Anda di halaman 1dari 67

Nama : Ulviana Dewi

Nim : 042229724
Prodi : Ekonomi Syariah

RANGKUMAN DAN RINGKASAN MATERI

MODUL 1
PARADIGMA PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
A. Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan
Setelah berakhirnya Perang Dunia II,Perhatian terhadap masalah masalah dan hal-hal
terkait pembangunan ekonomi berkembang dengan pesat. Menurut Sukirno, Berikut ini
beberapa faktor yang menjadi penyebab meluasnya perhatian terhadap pembangunan
ekonomi di negara berkembang:
 Keinginan negara berkembang untuk mengatasi keterbatasan mereka.
 Sebagai usaha membantu mewujudkan pembangunan ekonomi untuk
menghambat perkembangan komunisme.
 Sebagai usaha untuk meningkatkan hubungan ekonomi.
 Berkembangnya keinginan untuk membantu negara berkembang.
Todaro meneybutkan bahwa ekonomi pembangunan membahas berbagai hal mulai dari
cara-cara alokasi sumber daya produktif  langkah seefisien mungkin serta kesinambungan
pertumbuhan dari waktu ke waktu. Menurut Sukirno ekonomi pembangunan dapat
didefinisikan sebagai suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
masalah-masalah ekonomi di negara-negara berkembang dan kebijakan-kebijakan yang
perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.

B. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi


Pembangunan ekonomi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian proses
perubahan dalam perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga
terjadi pertumbuhan perkembangan dan peningkatan tingkat kualitas hidup manusia,
teknologi, dan infrastruktur. Menurut Kuznets dalam Arsyad, Berdasarkan
pengamatannya pada negara-negara maju menyimpulkan bahwa Setiap proses
pembangunan ekonomi akan terdapat tiga, yaitu:
 Produksi baik jumlah maupun jenisnya terus-menerus bertambah
 Teknologi yang terus-menerus berkembang
 Agar perkembangan ekonomi itu menjadi unsur yang tidak lepas dari
pertumbuhan teknologi dibutuhkan penyesuaian kelembagaan, Ideologi dan sikap
hidup.
Menurut Jhingan, pembangunan ekonomi didefinisikan dalam 3 cara berikut:
 Pembangunan ekonomi harus diukur dalam arti kenaikan pendapatan nasional riil
dalam suatu jangka waktu yang sangat panjang
 Definisi kedua berkaitan dengan kenaikan pendapatan riil perkapita dalam jangka
panjang
 Ada kecenderungan lain untuk mendefinisikan pembangunan ekonomi dari titik
kesejahteraan ekonomi.

C. Karakteristik Negara Sedang Berkembang


Berikut ini beberapa ciri umum negara berkembang:
 Tingkat kemakmuran relatif rendah
 Produktivitas pekerja sangat rendah
 Tingkat pertumbuhan penduduk sangat tinggi
 Kegiatan ekonomi bersifat dualistis
 Kegiatan ekonomi berpusat di pertanian
 Bahan mentah merupakan ekspor terpenting

D. Hambatan  Pembangunan
 Perkembangan penduduk
 Dualisme dalam perekonomian,
 Lingkaran setan kemiskinan
 Struktur ekspor berupa bahan mentah
 Proses sebab akibat kumulatif
Selain hambatan-hambatan di atas, Jhinghan menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor
lain yang turut menjadi hambatan dalam pembangunan di negara berkembang yaitu:
 Tingkat pembentukan modal yang rendah
 Hambatan sosio-budaya
 Dampak kekuatan internasional

E. Prasyarat Pembangunan
Negara-negara berkembang yang memiliki keinginan untuk maju harus memenuhi
prasyarat prasyarat dasar bagi pembangunan ekonomi, Jhingan beberapa prasyarat
pembangunan ekonomi yang dibutuhkan:
 Atas dasar kekuatan sendiri
 Menghilangkan ketidaksempurnaan pasar
 Perubahan struktural
 Pembentukan modal
 Menentukan investasi yang tepat
 Persyaratan sosio-budaya
 Administrasi dan birokrasi

Kegiatan Belajar 2
Paradigma Pembangunan Dalam Ekonomi Islam

A. Paradigma pembangunan ekonomi dalam perspektif Islam


Ekonomi pembangunan Islam dapat didefinisikan sebagai suatu konsep yang
mempelajari dan menganalisis proses pembangunan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta mengidentifikasi dan merekomendasikan kebijakan
pembangunan berdasarkan Al- Qur’an dan Sunnah. Menurut Metwally Yang
membedakan antara Islam dengan agama lain adalah ajaran yang terdapat dalam Islam
tidak hanya terkait masalah ibadah ritual semata namun turut pula mengatur
permasalahan kehidupan dunia yang dapat dilakukan oleh seorang muslim dalam
kehidupan kesehariannya. Perbedaan antara ekonomi Islam dengan sistem ekonomi
lainnya:
 Sumber daya merupakan kepemilikan mutlak dari Allah yang diamanahkan
kepada manusia untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka maksimalisasi
produksi dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada kehidupan umat
di dunia.
 Islam mengakui adanya kepemilikan pribadi dengan memberikan beberapa
batasan
 Ekonomi Islam menggunakan model kerjasama dalam aktivitas ekonominya,
sementara ekonomi pasar menggunakan teknik sebaliknya dalam mencapai
keseimbangan.
 Sistem ekonomi Islam menentang adanya akumulasi dan konsentrasi kekayaan
pada sekelompok individu atau golongan.
 Ketika ekonomi pasar didominasi oleh industri yang bersifat monopoli dan
oligopoli maka sistem ekonomi Islam menganjurkan kepemilikan dan manajemen
publik atas berbagai sumber daya yang  dapat memberikan kemaslahatan bagi
umat
 Seorang muslim harus menyadari bahwa segala aktivitas ekonominya selalu
diamati oleh Allah SWT sehingga berbagai tindakan yang melanggar aturan
syariat Islam akan dihindari.

Berikut ini beberapa prinsip dari ekonomi Islam yang ditawarkan oleh M.A. Choudhury
(1986):
 Prinsip tauhid dan persaudaraan
 Prinsip kerja dan produktivitas
 Prinsip distribusi kekayaan yang adil
Beik dan Arsyanti (2016)Menyatakan bahwa wa ter dapat beberapa konsep dasar menjadi
basis dalam ekonomi pembangunan Islam yaitu sebagai berikut:
 Konsep tauhid, hhalifah,  tazkiyah dalam pembangunan ekonomi
 Aspek pembangunan fisik materiil, dan moral spiritual
 Fokus utama manusia subjek dan objek pembangunan dan kesejahteraan sosial
 Peran negara

Tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar
dalam Islam yaitu tauhid dan berdasarkan rujukan kepada Al-Qur’an dan Sunnah adalah:
 Pemenuhan kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang, papan, 
kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat
 Memastikan kesetaraan kesempatan untuk semua orang
 Mencegah terjadinya pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dan
distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat
 Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral
 Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi

Pembangunan ekonomi yang dilakukan harus diarahkan kepada upaya untuk


melaksanakan segala ketentuannya, pada dasarnya tauhid dapat dibagi dalam 3 kategori
yaitu:
 Tauhid rububiyah
 Tauhid uluhiyah
 Tauhid asma wa sifat

Secara umum nilai-nilai Islam yang menjadi filosofi ekonomi Islam dapat dijumpai
dalam asas yang mendasari perekonomian Islam yang diambil dari dari serangkaian
doktrin ajaran Islam, asas-asas tersebut ialah sebagai berikut:
 Asas suka sama suka
 Asas keadilan
 Asas saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang dirugikan
 Asas tolong-menolong dan saling membantu serta dilarang untuk adanya
pemerasan dan eksploitasi.

B. Konsep pembangunan Ibnu Khaldun


Rumusan yang dilakukan oleh Ibnu Khaldun yang mencerminkan karakter interdisipliner
dan dinamis. Rumusan tersebut menghubungkan semua variabel-variabel sosial, ekonomi
dan politik termasuk syariah, kekuasaan politik atau pemerintah, masyarakat, kekayaan
atau sumber daya atau mal, pembangunan atau imarah, dan keadilan. Pengelompokan
kekuasaan menurut Ibnu Khaldun ialah jenis pertama adalah kekuasaan yang alamiah
atau normal yang membolehkan setiap orang untuk memenuhi kepentingan pribadinya
dan kesenangan hawa nafsu. Jenis kedua ialah kekuatan politik rasional yang
membolehkan setiap orang untuk memenuhi kepentingan pribadi, duniawi, dan untuk
mencegah kejahatan sesuai dengan prinsip-prinsip rasional. Jenis ketiga ialah kekuasaan
politik berdasarkan moral yang memungkinkan setiap orang untuk mewujudkan
kesejahteraan dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran Islam.

C. Pertumbuhan ekonomi dalam Islam


Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam tidak sekadar terkait dengan peningkatan
volume barang dan jasa, namun juga terkait dengan aspek moralitas dan kualitas akhlak
serta keseimbangan antara tujuan duniawi dan ukhrawi. Berikut ini, ini Tariqi (2004),
menguraikan beberapa karakteristik pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam:
 Serba meliputi, Islam memandang pertumbuhan bukan hanya sekedar materi
namun memiliki tujuan yang lebih universal yaitu untuk menciptakan keadilan
sosial.
 Berimbang,  yang pertumbuhan ekonomi dalam Islam tidak hanya diorientasikan
untuk menciptakan pertambahan produksi, namun ditunjukkan berlandaskan
keadilan distribusi
 Realistis, sifat realistis dalam bidang pertumbuhan ekonomi menjelaskan bahwa
Islam melihat persoalan ekonomi dan sosial yang mungkin terjadi di masyarakat
Islam dengan tawaran posisi yang juga realistis.
 Keadilan.
 Bertanggung jawab.
 Mencukupi.
 Berfokus pada manusia, pertumbuhan ditujukan untuk menciptakan batas
kecukupan bagi seluruh rakyat.

Beik dan Arsyanti (2016) menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut:
 Sumber daya yang dapat diinvestasikan
 Sumber daya manusia dan enterpreneurship
 Teknologi dan inovasi

D. Dimensi keadilan dan kesejahteraan dalam pembangunan Islam


Beik dan Arsyanti (2016) Mengemukakan bahwa terdapat empat indikator utama terkait
dengan konsep kesejahteraan dalam pembangunan Islam:
 Indikator pertama,  ialah sistem nilai Islam
 Indikator kedua,  ialah kekuatan ekonomi industri dan perdagangan
 Indikator ketiga, ialah pemenuhan kebutuhan dasar dan sistem distribusi
 Indikator ke empat ialah keamanan dan ketertiban sosial.

Kegiatan Belajar 3
Maqashid Syari’ah dan Pembangunan Ekonomi

A. Konsep dasar Maslahah


Maslahah dalam syariat Islam memiliki batasan yang harus dipenuhi untuk memenuhi
substansi maslahah yang bersifat umum dan mengaitkannya  dengan dalil
hukum,Sehingga ada keterkaitan antara aspek kulli dan tafshillinya. Terdapat tiga batasan
maslahah:
 Maslahah itu termasuk bagian dari maqashid syariah
 Tidak bertentangan dengan Al- Qur’an dan Sunnah
 Tidak bertentangan dengan Maslahah yang lebih besar ar
B. Konsep dasar maqashid syariah
Dapat didefinisikan sebagai tujuan untuk merealisasikan maslahah setiap manusia dan
menghindarkan mafsadah. Asy-Syatibi menjelaskan ada 5 bentuk maqashid syariah yang
biasa disebut kulliyat Al-khamsah, yaitu:
 Melindungi agama (hifdzu din)
 Melindungi jiwa  (hifdzu nafs)
 Melindungi pikiran (hifdzu aql)
 Melindungi harta (hifdzu mal)
 Melindungi keturunan (hifdzu nasab)
Maslahah dan maqashid syariah tidak bisa dijadikan satu-satunya alat untuk memutuskan
hukum dan fatwa, akan tetapi setiap fatwa dan ijtihad harus menggunakan kaidah-kaidah
Ijtihad yang lain sebagai yang ada  dalam bahasan usul Fiqih,  maqashid syariah
Memberikan manfaat sebagai berikut:
 Bisa memahami nash-nash Al-Qur’an dan hadis beserta hukumnya secara
komprehensif.
 Bisa mentarjih salah satu pendapat fuqaha berdasarkan maqashid Syariah sebagai
salah satu standar.
 Memahami  ma’ alat pertimbangan yang sah panjang kegiatan dan kebijakan
manusia serta mengaitkan dengan ketentuan hukumnya.

Kaidah-kaidah untuk mengetahui maqashid Syariah sebagai berikut:


 Kaidah pertama ialah seluruh ketentuan Syariah memiliki maksud maqashid.
 Kaidah kedua ialah taqsith menentukan maqashid itu harus berdasarkan dalil.
 Kaidah ketiga ialah menerbitkan maslahah dan mafsadah.
 Kaidah keempat ialah membedakan antara Makassar dan wassail dalam setiap
ketentuan Allah.

MODUL 2
MODEL, TEORI DAN APLIKASI PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Ekonomi Pembangunan Dalam Sejarah Islam

A. Pembangunan ekonomi di masa Rasulullah


Setelah kepindahan ke Madinah Rasulullah diangkat oleh penduduk kota Madinah
sebagai pemimpin. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW memiliki dua kedudukan yaitu
sebagai kepala negara dan sebagai pemimpin agama. Nabi Muhammad SAW sebagai
Rasul segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat dengan melakukan
beberapa kebijakan mendasar, yaitu:
 Membangun masjid sebagai pusat kegiatan umat
 Menjalin hubungan persaudaraan antara kaum pendatang dari Mekah Muhajirin
dengan kaum pribumi Madinah kaum Anshar
 Menjalin kedamaian dalam negara
 Menyusun konstitusi negara
 Menyusun aturan yang menjamin hak dan kewajiban bagi warga negaranya
  Menyusun sistem pertahanan negara 
 Meletakkan dasar-dasar keuangan negara
Prinsip-prinsip pokok tentang kebijakan ekonomi Islam yang diterapkan oleh Muhammad
SAW sebagai implementasi ayat-ayat pada Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
 Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolute seluruh alam
semesta
 Manusia hanyalah khalifah Allah SWT di muka bumi, bukan pemilik yang
sebenarnya
 Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah, Oleh
karena itu manusia yang kurang beruntung mempunyai hak atas sebagian
kekayaan yang dimiliki saudaranya
 Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun
 Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya termasuk riba harus dihilangkan
Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang dapat
mengeliminasi berbagai konflik individu
 Menetapkan berbagai bentuk sedekah baik yang bersifat wajib maupun sukarela
terhadap para individu yang memiliki harta kekayaan yang banyak untuk
membantu anggota masyarakat yang tidak mampu
Pada masa pemerintahan Muhammad SAW sebagai kepala negara, ada beberapa Sumber
pendapatan negara. Pertama ialah pendapatan yang berasal dari kaum muslim, yaitu:
 Zakat
 Zakat fitrah
 Ushr, yaitu bea masuk bagi perdagangan di mana persentase dikenakan
berdasarkan volume perdagangan.
 Wakaf
 Amwal fadhla,  yaitu harta waris dari seorang muslim yang tidak memiliki ahli
waris
 Nawaib,  yaitu pajak tambahan yang dikenakan kepada individu muslim yang
kaya
 Sedekah
 Khumus, yaitu pajak proporsional yang diterapkan kepada barang temuan dan
barang tambang 
Kemudian Kemudian sumber penerimaan yang berasal dari non muslim yaitu:
 Jizyah, yaitu pajak yang harus dibayarkan oleh individu muslim sebagai
kewajiban seorang warga negara yang berdomisili pada pemerintahan Islam
 Kharaj, yaitu pajak terhadap tanah yang dikelola oleh non muslim
 Ushr, yaitu bea masuk bagi perdagangan
Sementara sumber penerimaan sekunder yang bersifat umum ialah:
 Ghanimah , yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan berperang
 Fay, yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan damai 
 Uang tebusan
 Pinjaman dari kaum muslim atau non muslim
 Hadiah dari pemimpin atau pemerintah negara lain

B. Pembangunan ekonomi masa Khulafaur Rasyidin


1. Abu Bakar As Siddiq
Sumber penerimaan negara Islam pada masa Khalifah Abu Bakar As Siddiq sempat
terganggu karena terjadinya konflik internal antara kaum Muhajirin dan Anshar
sehingga munculnya pemberontakan untuk memisahkan diri dari pemerintahan.Pada
masa kekhalifahan Abu Bakar as-siddiq ada sebagian umat yang tidak mau membayar
zakat karena bagi mereka kewajiban zakat adalah hanya pada saat Rasulullah masih
hidup dan setelah rasulullah wafat maka kewajiban zakat tersebut sudah tidak ada, hal
ini yang mengakibatkan Abu Bakar mengambil kebijakan untuk memerangi kaum
yang enggan membayar zakat. Langkah-langkah yang dilakukan Abu Bakar dalam
kebijakan ekonominya adalah:
 Perhatian terhadap keakuratan perhitungan zakat, hal ini agar tidak terjadi
kelebihan atau kekurangan dalam pembayarannya
 Pengembangan pembangunan Baitul Mal dan penanggung jawab Baitul Mal
 Menerapkan konsep balance budget pada Baitul Mal di mana seluruh
pendekatan langsung didistribusikan tanpa ada cadangan
 Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau membayar zakat
dan pajak kepada pemerintah
 Secara individu Abu Bakar adalah seorang praktisi akad-akad perdagangan
 Abu Bakar juga melaksanakan kebijakan pembagian tanah hasil taklukan,
sebagian diberikan kepada kaum muslimin dan sebagian lain tetap menjadi
tanggungan negara serta dilakukan pengambilalihan tanah tanah dari orang-
orang yang murtad untuk kemudian dimanfaatkan demi kepentingan umat
Islam secara keseluruhan

2. Umar Bin Khattab


Umar menjalankan pemerintahan setelah Abu Bakar hanya selama 10 tahun.
Kebijakan yang dilakukan Umar pada pemerintahannya adalah sebagai berikut:
 Reorganisasi Baitul Mal, dengan menjadikan Baitul Mal sebagai lembaga
negara resmi yang dikenal dengan aldiwan atau sebuah kantor yang
ditunjukkan untuk membayar tunjangan-tunjangan angkatan perang dan
pensiun serta tunjangan-tunjangan lain
 Diberlakukannya sistem cadangan darurat, dalam hal ini dari sumber
penerimaan yang ada tidak langsung didistribusikan  sepenuhnya
 Pemerintah bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan minuman
makanan dan pakaian kepada warga negaranya
 Diversifikasi terhadap objek zakat yaitu dilakukan objek yang dapat
dikenakan sebagai objek zakat yang baru
 Pengembangan ushr pertanian
 Undang-undang perubahan pemilikan tanah
 Pengelompokan pendapatan negara masa Umar terbagi dalam 4 bagian, yaitu
zakat dan ushr, Khums dan shadaqah, Kharaj dan fay dan jizyah dan ushr serta
sewa tetap, pendapatan dari semua sumber
3. Utsman bin Affan
Pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama 12 tahun khalifah Utsman bin
Affan berhasil melakukan ekspansi ke wilayah Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes,
dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania,  dan Tabaristan, serta berhasil
menumpas pemberontakan di daerah Khurasan dan Iskandariyah. Utsman bin Affan
juga membentuk armada laut kaum muslimin di bawah komando  muawiyah hingga
berhasil membangun supremasi kekuatan di wilayah Mediterania. Secara umum
kebijakan Usman yang ditempuh pada masa pemerintahannya adalah:
 Pembangunan irigasi pengairan
 Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan negara terutama
keamanan perdagangan
 Pembangunan gedung pengadilan guna menegakkan hukum
 Kebijakan pembagian lahan luas milik Raja Persia kepada individu dan
hasilnya mengalami peningkatan dari 9 juta dirham pada masa Umar menjadi
50 juta dirham pada masa Usman
 Meningkatnya anggaran pertahanan dan kelautan serta meningkatkan dana
pensiun serta dana pembangunan di wilayah taklukan baru
 Membuat beberapa perubahan administrasi dan meningkatkan kharaj dan
jizyah dari  Mesir
4. Ali Bin Abi Thalib
Secara umum beberapa perubahan kebijakan yang dilakukan  pada masa Ali adalah
sebagai berikut:
 Pendistribusian seluruh pendapatan yang ada pada Baitul Mal sama dengan
kebijakan yang dilakukan pada masa Rasulullah dan Abu Bakar tetapi berbeda
dengan kebijakan Umar yang menyisihkan untuk cadangan.
 Pengeluaran angkatan laut dihilangkan karena daerah pesisir pantai di bawah
penguasaan muawiyah namun pengeluaran atau anggaran untuk polisi tetap
dipertahankan yang bertujuan untuk menjaga keamanan negara
 Adanya kebijakan pengetatan anggaran negara

C.  Pembangunan ekonomi masa Dinasti Umayyah


      Kebijakan ekonomi yang ditempuh pada masa Umayyah adalah:
  Zakat harus tetap menjadi sentral dalam sumber penerimaan pada pemerintahan Islam
 Diversifikasi pajak dapat dilakukan selama tidak memberatkan
 Pajak yang memberatkan akan berdampak negatif bagi kemakmuran
 Pembangunan infrastruktur jangan berlebihan

D.   Pembangunan ekonomi masa dinasti Abbasiyah


       Kebijakan yang ditempuh pada masa Abbasiyah adalah:
 Optimalisasi pengumpulan dan pengelolaan dana zakat
 Pembangunan militer penting pada masa konflik
 Kedamaian akan berdampak positif pada stabilitas ekonomi

E.   Pembangunan ekonomi pada masa dinasti Utsmaniyah


       Kebijakan pada masa utsmaniyah adalah:
 Ekspansi atau perluasan wilayah harus berdasarkan pada pertimbangan atas sumber daya
yang dimiliki
 Penguasaan jalur dagang merupakan hal yang sangat penting
 Masuknya pengaruh asing berdampak negatif bagi perekonomian negara 
Kegiatan Belajar 2
Model dan Teori Pembangunan Dalam Ekonomi Konvensional

A. Mazhab historismus 
Pola pemikiran mazhab historismus didasarkan atas perspektif sejarah terhadap masalah
dan fenomena ekonomi.Terdapat 4 Prinsip utama dan ajaran dari mahzab ini menurut
Arsyad yaitu:
 Mazhab ini menekankan pendekatan yang bersifat evolusioner pada ilmu
ekonomi, mazhab ini memusatkan perhatiannya Pada pertumbuhan dan
pembangunan secara kumulatif
 Menekankan pentingnya peranan pemerintah dalam perekonomian,  ini
menekankan tentang adanya komunalisme ekonomi dalam hal ini organisme
sosial yang ada harus dipandang sebagai kesatuan yang unik bukan sebagai unit
yang terpisah
 Mazhab ini menggunakan pendekatan induktif dalam analisisnya konsep ini
menekankan pentingnya mempelajari ekonomi dalam perspektif sejarah
 Macet ini memberikan dukungan pada pandangan yang bersifat konservatif

1. Friedrich List
Beliau dipandang sebagai pelopor pemikiran ekonomi pada masa historimos, Sistem
liberalisme yang lassies faire menurut beliau tidak dapat menjamin alokasi sumber
daya secara optimal. List menjelaskan bahwa ada lima tahap dalam perkembangan
ekonomi yang didasarkan pada cara produksi suatu masyarakat yaitu:
 Tahap berburu atau barbarian
 Tahap berternak atau pastoral 
 Tahap agraris
 Tahap kombinasi antara tahap bertani, industri manufaktur dan perdagangan
 Kombinasi antara tahap bertani, industri manufaktur dan perdagangan
2. Bruno Hildebrand
Menurut beliau kebijakan-kebijakan ekonomi haruslah bercermin dan berpijak pada
sejarah namun pembahasannya tentang sejarah ekonomi tidak dilengkapi dengan
kerangka analisis yang menyeluruh sehingga hasil karyanya sebagian besar berupa
monograf sejarah yang bersifat deskriptif tentang masalah-masalah ekonomi.
Hildebrand  membagikan perkembangan ekonomi menurut cara distribusi, dimana
perkembangan ekonomi dibagi ke dalam tiga tahap yaitu:
 Perekonomian barter
 Perekonomian uang
  perekonomian kredit
Kelemahan mendasar dari pemikiran hildebrand yang tidak mampu menjelaskan
secara rinci tentang proses evolusi dari satu tahap ke tahap berikutnya, hal ini
dikarenakan hampir keseluruhan penelitiannya hanya berupa monograph sehingga
yang bersifat deskriptif tentang masalah-masalah ekonomi.

3. Karl Bucher
Menurut Bucher perkembangan ekonomi akan melalui tiga tahap berikut ini yaitu:
 Perekonomian subsistem
 Perekonomian kota
 Perekonomian nasional

4. Walt Whitman Rostow


Salah satu teori pembangunan ekonomi yang populer dan sering menjadi perdebatan
dikalangan para ekonom ialah teori pertumbuhan ekonomi linier yang diajukan oleh
Rostow,  menurutnya proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan menjadi lima
tahap berikut yaitu:
 Masyarakat tradisional
 Prasyarat untuk lepas landas 
 Lepas landas
 Menuju kedewasaan
 Konsumsi tinggi
       B.  Mazhab klasik
Dalam pemikiran kaum klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan
berkembang apabila perekonomian  diserahkan kepada pasar.Peran pemerintah terbatas
kepada masalah penegakan hukum, menjaga keamanan, dan membangun infrastruktur.
Teori klasik secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Kebijakan pasar bebas
 Penumpukan modal, kunci ke arah kemajuan
 Keuntungan merupakan rangsangan bagi tumbuhnya investasi
 Keuntungan cenderung menurun
 Keadaan stasioner
Kritik terhadap teori pembangunan kaum klasik adalah sebagai berikut:
 Mengabaikan kelas menengah
 Melalaikan sektor publik
 Hukum yang tidak realistik
 Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan
 Mengabaikan teknologi
 Proses pertumbuhan yang tidak realistik

1. Adam Smith
Adam Smith merupakan tokoh terkemuka di bidang teori pembangunan ekonomi.
Menurut Smith terdapat tiga unsur pokok dari sistem produksi suatu negara:
 Sumber daya alam yang tersedia
 Sumber daya manusia
 Akumulasi modal yang dimiliki
Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap yang
berurutan yaitu dimulai dari masa perburuan, berternak, masa bercocok tanam,
perdagangan dan yang terakhir adalah perindustrian. Berikut ini beberapa kritik
terhadap teori yang dicetuskan oleh Adam Smith:
 Adanya pembagian kelas dalam masyarakat
 Alasan menabung
 Asumsi persaingan sempurna
 Pengabaian peranan wirausaha
 Asumsi stasioner 

2. David Ricardo
Teori teori ricardian didasarkan pada asumsi bahwa:
 Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industri
 Law of Diminishing Return berlaku bagi tanah
 Persediaan tanah adalah tetap
 Permintaan akan gandum benar-benar in elastis
 Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel
 Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu
 Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
 Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap
 Permintaan akan buruk tergantung pada  pemupukan modal
 Terdapat persaingan yang sempurna
 Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan 
Berikut ini beberapa kritik yang diajukan kepada teori yang dikemukakan oleh David
Ricardo:
  Mengabaikan pengaruh teknologi
 Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner
 Pengabaian faktor-faktor keseimbangan
 Teori Ricardo adalah teori distribusi bukan teori pertumbuhan
 Pegadaian suku bunga
Selain itu ada pula yang menambahkan beberapa kelemahan lain di teori yang
dikemukakan David Ricardo:
 Pengertian yang salah tentang penduduk
 Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan
 Tanah juga menghasilkan selain gandum
 Modal dan guru bukanlah koefisien yang  tetap
 Teori Ricardo dan negara sedang berkembang

3. Thomas Robert Malthus


Beliau selalu dikaitkan dengan teori terkenal kependudukan sangat memperhatikan
teori pertumbuhan yang jelas dan sistematis ketimbang berbagai teori ekonomi yang
ada pada zamannya. Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi
dengan sendirinya, proses pembangunan ekonomi memerlukan Berbagai usaha yang
konsisten dipihak masyarakat, jadi menurut Malthus proses pembangunan adalah
suatu proses naik turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar tidaknya
aktivitas ekonomi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi menurut Malthus:
 Pertumbuhan berimbang
 Menaikkan permintaan efektif
Teori yang dikemukakan oleh Malthus pun tak luput dari kritik, terdapat beberapa
kelemahan yang dilontarkan terkait teori Malthus yaitu sebagai berikut:
 Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal
 Pandangan negatif terhadap akumulasi modal
 Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi secara langsung
 Konsumen tidak produktif menghambat kemajuan
 Dasar tabungan berisi satu.

4. John Stuart Mill


Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan
modal. Laju akumulasi modal merupakan fungsi dari bagian angkatan kerja yang
dipekerjakan secara produktif:
 Pengendalian pertumbuhan penduduk
 Cadangan upah
 Laju akumulasi modal
 Tingkat laba
 Keadaan stasioner
 Peranan pemerintah 

      C.  Mazhab keynesian


Menurut keyness pandangan klasik ini hanya berlaku untuk perekonomian tertutup
sederhana. Denis merekomendasikan agar perekonomian tidak sepenuhnya ditentukan
oleh mekanisme pasar, peran pemerintah dalam batas tertentu diperlukan di dalam
perekonomian, asumsi Keynes dan negara sedang berkembang:
 Pengangguran siklis
 Analisa periode jangka pendek
 Ekonomi tertutup
  Penawaran lebih faktor komplementer dan faktor tenaga kerja
  Tenaga Kerja dan modal secara serempak menganggur

1. Teori pertumbuhan Harrod-Donar


Pada hakikatnya nya Teori ini merupakan pengembangan dari teori makro Keynes,
Teori ini menyatakan bahwa pembentukan modal tidak hanya dipandang sebagai
pengeluaran yang akan menambah Kemampuan suatu perekonomian untuk
menghasilkan barang dan jasa, tetapi juga akan meningkatkan permintaan efektif
masyarakat. Berikut ini terdapat beberapa asumsi pada teori ini:
 Perekonomian dalam keadaan kondisi tingkat tenaga kerja penuh dan faktor-
faktor produksi yang ada juga dimanfaatkan secara penuh.
 Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan
perusahaan
 Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan
nasional
 Kecenderungan menabung besarnya tetap
Teori ini telah mampu memberikan sumbangsih terhadap pentingnya pembentukan
modal dalam pertumbuhan ekonomi namun Teori ini memiliki beberapa kelemahan
yaitu sebagai berikut:
 MPS dan ICOR tidak konstan
 Proporsi penggunaan tenaga kerja dan modal tidak tetap
 Harga tidak akan tetap konstan
 Suku bunga berubah

2. Teori pertumbuhan neoklasik


Teori pertumbuhan neoklasik yang dikemukakan oleh Solow dan Swan, Teori ini
berkembang sejak tahun  1950-an, Teori ini mengacu pada kerangka analisis
pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik,  Menurut teori ini
pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor-faktor produksi dan
tingkat kemajuan teknologi. Pandangan teori ini didasarkan pada anggapan yang
mendasari analisis ekonomi klasik yaitu bahwa perekonomian berada pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh dan tingkat pemanfaatan penuh dari faktor-faktor
produksinya.

3. Teori pertumbuhan endogen


Teori ini dikemukakan oleh Paul Romer salah seorang ekonom dari Stanford
University.Model pertumbuhan endogen menyajikan sebuah kerangka teoritis yang
lebih luas untuk menganalisis proses pertumbuhan ekonomi, teori ini mencoba untuk
mengidentifikasi dan melakukan analisis terhadap determinan faktor yang
mempengaruhi proses kemajuan ekonomi yang berasal dari dalam sistem ekonomi itu
sendiri. Teori pertumbuhan endogen muncul sebagai suatu kritik atas asumsi
Diminishing marginal return to capital  investment Yang dimunculkan pada teori
pertumbuhan neoklasik dan konvergensi kas pendapatan di berbagai negara cara.
Menurut teori pertumbuhan endogen perbedaan mekanisme oleh teknologi dan 
pengetahuan, kapasitas investasi modal physical,  modal Insani, dan infrastruktur
yang menyebabkan perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar negara. Dalam
model ini faktor teknologi memegang peranan penting dalam hal itu bukan berarti
bahwa faktor tersebut mampu menjelaskan tentang fenomena pertumbuhan dalam
jangka panjang.

4. Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter hal yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara ialah karena adanya inovasi, inovasi terdiri atas pengenalan barang baru,
pengenalan metode produksi baru, pembukaan pasar baru, penguasaan sumber
penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur,  pembentukan
organisasi baru pada setiap industri baru.
Kritik yang diajukan terhadap teori ini adalah:
 Keseluruhan teori schumpeter didasarkan pada inovator yang dianggapnya
Sebagai pribadi yang ideal
 Menurut schumpeter pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis
 Pendapat schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat  inovasi juga
tidak benar
 Anggapannya juga inovasi sebagai Sebab utama pembangunan ekonomi
 Dalam teori ini terlalu banyak penekanan pentingnya kredit bank
 Analisa mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke sosialisme tidak benar

Kegiatan Belajar 3
Model dan  Teori Pembangunan Menurut Ekonomi Muslim

Secara umum pemikiran ekonomi yang dikemukakan oleh Abu Yusuf ialah menekankan
pentingnya memenuhi kebutuhan rakyat dan mengembangkan berbagai proyek yang berorientasi
kepada kepentingan umum, merekomendasikan penggunaan sistem muqasamah daripada sistem
misahah pada pemungutan pajak pertanian, merekomendasikan agar pemerintah segera
menghentikan praktik sistem qabalah tersebut karena pengumpulan pajak yang dilakukan secara
langsung akan mendatangkan pemasukan yang lebih besar. Kepentingan individu apabila
berbenturan dengan kepentingan publik maka kepentingan publik harus diutamakan,  menentang
Pendapat yang menyatakan bahwa pembagian harta zakat harus dilakukan secara merata di
antara 8 kelompok penerima zakat dan cenderung menentukan suatu batas tertinggi terhadap
bagian perorangan.
Pemikiran Al Ghazali mengenai ekonomi ialah aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien,
perlunya mutualitas dalam pertukaran ekonomi, yang mengharuskan spesialisasi dan pembagian
kerja menurut daerah dan sumber daya, Perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam
suatu negara, negara harus menghimpun pendapatan dari seluruh penduduk berdasarkan hukum
Islam dan memanfaatkan secara fleksibel dengan berbasis kepada kesejahteraan.

Pemikiran ekonomi yang diajukan oleh Ibnu Taimiyah ialah perlunya penetapan harga, upah dan
laba yang adil dalam perekonomian, pemerintah hendaknya tidak melakukan bisnis dari
pencetakan uang serta mencetak uang fulus yang terlalu banyak.

Secara umum pemikiran ekonomi  Sadr  ekonomi Islam adalah sebuah doktrin karena
membicarakan semua aturan dasar dalam kehidupan ekonomi dihubungkan dengan ideologinya
mengenai keadilan sosial, agama menjadi sandaran untuk menyeimbangkan kesejahteraan
individu dan publik.

Pemikiran sistem ekonomi Islam yang diajukan oleh M.A.Mannan, Iyalah asumsi masyarakat
yang homoislamicus, agen ekonomi ialah Islamic man, kepemilikan absolut hanyalah milik
Allah semata, manusia hanya sebagai khalifahnya di dunia,  pemerintah harus mengambil
peranan penting terutama apabila terjadi pelanggaran terhadap aturan aturan kepemilikan dalam
sistem ekonomi Islam, zakat adalah poros utama dalam sistem keuangan Islam.

Pemikiran ekonomi Islam yang diajukan oleh Monzer Kahf ialah ekonomi sebagai suatu bagian
dari agama, peranan yang amat positif dari negara, cara dengan tidak membiarkan kekuatan
pasar sepenuhnya melakukan keputusan-keputusan alokatif dan distributif.
MODUL 3
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
Kegiatan Belajar 1
Indikator Keberhasilan Pembangunan

A. Indikator  Moneter
1. Pendapatan perkapita
Ialah salah satu indikator yang paling sering dipergunakan sebagai tolak ukur
kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara. Pendapatan
perkapita ialah indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu
negara cara. Beberapa ekonomi menilai bahwa pendapatan perkapita bukanlah suatu
indikator terbaik dalam menilai kinerja atas perekonomian  dan perkembangan
pembangunan dari suatu negara, karena sebenarnya masih banyak faktor lain yang
bersifat non ekonomi yang merupakan elemen penting dalam menentukan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Terdapat beberapa alasan mengapa penggunaan
pendapatan perkapita seringkali tidak tepat yaitu:
 Pendapatan perkapita menggambarkan ukuran kasar tentang Berapa banyak
pendapatan yang diterima tiap orang pada suatu negara
 Pendapatan perkapita tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai pembanding
antar negara, karena setiap negara memiliki satuan mata uang masing-masing
Selain itu menurut Jhingan  terdapat alasan lain mengenai kurang akurat nya
pendapatan perkapita dalam mengukur kemakmuran suatu negara, cara yaitu:
 Di negara  terbelakang ada sektor non uang yang menyulitkan perhitungan
pendapatan nasional
 Kekurangan spesialisasi pekerjaan di negara-negara tersebut merunyamkan
perhitungan pendapatan nasional karena distribusi atau asal bidang usaha
begitu rancu
 Hampir sebagian besar rakyat di negara berkembang buta huruf tidak pernah
memiliki rekening tabungan dan kalaupun memiliki rekening mereka enggan
mengungkapkan pendapatan dengan jujur
 Di negara terbelakang penduduk yang hidup di daerah pedesaan dan membuat
benda-benda konsumsi dari barang-barang sederhana sehingga mampu
menghemat atau meniadakan beberapa pos pengeluaran
 Perhitungan pendapatan nasional sering kali menghitung terlalu rendah
terhadap pendapatan nyata
 Perkiraan pendapatan nasional tidak dapat mengukur secara tepat perubahan
output yang disebabkan oleh perubahan tingkat harga
 Perbandingan pendapatan nasional secara internasional sering tidak tepat
sebagai akibat dari Konversi nilai tukar berbagai mata uang ke dalam satu
mata uang bernama yaitu dolar AS
 Perhitungan pendapatan perkapita suatu negara terbelakang bisa terlalu besar
atau terlalu kecil karena angka jumlah penduduk seringkali tidak handal dan
tidak benar
 Munculnya kesulitan dalam mendefinisikan istilah pendapatan sebagai akibat
dipergunakannya konsep yang berbeda di dalam menghitung pendapatan
nasional di berbagai negara dan di dalam menghitung sumbangan aktivitas
pemerintah terhadap pendapatan nasional.

2. Net Economic welfare


Suatu pendekatan baru tentang indikator pembangunan dikemukakan oleh William
Nordhaus  dan James Tobin pada tahun 1973,  perhitungan dan konsep Net Economic
welfare. Penyempurnaan metode perhitungan pendapatan nasional bruto atau PNB
dengan melakukan koreksi positif dan koreksi negatif, koreksi positif mengharuskan
kita untuk memperhatikan waktu senggang dan perkembangan sektor informasi,
Sedangkan koreksi negatif berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan sebagai
dampak kegiatan ekonomi.

B.  Indikator non moneter 


     Terdiri atas:
 Indikator sosial
 Indeks kualitas hidup
 Indeks kualitas kehidupan
 Indeks kebahagiaan
C.  Indikator campuran
      Terdiri atas:
 Indeks pembangunan manusia
 Indeks pembangunan gender

Kegiatan Belajar 2
Indikator Pembangunan Dalam Ekonomi Islam

A. Model  CIBEST
Model atau Indeks ini adalah salah satu alat ukur yang dikembangkan oleh Beik  dan
Arsyanti (2014). Indeks ini berupaya mengukur indeks kemiskinan Islami,
pengembangan Indeks ini didasarkan pada kuadran CIBEST. Terdapat 4 kuadran pada
kuadran ini yaitu kuadran I (sejahtera), kuadran II (kemiskinan material), kuadran III
(kemiskinan spiritual), dan Kuadran IV (kemiskinan absolut).

B. Indeks Keislaman Ekonomi ( Economic Islamicity Index/ EI 2)


Indeks ini merupakan suatu model pengembangan atas penelitian Rahman dan ascaris
sebelumnya yang menggunakan indeks keislaman,  Indeks ini merupakan suatu indeks
pengukuran  negara muslim ada yang mengukur tingkat kesesuaian kebijakan,
pencapaian, dan realitas dengan suatu seperangkat prinsip ekonomi Islam.  Konsep
Indeks ini didasarkan pada respirasi tujuan utama dari sistem ekonomi Islam yaitu:
 Pencapaian keadilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
 Kesejahteraan  dan penciptaan lapangan kerja
 Adopsi praktek ekonomi dan keuangan Islam
Selanjutnya tiga hal ini kemudian diturunkan menjadi 12 prinsip dasar ekonomi yaitu:
 Kesempatan ekonomi dan Kebebasan ekonomi
 Keadilan untuk seluruh aspek tata kelola ekonomi
 Perlakuan yang lebih baik terhadap pekerja termasuk penciptaan lapangan kerja
dan akses yang setara untuk bekerja
 Pengeluaran untuk pendidikan tinggi relatif produk domestik bruto atau PDB
termasuk akses setara untuk pendidikan kan
 Pengentasan kemiskinan, bantuan dan penyediaan kebutuhan dasar
 Distribusi kekayaan dan pendapatan yang lebih lanjut
 Infrastruktur sosial yang lebih baik serta penyediaan jasa sosial melalui
perpajakan dan keadilan sosial
 Tingkat tabungan dan investasi yang lebih tinggi
 Suatu standar moral yang lebih tinggi, kejujuran dan kepercayaan yang terdapat
pada dasar dan seluruh interaksi ekonomi
 Sistem keuangan syariah I  berbagi resiko terhadap kontak hutan thank, yaitu
sistem keuangan yang mendukung dan penghilangan spekulasi
 Sistem keuangan syariah II praktik keuangan yang mencakup penghilangan suku
bunga
  Rasio perdagangan terhadap PDB yang lebih tinggi, rasio bantuan luar negeri
terhadap PDB yang lebih tinggi, dan tingkat keramahan lingkungan yang lebih
tinggi.
 Dalam merancang metodologi Economic Islamicity Index  ini kita akan menggunakan 12
dimensi (A-L) Berdasarkan prinsip ekonomi Islam dan selanjutnya membagi kembali ada
beberapa subbagian termasuk proxy yang tepat untuk masing-masing variabel tersebut.

C. Index Membangun Manusia Islam


Indeks ini merupakan salah satu indikator yang komprehensif, namun belum sepenuhnya
sesuai  dan dalam mengukur pembangunan manusia dalam perspektif Islam. Dalam
penyusunan tingkat pembangunan manusia pada negara-negara muslim akan lebih tepat
jika menggunakan indeks pembangunan Islam yang didasarkan pada maqashid Syariah.
Indeks tersebut dikenal dengan indeks pembangunan Islam atau Islamic human
development index (I-HDI) Merupakan suatu indeks komposit yang terdiri atas beberapa
indikator yang diturunkan dari lima kebutuhan dasar yang dikembangkan sesuai dengan
kerangka maqashid Syariah.      
MODUL 4 
KEMISKINAN: KONSEP, PENYEBAB, DAN KEBIJAKAN ANTI-KEMISKINAN
Kegiatan Belajar 1
Kemiskinan Dalam Ekonomi Konvensioanal

A. Konsep dasar kemiskinan


Beberapa mengartikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan konsumsi dasar dan meningkatkan kualitas hidupnya. Ada pendapat bahwa
kemiskinan timbul karena adanya ketimpangan dalam pemilikan alat produksi bahwa
kemiskinan terkait dengan sikap, budaya hidup, Dan Lingkungan tertentu dalam suatu
masyarakat. Kemiskinan juga diartikan sebagai ketidakberdayaan sekelompok
masyarakat dibawa suatu sistem pemerintahan yang menyebabkan mereka berada pada
posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi. Seorang antropolog Amerika yang terkenal
dengan konsep budaya kemiskinannya, Oscar Lewis,  memaknai kemiskinan sebagai
ketidaksanggupan seseorang atau sekelompok orang dapat memenuhi dan memuaskan
keperluan keperluan dasar materialnya.
B. Penyebab Kemiskinan
Tercatat ada tiga macam pendekatan yang mencoba menjelaskan mengenai sebab-sebab
kemiskinan yakni:
 System approach, Sistem ini lebih menekankan pada adanya keterbatasan pada
aspek-aspek geografi, ekologi, teknologi dan demografi
  Decision making,  menekankan pada kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan
keahlian sebagai warga masyarakat dalam merespons sumber-sumber daya
ekonomi, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.
 Structural approach,  melihat bahwa kemiskinan itu terjadi karena adanya
ketimpangan dalam penguasaan dan pemilikan faktor-faktor produksi, seperti
tanah, teknologi dan bentuk kapital lainnya
Penyebab kemiskinan dapat dibagi ke dalam empat mazhab yaitu:
  Faktor individu
  Faktor keluarga
  Faktor struktural
  Faktor struktural
Isdjoyo (2010) dalam Maipita (2014)Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab
timbulnya kemiskinan yaitu sebagai berikut:
 Ketidakberdayaan 
 Keterkucilan, rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keahlian,  sulitnya
transportasi, serta ketiadaan akses terhadap kredit menyebabkan mereka terkecil
dan menjadi miskin
 Kemiskinan materi
 Kerentanan, sulit mendapatkan pekerjaan, pekerjaan musiman, dan bencana alam
 Sikap, yaitu sikap yang menerima apa adanya kondisi yang ada dan kurang
termotivasi untuk bekerja keras membuat mereka menjadi miskin
C. Kriteria, Garis dan ukuran kemiskinan
Berdasarkan kriteria Sajogyo membedakan masyarakat ke dalam beberapa kelompok:
 Sangat miskin
 Miskin
 Hampir cukup
 Cukup
Perkembangan studi tentang kemiskinan mengalami pergeseran yang cukup signifikan
dalam analisis Human Development Report (HDR) yang diajukan oleh United National
Development Program (UNDP) dan Oxford Poverty and Human Development Initiative
(OPHI). Sejak tahun 2010 UNDP dan menyepakati sebuah pengukuran kemiskinan baru
melalui Multidimensional Poverty Index (MPI) yang dimuat dalam HDR 2010 ( BPS,
2015)  MPI meliputi tiga dimensi yaitu pendidikan, kesehatan, dan kualitas kehidupan.
MPI  dihitung menggunakan bobot tertimbang dari dimensi dan indikator.
D. Strategi pengentasan kemiskinan
Dalam memperbaiki kondisi ketimpangan distribusi pendapatan serta menanggulangi
kemiskinan berikut ini pilihan kebijakan yang dilakukan oleh negara:
 Perbaikan distribusi pendapatan fungsional melalui serangkaian kebijakan yang
khusus dirancang untuk mengubah harga-harga faktor produksi.Sehingga
terdapatnya harga-harga faktor produksi yang terjangkau oleh semua kelompok
dan lapisan masyarakat.
 Perbaikan distribusi pendapatan melalui redistribusi progresif kepemilikan aset-
aset.
 Pengalihan sebagian pendapatan golongan atas ke golongan bawah melalui
penerapan pajak pendapatan dan kekayaan yang progresif.
 Peningkatan ukuran distribusi kelompok penduduk termiskin melalui pembayaran
transfer secara langsung dan penyediaan sebagai barang dan jasa konsumsi atas
tanggungan pemerintah.

Kegiatan Belajar 2
Kemiskinan Dalam Ekonomi Islam

A.  Kemiskinan dalam perspektif ekonomi Islam


Dalam sudut pandang Islam kemiskinan terbagi menjadi 3 tingkatan berikut ini:
 Miskin iman
 Miskin ilmu
 Miskin Harta
B. Tipologi kaum dhuafa
 Tipe I adalah mereka yang relatif memiliki kemampuan berusaha sekaligus
kemampuan untuk tidak menjadi orang miskin
 Tipe II adalah mereka yang sebenarnya relatif memiliki kemampuan berusaha tapi
kurang memiliki  kemauan
 Tipe  III adalah mereka yang mau berusaha, tapi kurang memiliki kemampuan
 Tipe IV  adalah mereka yang tidak memiliki kedua-duanya
C. Strategi pengentasan kemiskinan
Dalam Islam Berikut ini beberapa langkah taktis hasil penelitian Yusuf Qardhawi (1995)
Dalam kaitannya dengan pengentasan kemiskinan:
 Menggalakkan kerja di kalangan kaum miskin baik dengan menyemangati maupun
dengan cara memberikan lapangan pekerjaan.  
 Mengusahakan jaminan dari kerabat yang kaya, Dimana mereka akan turut membantu
kerabatnya yang miskin
 Mengoptimalkan pemungutan dan pendistribusian zakat, agar zakat mampu lebih
berdaya ya guna dalam perekonomian
 Jaminan dari pembendaharaan negara atau Baitul Mal
 Wajibkan beberapa pemungutan lain yang dilakukan di luar kewajiban zakat untuk
kaum muslim 
Pengentasan kemiskinan melalui proses yang panjang dapat ditempuh langkah-langkah dan
pendekatan-pendekatan sebagai berikut:
 Pendekatan parsial, yaitu dengan pemberian bantuan langsung berupa sedekah biasa
dari orang-orang kaya dan dari dana zakat secara konsumtif kepada fakir miskin yang
betul-betul tidak produktif lagi
 Pendekatan struktural, model pendekatan ini bertujuan untuk menuntaskan
kemiskinan secara sistematis dengan cara menghilangkan faktor-faktor penyebab
kemiskinan itu sendiri baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
Ada beberapa hal yang menjadi kerangka kebijaksanaan dalam pemberantasan kemiskinan
dan ketimpangan:
 Pemberdayaan usaha yang produktif
  Pengadopsian strategi pertumbuhan yang berorientasikan Islam
  Peraturan tentang praktek praktek bisnis
  Kesempatan yang adil
  Hak milik dan kewajiban terhadap harta kekayaan dalam Islam
  Hukum hukum warisan
  Faktor kemitraan dan fungsi pemerataan pendapatan
  Pemberdayaan pemberian sukarela bagi kesejahteraan rakyat miskin
  Kebijakan fiskal dan moneter
  Sistem jaminan sosial Islam
D. Zakat dan kemiskinan
Kewajiban zakat yang telah diwajibkan kepada kaum muslimin dan memiliki kemampuan
dalam harta kekayaan untuk diberikan sebagiannya kepada kaum fakir miskin. Zakat bisa
mengentaskan kemiskinan bila zakat didayagunakan kepada yang berhak bukan sekadar
sebagai bantuan konsumtif nama juga produktif selama tidak menyimpang dari tuntutan dan
syariat Islam. Dengan pendayagunaan zakat yang produktif dan tepat sasaran dan
berkelanjutan zakat akan mampu mengubah kaum dhuafa menjadi Muzakki di masa
mendatang. Beberapa sebab orang dapat menjadi miskin yaitu:
 Kemiskinan alamiah yakni ketika karena kondisi alam seseorang seperti misalnya
cacat mental atau fisik, usia lanjut sehingga tidak mampu bekerja dan lain-lain. 
 Kemiskinan kultural yaitu kemiskinan dipicu oleh lemahnya dan rendahnya etos dan
semangat kerja 
 Kemiskinan struktural yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kesalahan sistem yang
digunakan untuk mengatur urusan rakyat
Ada beberapa kemungkinan yang membuat ketidakefektifan zakat dalam memberantas
kemiskinan di Indonesia:
 Jumlah rang miskin terlalu banyak
 Dana zakat yang terhimpun masih sangat kecil bila dibandingkan dengan potensinya
sehingga tidak signifikan baik karena kemampuan maupun kemauan umat Islam yang
belum memadai
 Golongan penerima zakat bukan hanya fakir miskin melainkan ada 6 golongan lagi
yang berhak menerima zakat
 Manajemen pendayagunaan belum sempurna dengan substansi masalah atau akar
kemiskinan
Beberapa bentuk pemberian zakat berdasarkan tipologi orang miskin dalam tiga golongan
berikut ini:
 Golongan yang tidak mempunyai  kemampuan sama sekali untuk berusaha karena
beberapa faktor usia atau karena cacat jasmani, maka cara pengentasannya adalah
dengan memberikan jaminan hidup secara rutin dari dana zakat, bantuan zakat dalam
bentuk  konsumtif
 Mereka yang tergolong masih sehat fisik jasmani tetapi tidak memiliki keterampilan
dan keahlian apapun. Pengentasan kemiskinan untuk golongan ini adalah diberikan
pelatihan dan pendidikan khusus yang dapat meningkatkan keahlian mereka atau
dapat pula dipekerjakan pada unit-unit usaha ekonomi yang dikelola oleh amil zakat
setempat sehingga mereka bisa mandiri dan memenuhi kebutuhan hidupnya
 Mereka miskin karena sesuatu hal yang disebabkan terjadi musibah yang
menghilangkan harta benda yang mereka miliki sedangkan fisik dan mentalnya masih
potensial untuk bekerja dan berusaha, tetapi tidak memiliki modal untuk berusaha
maka langkah pengentasan adalah memberikan pinjaman modal usaha dari dana
zakat.
MODUL 5
KETIMPANGAN : KONSEP DASAR, UKURAN, DAN STRATEGI, ANTI-
KETIMPANGAN
Kegiatan Belajar 1
Ketimpangan Dalam Ekonomi Konvensional

A. Konsep dasar ketimpangan


Ketimpangan pendapatan berfokus pada distribusi pendapatan antar individu.
Ketimpangan ini memberikan gambaran mengenai pendapatan individu dan rumah
tangga terdistribusi dalam populasi. Ketimpangan atas kekayaan, ketimpangan ini
berfokus pada distribusi kekayaan antar individu atau antar rumah tangga. Ketimpangan
seumur hidup, tipe ini berfokus pada pengukuran kesenjangan pendapatan untuk tiap
individu semasa hidupnya. Ketimpangan kesempatan yang berfokus pada hubungan
antara ketimpangan pendapatan dan mobilitas sosial turun sama pada ketimpangan antar
generasi. Berdasarkan dimensinya ketimpangan dapat dibagi menjadi lima jenis yaitu:
 Ketimpangan antar individu, yang terjadi di antara individu dan atau kelompok
 Ketimpangan teritorial, ialah perbedaan pertumbuhan dan pembangunan yang ada
di setiap wilayah
 Ketimpangan antar gender, berawal dari fakta bahwa perempuan kurang
mendapatkan peran aktif dalam aktivitas ekonomi
 Ketimpangan financial, iyalah ketimpangan akses individu ke institusi keuangan
formal seperti perbankan
 Ketimpangan digital
B. Faktor-faktor ketimpangan ekonomi
Secara teoritis ketimpangan sosial terjadi karena dua faktor berikut ini:
 Faktor internal, faktor ini berasal dari dalam diri seseorang, rendahnya kualitas diri
seseorang adalah salah satu bentuk faktor internal dan ketimpangan sosial ini bisa
muncul karena kemiskinan yang mengekang masyarakat.
 Faktor eksternal,  faktor ini berasal dari luar diri seseorang dan faktor ini bisa terjadi
karena adanya birokrasi atau aturan hukum negara yang  mengekang masyarakat,
sehingga mereka kesusahan dalam mengembangkan dirinya. nya
Adelman dan Morris dalam Arsyad mengemukakan bahwa terdapat 8 penyebab
ketidakmerataan distribusi pendapatan di negara sedang berkembang, yaitu:
 Pertambahan penduduk yang tinggi akan memicu penurunan pendapatan perkapita
 Inflasi yang tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-
barang
 Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
 Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek padat modal
 Rendahnya mobilitas sosial
 Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan pada
harga barang barang hasil industri guna melindungi usaha-usaha golongan kapitalis
 Memburuknya nilai tukar perdagangan bagi negara sedang berkembang dalam
perdagangan dengan negara-negara maju sebagai akibat adanya ketidak pastian
permintaan terhadap barang-barang ekspor negara-negara sedang berkembang
 Hancurnya industri industri kerajinan rakyat

Sastra menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketimpangan


ekonomi:
 Adanya kegagalan dalam institusi dan kebijakan publik
 Kemiskinan dan minimnya investasi pada infrastruktur
 Adanya perburuan rente
 Terjadinya kegagalan pasar
 Globalisasi
 Penyediaan lapangan kerja dan struktur ekonomi
 Faktor politik dan demokrasi
 Faktor sejarah

Bank Dunia menjelaskan bahwa setidaknya ada empat hal pendorong utama ketimpangan
yang terjadi di Indonesia yaitu sebagai berikut:
 Ketimpangan peluang
 Pekerjaan yang tidak merata
 Tingginya konsentrasi kekayaan
 Ketahanan ekonomi yang rendah

C. Dampak ketimpangan 
Sastra menyebutkan bahwa setidaknya terdapat tiga alasan utama mengapa tingkat
ketimpangan yang tinggi berdampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi di suatu negara:
 Ketimpangan yang lebar menghilangkan kemampuan kelompok masyarakat miskin
untuk tetap sehat dan akumulasi modal fisik dan modal manusia
 Ketimpangan ini akan melahirkan kecemburuan antar sesama dan kemarahan pada
masyarakat kelas atas elite, karena telah menampilkan dunia yang timpang
 Ketimpangan ekonomi yang terlalu lebar dapat berbahaya pula bagi sistem politik

D. Ukuran ketimpangan 
Ray menyebutkan bahwa terdapat beberapa cara mengukur ketimpangan yang umum
dipergunakan yaitu sebagai berikut:
 Jarak atau range, nilai ini merupakan perbedaan pendapatan antar kelompok
masyarakat terkait dengan kelompok masyarakat dan misikin yang dibagi oleh nilai
rata-rata untuk menggambarkan independensi unit yang diukur
 Rasio kuznets,  Simon kuznets melakukan kajian mengenai distribusi pendapatan
pada negara maju dan negara berkembang yang kemudian menghasilkan cara
pengukuran ketimpangan. Rasio yang dibuat merujuk pada proporsi pendapatan yang
dimiliki oleh 20 atau 40% kelompok termiskin dari populasi atau 10% kelompok
terkaya. 
 Deviasi rata-rata absolut,  jarak pengukuran ini mengambil keuntungan dari sebuah
distribusi pendapatan,  ide yang ditawarkan cukup sederhana yaitu ketimpangan
merupakan suatu jarak proporsional atas rata-rata pendapatan.
 Koefisien variasi, Salah satu cara untuk menghindari ketidak sensitifan pada nilai
deviasi rata-rata adalah dengan cara memberikan bobot lebih kepada deviasi yang
lebih besar dari nilai nilai rata-rata. 
E. Strategi anti ketimpangan
Sastra menyebutkan bahwa setidaknya Terdapat 6 cara yang dapat dilakukan untuk
menurunkan tingkat ketimpangan, yaitu sebagai berikut:
 Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
 Kebijakan fiskal redistributif
 Investasi pada perlindungan sosial
 Memperkuat kesetaraan dalam kesempatan
 Melawan praktik rente
 Perubahan sistem politik
Bank Dunia merekomendasikan 4 tindakan utama yang perlu dilakukan pemerintah
Indonesia untuk mempersingkat ketimpangan ini:
 Memperbaiki pelayanan publik di daerah
 Menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik dan peluang melatih keterampilan
bagi tenaga kerja
 Memastikan perlindungan  dari guncangan
 Menggunakan pajak dan anggaran belanja pemerintah untuk mengurangi
ketimpangan saat ini dan dimasa depan

Kegiatan Belajar 2
Ketimpangan Dalam Ekonomi Islam 

Distribusi merupakan alat untuk menjamin adanya keseimbangan penguasaan aset dan kekayaan,
agar kesenjangan yang muncul akibat perbedaan kemampuan antar manusia ini dapat
diminimalisir. Tujuan pendistribusian ada 2 yaitu itu agar kekayaannya tidak menumpuk pada
segolongan kecil masyarakat tetap selalu beredar dalam masyarakat dan berbagai faktor produksi
yang  yang ada perlu mempunyai pembagian yang adil dalam kemakmuran negara. Prinsip-
prinsip dari distribusi dalam Islam menurut Beik dan Arsyanti  adalah:
 Pendapatan yang diterima Seseorang sangat bergantung pada usaha yang dilakukannya
 Terpenuhinya kebutuhan dasar yang merupakan hak setiap orang
 Harta tidak boleh berputar di tangan segelintir kelompok yaitu kelompok super kaya
 Pada harta seseorang terdapat bagian yang menjadi milik mutlak orang lain
Redistribusi bukan hanya sekedar transfer payment atau government to people transfer,
melainkan melibatkan tiga parameter yaitu:
 Parameter wajib atau positif, terdiri atas zakat dan faraid atau waris
 Parameter sukarela, terdiri dari sedekah dan wakaf
 Parameter larangan terdiri atas larangan riba dan kezaliman ekonomi
Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam sistem ekonomi Islam untuk mengurangi
ketimpangan ekonomi yaitu:
 Memperluas akses kepada seluruh elemen masyarakat untuk memperoleh kesempatan
yang sama di dalam aktivitas ekonomi
 Meningkatkan etos dan semangat kerja dari kalangan kaum miskin
 Mempererat ikatan persaudaraan di kalangan kaum muslim, agar mampu membantu
kerabatnya yang masih membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya
 Meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan dan pendayagunaan zakat, Hal ini
sebagai suatu sistem yang telah built-in di dalam sistem ekonomi Islam dalam
mengurangi ketimpangan di dalam perekonomian
 Melakukan pengenaan pajak atas aset aset yang menganggur 
 
MODUL 6
SUMBER DAYA MANUSIA, PENDIDIKAN, DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Hakikat dan Peran Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Ekonomi

A. Hakikat Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan salah satu modal penting dalam proses pembangunan
ekonomi. Pendidikan merupakan salah satu cara dalam pengembangan sumber daya manusia
agar mampu menghasilkan sumber daya manusia berkualitas.
1. Manusia sebagai makhluk sosial
Berikut ini beberapa faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat:
 Faktor sosial, yaitu manusia memiliki keinginan untuk bergabung dengan individu
atau kelompok lain
 Faktor perkawinan yaitu manusia memiliki keinginan mengembangkan
keturunannya yang dapat Diharapkan dengan baik
 Faktor senasib yaitu adanya perasaan senasib seperjuangan sehingga memiliki
solidaritas yang tinggi dengan sesamanya
 Faktor untuk bersatu yaitu adanya kelemahan pada diri manusia sehingga
memungkinkan untuk bersatu supaya kuat
2. Manusia sebagai makhluk ekonomi

B. Kualitas sumber daya manusia


 Professional quality, Mengacu kepada kualitas kemampuan dan efisiensi kerja
 Moral quality atau kualitas moral
Tujuan pembangunan sumber daya manusia yang akan diwujudkan dalam ekonomi Islam
adalah:
 Menjamin bahwa setiap individu akan terbangun komitmen yang tinggi, kepercayaan dan
akuntabilitas terhadap Tuhan dan masyarakat dan memegang nilai-nilai  universal Islam
 Menanamkan pendidikan dasar dan komunikasi seperti membaca, menulis, pemahaman,
riset, berpikir kreatif, pandangan kritis, dan  pengambilan keputusan dalam setiap
tingkatan masyarakat
 Kecakapan  yang mumpuni dan Jika memungkinkan memiliki skill dan pengetahuan
yang paling modern dalam bidang yang mumpuni dan jika memungkinkan memiliki skill
dan pengetahuan yang paling modern dalam bidang teknologi 
 Membangun sikap percaya diri memiliki kapabilitas dan prestasi, berani mengambil sikap
dalam mempertahankan prinsip, namun tetap bersikap objektif dan kritis yang
membangun

Paradigma pembangunan berorientasi pada manusia mempunyai empat komponen esensial


yaitu:
 Kesetaraan yang merujuk pada kesamaan dalam memperoleh akses ke sumber daya
ekonomi dan politik
 Produktivitas yang merujuk pada usaha-usaha sistematis yang bertujuan meningkatkan
kegiatan ekonomi
 Pemberdayaan yang merujuk pada setiap upaya membangun kapasitas masyarakat
 Berkelanjutan yang merujuk pada strategi dalam mengelola dan merawat modal
pembangunan

Kegiatan Belajar 2
Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi

A. Pendidikan dan sumber daya manusia


Omar  M Al Tauny dalam Beik dan Arsyanti menyebutkan bahwa tujuan asasi pendidikan
dalam Islam adalah sebagai berikut:
 Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia
 Untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan di dunia dan akhirat secara
sekaligus
 Untuk mempersiapkan anak didik memelihara ruh ilmiah dan keinginan untuk terus
mencari dan menemukan sesuatu
 Mempersiapkan anak didik agar menguasai suatu keahlian tertentu disesuaikan
dengan bakat dan kemampuannya
 Mempersiapkan anak didik untuk memiliki tanggung jawab dalam hidupnya sebagai
hamba Allah dan sebagai makhluk sosial
 Mengajak anak didik dalam memahami hikmah penciptaan alam semesta dan upaya
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin
Sekurang-kurangnya ada empat kebijaksanaan pokok yang dapat ditempuh oleh pemerintah
dalam upaya peningkatan sumber daya manusia di suatu negara, yaitu:
 Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani,
rohani dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti perumahan dan
pemukiman yang sehat
 Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya
 Peningkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan
 Pengembangan Pranata yang meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang
mendukung upaya peningkatan kualitas SDM
Kebijaksanaan dalam peningkatan kualitas hidup antara lain meliputi:
 Pembangunan pendidikan harus memperhatikan arah pembangunan ekonomi di masa
mendatang, dalam arti responsif terhadap dinamika pembangunan dan permintaan
pasar kerja, sehingga sesuai dengan kebutuhan
 Pembangunan kesehatan mendapat perhatian dengan menanamkan budaya hidup
sehat, serta memperluas cakupan dan mutu pelayanan kesehatan terutama kepada
penduduk miskin dan daerah terpencil
 Untuk penduduk miskin peningkatan kualitasnya dilakukan dengan memberikan
keterampilan praktis, menumbuhkan sikap produktif, serta mendorong semangat
keswadayaan dan kemandirian untuk bersama-sama merupakan diri dari kemiskinan
 Menekan laju pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan pelaksanaan gerakan
Keluarga Berencana, serta meningkatkan keseimbangan kepadatan dan penyebaran
penduduk antara lain melalui transmigrasi dan industri pedesaan.
B. Pendidikan dan pertumbuhan ekonomi
Terdapat dua alasan mendasar untuk berharap menemukan beberapa hubungan antara
pendidikan dan pertumbuhan ekonomi:
 Secara umum pada berbagai tingkatan terdapat kenaikan standar hidup pada
Milenium terakhir ini dan semenjak tahun 1800-an karena faktor pendidikan
 Pada tingkatan yang lebih spesifik suatu cakupan dari kajian ekonometrika
mengindikasikan bahwa pendapatan individu tergantung pada tingkatan pendidikan
yang mereka tempuh
Pemerataan dan perluasan akses adalah salah satu agenda pendidikan kan di samping
pengupayaan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang
pendidikan. Pemerataan pendidikan, peningkatan semua aspek dan kualitas pendidikan juga
diberikan kepada semua peserta didik.
MODUL 7
ZAKAT DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar Zakat

A. Definisi Zakat
Ditinjau dari segi bahasa kata zakat mempunyai beberapa arti yaitu al barakatu
(keberkahan), al-namaa (pertumbuhan dan perkembangan), ath-thaharatu (kesucian), ash-
shalahu (keberesan).Sedangkan makna terminologi atau istilah yang digunakan dalam
pembahasan Fiqih Islam adalah mengeluarkan sebagian dari harta tertentu yang telah
mencapai nisab takaran tertentu yang menjadi batas minimal harta tersebut diwajibkan
untuk dikeluarkan zakatnya, diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya
berdasarkan pengelompokan yang terdapat dalam Al Qur'an dan harta tersebut
merupakan milik sempurna dalam artian merupakan milik sendiri dan tidak terdapat
kepemilikan orang lain di dalamnya serta telah genap usia pemiliknya selama setahun,
Hal ini dikenal dengan istilah haul. Secara umum zakat bisa dirumuskan sebagai bagian
dari harta yang wajib dibayarkan oleh setiap muslim beriman yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu berdasarkan aturan dan tentukan Syariah. Syarat-syarat itu adalah
sebagai berikut:
 Nisab,  jumlah minimum harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya 
 Haul, jangka waktu yang ditentukan bila seorang wajib mengeluarkan zakat
 Kadarnya
 Milik sempurna
 Tidak terjadi zakat ganda di dalamnya 
 Berkembang secara riil atau estimasi
  Melebihi kebutuhan pokok
Menurut M.A Mannan zakat mempunyai 6 prinsip yaitu:
 Keyakinan keagamaan
 Pemerataan dan keadilan
 Produktivitas
 Nalar sangat masuk akal apabila zakat harta yang menghasilkan itu harus
dikeluarkan
 Kebebasan artinya artinya zakat hanya dibayarkan oleh orang yang bebas dan
sehat jasmani secara rohani nya dalam hal ini anak kecil atau orang tidak waras
Meskipun mereka memiliki harta yang banyak belum terkena kewajiban wakaf.
 Prinsip etika dan kewajaran 
Sedangkan infaq secara kebahasaan bermakna madha wa nafida, yakni berlalu dan
menghabiskan. Dilihat dari segi posisi hukumnya infaq terdiri dari dua macam yaitu infak
wajib yaitu berupa zakat dan infak  sunat yaitu menyampaikan sebagian dari perolehan
seorang di jalan Allah.Sementara itu sedekah secara semantik lafal shadaqah berasal dari
shadaqa yang bermakna benar atau lawan berdusta. Dengan demikian sedekah
sebagaimana infak terdiri dari dua macam yaitu shadaqah yang bersifat wajib yaitu
berupa zakat dan shadaqah yang bersifat sunah yaitu mengeluarkan kebajikan diluar
zakat baik dalam bentuk harta maupun perbuatan dengan maksud sebagai pemberian dan
kebajikan semata hanya untuk mencari ridha Allah, sebagai wujud dari kenyataan
terhadap anjurannya yang tidak mengikat. Bentuk shadaqah yakni berfungsi baik sebagai
zakat maupun sunnah adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah melalui pelaksanaan
perintahnya serta wujud ketaatan, ketakwaan dan keimanan seorang hamba kepada
penciptanya. Terdapat 8 kelompok kaum yang berhak untuk menerima zakat menurut Al-
Qur’an dan surat at-taubah ayat 60 yaitu kaum fakir, kaum miskin,  Amilin atau
pengelola zakat, mualaf, gharimin, fisabilillah, dan Ibnu Sabil.

B. Tujuan dan hikmah zakat


Dari segi kepentingan harta benda yang berzakat itu sendiri, zakat memberi jaminan akan
membentengi diri dari kebinasaan dan memberikan keberkahan serta kesucian dari
kekotoran dan syubhat. Hikmah yang langsung dan nyata dirasakan oleh fakir miskin
adalah bahwa Zakat yang dikeluarkan oleh orang kaya untuk mereka, merupakan bukti
nyata wujud cinta kasih orang kaya kepada sesama terutama kepada pihak yang
membutuhkan, dengan demikian pihak fakir miskin menyadari dan akan membalasnya
dengan sikap cinta kasih atas kebaikan hati mereka serta mendoakan kebaikan bagi
mereka sehingga harta kekayaannya semakin bertambah dan penuh keberkahan. Selain
itu salat solidaritas dan ukhuwah umat akan semakin terpupuk dengan pemberian zakat si
kaya kepada si miskin.Kemudian dapat mencegah terjadinya kemungkinan timbulnya
permasalahan sosial di  masyarakat, akan menjaga pula kaum wanita dari kemungkinan
terjerumusnya mereka kepada jurang kenistaan.Jika dilihat dari segi pengaruhnya zakat
mengandung beberapa Hikmah di antaranya sebagai berikut:
 Manifestasi rasa syukur atas nikmat Allah SWT karena harta kekayaan yang
diperoleh seseorang adalah atas karunia Nya
 Melaksanakan pertanggungjawaban sosial, karena harta kekayaan yang diperoleh
oleh orang kaya tidak terlepas dari adanya andil dan bantuan orang lain baik
langsung maupun tidak langsung
 Dengan mengeluarkan zakat golongan ekonomi lemah dan orang tidak mampu
merasa terbantu
 Mendidik dan membiasakan orang menjadi pemurah yang terpuji dan menjauhkan
dari sifat bakhil yang tercela, orang yang yang membayar zakat akan dilatih sifat
empati kepada sesama
 Mengantisipasi kerawanan dan penyakit sosial yang ditimbulkan akibat
kemiskinan dan kesenjangan sosial sebagai akibat tidak langsung atas Sikap
orang-orang kaya yang tidak mempunyai kepedulian sosial.
Hikmah lainnya adalah zakat memberi keuntungan kepada semua pihak, utamanya bagi
orang kaya:
 Bagi orang miskin dengan dana zakat akan mendorong dan memberi kesempatan
untuk berusaha dan bekerja keras sehingga pada gilirannya berubah dari golongan
penerima zakat menjadi golongan membayar zakat.
 Bagi orang kaya memperoleh kesempatan untuk menikmati hasil usahanya yaitu
terlaksananya berbagai kewajiban agama dan ibadah kepada Allah.
 Bagi orang kaya memperoleh kesempatan mengembangkan kekayaannya melalui
zakat melalui mekanisme multiplier effect dalam perekonomian.
 Mengembangkan jati diri dari fitrah manusia sebagai makhluk sosial.
     C.   Jenis zakat
1. Zakat fitrah
Dilihat dari segi kebahasaan kata zakat fitrah bermakna membersihkan jiwa atau diri
dengan cara mengeluarkan harta dan memberikan kepada mereka yang sangat
memerlukan harta tersebut. Sedangkan menurut istilah dalam syariat Islam zakat
fitrah adalah mengeluarkan beras atau bahan makanan pokok sebesar kurang lebih 1
sha  atau setara dengan 2,5 kg.Atau nilainya yang sepadan dengan jumlah tersebut
dan didistribusikan kepada mereka yang memerlukannya untuk membersihkan diri
atau jiwa yang mengeluarkannya. Sesuai dengan Hadits Ibnu Umar dan hadis Abu
Hurairah mereka menyimpulkan bahwa kriteria seseorang yang terkena kewajiban
zakat fitrah ada tiga yaitu:
 Islam
 Merdeka
 Memiliki kekayaan mencapai ukuran nisab wajib zakat
Zakat fitrah merefleksikan berbagai hikmah berikut ini:
 Dapat membersihkan jiwa dan diri pelakunya dari kesalahan-kesalahan serta
kelalaian mereka memakan hak orang lain yang terdapat dalam harta dan
penghasilannya
 Dapat menutupi kekurangan kekurangan serta kekurang sempurnaan
pelaksanaan ibadah puasa, yang mungkin kesempurnaan pelaksanaannya
terganggu oleh berbagai tantangan dalam interaksi sosial baik dalam konteks
pekerjaan profesi maupun pekerjaan sosial.
Sementara dalam aspek kehidupan sosial zakat fitrah merefleksikan hikmah-hikmah
berikut ini:
 Dapat membantu meringankan beban kehidupan kaum fakir miskin pada hari
kemenangan tersebut
 Memperkuat ikatan, hubungan dan solidaritas sosial serta memiliki
kesenjangan ekonomi dan budaya yang terjadi antar kelompok masyarakat
 Memupuk rasa kepekaan dan kepedulian sosial kaum yang mampu kepada
kaum yang membutuhkan sehingga akan timbul suatu rasa solidaritas dan
toleransi yang tinggi antar sesama dan memupuk rasa empati kepada kaum
yang membutuhkan
 Akan mampu mencegah timbulnya permasalahan sosial yang timbul akibat
gesekan di masyarakat karena telah terpenuhinya kebutuhan kaum yang
membutuhkan

2. Zakat harta
Pembayaran zakat atas harta Itu diwajibkan jika memenuhi beberapa persyaratan
persyaratan berikut ini:
 Pemilik harta itu seorang muslim yang merdeka
 Baligh dan berakal
 Harta tersebut termasuk dari jenis jenis harta yang wajib dikenakan zakat
 Mencapai nisab
 Zakat dikenakan kepada harta neto Yaitu harta yang masih memenuhi nisab
setelah dikurangi dengan kebutuhan pokok dan hutang dari Muzakki yang
bersangkutan
 Dimiliki secara penuh oleh seorang individu yang terkena kewajiban zakat
 Setelah mencapai usia 1 tahun kepemilikan yakni harta yang wajib dizakati itu
adalah harta yang telah sempurna 1 tahun dalam kepemilikannya dan dalam
jumlah nisabnya.
Bila dilakukan dengan unsur-unsur yang berhak memperoleh bagian zakat maka
fungsi fungsi sosial tersebut adalah sebagai berikut:
 Zakat berfungsi sebagai sarana jaminan sosial bagi orang-orang fakir miskin
dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka sehingga terbebas dari
kesengsaraan dan kemelaratan
 Zakat juga berfungsi sebagai jaminan sosial bagi mereka yang berhutang ya
itu fakir miskin yang memiliki hutan dan tidak sanggup mengembalikan
hutang
 Zakat berfungsi sebagai jaminan bagi mereka yang sedang melakukan
perjalanan dan kehabisan bekal 
Disamping sebagai fungsi sosial tersebut, zakat juga memiliki fungsi ekonomi berikut
ini:
 Pemungutan zakat dari mereka yang berkecukupan dan mendistribusikan pada
mereka yang tidak punya dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu
negara secara makro atau dalam bahasa ekonomi adalah zakat mempunyai
efek pengganda terhadap pendapatan dalam suatu perekonomian
 Distribusi zakat juga termasuk salah satu cara mendorong peredaran uang
dalam meningkatkan daya beli masyarakat untuk memenuhi permintaan dan
kebutuhannya

Kegiatan Belajar 2
Zakat Dan Pembangunan Ekonomi 

Zakat akan berdampak signifikan dalam ekonomi apabila kita gunakan analisis pendapatan
nasional.Zakat akan memiliki efek pengganda yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan
instrumen fiskal konvensional. Zakat dapat menjadi pemicu umat Islam untuk selalu
menyekresikan dana yang dimiliki, karena dana yang terendam akan habis oleh potongan zakat.
Investor muslim akan memiliki beberapa persyaratan untuk memenuhi fungsi permintaan yang
dimaksud. Fungsi permintaan untuk investasi dalam ekonomi Islam harus memenuhi persyaratan
berikut:
 Sebagian besar tingkat investasi dalam sistem ekonomi Islam harus bersifat autonomous
atau tetap
 Investor muslim akan bersikap moderat dalam pengharapan mereka untuk meraih
keuntungan dalam rangka untuk menghindari eksploitasi
 Fungsi objektif dari investor muslim adalah tidak memaksimalkan keuntungan seperti
dalam pasar bebas konvensional
 Investor muslim tidak akan menginvestasikan pada proyek-proyek yang dilarang dalam
aturan syariat Islam meskipun proyek-proyek ini menjadikan tingkat keuntungan yang
tinggi. gigi
Pemberdayaan umat membutuhkan peran aktif segenap pelaku dalam sistem ekonomi, zakat
sebagai salah satu subsistem dalam suatu sistem ekonomi dapat mengambil peranan terhadap
pemberdayaan umat. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan Mengapa realisasi dana zakat
yang lebih kecil dari potensi yang dapat dicapai yaitu:
 PDB Indonesia sebagian besar merupakan sumbangsih dari penduduk non muslim
 Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar zakat
 Pengelolaan dana zakat yang masih tradisional di beberapa daerah
 Sistem penghimpun dana zakat yang masih tunggu bola
 Asik Kak punya pemahaman fiqih para pengelola zakat
Beberapa hambatan dalam pengelolaan zakat ialah:
 Minimnya sumber daya manusia yang berkualitas
 Pemahaman fiqih Amil yang belum memadai
 Rendahnya kesadaran masyarakat
 Teknologi yang digunakan 
 Sistem informasi zakat
Terdapat beberapa strategi yang dapat ditempuh dalam pengembangan pengelolaan zakat di
Indonesia yaitu:
 Membudayakan kebiasaan membayar zakat
 Strategi penghimpunan yang cerdas
 Perluasan bentuk penyaluran
 Peningkatan kualitas sumber daya manusia
 Fokus dalam program
 Penyusunan cetak biru pengembangan zakat

Kegiatan Belajar  3
Pajak  dan Zakat
A. Konsep pajak 
Secara konteks keuangan publik konvensional pajak dapat diartikan sebagai hiburan
masyarakat kepada negara yang dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayar
nya menurut aturan peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat  ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintah. Menurut undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1, pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Menurut Rochmat Soemitro,  pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa
imbalan yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran
umum. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut ciri-ciri pajak adalah sebagai berikut:
 Pajak adalah pengalihan sumber-sumber dari sektor swasta ke sektor negara,
artinya bahwa yang berhak melakukan pemungutan pajak adalah negara.
 Berdasarkan undang-undang, artinya bahwa walaupun negara mempunyai hak
untuk memungut pajak, namun pelaksanaannya harus memperoleh persetujuan
dari wakil-wakil rakyat dengan menyetujui undang-undang, karena pemungutan
pajak berdasarkan undang-undang berarti bahwa pemungutannya dapat
dilaksanakan.
 Tanpa imbalan dari negara yang langsung dapat ditunjuk secara Individual
 Untuk membiayai pengeluaran pemerintah baik pengeluaran rutin maupun
pengeluaran pembangunan
 Sifatnya dapat dipaksakan
Fungsi pajak Fungsi budget air atau fungsi penerimaan dan fungsi redistribusi
pendapatan, Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga,
harga per ekonomi negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos
pengeluaran,  dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara
menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan
pembangunan. Di samping fungsi budget air atau fungsi penerimaan di atas pajak juga
melaksanakan fungsi regulerend atau fungsi mengatur, yaitu fungsi pajak untuk mengatur
sesuatu keadaan di masyarakat di bidang sosial atau ekonomi atau politik sesuai dengan
kebijaksanaan pemerintah. Dari pengertian diatas istilah pajak dikenal dalam beberapa
istilah yang berkaitan dengan bentuk dan model pungutan yaitu sebagai berikut:
 Al-maks/Al dharibah, adalah pungutan yang ditarik dari rakyat oleh para
penariknya
  Al- Usyr, Adalah pungutan sejenis Bea Cukai bagi barang yang masuk ke
wilayah kekuasaan muslim dari wilayah lain
 Al-Kharaj,  Adalah pungutan yang dikenakan terhadap tanah dan termasuk hak-
hak yang harus ditunaikan
 Jizyah, Yaitu pungutan yang diwajibkan bagi orang kafir yang hidup di bawah
kekuasaan Islam sebagai imbalan atas kekufurannya dan kewajiban ini gugur
apabila yang bersangkutan masuk ke dalam ajaran Islam. 

B. Pandangan ulama tentang pajak 


Para ulama bersepakat bahwa pajak bukanlah sistem pemungutan dalam Islam,  pajak
yang bersifat sukarela tanpa paksaan dan tidak ada sanksi bagi yang tidak mau
membayar, hal tersebut diperbolehkan karena temasuk kategori infak/hadiah/hibah
kepada pemerintah. Ketika pajak dalam Islam dikenal sebagai beban Ia merupakan
pungutan tambahan yang bersifat sunnah selain zakat yang wajib. Konsep yang boleh kan
pajak bagi umat Islam lebih dilandasi pada prinsip Maslahah yaitu untuk memenuhi
kebutuhan negara seperti menanggulangi kemiskinan, membiayai pegawai negara dan
lain-lain yang tidak terpenuhi dari zakat dan shadaqah. Kalangan ulama yang
mengharamkan pajak mengacu pada Hadis Rasulullah Muhammad SAW dari Uqbah bin
Amir, Yang menegaskan bahwa tidak akan masuk surga orang yang memungut muks
(HR. Abu Daud, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah dari riwayat Muhammad bin Ishaq). Lalu
dari Abu Khoir r.a  ia berkata “  Maslamah Bin Mukhalat Gubernur Mesir menolak untuk
menyerahkan usyur kepada Ruwaifi' bin Tsabit, sambil berkata “ Saya dengar Rasulullah
SAW mengatakan bahwa pemilik muks itu dalam neraka”. (HR.Ahmad dari riwayat Ibnu
Luhaiah dan Tabrani). 

Yusuf kardawi membolehkan kewajiban pajak di samping Penggunaan zakat yang harus
dilaksanakan oleh kaum muslimin dengan alasan berikut ini:
 Adanya kewajiban jaminan atau solidaritas sosial
 Pembiayaan negara lebih luas daripada sasaran zakat
 Adanya kaidah-kaidah kaum syara
 Jihad atas harta dan tuntutannya yang besar
 Kerugian dibalas keuntungan
Menurut Syekh Muhammad Ali Farkus, syarat-syarat yang harus dipenuhi pemerintahan
Islam sebelum melakukan pemungutan pajak yaitu sebagai berikut:
 Bait al-maal mengalami kekosongan dan kebutuhan negara untuk menarik pajak
memang sangat dibutuhkan, Sementara sumber pemasukan negara yang lain
untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak ada
 Pajak yang ditarik wajib dialokasikan untuk berbagai kepentingan umat dengan
cara yang adil
 Bermusyawarah dengan ahlu al ra’yi dan anggota surah dalam menentukan
berbagai kebutuhan negara yang membutuhkan dana tunai dan batas maksimal
sumber keuangan negara dalam memenuhi kebutuhan tersebut disertai
pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian dana tersebut dengan cara
yang sejalan dengan syariat.

C. Persamaan dan perbedaan antara zakat dan pajak


Terdapat beberapa perbedaan pendapat diantara para ekonomi muslim mengenai posisi
zakat dan pajak:
 Pandangan pertama yaitu Bahwa Zakat lah yang merupakan kewajiban bagi umat
Islam dan sementara pajak hukumnya wajib bagi non muslim.
 Yaitu bahwa zakat dan pajak sama-sama kewajiban negara sehingga keduanya
wajib untuk dipenuhi oleh setiap warga negara dalam suatu pemerintah
 Pandangan ketika mengatakan bahwa zakat itu identik dengan pajak atau zakat
adalah bagian dari pajak pemerintah
 Sementara pandangan ke-4 adalah memposisikan zakat sebagai suatu sumber
penerimaan utama dalam sistem perekonomian suatu negara, sementara berfungsi
atau penerimaan tambahan.
Berikut ini beberapa persamaan antara zakat dan pajak:
 Bersifat wajib dan mengikat atas harta penduduk suatu negeri,  apabila
melalaikannya akan mendapat sanksi
 Zakat dan pajak harus disetorkan kepada Lembaga resmi agar tercapai efisiensi
penarikan keduanya  dan alokasi penyalurannya.
 Tidak ada ketentuan memperoleh imbalan materi tertentu di dunia
 Dari sisi tujuan Ada kesamaan antara kedua yaitu untuk menyelesaikan
permasalahan ekonomi dan pengentasan kemiskinan yang terdapat di masyarakat
card
Kemudian perbedaan antara zakat dan pajak menurut Kurnia dan Hidayat baik sebagai
berikut:
 Dasar hukum zakat diambil dari Alquran dan as-sunnah, Sedangkan pajak dasar
hukumnya adalah undang-undang negara sesuai dengan ketetapan yang dibuat
oleh negara yang bersangkutan
 Zakat adalah kewajiban dan salah satu rukun Islam serta merupakan ibadah dan
ketaatannya kepada Allah dan rasulnya, sedangkan pajak adalah kewajiban yang
dibuat oleh manusia untuk merupakan implementasi ketaatan kepada negara
 Nisab dan kadar zakat ditentukan oleh Allah dan rasulnya, sedangkan pajak
tergantung pada ketentuan yang dibuat oleh negara yang bersangkutan
 Kebutuhan dan aturan zakat terus-menerus sampai akhir zaman, sedangkan pajak
tergantung pada kebutuhan dan ketentuan yang dibuat negara dan bisa dihapuskan
apabila berkehendak
 Orang yang mendapat kewajiban zakat hanya Umat islam apabila telah memenuhi
persyaratan, sedangkan pajak adalah kewajiban semua warga negara yang
bersangkutan
 Objek atau pos penerimaan zakat adalah 8 kelompok sebagaimana yang telah
ditentukan oleh Al- Qur’an,  sedangkan pajak dialokasikan untuk pembiayaan
operasional negara dan pembangunan fiskal
 Harta yang tunduk kepada zakat hanyalah harta halal, baik, dan produktif atau
berkembang, sedangkan pajak dipungut dari seluruh jenis harta
 Zakat ialah pemberian hak milik orang lain yang terdapat pada harta yang dimiliki
Muzakki dan zakat bukan pemberian dari orang kaya pada penerima zakat.
Sedangkan pajak ialah pemotongan secara paksa dari berbagai harta pribadi, 
Perusahaan, lembaga dan yang sejenisnya yang diserahkan kepada kas negara
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
 Zakat harta diwajibkan atas harta yang memenuhi persyaratan tertentu, sedangkan
pajak tidak diambil dengan memperhitungkan syarat-syarat tersebut dan
terkadang pajak ditarik dari orang miskin yang berada di bawah  batas kecukupan 
dan sama saja apakah dia memiliki hutang atau tidak.

D. Zakat sebagai pengurang pajak penghasilan


Berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan pajak 17
ayat 1 huruf a dan b, Bahwasanya zakat bisa saja menurunkan pajak penghasilan secara
ganda yaitu mengurangi penghasilan kena pajak dan untuk nilai tertentu juga
menurunkan tarif progresif. Pengaruh terhadap konsumsi agregat, dengan zakat sebagai
pengurang pajak penghasilan akan berpengaruh positif terhadap tingkat konsumsi
agregat. Pengaruh terhadap tabungan,  Salah satu alasan yang melandasi Mengapa zakat
berpengaruh negatif terhadap tabungan ialah apabila seseorang memiliki tabungan dan
tidak disirkulasikan dalam perekonomian maka tabungannya akan habis oleh zakat. 
Pengaruh terhadap investasi, zakat akan berpengaruh positif terhadap investasi sebab
dengan adanya kewajiban zakat akan menstimulus umat Islam untuk tidak menimbun
hartanya melainkan melakukan investasi agar harta tersebut berputar di dalam
perekonomian.
MODUL 8
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Kegiatan Belajar 1
Utang Luar Negeri

A. Konsep Dasar Utang Luar Negeri


Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara
yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri
dapat berupa pemerintah, perusahaan atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang
yang diperoleh dari bank swasta, ta pemerintah negara lain atau lembaga keuangan
internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Utang luar negeri diartikan sebagai
penerimaan negara dalam bentuk devisa ataupun dalam bentuk devisa yang di rupiahkan
maupun dalam bentuk barang dan atau jasa yang diterima dari pemberi pinjaman atau
hibah luar negeri (PPHLN).Yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu dan
hutang luar negeri adalah sumber pembiayaan negara yang berasal dari negara asing,
badan atau lembaga keuangan internasional atau dari pasar uang internasional yang
berbentuk devisa, barang dan atau jasa termasuk penjaminan yang mengakibatkan
pembayaran di masa yang akan datang yang harus dibayar kembali sesuai kesepakatan
bersama. Secara teoritis utang luar negeri dapat diterangkan melalui pendapatan nasional,
utang luar negeri merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan, utang luar
negeri juga dibutuhkan untuk menutupi 3 defisit yaitu kesenjangan tabungan investasi,
defisit anggaran dan defisit transaksi berjalan. Untuk mengukur sejauh mana tingkat
utang membebani suatu negara dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
 Tingkat Debt service ratio (DSR), yaitu perbandingan antara pembayaran bunga +
cicilan utang terhadap penerimaan ekspor suatu negara.
 Tingkat debt to export ratio (DER), yaitu perbandingan antara jumlah utang
terhadap total ekspor suatu negara
 Tingkat debt to GNP ratio (DGNP), yaitu rasio utang terhadap total pendapatan
nasional bruto

B. Penyebab utang luar negeri


Terdapat beberapa alasan mengapa suatu negara membutuhkan utang luar negeri dalam
pembiayaan pembangunan, beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:
 Utang luar negeri dibutuhkan Sebagai tambahan pembiayaan pembangunan
infrastruktur perekonomian yang dibutuhkan 
 Utang luar negeri dapat pula dipergunakan untuk membiayai proyek
pembangunan non infrastruktur yang dibutuhkan di suatu negara
 Utang luar negeri dapat digunakan sebagai penyeimbang neraca pembayaran
Berikut ini beberapa penyebab mengapa utang luar negeri suatu negara meningkat:
 Defisit transaksi berjalan
 Meningkatnya kebutuhan investasi
 Meningkatnya inflasi
 Struktur perekonomian tidak efisien karena tidak efisien dalam penggunaan
modal maka memerlukan investasi besar.
Menurut Fischer dalam Kuncoro setidaknya ada tiga penyebab timbulnya krisis utang
luar negeri di suatu negara yaitu sebagai berikut:
 Ketidakberhasilan mengendalikan perekonomian makro dan pengelolaan dana
utang oleh negara-negara debitur
 Adanya kelalaian dalam pemberian pinjaman oleh bank-bank komersial
internasional yang  berakibat pada macetnya pembayaran kembali kredit-kredit
tersebut
 Terjadinya kenaikan suku bunga riil

C. Dampak utang luar negeri


Kebaikan-kebaikan dari kebijakan Pinjaman pemerintah terutama pinjaman luar negeri
adalah sebagai berikut:\
 Dana tersebut merupakan suplemen tambahan kepada dana yang tersedia di dalam
negeri
 Oleh karena pinjaman dari luar negeri menyebabkan pemerintah tidak bersaing
dengan pihak swasta dalam menggunakan dana yang dikumpulkan di dalam
negeri, maka suku bunga tidak akan mengalami kenaikan dan pihak swasta tidak
akan mengurangi investasinya
 Memungkinkan percepatan dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
dalam jangka panjang
 Pinjaman luar negeri adalah dana yang berbentuk mata uang asing
Terdapat sejumlah masalah yang menyebabkan utang luar negeri pemerintah tidak lagi
memainkan peranan sebagaimanamestinya yaitu:
 Adanya transfer negatif dalam hal utang luar negeri pemerintah
 Tingginya rasio pembayaran utang terhadap belanja negara
 Tingginya biaya biaya atas hutang
 Kasih atas dana yang didapat dari utang luar negeri seringkali kurang efektif
Bagi negara sedang berkembang, utang bukan lagi membantu dalam pembangunannya
tetapi sudah menjadi beban. Beban utang ini disebabkan karena beberapa hal:
 Hutang yang diterima lebih banyak dinyatakan dalam bentuk mata uang asing dan
bukan dalam bentuk mata uang dalam negeri, sehingga rentan terhadap fluktasi di
pasar moneter internasional
 Kebanyakan utang yang diterima oleh negara sedang berkembang dalam bentuk
dolar, Sedangkan jumlah gelar yang tersedia di pasar internasional relatif lebih
sedikit dibandingkan mata uang asing lainnya.
Huda menyebutkan bahwa terdapat beberapa dampak buruk dari utang luar negeri yaitu:
 Bunga yang semakin mencekik, utang luar negeri akan menjemput suatu negara
untuk masuk dalam perangkat bunga
 Hilangnya kemandirian akibat terbelenggunya atas  keleluasaan negeri oleh si
pemberi pinjaman
Berikut beberapa bahaya dari utang luar negeri:
 Membahayakan eksistensi negara
 Negara-negara pemberi utang biasanya mengirimkan para pakar ekonomi untuk
memata-matai rahasia kekuatan dan kelemahan ekonomi negara tersebut dengan
dalih membantu bantuan konsultan teknik atau konsultan ekonomi
 Pemberian utang merupakan suatu proses agar negara peminjam tetap miskin,
tergantung dan terjerat hutang yang semakin bertumpuk dari waktu ke waktu
 Utang luar negeri yang diberikan  negara-negara kapitalis kepada negara-negara
berkembang merupakan senjata politik untuk  memaksakan kebijakan politik,
ekonomi, sistem hukum, sosial dan bahkan militer
 Utang yang diberikan negara kepada kapitalis itu hakikatnya nya sangat
melemahkan dan membahayakan ekonomi negara peminjam terutama utang
jangka pendek dengan bunga tinggi
IMF dan World Bank dalam harga mengidentifikasi beberapa risiko yang dihadapi suatu
negara berkaitan dengan jumlah utang yang besar yaitu sebagai berikut:
 Risiko pasar
 Risiko pembiayaan kan
 Risiko likuiditas, berkenaan dengan manajemen kas pemerintah
 Risiko kredit berkenaan dengan kinerja yang rendah dari peminjam atas
kesepakatan dan keuangan yang telah dituangkan dalam kontrak
 Risiko operasional
D. Utang luar negeri dalam perspektif ekonomi Islam
Pada ekonomi Islam, Pemerintahan Islam diarahkan untuk menghindari defisit anggaran
agar tidak memaksa negara untuk melakukan pinjaman. Secara umum terdapat dua
pandangan tentang utang luar negeri sebagai alternatif dalam menutup defisit anggaran
negara. Pandangan Pertama menganggap bahwa external financing merupakan hal yang
diperbolehkan dalam Islam.Meskipun bentuk dan mekanismenya memerlukan
modifikasi. Pandangan yang kedua menganggap bahwa negara Islam tidak selayaknya
mencari utang luar negeri sebagai penutup saving gap-nya,  Pandangan Kedua melarang
Negara Islam untuk menutup budget defisit dengan utang luar negeri.
Islam sangat menghindari pemerintah atau bahkan individu untuk melakukan hutang
demi memenuhi kebutuhannya dikarenakan beberapa alasan berikut:
 Dengan melakukan hutang maka kemandirian perekonomian suatu negara akan
terganggu
 Berhutang bukanlah solusi terbaik karena adanya biaya atas modal yang harus
dibayar, sehingga akan menambah beban pengeluaran negara Ketika Harus
melunasi hutang-hutang tersebut
 Kewajiban mencicil pinjaman berikut bunganya akan menimbulkan tekanan pada
kestabilan neraca pembayaran

E. Strategi pengelolaan utang luar negeri


Pengelolaan utang negara memiliki dua tujuan, ahn.jae itu dalam jangka pendek dan
dalam jangka panjang.Dalam jangka pendek pengelolaan utang luar negeri bertujuan
untuk memastikan Tersedianya dana untuk menutupi defisit dan pembayaran kewajiban
pokok utang secara tepat waktu dan efisien, sedangkan dalam jangka panjang terdapat
dua tujuan pengelolaan utang negara yaitu mengamankan kebutuhan pembiayaan APBN
melalui utang dengan biaya minimal pada tingkat risiko  terkendali, sehingga
kesinambungan fiskal dapat terpelihara, cara dan mendukung upaya untuk menciptakan
pasar surat berharga negara atau SBN yang dalam, aktif dan Liquid. Dibawah ini
beberapa solusi jangka panjang yang dapat dilakukan untuk mengurangi hutang luar
negeri.
 Meningkatkan daya beli masyarakat
 Meningkatkan pajak secara progresif  terhadap barang mewah dan impor
 Konsep pembangunan yang berkesinambungan, berlanjut dan mengarah pada satu
titik maksimalisasi kekuatan ekonomi nasional dan melepaskan secara bertahap
ketergantungan utang luar negeri
 Menggalakkan  kebanggaan akan produksi dalam negeri, meningkatkan kemauan
dan kemampuan ekspor produk unggulan dan membina jiwa kewirausahaan
masyarakat
 Mengembangkan sumber daya manusia berkualitas dan menempatkan
kesejahteraan yang berkeadilan dan merata
Beik (2009) dan Huda (2012),Menawarkan dua solusi pokok yang dapat dijadikan
sebagai jalan keluar dari utang luar negeri:
 Semangat kemandirian dan kerja keras harus terus-menerus ditumbuhkan baik di
kalangan pemerintah, pengusaha maupun rakyat secara keseluruhan.
 Sudah saatnya ekonomi syariah dijadikan sebagai dasar kebijakan ekonomi
negara.
Berdasarkan firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 280, berdasarkan ayat tersebut
menawarkan tiga alternatif penyelesaian krisis utang yaitu:
 Penangguhan Pembayaran utang sampai debitur mampu mengembalikan
hutangnya
 Keringanan Pembayaran utang sesuai dengan kemampuan debitur

Kegiatan Belajar 2 
Sukuk Sebagai Alternatif Pembiayaan Pembangunan

Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 31/ DSN-MUI/IX/ 2002,Sukuk adalah suatu
surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
pemegang obligasi Syariah. Sukuk mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi Syariah berupa bagi hasil margin serta membayar kepada dana obligasi pada
saat jatuh tempo. Tujuan penerbitan berharga  Syariah negara atau SBSN atau Sukuk, ialah:
 Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran negara
 Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah
 Menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah
 Diversifikasi basis investor
 Mengembangkan alternatif instrumen investasi
 Mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara
 Memanfaatkan dana dana masyarakat yang belum terjaring oleh sistem perbankan
konvensional
Terdapat beberapa kelebihan yang didapatkan dari berinvestasi melalui sukuk negara, khususnya
yang menggunakan struktur ijarah yaitu:
 Memberikan penghasilan berupa imbalan atau nisbah bagi hasil yang kompetitif
dibandingkan dengan instrumen keuangan lain
 Pembayaran imbalan dan nilai nominal sampai dengan sukuk jatuh tempo dijamin oleh
pemerintah
 Dapat diperjualbelikan di pasar sekunder
 Memungkinkan diperolehnya tambahan penghasilan berupa margin
 Aman dan terbebas dari riba, gharar dan maysir
 Berinvestasi sambil mengikuti dan melaksanakan Syariah
Sukuk dapat terbagi pada beberapa jenis yaitu:
 Sukuk Ijarah
 Sukuk mudharabah
 Sukuk musyarakah
 Supuk Istishna
Selain itu ada pula yang menambahkan dua jenis sukuk berikut ini:
 Sukuk murabahah
 Sukuk salam
Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan sukuk ialah:
 Obligor
 Special Purpose Vehicle (SPV)
 Investor
MODUL 9
WAKAF DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar Wakaf

A. Konsep dasar wakaf


Wakaf merupakan modal umat Islam yang sangat potensial, bila dikelola dan dikembangkan
dengan manajemen yang baik, wakaf berfungsi sebagai faktor produksi bagi perkembangan
ekonomi yang diperuntukkan bagi kesejahteraan umat Islam. Dalam istilah fiqih wakaf
berarti menyerahkan sesuatu hak milik yang tahan lama zatnya kepada seseorang atau
pemelihara atau pengurus wakaf atau kepada suatu badan pengelola, dengan ketentuan bahwa
hasil atau manfaatnya dipergunakan sesuai dengan ajaran Islam. Dalam  peristilahan syara
secara umum, wakaf adalah sejenis pemberian yang pelaksanaannya dilakukan dengan jalan
menahan pemilikan asal, lalu menjadikan manfaatnya berlaku umum. Wakaf dilaksanakan
dengan memenuhi unsur wakaf sebagai berikut:
 Wakif ialah pihak yang mewakilkan harta benda miliknya
 Nazhir ialah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan  peruntukannya
 Harta benda hanya dapat diwakafkan apabila memiliki dan dikuasai secara penuh dan
sah oleh wakif
 Ikrar wakaf yang dibuktikan dengan pembuatan akta ikrar wakaf sebagai bukti
pernyataan kehendak wakif untuk mewakafkan harta benda miliknya guna dikelola
oleh nazhir sesuai dengan peruntukan harta benda wakaf yang dituangkan dalam
bentuk akta
 Peruntukan harta benda wakaf
 Jangka waktu wakaf

B. Sejarah wakaf
Pada masa sebelum datang Islam, setelah ada institusi yang mirip dengan institusi
perwakafan meskipun tidak menggunakan terminologi wakaf. Umat manusia Sesungguhnya
telah mengenal beberapa bentuk praktek pendayagunaan harta benda yang secara substansi
mungkin tidak jauh berbeda dengan batasan makna wakaf bagi kalangan umat Islam.
Penyebabnya ialah fitrah manusia untuk melakukan penyembahan kepada Tuhan melalui
ritual keagamaan, hal ini kemudian menjadi faktor pendorong umat manusia untuk
membangun praktek peribadatan masing-masing. Praktek sejenis wakaf juga dikenal di Mesir
dan Roma. Perbedaan antara praktik wakaf yang terjadi sebelum datangnya Islam dan yang
dipraktikkan oleh umat Islam adalah terletak pada tujuan dalam melakukan wakaf. Dalam
Islam wakaf bertujuan sebagai suatu sarana untuk mendekatkan diri dan mencari ridho dari
Allah SWT, hal ini berbeda dengan praktik sejenis pada masa sebelum Islam yaitu sebagai
sarana untuk mencari kebanggaan Semata.

Setelah datangnya Islam, umat Islam memiliki perbedaan pendapat tentang awal mula
diberlakukannya sedekah dalam Islam. Pada masa kenabian wakaf banyak dilakukan oleh
para sahabat nabi, waqaf yang dilakukan bertujuan mulia dan semata-mata untuk mencari
ridha Allah.
C. Rukun dan persyaratan wakaf
Menurut sebagian besar ulama terdapat beberapa unsur atau rukun wakaf yaitu:
 Orang yang berwakaf (wakif)
 Harta yang diwakafkan (mauquf)
 Tempat kemana diwakafkan harta itu atau tujuan wakaf (mauquf alaih)
 Akad atau  pernyataan wakaf (sighat)
Sedangkan dalam pasal 6 undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf, unsur wakaf
ditambahkan dua hal lagi yaitu:
 Pengelola wakaf
 Jangka waktu yang tak terbatas 
Berdasarkan tiap rukun wakaf tersebut harus diperhatikan syarat-syarat masing-masing yakni
sebagai berikut:
 Syarat-syarat orang yang mewakafkan, wakif harus memiliki kecakapan melakukan
tabarru, yaitu melepaskan hak milik tanpa timbangan materiil, hal ini bermakna
bahwa mereka telah dewasa, berakal sehat, tidak di bawah pengampunan,  dan tidak
karena terpaksa berbuat.
 Syarat-syarat barang yang diwakafkan, dipandang sah apabila merupakan harta
bernilai, tahan lama dipergunakan, dan hak milik wakif murni.
 Syarat-syarat tujuan atau penerima wakaf, mauquf alaih  tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai ibadah, harus jelas Apakah untuk kepentingan umum, ataukah
bahkan untuk keperluan keluarga sendiri.
 Syarat-syarat sighat,  pernyataan wakaf dapat dikemukakan dengan tulisan, an-nissa
atau dengan suatu isyarat yang dapat dipahami maksudnya
 Syarat-syarat pengelola wakaf (nazhir), Pengelola wakaf adalah orang, yang
organisasi atau badan hukum yang memegang amanat Untuk memelihara dan
mengurus harta wakaf sebaik-baiknya sesuai dengan wujud dan tujuannya.
 Syarat jangka waktu,  Para fuqaha berbeda pendapat tentang syarat permanen dalam
wakaf, pendapat pertama yang menyatakan bahwa wakaf harus bersifat permanen,
sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa wakaf boleh bersifat sementara.

D. Fungsi, hikmah dan macam wakaf


Dalam undang-undang nomor 41 tahun 2004 pasal 5 dijelaskan bahwa fungsi wakaf adalah
mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan
untuk memajukan kesejahteraan umum.Adapun fungsi wakaf yang lain terbagi atas 4 yaitu
sebagai berikut:
 Fungsi ekonomi
 Fungsi sosial, yaitu jika harta wakaf diurus dan dilaksanakan dengan baik maka
berbagai kekurangan akan fasilitas dalam masyarakat akan lebih mudah teratasi
 Fungsi ibadah
 Fungsi akhlak
Ibadah wakaf yang tergolong  perbuatan sunah ini banyak hikmah yang terkandung di
dalamnya diantaranya yaitu sebagai berikut:
 Harta benda yang diwakafkan akan tetap dapat terpelihara dan terjamin
keberlanjutannya, karena wakaf secara makna Hakiki ialah tidak boleh berkurang
nilai pokoknya
 Orang yang mewakafkan atau wakif akan tetap mendapatkan pahala meskipun dia
sudah meninggal dunia, selama harta wakaf tersebut masih ada dan masih tetap
dimanfaatkan oleh  umat
 Dengan melakukan wakaf akan mampu menanamkan sifat tolong-menolong dalam
hal kebajikan serta kemaslahatan bagi umat
 Meningkatkan banyaknya aset-aset yang dapat dipergunakan bagi kepentingan umum
yang sesuai dengan syariat Islam
 Pengelola wakaf yang profesional akan mampu mendorong dan menggerakan
kehidupan sosial kemasyarakatan  umat Islam baik aspek ekonomi, pendidikan, sosial
budaya dan lainnya.
Berdasarkan bentuk manajemennya wakaf dapat dibagi menjadi empat macam yaitu:
 Wakaf dikelola oleh wakil sendiri atau salah satu dari keturunannya yang kategori
orangnya ditentukan oleh wakif
 Wakaf dikelola oleh orang lain yang ditunjuk wakif mewakili suatu jabatan atau
lembaga tertentu
 Waqaf yang dokumennya telah hilang sehingga Hakim menunjuk seseorang untuk
mengelola wakaf tersebut
 Wakaf yang dikelola oleh pemerintah ah
Qahaf membagi wakaf berdasarkan keadaan wakif:
 Wakaf orang-orang kaya
 Wakaf tanah pemerintah berdasarkan keputusan penguasa atau hakim
 Wakaf yang dilakukan oleh wakif atas dasar wasiat
Qahaf melakukan pembagian wakaf berdasarkan substansi ekonominya yaitu sebagai berikut:
 Wakaf langsung, yaitu wakaf untuk memberi pelayanan langsung kepada orang-orang
yang berhak
 Wakaf produktif,  yaitu wakaf harta yang dipergunakan untuk kepentingan produksi,
baik di bidang pertanian, perindustrian, Perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan
pada benda wakaf secara langsung tetapi dari keuntungan bersih hasil pengembangan
wakaf yang diberikan kepada orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf.

E. Permasalahan dan strategi pengembangan wakaf


Praktek perwakafan yang telah lama dilakukan di Indonesia ternyata masih mendapat
beberapa permasalahan yang muncul yaitu sebagai berikut:
 Masih banyaknya tanah wakaf yang belum bersertifikat, bahkan sebagian diantaranya
belum memiliki dokumen akta ikrar wakaf
 Sengketa perwakafan kerap kali muncul ketika terjadi adanya tuntutan Perubahan
status alih fungsi lahan di atas aset wakaf
 Institusi wakaf di Indonesia yang masih belum mampu mengelola wakaf dengan
Kerangka kerja profesional
Strategi yang dapat ditempuh dalam rangka peningkatan profesionalitas pengelola wakaf di
Indonesia adalah:
 Sosialisasi wakaf terhadap masyarakat
 Perlu adanya pengelolaan wakaf yang mampu bekerja secara profesional
 Perlu dilakukan sertifikasi atas profesi nazhir baik nazhir perorangan maupun
lembaga

Kegiatan Belajar 2
Wakaf Produktif, Wakaf Uang, dan Pembangunan Ekonomi 

Wakaf produktif adalah harta benda atau pokok tetap yang diwakafkan untuk dipergunakan
dalam kegiatan produksi dan hasilnya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf.Makna wakaf
produktif adalah wakaf yang memiliki manfaat dan dapat dikembangkan terus-menerus secara
ekonomis,  pada dasarnya itu produktif dalam arti harus menghasilkan karena wakaf dapat
memenuhi tujuannya jika telah menghasilkan dan hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya. Lutfi (2012) bahwa terdapat beberapa model wakaf produktif yang dapat
dilakukan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yaitu:
 Model wakaf produktif pembangunan gedung
 Model wakaf produktif pengembangan usaha
 Model pengelolaan wakaf tunai yang optimal untuk menyejahterakan rakyat

Terdapat beberapa permasalahan terkait tata kelola wakaf produktif di Indonesia yaitu:
 Terdapatnya pandangan dari sebagian masyarakat bahwa harta wakaf tidak boleh diutak-atik
 Sosialisasi yang kurang luas terhadap paradigma baru terkait pengelolaan wakaf secara
produktif
 Masih belum sinergis dan selarasnya persepsi dan pemahaman yang sama terkait tata kelola
waqaf pada kalangan pejabat terkait
 Belum profesionalnya nazhir dalam pengelolaan wakaf secara optimal
 Masih lemahnya kemitraan dan kerjasama antar stakeholder wakaf terkait

Wakaf uang adalah waqaf yang dilakukan seseorang,  kelompok orang, lembaga atau badan
hukum dalam bentuk uang.Wakaf uang dapat dipergunakan dalam berbagai bentuk sistem
jaminan sosial, dengan pendayagunaan wakaf uang sebagai suatu sistem jaminan sosial
diharapkan program pemberdayaan masyarakat dapat saling terintegratif dengan program
pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah Syarat umum sahnya wakaf uang adalah:
 Wakaf harus kekal abadi dan terus-menerus
 Wakaf harus dilakukan secara tunai tanpa digantungkan kepada akan terjadinya suatu
peristiwa di masa akan datang. Sebab pernyataan wakaf berakibat lepasnya hak milik
seketika Setelah wakif dinyatakan berwakaf.
 Tujuan wakaf harus jelas
 Wakaf merupakan hal yang harus dilaksanakan tanpa syarat boleh khiyar
Wakaf uang apabila dikembangkan dengan baik maka akan memiliki beberapa keunggulan yaitu:
 Uang jumlahnya bisa bervariasi sehingga seseorang yang memiliki dana terbatas sudah bisa
mulai memberikan dana bakatnya tanpa harus menunggu menjadi orang kaya atau tuan tanah
terlebih dahulu
 Melalui wakaf uang, yang kaset aset wakaf yang berupa tanah kosong bisa mulai
dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau diolah untuk lahan pertanian
 Dana wakaf uang juga bisa membantu sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam yang
cash flow nya kembang kempis dan mengaji civitas akademika alakadarnya
 Umat Islam dapat lebih Mandiri dalam mengembangkan dunia pendidikan tanpa harus terlalu
tergantung pada anggaran pendidikan negara yang semakin lama semakin terbatas
 Dana yang terkumpul dapat disalurkan kepada para pengusaha tersebut dan  bagi hasilnya
digunakan untuk kepentingan sosial dan sebagainya
 Dana wakaf uang dapat membantu perkembangan bank bank syariah.
     

Anda mungkin juga menyukai