Oleh :
Amelia Zulfa 0116101120
Elsa Dewi 0116101122
Rosse Pradini 0116101126
Widi Eka 0116101127
Orlando Joshua 0116101130
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................i
2. Penentuan Tujuan.........................................................................................................2
3. Analisis Audiens...........................................................................................................6
STUDI KASUS......................................................................................................................21
2. Nestl.........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
1. KETERAMPILAN MEREVISI
Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorgani
sasiannya. Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang
tepat dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang
sudah familier, sudah dikenal secara umum, singkat, dan hindarkan kata yang
memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif
akan mencakup keseimbangan pemilhan terhadap jenis kalimat yaitu kalimat
sederhana, majemuk, dan kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan
menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens dalam memahami
maksud dan tujuan pesan-pesan bisnis.
Sebelum direvisi:
Setelah direvisi:
a. Substansi pesan
b. Pengorganisasian pesan
1. Pembuka
c. Gaya bahasa
Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu ntuk mencurahkan ide atau
pikiran kedalam sebah kalimat. Agar pesan yang terkandng dalam kalimat yang
disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dimengerti, Anda garus
dapat memilih kata-kata dengan sebaik-baiknya.
Tepat
Contohnya :
Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok
kata pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata.
Seksama
Contohnya :
Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim.
Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah
mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata
jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau
pun jaksa tinggi karena kata tersebut tidak seksama.
Lazim
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak
lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan
membingungkan pengertian saja.
Contohnya :
Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing
bersantap sebagai sinonim anjing makan. Kemudian kata santapan rohani tidak
dapat pula digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat
pengelompokannya, tetapi tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan
pemakain-nya.
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan
pikiran, kesatuan susunan dan kelogisan. Sebagaimana diketahuai bahwa setiap
kalimat paling tidak terdiri atas Subjek dan Predikat. Disamping Subjek dan
Predikat suatu kalimat juga dapat dilengkapi dengan Pelengkap yang akan
memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa jenis pelengkap anatara lain
objek langsung dan objek tak langsung.
Contoh :
Contoh :
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa inependen dan satu atau lebih
klausa dependen sebagai anak kalimat.
Contoh :
a. Ilustrasi
c. Pembahasan Sebab-Akibat
d. Klarifikasi