Anda di halaman 1dari 14

Perumusan Strategi Business Model Canvas (BMC) pada

Perusahaan Sandal Toyosima Singosari

Alfan Alfarisi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Dosen Pembimbing:
Dr. Drs. Sudjatno, SE., MS.

Abstract:
This study aims to formulate a strategy for the Toyosima Singosari Sandal Company by
making Business Model Canvas designed by making 9 building blocks to find out the
company's performance more clearly.After 9 blocks of Business Model Canvas, then the
canvas is divided into 3 types of businesses using models the Un-Bundling business so
that one of the three business models can become the focus of Toyosima's company. This
study uses 3 different types of data collection methods, namely interviews, observation,
and documentation, then the results of the data collection will be summarized and
conclusions are taken. The results of the study show that Toyosima should use one of the
strategies according to the Un-Bundling business model, namely the Product Innovation
business.Meaning Toyosima must focus on increasing the value of products produced and
focused on the Value proposition block in Business Model Canvas.
Keywords: Strategy Formulation, Business Model Canvas
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi bagi Perusahaan Sandal Toyosima
Singosari dengan pembuatan Business Model Canvas yang di desain dengan membuat 9
blok bangun untuk mengetahui kinerja perusahaan lebih jelas.Setelah 9 blokBusiness
Model Canvas di buat selanjutnya kanvas tersebut di bagi menjadi 3 jenis bisnis
menggunakan model bisnis Un-Bundling sehingga salah satu dari 3 model bisnis tersebut
dapat menjadi fokus perusahaan Toyosima. Penelitian ini menggunakan 3 jenis metode
pengumpulan data yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian
hasil pengumpulan data tersebut akan di ringkas dan diambil kesimpulan. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa sebaiknya Toyosima menggunakan salah satu strategi
sesuai dengan model bisnis Un-Bundling yaitu bisnis Inovasi Produk.Artinya Toyosima
harus berfokus untuk meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan dan lebih berfokus
pada blokValue proposition dalam Business Model Canvas.
Kata kunci: Perumusan Strategi, Business Model Canvas

1
1. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang Persaingan dalam industri alas kaki
didirikan pasti memiliki visi, misi dikuasai oleh produsen-produsen
dan tujuan yang ingin dicapai, hal besar salah satunya yaitu PT Mitra
tersebut akan berbeda antara satu Adi Perkasa yang mengusasi 70%
perusahaan dengan perusahaan yang produk alas kaki khusus produk
lainnyaSebagian besar perusahaan olahraga (Sumber: Industri-
memiliki tujuan utama untuk Kontan.co.id).
memaksimalkan laba dan Persaingan yang ketat memicu
beranggapan bahwa laba merupakan setiap perusahaan untuk berlomba-
hal yang utama dalam bisnisnya, lomba menciptakan nilai sebaik
maka untuk mencapai tujuan tersebut mungkin.Diktambah dengan adanya
setiap perusahaan akan berlomba- MEA yang memancing perusahaan-
lomba untuk mendapatkan laba perusahaan besar di kawasan Asia
sebanyak mugkin dengan berbagai Tenggara untuk memasarkan
cara, sehingga persaingan antar produknya di Indonesia.nilai-nilai
perusahaan pun tidak bisa dihindari. tersebut meliputi keunggulan produk,
Persaingan yang terjadi dalam pemasaran, sampai pelayanan yang
kegiatan usaha bisa terjadi antara di tawarkan. Sehingga untuk
perusahaan dalam industri yang sama menciptakan nilai yang lebih unggul
atau perusahaan lain yang dari pesaing tentunya perusahaan
memproduksi barang pengganti. memerlukan strategi yang baik.
Persaingan dalam industri alas kaki Perusahaan sandal Toyosima
di Indonesia sendiri bisa dilihat dari merupakan salah satu perusahaan
nilai perdagangannya yang terus manufaktur yang berlokasi di Sentra
meningkat setiap tahunnya, tercatat Industri Sandal Spons Singosari,
mulai periode 2013 sampai 2018 produk yang di hasilkan oleh
peningkatan perdagangan mencapai perusahaan adalah produk sandal
6,8% yang dipicu oleh banyaknya yang berbahan spons. Persaingan
produsen alas kaki yang baru berdiri yang sangat ketat dalam industri
(sumber: Indonesia-Investment.com). tersebut ditambah lagi dengan

2
ancaman persaingan dengan distributor. Berdasarkan alasan
perusahaan besar dalam negeri tersebut penting bagi Toyosima
maupun luar negeri membuat untuk merumuskan suatu strategi.
perusahaan Toyosima memiliki Perumusan staretegi dapat
ketakutan besar. Ketakutan dicapai dengan berbagai cara, salah
perusahaan Toyosima yang utama satunya adalah dengan pembuatan
adalah apabila selera dari konsumen model bisnis dari perusahaan
berubah sehingga dampaknya akan tersebut. Menurut Osterwalder dan
mempengaruhi pelanggan tetap pigneur (2012) salah satu alat yang
untuk beralih menggunakan merek efisien dalam rangka pembuatan
lain, karena selama ini perusahaan model bisnis adalah Business Model
hanya bergantung pada pelanggan Canvas (BMC). BMC dapat
yang sudah ada. digunakan secara sistematis untuk
Masalah-masalah strategis memahami, mendesain dan
tersebut semakin besar dengan menerapkan model bisnis yang sudah
perpindahan pengelolaan perusahaan ada atau membuat model bisnis yang
dari generasi pertama ke generasi baru. BMC meliputi sembilan
kedua yang tentunya belum memiliki elemen berbeda yang saling terkait
banyak pengalaman dalam hal dan teridentifikasi sebagai kunci
pengelolaan bisnis tersebut. Masalah penting untuk menciptakan model
perpindahan kepemilikan atau bisnis yang sukses. Sembilan elemen
pengelolaan perusahaan memang tersebut meliputi Customer
sudah biasa terjadi pada suatu badan Segments, Value Proposition,
usaha.Biasanya masalah tersebut Channels, Customer Relationships,
terjadi pada lingkungan internal Revenue Streams, Key Resources,
tentang bagaimana proses Key Activities, Key Partners, dan
pengelolaan, aktivitas bisnis, dan Cost Structure.
keuangan. Masalah lain terdapat Business Model Canvas
pada lingkungan eksternal yang (BMC) merupakan alat yang tepat
hubungannya dengan pihak ketiga untuk merumuskan strategi pada
seperti pelanggan, kolega, dan perusahaan Toyosima karena dengan

3
BMC perusahaan dapat mengetahui sekelompok orang, atau badan usaha
bagaimana setiap aspek dalam lain yang kegiatannya melakukan
bisnisnya berhubugan. Kemudian produksi dan distribusi untuk
melalui analisa terhadap masing- memenuhi kebutuhan ekonomi
masing hubungan tersebut manusia. Kebutuhan manusia
diharapkan dapat menciptakan nilai berbagai macam jenisnya, yang
yang lebih baik dari pada paling mendasar (primer) kebutuhan
sebelumnya melalui keputusan manusia dibagi menjadi tiga yaitu
strategis. sandang, papan dan pangan,
Sesuai dengan permasalahan di berdasarkan kebutuhan tersebutlah
atas dapat disimpulkan bahwa biasanya perusahaan melakukan
dengan merumuskan strategi bisnis kegiatan produksi untuk memenuhi
menggunakan alat Business Model kebutuhan. Selain produksi
Canvas, perusahaan Toyosima dapat perusahaan juga melakukan kegiatan
menggunakannnya sebagai dasar distribusi yang membuat produk
untuk menentukan strategi atau mereka sampai ke tangan konsumen
langkah apa yang akan diambil untuk dengan kombinasi Sumberdaya alam,
meningkatkan nilai yang dimilikinya. sumberdaya manusia, dan sumber
Berdasarkan latar belakang tersebut daya modal.Soemarso SR (2002)
maka penulis tertarik untuk meneliti menggolongkan jenis perusahaan
mengenai: “PERENCANAAN kedalam tiga bagian yaitu:
STRATEGI BUSINESS MODEL a. Perusahaan Jasa
CANVAS (BMC) PADA Perusahaan jasa adalah
PERUSAHAAN SANDAL perusahaan yang kegiatan
TOYOSIMA SINGOSARI”. bisnisnya menjual jasa atau
pelayanan
2. LANDASAN TEORI Contoh: kantor akuntan.
2.1. Pengertian Perusahaan pengaca, tukang cukur.
Menurut Soemarso. SR (2002) b. Perusahaan Dagang
Perusahaan adalah suatu organisasi Perusahaan dagang adalah
yang didirikan oleh seseorang, perusahaan yang kegiatannya

4
membeli barang dagang lintas fungsional yang memampukan
(barang jadi) untuk kemudian setiap organisasi mencapai
dijual kembali tanpa melalui tujuannya. Menurut pengertian
proses pengolahan lagi. manajemen strategi tersebut dapat
Contoh:minimarket. kita artikan bahwa manajemen
c. Perusahaan Manufaktur strategi merupakan serangkaian
Perusahaan manufaktur adalah tindakan yang bermuatan keilmuan
perusahaan yang kegiatan dan seni dalam mengintegrasikan
bisnisnya mengolah bahan proses manajemen dalam bidang
mentah menjadi bahan jadi pemasaran, keuangan, operasional,
atau setengah jadi yang sumberdaya manusia, serta segala
kemudian dijual untuk sistem informasi dan komunikasi
mendapat laba. perusahaan menjadi sebuah langkah
Contoh: pabrik sepatu, pabrik yang efektif.
roti.
2.3Business Model Canvas (BMC)
2.2 Manajemen Strategi Menurut Osterwalder dan
Manajemen merupakan Pigneur (2012) Business Model
serangkaian proses pemanfaatan, Canvas adalah bahasa yang sama
penganalisis, pengkoordinasian dan untuk menggambarkan,
peningkatan kinerja sumber daya memvisualisasikan, menilai dan
mansia secara efektif dan efisien mengubah model bisnis. Konsep ini
dengan melalui orang lain untuk dapat membuat perusahaan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan mendeskripsikan dan
dalam mencapai tujuan Robins dan menggambarkan model dari bisnis
coulter (2002) kemudian Hunger yang dijalankan secara sederhana
(2007) menyatakan bahwa untuk kemudian memanipulasinya
manajemen strategi dapat sesuai dengan kondisi perusahaan
didefinisikan sebagai seni dan ilmu dan menghasilkan alternative strategi
dalam rangaka merumuskan, baru, dengan demikian konsep
mengimplementasi serta Busines Model Canvas sangat cocok
mengevaluasi keputusan-keputusan

5
digunakan untuk usaha yang sudah Contoh blok bangun dalam Business
berjalan. Model Canvas dapat dilihat dalam
Konsep model bisnis tergolong gambar berikut.
sebagai sesuatu yang baru, istilah ini Gambar 1
Blok Bangun Business Model Canvas
pertama kali muncul di jurnal
akademik pada tahun 1957 dan
pertama kali muncul sebagai judul
dari jurnal akademik di tahun 1960
oleh jones. Namun konsep model
bisnis mulai populer sejak tahun
1990 ketas sejak konsep model bisnis
di diskusikan secara online (2004).
Sumber: Osterwalder dan Pigneur (2012)
Business Model Canvas (BMC)
adalah salah satu alat strategi yang 2.4 Strategi Bisnis Un-Bundling

membantu kita untuk melihat lebih Bisnis Un-Bundling merupakan

akurat model bisnis yang kita jalani, sebuah model bisnis yang dapat

mengubah konsep bisnis yang rumit digunakan untuk membagi jenis

menjadi 9 bidang bangun yang dalam bisnis pada sebuah badan usaha

satu lembar kanvas mencangkup untuk mengetahui sebaiknya model

analisis strategi perusahaan secara bisnis apa yang cocok diterapkan

internal maupun eksternal oleh perusahaan. Hangel dan Singer

perusahaan Osterwalder (2012). (1999) mengatakan bahwa sebuah


perusahaan tersusun dari tiga jenis
Proses desain Business Model
bisnis yang berbeda, bisnis-bisnis
Canvas dilakukan dengan mengisi
tersebut adalah bisnis hubungan
Sembilan blok bangun yang berisi
pelanggan, bisnis inovasi produk dan
customer segments, value
bisnis infrastruktur.Perusahaan harus
proposition, customer relationship,
memisahkan ke tiga jenis bisnis
channel, revenue stream, key
tersebut dan berfokus di salah satu
resource, key activities, key
bisnis saja.
partnership, dan cost structure,

6
3 METODE PENELITIAN dipilih secara sengaja apabila telah
Jenis penelitian yang memenuhi karakteristik tertentu.
digunakan dalam Strategi Business peneliti menggunakan dua
Model Canvas (BMC) pada jenis sumber data yaitu data primer
perusahaan sandal Toyosima yang didapatkan langsung dari
merupakan jenis penelitian deskriptif lapangan melalui observasi,
dengan pendekatan kualitatif. wawancara, serta dokumentasi, dan
Penelitian ini dilakukan dengan data sekunder yang didapatkan
analisa mendalam terhadap kegiatan melalui kajian literatur yang bersifat
usaha dan lingkungan perusahaan akademik.Penelitian ini
Toyosima sehingga peneliti bisa menggunakan 3 metode didalam
mendapatkan data yang akurat dari pengumpulan data yaituWawancara,
berbagai sumber data untuk dapat Observasi, dan
menjawab pertanyaan tentang Dokumentasi.Analisis data dalam
bagaimana kondisi lingkungan penelitian dilakukan secara
internal dan eksternal, sikap dari interaktif. Maksudnya, dalam
subyek penelitian terhadap fenomena malakukan analisa pada suatu data
yang terjadi, sikap individu terhadap peneliti harus perperan aktif dalam
organisasi dan bagaimana data-data mempelajari dan menghubungkan
tersebut di olah sedemikian rupa data tersebut dengan teori-teori yang
sehingga dapat diambil kesimpulan. ada. Miles dan Huberman (2009)
Jenis penelitain ini merupakan menjelaskan bahwa analisis data
penelitian kualitatif deskriptif, maka model interaktif terdiri dari tiga hal
subjek penelitian merupakan utama yaitu reduksi data, penyajian
informan. Informan adalah seorang data dan penarikan kesimpulan.
yang diharapkan dapat memberikan
infomasi tentang data apa saja yang 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
dibutuhkan oleh peneliti, pada 4.1 Business Model Canvas
penelitian ini penentuan informan Toyosima
dilakukan dengan metode Purposive
Hasil Desain Business Model
Samplingyang berarti informan akan
Canvasdidesain melalu data-data

7
yang telah di olah dan di 2. Value Proposition
simpulkan.Hasil dari desain Nilai pertama yang dimiliki
tersebut. Adalah: Toyosima adalah dari bahan baku
yang digunakan, walaupun banyak
Gambar 2
Business Model Canvas Toyosima
produsen sandal lain menggunakan
bahan baku dan bahan pendukung
dengan kalitas rendah demi
memperkecil harga pokok produksi,
Toyosima tetap menggunakan bahan-
bahan yang berkualitas seperti spons
eva dan lem yang lebih kuat.
Nilai yang kedua adalah
penerapan sistem request order,Nilai
Sumber: Data diolah 2019
selanjutnya yang dapat di rasakan
1. Customer Segmen
pelanggan sesuai dengan penegasan
Blok segmen pelanggan
pemilik adalah kemudahan, selain
membantu perusahaan untuk
lokasi pemasaran sandalToyosima
mengetahui pelanggan mana yang
yang semakin luas,pelanggan bisa
akanmereka layani, sehingga
mendapatkan sandal Toyosima tanpa
Toyosima dapat berfokus melayani
perlu keluar rumah, yaitu dengan
pelanggan potensialnya saja daripada
melakukan pemesanan di toko
pelanggan lain yang belum tentu
online. Nilai yang terakhir adalah
akan membeli produknya.
masalah garansi, disaat banyak
Berdasarkan informasi yang
produsen lain memiliki kebijakan
dikumpulkan pelanggan tersebut
“produk yang sudah dibeli tidak
merupakan individu atau badan
dapat dikembalikan” Toyosima
usaha yang memiliki kemampuan
justru menerima pengembalian
ekonomi menengah kebawah, seperti
apabila produk rusak karena
konsumen atau pedagang di pasar-
kesalahan produksi.
pasar tradisional serta toko-toko
kecil pinggir jalan.

8
3. Channels (Saluran) menjaga hubungan baik dengan
Blok ini berkaitan dengan pelanggan, sehingga pelanggan
bagaimana perusahaan Toyosima diharapkan akan semakin loyal dan
berhubungan dengan pelanggan yang enggan berpindah menggunakan
telah ditetapkan untuk produk lain. Toyosima melakukan
mendistribusikan nilai. Saluran berbagai upaya untuk menjaga
distribusi perusahaan Toyosima hubungan baik dengan para
dilakukan melalui dua arah yaitu pelanggannya, antara lain:
selain menjualnya secara grosir 1. Selalu memberikan potongan
kepada reseller, juga menjual sendiri harga terhadap pembelian
secara langsung di pabrik atau toko dalam jumlah besar.
online milik perusahaan sendiri. 2. Memberikan hadiah setiap
Saluran pemasaran perusahaan tahun.
Toyosima dapat digambarkan 5. Revenue Streams
sebagai berikut: Blok bangun tentang arus
Gambar 3 pendapat sangat penting untuk di
Saluran Pemasaran Perusahaan
perhatikan oleh perusahaan karena
Toyosima
arus pendapatan dapat
mempengaruhi kondisi
perusahaan.Pendapatan yang
didapatkan dari perusahaan.
Diketahui bahwa dalam satu bulan
Smber data: data diolah 2019
perusahaan Toyosima bisa mendapat
4. Customer Relationship
penghasilan lebih dari Rp 300 juta
(Hubungan pelanggan)
dan menghasilkan laba kotor lebih
Blok ini menunjukkan tentang
dari Rp 100 juta rupiah setiap
bagaimana perusahaan Toyosima
bulannya. Profit dari perusahaan
berhubungan dengan
Toyosima juga terbilang cukup besar
pelanggannya.Perusahaan perlu
yaitu rata-rata sebesar 20%.

9
6. Key Resource dilakukan oleh laki-laki. Adapun
Blok bangun ini menunjukkan rincian jumlah karyawan serta posisi
kebutuhan sumber daya utama dalam melakukan pekerjaan dapat
apasaja yang dibutuhkan dalam dilihat pada tabelberikut:
model bisnis Toyosima untuk 3. Sumber Daya Modal
menghasilkan nilai sesuai dengan Modal utama dari perusahaan
spesifikasi yang ditawarkan pada Toyosima sebagian besar berasal
pelanggan yaitu: dari modal pribadi yaitu sebesar Rp
1. Aset fisik 250 juta dan modal pinjaman bank
Kegiatan perusahaan Toyosima sebesar Rp 125 juta.Modal tersebut
yang tergolong sebagai perusahaan selain digunakan untuk pembelian
manufaktur tentunya melibatkan aset tetap juga sebagai modal
banyak aset berwujud dalam produksi.
kegiatan bisnisnya.Sumber daya
7. Key Activities
tersebut kebanyakan digunakan
Aktivitas utama yang
perusahaan untuk aktivitas produksi
dilakukan oleh perusahaan Toyosima
dan pemasaran seperti gedung,
adalah kegiatan produksi. Seperti
mesin dan Mobil pick-up.
pada perusahaan manufaktur yang
2. Sumber Daya Manusia
lain, kegiatan produksi adalah
Jumlah karyawan yang bekerja
kegiatan utama Toyosima yang
di perusahaan Toyosima berjumlah
dilakukan mulai dari pencarian
20 orang. Karyawan-karyawan
bahan baku seperti spons, sol dan
tersebut menempati posisi
matras dan diolah menjadi barang
pembelian, pemasaran, gudang dan
jadi. Aktivitas lain selain produksi
bagian produksi yang tentunya
yang dilakukan oleh Toyosima
memiliki jumlah karyawan
adalah kegiatan pemasaran. Kegiatan
terbanyak.Semua karyawan tersebut
pemasaran perusahaan dilakukan
berjenis kelamin laki-laki karena
dengan melakukan promosi melalui
deskripsi pekerjaan yang cenderung
pemasangan baliho yang tersebar di
keras dan membutuhkan tenaga
berbagai lokasi.
besar, jadi akanlebih efektif jika

10
8. Key Partnership berbanding lurus dengan produksi
Kemitraan perusahaan yang dilakukan, semakin banyak
Toyosima dilakukan bersama produksi sandal Toyosima maka
supplier bahan baku. Bagian akan semakin banyak biaya yang
pembelian Toyosima akan harus dikeluarkan yaitu biaya bahan
menjadwalkan kapan bahan baku dan pemasaran.
bakudibutuhkan kemudian supplier 4.3 Perumusan Strategi Un-
akan mengantarkan pesanan sesuai Bundling
dengan waktu dan spesifikasi yang Perumusan Aternatif strategi
telah disepakati menggunakan model bisnis Un-
sebelumnyaKemitraan selanjutnya Bundlingpada perusahaan Toyosima
dijalin antara Toyosima dan Singosari dilakukan dengan
perusahaan jasa sablon matras dan membagi bisnis perusahaan menjadi
tali sandal, proses ini dibutuhkan tiga jenis bisnis sesuai dengan theory
untuk membentuk pola dan tekstur Hangel dan singer (1999).Artinya
tertentu di permukaan sandal. bahwa semua jenis bisnis terdiri dari
9. Cost Structure tiga jenis pola bisnis yang berbeda
Blok selanjutnya menjelaskan sehingga perusahaan bisa lebih fokus
tentang struktur biaya yang harus di dalam melakukan satu strategi yang
keluarkan oleh perusahaan paing sesuai dengan kondisi
Toyosima.Biaya-biaya tersebut perusahaan.
dibagi menjadi dua jenis biaya yaitu 1. Bisnis hubungan pelanggan
biaya tetap dan biaya variabel.biaya- Letak fokus dari model bisnis
biaya yang dikeluarkan oleh hubungan pelanggan terlatak di blok
Toyosima secara rutin tanpa Channels, Customer segments, dan
terpengaruh oleh jumlah produksi Customer relationship. Aritinya
yaitu: biaya Tenaga kerja, beban bahwa perusahaan sebaiknya
listrik, dan biaya perawatan mesin meningkatkan hubungan dengan
Biaya lain dalam kegiatan pelanggannya, memperluas segmen
bisnis Toyosima adalah biaya dan saluran distribusinya dengan
Variabel, biaya tersebut muncul tujuan untuk meningkatkan

11
penjualan. Mengingat sumber daya memiliki standart yang jelas terhadap
perusahaan yang masih kurang dari pekerja, bahan-baku, dan prosedur
segi sumber daya manusia, mesin, produksi, jadi perusahaan cenderung
dan modal, maka dalam kondisi ini akan mempertahankan infrastruktur
dapat dikatakan bahwa perusahaan yang selama ini dijalankan.Letak
memiliki peluang yang besar tetapi fokus dari model bisnis ini terletak di
tidak didukung oleh kekuatan yang blokKey Partner, Key Activities dan
memadai. Key Resources. Strategi ini dalam
2. Bisnis inovasi produk kasus perusahaan Toyosima dapat
Letak fokus dari Model bisnis diartikan sebagai strategi yang
Inovasi produk terletak di blokValue memiliki peluang kecil untuk
Proposition. Artinya perusahaan dilakukan karena selama ini
tetap bisa menambah penghasilan Infrastruktur yang ada sudah cukup
dengan menciptakan nilai atau efektif dijalankan.
inovasi baru tanpa menambah
5. KESIMPULAN
kuantitas produksi dan mengeluarkan
Kesimpulan yang dihasilkan
banyak modal, jadi dapat dikatakan
dari penyusunanBusiness Model
bahwa peluang Toyosima dalam
Canvas yang telah dibuat adalah
memasarkan produknya tinggi dan
Perusahaan Toyosima harus berfokus
diimbangi dengan kekuatan yang
mengembangkan model bisnis
mencukupi.
inovasi produk. Fokus inovasi
3. Bisnis infrastruktur
produk dalamBusiness Model
Perusahaan Toyosima
Canvasterletak padablokValue
merupakan perusahaan yang
proposition.Artinya Toyosima harus
memiliki nilai kekeluargaan tinggi
berfokus pada pengembangan nilai-
antara pemilik, pekerja, dan
nilai yang ditawarkan kepada
pelanggan sehingga akan sulit bagi
konsumennya. Strategi inovasi
perusahaan untuk melakukan sesuatu
produk dipilih perusahaan tanpa
yang bisa merugikan berbagai pihak,
mengeluarkan sumber daya yang
walaupun demi meminimalkan biaya
besar demi meningkatkan
produksi. Toyosima juga sudah
keuntungan dari perusahaan karena

12
penggunaan model bisnis lain tidak sandal yaitu sentra industri sandal
didukungolehkekuatan yang spons Singosari.
memadai.
Sesuai dengan strategi inovasi
Model bisnis lain yang tidak
produk maka terdapat beberapa
sesuai adalah model bisnis hubungan
tindakan strategis yang bisa di
pelanggan, model ini berfokus pada
lakukan perusahaan yaitu:
blok Channels, Customer segments,
1. Berfokus pada peningkatan
dan Customer relationship jadi nilai
perusahaan yang menerapkan model 2. Inovasi produk yang sudah
ada.
iniakan fokus ke strategi perluasan
3. Membuat jenis produk baru
pasar demi meningkatkan 4. Inovasi pada kemasan
penjualan.Strategi ini tidak cocok
bagi Toyosima karena kapasitas 6. DAFTAR PUSTAKA
produksi perusahaan sudah Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
maksimal, jadi perusahaan tidak Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
perlu lagi melakkan perluasan pasar. Badan Pusat Statistik. (2016),
Model bisnis lain adalah model Konsep usaha,
bisnis Infrastruktur yang berfokus https://www.bps.go.id/ diakses
pada 12 Desember 2018 pukul
pada blok Key Partner, Key
10.00 WIB
Activities dan Key Resourcesartinya Dewantoro, W.S. (2013). Bisnis
perusahaan akan berfokus pada Model Kanvas Sebagai Dasar
Pengembangan Alternatif
kinerja bisnisnya demi menghasilkan
Strategi Baru. Jurnal Teknik
produk yang lebih murah. Model ini Industri, ISSN: 1411 – 6340,
tidak sesuai dengan Toyosima karena 215 – 230.
Visi dan Misi Perusahaan Toyosima Dewobroto, Wisnu S (2013).
yang selalu ingin menjaga kualitas Penggunaan Business Model
Canvas Sebagai Dasar Untuk
dengan metode dan Channel yang
Menciptakan Alternatif
sudah bertahan lebih dari 30 Tahun Strategi Bisnis Dan Kelayakan
sebagai ciri khas perusahaan pelopor Usaha. Tanggerang: Jurnal
Universitas Trisakti
berdirinya sebuah sentra industri
Dun Steinhoff, John F. Burgess.
1993. Small Business

13
Management Fundamentals changers, and challengers.
6th ed. Mcgraw Hill, Inc. New New Jersey: John Wiley &
York. Sons, Inc.
Osterwalder, Alexander dan Pigneur.
Fandy, Tjiptono dan Gregorius
2012. Business Model
Chandra. 2012. Pemasaran
Generation. PT Elex Media
Strategik. Edisi 2. Yogyakarta:
Komputindo. Jakarta.
Andi.
Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Porter, Michael E. (1993).
Kasus-kasus Pilihan. Jakarta: Keunggulan Bersaing:
PT. Buku Seru Moleong, Lexy menciptakan dan
J. 2005. Metode penelitian Mempertahankan Kinerja
kualitatif. Bandung: Remaja Unggul. Cetakan ke – 2.
Rosdakarya Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hangel J, M. Singer. (1999). Net Purhantara.2010. Metode Penelitian
Worth: Shaping Markets When Untuk Bisnis. Yogyakarta.
Customers Make The Rule. Graha Ilmu
Harvard Business School Pres, Rangkuti, Freddy (2006). Analisis
Cambridge, MA. SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Heizer, Jay dan Barry, (2015),
Gramedia Pustaka Utama
Operations Management
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
(manajemen operasi), ed,11,
Kombinasi. Alfabeta. Bandung.
Penerjemah: Dwi Anoegrah
Wati S dan Indra Almahdy, Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku
Salemba empat, Jakarta. Konsumen. Yogyakarta: CAPS
J. David Hunger dan Thomas L. Tjitradi (2015). Evaluasi dan
Wheelen. 2007. Strategic Perancangan Model Bisnis
Managemen and Business Berdasarkan Business Model
Policy, 9th Edition, Pearson Canvas. Surabaya: Jurnal
Pretice Hall. Universitas Kristen Petra
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary.
2001. Principles of Marketing .
11th Edition. New Jersey:
Prentice Hall. Pearson
Education, Inc., Upper Saddle
River, New Jersey.
Osterwalder, A., Pigneur, Y. (2012).
Business model generation: a
handbook for visionaries, game

14

Anda mungkin juga menyukai