Nim : 042229724
Prodi : Ekonomi Syariah
MODUL 1
PARADIGMA PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
A. Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan
Setelah berakhirnya Perang Dunia II,Perhatian terhadap masalah masalah dan hal-hal
terkait pembangunan ekonomi berkembang dengan pesat. Menurut Sukirno, Berikut ini
beberapa faktor yang menjadi penyebab meluasnya perhatian terhadap pembangunan
ekonomi di negara berkembang:
Keinginan negara berkembang untuk mengatasi keterbatasan mereka.
Sebagai usaha membantu mewujudkan pembangunan ekonomi untuk
menghambat perkembangan komunisme.
Sebagai usaha untuk meningkatkan hubungan ekonomi.
Berkembangnya keinginan untuk membantu negara berkembang.
Todaro meneybutkan bahwa ekonomi pembangunan membahas berbagai hal mulai dari
cara-cara alokasi sumber daya produktif langkah seefisien mungkin serta kesinambungan
pertumbuhan dari waktu ke waktu. Menurut Sukirno ekonomi pembangunan dapat
didefinisikan sebagai suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
masalah-masalah ekonomi di negara-negara berkembang dan kebijakan-kebijakan yang
perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.
D. Hambatan Pembangunan
Perkembangan penduduk
Dualisme dalam perekonomian,
Lingkaran setan kemiskinan
Struktur ekspor berupa bahan mentah
Proses sebab akibat kumulatif
Selain hambatan-hambatan di atas, Jhinghan menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor
lain yang turut menjadi hambatan dalam pembangunan di negara berkembang yaitu:
Tingkat pembentukan modal yang rendah
Hambatan sosio-budaya
Dampak kekuatan internasional
E. Prasyarat Pembangunan
Negara-negara berkembang yang memiliki keinginan untuk maju harus memenuhi
prasyarat prasyarat dasar bagi pembangunan ekonomi, Jhingan beberapa prasyarat
pembangunan ekonomi yang dibutuhkan:
Atas dasar kekuatan sendiri
Menghilangkan ketidaksempurnaan pasar
Perubahan struktural
Pembentukan modal
Menentukan investasi yang tepat
Persyaratan sosio-budaya
Administrasi dan birokrasi
Kegiatan Belajar 2
Paradigma Pembangunan Dalam Ekonomi Islam
Berikut ini beberapa prinsip dari ekonomi Islam yang ditawarkan oleh M.A. Choudhury
(1986):
Prinsip tauhid dan persaudaraan
Prinsip kerja dan produktivitas
Prinsip distribusi kekayaan yang adil
Beik dan Arsyanti (2016)Menyatakan bahwa wa ter dapat beberapa konsep dasar menjadi
basis dalam ekonomi pembangunan Islam yaitu sebagai berikut:
Konsep tauhid, hhalifah, tazkiyah dalam pembangunan ekonomi
Aspek pembangunan fisik materiil, dan moral spiritual
Fokus utama manusia subjek dan objek pembangunan dan kesejahteraan sosial
Peran negara
Tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar
dalam Islam yaitu tauhid dan berdasarkan rujukan kepada Al-Qur’an dan Sunnah adalah:
Pemenuhan kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang, papan,
kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat
Memastikan kesetaraan kesempatan untuk semua orang
Mencegah terjadinya pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dan
distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat
Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral
Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Secara umum nilai-nilai Islam yang menjadi filosofi ekonomi Islam dapat dijumpai
dalam asas yang mendasari perekonomian Islam yang diambil dari dari serangkaian
doktrin ajaran Islam, asas-asas tersebut ialah sebagai berikut:
Asas suka sama suka
Asas keadilan
Asas saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang dirugikan
Asas tolong-menolong dan saling membantu serta dilarang untuk adanya
pemerasan dan eksploitasi.
Beik dan Arsyanti (2016) menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut:
Sumber daya yang dapat diinvestasikan
Sumber daya manusia dan enterpreneurship
Teknologi dan inovasi
Kegiatan Belajar 3
Maqashid Syari’ah dan Pembangunan Ekonomi
MODUL 2
MODEL, TEORI DAN APLIKASI PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Ekonomi Pembangunan Dalam Sejarah Islam
A. Mazhab historismus
Pola pemikiran mazhab historismus didasarkan atas perspektif sejarah terhadap masalah
dan fenomena ekonomi.Terdapat 4 Prinsip utama dan ajaran dari mahzab ini menurut
Arsyad yaitu:
Mazhab ini menekankan pendekatan yang bersifat evolusioner pada ilmu
ekonomi, mazhab ini memusatkan perhatiannya Pada pertumbuhan dan
pembangunan secara kumulatif
Menekankan pentingnya peranan pemerintah dalam perekonomian, ini
menekankan tentang adanya komunalisme ekonomi dalam hal ini organisme
sosial yang ada harus dipandang sebagai kesatuan yang unik bukan sebagai unit
yang terpisah
Mazhab ini menggunakan pendekatan induktif dalam analisisnya konsep ini
menekankan pentingnya mempelajari ekonomi dalam perspektif sejarah
Macet ini memberikan dukungan pada pandangan yang bersifat konservatif
1. Friedrich List
Beliau dipandang sebagai pelopor pemikiran ekonomi pada masa historimos, Sistem
liberalisme yang lassies faire menurut beliau tidak dapat menjamin alokasi sumber
daya secara optimal. List menjelaskan bahwa ada lima tahap dalam perkembangan
ekonomi yang didasarkan pada cara produksi suatu masyarakat yaitu:
Tahap berburu atau barbarian
Tahap berternak atau pastoral
Tahap agraris
Tahap kombinasi antara tahap bertani, industri manufaktur dan perdagangan
Kombinasi antara tahap bertani, industri manufaktur dan perdagangan
2. Bruno Hildebrand
Menurut beliau kebijakan-kebijakan ekonomi haruslah bercermin dan berpijak pada
sejarah namun pembahasannya tentang sejarah ekonomi tidak dilengkapi dengan
kerangka analisis yang menyeluruh sehingga hasil karyanya sebagian besar berupa
monograf sejarah yang bersifat deskriptif tentang masalah-masalah ekonomi.
Hildebrand membagikan perkembangan ekonomi menurut cara distribusi, dimana
perkembangan ekonomi dibagi ke dalam tiga tahap yaitu:
Perekonomian barter
Perekonomian uang
perekonomian kredit
Kelemahan mendasar dari pemikiran hildebrand yang tidak mampu menjelaskan
secara rinci tentang proses evolusi dari satu tahap ke tahap berikutnya, hal ini
dikarenakan hampir keseluruhan penelitiannya hanya berupa monograph sehingga
yang bersifat deskriptif tentang masalah-masalah ekonomi.
3. Karl Bucher
Menurut Bucher perkembangan ekonomi akan melalui tiga tahap berikut ini yaitu:
Perekonomian subsistem
Perekonomian kota
Perekonomian nasional
1. Adam Smith
Adam Smith merupakan tokoh terkemuka di bidang teori pembangunan ekonomi.
Menurut Smith terdapat tiga unsur pokok dari sistem produksi suatu negara:
Sumber daya alam yang tersedia
Sumber daya manusia
Akumulasi modal yang dimiliki
Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap yang
berurutan yaitu dimulai dari masa perburuan, berternak, masa bercocok tanam,
perdagangan dan yang terakhir adalah perindustrian. Berikut ini beberapa kritik
terhadap teori yang dicetuskan oleh Adam Smith:
Adanya pembagian kelas dalam masyarakat
Alasan menabung
Asumsi persaingan sempurna
Pengabaian peranan wirausaha
Asumsi stasioner
2. David Ricardo
Teori teori ricardian didasarkan pada asumsi bahwa:
Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industri
Law of Diminishing Return berlaku bagi tanah
Persediaan tanah adalah tetap
Permintaan akan gandum benar-benar in elastis
Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel
Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu
Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap
Permintaan akan buruk tergantung pada pemupukan modal
Terdapat persaingan yang sempurna
Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan
Berikut ini beberapa kritik yang diajukan kepada teori yang dikemukakan oleh David
Ricardo:
Mengabaikan pengaruh teknologi
Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner
Pengabaian faktor-faktor keseimbangan
Teori Ricardo adalah teori distribusi bukan teori pertumbuhan
Pegadaian suku bunga
Selain itu ada pula yang menambahkan beberapa kelemahan lain di teori yang
dikemukakan David Ricardo:
Pengertian yang salah tentang penduduk
Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan
Tanah juga menghasilkan selain gandum
Modal dan guru bukanlah koefisien yang tetap
Teori Ricardo dan negara sedang berkembang
4. Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter hal yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara ialah karena adanya inovasi, inovasi terdiri atas pengenalan barang baru,
pengenalan metode produksi baru, pembukaan pasar baru, penguasaan sumber
penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur, pembentukan
organisasi baru pada setiap industri baru.
Kritik yang diajukan terhadap teori ini adalah:
Keseluruhan teori schumpeter didasarkan pada inovator yang dianggapnya
Sebagai pribadi yang ideal
Menurut schumpeter pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis
Pendapat schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi juga
tidak benar
Anggapannya juga inovasi sebagai Sebab utama pembangunan ekonomi
Dalam teori ini terlalu banyak penekanan pentingnya kredit bank
Analisa mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke sosialisme tidak benar
Kegiatan Belajar 3
Model dan Teori Pembangunan Menurut Ekonomi Muslim
Secara umum pemikiran ekonomi yang dikemukakan oleh Abu Yusuf ialah menekankan
pentingnya memenuhi kebutuhan rakyat dan mengembangkan berbagai proyek yang berorientasi
kepada kepentingan umum, merekomendasikan penggunaan sistem muqasamah daripada sistem
misahah pada pemungutan pajak pertanian, merekomendasikan agar pemerintah segera
menghentikan praktik sistem qabalah tersebut karena pengumpulan pajak yang dilakukan secara
langsung akan mendatangkan pemasukan yang lebih besar. Kepentingan individu apabila
berbenturan dengan kepentingan publik maka kepentingan publik harus diutamakan, menentang
Pendapat yang menyatakan bahwa pembagian harta zakat harus dilakukan secara merata di
antara 8 kelompok penerima zakat dan cenderung menentukan suatu batas tertinggi terhadap
bagian perorangan.
Pemikiran Al Ghazali mengenai ekonomi ialah aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien,
perlunya mutualitas dalam pertukaran ekonomi, yang mengharuskan spesialisasi dan pembagian
kerja menurut daerah dan sumber daya, Perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam
suatu negara, negara harus menghimpun pendapatan dari seluruh penduduk berdasarkan hukum
Islam dan memanfaatkan secara fleksibel dengan berbasis kepada kesejahteraan.
Pemikiran ekonomi yang diajukan oleh Ibnu Taimiyah ialah perlunya penetapan harga, upah dan
laba yang adil dalam perekonomian, pemerintah hendaknya tidak melakukan bisnis dari
pencetakan uang serta mencetak uang fulus yang terlalu banyak.
Secara umum pemikiran ekonomi Sadr ekonomi Islam adalah sebuah doktrin karena
membicarakan semua aturan dasar dalam kehidupan ekonomi dihubungkan dengan ideologinya
mengenai keadilan sosial, agama menjadi sandaran untuk menyeimbangkan kesejahteraan
individu dan publik.
Pemikiran sistem ekonomi Islam yang diajukan oleh M.A.Mannan, Iyalah asumsi masyarakat
yang homoislamicus, agen ekonomi ialah Islamic man, kepemilikan absolut hanyalah milik
Allah semata, manusia hanya sebagai khalifahnya di dunia, pemerintah harus mengambil
peranan penting terutama apabila terjadi pelanggaran terhadap aturan aturan kepemilikan dalam
sistem ekonomi Islam, zakat adalah poros utama dalam sistem keuangan Islam.
Pemikiran ekonomi Islam yang diajukan oleh Monzer Kahf ialah ekonomi sebagai suatu bagian
dari agama, peranan yang amat positif dari negara, cara dengan tidak membiarkan kekuatan
pasar sepenuhnya melakukan keputusan-keputusan alokatif dan distributif.
MODUL 3
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
Kegiatan Belajar 1
Indikator Keberhasilan Pembangunan
A. Indikator Moneter
1. Pendapatan perkapita
Ialah salah satu indikator yang paling sering dipergunakan sebagai tolak ukur
kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara. Pendapatan
perkapita ialah indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu
negara cara. Beberapa ekonomi menilai bahwa pendapatan perkapita bukanlah suatu
indikator terbaik dalam menilai kinerja atas perekonomian dan perkembangan
pembangunan dari suatu negara, karena sebenarnya masih banyak faktor lain yang
bersifat non ekonomi yang merupakan elemen penting dalam menentukan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Terdapat beberapa alasan mengapa penggunaan
pendapatan perkapita seringkali tidak tepat yaitu:
Pendapatan perkapita menggambarkan ukuran kasar tentang Berapa banyak
pendapatan yang diterima tiap orang pada suatu negara
Pendapatan perkapita tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai pembanding
antar negara, karena setiap negara memiliki satuan mata uang masing-masing
Selain itu menurut Jhingan terdapat alasan lain mengenai kurang akurat nya
pendapatan perkapita dalam mengukur kemakmuran suatu negara, cara yaitu:
Di negara terbelakang ada sektor non uang yang menyulitkan perhitungan
pendapatan nasional
Kekurangan spesialisasi pekerjaan di negara-negara tersebut merunyamkan
perhitungan pendapatan nasional karena distribusi atau asal bidang usaha
begitu rancu
Hampir sebagian besar rakyat di negara berkembang buta huruf tidak pernah
memiliki rekening tabungan dan kalaupun memiliki rekening mereka enggan
mengungkapkan pendapatan dengan jujur
Di negara terbelakang penduduk yang hidup di daerah pedesaan dan membuat
benda-benda konsumsi dari barang-barang sederhana sehingga mampu
menghemat atau meniadakan beberapa pos pengeluaran
Perhitungan pendapatan nasional sering kali menghitung terlalu rendah
terhadap pendapatan nyata
Perkiraan pendapatan nasional tidak dapat mengukur secara tepat perubahan
output yang disebabkan oleh perubahan tingkat harga
Perbandingan pendapatan nasional secara internasional sering tidak tepat
sebagai akibat dari Konversi nilai tukar berbagai mata uang ke dalam satu
mata uang bernama yaitu dolar AS
Perhitungan pendapatan perkapita suatu negara terbelakang bisa terlalu besar
atau terlalu kecil karena angka jumlah penduduk seringkali tidak handal dan
tidak benar
Munculnya kesulitan dalam mendefinisikan istilah pendapatan sebagai akibat
dipergunakannya konsep yang berbeda di dalam menghitung pendapatan
nasional di berbagai negara dan di dalam menghitung sumbangan aktivitas
pemerintah terhadap pendapatan nasional.
Kegiatan Belajar 2
Indikator Pembangunan Dalam Ekonomi Islam
A. Model CIBEST
Model atau Indeks ini adalah salah satu alat ukur yang dikembangkan oleh Beik dan
Arsyanti (2014). Indeks ini berupaya mengukur indeks kemiskinan Islami,
pengembangan Indeks ini didasarkan pada kuadran CIBEST. Terdapat 4 kuadran pada
kuadran ini yaitu kuadran I (sejahtera), kuadran II (kemiskinan material), kuadran III
(kemiskinan spiritual), dan Kuadran IV (kemiskinan absolut).
Kegiatan Belajar 2
Kemiskinan Dalam Ekonomi Islam
Bank Dunia menjelaskan bahwa setidaknya ada empat hal pendorong utama ketimpangan
yang terjadi di Indonesia yaitu sebagai berikut:
Ketimpangan peluang
Pekerjaan yang tidak merata
Tingginya konsentrasi kekayaan
Ketahanan ekonomi yang rendah
C. Dampak ketimpangan
Sastra menyebutkan bahwa setidaknya terdapat tiga alasan utama mengapa tingkat
ketimpangan yang tinggi berdampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi di suatu negara:
Ketimpangan yang lebar menghilangkan kemampuan kelompok masyarakat miskin
untuk tetap sehat dan akumulasi modal fisik dan modal manusia
Ketimpangan ini akan melahirkan kecemburuan antar sesama dan kemarahan pada
masyarakat kelas atas elite, karena telah menampilkan dunia yang timpang
Ketimpangan ekonomi yang terlalu lebar dapat berbahaya pula bagi sistem politik
D. Ukuran ketimpangan
Ray menyebutkan bahwa terdapat beberapa cara mengukur ketimpangan yang umum
dipergunakan yaitu sebagai berikut:
Jarak atau range, nilai ini merupakan perbedaan pendapatan antar kelompok
masyarakat terkait dengan kelompok masyarakat dan misikin yang dibagi oleh nilai
rata-rata untuk menggambarkan independensi unit yang diukur
Rasio kuznets, Simon kuznets melakukan kajian mengenai distribusi pendapatan
pada negara maju dan negara berkembang yang kemudian menghasilkan cara
pengukuran ketimpangan. Rasio yang dibuat merujuk pada proporsi pendapatan yang
dimiliki oleh 20 atau 40% kelompok termiskin dari populasi atau 10% kelompok
terkaya.
Deviasi rata-rata absolut, jarak pengukuran ini mengambil keuntungan dari sebuah
distribusi pendapatan, ide yang ditawarkan cukup sederhana yaitu ketimpangan
merupakan suatu jarak proporsional atas rata-rata pendapatan.
Koefisien variasi, Salah satu cara untuk menghindari ketidak sensitifan pada nilai
deviasi rata-rata adalah dengan cara memberikan bobot lebih kepada deviasi yang
lebih besar dari nilai nilai rata-rata.
E. Strategi anti ketimpangan
Sastra menyebutkan bahwa setidaknya Terdapat 6 cara yang dapat dilakukan untuk
menurunkan tingkat ketimpangan, yaitu sebagai berikut:
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Kebijakan fiskal redistributif
Investasi pada perlindungan sosial
Memperkuat kesetaraan dalam kesempatan
Melawan praktik rente
Perubahan sistem politik
Bank Dunia merekomendasikan 4 tindakan utama yang perlu dilakukan pemerintah
Indonesia untuk mempersingkat ketimpangan ini:
Memperbaiki pelayanan publik di daerah
Menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik dan peluang melatih keterampilan
bagi tenaga kerja
Memastikan perlindungan dari guncangan
Menggunakan pajak dan anggaran belanja pemerintah untuk mengurangi
ketimpangan saat ini dan dimasa depan
Kegiatan Belajar 2
Ketimpangan Dalam Ekonomi Islam
Distribusi merupakan alat untuk menjamin adanya keseimbangan penguasaan aset dan kekayaan,
agar kesenjangan yang muncul akibat perbedaan kemampuan antar manusia ini dapat
diminimalisir. Tujuan pendistribusian ada 2 yaitu itu agar kekayaannya tidak menumpuk pada
segolongan kecil masyarakat tetap selalu beredar dalam masyarakat dan berbagai faktor produksi
yang yang ada perlu mempunyai pembagian yang adil dalam kemakmuran negara. Prinsip-
prinsip dari distribusi dalam Islam menurut Beik dan Arsyanti adalah:
Pendapatan yang diterima Seseorang sangat bergantung pada usaha yang dilakukannya
Terpenuhinya kebutuhan dasar yang merupakan hak setiap orang
Harta tidak boleh berputar di tangan segelintir kelompok yaitu kelompok super kaya
Pada harta seseorang terdapat bagian yang menjadi milik mutlak orang lain
Redistribusi bukan hanya sekedar transfer payment atau government to people transfer,
melainkan melibatkan tiga parameter yaitu:
Parameter wajib atau positif, terdiri atas zakat dan faraid atau waris
Parameter sukarela, terdiri dari sedekah dan wakaf
Parameter larangan terdiri atas larangan riba dan kezaliman ekonomi
Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam sistem ekonomi Islam untuk mengurangi
ketimpangan ekonomi yaitu:
Memperluas akses kepada seluruh elemen masyarakat untuk memperoleh kesempatan
yang sama di dalam aktivitas ekonomi
Meningkatkan etos dan semangat kerja dari kalangan kaum miskin
Mempererat ikatan persaudaraan di kalangan kaum muslim, agar mampu membantu
kerabatnya yang masih membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya
Meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan dan pendayagunaan zakat, Hal ini
sebagai suatu sistem yang telah built-in di dalam sistem ekonomi Islam dalam
mengurangi ketimpangan di dalam perekonomian
Melakukan pengenaan pajak atas aset aset yang menganggur
MODUL 6
SUMBER DAYA MANUSIA, PENDIDIKAN, DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Hakikat dan Peran Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Ekonomi
Kegiatan Belajar 2
Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi
A. Definisi Zakat
Ditinjau dari segi bahasa kata zakat mempunyai beberapa arti yaitu al barakatu
(keberkahan), al-namaa (pertumbuhan dan perkembangan), ath-thaharatu (kesucian), ash-
shalahu (keberesan).Sedangkan makna terminologi atau istilah yang digunakan dalam
pembahasan Fiqih Islam adalah mengeluarkan sebagian dari harta tertentu yang telah
mencapai nisab takaran tertentu yang menjadi batas minimal harta tersebut diwajibkan
untuk dikeluarkan zakatnya, diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya
berdasarkan pengelompokan yang terdapat dalam Al Qur'an dan harta tersebut
merupakan milik sempurna dalam artian merupakan milik sendiri dan tidak terdapat
kepemilikan orang lain di dalamnya serta telah genap usia pemiliknya selama setahun,
Hal ini dikenal dengan istilah haul. Secara umum zakat bisa dirumuskan sebagai bagian
dari harta yang wajib dibayarkan oleh setiap muslim beriman yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu berdasarkan aturan dan tentukan Syariah. Syarat-syarat itu adalah
sebagai berikut:
Nisab, jumlah minimum harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya
Haul, jangka waktu yang ditentukan bila seorang wajib mengeluarkan zakat
Kadarnya
Milik sempurna
Tidak terjadi zakat ganda di dalamnya
Berkembang secara riil atau estimasi
Melebihi kebutuhan pokok
Menurut M.A Mannan zakat mempunyai 6 prinsip yaitu:
Keyakinan keagamaan
Pemerataan dan keadilan
Produktivitas
Nalar sangat masuk akal apabila zakat harta yang menghasilkan itu harus
dikeluarkan
Kebebasan artinya artinya zakat hanya dibayarkan oleh orang yang bebas dan
sehat jasmani secara rohani nya dalam hal ini anak kecil atau orang tidak waras
Meskipun mereka memiliki harta yang banyak belum terkena kewajiban wakaf.
Prinsip etika dan kewajaran
Sedangkan infaq secara kebahasaan bermakna madha wa nafida, yakni berlalu dan
menghabiskan. Dilihat dari segi posisi hukumnya infaq terdiri dari dua macam yaitu infak
wajib yaitu berupa zakat dan infak sunat yaitu menyampaikan sebagian dari perolehan
seorang di jalan Allah.Sementara itu sedekah secara semantik lafal shadaqah berasal dari
shadaqa yang bermakna benar atau lawan berdusta. Dengan demikian sedekah
sebagaimana infak terdiri dari dua macam yaitu shadaqah yang bersifat wajib yaitu
berupa zakat dan shadaqah yang bersifat sunah yaitu mengeluarkan kebajikan diluar
zakat baik dalam bentuk harta maupun perbuatan dengan maksud sebagai pemberian dan
kebajikan semata hanya untuk mencari ridha Allah, sebagai wujud dari kenyataan
terhadap anjurannya yang tidak mengikat. Bentuk shadaqah yakni berfungsi baik sebagai
zakat maupun sunnah adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah melalui pelaksanaan
perintahnya serta wujud ketaatan, ketakwaan dan keimanan seorang hamba kepada
penciptanya. Terdapat 8 kelompok kaum yang berhak untuk menerima zakat menurut Al-
Qur’an dan surat at-taubah ayat 60 yaitu kaum fakir, kaum miskin, Amilin atau
pengelola zakat, mualaf, gharimin, fisabilillah, dan Ibnu Sabil.
2. Zakat harta
Pembayaran zakat atas harta Itu diwajibkan jika memenuhi beberapa persyaratan
persyaratan berikut ini:
Pemilik harta itu seorang muslim yang merdeka
Baligh dan berakal
Harta tersebut termasuk dari jenis jenis harta yang wajib dikenakan zakat
Mencapai nisab
Zakat dikenakan kepada harta neto Yaitu harta yang masih memenuhi nisab
setelah dikurangi dengan kebutuhan pokok dan hutang dari Muzakki yang
bersangkutan
Dimiliki secara penuh oleh seorang individu yang terkena kewajiban zakat
Setelah mencapai usia 1 tahun kepemilikan yakni harta yang wajib dizakati itu
adalah harta yang telah sempurna 1 tahun dalam kepemilikannya dan dalam
jumlah nisabnya.
Bila dilakukan dengan unsur-unsur yang berhak memperoleh bagian zakat maka
fungsi fungsi sosial tersebut adalah sebagai berikut:
Zakat berfungsi sebagai sarana jaminan sosial bagi orang-orang fakir miskin
dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka sehingga terbebas dari
kesengsaraan dan kemelaratan
Zakat juga berfungsi sebagai jaminan sosial bagi mereka yang berhutang ya
itu fakir miskin yang memiliki hutan dan tidak sanggup mengembalikan
hutang
Zakat berfungsi sebagai jaminan bagi mereka yang sedang melakukan
perjalanan dan kehabisan bekal
Disamping sebagai fungsi sosial tersebut, zakat juga memiliki fungsi ekonomi berikut
ini:
Pemungutan zakat dari mereka yang berkecukupan dan mendistribusikan pada
mereka yang tidak punya dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu
negara secara makro atau dalam bahasa ekonomi adalah zakat mempunyai
efek pengganda terhadap pendapatan dalam suatu perekonomian
Distribusi zakat juga termasuk salah satu cara mendorong peredaran uang
dalam meningkatkan daya beli masyarakat untuk memenuhi permintaan dan
kebutuhannya
Kegiatan Belajar 2
Zakat Dan Pembangunan Ekonomi
Zakat akan berdampak signifikan dalam ekonomi apabila kita gunakan analisis pendapatan
nasional.Zakat akan memiliki efek pengganda yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan
instrumen fiskal konvensional. Zakat dapat menjadi pemicu umat Islam untuk selalu
menyekresikan dana yang dimiliki, karena dana yang terendam akan habis oleh potongan zakat.
Investor muslim akan memiliki beberapa persyaratan untuk memenuhi fungsi permintaan yang
dimaksud. Fungsi permintaan untuk investasi dalam ekonomi Islam harus memenuhi persyaratan
berikut:
Sebagian besar tingkat investasi dalam sistem ekonomi Islam harus bersifat autonomous
atau tetap
Investor muslim akan bersikap moderat dalam pengharapan mereka untuk meraih
keuntungan dalam rangka untuk menghindari eksploitasi
Fungsi objektif dari investor muslim adalah tidak memaksimalkan keuntungan seperti
dalam pasar bebas konvensional
Investor muslim tidak akan menginvestasikan pada proyek-proyek yang dilarang dalam
aturan syariat Islam meskipun proyek-proyek ini menjadikan tingkat keuntungan yang
tinggi. gigi
Pemberdayaan umat membutuhkan peran aktif segenap pelaku dalam sistem ekonomi, zakat
sebagai salah satu subsistem dalam suatu sistem ekonomi dapat mengambil peranan terhadap
pemberdayaan umat. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan Mengapa realisasi dana zakat
yang lebih kecil dari potensi yang dapat dicapai yaitu:
PDB Indonesia sebagian besar merupakan sumbangsih dari penduduk non muslim
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar zakat
Pengelolaan dana zakat yang masih tradisional di beberapa daerah
Sistem penghimpun dana zakat yang masih tunggu bola
Asik Kak punya pemahaman fiqih para pengelola zakat
Beberapa hambatan dalam pengelolaan zakat ialah:
Minimnya sumber daya manusia yang berkualitas
Pemahaman fiqih Amil yang belum memadai
Rendahnya kesadaran masyarakat
Teknologi yang digunakan
Sistem informasi zakat
Terdapat beberapa strategi yang dapat ditempuh dalam pengembangan pengelolaan zakat di
Indonesia yaitu:
Membudayakan kebiasaan membayar zakat
Strategi penghimpunan yang cerdas
Perluasan bentuk penyaluran
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Fokus dalam program
Penyusunan cetak biru pengembangan zakat
Kegiatan Belajar 3
Pajak dan Zakat
A. Konsep pajak
Secara konteks keuangan publik konvensional pajak dapat diartikan sebagai hiburan
masyarakat kepada negara yang dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayar
nya menurut aturan peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintah. Menurut undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1, pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa
imbalan yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran
umum. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut ciri-ciri pajak adalah sebagai berikut:
Pajak adalah pengalihan sumber-sumber dari sektor swasta ke sektor negara,
artinya bahwa yang berhak melakukan pemungutan pajak adalah negara.
Berdasarkan undang-undang, artinya bahwa walaupun negara mempunyai hak
untuk memungut pajak, namun pelaksanaannya harus memperoleh persetujuan
dari wakil-wakil rakyat dengan menyetujui undang-undang, karena pemungutan
pajak berdasarkan undang-undang berarti bahwa pemungutannya dapat
dilaksanakan.
Tanpa imbalan dari negara yang langsung dapat ditunjuk secara Individual
Untuk membiayai pengeluaran pemerintah baik pengeluaran rutin maupun
pengeluaran pembangunan
Sifatnya dapat dipaksakan
Fungsi pajak Fungsi budget air atau fungsi penerimaan dan fungsi redistribusi
pendapatan, Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga,
harga per ekonomi negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos
pengeluaran, dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara
menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan
pembangunan. Di samping fungsi budget air atau fungsi penerimaan di atas pajak juga
melaksanakan fungsi regulerend atau fungsi mengatur, yaitu fungsi pajak untuk mengatur
sesuatu keadaan di masyarakat di bidang sosial atau ekonomi atau politik sesuai dengan
kebijaksanaan pemerintah. Dari pengertian diatas istilah pajak dikenal dalam beberapa
istilah yang berkaitan dengan bentuk dan model pungutan yaitu sebagai berikut:
Al-maks/Al dharibah, adalah pungutan yang ditarik dari rakyat oleh para
penariknya
Al- Usyr, Adalah pungutan sejenis Bea Cukai bagi barang yang masuk ke
wilayah kekuasaan muslim dari wilayah lain
Al-Kharaj, Adalah pungutan yang dikenakan terhadap tanah dan termasuk hak-
hak yang harus ditunaikan
Jizyah, Yaitu pungutan yang diwajibkan bagi orang kafir yang hidup di bawah
kekuasaan Islam sebagai imbalan atas kekufurannya dan kewajiban ini gugur
apabila yang bersangkutan masuk ke dalam ajaran Islam.
Yusuf kardawi membolehkan kewajiban pajak di samping Penggunaan zakat yang harus
dilaksanakan oleh kaum muslimin dengan alasan berikut ini:
Adanya kewajiban jaminan atau solidaritas sosial
Pembiayaan negara lebih luas daripada sasaran zakat
Adanya kaidah-kaidah kaum syara
Jihad atas harta dan tuntutannya yang besar
Kerugian dibalas keuntungan
Menurut Syekh Muhammad Ali Farkus, syarat-syarat yang harus dipenuhi pemerintahan
Islam sebelum melakukan pemungutan pajak yaitu sebagai berikut:
Bait al-maal mengalami kekosongan dan kebutuhan negara untuk menarik pajak
memang sangat dibutuhkan, Sementara sumber pemasukan negara yang lain
untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak ada
Pajak yang ditarik wajib dialokasikan untuk berbagai kepentingan umat dengan
cara yang adil
Bermusyawarah dengan ahlu al ra’yi dan anggota surah dalam menentukan
berbagai kebutuhan negara yang membutuhkan dana tunai dan batas maksimal
sumber keuangan negara dalam memenuhi kebutuhan tersebut disertai
pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian dana tersebut dengan cara
yang sejalan dengan syariat.
Kegiatan Belajar 2
Sukuk Sebagai Alternatif Pembiayaan Pembangunan
Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 31/ DSN-MUI/IX/ 2002,Sukuk adalah suatu
surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
pemegang obligasi Syariah. Sukuk mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi Syariah berupa bagi hasil margin serta membayar kepada dana obligasi pada
saat jatuh tempo. Tujuan penerbitan berharga Syariah negara atau SBSN atau Sukuk, ialah:
Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran negara
Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah
Menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah
Diversifikasi basis investor
Mengembangkan alternatif instrumen investasi
Mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara
Memanfaatkan dana dana masyarakat yang belum terjaring oleh sistem perbankan
konvensional
Terdapat beberapa kelebihan yang didapatkan dari berinvestasi melalui sukuk negara, khususnya
yang menggunakan struktur ijarah yaitu:
Memberikan penghasilan berupa imbalan atau nisbah bagi hasil yang kompetitif
dibandingkan dengan instrumen keuangan lain
Pembayaran imbalan dan nilai nominal sampai dengan sukuk jatuh tempo dijamin oleh
pemerintah
Dapat diperjualbelikan di pasar sekunder
Memungkinkan diperolehnya tambahan penghasilan berupa margin
Aman dan terbebas dari riba, gharar dan maysir
Berinvestasi sambil mengikuti dan melaksanakan Syariah
Sukuk dapat terbagi pada beberapa jenis yaitu:
Sukuk Ijarah
Sukuk mudharabah
Sukuk musyarakah
Supuk Istishna
Selain itu ada pula yang menambahkan dua jenis sukuk berikut ini:
Sukuk murabahah
Sukuk salam
Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan sukuk ialah:
Obligor
Special Purpose Vehicle (SPV)
Investor
MODUL 9
WAKAF DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar Wakaf
B. Sejarah wakaf
Pada masa sebelum datang Islam, setelah ada institusi yang mirip dengan institusi
perwakafan meskipun tidak menggunakan terminologi wakaf. Umat manusia Sesungguhnya
telah mengenal beberapa bentuk praktek pendayagunaan harta benda yang secara substansi
mungkin tidak jauh berbeda dengan batasan makna wakaf bagi kalangan umat Islam.
Penyebabnya ialah fitrah manusia untuk melakukan penyembahan kepada Tuhan melalui
ritual keagamaan, hal ini kemudian menjadi faktor pendorong umat manusia untuk
membangun praktek peribadatan masing-masing. Praktek sejenis wakaf juga dikenal di Mesir
dan Roma. Perbedaan antara praktik wakaf yang terjadi sebelum datangnya Islam dan yang
dipraktikkan oleh umat Islam adalah terletak pada tujuan dalam melakukan wakaf. Dalam
Islam wakaf bertujuan sebagai suatu sarana untuk mendekatkan diri dan mencari ridho dari
Allah SWT, hal ini berbeda dengan praktik sejenis pada masa sebelum Islam yaitu sebagai
sarana untuk mencari kebanggaan Semata.
Setelah datangnya Islam, umat Islam memiliki perbedaan pendapat tentang awal mula
diberlakukannya sedekah dalam Islam. Pada masa kenabian wakaf banyak dilakukan oleh
para sahabat nabi, waqaf yang dilakukan bertujuan mulia dan semata-mata untuk mencari
ridha Allah.
C. Rukun dan persyaratan wakaf
Menurut sebagian besar ulama terdapat beberapa unsur atau rukun wakaf yaitu:
Orang yang berwakaf (wakif)
Harta yang diwakafkan (mauquf)
Tempat kemana diwakafkan harta itu atau tujuan wakaf (mauquf alaih)
Akad atau pernyataan wakaf (sighat)
Sedangkan dalam pasal 6 undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf, unsur wakaf
ditambahkan dua hal lagi yaitu:
Pengelola wakaf
Jangka waktu yang tak terbatas
Berdasarkan tiap rukun wakaf tersebut harus diperhatikan syarat-syarat masing-masing yakni
sebagai berikut:
Syarat-syarat orang yang mewakafkan, wakif harus memiliki kecakapan melakukan
tabarru, yaitu melepaskan hak milik tanpa timbangan materiil, hal ini bermakna
bahwa mereka telah dewasa, berakal sehat, tidak di bawah pengampunan, dan tidak
karena terpaksa berbuat.
Syarat-syarat barang yang diwakafkan, dipandang sah apabila merupakan harta
bernilai, tahan lama dipergunakan, dan hak milik wakif murni.
Syarat-syarat tujuan atau penerima wakaf, mauquf alaih tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai ibadah, harus jelas Apakah untuk kepentingan umum, ataukah
bahkan untuk keperluan keluarga sendiri.
Syarat-syarat sighat, pernyataan wakaf dapat dikemukakan dengan tulisan, an-nissa
atau dengan suatu isyarat yang dapat dipahami maksudnya
Syarat-syarat pengelola wakaf (nazhir), Pengelola wakaf adalah orang, yang
organisasi atau badan hukum yang memegang amanat Untuk memelihara dan
mengurus harta wakaf sebaik-baiknya sesuai dengan wujud dan tujuannya.
Syarat jangka waktu, Para fuqaha berbeda pendapat tentang syarat permanen dalam
wakaf, pendapat pertama yang menyatakan bahwa wakaf harus bersifat permanen,
sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa wakaf boleh bersifat sementara.
Kegiatan Belajar 2
Wakaf Produktif, Wakaf Uang, dan Pembangunan Ekonomi
Wakaf produktif adalah harta benda atau pokok tetap yang diwakafkan untuk dipergunakan
dalam kegiatan produksi dan hasilnya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf.Makna wakaf
produktif adalah wakaf yang memiliki manfaat dan dapat dikembangkan terus-menerus secara
ekonomis, pada dasarnya itu produktif dalam arti harus menghasilkan karena wakaf dapat
memenuhi tujuannya jika telah menghasilkan dan hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya. Lutfi (2012) bahwa terdapat beberapa model wakaf produktif yang dapat
dilakukan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yaitu:
Model wakaf produktif pembangunan gedung
Model wakaf produktif pengembangan usaha
Model pengelolaan wakaf tunai yang optimal untuk menyejahterakan rakyat
Terdapat beberapa permasalahan terkait tata kelola wakaf produktif di Indonesia yaitu:
Terdapatnya pandangan dari sebagian masyarakat bahwa harta wakaf tidak boleh diutak-atik
Sosialisasi yang kurang luas terhadap paradigma baru terkait pengelolaan wakaf secara
produktif
Masih belum sinergis dan selarasnya persepsi dan pemahaman yang sama terkait tata kelola
waqaf pada kalangan pejabat terkait
Belum profesionalnya nazhir dalam pengelolaan wakaf secara optimal
Masih lemahnya kemitraan dan kerjasama antar stakeholder wakaf terkait
Wakaf uang adalah waqaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan
hukum dalam bentuk uang.Wakaf uang dapat dipergunakan dalam berbagai bentuk sistem
jaminan sosial, dengan pendayagunaan wakaf uang sebagai suatu sistem jaminan sosial
diharapkan program pemberdayaan masyarakat dapat saling terintegratif dengan program
pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah Syarat umum sahnya wakaf uang adalah:
Wakaf harus kekal abadi dan terus-menerus
Wakaf harus dilakukan secara tunai tanpa digantungkan kepada akan terjadinya suatu
peristiwa di masa akan datang. Sebab pernyataan wakaf berakibat lepasnya hak milik
seketika Setelah wakif dinyatakan berwakaf.
Tujuan wakaf harus jelas
Wakaf merupakan hal yang harus dilaksanakan tanpa syarat boleh khiyar
Wakaf uang apabila dikembangkan dengan baik maka akan memiliki beberapa keunggulan yaitu:
Uang jumlahnya bisa bervariasi sehingga seseorang yang memiliki dana terbatas sudah bisa
mulai memberikan dana bakatnya tanpa harus menunggu menjadi orang kaya atau tuan tanah
terlebih dahulu
Melalui wakaf uang, yang kaset aset wakaf yang berupa tanah kosong bisa mulai
dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau diolah untuk lahan pertanian
Dana wakaf uang juga bisa membantu sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam yang
cash flow nya kembang kempis dan mengaji civitas akademika alakadarnya
Umat Islam dapat lebih Mandiri dalam mengembangkan dunia pendidikan tanpa harus terlalu
tergantung pada anggaran pendidikan negara yang semakin lama semakin terbatas
Dana yang terkumpul dapat disalurkan kepada para pengusaha tersebut dan bagi hasilnya
digunakan untuk kepentingan sosial dan sebagainya
Dana wakaf uang dapat membantu perkembangan bank bank syariah.