Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN EKONOMI SYARIAH DALAM PERTUMBUHAN


EKONOMI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sejarah Pemikiran Ekonomi

Dosen Pengampu : Olos Wasahua, S.E, M.M.


Disusun Oleh :
FITRI YANDA
R3G EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023

1
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………3
B. Rumusan Masalah………………………………………………..4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………...4
D. Manfaat…………………………………………………………..4

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan Ekonomi Islam…………………………………….5
B. Pengertian Ekonomi Syariah……………………………………6-7
C. Contoh Ekonomi Syariah……………………………………….7-8
D. Perkembangan Ekonomi Syariah Pada Saat Ini………………...8-9
E. Hubungan Ekonomi Syariah dengan Pertumbuhan Ekonomi…..9-11

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja
suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi
yang telah dilaksanakan suatu negara atau daerah.

Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan kondisi perekonomian yang terjadi
di suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama
jangka waktu tertentu. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan
jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi menunjukkan
sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau
kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu.

Begitu juga dengan kehidupan Islam yang juga mengatur tentang perekonomian, pada Islam juga
terjadi problematika ekonomi, tidak hanya pada perekonomian konvensional, perekonomian
Islam juga mengalami problematika sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi islam. Disini
pertumbuhan ekonomi Islam juga mengalami perkembangan dari masa-kemasa. Ini menjadi
pedoman juga agar masyarakat bisa mengenal mengenai ilmu ekonomi berbasis Islam.

Dalam ekonomi Islam, pertumbuhan ekonomi yang dituju adalah pertumbuhan optimal, baik dari
segi kesejahteraan materi maupun rohani, Islam tidak memperkenankan konsumsi modal dan
pertumbuhan yang melampaui batas yang memaksakan pengorbanan yang tidak alamiah bagi
manusia. Ekonomi islam di indonesia dalam tahun ketahun semakin berkembang secara bertahap
dan akan menjadi ekonomi islam terbesar didunia. Hal tersebut terdapat pasar yang sangat besar
dan terdapat pula sector riil ekonomi syariah yang sudah berjalan dengan baik sesuai aturan
syariah islam yang sudah ada didalam Al-qur'an.

Perkembangan ekonomi syari’ah saat ini mengalami peningkatan yang signifikan baik dalam
konsep teoritis maupun praktik yang terjadi di Indonesia. Perkembangan perbankan syari’ah di
Indonesia menjadi tolak ukur keberhasilan terhadap eksistensi ekonomi syariah. Sistem ekonomi
syari’ah menjadi alternatif bagi perekonomian di Indonesia, bahkan jika ekonomi syari;ah
diterapkan secara optimal yang di dukung oleh instrumen keuangan dan produk hukum akan
memberikan dampak yang kuat bagi perekonomian Indonesia yang berlandaskan kerakyatan.

Kegiatan operasional dalam perbankan syari’ah yaitu memberikan pembiayaan yang dapat
membantu masyarakat untuk menjalankan kegiatan usahanya. Bank syari’ah merupakan bank
yang menjalankan fungsi intermediasinya sesuai dengan prinsip syariat Islam,

3
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang di maksud dengan Pertumbuhan Ekonomi islam?
2) Apa itu Ekonomi Syariah?
3) Apa Saja Contoh dari Ekonomi Syariah?
4) Bagaimana Perkembangan Ekonomi Syariah Pada Saat Ini?
5) Bagaimana Keterkaitan antara Ekonomi Syariah dengan Pertumbuhan
Ekonomi?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari Penulisan Makalah ini Adalah :
1) Mengetahui Maksud dari Pertumbuhan Ekonomi dalam Islam
2) Mengetahui Maksud dari Ekonomi Syariah
3) Mengetahui Contoh dari Ekonomi Syariah
4) Mengetahui Perkembangan Ekonomi Syariah Pada Saat Ini
5) Mengetahui Hubungan Ekonomi Syariah dengan Pertumbuhan Ekonomi

D. MANFAAT
Adapun Manfaat dari Penulisan Makalah ini adalah supaya memberi
Pengetahuan dan Wawasan Kepada Pembaca mengenai Hubungan Peran
Ekonomi Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi kita Pada Saat ini, serta untuk
menganalisis isu pertumbuhan ekonomi yang akan dikaji dengan kacamata
ekonomi Islam.

4
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Islam
Pertumbuhan ekonomi (economic growth) didefinisikan sebagai peningkatan dalam kapasitas
suatu bangsa jangka panjang untuk memproduksi aneka barang dan jasa bagi rakyatnya. Sebuah
pertumbuhan produksi atau hasil yang terus menerus dengan cara yang benar yang dapat
memberikan konstribusi bagi kesejahteraan umat manusia).

Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam harus memasukkan aspek aksiologis (nilai, moral)
agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diorientasikan kepada kesejahteraan materi saja melainkan
memasukkan juga aspek ruhaniyah. Selanjutnya, maksimalisasi tingkat pertumbuhan pendapatan
nasional perse, tanpa mempedulikan dampaknya atas distribusi pendapatan dan kesejahteraan
umum, tidak dapat menjadi sasaran utama dalam perekonomian Islam.

Dalam ekonomi Islam pertumbuhan ekonomi yang dituju adalah pertumbuhan optimal, baik dari
segi kesejahteraan materi maupun rohani, Islam tidak memperkenankan konsumsi modal dan
pertumbuhan yang melampaui batas yang memaksakan pengorbanan yang tidak alamiah bagi
manusia. Namun demikian, yang lebih baik dari keduanya adalah pertumbuhan yang tinggi tanpa
memaksakan pengorbanan yang tidak alamiah dari manusia dan disertai dengan distribusi
pendapatan yang merata.

Kegiatan ekonomi ini sebenarnya sama dengan sistem ekonomi lainnya, seperti jual-beli,
simpan-pinjam, dan aktivitas perekonomian lainnya, tetapi yang membedakan adalah pedoman
nya, dimana sistem ekonomi ini benar-benar berpegang teguh pada syariat islam.
Sistem perekonomian islam diterapkan dengan tujuan untuk membuat umat islam terhindar dari
aktivitas perekonomian yang dilarang oleh syariat islam, seperti riba, dzalim, ikhtikar, dan lain
sebagainya. Sistem ekonomi ini disebut sudah diterapkan sejak abad 20, tetapi sebenarnya
prinsip-prinsip ekonomi islam sudah terbentuk sejak agama islam muncul di dunia.
Adapun di Indonesia saat ini meskipun memang tidak menganut sistem perekonomian islam
sepenuhnya, tetapi sejumlah perusahaan perbankan telah menyediakan fasilitas yang menganut
sistem ekonomi islam.

5
2) Pengertian Ekonomi Syariah
Ekonomi syariah adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pemahaman pada masalah-masalah
ekonomi yang inti pembahasannya dalam nilai-nilai Islam.

Ekonomi syariah merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dengan ajaran Islam yang komprehensif dan
universal, sifat dan cakupannya yang luas serta fleksibel khususnya di bidang mu’amalah sehingga dapat
diterapkan pada setiap komunitas termasuk non muslim.1 Secara historis eksistensi ekonomi syariah telah
ada dan dipraktikkan sejak eksisnya Islam di Nusantara. Sedangkan secara yuridis formal ekonomi
syariah diakui sejak 26 tahun silam, ditandai dengan berdirinya Bank Muamalah Indonesia tanggal 1 Mei
1992, merupakan Bank Islam pertama di Indonesia berbasis syariah sebagai salah satu bagian dari
lembaga pengelola kegiatan ekonomi syariah. Ekonomi syariah di Indonesia tergolong relatif baru,
dibandingkan dengan industri-industri keuangan dan bisnis konvensional. Baru, tetapi dalam waktu yang
relatif singkat, ia tumbuh dan berkembang sangat pesat, dan pada saat ini telah menjadi bagian terpenting
dan strategis sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia.
Adapun yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan
menurut prinsip syariah, meliputi Bank Syariah, Asuransi Syariah, Reasuransi, Reksadana Syariah,
Obligasi Syariah dan surat berharga berjangka menengah syariah, Sekuritas Syariah, Pegadaian syariah,
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah dan Lembaga Keuangan Mikro-Syariah.
Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia tidak hanya disektor bisnis financial atau
perbankan, termasuk ragam dan jenis kegiatan ekonomi syariah mulai bermunculan seperti asuransi
syariah, pegadaian syariah. Dengan demikian ekonomi syariah telah menjadi bagian integral terhadap
pembangunan ekonomi Indonesia yang terbukti mampu bertahan di tengah perekonomian dunia sedang
mengalami gejolak.

Tujuan Ekonomi Syariah


Tujuan dari Ekonomi Syariah yaitu, Membangun dan menciptakan rasa keadilan yang
menyeluruh dan universal di semua kalangan. Nggak berlakunya kekangan terhadap individu
secara berlebihan. Kebebasan yang tetap memberikan kemaslahatan sosial untuk masyarakat.
Konsep Ekonomi Syariah
Konsep dasar ekonomi syariah akan diatur oleh aqidah (iman), yang menyangkut inti antara
manusia dengan Tuhan. Kedua, mewujudkan iman dan keyakinan menjadi tindakan sehari-sehari
sebagai syariah, akhlak yang meliputi perilaku, sikap, dan etika yang dianut seorang muslim.

Ciri-ciri dan Karakteristik Ekonomi Syariah


Ciri-ciri ekonomi syariah berbeda dengan ekonomi kapitalis dan sosialis pada umumnya. Ada
tiga karakteristik atau ciri-ciri ekonomi syariah, yakni:
1. Ekonomi ketuhanan, yaitu bersumber dari Allah SWT.
2. Ekonomi pertengahan adalah memiliki keseimbangan antara berbagai aspek.
3. Ekonomi berkeadilan, yakni memperlihatkan aspek keadilan bagi semua pihak yang terlibat
dalam praktik ekonomi syariah.

Prinsip-prinsip Ekonomi Syariah


Prinsip ekonomi syariah lebih menekankan beberapa hal, diantaranya:

6
1. Sumber daya, merupakan pemberian atau titipan dari Allah SWT.
2. Tidak ada kepemilikan mutlak
3. Berjamaah, agar saling menggerakan ekonomi
4. Pemerataan kekayaan, sehingga tidak ada disparitas
5. Ekonomi syariah menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan
untuk kepentingan orang banyak.
6. Seseorang yang memiliki kekayaan tertentu, wajib membayar zakat

3) Contoh Ekonomi Syariah


Sistem ekonomi syariah berkembang dengan sangat pesat di kalangan masyarakat Indonesia.
Masyarakat sangat antusias pada perkembangan praktik ekonomi syariah di Indonesia, terlebih
dengan didirikannya lembaga keuangan syariah (LKS) dalam wujud Bait at Tamwil, BPRS
ataupun perbankan syariah.

Masyarakat Indonesia sudah lama menjalankan bisnis berbasis syariah. Bisnis yang satu ini
malah jadi alternatif orang-orang yang ingin lebih aman dan nyaman dalam menjalankan
perekonomian di Indonesia. Simak beberapa contoh penerapan ekonomi syariah di Indonesia.

1. Asuransi Syariah

Produk yang ditawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan asuransi konvensional. Namun,
pertanggungan yang dilakukan merupakan hasil kerja sama dengan para anggota lainnya. Selain
itu, investasi asuransinya pun dilakukan pada produk syariah.

2. Perbankan Syariah

Bila perbankan berbasis konvesional memberikan bunga pada produk yang ditawarkan, bank
syariah hanya akna memberikan bagi hasil atau nisbah. Menurut Islam, bunga termasuk riba dan
hanya menguntungkan satu pihak saja.

Bank Syariah memegang peran yang sangat penting dalam mendorong laju
pertumbuhan ekonomi indonesia, hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkan sektor investasi
melalui dana pihak ketiga dan menumbuhkan pembiayaan melalui pembiayaan yang
diberikan kepada Masyarakat. Bank Syariah Indonesia juga berperanan penting dalam
pengembangan perekonomian umat secara nasional hal ini karena bank Syariah mengusung
konsep yaitu mengharamkan Praktek Riba dan menjalankan prinsip sistem Mudharabah,
musyarakah, murabahah, dan ijarah dalam penerapan sistemnya, selanjutnya keberadaan BSI
mendapat respon yang positif dari berbagai aspek kalangan Masyarakat secara mnyeluruh baik
lokal, nasional bahkan internasional, khususnya di Indonesia dengan potensi penduduk yang
mayoritas muslim terbesar seasia bahkan sedunia terlebih juga Pemerintah daerah dan pusat
sangat mendukung terhadap adanya pendirian Bank Syariah Indonesia.

7
3. Pegadaian Syariah

Bisnis ini menawarkan jual-beli dalam Islam. Keuntungan dari proses pegadaian akan diberikan
untuk memudahkan nasabah mendaftar haji atau membayar tagihan rutin

Ekonomi syariah memberikan keharmonisan dunia dan akhirat. Karena itu, ekonomi yang satu
ini sebenarnya tidak hanya bisa dijalankan oleh umat muslim atau mereka yang beragama Islam
saja. Semua orang dari setiap sudut dunia bisa menjalanankan ekonomi syariah dalam kehidupan
mereka.

4) Perkembangan Ekonomi Syariah Pada Saat Ini


Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan kemajuan yang patut disyukuri dan
diapresiasi. Perkembangan tersebut tidak hanya dijumpai pada tataran wacana yang bersifat teoritik-
normatif, namun sudah sampai pada tataran yang lebih praktis-aplikatif.

Kemajuan pemikiran ekonomi syariah juga nampak pada ikhtiar untuk mencari relevansinya
dengan ekonomi modern. Kini kita menjumpai banyak buku yang mengulas tentang relasi antara
ekonomi modern dengan ekonomi syariah. Gagasan para pemikir ekonomi Islam dituangkan
dalam konteks yang lebih modernis. Misalnya adalah Abu Yusuf yang menggagas tentang pajak
dan tanggung jawab pemerintah terhadap ekonomi.

Selain itu juga gagasan Ibn Taimiyyah yang berbicara tentang kebijakan fiskal, terutama mengenai
sumber penerimaan dan alokasi belanja keuangan negara. Kondisi ini makin menegaskan bahwa
ekonomi syariah tidak hanya identik dengan bank syariah, melainkan juga mencakup ekonomi
makro, ekonomi mikro, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, pembiayaan publik sampai dengan
ekonomi pembangunan.

Sedangkan pada tataran praktis, perkembangan lembaga keuangan publik syariah mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Pada sektor perbankan misalnya, hingga Oktober 2018, jumlah
Bank Umum Syariah sudah mencapai 14 buah dengan total aset sebesar 304,292 miliar rupiah.

Sedangkan Bank Umum Konvensional yang membuka Unit Usaha Syariah sebanyak 20 buah,
dengan total aset 149,957 miliar rupiah, dan jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah mencapai
168 buah dengan jumlah kantor sebanyak 450 buah.

Perkembangan saham syariah juga mengalami kenaikan. Hingga November 2018, Kapitalisasi
Pasar Bursa Efek Indonesia di Jakarta Islamic Index mencapai 2.065.369,10, jumlah ini lebih
tinggi dibandingkan capaian tahun 2010 sebesar 1.134.632,00.

Perkembangan lembaga keuangan syariah juga ditunjukkan dengan tingginya jumlah BMT (Baitul
Maal Wat Tamwil) yang saat ini diperkirakan mencapai 4500 buah. BMT sendiri merupakan
lembaga keuangan syariah yang memberikan layanan pembiayaan syariah pada usaha mikro bagi
anggotanya. Keberadaan BMT menjadi strategis, terutama untuk menjangkau wilayah perdesaan
(sektor pertanian dan sektor informal).

8
Kemajuan-kemajuan tersebut, tidak bisa dilepaskan dari geliat perkembangan filantropi Islam di
Indonesia. Menurut analisis Hilman Latief, munculnya filantropi Islam di Indonesia merupakan
fenomena kepedulian masyarakat muslim kelas menengah ke atas terhadap persoalan
kemanusiaan.

Perkembangan ekonomi syariah pada satu sisi melahirkan kegembiraan atas optimisme masa
depan ekonomi syariah sebagai ‘sistem ekonomi alternatif’. Namun di sisi lain menghadirkan
tantangan baru untuk peningkatan kualitas.

Perkembangan ekonomi syariah tidak boleh hanya bertumpu pada sektor keuangan, namun perlu
penguatan pada sektor riil. Portofolio produk perbankan syariah yang mendorong terciptanya
sektor riil, seperti pembiayaan mudharabah dan musyarakah perlu ditingkatkan kembali.

Secara kelembagaan, institusi keuangan publik syariah nampaknya juga perlu dikelola untuk
melahirkan sinergisitas dan harmonisasi. Dengan demikian, perkembangan ekonomi syariah akan
dapat dinikmati oleh kalangan luas terutama dhuafa.

5) Hubungan Ekonomi Syariah dengan Pertumbuhan Ekonomi


Sektor keuangan Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, hal
ini dibuktikan dengan banyaknya peneliitian yang dilakukan oleh para ahli. Penelitian yang
dilakukan oleh (Abduh & Omar, 2015) sedikitnya ada tiga hubungan kausalitas sector ekonomi
terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu: 1) Memimpin pasokan, dalam hal ini pembentukan
lembaga dan instumen keuangan diupayakan untuk meransang pertumbuhan ekonomi, cara yang
dilakukan adalah dengan membuat alokasi modal lebih efesien dan memberikan insentif untuk
pertumbuhan melalui system keuangan; 2) Mengikuti permintaan, dalam hal ini hubungan
permintaan yang muncul, sebagai konsekuensi perkembangan sector riil, maka ini akan
membukajalan bagi pasar untuk berkelanjutan; dan 3) Hubungan kausal dua arah, yang mana
produk yang berkembang membuat disversifikasi resiko yang diperlukan menjadi lebih efesien,
serta pengendalian biaya transksi yang lebih baik.
Bank syariah berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka
panjang. Hal ini mencerminkan bahwa pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah
mampu mendorong perputaran siklus bisnis di Indonesia dengan peningkatan konsumsi maupun
produksi bagi pelaku ekonomi yang menggunakan layanan berbasis syariah. Secara
makroekonomi, hal ini terbukti berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hasil
penelitian ini juga didukung oleh laporan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2019 yang menyatakan
bahwa persentase pembiayaan berbasis bagi hasil perbankan syariah mengalami peningkatan.
Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan syariah berfokus pada pembiayaan yang berdampak
langsung pada sektor riil ekonomi berbasis bagi hasil, yang merupakan ciri utama pembeda
perbankan syariah dengan perbankan konvensional.

9
Niat baik untuk mempercepat perkembangan keuangan syariah adalah agar dapat memberikan
kontribusi dalam mengembangkan potensi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan semakin meratanya kue pembangunan nasional, dengan mengoptimalkan perkembangan
ekonomi dan keuangan berbasis syariah di berbagai sektor, antara lain dari perdagangan,
wirausaha, perbankan, investasi, asuransi dan sektor pembangunan ekonomi lainnya.

Keuangan berbasis syariah ini memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, setidaknya
dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu:

Pertama, dalam menjalankan kegiatannya keuangan syariah bertumpu pada nilai-nilai luhur dan
etika berbisnis yang santun sesuai tradisi Bangsa Indonesia, seperti misalnya penghargaan
terhadap waktu, kejujuran bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, menghindari perilaku spekulatif dalam
transaksi keuangan dan penerapan sistem jaminan sosial melalui konsep zakat, sedekah dan
wakaf. Dengan nilai-nilai ini, usaha berbasis syariah menyeimbangkan antara aspek keuntungan
dan aspek kemanusiaan.

Usaha berbasis syariah tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi semata, namun
juga distribusi ekonomi yang lebih merata. Prinsip kegiatan usaha dalam ekonomi syariah
menempatkan aspek keuntungan ekonomi dan aspek humaniora secara seimbang, diharapkan
dapat menciptakan sistem keuangan yang tidak berorientasi pada keuntungan semata, namun
juga memperhatikan aspek kemanusian. Kegiatan investasi dan pengelolaan keuangan yang
berlandaskan etika seperti ini juga telah menjadi trend di beberapa negara di dunia. Seperti
semangat investasi beretika yang terkait dengan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat
sejalan dengan semangat yang terkandung dalam ekonomi syariah yang universal ini. Nilai-nilai
ini telah lama tertanam telah menjadi tradisi luhur bangsa Indonesia.

Kedua, keuangan berbasis syariah merupakan salah satu pilar dalam membangun perekonomian
nasional, khususnya terkait dengan pengembangan UMKM dan pembiayaan infrastruktur. Saat
ini jumlah nasabah keuangan syariah sudah mencapai +18 juta rekening, dimana saat ini
Indonesia merupakan negara yang memiliki lembaga keuangan mikro terbesar di dunia, yang
sebagian berbentuk Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan koperasi jasa keuangan syariah.

Indonesia juga merupakan negara penerbit sukuk negara terbesar, serta merupakan satu-satunya
negara yang menerbitkan sukuk ritel. Hal ini merupakan modal awal yang harus terus
dikembangkan agar keuangan syariah menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional,
khususnya dalam mendukung pengembangan UMKM dan pembiayaan infrastruktur.

Penguatan basis investasi berdasarkan prinsip syariah, seperti dalam industri keuangan syariah
diharapkan dapat memperkuat struktur sistem keuangan nasional secara keseluruhan, yang dapat
mendukung proses penyaluran dana dan investasi masyarakat ke dalam penyediaan modal guna
menyokong proses pembangunan ekonomi secara berkesinambungan. Keberadaan sistem
keuangan syariah yang berada dibawah pengawasan OJK ini, yang telah menerapkan pengaturan
berbasis risiko akan menambah stabilitas sistem keuangan dan pada saat yang sama memberikan
pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat terhadap jasa keuangan berbasis syariah yang aman
dan efisien.

10
Menguatnya keberadaan lembaga keuangan syariah secara domestik dipandang sebagai peluang
bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya dalam bentuk investasi syariah. Peluang
investasi berdasarkan prinsip syariah sebagai bentuk diversifikasi portfolio sumber permodalan
dari luar negeri yang berguna menyokong program pembangunan nasional. Pada saat ini
perkembangan instrument investasi syariah semakin berkembang secara internasional yang telah
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh komunitas internasional.

Sebagai negara besar dengan berbagai potensi ekonomi, sepatutnya Indonesia dapat menjadi
pusat perkembangan keuangan syariah global. Guna mencapai keinginan kita
menjadi leader dalam pengembangan keuangan syariah global dan memanfatkan perkembangan
sektor jasa keuangan syariah ini bagi kemaslahatan bangsa, perlu kerjasama antar kementerian,
lembaga pemerintah dan lembaga non-pemerintah terkait untuk bersama-sama saling mendukung
pengembangan sektor jasa keuangan syariah, mengatasi berbagai hambatan perkembangan
industri jasa keuangan syariah, dan secara sinergis melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor jasa keuangan syariah.

Kesadaran masyarakat menggunakan usaha keuangan syariah perlu dibangun, yang tentu saja ini
harus diikuti dengan peningkatan kualitas layanan jasa keuangan syariah dan kemudahan akses
keuangan bagi masyarakat luas. Apabila semua potensi ekonomi berbasis syariah yang telah ada
saat ini terus dikembangkan, maka kita optimistis bangsa Indonesia akan menjadi pusat
perkembangan keuangan syariah di tingkat dunia.

Untuk menuju ke arah tersebut, segenap potensi dan modal yang sudah dimiliki harus dikelola
dengan baik. Salah satu kuncinya adalah pembangunan pemahaman masyarakat secara
berkelanjutan, inovasi layanan, serta perlindungan kepada nasabah. Membangun dan
memperluas pemahaman masyarakat mengenai keuangan dan bisnis ekonomi berbasis syariah,
menjadi dorongan yang nyata bagi peningkatan kualitas keuangan syariah dalam membangun
perekonomian nasional.

11
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemuakan di atas bahwa system keuangan dalam islam
memilki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di Indonesia dapat di rasakan
tingkat perbedaan anatara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah. Selain itu
mempromosikan perbankan islam akan lebih meningkatkan investasi bagi Negara-negara yang
kaya dengan demikian ini akan terkonsentrasi pada penanganan ekonomi yang baik. Selain
dengan model dan system yang dijalankan untuk pertumbuhan ekonomi, diperluka juga sumber
daya yang mumpuni dan menguasai tentang persoalan ekonomi syariah, shingga system ekonomi
islam itu benar-benar dilaksanakan sesuai dengan konsep kepatuhan syariah.
Selain perbankan syariah, lembaga keuangan non bank juga memilki peranan yang sangat
signifikan dalam menignkatkan pertumbuhan ekonomi. Diantara lembaga keuangan non bank
yang memilki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adala zakat, baitul maal wattamwil,
wakaf dan lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://setkab.go.id/potensi-keuangan-syariah-dalam-mendukung-
pertumbuhan-ekonomi/

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/sistem-ekonomi-islam/

https://syariah.uinsaid.ac.id/perkembangan-ekonomi-syariah-di-
indonesia/

https://review.bukalapak.com/finance/ekonomi-syariah-111430

http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/alihkam/article/view/256
1#:~:text=Dalam%20ekonomi%20Islam%20pertumbuhan%20ekon
omi,yang%20tidak%20alamiah%20bagi%20manusia.

13

Anda mungkin juga menyukai