DI SUSUN OLEH
MOH ASLAN_A42122011
PEMBANGUNAN INDONESIA MASA KINI
Negara yang sedang membangun itu sendiri. Banyak persoalan yang dihadapi oleh negara
di Indonesia merupakan hal yang “berusia lanjut” dapat dikatakan bahwa “pembangunan”
merupakan kunci yang menentukan hidup matinya bangsa Indonesia. Di Indonesia masalah
penduduk tergolong sangat serius disamping merupakan Negara yang relatif belum sejahtera
secara ekonomi jika dibandingkan dengan negara tetangga. Kepadatan penduduk juga sangat
suatu keperluan yang sangat mendesak, yaitu untuk mengatasi masalah kemiskinan,
bidang politik dengan pembangunan ekonomi. Pada saat ini, banyak para pemikir-pemikir
menyadari bahwa tidak ada jalan pintas untuk melakukan pembangunan ekonomi yang
terlantar dan terbelakang sebagai akibat penjajah belanda dan jepang yang telah berlangsung
sekian lama. Sedikit demi sedikit namun pasti, Indonesia mulai menyadari bahwa
kemerdekaan politik saja tanpa dibarengi dengan kemerdekaan ekonomi tidak akan banyak
Dari sisi pembentukan modal, Nurke (1963) menyebut adanya sebuah lingkaran setan
(vicious circle) yang menyebabkan Indonesia tidak mampu menggulirkan ekonomi di atas
pembentukan modal serta efesiensi yang rendah. Urutan terakhir mata rantai tersebut adalah
(termasuk indonesia) dengan produktivitas sumber daya manusia yang rendah, kemiskinan,
pertumbuhan penduduk yang tinggi, tidak demokratis, feodal dan cenderung militeristik,
pasar yang tidak sempurna, atau standar hidup yang rendah (Todaro,1998). Begitulah
lingkaran tanpa putus yang menantang ahli-ahli ekonomi pembangunan dalam merumuskan
exit strategy, sebelum mendorong mereka mengejar negara-negara yang lebih maju.
Karena itulah, dari pengetahuan akan teori tersebut. Kita bisa melihat dalam sejarah
pembangunan Indonesia dimana pada tahun 1960-an, pemerintah Indonesia mulai pro
terhadap investasi asing dengan maksud agar tterdapat pembentukan modal yang lebihh baik
dan lebih banyak di Indonesia. Yang nantinya di harapkan tingkat pendapatan per kapita
meningkat dan masyarakat memiliki kemampuan untuk menabung yang lebihh baik dan
diharapkan dapat memutuskan rantai kemiskinan.Dalam khasanah ilmu ekonomi
pembangunan, ada hal-hal menjadi sangat popular dan berkembang setelah perang dunia 2,
Roy F. Harrod dan Evsey Domar contohnya. Dua ekonom yang membangun teori masing-
masing ini, jelas tidak bisa dilupakan dalam sejarah. Gagasan dalam teori Harrod-Domar
berfokus dalam satu pernyataan penting bahwa kunci pertumbuhan ekonomi ada pada
dan kapasitas produktif yang selalu berkait dengan pertanyaan seberapa besar laju kenaikan
investasi. Meski tidak lepas dari kritik sana sini, Harrod-Domar dianggap membongkar
tradisi Keynesian yang mengabaikan variable-variabel jangka panjang, kendati masih bekerja
dengan kerangka dasar berpikir yang diletakkan Keynes, khususnya mengenai asumsi full
employment. Dan lebih penting dari itu adalah bahwa model Harrod-Domar telah member
modern yang semuanya menempatkan faktor modal dan investasi pada posisi vital dalam
Kita bisa melihat secara sekilas, bahwa di Negara berkembang, kebutuhan investasi
Karenanya, campur tangan pemerintah menjadi mutlak di perlukan bila alternatif yang di
pilih adalah ekspansi kredit perbankan dengan tingkat suku bunga subsisdi. Mungkin sedikit
menyimpang dengan model Harrod-Domar yang tidak memasukan variabel campur tangan
pemerintah.Kita juga bisa melihat relevansi bagi Indonesia pada proyek Repelita. Dimana
pembangunan Indonesia dibentuk menjadi sektor industrialisasi dan pro investasi besar-
besaran. Tetapi sektor itu berpijak pada pertanian dimana sektor itu merupakan sektor
unggulan Indonesia kala itu. Dan memang terjadi, ketika sektor pertanian itu tumbuh maka
sektor lainnya akan menjadi terdukung. Seperti pariwisata dan lainnya. Namun belum semua
tidak berimbang ini menolak keharusan investasi secara besar-besaran untuk memompa
setiap sector ekonomi yang memiliki pola hubungan komplementer. Dengan membuat skala
prioritas investasi yang tepat, perekonomian akan berputar terus dan akan berjalan
pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah
terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau
tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan Pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda,
yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus
dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi
KESIMPULAN
perkembangan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing. Upaya ini juga didukung oleh
partisipasi publik dalam merancang kebijakan dan melibatkan berbagai sektor masyarakat
SARAN
serta memastikan bahwa perkembangan ekonomi menciptakan manfaat yang merata bagi
semua lapisan masyarakat. Program kesejahteraan sosial juga perlu terus ditingkatkan untuk
yang lebih berorientasi pada kebutuhan rakyat. Peningkatan dialog antara pemerintah, sektor
swasta, dan masyarakat sipil dapat memajukan agenda pembangunan secara inklusif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4660/memeratakan-pembangunan-ekonomi-di-
indonesia-pemerintah-dorong-pengembangan-psn-prioritas-di-berbagai-wilayah
https://psppr.ugm.ac.id/2023/01/24/perencanaan-pembangunaan/