KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita ucapkan kepada Allah SWT, yang mana atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Sumber Daya
Manusia bab 6 SELEKSI DAN PENEMPATAN KARYAWAN
Makalah ini buat untuk digunakan mahasiswa semester 3 program study
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, yang
dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia tersebut.
Kami sangat menyadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Mudah-mudahan
makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang besar pada para
mahasiswa/i di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Dan kami sangat menghargai kritik dan saran yang diberikan oleh para mahasiswa
dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas saran dan kritiknya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1
1.1
Latar Belakang...........................................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah......................................................................................................
1
1.3
Tujuan Penulisan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
2
2.1 Standar-Standar Metode Seleksi.................................................................................
2
2.1.1 Keandalan................................................................................................................
2
3
2.1.3 Standar-Standar Keandalan........................................................
3
2.2 Keabsahan.....................................................................................
4
2.2.1 Pengabsahan yang Berhubungan Dengan Krteria......................
4
2.2.2 Pengabsajan Isi...........................................................................
6
2.3 Generalisasi.....................................................................................
6
2.4 Pemanfaatan....................................................................................
6
2.5 Legalitas...........................................................................................
6
2.6 Jenis-Jenis Metode Seleksi Karyawan................................................
7
BAB III................................................................................................................................
17
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................
17
3.2 SARAN..........................................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan faktor produksi yang harus ada dan
relatif lebih penting bagi organisasi. Untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang berkualitas, organisasi harus merancang sistem pengadaan karyawan yang
tepat, salah satunya adalah dengan mengadakan proses seleksi. Setelah proses
seleksi selesai dilakukan, organisasi perlu menempatkan para calon karyawan
yang telah diterima pada jabatan-jabatan yang dibutuhkan organisasi dan sesuai
dengan kemampuan mereka masing-masing, sehingga para calon karyawan
tersebut dapat bekerja dengan maksimal.
Setiap organisasi yang bertujuan untuk bersaing melalui manusia harus sangat
hati-hati dengan cara memilih para anggota organisasi, terutama pada jajaran
manajerial. Keputusan-keputusan tersebut memiliki dampak yang penting
terhadap kemampuan setiap organisasi untuk bersaing dan setiap kehidupan
pekerjaan dari pelamar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Seperti apa gambaran umum mengenai seleksi dan penempatan SDM ?
2. Apakah arti penting seleksi dan penempatan SDM terhadap kinerja organisasi?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam menyusun seleksi dan penempatan SDM ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai seleksi dan penempatan SDM.
2. Untuk mengetahui arti penting seleksi dan penempatan SDM bagi kinerja
organisasi.
3. Mengetahui langkah-langkah dalam seleksi dan penempatan
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN
Setiap organisasi yang bertujuan bersaing melalui manusia harus sagat hati-hati
dengan cara memilih para anggota organisasi, terutama pada jajaran manajerial.
Keputusan-keputusan tersebut memiliki dampak yang penting terhadap
kemampuan setiap organisasi untuk bersaing dan setiap kehidupan pekerjaan dari
pelamar. Keputusan-keputusan tersebut terlalu penting untuk diserahkan kepada
kemauan para individu yang tidak terlatih.
Dengan demikian, suatu gagasan untuk mengambil keputusan yang paling
penting dan alih daya kepada perusahaan lain, seperti yang terjadi di putnam
general hospital, sulit untuk mempertahankan baik secara hukum maupun
ekonomi.
2.1 STANDAR-STANDAR METODE SELEKSI
Seleksi
karyawan
merupakan
proses
di
mana
perusahaan-perusahaan
memutuskan orang yang akan atau tidak akan diizinkan masuk ke organisasiorganisasi. Beberapa standar yang harus dipenuhi antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
2.1.1
Keandalan
Keabsahan
Generalisasi
Pemanfaatan
Legalitas
Keandalan
Kebanyakan
pengukuran
seleksi
karyawan
berkaitan
dengan
berbagai
dapat
diandalkan,tidak
akan
ada
kesalahan
pengukuran.
Jadi,keandalan mengacu pada alat ukur (penggaris melawan tebakan visual) dari
pada karakteristiknya sendiri.
Koefisien korelasi merupakan ukuran yang mengukur hubungan dari dua angka
yang berkaitan. Koefisien korelasi mengungkapkan kekuatan hubungan dalam
bentuk angka. Ternyata jika karakteristik yang diukur dianggap stabil ( seperti
kecerdasan atau kejujuran) dan selang waktunya singkat, hubungan tersebut harus
kuat. Jika karakteristinya lemah, maka ukuran tidak tetap sehingga tidak dapat
dipercaya . ini disebut menilai keandalan melalui tes dan tes ulang.
Misalnya menelaah hubungan antara potensi akademik mahasiswa pada salah satu
tahun pertama dan kedua dari sekolah menengah, di mana petensi pada perguruan
tinggi diukur dengan tiga cara :
Melalui angka-angka pada tes potensi akademik ( scholastic Aptitude Test (SAT)
Melalui pemberian peringkat konselor sekolah menengah atas dari skala 1
100.
Malalui pelemparan dadu.
2.1.3
Standar-standar Keandalan
Terlepas dari karakteristik yang kita ukur, kita menginginkan ukuran yang sangat
terperacaya. Dengan demikian, ketika megukur potensi para seswa terhadap
perguruan tinggi, SAT lebih dapat dipercaya dari pada peringkat-peringkat
konselor yang pada gilirannya lebih dapat diandalkan dari pada pelemparan dadu.
2.2 Keabsahan
Kebsahan dapat diartikan sebagai sejauh apa ukuran kinerja mengukur seluruh
aspek yang penting dan aspek-aspek kenerja di tempat kerja. Suatu ukuran harus
dapat dipercaya jika ingin memiliki keabsahan.
2.2.1
Memperoleh hubungan
antara dua rangkaian
angka
Memperoleh hubungan
antara dua rangkaian
angka
2.2.2
Pengabsahan isi
2.3 Generalisasi
Generalisasi
ditetapkan dalam satu konteks berkembang pada konteks-konteks lain. Ada tiga
konteks utama yang mungkin ingin melakukan generalisasi :
1. Bebagai situasi yang berbeda(berbagai pekerjaan atau organisasi),
2. Sampel orang yang berbeda,
3. Periode waktu yang berbeda
2.4 Pemanfaatan
Pemanfaatan (utility) merupakan sejauh pa informasi yang diberikan oleh metodemetode seleksi akan meningkatkan efektivitas seleksi karyawan pada organisasiorganisasi yang nyata. Berbagai pendekatan strategis terhadap MSDM
menempatkan banyak kepentingan dalam menentukan nilai keuangan terhadap
nilai tersebut.
2.5 Legalitas
Standar terakhir yang harus dipatuhi oleh setiap metode seleksi adalah legalitas.
Seluruh metode seleksi harus disesuaikan dengan undang-undang dan preseden
hukum yang ada. Seluruh metode seleksi tersebut harus disesuaikan dengan
perundang-undangan, peraturan pemerintah & peraturan/ketentuan khusus yang
berlaku
Pilar Hukum yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan diantaranya:
terhadap
para
calon
karyawan
manajerial
atau
operasional,
Dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 18961980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi
perkembangandan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang
bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia
dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada
kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemataskema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapantahapan
perkembangan,
saat
seseorang
yang
memperoleh
mental.
berarti,
tidak
Teori
ini
seperti
cara
baru
dalam
digolongkan
ke
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan
untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi
refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari
empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan
kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu
dan berhubungan terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai
empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaankebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat
sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi
antara penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia
sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk
melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda
kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas
sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan
cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan
tahapan awal kreativitas.
7. Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan
mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah
akhir
usia
dua
tahun
jenis
yang
secara
kualitatif
baru
dari
keterampilan
merepresentasikan
benda-benda
berbahasanya.
dengan
Mereka
kata-kata
dan
mulai
gambar.
sampai
duabelas
tahun
dan
mempunyai
ciri
berupa
termasuk
gagasan
bahwa
serangkaian
benda-benda
dapat
antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat
terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa
secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan
perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan
sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai
seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan
berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori
pengetahuan
yang
membantu
dalam
menginterpretasi
dan
memahami
sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya
tentang
burung
sebelum
memberinya
label
"burung"
adalah
contoh
Tes narkoba harus diatur secara sistematis bagi seluruh pelamar untuk pekerjaan
yang sama. Pengujian tampaknya lebih dapat dipertahankan untuk pekerjaanpekerjaan yang yang melibatkan berbagai bahaya keamanan yang terkait dengan
kegagalan untuk menjalankan pekerjaan.
METODE
LE
Wawancara
Rendah jika
Rendah karena
Re
biaya
sub
Rendah jika
rendah
terstruktur
dan
melihat yang
pra
tidak kelihatan
han
seo
sel
Pemeriksaan-
Rendah terutaa
Rendah karena
pemerikasaa
karena surat-
evaluasi
n refrensi
surat
rendah
Rendah meskipun
Pel
murah
mu
me
kar
kha
Informasi
Keabsahan yan
Biasanaya pada
Mu
biografi
ulang yang
berhubungan
pekerjaan
me
tinggo terutama
dengan
tertentu,tetapi
mengumpulkan
dam
telah menjadi
sejumlah besar
me
butuhkan
umum
seh
potensial
ser
tinggi
dis
Tes-tes
tinggi
Keabsahan yan
Re
kemampuan
berhubungan
yang tinggo
terstruktur
sub
fisik
dengan
terutama untuk
dan
ketentuan yang
info yg di
pra
tinggi
butuhkan
han
seo
sel
Tes kognitif
Rendah terutaa
Rendah meskipun
Ke
yang murah
berhubungan
karena surat-surat
murah
yan
untuk
dengan
ber
mengumpulkan
ketentuan yang
den
sejumlah besar
tinggi
ket
data penting
tin
yang potensial
Invetarisasi
Tinggi
Kpribadian
Kriteria dan
Rendah terutaa
Pelamar mungkin
Re
pengabsahan
karena surat-surat
menulis surat
tid
karena khawatir
ter
yang tinggi
Tes sampel
Tinggi
pekerjaan
Tidak cukup
Rendah meskipun
Re
bukti yang
murah
terstruktur
tid
mandiri
Tes kejujuran Tidak cukup
bukti
ter
Rendah jika
Rendah meskipun
Pel
tidak
terstruktur
murah
mu
terstruktur
me
kar
kha
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
2. Penempatan karyawan yang sesuai pada posisi yang tepat bukan saja
menjadi keinginan organisasi tetapi juga menjadi keinginan karyawan.
Dengan demikian karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui ruang
lingkup pekerjaan yang dibebankan kepadanya, sehingga karyawan akan
merasa termotivasi dan bersemangat dalam bekerja dan memberikan
kontribusi yang maksimal bagi organisasi.
DAFTAR PUSTAKA