ntah apa yang terjadi padaku, dunia ini seakan menjauh dariku dan tak ingin bertemu denganku
bahkan tak ingin melihat wajahku walau sedetikpun. Tak ada yang ingin dengarkan aku, semua
mengacuhkanku dan aku rasa isi dunia ini memang tak perlu lagi ada dan aku tak butuh mereka. Aku
hanya ingin mereka hilang dari hadapanku dan akan kubuat,
heii jangan ngelamun aja.!!, kesambet setan ntar lho?
huft aku kira siapa ? dasar gentong,kamu ganggu masa masa terbaikku tau!
ngelamun maksud nya? Aduh Jo, mending kamu mikirin aku aja.!
males amat! Kayak gak ada yang mau difikirin aja! aku mengeluarkan lidahku kehadapannya.
ya udah lah, mau balik gak?
yuuuuukkk..
Emm, biar kuteruskan yang tadi, aku ingin memusnahkan isi dunia ini , kecuali Riko sahabatku. Biar
aku dan dia saja nanti yang masih tertinggal dan tanpa seseorangpun kecuali kami. Aku mencintainya lebih
dari apapun, kami selalu melakukan hal bersama selama ini dan kami sudah bersahabat sejak SD dan aku
fikir dia memang di takdirkan untuk bersamaku. Walaupun dia gemuk seperti Gentong, tetap saja dia paling
baik sedunia.
***
Akhirnya aku sampai di tempat terbaikku di dunia ini, tempat rahasia dan laboratorium pribadiku.
Tak ada seorangpun didunia ini yang pernah memasukinya termasuk Riko alias Gentong. Karena dipintunya
telah kugantung tulisan Privat Room dan aku harap semua orang bisa membacanya dan mengerti apa
artinya. Yaa, kalau memang Mencong kucing tetanggaku sih, sepertinya tak akan mengerti tulisannya.
Hihihi
Di tempat ini aku menghabiskan segalanya, menghabiskan waktuku dan sisa hidupku. Ruangan ini
sudah seperti istriku, separuh nafasku. Disini pula aku rencanakan semuanya, untuk menghilangkan dunia ini
dan pergi bersama Gentong menuju dunia impianku. Di tempat ini aku bereksperimen dan meluapkan
kekesalan dan kemarahanku.
kabel merah, kabel biru, listrik sedikit hambatan dan tombol biru , mmmm okey.! Huhuhuhuyy..!!! ini
harmoni hatiku.aku berteriak dengan sekuat kuatnya.
aku yakin, ini akan berhasil.!, aku mengepalkan tanganku.
Sudah 5 tahun terakhir ini saat masih duduk di bangku SMP aku membuat segalanya, setelah
sebelumnya aku membuat alat memperkecil diri dengan buku panduan Mr. Magic World. Saat kelas IX SMP,
aku sudah mencoba memperkenalkannya kepada para ahli di dunia ini, namun mereka hanya mengucapkan
payah.!! Alat ini sudah di buat oleh Mr. Hadrick pada tahun 1901 saat ia duduk dikelas VIII SMP, kau kalah
satu tahun nak.!, aku tak akan pernah lupa dengan kata kata itu, dan mulai saat itu aku tak ingin
memberitahu semua hasil jerih payahku pada mereka, termasuk proyek baru ku ini.
***
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinggggggggggg..!!!!
hoam !!
created by : Rahma Humaira
Aku bangun dari tidurku yang panjang, ku ambil jam weker ayam jagoku yang sudah berbunyi sejak
satu jam yang lalu mungkin. Kulihat, pukul 08.00 begitu samar-samar tulisan nya, dan 09.00
huft, masih jam Sembilan!
Aku
tidur
kembali
melanjutkan
mimpiku,
tapi
tunggu
dulu
jam
09.00
haaahh?? Jam 09.00??? hari apa ini??? Kamiiiiss..!!!
Duuh hari ini mata kuliah Prof. George guru tersangar sedunia, telat satu detik saja sudah seperti
melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan lagi dimatanya, nah sekarang gimana denganku yang telat
sudah hampir 45 menit.????
***
dalam hal ini kita harus menambahkan sedikit hambatan dan di masukkan suhu 120 o untuk bagian
dalamnya agar mampu lebih cepat dalam memprosesnya, Prof. George menerangkan.
Duh, mendengar suara saja kini kakiku langsung lumpuh tak berdaya, gimana kalau aku masuk
kedalam dan dimasukkan dalam alat penghukum buatannya? Waah, pasti rambutku sudah seperti manusia
yang gak pernah mandi setahun. Aku gak akan gak akan gak akan
sstt.. sstt Jo.! Tok. Tok.. tok.., Gentong memanggilku dari dalam kelas. Ia menggerakkan tangannya
menggisyaratkanku
untuk
pergi
dari
sini.
kenapa? kata ku sambil membuka kan tanganku agar dia mengerti kalau aku tidak mengerti.
Lalu Gentong menggerakkan tangannya, kali ini entah apa maksud perkataannya.
Jo.!, seseorang memegang pundakku dari belakang. Dag dig dug.. hatiku berdegup kencang dan perasaanku
kini bercampur racun terampuh buatan Miss. Lucy, aku menengok dan seseorang berambut setengah botak
bagian depan berdiri sambil tegak pinggang dihadapanku.
sudah mengintipnya?
ee.. em.. sudah Prof.!, aku memberikan senyum terbaikku kepadanya lalu ia membiarkanku dan tidak
berikan respon apapun padaku, hanya menunggu pengakuan rasa bersalahku padanya. Ini selalu ia lakukan
pada seluruh mahasiswa nya, dan aku kini sangat mengerti. Aku bangun dan menundukkan wajahku agar
menandakann bahwa aku merasa bersalah padanya dan semua yang telah kulakukan pagi ini.
maaf Prof, aku tahu aku salah.! Hari ini aku bangun tepat jam 09.00 dan aku sangat menyadari bahwa aku
sudah
sangat
tertinggal
study
untuk
hari
ini,aku
berterus
terang
padanya.
Lalu.??,
Aku kemudian berjalan sambil menundukkan wajahku menuju alat hukuman sambil menyimpulkan
senyum. Aku tak ingin ada yang merasa kasihan hanya karena aku dihukum, aku hanya berharap mereka akan
tertawa, yah seperti biasa.!
uugghhh,, memang rasanya dunia ini sudah sangat harus dihancurkan, aku menggerutu dalam hati. Aku
duduk kemudian memejamkan mata dan kini aku sangat pasrah pada keadaan karna terpaksa.
aku benci alat ini.!!, aku berteriak dengan sekencang kencangnya. Sekejap sebuah cahaya yang sangat
terang datang, aku membuka mata dan kini mulai terasa udara yang sangat dingin dari atap alat ini dan
suatu
aroma
yang
sangat
aneh
keluar.
tunggu, bau apa ini?, tiba-tiba saja semuanya hilang dan kudapati rambutku kini berubah dan semuanya
mentertawakanku.
Gentong menghampiriku dan memelukku kemudian membawaku keluar ruangan. Mungkin ia merasa
bersalah karena tak dapat membelaku saat dihukum.
maafkan aku kawan, aku tak bisa membantumu saat seperti ini.
oh, gak apa-apa kok.! Malah aku bersyukur sudah diberi kesempatan untuk mengetahui isi bagian dalam alat
itu?, kau tahu, tadi ada semacam gas yang membawa aroma aneh dan aku yakin gas itu yang membuat
rambutku seperti ini. Aku ingin tahu campuran apa yang dipakai orang tua itu untuk menghasilkan semacam
gas seperti ini.?, aku menatap wajah Gentong yang mulai bingung.
Yah, itulah kamu Jo. Gak pernah bisa lihat alat aneh sedikit saja.!
ngomong-ngomong, kamu mau antar aku ke salon gak? Benerin rambutku yang siap untuk dipakai menyapu?,
aku tertawa sambil melihat rambutku.
wah, maaf Jo kayaknya aku gak bisa nih ada urusan penting.
ya sudahlah.!, aku duluan ya?
***
Aku kini sampai disebuah salon besar dekat kampus. Salon besar bertaraf lumayan, lokasi nyapun
strategis.
New Salon, sepertinya salon ini bisa memperbaharui rambutku yang seperti ini.
mba tolong ya rambut saya.!, aku berteriak sambil menunjukkan rambutku.
ya ntar ya?, pelayan itu menjawab dengan ketus.
harus musnah, aku berkata pelan dan aku harap ia tadi mendengarnya agar ia mengetahui bahwa nada
bicaranya begitu menjengkelkan.
Pelayan itu lalu membungkusi bagian leherku hingga menutupi sebagian tubuhku. Aku hanya diam dan
membaca majalah yang berada di atas meja rias.
sproott.. sprout.., pelayan itu menyemprotkan sesuatu ke atas rambutku.
hmmm.., aku mengendus.
aroma itu.!!, aku berteriak dan langsung melotot kearah pelayan salon yang menyemprotkan hairspray itu.
apa yang kau semprotkan pada rambutku?, aku berteriak kearahnya.
eehh.. ee.. hanya hair spray, pelayan itu terlihat gugup.
hair spray macam apa yang mampu membuat rambutku dalam sekejap menjadi pulih!, aku melihat diriku di
cermin dan tampak rambutku dalam proses melemas.
ii..iitu hair spray buatan Prof. George yang terbaru. ia bilang hair spray ini akan sangat membantu salon
kami yang dulu hampir tutup dan hal ini memang benar-benar terjadi, kami mohon tuan jangan tuntut salon
kami, pelayan itu mulai terlihat lemas dan berbeda sekali saat ia baru saja menerimaku kedalam salon itu.
benar tuan.. maafkan kami, pelayan yang lain mendekatiku.
maaf tuan.. yang lain menyusul mengatakan minta maaf kepadaku.
baiklah, tapi aku minta hair spray nya!, aku membentak. Aku sengaja mengeluarkan tampang sangarku agar
mereka mau memberikan hair spray itu padaku, walaupun sebenarnya masalah yang dilakukan pelayan itu
sepele, tapi aku tahu mereka semua bodoh.
ini tuan, kami memberi ini cuma cuma untuk tuan!, pelayan itu menundukkan wajahnya.
terimakasih.!!, aku meninggalkan salon itu pergi. Kini aku memang benar merasa tak sanggup lagi lebih lama
tinggal di planet tua seperti ini. Hidupku benar-benar dipenuhi oleh emosi karena ulah manusia yang berhuni
didalamnya.
***
Aku masuk kedalam ruang pribadiku. Aku hanya sangat penasaran pada aroma yang ada dalam hair
spray itu dan aroma dalam alat Prof. George. Ku tuangkan isi hair spray itu kedalam alat pembaca intensif
buatanku.
komposisi tidak diketahui, alat ku hanya mengeluarkan kata kata itu.
aaappaaa???, aku melempar hair spray yang ada di tanganku.
Aku fikir, jika gas itu bisa mengacak-acak rambut maka aku bisa memakainya untuk planet ini pula.
Aku akan mengacak-acak planet ini, kemudian aku akan pergi menuju planet baruku bersama Gentong. Tidak
dengan penghuni bodoh lainnya.
***
Kini aku mulai sangat tekun mengikuti pelajaran Prof.George, selama kurang lebih dua bulan aku
mendekatkan diri dengannya dan pelan pelan kutanyakan komposisi dari gas yang menghasilkan aroma aneh
itu.
Maaf Prof, bisa aku bicara sebentar?, aku berkata dengan sangat sopan padanya.
ya? Apakah sangat penting?, sebenarnya aku tak punya waktu banyak untuk sesuatu yang tidak penting!,
nada bicaranya sedikit meningkat.
Tentang gas yang kau pakai untuk alat hukumanmu Prof?, aku sangat berhati-hati.
Apakah kau hanya ingin menanyakan hal itu?, wajahnya kini lebih sangar dari biasanya.
Tapi Prof, hal ini sangat penting untuk menambah persenan proyek yang saat ini kebuat!, aku keceplosan.
Ups..
Proyek apa yang sedang kau jalankan?
Proyek kecil Prof, tentang perubahan berarti pada bagian tubuh manusia. Aku hanya ingin membuat robot
yang 98% fungsi dan bentuknya sama dengan manusia. Kubuat mereka dengan sensor yang tanggap dengan
pergerakan sedikit apapun,aku mulai gugup.
Kau datang saja ke laboratoriumku besok tepat pukul 09.00. jika kau terlambat maka kau tak akan tahu
apapun, Prof George pergi meninggalkanku.
siap Prof, aku menjawab dengan sangat tegas dan penuh semangat pada Profesor George.
Akhirnya sebentar lagi aku akan mengetahui komposisi aroma itu walaupun harus berbohong bahwa
aku akan membuat robot 98% manusia, dengan semua celotehan hebatku.
robot 98% manusia, aku menggaruk daguku.
yah, ini ide terbaru yang muncul dari fikiranku, aku mengeluarkan senyum simpulku.
Pada saatnya nanti, mungkin aku dan Gentonglah yang akan menjadi President di planet baruku. Dan
biar robot-robot itu yang menjadi rakyatnya, lagipula aku bisa setting mereka agar tunduk dan patuh pada
perintahku dan tidak ada lagi yang akan membuat hatiku jengkel.hahahahaha..
***
Pagi ini aku merasa sangat senang dan siap menuju Laboratorium milik Prof. George. Aku menyiapkan
jas Lab keberuntunganku dan alat-alat yang mungkin dibutuhkan. Segera aku pergi memakai mobil putih
favoritku karna aku ingin hari ini menjadi hari terbaikku di planet tua ini. Lagipula, planetku kini sudah
mencapai 80%. Aku sudah membuat semua kebutuhan sehari hari, rumah, toko, supermarket, kerajaanku,
dan nama-nama semua robotku yang telah kusiapkan tadi malam. Kini aku hanya butuh waktu untuk membuat
robot-robotku sebagai penghuninya dan control dari otak mereka masing masing. Tak lupa aku menyiapkan
senjata di setiap atap rumah agar bisa memusnahkan planet jelek ini 100%. Dan alat perlindungan lengkap
dengan tombol emergency nya. Tak lupa, kujadikan lampu terbesar dengan energy listrik super sebagai
sumber cahaya.
Satu jam dalam perjalanan sambil memikirkan segalanya membuat tak terasa bahwa aku kini parkir
di halaman Laboratorium Prof. George. Ku lihat Profesor sedang meneteskan cairan kedalam sebuah tabung
kaca yang entah apa.
Pagi Prof, apa aku terlambat?
Jo, Jo bangun.! Ada seseorang di sebelah sana.!, ia menekan tombol Control mu.!
Aku terbangun dari tidurku dan seakan-akan mataku langsung terbelalak. Ku check semua situasi dan
kumelihat seseorang berjas Lab sedang mengubah Kontrol Planetku. Hatiku sudah mulai berdebar-debar,
aku takut seseorang mengalihkan control atas hasil kerjaku selama ini.
Aku berlari mendekati orang yang usil itu.
Hey kau.!!, aku memukulnya dengan kayu, laki-laki itu langsung tak sadarkan diri.
Gentong berlari mendekati laki-laki itu.
Astaga Jo, ini Profesor.!, Gentong membalik wajah orang itu.
Apa yang Ia lakukan disini dan bagaimana ia bisa tahu tentang tempat ini?, jawabku panic dan penasaran.
Segera ku kembalikan Prof.George ke Bumi dan ku perbaiki kerusakan pada control Planetku. Hari
ini, ku hidupkan semua alatku. Semua robot mulai bekerja sesuai tugasnya, dan aku mulai mengaktifkan Bom
besar yang kubuat sebagai penghancur planet Bumi.
tiga.. dua satu selamat tinggal Planet lamaku.! Dan Booom
Sebuah cahaya yang sangat terang melewati planetku, menandakan bahwa Bom buatanku telah
bekerja dengan baik. Namun, tak lama kemudian, semua robotku memberontak, memukul, menghancurkan
segalanya dan hal ini membuat tombol emergency berbunyi dan senjata-senjata aktif, hal ini membuat
hancur planetku dan membuat cahaya inti dari planet ini padam dan beeppp..!!!.
maaf kami kehilangan kendali.!, monitor besarku mengeluh.
Semua menjadi gelap gulita, tak ada setitik cahayapun yang datang pada kami.
Ini semua hasil jerih payahku.!!!!!!!!, aku berteriak.
Apa kau masih disampingku Jo?,suara Gentong terdengar trauma.
Iya Tong, maafkan aku telah membuat hidupmu tidak tenang, aku mencoba meraba dan mencari Getong.
Kita akan kemana Jo?, aku sarakan agar kita kembali kebumi., Gentong terdengar ingin menangis.
tapi Tong, aku telah menghancurkan bumi sebelum kita pindah ke planet ini., kataku menyesal.
Gentong duduk tersungkur dan menangis. Aku mencari pintu yang menghubungkan planet Jeriko dan
Bumi.
Tong, aku rasa aku setuju dengan pendapatnmu, setidaknya disana lebih terang dari pada tempat ini.!
Aku dan Gentong kembali kebumi. Setibanya kami disana, semua orang menyambut kami dengan
meriah. Orang tuaku dan Gentong juga menyambut kami hangat.
Maafkan ibu yang tidak menaruh perhatian padamu Jo.!,Ibu memelukku erat sambil mengeluarkan air
mata.
Prof.George menghampiriku.
Maafkan aku Jo, sebenarnya aku sudah mengikuti setiap langkahmu sejak lama termasuk dalam hal proyek
planetmu ini, aku bangga padamu nak.!, Prof.George memukul pundakku.
Ini dia Profesor baru kita, Profesor Jonathan.!!, Prof.George menyebutku dengan gelar Profesor kepada
seluruh manusia.
sebenarnya, planet yang hancur itu, bukan planet ciptaanmu tapi ciptaanku. Sengaja ku alihkan semuanya
dan kubuat persis dengan planetmu., Profesor berbisik.
Ini dia.!, Prof George memperlihatkan kepadaku dan semuanya tentang Planet yang telah kubuat.
Sejak saat itu, aku menjadi orang terkenal dan semua orang kini memanggilku dengan gelar
Professor. Hidupku menjadi normal begitupun dengan Gentong. Kini orang tua kami memberikan cintanya
kepada kami lebih dari apapun. Dan akhirnya aku menyadari bahwa semua nya tak terselesaikan dengan hati
yang berkobar dan dendam.
Tiga tahun kemudian aku menikah dengan seorang wanita Inggris yang sangat cantik, darinya aku
mendapatkan anak yang kuberinama Joriko.!
Dad, I want to change this world..!!, anakku berteriak.
WHAATTT..?????????????
THE END
NAMA: RAHMAHUMAIRA
KELAS : X.1
created by : Rahma Humaira