Diajukan oleh :
Nama : Shella Rosita
NIM : 33160115
Proposal Skripsi
Program Studi Akuntansi
Konsentrasi Pemeriksaan Akuntansi
Contents
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 3
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 7
C. Batasan Masalah ................................................................................................ 8
D. Batasan Penelitian ............................................................................................. 8
E. Rumusan Masalah ............................................................................................. 9
F. Tujuan Penelitian............................................................................................... 9
G. Manfaat Penelitian........................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 11
A. Landasan Teoritis ............................................................................................. 11
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 22
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 28
D. Hipotesis ............................................................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................... 33
A. Obyek Penelitian .............................................................................................. 33
B. Desain Penelitian .............................................................................................. 34
C. Variabel Penelitian .......................................................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 41
E. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................................... 42
F. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….49
BAB I
PENDAHULUAN
dan telah mendaftarkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) berkewajiban
saham serta pihak-pihak luar lain yang berkepentingan. Informasi yang tersaji dalam
mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, informasi yang tersaji
dalam laporan keuangan harus relevan dan andal dalam menggambarkan kondisi dari
perusahaan tersebut. Namun, terkadang masih saja bias terjadi kasus yang
Ada beberapa kasus yang telah terjadi yang berkaitan dengan manipulasi
laporan keuangan dan independensi auditor. Misalnya, kasus Enron dan KAP Arthur
Andersen pada tahun 2001 lalu kasus PT. Katarina Utama Tbk yang mempercantik
laporan keuangan tahun 2008 dan oleh KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
diberikan opini wajar tanpa pengecualian padahal ada dugaan manipulasi. Pada
akhirnya tahun 2010, KAP Akhyadi Wadisono melalukan audit terhadap PT.
Katarina Utama Tbk dan memberikan opini disclaimer untuk tahun 2010 dan 2011.
Kasus lain yang terjadi adalah kasus pada salah satu lini usaha milih
awal triwulan kedua 2017, telah muncul isu mengenai terjadinya fraud akuntansi di
salah satu lini usahanya perusahaan raksasa Inggris tersebut yang berada di Italia.
3
Skandal fraud akuntansi ini berdampak kepada akuntan publik yang
Coopers (PwC). Kasus ini cukup mengejutkan karena Price Waterhouse Coopers
termasuk the big four dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah relasi antara
keduanya telah berlangsung sangat lama, yaitu 33 tahun sejak British Telecom
merasa tidak puas dengan kualitas audit yang diberikan karena PwC gagal
invoice palsu dengan vendor. Praktik ini telah dilaksanakan sejak tahun 2013. Pihak
auditor gagal mendeteksi inflasi (peningkatan) atas laba perusahaan selama beberapa
tahun dengan cara tidak wajar dengan melalui kerja sama koruptif dengan klien-klien
perusahaan dan jasa keuangan. Dengan adanya kasus ini tidak hanya pihak
perusahaan yang dirugikan namun pihak investor pun dirugikan karena harga saham
auditor dituntut untuk bersikap objektif dan independen terhadap informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan. Hal ini dimaksudkan
4
untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan sehingga para
rotasi auditor. Rotasi audit adalah peraturan perputaran auditor yang harus dilakukan
independensi auditor.
pembatasan masa pemberian jasa audit. Peraturan ini membatasi masa penugasan
KAP paling lama selama 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Namun, pada
tentang Praktik Akuntan Publik dimana pada bab 5 pasal 11 ayat 1 mengenai
pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas oleh
seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-
turut.
(mandatory) dianggap sebagai sesuatu yang wajar, akan tetapi apabila pergantian
maka dapat diartikan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong perusahaan
fees, reputasi auditor, audit delay, ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan
perusahaan, kesulitan keuangan (financial distess), kualitas audit, audit tenure, dan
5
opini audit. (Nasser et al, 2006; Arezoo et al, 2011; Juliantari dan Rasmini, 2013;
Nanik Niandari, 2017; Suparlan dan Andayani, 2010; Udayani dan Badera, 2017)
berbeda misalnya saja pada faktor Pergantian Manajemen yang di dalam konteks
mengubah jajaran dewan direksinya, apabila terjadi perubahan baik direktur maupun
bidang akuntansi, keuangan dan pemilihan KAP (Resian et al, 2017). Namun
menurut Nanik Niandari (2017) serta menurut Suparlan dan Andayani (2010),
switching.
(2006) klien yang mengalami kesulitan keuangan memiliki peluang yang lebih besar
mengalami kesulitan keuangan. Pendapat ini didukung oleh penelitian Pradhana &
Niandari didukung oleh pernyataan dari Putra (2014) dimana hasil pengujian
menunjukkan adanya pengaruh dari opini audit terhadap auditor switching. Namun
Pawitri dan Yadnyana (2015) menyakan hal yang cukup berbeda, mereka
menyatakan bahwa opini audit tidak memiliki pengaruh positif terhadap auditor
6
switching, pernyataan ini menyatakan hal yang sama dengan penelitian Restian et al
(2017).
audit itu sendiri seringkali diukur dengan menggunakan kantor akuntan publik
(Gantino, 2011). Wooten (2003) menyatakan bahwa kualitas audit yang tinggi akan
membuat kualitas laporan keuangan suatu entitas meingkat dan penelitian Arezoo et
auditor lama yang bertugas karena adanya perbedaan kualitas audit yang dimiliki
oleh KAP. Akibatnya perusahaan cenderung akan pindah dari KAP Non Big Four ke
auditor switching. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Astrini & Muid (2013) dan Abdillah (2013). Lain halnya dengan Olivia (2014) yang
audit tenure tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap auditor switching.
Opini Audit sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
B. Identifikasi Masalah
7
2. Apakah Financial Distress berpengaruh terhadap Auditor Switching
C. Batasan Masalah
berikut :
D. Batasan Penelitian
8
Penelitian ini mengambil beberapa faktor-faktor yang diteliti antara lain adalah
Opini Audit.
Indonesia (BEI) selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Perusahaan yang
ICMD tahun 2018 yang terdapat di perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika
Data penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan
keuangan tahunan. Periode penelitian dilakukan dari tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018.
E. Rumusan Masalah
dan batasan penelitian yang ditetapkan peneliti, maka rumusan masalah dalam
Audit, Opini Audit dan Audit Tenure berpengaruh terhadap kecenderungan Auditor
F. Tujuan Penelitian
Switching.
9
2. Untuk mengetahui apakah Financial Distress berpengaruh terhadap Auditor
Switching.
Switching.
Switching.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat lebih mengetahui dan memperoleh wawasan
Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi acuan, menambah informasi dan
manajemen, financial distress, kualitas audit, audit tenure dan opini audit
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diawali dengan pembahasan landasan teoritis, dimana akan berisi
teori-teori yang relevan untuk mendukung penelitian. Kedua, adalah penelitian terdahulu
yang berisi hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan
kerangka pemikiran yang merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan variabel yang
akan diteliti. Kerangka pemikiran berisi pemetaan kerangka teoritis yang diambil dari
konsep-konsep atau teori-teori atau penelitian terdahulu, berupa skema, uraian singkat, dan
anggapan sementara yang mengacu pada kerangka pemikiran dan perlu dibuktikan dalam
penelitian.
A. Landasan Teoritis
perbedaan kepentingan antara pihak principal dan agent. Agent memiliki tujuan
untuk mendapatkan bonus atau intensif sebesar-besarnya atas hasil kerja yang telah
11
dicapai. Sementara principal ingin memaksimumkan kesejahteraannya dengan cara
Untuk mengurangi masalah keagenan ini muncul apa yang disebut sebagai
biaya keagenan (agency cost) yang terdiri dari monitoring cost, bonding cost, dan
residual loss (Jensen dan Meckling, 1976). Monitoring cost adalah biaya yang timbul
dan ditanggung oleh principal untuk memonitor perilaku agent, yaitu untuk
mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agent. Salah satu contoh biaya
monitoring ini adalah biaya audit. Audit atas laporan keuangan perusahaan dianggap
Teori harapan merupakan teori yang dicetuskan oleh Victor Vroom (1967)
seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu bergantung pada kekuatan yang
berupa harapan, bahwa hasil tindakannya tersebut akan diikuti oleh suatu output
tertentu dan daya tarik output tersebut. Dalam teori ini, motivasi merupakan akibat
suatu hasil yang ingin dicapai dan perkiraan apakah tindakan yang akan dilakukan
mengarah pada hasil yang diinginkan. Hal ini berarti bahwa ada kecenderungan
untuk melakukan sesuatu dengan harapan bahwa akan diikuti dengan hasil yang
diinginkan.
perilaku dan keputusan seseorang adalah dilakukan dengan sadar. Ketiga, keinginan
12
Teori ini berkaitan erat dengan salah satu faktor pergantian auditor yaitu
akuntan public (KAP) karena manajemen memiliki harapan yang kuat untuk lebih
3. Auditing
sebuah evaluasi atas bukti mengenai sebuah informasi untuk menentukan dan
Audit atas laporan keuangan juga harus dilakukan oleh seseorang yang kompeten
dan independen.
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajiban dalam semua hal yang
material pada posisi keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip
Arens et al (2017 : 36-37) menyatakan bahwa terdapat tiga jenis utama audit,
yaitu :
13
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan
b. Audit Kepatuhan
keuangan atau aktivitas operasi dari pihak yang diaudit telah sesuai dengan
c. Audit Operasional
prosedur dan metode operasi organisasi. Dalam audit operasional, review atau
berikut :
a. Auditor Eksternal
Auditor eksternal atau yang sering disebut dengan kantor akuntan public
kriteria tertentu.
b. Auditor Pemerintah
14
c. Auditor Pendapatan Internal
d. Auditor Internal
4. Auditor Switching
perusahaan klien dan dapat bersifat wajib (mandatory) ataupun sukarela (voluntary).
pergantian auditor yang dilakukan sebelum masa perikatan antara KAP dan klien
selesai.
Publik”. Pada pasal no. 3 mengatur tentang pembatasan masa pemberian jasa audit.
Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan suatu entitas dilakukan oleh KAP
paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan
20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik. Pada Bab 5 tentang pembatasan jasa
audit terdapat pernyataan di pasal 11 ayat 1 mengenai pemberian jasa audit atas
informasi keuangan historis terhadap suatu entitas oleh Akuntan Publik dibatasi
15
Menurut Mardiyah (2002) dalam Darmayanti & Sudarma (2008),
gagal, perubahan ownership, Initial Public Offering (IPO) dan faktor auditor
5. Pergantian Manajemen
dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP. Selain itu, manajemen
perusahaan yang cepat. Maka dari itu, perusahaan akan mencari KAP yang selaras
dimana klien menyewa jasa auditor untuk mengaudit laporan keuangannya sehingga
laporan tersebut dapat diandalkan dan relevan lalu laporan tersebut dapat menarik
investor. Auditor harus secara professional mengaudit laporan keuangan klien serta
6. Financial Distress
16
mengantisipasi dan membuat strategi untuk menghadapi masalah-masalah
keuangannya. Schwartz dan Soo (2009) dalam Susan & Trisnawati (2011)
daripada perusahaan yang tidak bangkrut. Ini disebabkan oleh kebangkrutan yang
memburuk sehingga perusahaan klien tidak dapat lagi membiayai biaya audit yang
Menurut Foster (1986) dalam Almilia & Kristijadi (2003), terdapat beberapa
1) Analisis arus kas untuk periode sekarang dan yang akan dating.
sebagainya.
perusahaan lain. Analisis ini dapat berfokus pada suatu variabel keuangan
penanda atau sinyal dari kebangkrutan yang mungkin akan dialami perusahaan. Jika
perusahaan sudah masuk dalam kondisi financial distress, maka manajemen harus
berhati-hati karena bias saja masuk pada tahap kebangkrutan. Manajemen dari
17
7. Kualitas Audit
yang telah dilakukan oleh auditor. Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik
Menurut Wooten (2003), istilah kualitas audit mempunyai arti yang berbeda-
beda bagi orang yang berbeda, bagi para pengguna laporan keuangan, kualitas audit
memberikan jaminan yang absolut bahwa tidak ada kecurangan dan salah saji yang
Sedangkan bagi auditor, kualitas audit berarti mengikuti standar audit yang ketat,
juga harus menilai risiko bisnis dengan tujuan untuk menghindari tuntutan hukum,
Oleh karena kualitas audit tidak dapat diobservasi, para peneliti mencari
menggunakan ukuran KAP sebagai indikator dari kualitas audit. De Angelo (1981)
menteorikan bahwa KAP yang lebih besar dianggap memiliki kualitas audit yang
lebih tinggi karena KAP yang lebih besar memiliki reputasi yang lebih tinggi, juga
memiliki sumber daya yang lebih besar sehingga mampu untuk mempekerjakan dan
18
8. Audit Tenure
Audit Tenure adalah masa perikatan audit antara KAP dan klien terkait jasa
terhadap independensi auditor. Hubungan yang panjang antara KAP dank lien
berpotensi untuk menimbulkan kedekatan antara kedua pihak yang dimana hal
kredibilitas laporan keuangan bagi pihak yang berkepentingan. Namun hal ini tidak
dapat terlihat apabila auditor tidak independen. Tanpa independensi, proses audit
akan menghasilkan opini audit yang bias bagi perusahaan klien. Salah satu faktor
yang dapat memberikan dampak negatif pada independensi auditor adalah hubungan
yang dekat antara auditor dengan klien, yakni masa kerjasama audit yang terlalu
panjang dan hal ini akan menyebabkan adanya kecenderungan tidak independen.
9. Opini Audit
menghasilkan sebuah opini audit yang digunakan oleh para shareholder dalam
bahwa laporan auditor independen adalah laporan yang ditandatangani oleh akuntan
mengenai apakah asersi suatu entitas telah sesuai dalam semua hal yang material,
19
Perusahaan yang telah diaudit laporan keuangannya menginginkan opini
perusahaan mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified), hal ini
yang enggan membeli saham di perusahaan yang mendapat opini audit qualified
Menurut Arens et al (2017 : 75-83) Opini audit terdiri dari 5 jenis, yaitu :
1) Semua laporan keuangan – neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan
2) Ketiga standar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan
penugasan.
3) Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul dan auditor telah
lapangan terpenuhi.
umum. Hal ini juga berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah
keuangan.
5) Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambah
Kata-Kata
20
Berikut ini adalah penyebab paling penting dari penambahan paragraf
standar :
umum.
dirumuskan.
lingkup auditor atau tidak diterapkannya prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pendapat tidak wajar digunakan hanya jika auditor yakin bahwa keseluruhan
laporan keuangan mengandung salah saji yang material telah salah saji atau
menyesatkan karena tidak dinyatakan dengan wajar sesuai posisi keuangan atau
dengan wajar. Perlunya menolak opini muncul bila terdapat pembatasan ruang
21
lingkup luar biasa kepada auditor atau terdapat hubungan yang tidak independen
B. Penelitian Terdahulu
sebagai berikut :
Table 2.1
Penelitian Terdahulu
1. Nama Peneliti (Tahun) Nasser et al (2006)
Regresi Logistik
22
Variabel Independen : Pergantian Manajemen, Financial
Regresi Logistik
Nama Peneliti (Tahun) Ni Wayan Ari Juliantari dan Ni Ketut Rasmini (2013)
3.
Judul Penelitian Auditor Switching dan Faktor-Faktor yang
memengaruhinya
auditor switching
23
Metode Uji Regresi Logistik
switching
Switching
24
Moderasi : Kualitas Audit
(MRA)
auditor switching
pergantian KAP
25
Variabel Dependen : Perusahaan Berpindah Auditor
KAP
Nama Peneliti (Tahun) Novia Retno Astrini & Dul Muid (2013)
9.
Judul Penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Voluntary
Audit Tenure
26
memiliki pengaruh signifikan terhadap auditor
switching
Nama Peneliti (Tahun) Clinton Marshal Panjaitan dan Anis Chairi (2014)
10.
Judul Penelitian Pengaruh Tenure, Ukuran KAP dan Spesialisasi
Auditor
audit
kualitas audit
audit
27
2. Ukuran Perusahaan Klien, Tingkat Pertumbuhan
C. Kerangka Pemikiran
Pergantian auditor ini terjadi karena manajer memiliki harapan yang kuat untuk
lebih dapat bekerja sama sehingga perusahaan akan mendapatkan opini seperti
sebelumnya.
menjadi sinyal dan dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
28
akan lebih cenderung berpindah KAP daripada perusahaan yang tidak mengalami
Kualitas audit biasanya dikaitkan dengan ukuran KAP (KAP Big Four dan
KAP Non Big Four). KAP Big Four umumnya dianggap mampu menyediakan
jasa audit berkualitas tinggi dan terbiasa dengan reputasi yang tinggi di
lingkungan bisnis. Wooten (2003) menyatakan kualitas audit yang tinggi akan
membuat kualitas laporan keuangan suatu entitas meningkat pula, dan penelitian
audit yang dimiliki oleh KAP berkaitan dengan mutu audit. Akibatnya
perusahaan cenderung akan berpindah dari KAP Non Big Four ke KAP Big Four
dengan perusahaan klien, auditor akan dapat jauh lebih memahami sistem dan
proses bisnis yang ada pada perusahaan klien, dan membuat auditor mampu
mengurangi kesalahan pada perusahaan, dengan kata lain kualitas audit yang
diterbitkan juga terjamin dan opini wajar tanpa pengecualian juga lebih mudah
29
kecurangan yang pada akhirnya adanya kurang independensi dari auditor. Oleh
pergantian KAP, dengan harapan akan mendapatkan opini yang lebih baik
Investor akan lebih percaya pada data akuntansi yang disajikan ketika
audit dilakukan oleh auditor yang mempunyai kualitas audit yang tinggi. Auditor
yang memiliki banyak klien dalam industri yang sama akan memiliki
yang lebih dibandingkan auditor pada umumnya KAP big four dianggap
memiliki kualitas audit yang lebih baik disbanding KAP non big four. Kualitas
audit KAP big four sangat diharapkan oleh perusahaan dalam memberikan opini
30
Ming Yu, 2007; Junaidi dan Jogiyanto, 2010) menyatakan bahwa perusahaan
yang sudah bekerjasama dan diaudit oleh KAP Big Four dalam jangka waktu
KAP Big Four dianggap mampu memberikan kualitas audit yang terbaik dan
jangka waktu kerjasama yang panjang membuat KAP memahami sistem yang
Jangka waktu kerjasama yang lama antara auditor dengan klien membuat
auditor mengenal sistem yang ada pada perusahaan klien sehingga akan
waktu kerjasama yang dilakukan antara KAP dengan perusahaan klien, auditor
akan dapat jauh lebih memahami sistem dan proses bisnis yang ada pada
perusahaan, dengan kata lain kualitas audit yang diterbitkan juga terjamin dan
menyatakan hubungan positif mengenai audit tenure dengan opini audit yaitu
31
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Model Pertama
PERGANTIAN
MANAJEMEN
FINANCIAL
DISTRESS
KUALITAS
AUDIT PERGANTIAN
MANAJEMEN
OPINI
AUDIT
AUDIT
TENURE
Model Kedua
KUALITAS
AUDIT
AUDIT
TENURE
AUDIT
TENURE
D. Hipotesis
ini adalah :
32
BAB III
METODE PENELITIAN
digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dari enam sub bab yang akan
membahas obyek penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik
pengambilan sampel apa saja yang akan digunakan dalam penelitian ini. Selain itu
akan dibahas mengenai indicator-indikator yang akan digunakan oleh setiap variabel
setiap variabel penelitian, maka akan dibahas mengenai teknis analisis data apa saja
yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil dari hipotesis yang diajuin pada bab
sebelumnya.
A. Obyek Penelitian
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode
laporan keuangan dari perusahaan tersebut akan digunakan sebagai sumber informasi
financial distress, opini audit, kualitas audit dan audit tenure. Yang termasuk dalam
industri :
33
Tabel 3.1
Obyek Penelitian
No Industri Manufaktur
1 Food and Beverages
2 Tobacco Manufactures
3 Textille Mill Products
4 Apparel and Other Textile Products
5 Lumber and Wood Products
6 Paper and Allied Products
7 Chemical and Allied Products
8 Adhevise
9 Plastics and Glass Products
10 Cement
11 Metal and Allied Products
12 Fabricated Metal Product
13 Stone, Clay, Glass and Concrete Products
14 Cables
15 Electronics and Office Equipment
16 Automotive and Allied Products
17 Photgraphic Equipment
18 Machinery
19 Pharmaceuticals
20 Consumers Goods
B. Desain Penelitian
bisnis secara umum dapat menggunakan pendekatan penelitian yang bias ditinjau
Suatu studi dapat dipandang sebagai studi eksploratif atau formal, hal ini
dapat dibedakan dengan tingkatan struktur dan tujuan studi tersebut. Studi
eksploratif cenderung akan memiliki struktur yang lebih longgar dengan tujuan
34
prosedur yang tepat serta spesifikasi sumber data. Penelitian ini termasuk studi
audit dan audit tenure terhadap auditor switching dengan menggunakan data
2018.
melibatkan studi di mana peneliti menyelidiki aktivitas subjek atau sifat alami dari
beberapa materi tanpa berusaha untuk mengurangi respon dari siapapun. Peneliti
laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang dijadikan sampel yang
yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Hal ini dikarenakan
peneliti mengevaluasi data lampau atau dokumen-dokumen yang sudah ada yaitu
data dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
4. Tujuan Studi
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif korelasional karena
35
5. Dimensi Waktu
Penelitian ini termasuk gabungan antara studi cross-sectional dan time series.
Cross-sectional adalah data yang dikumpulkan pada waktu dan tempat tertentu
saja, umumnya mencerminkan beberapa fenomena dalam satu kurun waktu saja.
Sedangkan time series mempelajari sampel dalam jangka waktu tertentu yaitu 3
tahun (2016-2018).
6. Cakupan Topik
kategori studi statistic karena hipotesis dalam penelitian ini akan diuji secara
kuantitatif, dimana penelitian akan diuji secara kuantitatif dan peneliti dapat
menarik kesimpulan dari analisis dan pembahasan atas data penelitian serta
7. Lingkungan Penelitian
perusahaan yang benar-benar terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Selain itu data-
data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari situs www.idx.co.id
36
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
oleh satu atau lebih variabel lainnya. Variabel dependen merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen.
Dalam penelitian ini, variabel dependen yang dimaksud ialah auditor switching.
variabel dummy, dimana pada pengukurannya terdiri atas dua kategori yaitu : 1
jika perusahaan melakukan pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) dan 0 jika
2. Variabel Independen
a. Pergantian Manajemen
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau kemauan sendiri dari
direksi untuk berhenti. Hal ini bias saja diikuti dengan perubahan kebijakan di
37
Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy yang
nilai 0.
b. Financial Distress
Total Liability
DER = Total Equity
Keterangan :
Hasil dari perhitungan DER yang aman adalah 100%. Apabila nilai
DER yang dihasilkan oleh perusahaan lebih dari 100% hal ini menunjukkan
memiliki nilai DER diatas 100% diberi kode 1 dan perusahaan yang
c. Kualitas Audit
memiliki kualitas audit yang lebih tinggi, karena KAP yang lebih besar
38
memiliki reputasi yang lebih tinggi, dan sumber daya yang lebih baik. Di
untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP yang bermitra dengan KAP Big
Four dan nilai 0 untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP yang tidak bermitra
d. Opini Audit
e. Audit Tenure
antara auditor dengan auditee diukur dengan jumlah tahun masa kerjasama.
perikatan audit sebelum menjadi perpindahan KAP (Astrini & Muid, 2013).
39
Tabel 3.2
Pengukuran Variabel
No Nama Jenis Simbol Skala Pengukuran
Variabel Variabel
0 = tidak melakukan
pergantian KAP
0 = tidak melakukan
pergantian manajemen
0 = tidak menggunakan
0 = mendapatkan opini
selain unqualified
40
D. Teknik Pengumpulan Data
manajer, financial distress, kualitas audit, opini audit dan audit tenure memiliki
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2018 yang dapat dilihat
1. Pengumpulan Dokumentasi
dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara menelusuri
dan mencatat informasi yang diperlukan pada data sekunder berupa laporan
2. Penelitian Pustaka
Cara lainnya adalah peneliti memperoleh data mengenai masalah yang diteliti
melalui buku, jurnal, tesis, internet, serta perangkat lain yang berkaitan dengan
judul penelitian.
3. Penelitian Lapangan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yang pada umunya
berupa bukti, catatan, maupun laporan historis. Peneliti memerlukan data berupa
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2016 – 2018. Data-
data yang digunakan diperoleh melalui situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id
41
E. Teknik Pengambilan Sampel
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008 – 2016. Dalam populasi ini peneliti
2018.
4. Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan yang diaudit oleh sebuah entitas
Tabel 3.3
Proses Pengambilan Sampel
JUMLAH
KETERANGAN
PERUSAHAAN
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2016 - 2018 140
(21)
42
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisi data berupa analisis
regresi logistic (logistic regression), dimana hal ini dikarenakan variabel dependen
Setelah data sampel dikumpulkan, data sampel tersebut akan dianalisis dan
time series, serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan intersep, slope atau
keduanya. Jika terbukti terdapat perbedaan intersep, slope atau keduanya di antara
persamaan regresi, maka penelitian tidak dapat di-pool namun harus diteliti secara
Dalam penelitian ini, penguji comparing two regression : the dummy variable
persamaan :
SWITCH = a + b1 PM + b2 FD + b3 KA + b4 TEN + b5 OA + b6 D1 + b7 D2 + e
OA = a + b3 KA + b4 TEN + b5 D1 + b6 D2 + e
Keterangan :
PM = Pergantian Manajemen
FD = Financial Distress
OA = Opini Audit
43
TEN = Audit Tenure
KA = Kualitas Audit
e = Error term
Bila nilai sig. <0.05, maka terdapat perbedaan koefisien dan tidak dapat
dilakukan pooling. Maka pengujian data penelitian harus dilakukan per tahun.
Sedangkan bila nilai sig. >0.05, maka tidak terdapat perbedaan koefisien dan dapat
dilakukan pooling. Maka pengujian data penelitian dapat dilakukan selama periode
2. Statistik Deskriptif
menggambarkan dan mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
memberikan gambaran atau deskripstif dari variabel – variabel yang ada yaitu,
audit dan aduit tenure. Semua data dapat dilihat dari standar deviasi (standard
deviation), nilai maksimum, dan nilai minimum. Hal ini perlu dilakukan untuk
44
3. Uji Multikolinearitas
mengetahui ada tidaknya kemiripan antara variabel independen dalam satu model.
(VIF) dan nilai Tolerance. Jika nilai VIF lebih dari 10 dan nilai Tolerance kurang
dari 0,1 maka model dapat dikatan terbebas dari multikolinearitas dan dapat
Regresi logistik ini dipilih karena variabek dependen dalam penelitian ini
berupa data kategorikal berskala nominal (non metric). Binary Logistic Regression
adalah suatu jenis analisi regresi dimana variabel dependen merupakan suatu variabel
dummy yang bersifat binary/dikotomi yang diberi kode 1 dan 0. Analisis pengujian
fit terhadap data. Beberapa tes stastistik diberikan untuk menilai hal ini.
Hipotesis yang digunakan untuk menilai model fit adalah sebagai berikut :
Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesa nol agar
supaya model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi
45
pada blok kedua (block number = 0) menunjukkan model regresi yang lebih baik
atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Menurut Ghozali (2016: 329), Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran
yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada
teknik estimasi likehood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga
koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol)
sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model
(tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan
fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau
kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan
signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model
tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai
statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05
maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi
46
nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok
d. Matriks Klarifikasi
menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect). Pada
kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen dalam hal ini sukses
(1) dan tidak sukses (0), sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi
sesungguhnya dari variabel dependen sukses (1) dan tidak sukses (0). Pada
model yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan
homoskedasitas, maka presentase yang benar akan sama untuk kedua baris.
distress, opini audit, audit tenure terhadap auditor switching. Dam pengaruh
opini audit dan audit tenure terhadap kualitas audit. Model regresi logistic dalam
47
Keterangan :
β0 : konstanta
PM : Pergantian Manajemen
PP : Pertumbuhan Perusahaan
KA : Kualitas Audit
OA : Opini Audit
e : Error
f. Uji Wald
(1) Jika sig. Wald < 0.05, menerima H0. Maka variabel independen berpengaruh
(2) Jika sig. Wald ≥ 0.05, menolak H0. Maka variabel independen tidak
48
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, T.B. (2013), Jurnal : Faktor – faktor yang Memengaruhi Pergantian KAP, Jurnal
Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2(3), 1-12.
Almilia, L. S., & Kristijadi, E. (2003), Jurnal : Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi
Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta, Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, 7(2), 1-27.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley (2017), Auditing and Assurance
Services, Edisi 16, Global Edition, England: Pearson.
Astrini, N. R.,& Muid, D. (2013), Jurnal : Analisi Faktor – Faktor yang Memengaruhi
Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara Voluntary, 2, 1-11.
Chadegani, Arezoo Aghaei, Zakiah Muhammadun Mohamed & Azam Jari (2011), Jurnal:
The Determinant Factors od Auditor Switch among Companies Listed on Tehran
Stock Exchange, International Research Journal of Finance and Economics,
Malaysia.
Cooper, D., & Schindler, P. (2017). Business Research Methods. Social Research, Edisi :
12, Buku I, Jakarta : Salemba Empat
Damayanti, Shulamite dan Made Sudarma (2007), Jurnal: Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik,
http://natawidnyana.wordpress.com.
DeAngelo (1981), Jurnal: Auditor Size and Audit Quality, Journal of Accounting and
Economics pp. 183-199
Francis, Jere R., Dong Michael Yu (2007), Disertai: The Effect of Bog Four Office Site on
Audit Quality, University of Missouri – Columbia (tidak dipublikasi).
Gantino, R. (2013), Jurnal : Analaisis Pengaruh Kualitas dan Kualitas Laporan Keuangan
Terhadap Opini Audit Periode Tahun 2008 - 2011 ( Studi Empiris Pada Perusahaan
yang Tergabung Dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 1 Agustus 2008 –
Januari 2011)
Imam Ghozali (2016), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23,
Edisi 8, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro ISBN : 979.704.015.1
49
Jensen, Michael C., William H. Meckling (1976), Jurnal : Theory of The Firm : Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics,
October 1976, V.3, No. 4, pp. 305-360
Junaidi dan Jogiyanto Hartono (2010), Jurnal: Faktor Non Keuangan pada Opini Going
Concern, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010.
Meryani, L. H. (2008), Jurnal : Pengaruh Financial Distress, Going Concern Opinion, dan
Management Changes Pada Voluntary Auditor Switching, Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana
Ni Kadek Sri, U., & I Dewa Nyoman, B, (2017), Kualitas Audit Sebagai Pemoderasi
Pengaruh Pergantian Manajemen dan Audit Fee pada Auditor Switching, E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 20, 1820-1847.
Pawitri, N. M. P., & Yadnyana, K. (2015), Jurnal : Pengaruh Audit Delay, Opini Audit,
Reputasi Auditor dan Pergantian Manajemen Pada Voluntary Auditor Switching E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1(10), 214-228.
Panjaitan, C. M., & Chairi, A. (2014), Jurnal : Pengaruh Tenure, Ukuran KAP dan
Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit, Akuntansi, 3, 1-12.
Restian, S. M., Yuniarti, R., & Susiani, R. (2017), Jurnal : Pengaruh Opini Audit, Reputasi
Kantor Akuntan Publik dan Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2010-2015, Profesionalisme
Akuntan Menuju Sustainable Business Practice.
Shafie, Rohami, Wan Nordin Wan Hussin, Mohd’ Atef Md. Yusof & Md Hairi Md Hussain
(2009), Jurnal : Audit Firm and Auditor Reporting Quality : Evidence in Malaysia,
International Business Research Vol.2, No.2.
Suparlan, & Andayani, W. (2010), Jurnal : Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan
Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit.
50
Thahir Abdul Nasser, A., Abdul Wahid, E., Nazatul Faiza Syed Mustapha Nazri, S., &
Hudaib, M. (2006). Auditor client relationship : the case of audit tenure and auditor
switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal, 21(7), 724-737,
https://doi.org/10.1108/02686900610680512
Wayan, N., Juliantari, A., & Rasmini, N. K.(2013), Jurnal : Auditor Switching dan Faktor-
Faktor yang Memengaruhinya, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 33, 2302-
8556.
Wooten, Thomas C. (2003), Jurnal : Research About Audit Quality. The CPA Journal.
51