Internasional
Abstrak:
Abstract:
BAB I
Pendahuluan
1.Latar belakang
Globalisasi merupakan proses integrasi ekonomi, sosial, dan budaya antarnegara yang
terjadi akibat perdagangan bebas, investasi asing, dan pertukaran informasi yang semakin
luas. Globalisasi telah memberikan banyak manfaat bagi negara-negara yang terlibat di
dalamnya, seperti pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Namun, globalisasi juga telah menimbulkan berbagai masalah, seperti
kesenjangan ekonomi antarnegara dan tingkat kemiskinan yang tinggi di beberapa negara.
2.Perumusan masalah
3.Tujuan
4.Tinjauan Pustaka
1. "Globalization and the State: Continuity and Change in the Role of Government"
karya David Held dan Anthony McGrew (2003) yang menjelaskan bagaimana
globalisasi telah mempengaruhi peran pemerintah dalam membentuk hubungan
ekonomi internasional, serta bagaimana pemerintah telah menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut.
4. "Exchange Rate Regimes and the Stability of International Monetary Systems" karya
Paul Krugman (2000) yang membahas tentang berbagai macam sistem pertukaran
mata uang yang ada, serta bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi pertukaran
mata uang melalui kebijakan yang ditetapkan.
5. "Economic Globalization and the Role of the State: Challenges and Perspectives"
karya Ha-Joon Chang (2008) yang mengulas tentang bagaimana globalisasi ekonomi
telah mempengaruhi peran pemerintah dalam membentuk hubungan ekonomi
internasional, serta bagaimana pemerintah dapat memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan masyarakat.
5.Metode penelitian
2. Populasi dan sampel: Populasi penelitian adalah literatur yang terkait dengan
globalisasi dan peran pemerintah dalam membentuk hubungan ekonomi internasional.
Sampel penelitian adalah literatur yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan
relevansi dengan masalah penelitian yang dibahas.
4. Analisis data: Setelah data dikumpulkan, peneliti akan melakukan analisis terhadap
literatur yang ditemukan dengan cara membaca dan mencatat informasi yang relevan
dengan masalah penelitian yang dibahas. Peneliti akan mengelompokkan informasi
tersebut berdasarkan tema atau topik yang sama, dan akan mengidentifikasi tren atau
pola yang muncul dari literatur yang ditemukan. Hasil analisis akan ditampilkan
dalam bentuk tabel dan narasi.
BAB II
Pembahasan
2.1 peran pemerintah Indonesia dalam membentuk hubungan ekonomi internasional di era
globalisasi.
Pemerintah Indonesia harus dapat mengelola arus modal yang masuk ke dalam negeri
dengan baik, agar dapat meningkatkan investasi di dalam negeri. Pemerintah juga harus dapat
mengelola tenaga kerja dengan baik, dengan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal
agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing, serta memberikan perlindungan terhadap
tenaga kerja lokal dengan menetapkan aturan yang sesuai. Pemerintah Indonesia juga harus
dapat memfasilitasi perdagangan internasional dengan cara menghapus hambatan-hambatan
yang ada, seperti tarif, kuota, dan non tarif. Pemerintah juga harus dapat memperhatikan
perdagangan internasional yang adil, serta memberikan peluang yang sama bagi semua
negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Pemerintah Indonesia juga
harus dapat mengelola masalah yang timbul dari arus modal dan tenaga kerja yang masuk ke
dalam negeri, serta memfasilitasi perdagangan internasional yang adil bagi semua negara,
agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Pemerintah juga harus
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengelola arus modal dan tenaga
kerja dengan baik, serta memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja lokal dengan
menetapkan aturan yang sesuai.
Kedua, kekuatan ekonomi merupakan faktor lain yang mempengaruhi peran pemerintah
Indonesia dalam membentuk hubungan ekonomi internasional. Negara-negara dengan
kekuatan ekonomi yang lebih besar , seperti Jepang dan Amerika Serikat, memiliki
kemampuan yang lebih besar dalam mempengaruhi kebijakan ekonomi internasional. Hal ini
menyebabkan peran pemerintah Indonesia dalam membentuk hubungan ekonomi
internasional tidak sama dengan negara-negara tersebut. Pemerintah Indonesia harus lebih
bijaksana dalam mengelola hubungan ekonomi dengan negara-negara tersebut, seperti dengan
meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. Ketiga, kebijakan ekonomi
yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia juga mempengaruhi peran pemerintah Indonesia
dalam membentuk hubungan ekonomi internasional. Negara-negara dengan kebijakan
ekonomi yang lebih liberal, seperti Amerika Serikat, memiliki kemampuan yang lebih besar
dalam mempengaruhi kebijakan ekonomi internasional. Hal ini menyebabkan peran
pemerintah Indonesia dalam membentuk hubungan ekonomi internasional tidak sama dengan
negara-negara tersebut. Pemerintah Indonesia harus lebih bijaksana dalam mengelola
hubungan ekonomi dengan negara-negara tersebut, seperti dengan menjadi anggota World
Trade Organization (WTO) dan meningkatkan integrasi ekonomi dengan negara-negara
ASEAN.
2.3 dampak dari peran pemerintah dalam membentuk hubungan ekonomi internasional
terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di negara Indonesia
Pemerintah Indonesia juga harus dapat memfasilitasi perdagangan internasional dengan cara
menghapus hambatan-hambatan yang ada, seperti tarif, kuota, dan non tarif. Pemerintah juga
harus dapat memperhatikan perdagangan internasional yang adil, serta memberikan peluang
yang sama bagi semua negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi akan terjadi jika pemerintah mampu mengelola arus modal,
tenaga kerja, dan perdagangan internasional dengan baik. Selain pertumbuhan ekonomi,
peran pemerintah dalam membentuk hubungan ekonomi internasional juga akan berdampak
pada kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Pemerintah harus dapat mengelola arus modal
dan tenaga kerja dengan baik, sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja di dalam negeri,
serta memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja lokal dengan menetapkan aturan yang
sesuai.
2.4 pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional, investasi asing, dan
pertukaran mata uang terhadap hubungan ekonomi internasional indonesia
Kebijakan pemerintah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hubungan ekonomi internasional Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam bidang
perdagangan internasional, investasi asing, dan pertukaran mata uang sangat berpengaruh
terhadap hubungan ekonomi internasional Indonesia. Pertama, kebijakan pemerintah dalam
bidang perdagangan internasional akan mempengaruhi volume perdagangan Indonesia
dengan negara lain. Jika pemerintah menetapkan kebijakan yang memfasilitasi perdagangan
internasional, seperti menghapus hambatan-hambatan yang ada, maka volume perdagangan
Indonesia dengan negara lain akan meningkat. Sebaliknya, jika pemerintah menetapkan
kebijakan yang menghambat perdagangan internasional, seperti menaikkan tarif atau
menetapkan kuota, maka volume perdagangan Indonesia dengan negara lain akan menurun.
Kedua, kebijakan pemerintah dalam bidang investasi asing akan mempengaruhi tingkat
investasi asing di Indonesia. Jika pemerintah menetapkan kebijakan yang menarik bagi
investor asing, seperti menghapus hambatan-hambatan yang ada atau memberikan insentif
fiskal, maka tingkat investasi asing di Indonesia akan meningkat. Sebaliknya, jika pemerintah
menetapkan kebijakan yang menghambat investasi asing, seperti menaikkan pajak atau
menetapkan aturan yang sulit dipahami, maka tingkat investasi asing di Indonesia akan
menurun.
Kedua, struktur ekonomi merupakan faktor lain yang mempengaruhi perbedaan peran
pemerintah dalam membentuk hubungan ekonomi internasional. Negara-negara yang
memiliki struktur ekonomi yang terfokus pada sektor industri, seperti Jepang atau Korea
Selatan, biasanya memiliki peran yang lebih aktif dalam membentuk hubungan ekonomi
internasional, karena memiliki keunggulan komparatif di bidang industri. Sedangkan negara-
negara yang memiliki struktur ekonomi yang terfokus pada sektor pertanian atau sumber daya
alam, seperti Indonesia atau Vietnam, biasanya memiliki peran yang lebih pasif dalam
membentuk hubungan ekonomi internasional, karena ketergantungan terhadap ekspor produk
pertanian atau sumber daya alam. Ketiga, posisi geografis merupakan faktor lain yang
mempengaruhi perbedaan peran pemerintah dalam membentuk hubungan ekonomi
internasional. Negara-negara yang terletak di lokasi strategis, seperti Singapura atau Hong
Kong, biasanya memiliki peran yang lebih aktif dalam membentuk hubungan ekonomi
internasional, karena posisi geografisnya yang menjadi titik transit bagi perdagangan
internasional. Sedangkan negara-negara yang terletak di daerah terpencil, seperti Papua
Nugini atau Vanuatu, biasanya memiliki peran yang lebih pasif dalam membentuk hubungan
ekonomi internasional, karena keterisoliran geografis yang dimilikinya.
Kesimpulan
Agustina, R. | J., & Stie Mikroskil. (2014). PENGARUH EKSPOR, IMPOR, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN TINGKAT
INFLASI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA. In Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil (Vol. 4).
Asian.Sri.PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN EKSPOR
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR
Bisnis, J., Manajemen, D., & Citra Pratama, Y. (2014). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMISKINAN DI INDONESIA (Vol. 4, Issue 2).
Dewi.Dimensi Baru Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan Melalui Pembangunan
Hukum di Indonesia.2006
Dinamika, J., Pembangunan, E., Cahyaningtyas, D. P., Aminata, J., Soedharto, J., & Semarang, T. (2020).
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN NEGARA-
NEGARA ANGGOTA APEC. In JDEP (Vol. 3, Issue 3).
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dinamika_pembangunan/index
garuda1356416. (n.d.).
Indarti, N., & Rostiani, R. (2008). INTENSI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA: STUDI PERBANDINGAN ANTARA
INDONESIA, JEPANG DAN NORWEGIA 1. In Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Vol. 23, Issue 4).
Nurrohim, M., Ekonomi Pembangunan, J., Ekonomi, F., & Negeri Semarang, U. (2013). 351 EDAJ 2 (4)
(2013) Economics Development Analysis Journal ANALISIS KAUSALITAS VOLATILITAS NILAI TUKAR
MATA UANG DENGAN KINERJA SEKTOR KEUANGAN DAN SEKTOR RILL. Dipublikasikan.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Priya, A., Muhamad, P., & Syairozi, I. (2019). ANALISIS PERAN BELANJA MODAL DAN INVESTASI SWASTA
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA DAMPAKNYA PADA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. In
EKOBIS (Vol. 20, Issue 1).
Radifan, F., Ekonomi Pembangunan, J., Ekonomi, F., & Negeri Semarang, U. (2014). Economics
Development Analysis Journal FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CRUDE PALM OIL
INDONESIA DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Rosita Arini, P. S., Wulan Kusuma, M., & YKPN Yogyakarta, S. (2019). PENGARUH BELANJA MODAL DAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP INVESTASI SWASTA DI INDONESIA DENGAN PERTUMBUHAN
EKONOMI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING THE EFFECT OF CAPITAL EXPENDITURE AND ORIGINAL
LOCAL GOVERNMENT REVENUE ON PRIVATE INVESTMENT IN INDONESIA WITH ECONOMIC GROWTH
AS INTERVENING VARIABLE. 5(1).
Studi, P. (2006). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA DI INDONESIA.
Suardikha Natha, K. (n.d.). E-Jurnal EP Unud, 5[5]: 578-597 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EKSPOR PAKAIAN JADI INDONESIA KE NEGARA JEPANG TAHUN 1990-2013 Vitiya
Lovely 1.
Syahputra, R., Kunci, K., Tukar, N., Pajak, P., & Ekonomi, P. (n.d.). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia (Vol. 1, Issue 2).
Syari’ah, F., Hukum, D., Sunan, U., & Yogyakarta, K. (2014). Peranan Pemerintah Daerah Melindungi Produk
Lokal Menghadapi Globalisasi Udiyo Basuki (Vol. 6, Issue 1). http://www.kemendag.go.id/
Zulaikha, S., Jurai, S., & Metro, S. (n.d.). PENGARUH GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP HUKUM EKONOMI
ISLAM DI INDONESIA.
Zurliani, Sri. ANALISIS PERAN PEMERINTAH DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI PEKANBARU
(STUDI KASUS PADA SUB-SEKTOR KERAJINAN)