Disusun Oleh:
Faradilah Putri
01031281722063
Daftar Isi...................................................................................................... i
i
6.3.1. Variabel dependen ................................................................. 36
ii
1. Latar Belakang
memerlukan waktu yang tidak sedikit tergantung dengan kondisi yang terjadi
di lapangan proses ini terdiri dari beberapa tahapan sehingga atas jasa
pengauditan tersebut auditor berhak menerima imbalan yang disebut fee audit
1
Berkaitan dengan fee audit terdapat kasus Toshiba, dari kasus ini para
perusahaan Toshiba, auditor eksternal-nya yaitu Ernst & Young (EY) yang
memiliki cukup waktu dan sumber daya audit yang memadai berkaitan dengan
yaitu Robert Medd mengatakan “salah satu masalah yang terjadi di Jepang
adalah biaya audit yang dibayar oleh perusahaan sangat rendah dibandingkan
waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit, dan fee audit dapat menjadi patokan
Awal dari kasus ini adalah perdana menteri Jepang yaitu Shinzo Abe ingin
menteri Abe maka dibutuhkan pihak independen yaitu akuntan dan pengacara
bahwa terdapat tiga direksi yang terlibat menaikkan laba usaha perusahaan
Toshiba sejak tahun 2008 yaitu sebesar ¥151,8 miliar. Target yang besar
menaikkan laba usaha dalam waktu yang lama. CEO Toshiba dan wakilnya
2
yaitu Hisao Tanaka dan Norio Sasaki memutuskan untuk mengundurkan diri.
atau tidak besarnya fee audit yang mereka berikan kepada pihak auditor atau
Yuyetta, 2014). Peraturan penetapan fee audit telah diatur dalam sebuah
Indonesia (IAPI, 2016). Ng, Tronnes, & Wong (2018) mengungkapkan bahwa
penetapan imbalan jasa audit merupakan hal yang penting karena besarnya
dapat mempengaruhi Kantor Akuntan Publik (KAP). Namun besaran fee audit
masih berdasarkan hasil kesepakatan antara pihak perusahaan dan KAP. Fee
perusahaan, ukuran perusahaan dan ukuran KAP (Cristansy & Ardiati, 2016)
3
Faktor dominan penentu besarnya fee audit yaitu kompleksitas suatu
Penelitian Sanusi & Purwanto (2017) dan Chandra (2015) memiliki hasil
yang tinggi maka perusahaan tersebut membayar imbalan jasa atas audit yang
tinggi akan semakin rumit dan memakan waktu dalam proses pengauditan.
Ukuran perusahaan yaitu total aset yang ada di dalam perusahaan. Jika
perusahaan tersebut dikategorikan besar maka fee audit atas jasa audit di
perusahaan tersebut juga tinggi karena jika total aset yang dimiliki besar maka
perusahaan yang besar akan memakan banyak waktu, dan keterlibatan tim
audit yang tidak sedikit sehingga fee audit yang dibayar akan besar pula.
Selain itu dalam penelitian Sanusi & Purwanto (2017) ukuran perusahaan
4
Ukuran kantor Akuntan Publik (KAP) dikategorikan besar jika KAP
tersebut memiliki reputasi yang baik dan merupakan KAP berafiliasi big 4.
KAP big 4 akan menjaga citra baiknya untuk menghasilkan laporan audit yang
bermutu sehingga KAP yang besar akan memiliki imbalan yang besar pula
Penelitian Primasari & Zulaikha (2017) dan Cristansy & Ardiati (2016)
Penelitian ini replikasi dari penelitian Cristansy & Ardiati (2016) terdapat
bagi peneliti untuk meneliti kembali variabel tersebut. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian Cristansy & Ardiati (2016) adalah objek penelitian yang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan
5
jasa keuangan yang diatur dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan”. Dalam
jasa penilai, jasa advokat, jasa konsultan dan sebagainya, berdasarkan uraian
tahun 2016-2020”
6
2. Rumusan Masalah Penelitian
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini jika dilihat dari rumusan masalah yang telah
fee audit
4. Manfaat
ini adalah:
7
biaya audit atau fee audit dan menjadi referensi dalam pengambilan
penelitian selanjutnya
3. Penelitian ini menjadi pedoman bagi auditor dalam menjalankan tugas dan
8
5. Tinjauan Pustaka
agent untuk mengelola perusahaan (Godfrey, Allan, Ann, Jane, & Scott,
Teori ini berpendapat bahwa dapat terjadi konflik jika pihak pemegang
informasi tetentu yang diketahui satu pihak tetapi pihak lain tidak
9
kepada pihak lain (agent). Menentukan kontrak yang paling efisien merupakan
Oleh karena itu, kontrak yang mampu menjelaskan apa saja tugas dan
independen (Yulianti, Agustin, & Taqwa, 2019). Penjelasan lebih lanjut teori
ini auditor eksternal dibutuhkan oleh perusahan untuk menilai dan memeriksa
diberi insentif sesuai kinerja tersebut. Bagi kreditor untuk memastikan bahwa
membutuhkan auditor.
Teori keagenan berhubungan jelas dengan fee audit karena teori ini
maka atas jasa tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya
Semua aktivitas manajer akan dilaporkan oleh auditor mengenai tugas dan
wewenang yang telah manajer jalankan. Biaya-biaya atas jasa auditor tersebut
disebut dengan fee audit, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fee audit
10
yaitu kompleksitas perusahaan, ukuran perusahaan, dan ukuran KAP
dan agent yang menggambarkan hubungan antara auditee dan auditor dalam
telah dibuat dan disusun oleh manajemen apakah telah mengikuti akuntansi
yang lebih besar alasannya analisis keuangan akan menganalisa tentang waktu
11
5.1.2. Fee Audit
“Audit related fees are for service audit that can only be provided by CPA
firms.”
adalah imbalan jasa yang akan diterima auditor atas pekerjaan auditnya,
akuntan publik. Hal ini berkaitan dengan teori keagenan karena di dalam
teori keagenan menegaskan kontrak yang paling efisien yang harus sesuai
Terdapat pernyataan bahwa fee audit yang lebih sedikit atau rendah
akuntan publik. Pencegahan hal tersebut terjadi maka akuntan publik akan
menetapkan fee audit yang sesuai agar cukup untuk melakukan prosedur
12
audit yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, dinyatakan dalam
peraturan pengurus No.2 tahun 2016 IAPI (2016). Penelitian Cristansy &
Fee audit diukur dengan logaritma dari besarnya fee audit seperti
data tentang fee audit terdapat dalam laporan tahunan perusahaan hanya
dilakukan secara sukarela (Raymond & Yuyetta, 2014). Oleh karena itu,
13
5.1.3. Kompleksitas Perusahaan
banyak artinya audit yang dilakukan akan menghabiskan waktu yang lama
2017).
merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi yang dimiliki oleh klien
karena modal anak perusahaan baik seluruh atau sebagiannya adalah milik
kompleksitas seperti dalam penelitian Hay, Knechel, & Ling (2008) yaitu
anak perusahaan yang dimiliki, hal ini mengingat proses audit akan
berikut:
14
“Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan
yang ditunjukan atau dinilai oleh total aset, total penjualan, jumlah laba,
Ghozali, 2017). ukuran perusahaan yang besar akan memakan waktu lebih
300.000.000
15
3. Usaha Menengah adalah perusahaan atau badan usaha perorangan
50.000.000.000
50.000.000.000
total aset perusahaan, total aset dilihat dari semua aset lancar dan tidak
menyatakan:
16
“Kantor Akuntan Publik adalah badan usaha dalam praktek akuntan publik
c) Kantor regional dan kantor lokal yang besar. KAP ini rata-rata hanya
melakukan audit kepada klien yang dekat dan KAP yang memiliki
kepada usaha kecil dan memiliki kurang dari 25 staff ahli dan hanya
yaitu:
17
1. KAP yang melakukan kerjasama dengan KAP asing.
untuk KAP big four diberi angka 1 dan KAP non big four diberi angka 0
salah satu penelitian yang meneliti faktor-faktor yang mempegaruhi fee audit
Ukuran Perusahaan, Dan Ukuran Kap Terhadap Fee Audit Pada Perusahaan
terhadap fee audit. Berikut ini terdapat tabel penelitian terdahulu pada tabel 1
18
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
Perusahaan,
Ukuran KAP,
Risiko
Perusahaan
19
Ardiati (2016) kompleksitas perusahaan, perusahaan tidak
tahun 2012-2016
20
Piutang persediaan perusahaan
Perusahaan
variabel kompleksitas
mempunyai pengaruh
sebagai variabel
intervening, Risiko
litigasi berpengaruh
21
terhadap biaya audit
eksternal
berpengaruh terhadap
manajemen laba
adalah leverage
22
Penetapan Audit ukuran manajemen laba tidak
Keberadaan anak
perusahaan memiliki
pengaruh signifikan
terhadap penetapan
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
23
Terhadap Fee Audit Risiko audit, Risiko
2017)
independen perusahaan
berpengaruh terhadap
positif
24
Audit Eksternal dan Kap fee audit eksternal pada
2014—2016.
25
(SWITCH) hubungan agensi antara
pemangku kepentingan,
yang tersedia.
auditor
13 Ng et al., (2018) Audit musiman dan audit "musim Dari sudut pandang
dengan kerangka
musim sibuk
menyebabkan
peningkatan
gilirannya
meningkatkan harga
26
jasa audit.
dalam mempengaruhi
pandang kedua
kelompok responden.
15 Liu, Lobo, & Apakah Kompensasi Biaya audit dan kami menemukan bukti
anggota AC untuk
mengkompromikan
independensi mereka
dengan membayar
rendah. Kami
selanjutnya
27
menunjukkan bahwa
kompensasi ekuitas
dikaitkan dengan
rendah.
dan Ukuran KAP (𝑋3) dan variabel dependen adalah Fee Audit (Y). Berikut
Kompleksitas
Perusahaaan
(𝑋1 ) 𝐻1
28
𝐻2
Ukuran Perusahaaan Fee Audit
(𝑋2 ) (𝑌)
Ukuran KAP 𝐻3
(𝑋3 )
Gambar 1
perusahaan tersebut akan memberikan fee audit yang lebih besar pula jika
29
Suryajaya (2016) yang hasilnya menuliskan kompleksitas mempengaruhi
secara positif terhadap fee audit audit yang artinya jika perusahaan
memiliki banyak anak perusahaan maka fee audit atas jasa profesional
pengauditan yang akan diterima auditor akan semakin besar dan sejalan
dengan hasil penelitian Raymond & Yuyetta (2014) dan Yulianti et al.,
total aset yang ada di dalam perusahaan, penjualan serta kapitalisasi pasar
dibandingkan perusahaan kecil. Jika suatu perusahaan itu besar maka fee
audit yang dibayarkan juga akan tinggi karena akan semakin rumit audit
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Cristansy & Ardiati
30
ukuran perusahaan yang besar membutuhkan waktu lama proses audit
dalam memeriksa bukti-bukti audit maka fee audit yang harus dibayarkan
jika KAP tersebut memiliki reputasi yang baik dan merupakan KAP
hasil audit lebih berkualitas dibandingkan KAP non big four karena
pengalamam dan pelatihan yang lebih banyak serta reputasi yang lebih
dari KAP big four memasang harga atas jasa audit yang lebih tinggi.
Ukuran KAP besar (big four) maka hasil audit yang dihasilkan lebih
bermutu dibandingkan non big four sehingga fee audit yang diberikan
perusahaan lebih besar kepada auditor yang bernaung di dalam KAP big
four. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Chandra (2015) dan Ayu &
31
mempengaruhi fee audit. Hipotesis yang dapat diambil dari uraian di
atas adalah:
6. Metode Penelitian
32
penggunaan data numerik dan diproses dengan metode statistik, sedangkan
data yang digunakan adalah data sekunder. Menurut Uma & Roger (2017)
Data sekunder adalah data yang telah ada dan peneliti tidak harus
perusahaan keuangan yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia dari tahun
tidak semuanya sesuai dengan yang telah penulis tentukan, oleh karena itu
tujuan penelitian. Berikut ini kriteria-kriteria yang harus dipenuhi pada tabel 2
33
Tabel 2
Kriteria Sampel
periode pengamatan
pengamatan
peneliti berjumlah 125 sampel. Tabel 3 berikut ini menujukkan daftar sampel
perusahaan
Tabel 3
Daftar Sampel Perusahaan
34
No. Kode Nama Perusahaan Subsektor
Perusahaan Perusahaan
1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Perbankan
Agroniaga Tbk
2. BABP Bank MNC International Tbk Perbankan
3. BBCA Bank Central Asia Tbk Perbankan
4. BBNI Bank Negara Indonesia Perbankan
(Persero) Tbk
5. BBRI Bank Rakyat Indonesia Perbankan
(Persero) Tbk
6. BBTN Bank Tabungan Negara Perbankan
(Persero) Tbk
7 BJTM Bank Pembangunan Daerah Perbankan
Jawa Timur Tbk
8. BKSW Bank QNB Indonesia Tbk Perbankan
9. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk Perbankan
10. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
11. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk Perbankan
12. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Perbankan
Nasional Tbk
13. BVIC Bank Victoria International Perbankan
Tbk
14. PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk Perbankan
15. ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk Asuransi
16. PNIN Paninvest Tbk Asuransi
17. TUGU Asuransi Tugu Pratama Asuransi
Indonesia Tbk
18. CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk Lembaga
Pembiayaan
19. IMJS Indomobil Multi Jasa Tbk Lembaga
Pembiayaan
20. POLA Pool Advista Fiance Lembaga
Pembiayaan
21. VRNA Verena Multi Finance Tbk Lembaga
Pembiayaan
22. PANS Panin Sekuritas Tbk Perusahaan
Sekuritas
23. TRIM Trimegah Sekuritas Indoensai Perusahaan
Tbk Sekuritas
24. CASA Capital Financial Indonesia Lainnya
Tbk
25. PNLF Panin Financial Tbk Lainnya
Sumber: www.idx.co.id
35
6.3. Definisi Operasional Variabel dan pengukuran
jasa audit yang telah dilakukan. Fee audit dapat dilihat dalam laporan
besarnya fee audit yang ada pada bagian tata kelola perusahaan atau di
bagian lembaga atau profesi penunjang pasar modal dalam annual report
36
dalam maupun di luar negri, serta penggunaan mata uang asing.
2008).
sebagai berikut:
perusahaan yang ditunjukan atau dinilai oleh total aset, total penjualan,
penelitian Cristansy & Ardiati (2016) yaitu diukur dengan rumus log
total aset yang ada dalam perusahaan. Berikut ini rumus pengukuran
37
Pengertian KAP terdapat di IAPI dalam PP Nomor 2 Tahun
Publik”. KAP akan diasumsikan besar jika KAP tersebut berafiliasi big
four, maka pengukuran ukuran kap berdasarkan big four atau non big
four dengan variabel dummy, KAP big four diberikan angka 1 dan
terdapat di BEI melalui sumber internet, jurnal, dan publikasi dari instansi.
Penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel independen maka untuk
38
𝐿𝑁𝐴𝑈𝐷𝐹𝐸𝐸𝑖𝑡 = Fee yaitu imbalan jasa yang diterima auditor.
audit
α0 = konstanta
b = koefisian regresi
big four
analisis regresi berganda. Selain itu uji asumsi klasik dilakukan untuk
memastikan persamaan regresi konsisten dan tidak bias. Beberapa uji asumsi
39
klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji
a) Uji Normalitas
0,05 berarti distribusi data tidak normal. Terdapat dua cara untuk
melakukan uji normalitas yaitu uji statistic dan analisis grafik. Analisis
b) Uji autokorelasi
c) Uji Multikolinearitas
Pada model regresi berganda bisa terjadi korelasi antar variabel bebas
40
terdapat korelasi hal tersebut akan mengganggu hubungan antara variabel
d) Uji Heteroskedastisitas
bahwa “Model regresi yang baik adalah data yang tidak mengandung
41
pengujian statistic dengan ukuran tertentu yaitu p-value dibandingkan
0,05. Jika Jika sig-t < 0.05, maka terdapat pengaruh variabel bebas
secara parsial dan sebaliknya Jika sig-t ≥ 0.05, maka tidak terdapat
b) Koefisien Determinasi
dilakukannya prediksi”
Daftar Pustaka
Arens, Alvin A. Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2012). Jasa Audit dan
42
Assurance. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Arens, Alvin A. Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2014). Auditing dan Jasa
Assurance (terjemahan). Edisi Kelimabelas. Jakarta: Erlangga.
Ayu, P. P., & Septiani, T. (2018). Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Komite
Audit, Dan Kap Terhadap Fee Audit Eksternal. Jurnal Akuntansi, 12(1), 1–
15. https://doi.org/10.25170/jara.v12i1.55
Chandra, marcella octavia. (2015). Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. Xiii No. 26
Maret 2015 Pengaruh Good Corporate Governance , Karakteristik
Perusahaan Dan Ukuran Kap Terhadap Fee Audit Eksternal. XIII (26), 174–
194.
DeAngelo, L. E. (1981). Auditor size and audit fees. Journal of Accounting and
Economics, 3(3), 183–199.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Godfrey, J., Allan, H., Ann, T., Jane, H., & Scott, H. (2010). Accounting Theory.
New York: McGraw Hill.
Hay, D., Knechel, W. R., & Ling, H. (2008). Evidence on the Impact of Internal
Control and Corporate Governance on Audit Fees. International Journal of
Auditing, 12(1), 9–24. https://doi.org/10.1111/j.1099-1123.2008.00367.x
Liu, X., Lobo, G. J., & Yu, H. C. (2020). Is Audit Committee Equity
43
Compensation Related to Audit Fees?*. Contemporary Accounting Research.
https://doi.org/10.1111/1911-3846.12632
Ng, H. Y., Tronnes, P. C., & Wong, L. (2018). Audit seasonality and pricing of
audit services: Theory and evidence from a meta-analysis. Journal of
Accounting Literature, 40(November 2017), 16–28.
https://doi.org/10.1016/j.acclit.2017.11.003
Price, M. (2015). Toshiba scandal puts focus on Japan’s cut-price company audits.
Retrieved from https://www.reuters.com/article/us-toshiba-accounting-
auditor-idUSKCN0Q32OY20150729
Primasari, A., & Zulaikha, Z. (2017). Pengaruh manajemen laba, ukuran KAP dan
leverage terhadap biaya audit pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
Diponegoro Journal of Accounting, 6(1976), 104–110.
Shafira, A. R., & Ghozali, I. (2017). Pengaruh Risiko Audit, Ukuran Perusahaan,
dan Manajemen Laba Terhadap Audit Fee. Diponegoro Journal Of
Accounting, 6(3), 1–8.
Simunic, D. A. (1980). The Prici Theory and Eviden Audit Nervices : Journal of
Accounting Research, 18(1), 161–190.
Uma, S., & Roger, B. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis (D. A. Halim & A.
44
N. Hanifah, Eds.). Jakarta Selatan: Salemba Empat.
UU No. 20 Tahun 2008. (2008). UU No. 20 Tahun 2008. UU No. 20 Tahun 2008,
(1), 1–31.
Yulianti, N., Agustin, H. &, & Taqwa, S. (2019). Pengaruh ukuran perusahaan,
kompleksitas audit, risiko perusahaan, dan ukuran kap terhadap fe e
audit(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI
pada Tahun 2014 – 2017). Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1(1), 217–235.
45