NAMA KELOMPOK 2:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan
limpahan rahmat-nya dan meluangkan waktu kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Perencanaan,Pengorganisasian dan Revisi
Pesan-pesan Bisnis”.sesuai dengan waktu yang kami rencana kan. Penulisan ini
kami ucapkan terimakasih kepada teman teman yang telah bekerja sama untuk
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah dasar-dasar
menajemen. Penulisan makalah bertujuan memberikan informasi lebih jauh
tentang Perencanaan,Pengorganisasian dan Revisi Pesan-pesan Bisnis. Serta
tentang yang akan dihadapi dimasa mendatang. Dalam makalah ini pun disajikan
beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menambah wawasan tentang
Perencanaan,Pengorganisasian dan Revisi Pesan-pesan Bisnis.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2. Penentuan tuiuan
3. Analisis audiens
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemahaman proses komposisi
Perencanaan
Pengorganisasian
3
kata, kalimat, paragraf, dan memilih ilustri yang diperlukan untuk mendukung ide
pokok bahasanya. Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan
atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karenanya, perlu
diperhatikan bagaimana menggunkan kata-kata, kalimat, dan paragraph yang
sederhana, mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh penerima pesan.
Revisi
4
Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri anda sendiri
apakah pesan yang akan di sampaikan benar-benar perlu atu tidak. Jika
pesan-pesan yang akan di sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang
sangat kecil kepada audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda dulu.
Sebaliknya bila sangat penting dan akan membawa pengaruh yang besar,
pesan seharusnya segera di sampaikan atau di teruskan.
5
Tujuan komunikasi bisnis
Memberi Informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi
yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh,
seorang pemimpin suatu perusahaan Memberi informasi membutuhkan
beberapa pegawai baru yang akan ditetapkan sebagai staf administrasi.
Untuk memperoleh pegawai yang di harapkan, ia dapat memasang iklan
lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet.
Melakukan persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakuan persuasi kepada pihak
lain agar apapun yang di sampaikan dapat di pahami dengan baik dan
benar. Dilakukan, terutama berkaitan dengan negosiasi antara seseorang
dengan orang lain dalam bisnis. Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis
adalah melakukan kolaborasi atau Kerjasama bisnis antara seseorang
dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut
Melakukan kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau
kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan
komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat melakukan kerjasama bisnis,
baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
Dalam dunia bisnis, persentasi yang baik harus mampu menjelaskan tujuan
yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu, untuk merumuskan
tujuan tersebut, sesorang perlu menanyakan kepada dirinya sendiri, apakah
audiens mampu melakukan penelaahan perusahaan asing. terhadap suatu
pesan atau tidak.
Pertimbangan Pengiriman Pesan
6
Sebelum menetapkan maksud untuk mengirimkan pesan, ada faktor yang
perlu dipertimbangan yang meliputi hal-hal berikut :
> Tujuan yang realistis. Pada umumnya orang tidak mudah untuk cepat berubah.
Oleh karena itu jika seseorang mempunyai tujuan yang mendasar sebaiknya
disampaikan secara realistis.
> Ketepatan waktu. Waktu yang tepat merupakan faktor penting da lam
pengiriman dan penyampaian pesan. Jika seseorang atau organisasi sedang
mengalami perubahan, pesan dapat disesuaikan dengan keadaan yang berlangsung
sampai dengan segala sesuatu menjadi stabil dan ada perhatian terhadap pesan
yang disampaikan.
> Ketepatan orang yang mengirimkan pesan. Meskipun semua tugas yang
diberikan dapat diselesaikan tanpa bantuan orang lain, pihak atasan mungkin
memiliki kesempatan yang lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaan yang
ditugaskan kepada seseorang.
> Tujuan yang selaras dengan tujuan organisasi. Seorang karyawan harus bekerja
sesuai dengan tujuan organisasi. Hal ini memiliki tujuan agar setiap komunikasi
yang terjadi didalamnya dapat berjalan dengan baik tanpa ada hambatan yang
disebabkan oleh perbedaan persepsi.
Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, Langkah
berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan di paham. Siapa mereka,
bagaimana pemahaman atau pengetahuan mereka, latar belakang usia, pendidikan,
jenis kelamin mereka, bagaimana minat mereka dan apa yang mereka ketahui.
7
komunikasi dikenal baik. Akan tetapi, semua akan menjadi sulit jika yang menjadi
audiens adalah orang-orang yang sama sekali belum di kenal. Dan komunikator
perl melakukan invetigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.
I. Siapa audiensinya
Bila audiens yang di tuju lebih dari satu orang, komunikaor perlu
mengidentifikasi siapa Siapa audiensinya diantara mereka yang
memegang posisi kunci atau posisi paling penting.
I. Reaksi audiensi
Perlu diketahui (diantisipasi) reaksi yang mungkin dimunculkan oleh
audiens tersebut. Jika Reaksi audiens komposisi audiens adalah orang-
orang yang tidak suka berdebat atau kurang kritis, presentasi sebaiknya
di sajikan langsung pada bagian kesimpulan dan saran-saran.
8
ketika menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audiens seperti
tingkat pendidikan, usia dan pengalaman juga perlu diperhatikan. Jika
komunikator dan audiens memiliki latar belakang yang jauh berbeda,
perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audiens tersebut harus
dididik. Secara umum, usahakan agar anda tidak terlalu menggurui,
kalau terkesan menggurui, audiens cenderung merasa jenuh, bosan dan
kurang tertarik pada kesan yang disampaikan.
9
sebelum pesan disampaikan oleh audiens. Hal ini untuk menjaga agar
apa yang diminta audiens bener-bener telah sesuai dengan apa yang di
kirim.
I. Pastikan bahwa informasi akurat
Informasi yang disampaikan kepada audiens hendaknya informasi
yang benar-benar akurat dan dapat di pertanggungjawabkan
kebenarannya.
I. Tekan ide-ide yang paling menarik kepada audiens
Cobalah untuk menemukan hal penting yang sangat menarik bagi para
audiens. Selanjutnya, berikan perhatian khusus atau perhatian yang
lebih kepada hal tersebut.
Cara memuaskan kebutuhan motivasional audiens
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah
perilaku mereka. Akan tetapi, pemberian motifasi ini sering kali
mengalami hambatan/kendala. Salah satu cara untuk mengatasi kendala
adalah dengan mengatur pesan-pesan sedemikian rupa sehingga informasi
yang di sampaikan dapat diterima audiens dengan mudah. Pendekatan
yang dapat di lakukan adalah dengan memberikan argumentasi yang
bersifat rasional. Meskipun pendekatan dengan mengunakan argumentasi
merupakan cara yang baik untuk menarik audiens, perlu juga untuk
mencoba menggunakan pendekatan emosi audiens.
Topik dan ide pokok adalah dua hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan
yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik yang
10
menjelaskan isi dan(supporting idea). tujuan dari topik tersebut. Ide pokok dapat
memotivasi orang untuk melakukan apa yang diinginkan dengan menggabungkan
atau menyelaraskan tujuan pengirim dengan tujuan mereka. Sebelum dapat
menentukan ide pokok, hal-hal yang penting harus diidentifikasi terlebih dahulu.
1. Storyteller’s tour
Hidupkan tape recorder, dan telaahpesan-pesan yang di sampaikan.
Dengarkan dengan teliti dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok dari suatu
pesan dapat di temukan dengan mudah.
2. Random list
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran anda di atas kertas kosong.
Hubungkan antara ide satu dengan ide yang lain. Bagi kedalam kelompok-
kelompok, dan temukan butir yang penting dan tidak penting
3. CF (conclusions, findings, recommendations) worksheet
Jika subjeknya mencakup pemecahan masalah,gunakanlah suatu lembar
kerja (worksheet) yang akan membatu menjelaskan hubungan antara
temuan (findings), kesimpulan (conclusions), dan rekomendasi
(recommendations) yang akan di berikan.
4. Journalistic approach
Pendekatan ini memberikan butir yang baik sebagai langkah awal
menentukan ide pokok. Jawaban terhadap pertanyaan siapa (who),
apa(what) kapan(when), dimana(where) dan Journalistic approach
bagaimana(how), akan dapat menjelaskan ide pokok presentasi.
11
5. Question and unswer chain
Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audiens.
Apa pertanyaan pokok audiens, apa yang di ingnkan audiens, periksa
jawaban atas pertanyaan tersebut. Apa pertanyaan tambahan yang
mungkin muncul. Ikuti arus pertanyaan dan jawab pertanyaan tersebut
sehingga ide pokok dapat di temukan.
Pembatasan cakupan
Secara umum, penyajian informasi rutin kepada audiens yang telah anda
kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Ini dapat
membangkitkan rasa hormat (respect) audiens Pembatasan Cakupan
kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan
kontroversial akan memakan waktu lebih lama. Yang lebih penting adalah
ide-ide pokok yang disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima
oleh audiens.
.Komunikasi Lisan
Komunikasi Tertulis
12
mempunyai kesempatan untuk merencanakann dan mengendalikan pesan pesan
mereka.
Komunikasi Lisan
Menginginkan umpan balik segera dari audiens
Pesan Relatif sederhana dan mudah diterima
Tidak memerlukan catatan permanen
Dapat mengumpulkan audiensi lebih mudah dan ekonomis
Menginginkan interaksi dalam memecahkan masalah
Komunikasi Tertulis
Tidak memerlukan umpan balik segera dari audiens
Pesan sangat rinci,kompleks dan memerlukan perencanaan yang hati-hati
Memerlukan catatan permanen
Dapat mencapai audiens yang luas
Meminimalisasi distorsi penyampaian pesan
> Bertele-tele, sering kali pembuka awal sebuah surat terlalu panjang hingga
mencapai beberapa paragraf, baru kemudian masuk ke topik bahasan. Dengan
kata lain pesan awal terlalu bertele-tele, sehingga pembaca memerlukan waktu
yang cukup lama untuk memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan.
disamping membuang-buang waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang
disampaikan
13
>Memasukan bahan-bahan yang tidak relevan, informasi yang tidak
relevan,disamping membuang-buang waktu,juga dapat membuat pesan-pesan
yang disampaikan menjadi kabur,tidak jelas dan sulit dipahami. Oleh karena itu,
hanya informasi yang relevan dan penting saja yang disampaikan kepada audiens.
selanjutnya adalah adanya ide-ide yang tidak logis dan terkait dengan topik
bahasan yang disampaikan kepada audiens.
apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus
dipecahkan. Jika materinya memang lemah dan tidak memiliki suatu gaya yang menarik,
fakta yang ada akan kabur. Cepat atau lambat audiens akan menyimpulkan bahwa anda
benar-benar tidak mepunyai sesuatu yang bernilai sedikitpun.
14
Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan kedalam 3 golongan :
a. Mulailah dengan ide pokok, ide pokok akan membantu anda dalam mentapkan tujuan
dan strategi umum dari suatu pesan, ide pokok tersebut dapat dirangkum dalam 2 hal :
(a). Apa yang anda inginkan terdapat audiens untuk melakukannya atau memikirkannya,
(b). Alasan mendasar mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok
merupakan titik awal untuk membuat outline.
b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting, setelah menetapkan ide pokok pesan
yang akan disampaikan, tahap selanjutnya adalah menyusun poin-poin pendukung yang
penting sebagai pendukung ide-ide pokok tersebut.
Setelah anda menganalisis keungkinan reaksi para audiens dan meilih suatu
pedekatan umum. Anda dapat memilih rencana organisasional yang paling cocok
sebagai berikut :
15
Direct Request ( permintaan langsung ), jenis pesan yang paling umum
digunakan adalah penyampaian langsung pada poin yang dituju.
Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill, lebih cocok dengan
menggunakan pendekatan langsung.
Pesan-pesan Bad News, pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan
tidak langsung.
Pesan-pesan Persuasif, bila audiens benar-benar tidak tertarik dengan pesan
yang anda sampaikan, dapat digukan pendekatanya adalah dengan cara tak
langsung.
2.9 Keterampilan apa saja yang dibutuhkan dalam merevisi pesan bisnis
A. Keterampilan Merevisi
Dalam menulis surat-surat bisnis diperlukan proses pemikiran, tenaga dan waktu yang
cukup dimana tidak boleh dikerjakan secara asal-asalan. Terdapat pesan bisnis yang
tertulis dan secara lisan.
Pada tahap pengeditan, perhatikan secara seksama dibagian pembuka, apakah sudah
relevan dan menarik perhatian untuk dibaca dan juga dibagian penutup. Setelah itu
yakinkan bahwa tulisan itu sudah memberikan kesan yang baik pada pembaca. Cek
kembali pesan yang diberikan apakah sudah jelas, tidak membingungkan, dan mudah
dipahami oleh pembaca.
Kesalahan mekanik dalam penulisan pesan bisnis dapat membuat ketidakjelasan pesan
dan membuat menurunnya kepercayaan dan citra organisasi. Oleh karena itu, hal-hal
yang perlu diperhatikan Kalimat sesuai dengan kaidah Bahasa yang baik Penggunaan
16
huruf kapital yang tepat Penulisan tanda baca yang benar Perhatikan mana keutuhan
suatu kalimat Tidak ada kata yang diulang.
Format penulisan yang menarik, rapi, bersih, tidak banyak coretan dan kertas yang
digunakan kualitas yang baik maka pembaca akan senang membacanya.
Pesan bisnis yang disampaikan secara lisan seperti penyampaian melalui rapat,,
negoisasi atau presentasi bisnis. Walaupun pesan dilakukan secara lisan, perlu juga
untuk memperhatikan substansi pesan, pengorganisasian dan gaya Bahasa agar pesan
yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens.
a) Substansi pesan
Perlu dilakukan pengeditan substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens. Hal
yang perlu diperhatikan apakah pesan yang ingin disampaikan bisa disampaikan dengan
baik dan juga data pendukung yang diperlukan.
b) Pengorganisasian pesan
c) Gaya Bahasa
Gaya Bahasa yang digunakan pada penyaji pesan lisan lebih menarik dibanding pesan
tertulis karena terkesan lebih santai, luwes dan tidak monoton. Maka dari itu pemilihan
gaya bahasa dalam penyampaian pesan lisan perlu diperhatikan untuk menarik
perhatian para audiens.
17
Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau
pikiran kedalam suatu kalimat. Pemilihan kata yang tepat sangat penting agar si
penerima pesan dapat mengerti pesan yang disampaikan. Perlu diperharikan pada saat
pemilihan kata yang tepat sebagai berikut :
Kata-kata yang tidak asing akan memudahkan audiens akan lebih memahami pesan yang
ingin disampaikan. Diperlukan untuk menganalisis audiens untuk mengetahui latar
belakang pendidikan dan pengalaman mereka. Pemahaman yang baik terhadap audiens
akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan.
Kata-kata yang singkat akan lebih efisien dan mudah dipahami oleh audiens. Namun
harus memperhatikan dalam kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
Penggunaan kata-kata yang bermakna ganda akan menyebabkan penafsiran pesan lebih
dari satu sehingga penyampaian bisnis tidak tercapai. Maka dari itu, kata yang
digunakan haruslah yang memiliki makna yang jelas dan tegas.
Kalimat efektif (effective sentences) adalah bentuk kalimat yang dengan sadar dan
sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Dalam menyusun
suatu kalimat, hal perlu diperhatikan adalah kesatuan pikiran, kesatuan susunan dan
kelogisan. Setiap kalimat, paling tidak akan terdiri dari subjek (siapa/apa) dan predikat
(kata kerja) untuk membuat satu kalimat. Selain itu ada pelengkap kata kerja
(komplemen) yang menjelaskan arti dari suatu kata kerja dan juga ada objek.
18
Kalimat sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya terdiri dari subjek dan predikat. Namun, bisa
juga ditambah dengan objek baik objek langsung dan tidak langsung.
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak memiliki
klausa dependen. Klausa independen adalah klausa yang dapat berdiri sendiri
sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh. Klausa dependen adalah klausa
yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh.
Kalimat kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independek dan satu atau lebih klausa
dependen sebagai anak kalimat.
Pemilihan jenis kalimat dalam kalimat haruslah tepat dan cocok. Jika memliki dua atau
lebih ide dengan tingkat kepentingan yang sama, maka dapat menggunakan kalimat
majemuk atau penggabungan kalimat sederhana. Namun jika salah satu ide memiliki
tingkat kepentingan yang rendah, maka dapat memilih kalimat kompleks.
Terdapat dua pendekatan dalam mengembangkan suatu paragraf yaitu induktif dan
deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan dahulu
baru dibuat kesimpulan. Sedangkan pendekatan deduktif dimulai dari kesimpulan baru
dilanjutkan dengan alasan-alasannya.
a) Ilustrasi
19
Pengembangan paragraf bisa juga dengan cara membandingkan persamaan maupun
perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
c) Pembahasan sebab-akibat
d) Klasifikasi
Paragraf juga dapat dikembangkan dengan pengelompokan ide umum ke ide yang lebih
khusus yang lebih memudahkan pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima
pesan. Hal ini juga menjadikan topik bahasan lebih terarah dan terfokus.
Cara pengembangan ini mampu memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi
seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi.
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis baik secara lisan maupun tertulis perlu
memperhatikan hal-hal, yang berikut;
a) Gunakan kata yang familier/dikenal, dan lazim digunakan dan sesuai dengan
pendidikan dan pengalaman audiens
b) Pilih kata-kata yang singkat dalam menyampaikan pesan bisnis
c) Hindari kata-kata yang bermakna ganda dan multitafsir.
20
Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh
pembaca atau pendengar. Sebuah kalimat dikatakan sebagai kalimat efektif apabila
gagasan yang ada di dalamnya dapat diterima oleh pendengar maupun pembaca
dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya. Kalimat tersebut tidak mengandung maksud yang lain atau
menyimpang
21
Subjek kalimat tersebut adalah ‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’
2. Hemat Kata
Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat
efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan
harus dihindari.
- Hindari pengulangan subjek.
Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu
diulang. Contoh kalimat tidak efektif (salah): Karena dia sakit, dia tidak
masuk sekolah. Contoh kalimat efektif (benar): Karena sakit, dia tidak
masuk sekolah. ADVERTISEMENT - Hindari sinonim kata. Jika dalam
sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama, gunakan salah
satu saja. Contoh kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin berlatih agar
supaya menang. Contoh kalimat efektif (benar): Dia rajin berlatih agar
menang. - Perhatikan bentuk kata jamak. Jika sebuah kata sudah
memiliki makna jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna
jamak lagi. Contoh kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon
berdiri. Contoh kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri. 3. Makna
yang Tepat Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu
ataupun menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan
kata atau diksinya. Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
menerima hadiah BACA JUGA Contoh Teks Ceramah Singkat Beserta
Struktur Kalimatnya Kalimat tersebut membuat pembaca menjadi
bingung, siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya?
Supaya efektif, kalimat ini dapat diubah menjadi salah satu dari dua
bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju: - Mahasiswa yang
terkenal itu menerima hadiah. - Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal
itu menerima hadiah 4. Kelogisan Bahasa Kalimat efektif harus memiliki
kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan. Kalimat di atas tidak efektif
sebab makna yang terkandung tidak logis. Apakah waktu dan tempat itu
bisa dipersilakan? Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk
bapak/ibu A (nama) kami persilakan.” 5. Menggunakan Ejaan dan Kaidah
Kebahasaan yang Baku Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia
mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau
22
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Contoh : Ibuku memperjuangkan
karirnya dengan baik. Jika mengacu pada PUEBI, kalimat tersebut
termasuk kalimat tidak efektif karena kata ‘karir’ tidak sesuai dengan
ejaan yang benar. Seharusnya ditulis dengan ‘karier.’
23
BAB III
PENUTUP
24
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/395940022/Pemahaman-Proses-Komposisi-Acc
https://id.scribd.com/document/522176471/1-Penentuan-Proses-Komposisi
https://id.scribd.com/document/451050369/Seleksi-Saluran-dan-Media
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/KOMBIS_BAB-6-
Pengorganisasian-Pesan-Pesan.pptx
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-
veteran-yogyakarta/accounting/kombis-bab-7/7732257
https://slideplayer.info/amp/11884826/
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61a88a78b8c8b/contoh-syarat-dan-ciri-ciri-
kalimat-efektif-dalam-bahasa-indonesia
25