Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“REVISI PESAN BISNIS”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah: Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu: Sri Ramadhani, MM

Disusun oleh:
Semester IV/ Asuransi Syariah A
Kelompok 4
Rizka Afriani (0505201013)
Siti Auni Balqis (0505201057)
Selvia (0505202009)

PROGRAM STUDI ASURANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta` ala berkat
rahmat dan hidayah-Nya dapat kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
yang kami susun ini berjudul Revisi Pesan Bisnis, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis.
Dalam menjalankan suatu organisasi khususnya organisasi bisnis, pesan-
pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak
terorganisasi dengan baik dikarenakan beberapa hal. Hal ini menyebabkan pesan-
pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasil yang tidak sesuai
dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan,
dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-
kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi
pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi
komunikator.
Didasari bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah komunikasi bisnis yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi pembaca.

Medan, 08 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Merevisi Pesan...................................................................... 4
1. Jenis-jenis Pesan Bisnis........................................................................4
B. Pemilihan Kata yang Tepat...........................................................................6
C. Membuat Kalimat yang Efektif....................................................................7
1. Cara Mengembangkan Paragraf...........................................................8
2. Menulis Ulang Pesan............................................................................9
3. Memproduksi Pesan.............................................................................9
4. Mencetak Pesan……………………………………………………....10
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan...............................................................................................11
2. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN

A. Keterampilan Merevisi Pesan


Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan–
pesan yang bersifat pribadi seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau teman
akrab.
Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran
dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan
bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi
pesan mupun format penulisan.
Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan pesan-pesan bisnis
dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan revisi terhadap pesan-pesan bisnis. Revisi
pesan merupakan tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini,
dilakukan kegiatan menyunting menulis ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu
perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas
dari kesalahan.
Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi maupun pengorganisasiannya, gaya
bahasa yang dipakai, susunan bahasanya serta format penulisannya. Untuk penggunaan kata
hendaknya memilih kata yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang
bermakna ganda.Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan
dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki.

2
1.1.jenis jenis pesan bisnis
Dalam komunikasi binis terdapat jenis-jenis pesan bisnis yang disampaikan diantaranya :
1.Pesan – pesan Bisnis Tertulis.
Proses penulisan pesan bisnis tertulis dimulai dari penulisan draft,kemudian dilakukan
penelaahan lebih lanjut dari sudut substansi suatu pesan maupun
pengorganisasian,gaya,bahasa yang digunakan,susunan kalimat mekanik,format dan tata letak
penulisannya.penjelasan lebih lanjut :
1) Mengedit isi dan cara pengorganisasiannya
Pada face awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-
pesan awal dan akhir, karena pesan – pesan tersebut mempunyai pengruh besar
terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan,
menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih
panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
2) Mengedit mekanik atau teknis penulisan
Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya,
langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis
penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup :
a. Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan
yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.
b. Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis dengan
huruf kapital).
c. Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik,
titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
d. Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat
dipahami dengan mudah.
e. Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat
menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yang telah disampaikan.
3) Mengedit format dan layout
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau
layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa,
ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga tidak
boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata rapi, bersih,
tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan
senang membacanya.

1.2 Pesan – pesan bisnis lisan


Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan– pesan
bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau
pengeditan seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik.
Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain:
1) Substansi pesan
Mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens
2) Pengorganisasian pesan
Mencakup 3 poin penting, yaitu:
a. Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
b. Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengntar pesan dilanjutkan dengan
substansi pesan.
c. Penutup (misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
3) Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih
menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya
yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.

B. Pemilihan Kata yang Tepat


Pemilihan kata yang tepat adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan
ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang
disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dimengerti, maka harus menggunakan
kata-kata dengan baik.
1. Memilih kata yang sudah dikenal (familiar).
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis, gunakanlah kata-kata yang sudah dikenal,
umum dan lazim sehingga mudah dipahami oleh audiens.Jangan menggunakan kata-kata
atau istilah yang nampak hebat, tetapi akhirnya hanya membuat audiens bingung.
2. Memilih kata-kata yang singkat.
Memilih kata-kata singkat yang singkat dalam penyampaian pesan pesan bisnis
juga perlu dilakukan. Kata-kata yang singkat, selain efisien juga dapat mudah
dipahami oleh audiens.Meskipun pemilihan kata yang disingkat diperlukan, akan tetapi
perlu untuk tetap memperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan
benar.
3. Menghindari kata-kata yang bermakna ganda.
Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian harus dihindari dalam
penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan
terjadinya penafsiran yang bermacam-macam.Akibat yang terjadi adalah kemungkinan
tidak tercapainya maksud penyampaian dari pesan-pesan bisnis tersebut.

1.3
C. Membuat Kalimat yang Efektif
Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Kalimat
dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasehati, menyuruh dan memperingatkan
seseorang, juga untuk mengemukakan pendapat dan mengemukakan sesuatu. Agar pesan
yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti pembaca, kalimat harus disusun secara
efektif.
Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Dalam menyusun suatu kalimat diperlukan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan
susunan dan kelogisan. Sebagaimana diketahui bahwa setiap kalimat paling tidak terdiri atas
subjek dan predikat. Disamping subjek dan predikat, suatu kalimat juga dapat dilengkapi
dengan pelengkat (complements).
Secara umum, terdapat tiga jenis kalimatyaitu :
a. Kalimat sederhana
Suatu kalima tsederhana hanya memiliki sebuahs ubjek dan sebuah predikat. Namun
tidak menutupke mungkinan suatu kalimat sederhana dilengkapi dengan objek baik
langsung maupun tidak langsung.
Contoh : andi mengirim pesanan buku ke konsumen
b. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai
klausa dependen. Klausa independen merupakan klausa yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak
dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh.
Contoh : andi membeli kertas dan kakak membeli baju
c. Kalimatkompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa
dependen sebagai anak kalimat.
Contoh :meskipungajitidaknaik, para pegawaibekerjasebagaimanamestinya.
1.Cara mengembangkan paragraf
Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan
paragraf yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan
mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu kemudian baru dibuat kesimpulan.
Sedangkan, pendekatan deduktif dimulai darik esimpulan kemudian baru diikuti
denganalasan-alasannya. Ada beberapa cara dalam mengembangkan suatu paragraph, yaitu :
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraph dapat digunakan suatu ilustrasi atau contoh
yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum. Pemberian contoh
terhadap suatu topik bahasan yang relevan akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mudah dipahami. Contoh yang diberikan dalam penyampaian bisa di berikan dari
lingkungan sekitar supaya lebih mudahdicerna.
b. Perbandingan (persamaandanperbedaan)
Dalam mengembangkan suatu paragraph dapat dengan cara membandingkan
persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
Cara pengembangan paragraph ini memerlukan wawasan yang luas bagi orang yang
menyampaikan pesan-pesan bisnis. Penyampai pesan-pesan bisnis yang memiliki
wawasan berpikir luas tentunya akan dapat membuat perbandingan yang berkaitan
dengan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu bahasan tertentu.
c. Pembahasan sebab-akibat
Dalam pengembangan suatu paragraph dengan menggunakan pembahasan sebab-akibat
harus memfokuskan perhatian pada sebab-akibat  suatu masalah.
d. Klasifikasi
Paragraph dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau pengelompokan
ide-ide umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus. Pola pengembangan paragraph
dengan pengelompokan ini akan mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan
maupun penerima pesan. Selainitu, cara pengelompokan ini juga menjadi kan suatu topik
bahasan menjadi lebih terarah atau terpokus.
e. Pembahasan pemecahan masalah
Cara lain untuk mengembangkan paragraph adalah dengan menyajikan masalah,
kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah masalah tersebut.
Pendekatan yang akan Anda pilih sangat tergantung pada subjek Anda, maksud
audiens dan maksud suatu pesan.
2. Menulis Ulang Pesan
Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang
ada hanya menulis ulang” Pada kenyataan nya, pelaku bisnis banyak melakukan kesalahan
berikut:
a. Hanya memindah kan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya
b. Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu
c. Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.
Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan
menjadi berjumlah menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.Namun perhatian dan waktu yang
di gunakan untuk melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya di sesuaikan dengan
batasan waktu (dead line).Ketika menulis ulang, perhatian ditunjukkan pada setiap kata yang
memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi
paragraph yang bertalian secara logis. Banyak dokumen bisnis membengkak karena
menggunakan kata-kata ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu
sebaiknyadi hilangkan atau dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi
sebelumnya.
3. Memproduksi Pesan
puas memproduksi pesan, organisasi, gaya, kemudahan di baca, pilihan kata,
pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum selesai.
Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis. Pada masa
sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis di produksi menggunakan komputer. Berbagai
aplikasi bisa di pergunakan untuk membuat desain agar pesan lebih menarik. Misalnya Ms.
Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.
Desain pesan yang efektif akan memberi pedoman kepada pembaca dalam menyimak
seluruh isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain yang
menarik dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan.Agar desain pesan
bisnis efektif, perlu di perhatikan hal-hal berikut:
a. Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain yang
muncul berulang-ulang. Misalnya , penggunaan margin , jenis huruf, besar huruf, spasi
dan garis.
b. Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan , perlu di jaga keseimbangan ruangan anatara teks,
gambar dan ruang kosong.
c. Terkendali
Desain di usahakan sederhana, terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak sentuhan
dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
separuh dari rencana semula. Dokumen Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian pesan.
Rincian pesan yang ingin ditampilkan akan mempengaruhi pesan.
4. Mencetak Pesan
Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah mencetak
pesan.Mencetak dokumen diatas kertas perlu dilakuk untuk memastikan marjin, penampilan,
kebenaran nomor halaman, judul, gambar, dan rincian lainnya. Mencetak dokumen yang
belum final (Proof sheet) dengan printer dapat dilakukan menggunakan pilihan print quality
yang lebih rendah (economode) untuk menghemat toner atau tinta. Membaca cetakan
percobaan (proof reading) dilakukan untuk memeriksa kebenaran seluruh isi pesan,
organisasi, penulisan, format, dan desain. Setelah puas, pesan di cetak kembali dengan
pilihan best quality dan selanjutnya di distribusikan kepada penerima.
KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Dalam suatu proses komunikasi terkadang kesalahan tidak dapat dihindari untuk itu
revisi pesan bisnis sangat dibutuhkan untuk membantu agar pesan-pesan yang di sampaikan
sesuai sasaran. Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam proses
pelaksanaan bisnis, karena di dalamnya terkandung informasi-informasi yang dapat dijadikan
sumber referensi perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya. Tidak jarang bentuk
pesan bisnis tersebut terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian sehingga menimbulkan banyak
hambatan informasi. Oleh karena itu, bertindak untuk merevisi pesan-pesan bisnis tersebut
adalah cara yang terbaik untuk dilakukan. Revisi merupakan langkah terakhir dalam
mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik
menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya penyampaiannya, maupun format
penulisannya.
Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam memilih
kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familliar/sudah dikenal secara
umum,singkat, dan hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-pesan
bisnis yang paling efektif akan mencakup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jesis
kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan
menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens anda dalam memahami maksud dan
tujuan suatu pesan-pesan bisnis.

2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara penulisan direct request,
harus lebih memperhatikan poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi
dan penulisan direct request dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang
berkepentingan dalam bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Viani,S.(2015).Komunikasi Bisnis-Revisi Pesan-pesan Bisnis . [Online].Tersedia :


https://vianisilv.wordpress.com/2015/04/30/152/.[30 Agustus 2017]
Rizki,K.(2012) Perencanaan revisi pesan – pesan bisnis.[Online].Tersedia :
http://mrizki12.blogspot.com/2012/09/perencanaan-revisi-pesan-pesan-bisnis.html.[30
Agustus 2017]
Arga,S.(2010). Revisi Pesan-Pesan Bisnis[Online].Tersedia :
http://argafeb.blogspot.com/2013/05/mata-kuliah-komunikasi-bisnis-revisi-pesan_1176.html
[30 Agustus 2017]
Dwi,n.(2014).makalah revisi pesan pesan
bisnis[online].Tersedia :http://blogserbabis.blogspot.co.id/2014/04/makalah-revisi-pesan-
pesan-bisnis.html.[30 Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai