Anda di halaman 1dari 15

Makalah Komunikasi Bisnis

PROSES PENYUSUNAN PESAN BISNIS

Dosen Pengampu: Rafikhein Novia Ayuanti, S.E., M.M.

Disusun oleh:

Kelompok 9

1. Zulia Nur Farida


2. Naimmatus Sholihah
3. Ardhita Azmi Azizah
4. Dian
5. Muhammad ‘Abid Yardan
6. Bisma Aldionsyah

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberi Rahmat serta karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah
Komunikasi Bisnis dengan judul “Proses Perencanaan Pesan Bisnis” ini dengan
tepat waktu.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah


Komunikasi Bisnis yang telah memberikan kami tugas makalah dengan judul
“Proses Perencanaan Pesan Bisnis” ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih jua
kepada kawan-kawan semua yang telah membantu melancarkan proses
pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih terdapat


kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat kami harapkan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan di dalam
makalah ini.

Kediri, 9 Oktober 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi bisnis adalah salah satu hal penting dalam melakukan
bisnis. Tujuan umum dari komunikasi bisnis adalah untuk untuk
memberikan atau menyampaikan informasi, membujuk dengan melakukan
negosiasi dalam bisnis untuk mencapai kesepakatan yang adil, dan
melakukan kolaborasi atau melakukan kerja sama dengan pihak lain.

Untuk melakukan komunikasi yang baik, kita perlu untuk merencakan


pesan apa yang akan kita sampaikan terlebih dahulu. Perencanaan adalah
serangkaian proses untuk menyusun atau menentukan tujuan dilakukannya
komunikasi tersebut, menentukan audiens yang akan dituju, menentukan
pesan atau ide pokok yang ingin disampaikan kepada audiens, kemudian
menentukan media atau saluran yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan tersebut. Sedangkan pengertian dari pesan adalah
informasi atau ide yang ingin disampaikan dari seseorang ke orang lain.
Pesan tersebut perlu direncanakan dengan matang untuk dapat meraih
keberhasilan dalam melakukan komunikasi.

Cara penyampaian pesan tersebut kepada audiens juga penting. Kita


perlu membangun komunikasi yang efektif dengan audiens. Penyampaian
pesan dengan bahasa yang baik, dapat dimengerti dan tidak terlalu
bertele-tele, tidak memotong pembicaraan, menatap pembicara sehingga
pembicara merasa dihormati adalah beberapa cara penyampaian pesan
yang efektif. Di dalam sebuah Perusahaan, komunikasi yang baik antar
karyawan dapat meningkatkan efektivitas dan produktifitas kerja karyawan
yang akan berdampak baik terhadap kinerja Perusahaan untuk mencapai
tujuan utamanya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur perancangan pesan bisnis ?
2. Apa tujuan dari pesan bisnis ?
3. Bagaimana cara menjabarkan audiens ?
4. Bagaimana cara menentukan ide pokok ?
5. Bagaimana cara memilih media dan saluran penyampaian pesan
bisnis ?
6. Bagaimana cara merevisi pesan bisnis ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dari makalah ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur perancangan pesan bisnis.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pesan bisnis.
3. Untuk mengetahui cara menjabarkan audiens.
4. Untuk mengetahui cara menentukan ide pokok.
5. Untuk mengetahui cara memilih media dan saluran penyampaian
pesan bisnis.
6. Untuk mengetahui cara merevisi pesan bisnis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Prosedur Perancangan Pesan Bisnis


Komunikasi dalam bidang bisnis pasti berlangsung setiap hari pada sebuah
Perusahaan. Contoh kegiatan mulai dari merancang pesan, merevisi draf
pesan, merancang email, merancang nota, menyiapkan pesan untuk
menanggapi ide keluh kesah konsumen, merancang pesan persetujuan,
dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, dalam pembuatan pesan bisnis
diupayakan dapat menarik perhatian dan dapat dipahami audiens dengan
tepat makna dari pesan tersebut.

Menurut Candra dkk (2022) metode yang digunakan untuk merancang


pesan bisnis agar efektif ada tiga tahapan, berikut penjelasannya:
1) Perancangan Pesan
Di dalam perancangan pesan, pemberi pesan dapat menentukan
hal-hal utama pada pesan yang ingin disampikan, berupa hal-hal
sebagai berikut:
a) Penjabaran audiens.
b) Penetapan tujuan pesan.
c) Penentuan ide pokok.
d) Penentuan media dan saluran yang ingin digunakan untuk
menyampaikan pesan.
2) Pembuatan Pesan
Pembuatan pesan berisi tentang ide atau informasi yang telah
dituangkan pemberi pesan ke dalam sebuah catatan. Ide atau
informasi tadi kemudian dilakukan pengorganisasian surat dengan
membuat kalimat, paragraf, dan menyusun kata-kata untuk
menggambarkan ide atau gagasan yang ingin disampaikan. Tahap
ini berisi dua gagasan, yaitu sebagai berikut:
a) Memformulasikan pesan, yaitu proses pembuatan naskah
unutuk pesan bisnis.
b) Mengorganisasikan pesan, yaitu menyusun kata, kalimat dan
paragraf dalam membuat naskah pesan bisnis.
3) Perbaikan Pesan
Di dalam proses perbaikan pesan ini, pemberi pesan melakukan
pengecekan ulang terhadap naskah pesan yang telah dibuat.
Seperti meneliti kembali ide dan gagasan pokok telah sesuai atau
belum, meneliti dan membetulkan format penulisan, tanda baca
serta tata bahasa yang digunakan sudah sesuai atau belum.

2.2. Tujuan Pesan Bisnis


Dalam membuat pesan bisnis, pemberi pesan atau komunikator harus
mengetahui maksud dan tujuan dari pembuatan pesan bisnis tersebut.
Tujuan dalam pesan bisnis mempunyai arti sesuatu yang dibuat dan
menjadi alasan adanya tindakan komunikasi (Rosalin dkk, 2020). Jika pesan
tidak tersampaikan dengan baik dan susah dipahami, maka pesan yang
telah dibuat tidak tersedia atau tidak dapat dipahami. Oleh karena itu
tujuan atau harapan dari pesan bisnis harus nyata dan tidak bertolak
belakang pada sasaran organisasi (Purwanto, dikutip dalam Rosalin dkk,
2020)

Pesan yang dibuat dalam bidang bisnis mempunyai tujuan, seperti sebagai
penyampaian informasi, melakukan persuasi atau bujukan, dan untuk
melakukan kerja sama. Berikut adalah penjelasannya:
1. Menyampaikan pesan bisnis, tujuan utama dari dibuatnya pesan
bisnis adalah untuk menyampaikan informasi terkait Perusahaan
dengan pihak lain, seperti penyampaian informasi lowongan
pekerjaan.
2. Melakukan persuasi, persuasi dilaksanakan untuk melakukan
negosiasi bisnis untuk memperoleh hasil yang maksimal, yaitu
kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi tersebut dapat
memperoleh manfaat dari negosiasi tersebut tanpa merasa harus
ada yang dikorbankan atau gagal.
3. Melakukan kerja sama, jalinan komunikasi yang baik antara satu
pihak dengan pihak lain dapat mempermudah kerja sama bisnis
yang akan dilakukan. Jalinan komunikasi ini dapat dilakukan
menggunakan macam-macam media dan saluran, seperti telepon
dan e-mail.

2.3. Menjabarkan Audiens


Langkah selanjutnya dalam penyusunan pesan bisnis adalah menjabarkan
audiens. Setelah menentukan sasaran audiens, komunikator perlu juga
untuk menganalisis audiens, sehingga komunikator perlu melakukan
penelitian untuk mencari tahu siapa mereka, bagaimana pemahaman
mereka tentang pesan yang akan komunikator sampaikan, dan latar
belakang mereka. Hal ini dilakukan untuk dijadikan petunjuk bagi
komunikator dalam mencari bahan pembahasan yang akan disampaikan
kepada audiens sehingga komunikator dapat mengatasi hal tersebut
sebelum menyampaikan pesannya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu komunikator pelajari untuk
menjabarkan audiens yang akan dituju:
1. Menetapkan Komposisi Serta Ukuran Audiens
Penetapan komposisi serta ukuran audiens ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk penyusunan bahan atau materi yang akan
disampaikan. Jika audiens berjumlah sedikit, pemberian bahan
dapat disatukan dalam catatan yang simple selanjutnya
komunikator bisa menyampaikan secara langsung atau
menggunakan media saluran. Sedangkan jika jumlah audiens
tersebut banyak, maka pemberian bahan dapat dilakukan dengan
menyatukan bahan dalam satu tulisan ataupun satu keterangan
beserta dimensi yang sudah resmi.
2. Siapakah Audiens
Komunikator perlu mengenali terlebih dahulu tentang audiens yang
akan dituju jika jumlah audiens tersebut banyak. Caranya dengan
melakukan penelitian tentang siapa diantara mereka yang
memegang kondisi paling berarti atau paling penting.
3. Tanggapan Audiens
Komunikator juga perlu memprediksi tanggapan dari audiens
tersebut setelah mengenalnya. Hal ini dilakukan agar komunikator
dapat menyampaikan pesannya sesuai dengan pembawaan mereka.
4. Tahap Pengenalan Audiens
Di dalam tahap ini, komunikator perlu melakukan penelitian
terhadap latar belakang audiens terlebihdahulu sebelum
menyampaikan pesannya. Tujuannya agar komunikator dapat
menyesuaikan komunikasi yang akan dilakukan supaya audiens
tidak merasa monoton dan bosan.
5. Bagaimana Hubungan Komunikator Dengan Audiens
Jika komunikator dan audiens merupakan orang yang belum kenal
satu sama lain perlu adanya perkenalan terlebih dahulu.
Komunikator perlu meyakinkan audiens agar termotivasi untuk
mendengarkan pesan yang akan disampaikan oleh komunikator.
Nada suara atau intonasi komunikator dalam menyampaikan pesan
juga berpengaruh untuk meningkatkan hubungan antara
komunikator dengan audiens.

2.4. Menentukan Ide Pokok


Ide pokok biasanya dibantu oleh pemikiran-pemikiran yang berbeda. Ide
pokok adalah pertanyaan terhadap suatu objek yang mendeskripsikan
kandungan dan maksud objek terkandung baik dan benar sehingga audiens
dapat mencapainya dengan mudah. Topik merupakan suatu subjek pesan.
Jadi, ide pokok tidak sama dengan topik. Menentukan ide pokok
memerlukan kreativitas dan pengalaman. Terdapat tiga cara untuk
menentukan ide pokok yaitu :
1. Arahan pimpinan
Bagi organisasi yang menggunakan metode senioritas, para penyelenggara
tentu akan meminta informasi atau arahan dari atasan pada saat
menentukan gagasan pokok.
2. Proses kreatif
Menentukan ide pokok dengan membangkitkan ide secara individu atau
kelompok untuk berpikir bebas, sehingga tercipta ide yang lebih beragam,
baru, dan lebih baik.
3. Kebiasaan
Untuk permasalahan yang berulang, ide pokok biasanya dapat
dikembangkan dengan cara yang relatif sama, pemilihan ide pokok
dilakukan karena kebiasaan. Setelah mengidentifikasi ide pokok, perhatikan
keluasan dan kedalaman informasinya, misalnya karena kendala dalam
menerima informasi atau kurangnya kemampuan komunikasi, maka pesan
yang bersifat umum atau luas perlu diperbaiki agar mudah dipahami
(Dewi, 2006).

2.5. Pemilihan Media dan Saluran


Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada, ide
pokok dapat diberikan dengan dua cara yaitu lisan dan tertulis.
1. Komunikasi Lisan
Keunggulan komunikasi lisan adalah kemampuannya menyampaikan
umpan balik dengan cepat. Cara ini digunakan apabila pesan yang
disampaikan sederhana, tidak perlu panjang lebar, dan audiens
dapat memahami serta merasa lebih nyaman. Keuntungan
komunikasi lisan adalah kemudahannya. Strategi secara lisan efektif
jika yang disampaikan merupakan informasi kontroversial, karena
respon audiens dapat dibaca dalam bahasa isyarat sehingga
penyampai pesan dapat membentuk pesan yang diinginkannya.
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis juga hadir dalam berbagai format seperti memo,
surat, proposal, dan laporan. Komunikasi tertulis juga memiliki
keuntungan, termasuk memberikan waktu untuk menyortir dan
mengelola pesan. Bentuk tertulis juga diperlukan jika informasi yang
disampaikan rumit, memerlukan catatan untuk referensi di masa
mendatang, dan khalayaknya banyak dan tersebar.

2.6. Merevisi Pesan Bisnis


Setiap pesan komersial harus ditingkatkan berkaitan dengan isu-isu
mendasar dan koordinasi, bentuk-bentuk kemunculan, atau bentuk
pengaturan. Pesan yang disiapkan akan tinjauan untuk mengidentifikasi
ide atau saran apakah cocok atau tidak. Pertimbangkan detailnya itu juga
harus dilakukan. Berikut langkah-langkah perbaikannya pesannya adalah:
1.1 Memperbaiki Pesan
a. Evaluasi isi dan organisasi pesan
Evaluasi pesan ini mencakup isi pesan bermakna dan penting untuk
pesan bisnis di masa depan tertentu, sedangkan organisasi pesan
meliputi Cara menulis pesan profesional.
b. Periksa gaya dan keterbacaan
Yang dilakukan pada bagian ini adalah: perubahan tekanan dalam
diri Anda atau Edit intonasi saat menyampaikan pesan Komunikasi
berhasil.
c. Identifikasi kata-kata dengan benar
Mendefinisikan kata merupakan penerapan kata-kata khusus
ingin mengungkapkan ide atau pemikirannya Sebuah kalimat.
2.1 Menyusun Kembali
a. Membangun Kalimat yang Efektif
Untuk menyusun teks yang efektif, ada tiga hal yang harus
diingat. Yaitu, unit pemikiran, unit rangkaian, dan
penghubung yang masuk akal.
b. menyusun paragraf koheren
Struktur paragraf yang koheren Apa yang dimaksud dengan
paragraf yang koheren? Paragraf yang terdiri dari kalimat-
kalimat yang berhubungan dengan satu topik paragraf yang
terstruktur secara logis. Paragraf terdiri dari sebuah topik,
sebuah kalimat penjelas dan terdiri dari kalimat-kalimat
perantara dan transisi untuk mengembangkan Ada dua
pendekatan untuk mengembangkan paragraf: pendekatan
induksi dan deduksi.
3.1 Menciptakan pesan
a. Desain komponen.
Ketika merancang komponen dalam perencanaan pesan bisnis
karena,dengan merancang Halinidi karenakan, dengan
mendesain Karenamemberikan tampilanyang lebih menarik
dan mudah dimengerti. Hal itu membuat mereka lebih mudah
dipahami.
b. Menentukan desain
Konsistensi, yang sudah merupakan format yang perlu
digunakan. Kesesuaian dalam penggunaan kertas, jenis huruf,
ukuran, huruf, spasi, huruf tebal, huruf miring, dll. Jenis
huruf, spasi,huruf tebal,huruf miring,dll.
4. Mencetak pesan
Hal terakhir yang harus dilakukan dalam proses merevisi pesan
adalah mencetak pesan. Langkah pertama adalah mencetak
pesan. Cantumkan ukuran kertas, spasi,nomor halaman,dan
judul. Selainitu, penggunaan huruf dalam kata dan konsistensi
kalimat harus diperiksa. Audiens akan lebih tertarik jika apa
yang digunakan memiliki nilai. Mereka akan lebih tertarik untuk
membacanya.
Pesan bisnis terbagi dalam dua jenis, yaitu :
a. Pesan bisnis secara verbal.
Harus mudah dimengerti oleh audiens, Pesan-pesan bisnis
verbal juga harus perlu dikoreksi dan diuraikan atau perlu
direvisi.
b. pesan bisnis lisan
Oleh karena itu, seperti halnya penyajian pesan bisnis secara
lisan, kegiatan pengoreksian berikut ini diperlukan Kegiatan
pengeditan berikut ini diperlukan, termasuk Pokok bahasan
pesan tahapan yang paling mendasardalam merevisi pesan
bisnis lisan adalah merevisi pesan bisnis lisan, modifikasiisi
pesan yang akan dikomunikasikan.
BAB III
PENUTUPAN
3.1. KESIMPULAN
1. Komunikasi dalam bidang bisnis pasti berlangsung setiap hari pada
sebuah Perusahaan. Contoh kegiatan mulai dari merancang pesan,
merevisi draf pesan, merancang email, merancang nota, menyiapkan
pesan untuk menanggapi ide keluh kesah konsumen, merancang
pesan persetujuan, dan masih banyak lagi.
2. Tujuan dalam pesan bisnis mempunyai arti sesuatu yang dibuat dan
menjadi alasan adanya tindakan komunikasi (Rosalin dkk, 2020).
3. komunikator dalam mencari bahan pembahasan yang akan
disampaikan kepada audiens sehingga komunikator dapat mengatasi
hal tersebut sebelum menyampaikan pesannya.
4. Ide pokok adalah pertanyaan terhadap suatu objek yang
mendeskripsikan kandungan dan maksud objek terkandung baik dan
benar sehingga audiens dapat mencapainya dengan mudah.
5. Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan keadaan dan kondisi yang
ada, ide pokok dapat diberikan dengan dua cara yaitu lisan dan
tertulis.
6. Setiap pesan komersial harus ditingkatkan berkaitan dengan isu-isu
mendasar dan koordinasi, bentuk-bentuk kemunculan, atau bentuk
pengaturan. Pesan yang disiapkan akan tinjauan untuk
mengidentifikasi ide atau saran apakah cocok atau tidak.
Pertimbangkan detailnya itu juga harus dilakukan.

3.2 SARAN
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya
untuk menguasai proses penyusunan pesan bisnis karena hal tersebut
akan dapat membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan bisnis dilakukan dalam suatu perusahaan. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Karena itu, kritik dan saran yang
membangun saat kami membutuhkan. Semoga dari kritik dan saran
pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan berikutnya.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai