
independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tahun tutup
buku sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen”.
KERANGKA KONSEPTUAL
Laverage
Laverage
Audit Delay
Ukuran Perusahaan
Kompeksitas Operasi
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu
Populasi dalam penelitian ini adalah perushaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2017 sebanyak 142 perusahaan. Metode yang digunakan adalah
Jenis data yangdigfunkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data
sekunder adalah data ayn diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data
sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang ada di BEI periode tahun 2013-
2017.
PEMBAHASAN
delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (wiryakriyana &
Putra&Dwiana Purta, 2016) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap
audit delay.
terhadap audit delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Aristika et al., 2015) namun tidak konsisten dengan penelitian (Badriyah et al., 2013) yang
delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Eksandy, 2017)
yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Namun
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian (Ulfa & Primasari, 2017) yang menyatakan
delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ginanjar, 2018)
yang menyatakan bahwa kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay. Namun
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian (Ayoib Che-Ahmad, 2008) yang menyatakan
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa berarti leverage, laba/rugi operasi, ukuran
perusahaan, kompleksitas operasional berpengaruh terhadap audit delay. Variasi audit delay
dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel leverage, laba/rugi operasi, ukuran perusahaan dan
perusahaan dan kompleksitas operasi berpengaruh terhadap audit delay, beberapa faktor di
perusahaan, bagi auditor dapat digunakan sebaagai alat ukur dakam penentuan rencana audit,
untuk investor sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan keputusan investasi dan untuk
peneliti selanjutnya agar penelitian ini tidak hanya dilakukan terbatas pada perusahaan
manufaktur saja dan juga agar kedepannya peneliti selajutnya dapat menambah periode
Tahun 2021
Judul Audit Delay Analysis Through Listing Age, Audit Committee, Audite Tenure and
Subsidiaries
Audit Delay Analysis Through Listing Age, Audit Committee, Audite Tenure and
Subsidiaries
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel dependen yaitu listing
age, komite audit, masa kerja audit dan perusahaan induk dengan audit delay sebagai variabel
dependen
LATAR BELAKANG
Fenomena Gap
penyampaian laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah diaudit menyatakan bahwa
emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan laporan tahunan kepada OJK selambat
lambatnya bulan ketiga (90 hari) setelah tahun buku berakhir. Peraturan ini bertujuan agar
perusahaan yang terdaftar di Bura Efek Indonesia dapat menyampaikan laporan keuangan
keuangan kepada masyarakat umum bergantung pada ketepatam waktu seorang auditor dalam
menyelesaikan laporan auditnya, proses ini disebut dengan audit delay. Semakin lama proses
dilakukan oleh Ratnasari dan Yennisa (2017) memilih ukuran perusahaan, ukuran KAP dan
auditor internal sebagai variabel. Penelitian Octaviani (2017) memilih masa audit dan listing
age sebagai variabel. Ningsih dan Widhiyani (2015) memilih variaebl ukuran perusahaan, laba
operasi, solvabilitas dan komite audit, hal ini yang mendasari peneliti untuk melakukan
penelitian faktor apa saja yang menjadi penyebab audit delay pada perusahaan yan terdaftar fi
BEI.
PERMASALAHAN PENELITIAN
Pemasalahan yang ingin diteliti oleh peneliti yaitu pengaruh listing age, komite audit,
masa kerja audit, perusahaan induk dengan audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
b. Middle Theory :
perusahaan bergabung dengan pasar modal. Umur listing yang panjang otomatis
laporan audit.
Menurut Octaviani (2017) audit tenur adalah lamanya kerjamasa antara auditor
dengan klien, maksimal kerjasama klien dengan KAP 6 kali berturut turut.
Kerjasama jangka panjang antara auditor dengan klien akanmembuat auditor lebih
memahami klien dan kerja entitas perusahaan, sehingga auditor lebih mudah
memperpanjang audit delay, karena aharus menyakina laporan keuangan yang lebih
kompleks.
KERANGKA KONSEPTUAL
Subsidiary (X4)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dengan variabel
Populasi dalam penelitian ini adalah perushaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2017 sebanyak 115 perusahaan. Metode yang digunakan adalah
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data
sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang ada di BEI periode tahun 2014-
2017.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menemukan bahw listing age berpengaruh positif dan signifikan
terhadap audit delay, listig age yang panjang berarti perusahaan memiliki operasi yang lebih
besar sehingga auditor membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa transaksi yang terjadi
peningkatan audit delay. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryani
dan Wiratmaja (2014) yang menyatakan bahwa semakin banyak jumlah komite audit, semakin
peningkatan audit delay, artinya semakin lama auditor bekerjsa ama dengan perusahaan akan
dapat memperpendek waktu audit delay. Penelitian ini sejalan dengan penelitianyan dilakukan
oleh Octaviani (2017) bahwa lamanya periode audit tenure dapat mempengaruhi lamanya
terhadap , artinya semakain banyak anak perusahaan maka semakin pendek periode audit delay.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspitasari & Latrini (2016), perusahaan yang memiliki
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Listing age, komite audit, audit