Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

Chapter 7 (REVISI PESAN-PESAN BISNIS)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis
Dosen : Dr. Rr. Rachmawati, SE., M.Si

Kelompok 4

Disusun oleh :
Jody Noorsadam (A10190275)
Ade Rosandi (A10190277)
Rico Andrew Setiawan (A10190290)
Kelas : G

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas


Bandung
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kita panjatkan ke hadapan tuhan yang maha kuasa karena atas
rahmat dan karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Materi manajemen sumber daya manusia ini adalah salah satu materi yang sangat
menarik sekali untuk di bahas karena mencakup masalah kehidupan kita sehari-hari dan
sering kali di antara kita mengalami kesulitan dalam mengelolah manusia serta mengelolah
yang adanya sistem informasi yang maksimal agar bisa bermanfaat.

Satu harapan saya sehubungan dengan telah tersusunya makalah ini adalah semoga
makalah ini nantinya dapat menjadi bahan referensi bagi kita semua dalam mengatur manusia
sehari-hari ataupun di dalam lingkup kerja nantinya, agar bisa lebih baik nantinya
BAB I
Pendahuluan
1.1 Keterampilan Merevisi

Menulis pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat pribadi (personal), seperti
menulis surat kepada orang tua, saudara sekandung, keluarga dekat, atau teman. Menulis
surat bisnis tidak bisa sekali jadi. Lagi pula, menulis surat bisnis bukanlah seperti
permainan sulap, sim salabim langsung jadi. Karena itu, untuk membuat surat bisnis yang
baik perlu proses persiapan yang cukup matang mulai dari tahap perencanaan penulisan
draft hingga tahap penelaahan ulang atau revisi pesan-pesan bisnis.
Bagaimana tahapan dalam menulis pesan-pesan bisnis? Tahap awal yang perlu
diperhatikan dalam menulis pesan-pesan bisnis adalah mempersiapkan draft atau konsep
dasar pesan bisnis yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Apabila penulisan draft relah
diselesaikan, selanjutnya perlu dilakukan penelaahan (review) dan perbaikan ulang, baik
dari sudut isi (substansi) maupun pengorganisasian pesan, gaya (style) bahasa yang
digunakan, susunan tata bahasa, penggunaan tanda baca, serta format penulisannya. Dengan
kata lain, menulis surat bisnis berbeda dengan surat pribadi dalam beberapa hal, seperti
formalitas penulisan, gaya penulisan, format penulisan, dan bahasa penulisan yang
digunakan.
Pada dasarnya, kegiatan merevisi pesan-pesan bisnis merupakan salah satu cara untuk
menghindari atau mencegah terjadinya kesalahan atau kekeliruan baik kesalahan tulis,
tanda baca, maupun kesalahan fatal pada saat menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada
pihak lain. Karena itu, kegiatan merevisi pesan-pesan bisnis harus diperhatikan secara
seksama dan tidak boleh dianggap remeh atau enteng.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam merevisi pesan-pesan bisnis, yaitu
mengedit isi atau substansi suatu pesan dan pengorganisasiannya, mengedit gaya penulisan,
dan mengedit format penulisan surat. Masing-masing poin tersebut akan dijelaskan secara
lebih rinci berikut ini.

1.2 Mengedit Isi Dan Pengorganisasian


Salah satu kegiatan dalam merevisi pesan-pesan bisnis adalah melakukan cek
ulang atas substansi suatu pesan. Jangan sampai terjadi kesalahan atas substansi suatu
pesan, apalagi kesalahannya sangat fatal karena hal itu akan sangat mengganggu
hubungan baik antara pihak perusahaan dan para pelanggannya, seperti pencitraan yang
tidak baik bagi perusahaan karena dianggap tidak profesional.
Untuk mengevaluasi efektivitas suatu pesan bisnis secara menyeluruh, semua dokumen
harus dibaca terlebih dahulu dengan cepat. Pada saat melakukan penelaahan ulang
(review), perhatian harus dipusatkan pada isi (substansi), pengorganisasian, dan alur
penulisan pesan- pesan bisnis tersebut.
Beberapa pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk membantu mengedit isi dan
pengorganisasian pesan-pesan bisnis.
- Apakah isi suatu pesan telah sesuai dengan yang direncanakan?
- Apakah poin-poin penting suatu pesan telah dimasukkan dengan urutan yang
- logis dan runtut?
- Apakah ada keseimbangan yang baik antara yang unum dan yang khusus?
- Apakah ide-ide yang paling penting (ide utama) telah memperoleh porsi pembahasan
yang cukup?
- Apakah fakta-fakta pendukung yang cukup telah tersedia!
- Apakah fakta-fakta yang ada telah diperiksa ulang?
- Apakah perlu menambahkan informasi yang baru?

Di lain pihak, dalam penyampaian pesan-pesan bisnis, bahan-bahan yang perlu, penting,
dan relavan dengan pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan kepada pihak lain harus
diperhatikan secara seksama. Jangan sampai bahan-bahan yang tidak perlu, tidak penting,
dantidak relavan dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan ikut terkirim. Sebagai
contoh, anda ingin menyampaikan suatu pesan bisnis yang berkaitan dengan penurunan
omzet penjualan sepeda motor diwilayah jawa tengah. Dalam pembahasan tentang
penurunan omzet Penjualantersebut anda dapat menyajikan fakta pendukung yang relavan
dengan bahasan seperti mengapa omzet penjualannya menurun. Jawaban atas permasalahan
tersebut antara lain:karena semakin ketatnya persaingan akibat munculnya pesaing baru
dengan produk-produk yang baru dan menarik, pelayanan purna jual yang kurang menarik,
atau banyaknya pelanggan yang sering complain (mengadu) karena suku cadangnya sulit
diperoleh.
Pada awal pengeditan, perhatikan secara seksama pesan-pesan awal dan akhir, karena
pesan- pesan tersebut mempunyai pengaruh terbesar terhadap penerima pesan. Perhatikan
pembuka surat atau memo apakah sudah relevan, menarik, dan mengundang reaksi pembaca.
Untuk pesan- pesan yang lebih panjang, beberapa paragraph pertama mencakup subjek,
maksud, dan organisasi bahan.
1.3 Mengedit Gaya (Style) Penulisan

Setelah yakin terhadap isi dan pengorganisasian suatu pesan bisnis, langkah berikutnya
adalah memperhatikan gaya penulisannya. Pada umumnya, gaya penulisan pesan-pesan
bisnis di samping bersifat formal dengan tetap memperhatikan tata cara penulisan yang
baik sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan, namun juga tetap harus menarik perhatian
bagi penerima pesan.
Untuk lebih memahami bagaimana mengedit gaya penulisan pesanpesan bisnis, berikut
ini ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu mengedit gaya
penulisan pesan- pesan bisnis.
- Apakah pesan-pesan penting yang disampaikan sudah jelas, tidak membingungkan,
dan mudah dipahami oleh penerima pesan?
- Apakah dalam penulisan pesan-pesan bisnis telah memberikan suatu kesan yang baik
bagi penerima pesan?
- Apakah kata-kata dan frasa-frasa yang digurnakan dalam penulisan pesan-pesan bisnis
tersebut mampu menghidupkan suatu pesan, sehingga semakin menarik bagi penerima
pesan?
- Apakah transisi yang digunakan di antara kalimat telah dinyatakan secara jelas!

Di samping itu, agar penerima pesan lebih mudah memahami Suatu pesan, dapat
ditempuh berbagai cara seperti membuat judul, subjudul, sub-subjudul, indentasi, huruf
tebal,garis bawah, huruf miring, huruf berwarna, bulet, huruf bayangan, pengeblokan,
pengotakan, grafik, tabel, dan gambar. Cara-cara tersebut diharapkan dapat
mempermudah penerimapesan dalam memahami ide/gagasan pokok suatu pesan.
Dalam penulisan judul sebaiknya menggunakan huruf kapital (huruf besar) dan tebal,
sedangkan untuk penulisan subjudul maupun sub-subjudul dapat menggunakan kombinasi
huruf kapital pada awal suku kata kemudian dikuti dengan huruf kecil dan tebal.
Sementara itu, pemilihan grafik, tabel, dan ganmbar sebaiknya disesuaikan dengan pesan
yang ingin disanpaikan. Apalagi saat ini sudah tersedia alat bantu perangkat lunak
(software) komputer yang semakin canggih dan lengkap, sehingga memberikan banyak
pilihan bagi pembaca dalam menentukan pilihan yang cocok. Misalnya, dalam memilih
jenis grafik yang akan ditampilkan, apakah yang standar atau 3 dimnsi (3-D) dengan tipe
column, bar, line, radar, pie, area, scatter, surface, stock, cone, cylinder, bubble, dan
pyramid.
1.4 Mengedit Format Penulisan
Langkah terakhir dalam mengedit pesan-pesan bisnis adalah mengedit format secara
keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalah
kesalahan tulis (ketik), dan tanda baca, format penulisannya juga tidak boleh diabaikan
begitusaja. Jika format penulisannya menarik, penerima pesan akan tertarik untuk
membacanya. Sebagaimana diketahui bahwa ada beberapa bentuk format penulisan surat
menyurat yang lazim digunakan dalam dunia bisnis yaitu full-block style (bentuk lurus
penuh), semi-block style (bentuk setengah lurus), block style (bentuk lurus), indented style
(bentuk bertekuk), dan hanging paragraph style (bentuk paragraf menggantung).
Pembahasan lebih lanjut tentang format penulisan surat menyurat dapat dilihat pada bab
sebelumnya.
Di samping pemilihan format penulisannya, masalah kerapian, kebersihan (tidak penuh
coretan), dan pemilihan kertas yang berkualitas baik juga tidak boleh diabaikan begitu saja,
karena semua itu akan mejadi daya tarik tersendiri bagi pembaca untuk memberikan
tanggapan yang baik dengan segera membacanya. Di sisi lain, bagi pengirim pesan hal itu
merupakan salah satu bentuk apresiasi atau penghargaan yang baik yang diberikan oleh
pengirim pesan kepada pihak lain.
1.5 Memilih Kata Yang Tepat

Pemilihan kata merupakan cara memilih kata-kata yang akan digunakan untuk
mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam
kalimat yang disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dipahami, Anda harus
dapat memilih kata- kata dengan sebaik-baiknya. Karena itu, agar maksud penyampaian
pesan-pesan bisnis tersebut dapat tercapai, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:

 Memilih Kata-kata yang Sudah Familiar/Dikenal


Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis gunakanlah kata-kata yang sudah
dikenal,umum, dan lazim sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Jangan menggunakan
kata-kata atau istilah yang nampaknya mentereng yang justru hanya membuat bingung
pembaca. Karena itu, diperlukan suatu analisis pembaca terutama yang berkaitan dengan
latar belakang pendidikan, budaya dan pengalaman mereka. Pemahaman yang baik terhadap
latar belakang pembaca akan memberikan pengaruh baik bagi proses penyampaian pesan-
pesan bisnis. Jadi, dengan pemahaman yang baik atas latar belakang penerima, penyampaian
pesan-pesan bisnis tersebut dapat dengan mudah dipahami.

 Memilih kata-kata yang singkat


Di samping memilih kata-kata yang sudah dikenal, Anda juga harus menggunakan kata-
kata yang singkat dan tepat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata
yang singkat dan tepat, selain efisien, juga mudah dipahami oleh pembaca. Meskipun
pemilihan kata yang singkat dan tepat diperlukan, harus tetap diperhatikan berbagai kaidah
penulisan bahasa yang baik dan benar. Misalnya, dalam penggunaan kata sapaan Babak, Ibu,
Saudara, dan Anda hendaknya juga digunakan secara tepat sesuai dengan pangkat dan
kedudukan penerima pesan tersebut, apakah pangkat dan kedudukan penerima pesan (secara
struktural) lebih tinggi, sederajat, atau lebih rendah dengan pengirim pesan. Sebagai contoh,
jika seseorang mengirmkan surat kepada orang lain yang lebih tua, sebaiknya
iamenggunakan kata sapaan Bapak atau lbu, dan hindari penggunaann kata Anda. Pemilihan
dan penggunaan kata yang tepat dalam korespondensi bisnis merupakan salah satu bentuk
kearifan dan kedewasaan berpikir seseorang.
 Memilih Kata-kata yang Bermakna Tunggal
Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian sebaiknya dihindari dalam penyampaian
pesan- pesan bisnis karena penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan
terjadinyapenafsiran atau persepsi yang bermacam-macam. Akibat selanjutnya adalah
kemungkinan tidak tercapainya maksud penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut. Untuk
menghindari penafsiran yang bermacam-macam tersebut, sedapat mungkin usahakan
menggunakan kata yang memiliki makna yang jelas dan tegas. Di samping itu, juga perlu
melihat kata yang bagaimana kata tersebut digunakan dalam konteks bahasan tertentu dan
budaya di suatu wilayah atau daerah tertentu. Perhatikan bahwa adakalanya kata tertentu di
suatu daerah bermakna positif (baik), namun di daerah lain bisa bermakna negatif (kurang
baik/sopan).
1.6 Membuat Kalimat Yang Efektif

Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada


orang lain. Kalimat dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasihati, menyuruh,
dan memperingatkan seseorang, selain juga untuk mengemukakan pendapat dan
mengumumkan sesuatu. Agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami
pembaca, kalimatharus disusun secara efektif.
Apa yang dimaksud dengan kalimat yang efektif (effective sentence)? Kalimat
yang efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Karena itu, kalimat yang efektif harus
sesuai dengan kaidah bahasa (minimal memiliki unsur subjek dan predikat), singkat
(tidak berbelit-belit), serta enak dibaca dan sopan.
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan
pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Sebagaimana diketahui bahwa setiap kalimat
paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam suatu kalimat akan menjawab
pertanyaan "siapa" atau "apa" yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu
bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
Bagaimana kita mengenali subjek suatu kalimat? untuk dapat mengenali subjek suatu
kalimat, jawablah pertanyaan "siapa" atau "apa" yang dibicarakan oleh predikat. Contoh
sederhananya adalah sebagai berikut.
 Vince Gill, seorang penyanyi lagu-lagu Country, melakukan tur musik ke beberapa
kota besar di Amerika Serikat.
 Pada tanggal 26 Desember 2006, gempa bumi tektonik berkekuatan 6,9 skala Richter
melanda Nangroe Aceh Darusalam (NAD) dan Sumatera Utara.

Siapa yang melakukan tur musik ke beberapa kota besar di Amerika Serikat? Apa yang
melanda Nangroe Aceh Darusalam (NAD) dan Sumatera Utara? Jawaban atas kedua
pertanyaan tersebut merupakan subjek kalimat. Jadi, Vince Gill dan gempa bumi tektonik
adalah subjek kalimat di atas.
Predikat, biasanya kata kerja, berkaitan erat dengan subjeknya. Ia menjelaskantentang
apa yang dilakukan oleh subjek. Bagaimana Anda dapat mengenali predikat! Anda dapat
mengenali predikat dengan cara menempatkan pertanyaan "melakukan apa" setelah
subjek.
 Freddy Purwanto membeli pasta gigi di toko Pojok.
 Seorang polisi menangkap pencuri kambing.

Freddy Purwanto melakukan kegiatan apa? Seorang polisi melakukan kegiatan apa!
Jawaban atas kedua pertanyaan itu merupakan predikat dalam kalimat tersebut. Kedua
kata tersebut, membeli dan menangkap, adalah kata kerja yang melakukan tindakan
(action).
Di samping subjek dan predikat, suatu kalimat juga dapat dilengkapi dengan pelengkap
(complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa jenis
pelengkap antara lain objek langsung (direct object) dan objek tidak langsung (indirect
object). Untuk dapat mengetahui objek langsung, Anda dapat menempatkan pertanyaan
"siapa" atau "apa" setelah kata kerja. Contohnya adalah sebagai berikut.
 Jamal Mirdad menerima piala Citra.
 Mereka memilih Sumaryono sebagai ketua karang turuna.

Jamal Mirdad menerima apa? Sumaryono terpilih sebagai apa? Jawaban terhadap kedua
pertanyaan tersebut merupakan objek langsung.
Bagaimana dengan objek tidak langsung? Objek tidak langsung adalah kata benda yang
menjelaskan kepada siapa atau apa kegiatan yang dilakukan oleh kata kerja. Contohnya
adalah sebagai berikut.
 la menulis surat untuk Johny
 Majikan memberi bingkisan kepada karyawan

la menulis surat untuk siapa? Majikan memberi bingkisan kepada siapa? Jawaban
terhadap kedua pertanyaan tersebut merupakan objek tidak langsung.
Untuk membuat kalimat yang efektif, kita harus memahami pengelompokkan kalimat dan
bagaimana mengembangkan suatu paragraf. Berikut ini akan disajikan penjelasan lebih
rinci tentang pengelompokkan kalimat dan pengembangan paragraf.

1.7 Tiga Jenis Kalimat


Secara umum, ada tiga jenis kalimat yaitu kalimat tunggal/sederhana (simple sentence),
kalimat majemuk (compound sentence), dan kalimat kompleks (complex sentence).

a. Kalimat Sederhana
Kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Namun tidak menutup
kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
Contoh:
 Saya membeli buku Komendasi Bisnis di toko buko "Berkah" kemarin
 Andi mengirim pesanan buka ke konsumen

b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa
dependen. Klausa independen merupakan anak kalimat yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah anak kalimat yang
tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh. Suatu kalimat
majemuk dihubungkan dengan kata penghubung seperti "dan", "tetapi","atau" Contoh:
 Adik membeli kertas dan kakak membeli baju
 Omzet penjualan meningkat 10 persen tetapi keuntungan perusahaan menurun 15
persen

c. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen
sebagai anak kalimat. Contoh:
 Meskipun gaji tidak naik, para pegawai bekerja sebagaimana mestinya,
 Karena tuntutan kenaikan gaji tidak dihiraukan oleh majikan, karyawan melakukan
unjuk rasa ke gedung DPR

Dalam menyusun suatu kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling tepat atau
cocok dengan mikiran atau ide yang Anda miliki. Jika mempunyai dua buah ide
yangmemiliki tingkat kepentingan yang sama, Anda dapat memilih kalimat majemuk
atau penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun, jika salah satu ide memiliki
tingkat kepentingan yang lebih rendah ketimbang yang lain. Anda dapat memilih kalimat
kompleks.

1.8 Cara Mengembangkan Paragraf


Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan suatu
paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif (inductive approach)
dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu, kemudian baru dibuat
kesimpulan, sedangkan pendekatan deduktif (deductive approach) dimulai dari kesimpulan
kemudian baru diikuti dengan alasan-alasannya.
Lebih lanjut, suatu paragraf dapat dikembangkan dengan memberikan ilustrasi atau contoh,
perbandingan (persamaan dan perbedaan), pembahasan sebab-akibat, klasifikasi, dan
pembahasan pemecahan masalah.
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan ilustrasi atau contoh yang dapat
memberikan gambaran tentang ide atau gagasan umum. Pemberian contoh terhadap sesuatu
topik bahasan yang relevan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah
dipahami oleh pembaca. Contoh yang diberikan dalam penyampaian pesan bisa diambil
dari lingkungan pembacanya sendiri, supaya mereka lebih mudah mencemanya. Misalnya,
membahas teknologi komunikasi yang mengalami perkembangan cukup pesat akhir-akhir
ini. Anda dapat menambahkan contoh penggunaan telepon seluler (ponsel) dan surat
elektronik (e-mail).

b. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)


Anda dapat mengembangkan suatu paragraf dengan cara membandingkan persamaan
maupun perbedaan dari suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain. Cara pengembangan
paragraf ini memerlukan wawasan berpikir yang luas bagi penyampai pesan-pesan bisnis.
Penyampai pesan- pesan bisnis yang memiliki wawasan berpikir luas tentunya akan dapat
membuatperbandingan yang berkaitan dengan persamaan maupun perbedaan terhadap
suatu pokok bahasan tertentu. Misalnya, jika topik bahasannya adalah belanja online
(shopping online), Anda dapat mengembangkannya dengan membandingkan hal itu dengan
sistem belanja tradisional baik di pasar maupun pertokoan.

c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika mengembangkan satu paragraf, Anda dapat memfokuskan perhatian pada alasan-
alasan mengenai suatu hal. Mengapa hal tersebut harus dipilih atau dilakukan? Apa alasan
yang mendasari suatu keputusan? Mengapa suatu keputusan tidak melalui musyawarah?
Mengapa watu keputusan dianggap cacat hukum? Apa akibatnya kalau suatu keputusan
diberlakukan! Apa akibatnya kalau suatu keputusan yang baru diberlakukan dibatalkan? Apa
akibatnya kalau suatu keputusan harus ditunda? Dan masih banyak pertanyaan lain yang
dapat dikembangkan lebih lanjut. Paling tidak, pola pengembangan paragraf dengan sebab-
aibat akan membantu memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.

d. Klasifikasi
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau pengelompok ide-ide
umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus. Pola pengembangan paragraf dengan
pengelompokan ini akan mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima
pesan. Selain itu, cara pengelompokan ini juga menjadikan suatu topik bahasan menjadi lebih
terarah atau terfokus. Misalnya, jika topik balasannya tentang masalah Internet. Anda dapat
mengembangkan paragraf ke dalam beberapa subtopik sejarah Internet, pengertian Internet,
keunggulan dan kelemahan Intemet, sistem pengamanannya, serta bagaimana Internet ke
depannya.

e. Pembahasan Pemecahan Masalah


Cara lain untuk mengembangkan paragraf adalah dengan menyajikan masalah, kemudian
menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut. Cara pengembangan paragraf ini akan mampu
memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan oleh seseorang dalam pengambilan
keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi. Dengan kata lain, pola pengembangan ini
memberikan arah yang sistematis.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan memberikan pengaruh kepada
pembaca Anda adalah memusatkan ide/gagasan tunggal (kesatuan ide) untuk setiap paragraf
dan perlu tetap dijaga agar suatu paragraf singkat. Karena tidak ada ketentuan yang pasti
berapa kalimat untuk setiap paragraf, Anda dapat mengembangkan sendiri berbagai macam
variasi, jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang penting, suatu
paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, menggunakan kata-kata
transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung antara kalimat yang satu
denganyang lainnya, dan jelas.
SOAL ESAI

1. Dalam melakukan revisi atau perbaikan terhadap pesan-pesan bisnis, pada


bagian apa saja yang perlu dilakukan revisi. Sebutkan!
Jawab :
 Mengedit isi dan pengorganisasian
 Mengedit gaya (style) penulisan
 Mengedit format penulisan
 Memilih kata yang tepat
 Membuat kalimat yang
efektif (Halaman 106-107)
2. Mengapa dalam penulisan pesan pesan bisnis perlu diadakan revisi?
Jawab :
Pada dasarnya, kegiatan merevisi pesan-pesan bisnis merupakan salah satu cara untuk
meghindari atau mencegah terjadinya kesalahan atau kekeliruan baik kesalahan tulis, tanda baca,
maupun kesalahan fatal pada saat menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain. Karena
itu, kegiatan merevisi pesan-pesan bisnis harus diperhatikan secara seksama dan tidak boleh
dianggap remeh atau enteng. (halaman 106)
3. Apa persamaan dan perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan?
Jawab :
 Perbedaan
Bahasa tulis, pada umumnya, untuk mengirimkan pesan-pesan bisnis melalui menulis (writing)
suatu pesan. Sedangkan Bahasa lisan, komunikasi dengan berbicara, orang lebih senang dengan
komunikasi lisan karena relative lebih mudah, praktis (efisien), dan cepat dalam menyampaikan
bisnis.
 Persamaan
Sama-sama digunakan untuk melakukan komunikasi baik bisnis ataupun yang lainnya. Dan
Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada keterampilan sesorang dalam mengirim pesan
maupun menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis, seseorang
dapat menggunakan tulisan maupun lisan. (halaman 7)

4. Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata!
Jawab :
a) Memilih Kata-kata yang Sudah Familiar/Dikenal
b) Memilih Kata-kata yang Sudah Familiar/Dikenal
c) Memilih Kata-kata yang Bermakna Tunggal (halaman 108-109)

5. Suatu kalimat paling tidak mencakup subyek dan predikat. Jelaskan!


Jawab :
Sebagaimana diketahui bahwa setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan
predikat. Subjek dalam suatu kalimat akan menjawab pertanyaan "siapa" atau "apa"
yangdilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang
sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
Bagaimana kita mengenali subjek suatu kalimat? untuk dapat mengenali subjek suatu
kalimat, jawablah pertanyaan "siapa" atau "apa" yang dibicarakan oleh predikat. Contoh
sederhananya adalah sebagai berikut.
 Vince Gill, seorang penyanyi lagu-lagu Country, melakukan tur musik ke beberapa
kota besar di Amerika Serikat.
 Pada tanggal 26 Desember 2006, gempa bumi tektonik berkekuatan 6,9 skala Richter
melanda Nangroe Aceh Darusalam (NAD) dan Sumatera Utara.

Siapa yang melakukan tur musik ke beberapa kota besar di Amerika Serikat? Apa
yang melanda Nangroe Aceh Darusalam (NAD) dan Sumatera Utara? Jawaban atas
kedua pertanyaan tersebut merupakan subjek kalimat. Jadi, Vince Gill dan gempa bumi
tektonik adalah subjek kalimat di atas.
Predikat, biasanya kata kerja, berkaitan erat dengan subjeknya. Ia menjelaskantentang
apa yang dilakukan oleh subjek. Bagaimana Anda dapat mengenali predikat! Anda dapat
mengenali predikat dengan cara menempatkan pertanyaan "melakukan apa" setelah
subjek.
 Freddy Purwanto membeli pasta gigi di toko Pojok.
 Seorang polisi menangkap pencuri kambing.

Freddy Purwanto melakukan kegiatan apa? Seorang polisi melakukan kegiatan apa!
Jawaban atas kedua pertanyaan itu merupakan predikat dalam kalimat tersebut. Kedua
kata tersebut, membeli dan menangkap, adalah kata kerja yang melakukan tindakan
(action).
Di samping subjek dan predikat, suatu kalimat juga dapat dilengkapi dengan pelengkap
(complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa
jenis pelengkap antara lain objek langsung (direct object) dan objek tidak langsung
(indirect object). Untuk dapat mengetahui objek langsung, Anda dapat menempatkan
pertanyaan "siapa" atau "apa" setelah kata kerja. Contohnya adalah sebagai berikut.
 Jamal Mirdad menerima piala Citra.
 Mereka memilih Sumaryono sebagai ketua karang turuna.

Jamal Mirdad menerima apa? Sumaryono terpilih sebagai apa? Jawaban terhadap kedua
pertanyaan tersebut merupakan objek langsung.
Bagaimana dengan objek tidak langsung? Objek tidak langsung adalah kata benda yang
menjelaskan kepada siapa atau apa kegiatan yang dilakukan oleh kata kerja. Contohnya
adalah sebagai berikut.
 la menulis surat untuk Johny
 Majikan memberi bingkisan kepada karyawan

la menulis surat untuk siapa? Majikan memberi bingkisan kepada siapa? Jawaban terhadap
kedua pertanyaan tersebut merupakan objek tidak langsung. (halaman 109-111)
6. Dalam menulis pesan pesan bisnis, kalimat aktif lebih banyak digunakan.
mengapa demikian?
Jawab :
Kalimat aktif adalah kalimat yang ringkas tetapi jelas. Kalimat aktif juga merupakan kalimat
yang efektif maka kalimat aktif harus sesuai dengan kaidah Bahasa (minimal memiliki unsur
subjek dan predikat), singkat (tidak berbelat-belit), serta enak dibaca dan sopan. (halaman
109)
7. Apa perbedaan antara kalimat sederhana dan majemuk!
Jawab :

Kalimat Sederhana
Kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Namun tidak menutup
kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
Contohnya:
 Saya membeli buku Komendasi Bisnis di toko buko "Berkah" kemarin
 Andi mengirim pesanan buka ke konsumen

Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa
dependen. Klausa independen merupakan anak kalimat yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah anak kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh. Suatu kalimat majemuk
dihubungkan dengan kata penghubung seperti "dan", "tetapi","atau" Contoh:
 Adik membeli kertas dan kakak membeli baju
 Omzet penjualan meningkat 10 persen tetapi keuntungan perusahaan menurun 15
persen
(halaman 110-111)
8. Sebutkan beberapa karakteristik suatu paragraf yang baik!
Jawab :
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat antara yang satu dengan kalimat
yang lain. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu, sehingga makna yang
dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. berikut ini adalah ciri-ciri atau
karakteristik paragraf yang baik :
 Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan
dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok
pikiran.
 Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
 Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
 Pargraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.
 Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
9. Bagaimana anda mengembangkan suatu paragraf?
Jawab :
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan ilustrasi atau contoh yang
dapat memberikan gambaran tentang ide atau gagasan umum. Pemberian contoh
terhadapsesuatu topik bahasan yang relevan akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mudah dipahami oleh pembaca. Contoh yang diberikan dalam penyampaian pesan
bisa diambil dari lingkungan pembacanya sendiri, supaya mereka lebih mudah
mencemanya. Misalnya, membahas teknologi komunikasi yang mengalami
perkembangan cukup pesat akhir-akhir ini. Anda dapat menambahkan contoh
penggunaan telepon seluler (ponsel) dan surat elektronik (e-mail).
b. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan suatu paragraf dengan cara membandingkan persamaan
maupun perbedaan dari suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain. Cara
pengembangan paragraf ini memerlukan wawasan berpikir yang luas bagi penyampai
pesan-pesan bisnis. Penyampai pesan- pesan bisnis yang memiliki wawasan berpikir luas
tentunya akan dapat membuat perbandingan yang berkaitan dengan persamaan maupun
perbedaan terhadap suatu pokok bahasan tertentu. Misalnya, jika topik bahasannya
adalah belanja online (shopping online), Anda dapat mengembangkannya dengan
membandingkan hal itu dengan sistem belanja tradisional baik di pasar maupun
pertokoan.

c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika mengembangkan satu paragraf, Anda dapat memfokuskan perhatian pada
alasan- alasan mengenai suatu hal. Mengapa hal tersebut harus dipilih atau dilakukan?
Apa alasan yang mendasari suatu keputusan? Mengapa suatu keputusan tidak melalui
musyawarah? Mengapa watu keputusan dianggap cacat hukum? Apa akibatnya kalau
suatu keputusan diberlakukan! Apa akibatnya kalau suatu keputusan yang baru
diberlakukan dibatalkan? Apa akibatnya kalau suatu keputusan harus ditunda? Dan
masih banyak pertanyaan lain yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Paling tidak, pola
pengembangan paragraf dengan sebab-aibat akan membantu memberikan arah yang
jelasterhadap suatu pokok bahasan tertentu.

d. Klasifikasi
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau pengelompok
ide- ide umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus. Pola pengembangan paragraf dengan
pengelompokan ini akan mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun
penerima pesan. Selain itu, cara pengelompokan ini juga menjadikan suatu topik
bahasanmenjadi lebih terarah atau terfokus. Misalnya, jika topik balasannya tentang
masalah Internet. Anda dapat mengembangkan paragraf ke dalam beberapa subtopik
sejarahInternet, pengertian Internet, keunggulan dan kelemahan Intemet, sistem
pengamanannya, serta bagaimana Internet ke depannya.

e. Pembahasan Pemecahan Masalah


Cara lain untuk mengembangkan paragraf adalah dengan menyajikan masalah,
kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut. Cara pengembangan paragraf
ini akan mampu memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan oleh seseorang
dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi. Dengan kata
lain, pola pengembangan ini memberikan arah yang sistematis. (halaman 111-112)

10. Apa yang menjadi kendala dalam penulisan surat surat bisnis?
Jawab :
Menulis pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat pribadi (personal),
sepertimenulis surat kepada orang tua, saudara sekandung, keluarga dekat, atau teman.
Menulis surat bisnis tidak bisa sekali jadi. Lagi pula, menulis surat bisnis bukanlah seperti
permainan sulap, sim salabim langsung jadi. Karena itu, untuk membuat surat bisnis yang
baik perlu proses persiapan yang cukup matang mulai dari tahap perencanaan penulisan
draft hingga tahap penelaahan ulang atau revisi pesan-pesan bisnis.
Bagaimana tahapan dalam menulis pesan-pesan bisnis? Tahap awal yang
perludiperhatikan dalam menulis pesan-pesan bisnis adalah mempersiapkan draft atau
konsepdasar pesan bisnis yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Apabila penulisan
draftrelah diselesaikan, selanjutnya perlu dilakukan penelaahan (review) dan perbaikan
ulang,baik dari sudut isi (substansi) maupun pengorganisasian pesan, gaya (style) bahasa
yangdigunakan, susunan tata bahasa, penggunaan tanda baca, serta format penulisannya.
(halaman 106)
Bahan Diskusi

1. Dalam melakukan proses revisi, menurut Anda pada tahap mana yang paling
penting, apakah pada tahap melakukan editisi dan pengorganisasiannya,
mengedit gaya penulisannya, atau mekanika dan format penulisannya.
Jelaskan!
Jawab:
Menurut pendapat kami, tahap yang paling penting adalah pada tahap editisi dan
pengorganisasiannya. Karena, tahap tersebut adalah tahap yang paling awal dilakukan
dalam melalukan revisi . Karena, tahap ini dilakukan Untuk mengevaluasi efektivitas
suatu pesan bisnis secara menyeluruh, semua dokumen harus dibaca terlebih dahulu
dengan cepat. Pada saat melakukan penelaahan ulang (review), perhatian harus
dipusatkan pada isi (substansi), pengorganisasian, dan alur penulisan pesan-pesan bisnis
tersebut. (halaman 106)
2. Dalam kenyataan terlihat bahwa suatu paragraf ada yang hanya terdiri atas
sebuah kalimat saja. Bahkan tak jarang dijumpai bahwa ada yang membuat
sebuah paragraf dalam satu lembar halaman penuh. Menurut Anda, bagaimana
suatu paragraf itu harus disusun. Jelaskan!
Jawab:
Menurut pendapat kami, tidak semua kumpulan kalimat dapat dikatakan sebagai
sebuah paragraf, dan tidak semua paragraf dapat dikatakan sebagai paragraf yang baik.
Kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan memenuhi persyaratan tertentu sajalah
yang dapat dikatakan sebuah paragraf. Paragraf yang baik hendaklah memenuhi
persyaratan: kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan urutan. Paragraf hendaknya hanya
memuat satu kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya memiliki unsur kelengkapan,
yaitu memiliki beberapa kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau contoh-
contoh. Selain itu, kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut hendaknya benar-
benar saling berhubungan.
Suatu paragraf juga memiliki cara mengembangkan paragraf yaitu :
 Ilustrasi
 Perbandingan (persamaan dan perbedaan)
 Pembahasan sebab – akibat
 Klasifikasi
 Pembahasan pemecahan
masalah
3. Menurut Anda, diantara beberapa cara pengembangan paragraf yang ada,
cara mana yang paling baik? Jelaskan apa alasannya!
Jawab:
Menurut pendapat kami, cara yang paling baik adalah pembahasan sebab akibat.
Karena, ketika mengembangkan suatu paragraf, anda dapat memfokuskan perhatian pada
alasan- alasan mengenai suatu hal. Mengapa hal tersebut harus dipilih atau dilakukan.
Apaalasan yang mendasari suatu keputusan? Mengapa suatu keputusan tidak melalui
musyawarah? Mengapa watu keputusan dianggap cacat hukum? Apa akibatnya kalau
suatu keputusan diberlakukan! Apa akibatnya kalau suatu keputusan yang baru
diberlakukan dibatalkan? Apa akibatnya kalau suatu keputusan harus ditunda? Dan
masih banyak pertanyaan lain yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Paling tidak, pola
pengembangan paragraf dengan sebab-aibat akan membantu memberikan arah yang
jelasterhadap suatu pokok bahasan tertentu. (Halaman 112).
Online

1. Kunjungi sebuah situs yang beralamat di http://www.refdesk.com Anda akan dapat


menemukan banyak sumber informasi baik yang berkaitan dengan ensiklopedia, kamus, atlas,
suratkabar virtual, atau sejumlah search engine. Pilih salah satu artikel yang menarik bagi Anda,
selanjutnya analisis apa kelemahan artikel tersebut dilihat dari sisi pengorganisasiannya.
Jawab :

OOK OF THE MONTH

Get the Book!

CASTE: The Origin of Our Discontents


By Isabel Wilkerson
2020

This new book about American racism has received a lot of notice, and rightly so. Although itis
a big book, it is quite quick to read. The reader’s challenge is to fathom how a rigid hierarchy
of human beings is so tightly entwined in our history and our present culture. America pays a
steep price for a caste system that runs counter to its stated ideals. Social cohesion, economic
progress, and even our health is affected by this not-so-hidden hatred.

As an epilogue, the author directs us to serve a moral duty to develop empathy. It is not enough
to be only tolerant. One must work to educate oneself to understand others' experience from
their perspective and act when one sees another person treated unfairly. Eachtime a person
reaches across the caste and makes a connection, it helps to break down the caste. It could be as
simple as loving our neighbors — ALL of our neighbors.

Menurut analisis kami, kelemahan dari artikel ini adalah dari keseimbangan suatuartikelnya
tersebut. Artikel apakah termasuk artikel yang umum atau yang khusus.

2. Kunjungi search engine Yahoo di http://www.yahoo.com. Pilih salah satu artikel yang menarik
bagi Anda baik yang menyangkut masalah politik, ekonomi- bisnis, atau lainnya. Menurut Anda
apa pendekatan yang digunakan dalam penulisan tersebut?

Viral Tukang Gorengan Mirip Vino G Bastian


Rochimawati, Aiz Budhi
Jum, 5 Februari 2021 10.23 PM·Bacaan 1 menit

VIVA – Media sosial khususnya Instagram tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto
yang menampilkan seorang pria tengah berjualan gorengan. Hal yang menarik perhatian dalam
foto tersebut adalah, wajah penjual gorengan itu mirip dengan aktor Vino G Bastian.
Foto itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram @dagelan. Dalam foto itu, penjual
gorengan tersebut tampak mengenakan baju berwarna hitam dan tersenyum ke arah kamera.
Sekilas, wajah pria itu memang mirip dengan Vino G Bastian. Cek di sini lengkapnya.
“Kacau emang efek pandemi. Semangat ya Bang @vinogbastian ????????: WashalFalah /
Twitter,” bunyi caption dalam unggahan tersebut dikutip VIVA, Jumat, 5 Februari 2021.
Sontak saja, unggahan tersebut mendapat banyak respons dari warganet. Hingga artikel ini
dibuat, unggahan itu sudah mendapat lebih dari 270 ribu like, dan mendapat lebih dari empat
ribu komentar.
Para warganet tampak memberi beragam komentar dalam unggahan tersebut, ada juga dari
mereka yang memberi komentar lucu.
“Ya ampun babang
vino.” “Vino g kasian.”
“Vino gada kepastian.”
Diketahui, ini bukan kali pertama ada masyarakat yang mirip dengan artis. Beberapa waktu
yang lalu, ada seorang pria bernama Dimas Ramadhan yang mendadak viral karena
wajahnyamirip dengan Raffi Ahmad.
Saat ini, Dimas telah menjelma menjadi orang terkenal dan kerap muncul di berbagai acara
televisi dan konten YouTube. Dimas pun sudah memiliki banyak penggemar

Menurut pendapat kami, artikel ini menggunakan Pendekatan deduktif (deductive approach)
adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang
kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering
digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang
khusus.
1. Penyampaian pesan-pesan bisnis dapat menggunakan pendekatan langsung dan tidak
langsung. Silahkan kunjungi alamat berikut ini:
http://faculty.winthrop.edu/kosterj/WRIT465/management/directapproach.htm
Berdasarkan artikel tersebut, apa yang membedakan pendekatan langsung
dengan pendekatan tidak langsung dalam penyampaian pesan-pesan bisnis?
 Ketika Anda menggunakan pendekatan langsung, ide utama (seperti rekomendasi,
kesimpulan, atau permintaan) muncul di "atas" dokumen, diikuti oleh bukti. Ini adalah
argumen deduktif.
 Dalam pendekatan tidak langsung, bukti disajikan pertama, oleh karena itu mengarah
pada gagasan utama. Ini adalah argumen induktif.
2. Pada umumnya, dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis yang tidak menyenangkan
(bad news), orang cenderung memilih pendekatan tidak langsung. Kunjungi alamat situs
berikut ini: http://getinternationalclients.com/cross-cultural-communication-web-tools-
polite-is-an-indirect-approach/ berdasarkan artikel tersebut, mengapa menggunakan
pendekatan tidak langsung?
Jawab :

Karena bukti disajikan pertama, oleh karena itu mengarah pada gagasan utama. Maka disebut
pendekatan tidak langsung.

3. Kunjungi alamat situs (situs web) di http://www.telexic.com/ew/Types/business.html.


Pertanyaan :
a. Berdasarkan situs tersebut, bagaimana penulisan surat-surat bisnis secara efektif?
b. Sebutkan dan jelaskan secara singkat beberapa komponen penting dalam sebuah
surat bisnis?
Jawab :

25
6. Kunjungi alamat situs di
http://writting.colostate.edu/references/documents/bletter/indexs
.html.
Pertanyaan :
a. Berdasarkan alamat situs tersebut, sebutkan beberapa prinsip penting
dalam penulisan surat bisnis yang efektif!
b. Apa tjuan penulisan surat-surat bisnis? Jelaskan!
Jawab :

26
27

Anda mungkin juga menyukai