Disusun Oleh:
Artha Ganop Arrofi (01031181722100)
Irliana Putri Anggraini (01031281722112)
Reskia Ekasari (01031181722108)
Salsa Ami Widyastuti (01031181621025)
Sindi Febiana (01031281722103)
Siti Ayuasih (01031281722075)
Taufik Agus Alamsyah (01031181722101)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
(2020)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk
pengembangan perusahaan. karena, Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia. Karyawan
sebagai pelaksana visi dan misi organisasi harus bisa dioptimalkan oleh perusahaan
secara efektif dan efisien. Untuk itu, Dalam meningkatkan efesiensi dan
produktivitasnya karyawan salah satu upaya yang ditempuh organisasi untuk
menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang memuaskan.
Dengan memberikan kompensasi, organisasi dapat meningkatkan prestasi kerja,
motivasi, dan kepuasan kerja karyawan.
Karyawan harus menerima hak-haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau
kompensasi setelah mereka menjalankan kewajiban. Defenisi kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima karyawan sebagai balasan jasa untuk kerja mereka, dalam suatu
organisasi. Masalah kompensasi merupakan suatu yang sangat kompleks, namun pling
penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu
dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar
para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau
kurang telpat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kompensasi?
2. Apa tujuan dan manfaat kompensasi?
3. Apa saja faktor-faktor yang memperngaruhi besarnya kompensasi?
4. Apa pengaruh kompensasi terhadap lingkungan?
5. Apa pengaruh kompensasi terhadap kinerja?
6. Bagaimanakah tahapan menentukan kompensasi?
7. Bagaimana implementasi manajemen kompensasi dalam perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kompensasi
Tenaga kerja jika kita kaitkan dengan peranan dan pendapatanya dapat
digolongkan atas penguasaha dan karyawan atau manajer dan buruh. Pengusaha
adalah setiap tenaga kerja yang memperoleh pendapatanya berupa laba atau dividen dari
modal yang diinvestasikanya.pendapatanya ini tidak mnenentu tergantung dari laba
perusahaan yang diperoleh, bahkan tidak berfungsi dan berperan sebagai pemilik
perusahaan dengan modal yang diinvestasikanya itu.Karyawan adalah setiap orang
yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan fikiran) kepada suatu perusahaan
untuk memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan dan perjanjian.
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti
kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi merupakan balas jasa yang
diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial
maupun non finansial, pada periode yang tetap.
Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran
dalam melakukan tugas keorganisasian. Pemberian kompensasi kepada karyawan harus
mempunyai dasar yang logis dan rasional Sistem kompensasi yang baik akan mampu
memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh,
mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan.
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai balas jasa yang diberikan perusahaan
kepada karywan. Kompensasi berbentuk uang , artinya kompensasi dibayar dengan
sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi berbentuk
barang artinya kompensasi dibayar dengan barang. Misalnya kompensasi dibayar 10%
dari produksi yang dhasilkan.contohnya di Jawa Barat penuai padi upahnya 10% dari
hasil padi yang dituainya.
Kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu: Kompensasi langsung (direct
compencation), yang berupa: gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodek
kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.Upah adalah balas jasa
yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang
disepakati membayarnya. Upah tidak sama dengan gaji. Kalau gaji dibayar rutin dan
tetap sedangkan upah jumlahnya dapat berubah-ubah tergantung pada keluaran yang
dihasilakn dan ssuai dengan kesepakatan. Insentif merupakan imabalan langsung yang
dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standart yang ditentukan.
Kompensasi tidak langsung( fringe benefit) adalah kompensasi tambahan yang
diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Seperti asuransi-asuransi, tunjangan-
tunjangan, uang pensiun dan lain-lain.
2.2. Fungsi Dan Tujuan Manjemen Kompensasi
Dari pengertian diatas terlihat bahwa kompensasi merupakan alat pengikat
perusahaan terhadap karyawannya, faktor penarik bagi calon karyawan dan faktor
pendorong seseorang menjadi karyawan. Dengan demikian kompensasi mempunyai
fungsi yang cukup penting di dalam memperlancar jalannya roda organisasi/
perusahaan. Menurut Martoyo (1994), fungsi kompensasi adalah :
a) Penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif
Kompensasi yang tinggi pada seorang karyawan mempunyai implikasi bahwa
organisasi memperoleh keuntungan dan manfaat maksimal dari karyawan yang
bersangkutan karena besarnya kompensasi sangat ditentukan oleh tinggi/rendahnya
produktivitas kerja karyawan yang bersangkutan. Semakin banyak pegawai yang diberi
kompensasi yang tinggi berarti semakin banyak karyawannya yang berprestasi tinggi.
Banyaknya karyawan yang berprestasi tinggi akan mengurangi pengeluaran biaya untuk
kerja-kerja yang tidak perlu (yang diakibatkan oleh kurang efisien dan efektifitasnya
kerja). Dengan demikian pemberian kompensasi dapat menjadikan penggunaan SDM
secara lebih efisien dan lebih efektif.
b) Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Sistem pemberian kompensasi yang baik secara langsung dapat membantu
stabilitas organisasi dan secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong stabilitas
dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya pemberian kompensasi yang kurang baik dapat
menyebabkan gejolak di kalangan karyawan akibat ketidakpuasan. Pada gilirannya
gejolak ketidakpuasan ini akan menimbulkan kerawanan ekonomi.
Sedangkan secara umum tujuan kompensasi adalah untuk membantu perusahaan
mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan
internal dan eksternal. Sebagai bagian dari manajemen SDM, pemberian kompensasi
bertujuan untuk:
a. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara
majikan dengan karyawanya. Karyawan haurus mengerjakan tugas-tugasnya dengan
baik,sedangkan pengusaha wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.
b. Kepuasan kerja.
Dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhanya.
c. Pengadaan efektif
Jika pengadaan kompensasi ditetapkan cukup besar ,pengadaan karyawan yang Qualifed
untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika program kompensasi cukup besar,manajer akan mudah memotivasi karyawanya.
e. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal yang
kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena trun over relatif kecil.
f. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semangkin
baik.
g. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik,pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaanya.
h. Pengaruh pemerintahan
Jika program kompensasi sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku maka intervensi
pemerintah dapat dihindarkan.
Anggaran tenaga kerja secara normal, identik dengan jumlah uang yang tersedia
untuk kompensasi karyawan tahunan. Tiap-tiap perusahaan dipengaruhi oleh ukuran
tenaga kerja. Siapa yang membuat keputusan kita lebih mengetahuai siapa yang
membuat keputusan kompensasi dinading sekitar bebrapa faktor lain, tetapi masalah
ini bukan suatu hal sederhana. Keputusan atas beberapa banyak yang harus dibayar,
system apa yang dipakai, manfaat apa untuk di tawarkan, dan sebagainya,
dipengaruhi dari bagian atas hingga bawah perusahaan.
B. Lingkungan Eksternal
Kompensasi merupakan balas jasa yang diterima oleh karyawan, baik secara
finansial maupun non finansial. Sedangkan kinerja adalah hasil suatu aktivitas fungsi
tertentu yang dilaksanakan seorang karyawan. Dengan demikian besar kecilnya
kompensasi yang diterima, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi kinerja karyawan yang bersangkutan. Kompensasi yang nilainya besar,
diharapkan akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut dan demikian pula
sebaliknya.
Menurut teori Victor Vroom yang mempersepsikan suatu hubungan yang kuat
antara kinerja dengan kompensasi karyawan, jika motivasinya dioptimalkan. Salah satu
bukti yang mendukung pentingnya hubungan tersebut yaitu dengan diadakan suatu studi
penelitian terhadap 400 perusahaan manufaktur pada tingkat karyawan operasional,
menemukan bahwa perusahaan dengan program insentif upah dapat mencapai
produktivitas 43% sampai 64% lebih besar dibandingkan dengan perusahaan tanpa
program konpensasi seperti itu. Oleh karena itu, salah satu faktor yang dapat
mendorong peningkatan kinerja karyawan dapat dipengaruhi dengan pemberian
kompensasi.
Tahap 2 : melakukan usrvei dan upah dan gaji untuk menentukan kradilan eksternal
yang didasarkan pada upah pembeyaran di pasar kerja.
Tahap 3: menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembeyaran upah yang
didasarkan pada keadialan internal dan eksternal.
KFC
KFC adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands inc, yang bermarkas di
Louisville, Kentucky,Amerika Serikat. Didirikan oleh col harland Sanders pada tahun
1952. KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket
di indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC: adalah PT FastFood Indonesia,
Tbk. yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar
sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia di
buka pada bulan oktober 1979 di jalan melawai, Jakarta. Pada saaat in outlet kfc telah
tersebar ke hampir seluruh nusantara diantaranya ada di Jakarta, bandung, semarang,
Surabaya, dan lain lain
Kompensasi yang diterima oleh pegawai sesuai dengan UMR kota tempat
beradanyaoutlet tersebut. Selian itu, ada bonus yang diterima pegawai jika performa dan
loyalitas nya tinggi terhadap perusahaan.
Setiap pegawai yang bekerja di kfc diberikan oleh perusahaan tunjangan berupa BPJS.
Dan diumrohkan untuk penilaian pegawai terbaik
PT Pertamina (persero)
1) Upah tetap
Upah ini dilihat dari golongan pekerja yaitu bisa dikelompokkan menjadi 16
tingkatan dengan makin kecil angka tingkatann maka makin besar upah tetap yang
didapat dan tingkatan tersebut digolongkan menjadi 3 kategori yaitu :
a. Minimal (16-10)
b. B. median (10-7)
c. Maximal (6-1)
2) Tunjangan daerah
3) Tunjangan jabatan
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kompensasi sangatlah penting bagi perusahaan, maka dari itu kompensasi harus
sangat diperhatikan oleh perusahaan. Karena jikalau masalah kompensasi tidak berjalan
dengan baik perusahaan akan kesulitan dalam mencapai tujuanya karena menurunya
aspirasi kinerja karyawan karena tidak sesuai dengan yang semesti
DAFTAR PUSTAKA