Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS

Dosen Pengampu:

Tiara Zhalpa. Z., M.E

Disusun Oleh:

Muhammad Ivan Fadhilah (20210313017)

Anisa Maharani (20210313003)

Haifa Putri Aprilia (20210313029)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMAD AZIM JAMBI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, kita masih dalam keadaan sehat. Dan khususnya, saya (penyusun) bisa
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna bagi tapi penulis tentunya bertujuan untuk
menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan dan
beberapa sumber yang saya peroleh. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Bila
ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini, penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Jambi, 05 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................

2.1 Pengertian Pengorganisasian Pesan Bisnis.........................................3


2.2 Penyebab Pesan Tidak Terorganisir...................................................5
2.3 Pentingnya Pengorganisasian Yang Baik...........................................5
2.4 Pengorganisasian Pesan Melalui Outline............................................6
2.5 Revisi Pesan Bisnis................................................................................7
2.6 Langkah-langkah Merevisi Pesan Bisnis............................................7
2.7 Pemilihan Kata Yang Tepat.................................................................8
2.8 Membuat Kalimat Yang Efektif..........................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis merupakan kegiatan usaha yang dijalani seseorang baik dibidang
perdagangan (niaga), perindustrian ataupun kegiatan usaha. Dalam bisnis memerlukan
beberapa tahapan seperti perencanaan (planning) ataupun peramalan (forecasting). Dan
di dalam bisnis juga membutuhkan komunikasi yang baik antara atasan dengan
bawahan (vertical) ataupun bawahan dengan sesamanya (horizontal), sebab komunikasi
merupakan faktor utama tercapainya suatu rencana akan bisnis yang baik dalam
pencapaian visi dan misi Perusahaan tersebut.
Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang
dimana komunikasi secara langsung biasanya berupa intruksi maupun perintah. Namun
bentuk komunikasi itu sendiri dapat berupa verbal dan non-verbal. Dan hasil yang
dikirimkan dan diterima tersebut biasa disebut pesan. Pesan bisnis tersebut ada yang
lisan maupun tertulis, namun dalam penyusunan pesan bisnis membutuhkan
pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian yang baik dalam pesan bisnis mampu
membantu audience memahami pesan, menghemat waktu audience, membantu
audience menerima pesan dengan mudah, mempermudah pekerjaan komunikator.
Apabila penyusunan pesan terlalu panjang dan kompleks maka bisa menggunakan
outline. Outline adalah penyampaian pesan dengan cara garis besar, bagan ataupun
skema. Pengorganisasian pesan melalui outline berbeda dengan pesan biasa. Di dalam
pesan bisnis tersebut terdapat tiga komposisi, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), dan revisi (revising). Revisi tersebut dilakukan agar
pesan-pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat ditinjau ulang atau
disempurnakan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan ketik atau
kekurangan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengorganisasian Pesan Bisnis?
2. Apa Saja Penyebab Pesan Tidak Terorganisir?

1
2

3. Bagaimana Mengorganisasi Pesan Melalui Outline?


4. Apa Itu Merevisi Pesan Bisnis
5. Bagaimana Langkah-langkah Merevisi Pesan Bisnis?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Pengorganisasian Pesan Bisnis.
2. Agar Mengetahui Apa Saja Pesan Tidak Terorganisir.
3. Untuk Mengetahui Pengorganisasian Pesan Melalui Outline.
4. Untuk Mengetahui Revisi Pesan Bisnis
5. Untuk Mengetahui Langkah-langkah Merevisi.
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengorganisasian Pesan Bisnis

Pesan adalah suatu yang dikirimkan ataupun diterima dari tindakan komunikasi
langsung baik berupa komunikasi verbal maupun non-verbal. Onong Effendy,
menyatakan bahwa pesan adalah “suatu komponen dalam proses komunikasi berupa
panduan dari fikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang,
bahasa/lambang-lambang lainnya di sampaikan kepada orang lain”.
Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada masa
yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya.
Pesan bisnis adalah suatu pesan atau surat yang digunakan oleh pengirim untuk
menyampaikan informasi yang tertulis mauapun tidak tertulis, dalam penyelenggaraan
kegiatan bisnis yang diterima oleh perorangan ataupun organisasi.
Pengorganisasian pesan bisnis adalah penyusunan kata, kalimat dan paragraph
yang akan dipakai dalam pesan bisnis agar tujuan yang dipakai dalam pesan bisnis yang
kita inginkan dapat tersampaikan dan diterima oleh audiens. Tujuan dari pesan bisnis
yaitu, memberikan informasi, membujuk dan untuk melakukan kerja sama mendukung
tujuan bisnis agar bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, juga membantu memperbaiki
pengelolaan bisnis sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Manfaat dari pengorganisasian pesan bisnis yaitu membantu audiens memahami
suatu pesan, membantu audiens menerima suatu pesan, menghemat waktu dikarenakan
apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, maka penyampaiannya akan
menghabiskan waktu audiens, dan mempermudah pekerjaan komunikator.
Di dalam pesan bisnis terdapat langkah-langkah ketika akan menyusun, baik
secara lisan ataupun tertulis, yaitu:
1. Perencanaan pesan (Planning)
4

Selama fase perencanaan, kita harus memikirkan tentang fundamental


pesannya, alasan pengkomunikasian, dan audience agar bisa merangkai pesan
untuk kebutuhan dan harapan mereka.
5

2. Pengorganisasian pesan (Organizing)


Merupakan tahapan setelah planning, dimana mengorganisasikan ide-
ide dan mulai Menyusun draft pertama, pemilihan kata, membuat kalimat
ataupun paragraph, memilih ilustrasi-ilustrasi dan rincian-rincian untuk ide
utama bisnis.
3. Revisi pesan (Revising)
Setelah ide utama diformulasikan dan disusun dalam draft pertama,
kita harus melihat kembali apakah telah mengekspersikan ide atau gagasan
secara benar, kemudian meriview isi dan organisasikan pesan secara
keseluruhan seperti style, struktur, dan tingkat kemudahan dibaca dan
diartikan maknanya oleh orang lain secara benar.

Manfaat pengorganisasian pesan bisnis memiliki banyak manfaat yang akan


didapati, antara lain:

1. Membuat audience memahami suatu pesan


Pesan yang terorganisasi dengan baik akan mempermudah audience
memahami maksud dan tujuan dari pesan tersebut.
2. Membantu audience menerima suatu pesan
Pengorganisasian pesan yang baik membantu audience menerima isi
pesan.
3. Menghemat waktu
Dengan hanya menyampaikan pesan yang relevan waktu audience
dapat dihemat dan audience akan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang
disampaikan.
4. Mempermudah pekerjaan komunikator
Pengorganisasian pesan yang baik dapat membantu pekerjaan
komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu.
Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan dan tahu cara menyampaikan
pesan, maka akan meningkatkan rasa percaya diri komunikator sehingga akan
semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.
6
7

2.2 Penyebab Pesan Tidak Terorganisir


Ada beberapa hal yang menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisasi dengan
baik, yaitu:
1. Bertele-tele
Pesan awal yang bertele-tele, membuat pembaca memerlukan waktu
yang cukup lama untuk dapat memahami maksud pesan yang disampaikan.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Adanya informasi yang tidak relevan dan tidak penting dapat
membuang waktu, dan membuat pesan yang disampaikan menjadi kabur,
tidak jelas dan sulit dipahami.
3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis
Adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topik
pembahasan menyebabkan komunikasi tidak lancar karena audience akan
sulit memahami point-point penting yang disampaikan.
4. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan
Apabila pesan-pesan yang tidak relevan, pesan-pesan yang tidak penting, dan
pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih dominan, ada kecenderungan point-point
penting dalam pembahasan menjadi terlupakan, karena fokus membahas hal-hal yang
bersifat pelengkap dan pendukung saja.
2.3 Pentingnya Pengorganisasian Yang Baik
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang
disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan informasi, motivasi maupun praktis
bagi para audience. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengorganisasikan
pesan-pesan dengan baik, yaitu:
1. Subjek dan tujuan haruslah jelas.
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
8

Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audience memahami
pesan yang disampaikan, membantu audience menerima pesan, menghemat waktu
audience, dan mempermudah pekerjaan komunikator.
9

2.4 Pengorganisasian Pesan Melalui Outline


Untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan proses tahapan, yaitu:
1. Pendefenisian dan penggolongan ide-ide
Bila pesan yang disusun panjang dan kompleks, pembuatan outline
sangat diperlukan karena outline akan membantu menvisualkan hubungan
antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Outline akan memberikan
arahan sehingga komunikator dapat menyampaikan ide-ide dengan cara yang
sistematik, efisien dan efektif.
Susunan outline secara garis besar terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1) Memulai dengan ide pokok.
2) Nyatakan point-point pendukung.
3) Ilustrasikan dengan bukti-bukti.
2. Menentukan ide-ide urutan dengan cara organisasional
Untuk menentukan urutan penyampaian materi, ada 2 pendekatan yang
dapat digunakan, yaitu:
1) Pendekatan langsung (Direct Approach), dimana ide pokok muncul
paling awal kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya.
2) Pendekatan tidak langsung (indirect Approach), pendekatan ini
kebalikan dari pendekatan langsung, dimana bukti-bukti diletakkan
paling awal, kemudian baru diikuti dengan ide pokok.
3. Memilih rencana organisasional yang paling tepat
a) Permintaan langsung (Direct Request)
Tipe yang paling umum digunakan adalah menyampaikan langsung
pada point yang dituju. Pesan ini dapat berbentuk memo atau surat,
contoh: surat pesanan, permintaan rutin, aduan atau klaim, permintaan
kredit rutin.
b) Pesan rutin, Goodnews, atau Goodwill
Audience biasanya bersikap netral terhadap pesan rutin dan bersikap
senang terhadap pesan yang berisikan berita baik (Goodnews) dan
Goodwill. Pesan ini cocok digunakan untuk pendekatan langsung,
karena reaksi audience-nya netral dan positive.
10

c) Pesan Badnews
Apabila pesan yang diumumkan berisi berita buruk, maka reaksi
audience umumnya akan kecewa atau tidak senang mendengarnya.
Oleh karena itu pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan
tidak langsung.
d) Pesan persuasive
Pesan persuasif adalah pesan yang dibuat dengan tujuan untuk
mempengaruhi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu
tindakan. Dalam kegiatan bisnis pesan persuasif diperlukan untuk
mempengaruhi pelanggan atau klien dalam melakukan tindakan
tertentu, misalnya membeli produk atau menggunakan jasa tertentu.

Apabila audience sama sekali tidak tertarik terhadap pesan yang


disampaikan, maka pesan persuasi dengan pendekatan tidak langsung dapat
digunakan.

2.5 Revisi Pesan Bisnis

Revisi pesan bisnis adalah langkah melakukan koreksi, penyempurnaan, atau


perbaikan terhadap pesan-pesan bisnis. Revisi sangat diperlukan agar pesan-pesan yang
telah direncanakan dan dibuat dapat ditinjau ulang untuk menghindari kemungkinan
terjadinya kesalahan atau kekurangan dengan yang kehendaki.

2.6 Langkah-langkah Merevisi Pesan Bisnis

Langkah-langkah merivisi pesan bisnis yaitu:


1. Penyuntingan pesan (editing)
 Draf yang sudah jadi, kemudian ditelaah ulang (review) dan diperbaiki
lagi baik dari sudut isi, maupun gaya bahasa yang digunakan,
organisasi dan formatnya.
 Membaca secara cepat (skiming) dengan memusatkan perhatian pada
isi, organisasi dan format pesan.
 Meninjau ulang gaya dan kemudahan membaca.
2. Menulis/membaca ulang pesan
11

 Hindari tanpa melakukan penulisan ulang dan mengirim dokumen


pada saat terakhir dibutuhkan.
 Ketika menulis ulang perhatikan pada setiap kata dan kalimat.
 Kata atau ungkapan yang tidak perlu sebaiknya dihapus.
3. Memproduksi pesan yang menarik dan efektif
 Pemakaian desain yang konsisten untuk elemen desain yang muncul
berulang seperti; marjin, jenis huruf, keseimbangan ruang antar teks,
gambar, dan lain sebagainya.
 Sederhana, tidak terlalu banyak elemen desain, atau terlalu banyak
sentuhan dekoratif.
4. Mencetak dan mendistribusikan pesan
 Lewat print preview dilayar komputer sudah WYSWYG (What You
See is What You Get), namun pastikan margin, nomor halaman,
gambar, margin sudah benar.
 Setelah di cetak baru di distribusikan.
2.7 Pemilihan Kata Yang Tepat
Kata-kata harus dipilih dengan sebaik-baiknya agar pesan yang ingin disampaikan
kepada orang lain dapat dengan mudah dimengerti. Berikut kiat pemilihan kata yang
tepat:
1. Pilih kata-kata yang sudah dikenal atau familiar
Gunakan kata-kata yang sudah dikenal, umum, dan lazim digunakan,
jangan gunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya mentereng itu justru
membuat bingung audience.
2. Pilihlah kata-kata yang singkat
Penggunaan kata-kata yang singkat selain efisien juga mudah
dipahami audience.
3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Pengguunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan terjadinya
penafsiran yang bermacam-macam sehingga kemungkinan maksud pesan
bisnis yang disampaikan tidak tercapai.
2.8 Membuat Kalimat Yang Efektif
12

Dalam menyusun suatu kalimat ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu kesatuan
pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Di dalam membuat kalimat yang efektif ada 3
jenis kalimat yang bisa digunakan, yaitu:
13

1. Kalimat sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun
tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik
langsung maupun tidak langsung.
2. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independent dan tidak
mempunyai klausa dependent. Klausa independent merupakan klausa yang
dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa
dependent adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak
memiliki klausa yang utuh.
3. Kalimat kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independent dan satu atau lebih klausa
dependent sebagai anak kalimat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pengorganisasian bisnis adalah penyusunan kata, kalimat dan paragraph yang akan
dipakai dalam pesan bisnis yang kita inginkan dapat tersampaikan dan diterima oleh
audience.
2. Penyebab pesan tidak terorganisir yaitu:
1) Bertele-tele.
2) Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan.
3) Menyajikan ide-ide secara tidak logis.
4) Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan.
3. Pengorganisasian pesan melalui outline, untuk mencapai pengorganisasian yang
baik diperlukan beberapa proses tahapan:
1) Pendefinisian dan penggolongan ide-ide.
2) Menentukan ide-ide urutan dengan cara organisasional.
3) Memilih rencana organisasional yang paling tepat.
4. Revisi pesan bisnis adalah langkah melakukan koreksi, penyempurnaan, atau
perbaikan terhadap pesan-pesan bisnis.
5. Langkah-langkah merevisi pesan bisnis yaitu:
1) Penyuntingan pesan (editing).
2) Menulis atau membaca ulang.
3) Memproduksi pesan yang menarik dan efektif.
4) Mencetak dan mendistribusikan pesan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31925411/
PENGORGANISASIAN_DAN_REVISI_PENULISAN_PESAN_BISNIS_Makalah

https://www.kompasiana.com/watirahmawati1204/637e43c6c57afb5ab301f582/
perencanaan-dan-pengorganisasian-pesan-bisnis

https://www.cakrawala.co/opini/pr-7755409540/perencanaan-dan-pengorganisasian-
pesan-pesan-bisnis

15

Anda mungkin juga menyukai