Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN SOSIAL KEAGAMAAN

(Perspektif Pembangunan Ekonomi)

Disusun Oleh: Kelompok III


Annur Musfira (2001020027)
Sarinah (2001020025)
Yustomi (1901020028)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2023
A. Definisi Pembangunan Ekonomi

Pada tahun 1776 risalah pertama tentang pembangunan ekonomi


dipresentasikan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations. Hanya saja
belum dibahas secara sistematis. Ekonomi pembangunan bukan hanya kombinasi dari
disiplin ilmu ekonomi tertentu seperti ekonomi makro, keuangan publik, ekonomi
moneter, ekonomi internasional dan ilmu sosial lainnya, tetapi disiplin ekonomi
dengan bidang studi independen yang muncul dari identitas analitis dan metodologi
mereka sendiri.
Pembangunan ekonomi adalah usaha suatu negara yang ditujukan untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi. Secara umum menurut Meir (1995) dalam
Sawitri (2007), pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses yang mengarah
pada peningkatan pendapatan per kapita suatu negara dalam jangka panjang. Dari
pengertian tersebut, terdapat tiga unsur penting pembangunan ekonomi, yaitu pertama
proses yang berarti perubahan berlangsung secara terus menerus. Kedua, upaya
peningkatan pendapatan per kapita dan peningkatan pendapatan per kapita harus
berkelanjutan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu
proses yang saling berkaitan dan mempengaruhi faktor-faktor yang menghasilkan
pembangunan ekonomi agar dapat dilihat dan dianalisis. Hal terpenting yang harus
diperhatikan dalam pembangunan ekonomi adalah masyarakat sebagai pelaku
ekonomi, sedangkan di sisi lain masyarakat juga merupakan tujuan akhir dari
pembangunan ekonomi.

B. Perkembangan Perhatian Terhadap Pembangunan Ekonomi

Arsyad (1992) menyatakan bahwa periode kebangkitan masalah


pembangunan ekonomi dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II. Artinya setelah
masa Adam Smith hingga Perang Dunia II, masalah pembangunan ekonomi kurang
diperhatikan. Kurangnya perhatian ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1
Pertama, sebagian besar negara berkembang masih merupakan negara jajahan
sebelum Perang Dunia II. Kedua, minimnya upaya para tokoh masyarakat terjajah
untuk membahas isu-isu pembangunan ekonomi. Fokusnya lebih pada kemandirian
bangsa, dan ketiga, penelitian dan analisis perkembangan ekonomi di lingkungan
korporasi masih terbatas.
Setelah Perang Dunia II, perhatian terhadap pembangunan ekonomi
berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, berkembangnya
cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengimbangi perkembangan ekonomi
negara maju, dan kedua, tumbuhnya perhatian negara maju terhadap negara
berkembang terhadap upaya pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang.

C. Konsep Pertumbuhan dan Pembangunan Perspektif Islam

Konsep ekonomi Islam ditemukan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.


Munculnya konsep ini didasari baik dalam Al-Qur’an, sunnah, dan pemikiran ulama
Islam terdahulu dan juga beberapa dari dasawarsa belakangan ini yang berhubungan
dengan kondisi negara muslim yang terbelakang dan sangat membutuhkan perhatian
khusus baik bagi strateginya maupun perencanaan pembangunannya. Kemajuan
materi pun juga harus menunjang kematangan spiritual supaya dapat melihat
pembangunan dalam aspek ekonomi sebagai pertumbuhan kematangan manusia.

Beberapa tujuan yang lebih penting mestinya haruslah diprioritaskan seperti:


stabilitas ekonomi, keadilan distribusi pertumbuhan seiring dengan ketersediaan
tenaga kerja penuh, dan rasa peduli terhadap alam. Dalam Islam terdapat dasar
filosofis yang berbeda terhadap pembangunan ekonomi pada umumnya, diantaranya:

1) Tauhid rububiyah, yakni proses pernyataan dasar hukum Allah untuk merancang
model pembangunan yang berasaskan nilai-nilai Islam.

2) Keadilan, yakni meratanya pembangunan ekonomi.

2
3) Khalifah, yaitu manusia-manusia merupakan wakil Allah di muka bumi yang
diberi tugas untuk mengelola dan diamanahkan SDA untuk kemakmuran
kemaslahatan umat manusia, bumi dan segala isinya.

4) Tazkiyah, merupakan proses menyucikan manusia terkait dengan hubungannya


dengan Allah, hubungan dengan sesamanya dan hubungannya dengan alam
lingkungannya serta masyarakat dan juga negaranya (Hasan, 2011).

Adapun konsep pertumbuhan pembangunan ekonomi Islam lebih menekankan


pada pengembangan sumber daya manusianya sekaligus pemberdayaan alam secara
lebih mendalam demi untuk meningkatkan harkat dan martabat seorang manusia. Ini
tidak hanya dapat diraih dengan dapat terpenuhinya kebutuhan materiil saja, namun
hal-hal ini juga bisa diwujudkan dari terpenuhinya segala kebutuhan dan persiapan
dalam menyongsong kehidupan akhirat.

D. Prinsip-Prinsip Pembangunan Ekonomi dalam Islam

Adapun prinsip-prinsip pembangunan ekonomi menurut perspektif Islam


antara lain:

1. Pembangunan ekonomi merupakan keseimbangan dari berbagai faktor-faktor


sehingga tidak menimbulkan kesenjangan.
2. Pada ajaran Islam, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki sifat
yang komprehensif.
3. Fokus utama pembangunan ialah lingkungan kultural manusia.
4. Ajaran Islam menunjukkan bahwa pembangunan lebih ditekankan pada
pemanfaatan sumber daya secara maksimal terhadap apa-apa yang sudah
diberikan oleh Allah kepada seluruh umat manusia dan seluruh cakupan
lingkungannya.

3
E. Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

1. Sumber Daya Alam

Ketersediaan sumber daya yang melimpah sangat berpengaruh dalam


menunjang pembangunan ekonomi terutama di Indonesia yang dikenal
dengan kekayaan alamnya. Namun, kekayaan alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Terutama jika
tidak didukung dari kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelolah
sumber daya alam.

2. Sumber Daya Manusia

SDM menjadi faktor terpenting dalam proses pembangunan terutama


pada pertumbuhan ekonomi dan juga berperan penting karena menjadi yang
utama dalam mengambil peran dibandingkan elemen lain seperti teknologi
dan modal. Karena manusialah yang akan mengendalikan hal tersebut.

3. Modal

Modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan


kualitas IPTEK. Modal disini berupa barang-barang modal dan sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-
barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan IPTEK yang semakin mengarah pada kemajuan


mendorong laju proses pembangunan. Pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia kini mesin-mesin canggih lebih dominan
mengambil peran manusia yang berdampak pada efisiensi, kualitas, dan
kuantitas.

4
5. Politik dan Administrasi Pemerintah

Struktur politik dan administrasi yang lemah menjadi hal yang utama
juga dalam penghambat pembangunan ekonomi di negara-negara
berkembang, terkhusus di Indonesia dimana masih lemahnya pemerintahan
menjalankan perannya dan korupsi yang sampai hari ini tidak pernah
terselesaikan.

6. Aspek Sosial Budaya

Aspek sosial budaya disini meliputi sikap, tingkah laku, pandangan


masyarakat, motivasi kerja, atau kelembagaan masyarakat.

F. Penutup

Pembangunan ekonomi adalah usaha suatu negara yang ditujukan untuk


mengembangkan kegiatan ekonomi. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam
pembangunan ekonomi adalah masyarakat sebagai pelaku ekonomi, sedangkan di sisi
lain masyarakat juga merupakan tujuan akhir dari pembangunan ekonomi.
Setelah masa Adam Smith hingga Perang Dunia II, masalah pembangunan
ekonomi kurang diperhatikan. Kurangnya perhatian ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain: Pertama, sebagian besar negara berkembang masih merupakan
negara jajahan sebelum Perang Dunia II. Kedua, minimnya upaya para tokoh
masyarakat terjajah untuk membahas isu-isu pembangunan ekonomi.
Beberapa tujuan yang lebih penting mestinya haruslah diprioritaskan seperti:
stabilitas ekonomi, keadilan distribusi pertumbuhan seiring dengan ketersediaan
tenaga kerja penuh, dan rasa peduli terhadap alam. Adapun konsep pertumbuhan
pembangunan ekonomi Islam lebih menekankan pada pengembangan sumber daya
manusianya sekaligus pemberdayaan alam secara lebih mendalam demi untuk
meningkatkan harkat dan martabat seorang manusia.

5
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. "Ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi." (2017).

Darussalam, Andi Zulfikar, et al. "Konsep Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan


dalam Islam." Jurnal Iqtisaduna 5.2 (2019): 264-273.

Hasan. (2011). Teori dan Aplikasi Ekonomi Pembangunan Perspektif Islam: Sebuah
Studi Komparasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shaid, Nur Jamal. "Pertumbuhan Ekonomi: Pengertian, Ciri, dan Faktor yang
Mempengaruhinya". Kompas.com. 2022.

Anda mungkin juga menyukai