Anda di halaman 1dari 6

NAMA : I KADEK ANDREAN PRABOWO

NPM : 1832121702

TUGAS EKONOMI INDONESIA 1 DAN 2


A. Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Setiap negara selalu berusaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk mencapai
tujuan tersebut, setiap negara melaksanakan pembangunan ekonomi. Salah satu ukuran berhasilnya
pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi. Hampir semua negara di dunia pasti
melaksanakan pembangunan ekonomi. Hal ini karena pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
[1]
kenaikan pendapatan nasional . Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila
terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses
yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat
tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia


Pada umumnya, tujuan pembangunan ekonomi indonesia adalah untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut, pembangunan
harus diarahkan pada hal-hal berikut.
a. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat.
b. Meningkatkan taraf hidup termasuk menambah dan meningkatkan pendapatan dan penyediaan
lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, peningkatan nilai-nilai budaya, serta martabat
bangsa.
c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial masyarakat dengan membebaskan dari
perbudakan, ketergantungan, kebodohan dan penderitaan.

Strategi pencapaian tujuan pembangunan


Strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi  yang rumusankan
dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai
mana suatu organisasi (pemerintah)  menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi
organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi
dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk
merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis.

Macam – Macam Strategi Pembangunan Pembangunan Ekonomi


Dalam mempelajari perekonomian suatu Negara, salah satu konsep yang penting untuk
diperhatikan yaitu mengetahui strategi pembangunan ekonomi. menurut Suroso ( 1993 ) strategi
pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas factor – factor
( variable ) yang akan dijadikan factor / variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses
pertumbuhan. adapun beberapa strategi pembangunan ekonomi yaitu :
1. Strategi pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
· Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
· Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui
proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
· Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya
pertumbuhan ekonomi.
· Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi
adalah ketimpangan yang semakin tajam.
1. strategi dengan pembangunan pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui
teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket
program terpadu.
2. strategi ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi
mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan
nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
· Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan
negara tersebut dari pihak / negara lainnya. oleh karena itu jika suatu Negara ingin terbebas
dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, Negara tersebut harus mengarahkan upaya
pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain.
langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah : meningkatkan produksi nasional yang
disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintaiproduk
nasional, dan sejenisnya.

Sistem pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan ekonomi indonesia


Suatu rencana ekonomi bisa dianggap sebagai target ekonomi secara kuantitatif yang khusus dan harus
dicapai dalam jangka waktu tertentu. Rencana ekonomi bersifat komprehensif atau parsial yang artinya
menetapkan sasarannya mencakup seluruh aspek pokok perekonomian nasional, sedangkan yang
bersifat parsial adalah hanya mencakup sebagian dari perekonomian nasional seperti sector industri,
pertanian, luar negri, dsb.
Ada dua sistem pencapaiannya yakni :
1. Pembangunan ekonomi dengan prioritas pada sektor pertanian menurut Menteri Dalam Negri Bapak
Tito Karnavian Jumlah masyarakat Indonesia yang ada di pedesaan masih berbasis pada pertanian.
Apakah negara agraris harus lari ke jasa modern, tentu tidak, dan potensi DA dan SDM tersedia
semuannya," tambah Tito.
Ia menyampaikan, Indonesia memiliki berbagai macam karakteristik potensi pertanian, mulai dari
dataran tinggi, dataran rendah, bahkan lahan gambut, potensi tersebut sebagai lumbung pertanian.

2. Pembangunan ekonomi dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan pokok ( basic need approach )
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal.
dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan
masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-
usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.

A. SISTEM EKONOMI DUALISME

Sejak jaman penjajahan sampai sekarang ini perekonomian indonesia masih juga menunjukkan
ciri-ciri adanya dualisme, baik dualisme yang bersifat teknologis maupun yang bersifat ekonomis,
sosial, dan kultural.

Para pengamat umumnya berpendapat bahwa ciri-ciri dualistis perekonomian Indonesia seperti
digambarkan Boeke masih tetap nyata terlihat, dan dari berbagai segi ciri-ciri tersebut menjadi semakin
nyata akibat adanya perubahan teknologi. Masuknya modal asing sejak tahun 1968 telah mempertajam
perkembangan antara sektor modem dan sektor tradisional. Di samping itu, tersebarya teknologi baru di
daerah pedesaan telah memperjelas Sifat dualistis perekonomian pedesaan dibandingkan dengan
keadaan semasa jaman penjajahan

Pada dasamya ekonomi dualisme melihat dunia terbagi ke dalam dua keiompok besar, yakni
negara-negara kaya dan miskin, dan di negara-negara berkembang terdapat segelintir penduduk
yangkaya di antara begitubanyak pendudukyang miskin. Dualisme adalah konsep yang
menunjukkan adanya jurang pemisah yang kian antara negara-negara kaya dan miskin, serta di
Antara orang-orang kaya dan miskin pada berbagai tingkatan di setiap negara. Pada dasarnya
konsep ekonomi dualisme ini terdiri dari empat elemenkunci sebagai berikut :
1. Beberapa kondisi berbeda, terdiri dari elemen “superior” dan "inferior", hadir secara
bersamaan (atau berkoeksistensi) dalam waktu dan tempat yang sama. Inilah hakikat dari
konsep dualisme
2. Koeksistensi tersebut bukanlah satu hal yang bersifat sementara atau transisional,
melainkan satu hal yang bersifa baku, permanen atau kronis. Koeksistensi ini juga bukan
merupakan fenomena sesaat yang akan mengikis seiring dengan berlalunya waktu.
Artinya, elemen yang superior memiliki kekuatan untuk mempertahankan superioritasnya,
sedangkan elemen yang inferior tidaklah mudah untuk meningkatkan posisinya. Dalam
kalimat lain, koeksistensi internasional antara kaya dan miskin bukanlah hanya merupakan
sesuatu

B. SISTEM EKONOMI SOSIALIS ALA INDONESIA


Istilah sistem ekonomi sosialis ala Indonesia muncul ada periode akhir dari
kepemimpinan Presiden Sukarno, yakni sekitar tahun 1960. Pada periode tersebut kiblat
politik Indonesia adalah ke Negara-negara sosialis Eropa Timur, Rusia dan RRC, tidak ke
Negara-negara kapitalis Amerika Serikat dan Eropa Barat. Pada periode tersebut Indonesia
adalah anti neo kolonialisme dan neo liberalism, dan malahan keluar dari Perserikatan
Bangsa-bangsa, dan membentuk masyarakat baru yang disebut New Emerging Forces.

Perekonomian pada periode itu sangat mirip dengan system perekonomian Negara sosialis,
yang antara lain, sebagai berikut :
1)Perusahaan-perusahaan besar dimiliki oleh Negara. Hal ini adalah akibat dari
nasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta Belanda sekitar tahun 1957. Oleh karena
nasionalisasi tersebut, perekonomian Indonesia baik dalam maupun luar negerinya
dilaksanakan /dikuasai oleh perusahaan milik Negara dan koperasi.
2) Sistem perbankan; semula adalah bank-bank swasta milik Belanda yang telah
dinasionalisasi menjadi milik pemerintah, kemudian diubah menjadi sistem perbankan
Rusia dengan cara mengubah nama-nama bank pemerintah menjadi satu nama dengan
unit-unit tertentu. Contohnya seperti Bank Indonesia diubah menjadi Bank Negara
Indonesia Unit I dan BNI 1946 yang diubah menjadi BNI unit II. Sistem perbankan yang
demikian ini persis merupakan sistem perbankan di Rusia.
Disamping kebijakan devaluasi,
pemerintah Indonesia pada waktu itu meluncurkan program perangsang ekspor melalui
kebijaksanaan bahwa kepada setiapdolar hasil ekspor, para eksportir diperkenankan
memakainya secara langsung sejumlah preentase tertentu dari hasil ekspornya untuk
keperluannya sendiri

C. SISTEM EKONOMI PANCASILA


Sejarah Munculnya Istilah “Ekonomi Pancasila”
Pancasila yang merupakan ideologi kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tidak ayal jika sistem
perekonomian yang digunakan adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem ini pertama kali disebutkan di
salah satu artikel karangan Dr. Emil Salim pada 1967.ekonomi Pancasila dapat dipahami sebagai
sistem ekonomi pasar dengan kendali pemerintah. Istilah ini juga memiliki beberapa nama lain, seperti
ekonomi pasar terkendali, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi jalan ketiga.
Sebenarnya sistem ekonomi ini sudah ada sejak zaman neo-klasik. Sistem ini dibangun menggunakan
paham liberal dengan menjunjung nilai individualisme dan kebebasan pasar yang ditambah dengan
nilai-nilai Pancasila. Ekonomi Pancasila sebenarnya dibentuk untuk mengubah perekonomian kolonial
menjadi nasional.Karakteristik Sistem Ekonomi Pancasila
Beberapa karakteristik sistem ekonomi yang berdasar pada ideologi bangsa sudah disebutkan
sebelumnya. Berikut ini beberapa karakteristik lain dari sistem ekonomi ini:
• Pengelolaan ekonomi dilakukan melalui musyawarah yang dilakukan oleh perwakilan rakyat.
• Hak milik perseorangan diakui oleh negara selama tidak bertentangan dengan kepentingan
umum.
• Daya kreasi ekonomi masyarakat diakui oleh negara selama tidak merugikan kepentingan
umum.
• Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Sistem Ekonomi Pancasila sebenarnya adalah sistem ekonomi liberal yang disesuaikan dengan nilai-
nilai Pancasila. Walaupun bertujuan untuk mencapai kemakmuran bersama, sistem ini masih tidak
lepas dari kekurangan. Pasalnya, perencanaan sistem perekonomian ini terpusat sehingga daya
kreativitas masyarakat masih terkekang oleh berbagai hal.

D. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN


Sistem ekonomi kerakyatan adalah suatu sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.
Lantas, apa itu ekonomi rakyat? Ekonomi rakyat adalah suatu kegiatan ekonomi atau usaha yang
dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang mengelola sumber daya ekonomi dengan secara swadaya,
menurut apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya.Pengertian ekonomi kerakyatan merujuk pada
Pasal 33 UUD 1945, dapat dipahami sebagai suatu sistem perekonomian yang ditujukan untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi Jadi, intinya terletak pada tujuan kedaulatan
rakyat. Ekonomi rakyat seperti ini biasanya banyak diidentikkan dengan keberadaan Usaha Kecil dan
Menegah (UKM). Keberadaan atau aktivitas UKM ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar dari
masyarakat dalam suatu negara.Sistem Ekonomi Kerakyatan sendiri memiliki ciri-ciri tersendiri, seperti
berikut :
• Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan menerapkan prinsip persaingan
sehat;
• Memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial serta kualitas hidup;
• Mampu mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
• Menjamin kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat dalam berusaha dan bekerja; dan
• Adanya perlindungan terhadap hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.

Tujuan ekonomi kerakyatan ini juga dapat dijabarkan lagi ke dalam lima sasaran pokok ekonomi
kerakyatan. Secara garis besar, berikut adalah lima sasaran pokok ekonomi kerakyatan :
• Ketersediaan peluang kerja serta penghidupan yang layak bagi seluruh anggota masyarakat.
• Terselenggaranya sistem jaminan sosial yang untuk anggota masyarakat yang membutuhkan,
terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar.
• Distribusi kepemilikan modal material yang berlangsung relatif merata di antara anggota
masyarakat.
• Penyelenggaraan pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai