a)agar tidak terkesan menngurui atasan melainkan dengan sopan yaitu dengan cara
merangkai kalimat yang sopan dan santun seperti :
“Terima kasih atas notula yang telah bapak sampaikan kepada saya, jika berkenan saya ingin
menyampaikan bahwa ada beberapa kalimat yang tidak saya dapat rumuskan, jika berkenan
saya bapak ingin memberikan tambahan catatan agar notula dapat saya rumuskan dengan
maksimal”.
b) .Cari Waktu Yang Tepat
Jangan memilih sembarang momen untuk menegur atasan.
Coba cari waktu yang tepat untuk menegur atasanmu.
Jangan sampai menegur sikap Bos yang keterlaluan ketika ia sedang banyak pikiran. Malah
diri sendiri nanti yang kena semprot.
c) Tunjukkan sikap hormat
Tunjukkan sikap yang menghargai. Meskipun atasan kamu menghiraukanmu, tetap tunjukkan
sikap yang hormat dan sopan.Jangan gunakan kritik yang menjatuhkan, atau melontarkan
kata-kata yang tidak pantas. Bagaimanapun ia tetaplah atasan. Pikirkan saja kembali bahwa
semua orang bisa keliru. Kesalahan itu wajar dan sangat manusiawi. Berikan empati. Karena
akan tiba suatu saat ketika kamu yang akan menjadi bos.
d)Menjaga sikap
Mengutip Max Monroe, cara terbaik agar suasana tetap dingin adalah bila semua argumen
diberikan dalam keadaan yang tenang. Tahan semua emosi yang terpendam kala
menyampaikan teguran. Sampaikan semua yang sudah dipersiapkan dengan sikap tenang dan
terperinci. Jika emosimu meluap, maka kondisi argumen sudah tidak lagi kondusif dan malah
keadaan akan memburuk bagi semuanya. Coba redam emosi dan ingatkan diri sendiri untuk
tetap tenang.
2)Menggali Alasan
Dalam beberapa kasus, seorang karyawan mungkin memiliki alasan tertentu yang mendasari
performanya yang buruk. Jika Anda merasa bahwa karyawan tersebut memiliki bakat dan
kemampuan untuk melakukan pekerjaannya, maka akan lebih baik bila Anda mengungkap
alasan sebenarnya mengapa kinerjanya yang ia tunjukkan menjadi berkurang. Diskusikan
masalah kinerja dengan karyawan dan kemudian tanyakan apakah ada masalah pribadi yang
dapat menyebabkan hasil kerja yang kurang. Kritik yang membangun tidak akan efektif jika
tidak berusaha untuk sampai ke inti masalah dan menawarkan saran tentang cara
memecahkan masalah.
2. A. Keterampilan Merevisi
Menulis pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat kepada saudara kandung, orang
tua, atau teman akrab. Menulis surat bisnis tidak bisa ditulis sekali jadi. Menulis surat bisnis
bukanlah permainan sulap, bim salabim langsung jadi. Untuk membuat surat bisnis yang baik
perlu suatu proses yang cukup. Apabila penulisan draft telah diselesaikan, masih diperlukan
penelaahan (review) dan perbaikan lagi, baik dari sudut isi maupun pengorganisasian, gaya
(style) bahasa yang digunakan, susunan bahasa, serta format penulisannya :
Pada fase awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal
dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap audiens.
Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan
reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf pertama
mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
Di samping itu, untuk lebih memudahkan audiens Anda menangkap pesan-pesan Anda, maka
perlu dibuat judul, sub-subjudul, indentasi, huruf tebal, garis bawah, huruf miring, huruf
berwarna, tabel, gambar, dan sejenisnya.
3. Mengedit Format
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan-pesan bisnis adalah mengedit format secara
keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan-
kesalahan tulis, dan tanda baca, maka format penulisannya tidak boleh diabaikan begitu saja.
Kalau format penulisannya menarik, maka audiens Anda akan senang membacanya. Terlebih
lagi, format penulisan yang ditata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang
digunakan berkualitas baik.
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan
susunan, dan kelogisan. Sebagaimana Anda ketahui bahwa senap kalimat paling tidak terdiri
atas subjek dan predikat. Masing-masing subjek dalam suatu kalimat akan menjawab
pertanyaan "siapa" atau "apa yang dilakukan oleh kata kerja. Subjek (subject) merupakan
topik suatu bahasan atau sesuatu-yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
Bagaimana Anda dapat mengenali subjek suatu kalimat? Untuk dapat mengenali subjek suatu
kalimat, Anda dapat mengajukan pertanyaan "siapa" atau "api" sebelum kata kerja. Sebagai
contoh sederhana adalah sebagai berikut:
Siapa penyanyi ternama di Amerika Serikat? Siapa yang berbelanja di Pasar Klewer Solo?
Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut merupakan subjek kalimat. Jadi, Johni Mathis dan
Sumami adalah subjek suatu kalimat.
Predikat (predicate) biasanya kata kerja, berkaitan erat dengan apa yang menjadi subjeknya.
Ia menjelaskan tentang apa yang dilakukan oleh subjek. Bagaimana Anda dapat mengenali
predikat? Anda dapat mengenali predikat iengan cara mengaJukan pertanyaan "melakukan
apa" setelah subjek.
Manto melakukan kegiatan apa? Seorang polisi melakukan kegiatan apa? Jawaban atas kedua
pertanyaan tersebut merupakan predikat dalam kalimat tersebut. Kedua kata tersebut,
membeli dan menangkap, adalah kata. kerja yaitu suatu kata yang melakukan tindakan
(action).
Di samping subjek dan predikat, suatu kalimat dapat dilengkapi dengan pelengkap
(complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa jenis pelengkap
antara lain objek langsung (direct object) dan objek tik langsung (indirect object). Untuk
dapat mengetahui objek langsung, Anda dapat mengajukan pertanyaan "siapa" atau "apa'
setelah kata kerja. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:
Jamal Mirdad menerima apa? Sumaryono terpilih sebagai apa? Jawaban terhadap kedua
pertanyaan tersebut, merupakan objek langsung.
Bagaimana dengan objek tak langsung? Objek tak langsung adalah kata benda yang
menjelaskan kepada siapa atau kegiatan apa yang dilakukan oleh kata kerja. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:
la menulis surat untuk siapa? Majikan mernberi bingkisan kepada siapa? Jawaban terhadap
kedua pertanyaan tersebut merupakan objek tak langsung.
a. Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana (simpk sentence) hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah
predikat. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik
langsung maupun tak langsung.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majernuk (compound sentence) berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak
mernpunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan anak kalimat yang dapat berdiri
sendiri atau mernpunyai pengertian yang utuh. Sedangkan klausa dependen adalah anak
kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh. Suatu
kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung i dan, tetapi, atau.
c. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks (complex sentence) berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih
klausa dependen.
Dalam menyusun suatu kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling tepat atau sesuai
dengan pernikiran atau ide yang Anda miliki. Jika Anda mempunyai dua buah ide yang
memiliki tingkat kepentingan yang sama, maka Anda dapat memilih kalimat majernuk atau
penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun, jika salah satu ide memiliki tingkat
kepentingan yang lebih rendah ketimbang yang lain, maka Anda dapat memilih kalimat
kompleks.
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat menggunakan suatu ilustrasi atau contoh
yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan urnum.
c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika Anda mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat memfokuskan perhatian. pada
alasan-alasan terhadap sesuatu hal. Mengapa sesuatu hal. tersebut harus dipilih atau
dilakukan? Apa alasan yang mendasari suatu keputusan?
d. Klasifikasi
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara. melakukan klasifikasi atau pengelompokan ide-
ide urnum ke dalam ide-ide yang lebih khusus.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan pengaruh yang Anda berikan
kepada audiens adalah dengan memusatkan ide/gagasan tunggal (kesatuan ide) untuk setiap
paragraf dan perlu tetap dijaga agar suatu parag penulisannya singkat saja. Oleh karena tidak
ada ketentuan secara pasti bera kalimat untuk setiap paragraf, maka Anda dapat
mengembangkan sendid berbagai macam variasi, jangan terlalu singkat namun juga jangan
terlalli panjang. Yang penting suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan
yang utuh, jelas, dan menggunakan kata-kata transisi sebagai penghubung antara kalimat
yang satu dengan yang lainnya.
Contoh revisi pesan bisnis :
Terima kasih atas surat anda tertanggal 10 April 2006 yang bermaksud agar kami mengganti
sepatu yang anda pesan dengan model sepatu yang lain.
Perlu anda ketahui bahwa kami menganjurkan kepada konsumen untuk mencoba mengenakan
sepatu yang baru dibelinya untuk berjalan beberapa saat guna memastikan kesesuaian ukuran
dan merasakan kenyamanannya. Apabila anda menghendaki model dan ukuran yang berbeda,
kami segera mengirimkannya setelah sepatu yang kurang sesuai dikembalikan.
Pada sepatu yang anda kembalikan kami mendapati noda lumpur pada solnya dan goresan
pada haknya. Seandainya sepatu yang anda kembalikan kami terima tanpa noda tersebut,
kami bersedia menggantinya. Oleh karena itu. dengan menyesal kami tidak dapat memenuhi
permintaan anda.
Model Black Stancy merupakan sepatu prodük kebanggaan kami dengan kualitas terbaik
yang terjamin terbuat dari kulit pilihan, tahan lama, dan nyaman dipakai.
Meskipun kami tidak dapat memenuhi permintaan anda, kami harap anda dapat memahami
alasan kami, dan kami berharap anda tetap bersedia membeli produk-produk kami yang lain
pada waktu yang akan datang. Bersama ini kami sertakan kupon diskon yang dapat anda
gunakan apabila anda membeli sepatu di toko pengecer resmi prodük kami.
3.
Perbedaan
Persamaan , wawancara virtual dan tatap muka sama sam untuk wawancara merekrut
karyawan , untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber, Wawancara dilakukan
dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber
4.a) Pengertian Pesan Ruti,
Pesan rutin adalah pesan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis sehari-hari yang berulang,
perlu dilakukan atau dijawab secepatnya, Pesan rutin sangat beragam dengan menggunakan
pendekatan langsung seperti; surat masuk, surat keluar, memo, yang berisi pesanan barang,
keluhan, rekomendasi, permintaan informasi, kredit, penawaran.
b) Pesan berita baik adalah pesan-pesan bisnis yang memberikan kesan positif dan
menyenangkan kepada pihak lain. Melalui pesan-pesan Good News dan Goodwill, para
pelaku bisnis dapat melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan dan menjaga
hubungan yang baik dengan para pelanggan ,klien, karyawan/pegawai, dan masyarakat public
pada umumnya.
5. Laporan singkat ,
Mahasiswa FEB untar melakukan company visit terhadap perusahaan A, Mahasiswa UNTAR
untuk mendapatkan sejumlah informasi tentang produksi kripik kentang ,mahasiswa sudah
melakukan kunjungan dengan baik serta menerapkan SOP kunjungan pabrik sesuai aturan .
Kita mengeluarkan biaya untuk menjamu dosen dan mahasiswa dengan coffee break dan
menyajikan kripik kentang untuk dicoba.Setelah kunjungan berakhir, dikahiri sesi games
guna meningkat kan rasa solidaritas yang baik.
Dokumen yang dilampirkan :
1,Bukti laporan
2.Foto kegiatan
3.dan laporan anggaran dana Pemberian hadiah