Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SAFRIL DN

STAMBUK : B20119035
KELAS : A SOSIOLOGI
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PEMBUNGUNAN

Hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan nasional mencakup semua
dimensi dan aspek kehidupan,termasuk perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.Modal terbesar dalam pembangunan
adalah masyarakat atau penduduk. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan
kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang
sehingga menunjang kehidupan bangsa.Pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan
melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan dengan meningkatkan kualitas masyarakat
sejak usia dini dengan pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan
tentang perawatan, pengasuhan, dan perkembangannya.
Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa ilmu atau pengetahuan sosiologi sangat bermanfaat
untuk kehidupan sehari-hari,misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada
tahapan perencanaan, pencarian, penerapan, dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap
perencanaan, hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap
evaluasi. Adapun pada tahap penerapan, ilmu sosiologi dapat digunakan sebagai identi kasi
terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial
tersebut, kita dapat mengetahui unsurunsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang
menghambar
Hingga saat ini, konsep pembangunan telah menjadi ideologi yang menggambarkan kegiatan-
kegiatan dalam upaya mengejar pertumbuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Indeks ekonomi lainnya yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan
pembangunan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita atau GNP per
kapita. Pembangunan ekonomi pada masa lampau juga sering diukur berdasarkan tingkat
kemajuan struktur produksi dan penyerapan sumber daya yang diupayakan secara
terencana. Oleh karena itu,strategi pembangunan biasanya berfokus pada upaya untuk
menciptakan industrialisasi secara besar-besaran sehingga kadangkadang mengorbankan
kepentingan pembangunan sektor pertanian dan daerah pedesaan pada umumnya yang
sebenarnya tidak kalah pentingnya. Jelaslah, bahwa penerapan tolok ukur pembangunan yang
murni bersifat ekonomis tersebut, agar lebih akurat dan bermanfaat, harus didukung pula oleh
indikator-indikator sosial nonekonomis.
Secara umum, sebelum tahun 1970-an, pembangunan dipandang sebagai fenomena ekonomi
saja. Dengan demikian,tinggi rendahnya kemajuan pembangunan di suatu negara hanya diukur
berdasarkan tingkat pertumbuhan GNP, baik secara keseluruhan maupun per kapita, yang
diyakini akan menetes sehingga menciptakan lapangan pekerjaan dan berbagai peluang
ekonomi, yang pada akhirnya menumbuhkan berbagai kondisi yang diperlukan demi
terciptanya distribusi hasilhasil pertumbuhan ekonomi dan sosial secara lebih merata.
Pembangunan ekonomi adalah proses upaya yang dilakukan secara sadar untuk kenaikan
pendapatan total dan pendapatan per kapita dengan memperhitungkan pertambahan penduduk
dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu bangsa atau
negara. Adapun pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapat nasional.Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
lebih bersifat kuantitatif,yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan. Adapun pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan
hanya pertambahan nilai produksi, melainkan juga terdapat perubahan dalam struktur
produksi, alokasi pembiayaan, dan jenis alat produksi yang digunakan. Kondisi politik suatu
negara yang berubahubah sulit untuk menciptakan pertumbuhan dan pembangunan di bidang
ekonomi. Hal ini disebabkan kebijakan pemerintah yang tidak mendukung aktivitas di bidang
ekonomi sudah pasti mengalami kemerosotan pertumbuhan dan pembangunan di bidang
ekonomi. Akan tetapi, pada kenyataannya, kondisi perekonomian lndonesia masih sangat
rentan terhadap kondisi eksternal dan internal,terutama yang berkaitan pada bidang pasar
nansial dan pasar komoditas.
Kemajuan ekonomi yang telah dicapai ternyata sangat tidak merata secara adil antardaerah
ataupun antarkelompok sosial ekonomi. Etika perekonomian senantiasa menekankan pada
persepsi secara kolektif tentang sesuatu yang dianggap baik dan adil, untuk masa kini ataupun
mendatang, tetapi juga tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan oleh semua anggota
masyarakat. Pembangunan tidak hanya berfokus pada terciptanya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, tetapi juga pada terwujudnya kualitas hidup yang lebih baik, pemerataan, dan keadilan
sosial. Karena PNB atau PDB yang digunakan untuk mengukur hasil keseluruhan dari sebuah
negara, berlainan, untuk memperbandingkan PNB dari satu negara dengan negara
lainnya, dipakai ukuran PNB/kapita atau PDB/kapita. Sasaran utama dari paradigma ini adalah
menciptakan kondisi masyarakat dan negara yang lebih baik.Akan tetapi, strategi pertumbuhan
dan pemerataan ini masih menciptakan ketergantungan suatu negara lain. Paradigma
pembangunan berkelanjutan menawarkan konsep pembangunan yang bersifat ramah
lingkungan, yaitu pada dasarnya pembangunan hendaknya memerhatikan masalah sumber
daya yang bersifat renewable/nonrenewable.
paradigma human development, yaitu pendekatan pembangunan yang memerhatikan
lingkungan dan pembangunan berwajah manusiawi. Hal terpenting yang harus menjadi
landasan pembangunan adalah menentukan peran dari pemerintah dalam membangun bersama
masyarakat. Pemerintah menjadi development agent atau unsur pembaharuan atau
pembangunan. Di sinilah terlihat peran pemerintah selaku stabilisator, yaitu dalam hal
mewujudkan perubahan tidak berubah menjadi gejolak sosial, apalagi yang dapat merupakan
ancaman bagi keutuhan nasional serta kesatuan dan persatuan bangsa.
Sebagai agenda sentral bagi hampir semua negara,pembangunan menjadi wacana pembicaraan
di negara-negara maju, walaupun esensi dan tolok ukur yang dipergunakan berbeda dengan
negara berkembang. Oleh karena itu,memahami berbagai teori pembangunan dan preskripsi
kebijakan yang terkandung di dalamnya merupakan hal yang sangat penting bagi para pelaku
pembangunan agar mereka dapat mengambil peran aktif dalam proses pembangunan, baik
dalam memahami, mengkritisi, merekonstruksi, maupun secara konkret mengaplikasikannya
dalam pekerjaan. Teori pembangunan adalah serangkaian teori yang digunakan sebagai acuan
cara untuk membangun sebuah masyarakat. Ide pentingnya perhatian terhadap teori
pembangunan muncul pada saat negara-negara maju bermaksud untuk mengubah kondisi
masyarakat dunia ketiga yang baru merdeka. homogenisasi eksternal, yaitu kemiripan dan
kesamaan antara negara maju dan negara berkembang. Modernisasi merupakan proses
Eropanisasi dan Amerikanisasi atau modernisasi itu sama dengan Barat. Negara Barat
merupakan negara yang tidak tertandingi dalam kesejahteraan ekonomi dan politik sehingga
dijadikan mentor bagi negara berkembang.Dalam hal yang lebih nyata, kebijakan
industrialisasi dan pembangunan ekonomi mencontoh hal-hal yang dilakukan negara maju
tanpa memerhatikan faktor budaya dan sejarah lokal negara berkembang.
Modernisasi merupakan proses yang tidak bisa dihentikan ketika sudah mulai berjalan. Dengan
kata lain, ketika sudah melakukan kontak dengan negara maju, dunia ketiga tidak mampu
menolak proses selanjutnya. Modernisasi merupakan perubahan progresif, tetapi efek samping
dari proses ini memakan banyak korban yang secara sosial berbiaya mahal. Harrod, yang
bekerja terpisah, tetapi menghasilkan kesimpulan yang sama bahwa pertumbuhan ekonomi
ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Masyarakat di negara maju merupakan
masyarakat yang memiliki investasi tinggi yang diwujudkan dalam
saham, danareksa, indeks, dan bentuk investasi yang lain. Asumsi yang melandasi teori ini
bahwa masalah pembangunan pada dasarnya adalah masa investasi modal. Akan tetapi, ketika
penanaman modal dilakukan secara masal oleh negara asing yang kemudian membeli aset
strategis yang dimiliki oleh bangsa, alihalih menjaring investasi agar besar, yang terjadi adalah
penggerogotan aset negara. Adanya perbedaan antara negara-negara industri dan negaranegara
yang sedang berkembang dibuatlah usaha-usaha untuk menggambarkan tingkat dan macam-
macam aspek dari keterbelakangan. Salah satu teori yang merupakan modi kasi dari teori ini
tecermin pada teori Rostow tentang tingkat pertumbuhan dan tinggal landas.

Daftar pertanyaan?
1. Apa makna pembangunan?
2. Apa ruang lingkup dari pembangunan?
3. Apa itu people centered development?
4. Apa tujuan dari pembangunan berkelanjutan?
5. Bagaimana mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ideal?
6. Apa objek dari sosiologi Pembangunan?
7. Apakah sector ekonomi yang paling berperan dalam pembangunan?
8. Apakah dari pandangan sosiologi fenomenanya pemerintah yang menjadi stabilisator
dari pembangunan?
9. Apa komponen terpenting dari pembangunan berkelanjutan?
10. Bagaiaman peran masyarakat yang ideal dalam pembungan berkelanjutan?
11. Mengapa teori modernisasi tidak lepas dari aspek pembangunan berkelanjutan?
12. Mengapa teori ketergantungan tidak lepas dari aspek pembangunan berkelanjutan?
13. Apa hubungan teori feminisme dengan pembangunan berkelanjutan?
14. Bagaiaman manusia menentukan arah dari konsep pembangunan?
15. Siapa aktor pemberdayaan dari masyarakat?
16. Mengapa industrilisasi sebagai pembangunan ekonomi?
17. Apa hubungan globalisasi dan industrilisasi?
18. Apakah dengan adanya pembangunan berkelanjutan bisa memecahkan masalah dari
kependudukan?
19. Bagaiamana pembangunan yang berpusat pada rakyat?
20. Bagaiaman pembangunan yang berwawasan pemerataan?

Anda mungkin juga menyukai