Anda di halaman 1dari 58

Modul 1

Konsep Dasar dalam Pembangunan


Ekonomi dan Permasalahan Dasar
Pembangunan Ekonomi di Negara
Berkembang
Dr. Endang Mulyani, M.Pd.

PENDAHULUAN

alam kehidupan sehari-hari, banyak orang berbicara masalah


pembangunan. Kapan sebetulnya munculnya gagasan tentang pembangunan?
D
Banyak orang mengatakan bahwa proses pembangunan pada dasarnya bukanlah
sekadar fenomena ekonomi semata. Pembangunan tidak sekadar ditunjukkan oleh
prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, tetapi pembangunan
sebetulnya memiliki makna yang lebih luas. Namun, istilah pembangunan sering
dipersempit menjadi pembangunan ekonomi. Apakah sebenarnya arti
pembangunan? Apa bedanya dengan pembangunan ekonomi? Kapan
pembangunan ekonomi mulai dibutuhkan?
Modul ini merupakan modul pertama dari mata kuliah ekonomi
pembangunan. Dalam modul ini, Anda akan mempelajari beberapa konsep
dasar dalam ekonomi pembangunan. Di samping itu, dalam modul ini juga,
akan dibahas tentang beberapa permasalahan dasar dalam pembangunan
ekonomi yang dihadapi negara sedang berkembang.

Setelah mempelajari materi yang dibahas dalam modul yang pertama ini,
Anda diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Menjelaskan pengertian pembangunan ekonomi.
2. Menjelaskan pengertian ekonomi pembangunan.
3. Menganalisis perbedaan antara ekonomi pembangunan dan
pembangunan ekonomi.
4. Menganalisis perbedaan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan
ekonomi.
5. Menjelaskan tujuan pembangunan ekonomi.
6. Mengidentifikasi manfaat pembangunan ekonomi.

1.2 Ekonomi Pembangunan

7. Mengidentifikasi kerugian pembangunan ekonomi.


8. Mengidentifikasi permasalahan dasar dalam pembangunan ekonomi di
negara berkembang.
9. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan perhatian
terhadap pembangunan ekonomi.
10. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi berkembangnya perhatian
terhadap pembangunan ekonomi di negara berkembang.
11. Menganalisis beberapa permasalahan dasar yang dihadapi oleh negara
berkembang.

Untuk membantu Anda memahami konsep-konsep dasar dan


permasalahan dasar dalam pembangunan ekonomi yang dihadapi negara
berkembang, modul ini akan menyajikan pembahasan dan latihan pada butir-
butir uraian sebagai berikut:
1. pengertian pembangunan ekonomi, ekonomi pembangunan, dan
pertumbuhan ekonomi;
2. perbedaan antara ekonomi pembangunan dengan pembangunan
ekonomi;
3. perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi;
4. tujuan, manfaat, dan kerugian pembangunan ekonomi;
5. faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan dan berkembangnya
perhatian terhadap pembangunan ekonomi di negara berkembang;
6. permasalahan dasar yang dihadapi negara berkembang

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul ini, ikutilah
petunjuk belajar berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat pendahuluan modul ini sampai Anda memahami
betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci yang Anda
anggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci dalam daftar
kata-kata sulit modul ini atau dalam kamus yang ada pada Anda.
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini menurut
pemahaman sendiri. Lalu, bertukar pikiranlah dengan mahasiswa lain
dan dengan tutor Anda.
4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi mengenai pengalaman
sehari-hari yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi dalam
kelompok kecil atau secara klasikal pada saat tutorial.

PKOP4207/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Konsep-konsep Dasar
dalam Pembangunan Ekonomi

ebelum diuraikan tentang beberapa konsep dasar dalam pembangunan

S ekonomi, ada baiknya kalau diuraikan tentang gagasan perlunya


pembangunan ekonomi. Dewasa ini, banyak ilmuwan, pejabat, ataupun lembaga
pemerintah, baik di negara maju maupun negara berkembang, memberi perhatian
besar terhadap pembangunan ekonomi. Sejak kapan perhatian terhadap
pembangunan ekonomi mulai berkembang? Perhatian terhadap pembangunan
ekonomi sebenarnya baru berkembang di negara berkembang setelah Perang
Dunia II. Sebelum itu sangat sedikit perhatian yang diberikan oleh para ahli
ataupun pemerintah tentang analisis dan pelaksanaan pembangunan ekonomi.
Setelah Perang Dunia II, pembangunan ekonomi menjadi suatu kebutuhan yang
mendesak bagi negara berkembang. Hal ini didorong semangat untuk mengejar
ketertinggalan negara sedang berkembang dibanding dengan negara maju. Inilah
yang mendorong munculnya pembangunan ekonomi. Setelah Anda memahami
munculnya gagasan tentang pembangunan ekonomi, sebelum mempelajari secara
panjang lebar konsep pembangunan ekonomi, sebaiknya Anda pahami terlebih
dahulu tentang konsep pembangunan.
Menurut Siagian (1994), pembangunan diartikan sebagai “suatu usaha
atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sementara
itu, menurut Ginanjar Kartasasmita (1994), pembangunan diartikan sebagai
“suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana”.
Dalam realita, sering ditemukan adanya pemikiran yang mengidentikkan
antara pembangunan dan perkembangan atau pembangunan dan
pertumbuhan. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan,
yaitu pembangunan, perkembangan, dan pertumbuhan, secara keseluruhan
mengandung unsur perubahan. Namun, ketiga hal tersebut mempunyai
perbedaan yang cukup prinsipiil karena masing-masing mempunyai hakikat
yang berbeda. Pembangunan

1.4 Ekonomi Pembangunan

(development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial,


seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,
kelembagaan, serta budaya (Alexander, 1994). Portes (1976) mendefinisikan
pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial, dan budaya.
Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk
memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Secara umum, banyak
orang mengartikan istilah pembangunan sebagai usaha untuk memajukan
kehidupan warga masyarakat yang terkait dengan bidang ekonomi, sosial,
budaya, ataupun politik. Namun, dalam realita kemajuan di sini, lebih sering
diartikan sebagai kemajuan di bidang material. Oleh karena itu, kata
pembangunan sering dipahami sebagai kemajuan yang dicapai masyarakat di
bidang ekonomi. Setelah Anda memahami makna pembangunan, Anda perlu
memahami makna pembanguan ekonomi. Untuk memahami makna
pembangunan ekonomi, baca uraian berikut.

A. PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang pembangunan ekonomi.


Paradigma tradisional memandang pembangunan ekonomi sebagai
peningkatan secara terus-menerus pada gross domestic product (GDP) atau
produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Untuk daerah, makna
pembangunan ekonomi difokuskan pada peningkatan produk domestik
regional bruto (PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro, 2004).
Dalam perkembangannya, muncul definisi pembangunan ekonomi yang
menekankan pada peningkatan income per capita (pendapatan per kapita).
Definisi ini menekankan pada kemampuan suatu negara untuk meningkatkan
output yang dapat melebihi pertumbuhan penduduk. Paradigma modern
memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi
tradisional. Beberapa ekonom modern mulai mengedepankan dethronement
of GNP (penurunan takhta pertumbuhan ekonomi), pengentasan garis
kemiskinan, pengangguran, distribusi pendapatan yang semakin timpang,
dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Pandangan tersebut telah
membawa perubahan dalam paradigma pembangunan menyoroti bahwa
pembangunan harus dilihat sebagai suatu proses yang multidimensional
(Kuncoro, 2003). Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu
daerah haruslah mencakup tiga inti nilai berikut (Kuncoro, 2000; Todaro,
2000).

PKOP4207/MODUL 1 1.5

1. Ketahanan (sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok


(pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk mempertahankan hidup.

2. Harga diri (self esteem): pembangunan haruslah memanusiakan orang.


Dalam arti luas, pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan
kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah itu.
3. Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara
untuk berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk
berpartisipasi dalam pembangunan.

Berdasarkan beberapa definisi tentang pembangunan ekonomi, secara


umum pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat
dalam jangka panjang disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu
masyarakat. Ciri-ciri penting tersebut adalah perubahan dalam keadaan
sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat, dan struktur kegiatan
ekonominya. Pembangunan ekonomi mencakup bidang kehidupan yang
cukup luas. Tidak hanya ekonomi, tetapi mencakup aspek kehidupan lain,
seperti kehidupan sosial, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Gambaran suatu
negara yang dikatakan pembangunan ekonominya berhasil adalah semakin
menurunnya tingkat penggangguran dan kemiskinan, pendapatan masyarakat
semakin meningkat, serta kualitas sumber daya manusia semakin meningkat
yang ditandai dengan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi dan
semakin berkurangnya anak putus sekolah. Kehidupan masyarakat semakin
modern ketika transportasi dan komunikasi semakin maju, industri-industri
semakin maju, kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin kecil,
teknologi semakin maju, akses kesehatan semakin mudah, serta tingkat
permasalahan sosial, seperti kriminalitas, semakin menurun.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan
ekonomi memiliki empat sifat penting. Keempat sifat tersebut sebagai
berikut.

1. Suatu Proses
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses. Itu artinya
pembanguann ekonomi berlangsung secara terus-menerus, bukan merupakan
suatu kegiatan yang sifatnya insidental. Dalam analisis ekonomi
pembangunan, pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai suatu proses.

1.6 Ekonomi Pembangunan

Maksudnya adalah antara faktor yang satu dan faktor yang lain yang
menghasilkan pembangunan ekonomi itu saling berkaitan, berhubungan, dan
saling memengaruhi. Dengan demikian, diharapkan dapat diketahui deretan
peristiwa yang timbul dan yang akan mewujudkan peningkatan dalam
kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari suatu tahap
pembangunan ke tahap berikutnya.

2. Usaha untuk Meningkatkan Pendapatan Per Kapita


Pembanguanan ekonomi perlu dipandang sebagai kenaikan dalam
pendapatan per kapita karena kenaikan itu merupakan suatu pencerminan dari
timbulnya perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Biasanya, laju
pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan tingkat
pertambahan pendapatan nasional baik dalam bentuk gross national product
(GNP) atau gross domestic product (GDP). Apakah Anda sudah memahami
apa itu gross national product (GNP) atau gross domestic product (GDP)?
Gross national product (GNP) adalah pendapatan yang dihasilkan oleh warga
negara suatu negara. Warga suatu negara ada yang tinggal di dalam negara
tersebut, tetapi ada yang tinggal di negara lain. Jadi, gross national product
(GNP) adalah pendapatan suatu negara yang dihasilkan oleh warga suatu
negara, baik yang tinggal di dalam negara tersebut maupun yang tinggal di
negara lain/luar negeri. Gross domestic product (GDP) adalah pendapatan
suatu negara yang dihasilkan oleh wilayah suatu negara (warga negara
Indonesia /WNI dan warga negara asing/WNA).
Cara di atas mengandung beberapa kelemahan karena pendapatan
nasional hanya menunjukkan indikator pembangunan ekonomi dalam arti
materiil. Sesuai dengan definisi, dikatakan terjadi pembangunan ekonomi
jika terjadi kenaikan pendapatan, tetapi juga dibarengi adanya berbagai
perubahan, baik dalam kelembagaan, pola pikir, maupun teknologi.
Contohnya, pada saat pendapatan nasional dihitung, terjadi pertambahan
pendapatan nasional, tetapi di sisi lain juga terjadi pertumbuhan penduduk.
Jika tingkat pertambahan pendapatan nasional (GDP/GNP) sama dengan
atau lebih rendah dari tingkat pertambahan penduduk, pendapatan per
kapita akan tetap sama atau bahkan menurun. Ini berarti pertambahan
GNP/GDP tidak memperbaiki tingkat kesejahteraan ekononomi masyarakat.

PKOP4207/MODUL 1 1.7

3. Kenaikan Pendapatan Per Kapita Berlangsung dalam Jangka


Panjang
Sifat yang ketiga ini bukan berarti pendapatan per kapita harus
mengalami kenaikan secara terus-menerus setiap tahun, tetapi pada suatu
waktu tertentu dapat turun, misalnya pada saat terjadi pergolakan politik serta
kemunduran sektor ekspor yang menyebabkan kondisi ekonomi turun
(keadaan demikian bersifat sementara). Hal penting yang perlu diperhatikan
adalah pendapatan per kapita secara rata-rata meningkat dalam jangka
panjang.

4. Kenaikan Pendapatan Per Kapita Dibarengi Terjadinya Perubahan


Teknologi atau Kelembagaan
Dikatakan, terjadi pembangunan ekonomi bukan saja terjadi peningkatan
pendapatan per kapita, tetapi kenaikan pendapatan per kapita yang dibarengi
dengan terjadinya modernisasi. Maksudnya, dikatakan terjadi pembangunan
ekonomi jika terjadi peningkatan pendapatan nasional yang dibarengi dengan
perubahan teknologi, perubahan kelembagaan, perubahan sistem politik,
ataupun perubahan pola pikir masyarakat.
Menurut Rostow, pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses
yang menyebabkan hal berikut.
a. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, ataupun sosial yang
pada mulanya mengarah ke dalam suatu daerah menjadi berorientasi ke
luar.
b. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam
keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi membatasi
jumlah keluarga.
c. Perubahan dalam kegiatan penanaman modal masyarakat, dari
melakukan penanaman modal yang tidak produktif, misalnya penanaman
modal berupa emas, tanah, ataupun rumah, menjadi penanaman modal
wiraswasta.
d. Perubahan cara masyarakat dalam menentukan kedudukan seseorang
dalam masyarakat, dari semula ditentukan oleh kedudukan keluarga atau
suku bangsa menjadi ditentukan oleh kesanggupan melaksanakan
pekerjaan.
e. Perubahan dalam pandangan masyarakat yang mulanya berkeyakinan
bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh keadaan alam sekitarnya,

1.8 Ekonomi Pembangunan

selanjutnya berpandangan bahwa manusia harus memanipulasi alam


sekitarnya untuk menciptakan kemajuan.

Setelah Anda mempelajari konsep pembangunan ekonomi, Anda perlu


memahami bahwa sejak Adam Smith mengeluarkan buku An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nation, para ahli ekonomi mulai
melanjutkan mempelajari perkembangan ekonomi suatu negara. Analisis
tentang perkembangan ekonomi suatu negara dipelajari oleh suatu ilmu yang
diberi nama ekonomi pembangunan (development economics). Apakah Anda
sudah paham tentang pengertian ekonomi pembangunan? Jika belum, untuk
memahami pengertian ekonomi pembangunan, bacalah uraian berikut.

B. PENGERTIAN EKONOMI PEMBANGUNAN

Menurut Sadono Sukirno (1985), ekonomi pembangunan didefinisikan


sebagai suatu cabang dari ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis
masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara berkembang dan cara-
cara untuk mengatasi masalah-masalah itu supaya negara-negara tersebut
dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dilihat bahwa tujuan dari analisis
ekonomi pembangunan sebagai berikut:
1. menelaah masalah-masalah yang terjadi, khususnya di negara
berkembang;
2. menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan,
khususnya di negara-negara berkembang;
3. mengemukakan cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat mempercepat jalannya
pembangunan ekonomi, khususnya di negara-negara tersebut.

Ekonomi pembangunan agak berbeda dengan ilmu ekonomi yang lain,


seperti ilmu ekonomi mikro ataupun ilmu ekonomi makro. Perbedaannya,
ekonomi pembangunan belum memiliki pola analisis yang mapan dan yang
dapat diterima oleh kebanyakan ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor berikut.
1. Sangat kompleksnya masalah pembangunan.
2. Banyaknya faktor yang memengaruhi pembangunan dan banyaknya
faktor yang terpengaruh oleh pembangunan. Hal ini menyebabkan topik

PKOP4207/MODUL 1 1.9

yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan meliputi bidang yang


sangat luas. Beberapa contoh bidang yang dianalisis dalam ekonomi
pembangunan adalah masalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan,
distribusi pendapatan dan pembangunan, pengangguran, pembentukan
modal, perdagangan luar negeri, pengerakan tabungan, bantuan luar
negeri, migrasi, permasalahan dalam bidang pertanian, industri, dan
sebagainya.
3. Ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu
kerangka dasar dalam memberikan gambaran mengenai proses
pembangunan ekonomi.

Para ekonom sampai saat ini belum mencapai kesepakatan mengenai


faktor-faktor apa yang memegang peranan paling penting dalam
pembangunan ekonomi serta bagaimana mekanisme proses pembangunan
ekonomi tersebut terjadi. Namun demikian, tidaklah berarti pola analisis
ekonomi pembangunan tidak dapat ditentukan sifat-sifatnya. Apabila
dicermati, pada hakikatnya pembahasan-pembahasan mengenai
pembangunan ekonomi dapat dikategorikan dalam dua kelompok berikut.
1. Pembahasan mengenai pembangunan ekonomi, baik yang bersifat
deskriptif maupun analisis, bertujuan memberikan gambaran mengenai
berbagai sifat perekonomian dan masyarakat di negara berkembang serta
implikasi sifat-sifat tersebut pada kemungkinan untuk membangun
ekonomi.
2. Pembahasan mengenai pembangunan ekonomi yang bersifat
memberikan berbagai pilihan kebijakan pembangunan yang dapat
dilaksanakan dalam upaya untuk mempercepat proses pembangunan
ekonomi di negara berkembang.

Pembicaraan tentang masalah ekonomi, istilah ekonomi pembangunan


sering dianggap sama dengan pembangunan ekonomi. Padahal, kedua istilah
tersebut mempunyai makna yang berbeda. Di samping kedua istilah tersebut,
masih ada istilah lain yang sering dipertukarkan, yaitu antara pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi atau perkembangan ekonomi. Agar
dapat memahami perbedaan antara beberapa istilah tersebut, bacalah uraian
berikut.

1.10 Ekonomi Pembangunan

C. EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Berdasarkan pengertian ekonomi pembangunan dan pembangunan


ekonomi dalam uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara
ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi. Ekonomi pembangunan
merupakan ilmu yang mempelajari pembangunan ekonomi, sedangkan
pembangunan ekonomi atau sering pula disebut perkembangan ekonomi
adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk
meningkat dalam jangka panjang disertai dengan perubahan ciri-ciri penting
dalam suatu masyarakat (modernisasi).
Setelah Anda memahami perbedaan antara pembangunan ekonomi dan
ekonomi pembangunan, selanjutnya Anda perlu memahami perbedaan antara
pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.

D. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Istilah pembangunan ekonomi atau sering disebut dengan perkembangan


ekonomi dan pertumbuhan ekonomi sering digunakan secara bergantian
dengan maksud yang sama. Contohnya, ada suatu pernyataan yang
mengatakan bahwa laju perkembangan ekonomi Indonesia kurang lebih
sebesar 7% per tahun. Padahal, pernyataan tersebut yang dimaksud adalah
pertumbuhan ekonomi. Secara konsep, istilah pembangunan
ekonomi/perkembangan ekonomi (economic development) berbeda dengan
pertumbuhan ekonomi (economic growth). Dalam uraian tentang konsep
pembangunan ekonomi, telah diuraikan terjadinya perkembangan tentang
makna pembangunan ekonomi. Menurut Kuncoro (2004), pada akhir
dasawarsa 1960-an, banyak negara berkembang mulai menyadari bahwa
pertumbuhan ekonomi (economic growth) tidak identik dengan pembangunan
ekonomi (economic development). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal pembangunan
mereka, memang dapat dicapai, tetapi dibarengi dengan masalah-masalah,
seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang
timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir, 1986). Hal ini juga yang
memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang
diperlukan (necessary), tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi proses
pembangunan (Esmara, 1986; Meier, 1989, dalam Kuncoro, 2004).
Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat peningkatan

PKOP4207/MODUL 1 1.11

produksi barang dan jasa secara nasional, sedangkan pembangunan


berdimensi lebih luas dari sekadar peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan dalam pendapatan nasional,
tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari
tingkat pertambahan penduduk atau apakah terjadi perubahan dalam struktur
ekonomi atau tidak. Sementara itu, pembangunan ekonomi diartikan
1. peningkatan dalam pendapatan per kapita masyarakat,
2. perkembangan pendapatan per kapita dalam suatu masyarakat dibarengi
dengan perombakan dan modernisasi dalam struktur ekonominya dari
yang masih bercorak tradisional ke modern.

Selanjutnya dapat diungkapkan bahwa dikatakan ada pertumbuhan


ekonomi apabila terdapat lebih banyak output dan dikatakan terjadi
pembangunan/perkembangan
ekonomi tidak hanya terdapat lebih
banyak output, tetapi juga terjadi
perubahan-perubahan dalam Renungkan
kelembagaan dan pengetahuan
Setelah Anda memahami
teknik (terjadi modernisasi) dalam konsep pertumbuhan
menghasilkan output yang lebih ekonomi dan pembangunan
banyak tersebut. Di samping itu, ekonomi, coba Anda
renungkan dengan melihat
dikatakan terjadi pembangunan
fakta yang ada di lapangan.
ekonomi apabila pertambahan Negara kita sekarang ini
pendapatan nasional pada suatu dapat dikategorikan terjadi
tahun tertentu melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi atau
pembanguan ekonomi,
pertambahan penduduk. Dari
berilah alasan.
uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa pembangunan ekonomi selalu
dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi belum
tentu disertai dengan pembangunan ekonomi.
Namun demikian, dalam berbagai literatur, ada juga ahli ekonomi yang
memberikan pengertian sama untuk kedua istilah tersebut. Mereka
mengartikan pertumbuhan atau pembangunan ekonomi sebagai kenaikan
GNP/GDP saja. Dalam penggunaan yang lebih umum, istilah pertumbuhan
ekonomi biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di
negara-negara maju, sedangkan istilah pembangunan ekonomi untuk
menyatakan perkembangan ekonomi di negara sedang berkembang.

1.12 Ekonomi Pembangunan

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara
adalah
1. akumulasi kapital,
2. pertumbuhan penduduk,
3. kemajuan teknologi.

Setelah Anda memahami beberapa istilah tersebut, selanjutnya Anda


perlu memahami tujuan, manfaat, dan kerugian dari pembangunan ekonomi.
Untuk dapat memahami secara lebih mudah, bacalah uraian berikut.

E. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBANGUANAN EKONOMI

1. Tujuan Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bidang kehidupan yang
terus-menerus dikembangkan di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Tujuan utama dari pembangunan ekonomi adalah mencapai kemakmuran
seluruh rakyat dalam suatu negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara
rela mengeluarkan dana yang besar guna membangun sarana dan prasarana
ekonomi yang menunjang.

Gambar 1.1
Menjadi negara maju yang makmur, aman, dan tenteram
adalah salah satu tujuan pembangunan ekonomi negara-
negara di dunia (http://pengembaraimajinasi.blogspot.com).

PKOP4207/MODUL 1 1.13

Pembangunan ekonomi di Indonesia sudah dilaksanakan sejak masa


kemerdekaan hingga masa refomasi seperti sekarang ini. Setiap kali berganti
masa pemerintahan, kebijakan di bidang pembangunan ekonomi selalu
mengalami perubahan. Kebijakan pembangunan masa Presiden Suharto
berbeda dengan masa Presiden Susilo Bambang Yudoyono meskipun pada
dasarnya sama, yaitu untuk mencapai tujuan nasional negara kita yang
termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut,
diselenggarakan pembangunan nasional secara berencana, meyeluruh,
terpadu, terarah, dan berkesinambungan. Adapun tujuan pembangunan
nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia
yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam suasana perikehidupan bangsa
yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan
dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Selain itu, tujuan pembangunan nasional juga dapat dibedakan menjadi
dua seperti berikut.
a. Tujuan jangka pendek: meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan
kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta
meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
b. Tujuan jangka panjang: mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata, material, dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah
NKRI yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri
kehidupan bangsa yang aman, tenteram, dan dinamis dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

2. Manfaat Pembangunan Ekonomi


Terjadinya pembangunan ekonomi pada suatu negara, ada beberapa
manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat ataupun negara. Beberapa
manfaat terjadinya pembangunan ekonomi sebagai berikut.
a. Output atau kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan
bertambah.
b. Kebahagiaan penduduk akan bertambah karena pembangunan ekonomi
dapat menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang lebih luas.

1.14 Ekonomi Pembangunan

c. Memberikan kesempatan kepada manusia yang lebih besar untuk


memanfaatkan alam sekitarnya.
d. Memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih kesenangan
yang lebih luas.
e. Terjadinya pembangunan ekonomi akan tersedia lebih banyak jasa yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
f. Pembangunan ekonomi akan mengurangi jurang perbedaan antara
negara-negara berkembang dan negara-negara maju.

F. FAKTOR-FAKTOR PEMBANGUNAN EKONOMI

Gambar 1.2
Negara maju ditandai dengan warna biru (berdasarkan
IMF pada tahun 2008) (http://id.wikipedia.org/wiki).

Kita mengenal istilah negara maju dan negara berkembang. Indonesia


hingga saat ini masih termasuk kategori negara berkembang. Negara maju
didominasi oleh negara-negara Benua Eropa dan Amerika, sedangkan di
Asia, negara yang sudah maju adalah Jepang, Singapura, Hongkong, Korea
Selatan, dan Taiwan.
Fenomena di atas memberikan gambaran bahwa ternyata kemampuan
suatu negara untuk berkembang berbeda-beda. Seperti halnya kehidupan
berkeluarga, ada suatu keluarga yang dapat mencapai kekayaan dengan
mudah dan cepat serta ada pula suatu keluarga yang justru membutuhkan
waktu lama dan kerja keras untuk mencapai kemakmuran. Suatu keluarga
dengan anggota keluarga yang berpendidikan cenderung akan mudah

PKOP4207/MODUL 1 1.15

mendapatkan pekerjaan sehingga mudah memperoleh pendapatan dan


akhirnya keluarga tersebut akan cepat berkembang. Di sisi lain, keluarga
yang anggotanya tidak berpendidikan cenderung akan sulit memperoleh
pekerjaan, kurang kreativitas, susah mendapatkan pekerjaan, serta akhirnya
pendapatannya pun rendah dan kurang bisa berkembang.
Konsep pembangunan atau perkembangan ekonomi suatu negara pada
dasarnya hampir sama dengan pembangunan suatu keluaraga. Maju tidaknya
suatu keluarga dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan (SDM) anggota
keluarga, jenis pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dan usaha keluaga
tersebut. Bagaimana dengan faktor pembangunan ekonomi? Simaklah
penjelasan di bawah ini.

1. Faktor Ekonomi
a. Sumber daya manusia
Manusia merupakan
faktor produksi paling
penting dalam pembangunan
ekonomi, mengingat peran
manusia dalam menciptakan
teknologi baru, selain
mengembangkan teknologi
yang sudah ada. Siswa SMK
di Solo yang berhasil merakit
mobil Esemka merupakan
contoh bahwa manusia yang
kreatif dalam ikut serta
mendorong kemajuan suatu Gambar 1.3
bangsa. Itulah mengapa, agar Mobil Esemka merupakan bukti nyata bahwa
SDM mampu mendorong kemajuan suatu
pembangunan itu berhasil,
negara (http://images.solopos.com).
kualitas sumber daya
manusianya perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas itu antara lain dapat
dilakukan melalui
1) peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan,
2) keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan,

3) kebudayaan/adat istiadat/tingkah laku dan cara-cara berpikir


4) tradisional menjadi lebih modern.

1.16 Ekonomi Pembangunan

Sumber daya manusia yang paling utama dalam menentukan


keberhasilan pembangunan ekonomi adalah para pengusaha. Mereka
mengorganisasikan dan menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya untuk
menciptakan barang dan jasa sebagaimana diperlukan oleh masyarakat.
Semakin banyak pengusaha (entepreneurship) semakin berkembang pula
bisnis dan perekonomian Indonesia yang pada akhirnya akan semakin
meningkatkan pendapatan nasional indonesia. Agar pembangunan ekonomi
semakin cepat, kita memerlukan dunia usaha yang dinamis, bergairah, serta
pelaku usaha yang kreatif, inovatif, dan berpikir jauh ke depan.

b. Sumber daya alam


Selain sumber daya manusia, pembangunan ekonomi juga dipengaruhi
oleh sumber daya sebagaimana disediakan oleh alam. Sumber daya alam
dapat dikategorikan atas sumber daya alam yg dapat diperbarui dan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pemanfaatan sumber daya alam yang
dapat diperbarui harus disertai dengan usaha-usaha untuk menjaga
kelestariannya supaya sumber daya alam tersebut dapat digunakan kembali.
Itulah mengapa semakin kaya suatu negara akan sumber daya alamnya
semakin besar kemungkinan negara tersebut untuk melakukan pertumbuhan
dan pembangunan ekonominya dibandingkan dengan negara yang sumber
daya alamnya kurang.

c. Sumber daya modal


Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah
tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan
mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas

d. Teknologi
Lambatnya pembangunan di negara berkembang jika dibandingkan
dengan pertumbuhan di negara maju juga disebabkan ketertinggalan dalam
bidang teknologi. Teknologi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pencapaian kemajuan bidang ekonomi. Nilai tambah barang/jasa yang
didapat oleh negara-negara berkembang karena teknologi yang telah maju
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi.

PKOP4207/MODUL 1 1.17

Teknologi dapat mempercepat proses pembangunan dengan


meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan barang dan jasa.
Efisiensi dan efektivitas ini terjadi antara lain karena banyak tenaga manusia
digantikan oleh mesin-mesin otomatis sehingga produktivitas menjadi sangat
tinggi. Penggantian itu akan mempercepat laju pembangunan.

2. Faktor Nonekonomi

a. Kondisi sosial dan budaya masyarakat


Aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat meliputi sikap,
tingkah laku, pandangan masyarakat, motivasi kerja, kelembagaan
masyarakat, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan itu. Sebagai ilustrasi,
pendidikan dan kebudayaan Barat membawa pemikiran dan pandangan ke
arah penalaran, sikap dan skeptisme, serta semangat untuk menghasilkan
penemuan baru yang semuanya dapat menunjang pembangunan ekonomi.

b. Kondisi politik
Stabilisasi perekonomian dari suatu negara sangat jelas dipengaruhi oleh
faktor politik. Tanpa stabilitas politik yang kondusif dari suatu negara,
ekonomi tidak akan bisa berbuat banyak, terutama dalam hubungannya
dengan posisi dari suatu negara dalam memperbaiki variabel-variabel
ekonomi. Contohnya, Indonesia yang pada tahun 1998 mengalami instabilitas
politik dan keamanan dalam negeri yang kemudian membuat berbagai harga
barang kebutuhan pokok naik dan banyak investor yang mulai menarik
investasinya dari Indonesia sehingga menyebabkan krisis. Padahal,
sebelumnya Indonesia tergolong sebagai macan Asia yang berarti termasuk
dalam negara Asia yang memiliki faktor pertumbuhan ekonomi yang sangat
meningkat. Faktor politik tentu saja berada di balik semua itu.

1.18 Ekonomi Pembangunan

G. DAMPAK PEMBANGUNAN EKONOMI

Pembangunan Ekonomi Harus Dibayar Kerusakan Lingkungan


Senin, 10 Februari 2014, 22:15 WIB

Sebagian rumah di permukiman warga RT 02 Rawajati Barat tampak rusak


berat setelah terendam banjir selama lebih dari dua pekan, Jakarta Selatan,
Sabtu (1/2/2014). Warga mendapati rumah dalam kondisi rusak ringan
hingga berat, mulai dari dinding rusak hingga atap roboh, khususnya bagi
rumah yang berada di dekat bantaran sungai.

TRIBUN NEWS.COM, JAKARTA Pengamat kebijakan publik, Andrinof


Chaniago, menilai masyarakat Indonesia belum banyak yang menyadari
dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan.
Menurutnya, hal itu terjadi karena keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki masyarakat.

"Pengetahuan publik mengenai lingkungan sangat terbatas," kata


Andrinof di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Andrinof mengatakan, masyarakat disuguhi oleh pernyataan-
pernyataan pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah yang terus
menanjak setiap tahun. Namun, masyarakat tanpa disadari merasakan
dampak pertumbuhan ekonomi tersebut yang dibayar oleh kerusakan
lingkungan.

PKOP4207/MODUL 1 1.19

"Kita dicekoki pertumbuhan ekonomi yang tidak tinggi-tinggi amat,


tetapi kita harus bayar dengan kerusakan lingkungan yang terjadi secara
perlahan-lahan," tuturnya.

Andrinof mencontohkan, kawasan di Puncak awalnya sebagai tempat


penampung air kini telah menjadi kawasan wisata yang mengorbankan
lahan yang ditanami oleh pohon-pohon. Menurutnya, proses perusakan
lingkungan itu memang tidak terjadi secara cepat, melainkan dengan
perlahan-lahan.

"Akibatnya, banjir terjadi di Jakarta," ucapnya.

Artikel tersebut memberikan gambaran bahwa pembangunan ekonomi,


selain memberikan manfaat atau dampak positif, tentu memiliki konsekuensi
berupa dampak negatif atau kerugian. Pembangunan yang berhasil adalah
yang menghasilkan dampak positif yang besar dan dampak negatif yang
minimal. Adapun dampak positif pembangunan ekonomi antara lain adanya
peningkatan kualitas hidup masyarakat atau peningkatan kesejahteraan
masyarakat sebagai berikut.
1. Jaminan sosial yang lebih baik.
2. Adanya perbaikan lingkungan hidup melalui pembangunan permukiman.
3. Adanya perumahan yang layak bagi semua golongan masyarakat.
4. Adanya daerah permukiman baru yang lebih sehat dan tersedianya
sarana dan prasarana.
5. Penerangan listrik tersedia sehingga masyarakat mampu meningkatkan
aktivitas ekonominya.
6. Kemajuan teknologi yang digunakan/dinikmati masyarakat.
7. Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan
mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
8. Terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang
akan mengurangi pengangguran.
9. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi
secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
10. Adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris
menjadi struktur ekonomi industri sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
11. Peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini dimungkinkan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan
demikian, hal itu akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.20 Ekonomi Pembangunan

Di samping manfaat pembangunan ekonomi di atas, terdapat pula


kerugian-kerugian pembangunan ekonomi yang dapat timbul. Permasalahan
dalam pembangunan ekonomi sangatlah kompleks dan multidimensional.
Oleh karena itu, pembangunan ekonomi selalu berkaitan dengan aspek lain.
Setiap negara dalam menjalankan pembangunan ekonomi pasti akan
mengalami berbagai hambatan atau rintangan yang antara negara satu dan
negara lain sudah barang tentu sangat berbeda. Kerugian-kerugian yang harus
ditanggung negara dan masyarakat akibat pembangunan tidaklah sedikit.
Kerugian ini dapat secara materi atau nonmateri. Secara materi, kerugian
akibat pembangunan ekonomi dapat diperhitungkan sebagai biaya, tetapi
kerugian nonmateri ini sangat sulit untuk diperhitungkan sebagai biaya.
Namun demikian, kedua kerugian tersebut dapat digolongkan sebagai biaya
sosial atau social cost yang harus ditangggung oleh pemerintah ataupun
masyarakat. Ada beberapa kerugian yang ditimbulkan akibat pembangunan
ekonomi ini seperti berikut.

1. Pencemaran Lingkungan
Pembangunan ekonomi di negara berkembang pada umumnya identik
dengan pembangunan sektor industri. Pemahaman ini dapat dimengerti
karena bagi negara berkembang untuk dapat menjadi negara maju, sektor
industri harus dikembangkan. Persepsi ini dilatarbelakangi oleh keadaan
Eropa yang notabene adalah negara maju dengan sektor industri yang
berkembang sangat pesat. Pembangunan industri terkait langsung dengan
lingkungan. Negara berkembang yang pada umumnya kaya akan sumber
daya alam benar-benar memanfaatkan kondisi ini dengan menarik investor
dari luar. Bagi negara berkembang, yang penting industri tersebut dapat
memberi masukan bagi negara. Karena itu, sepanjang hal tersebut dapat
dicapai, hal lainnya tidak dipikirkan dengan serius, seperti kerugian akibat
pencemaran limbah industri, hilangnya hutan, dan sebagainya.

2. Rusaknya Tatanan Nilai-nilai Sosial Budaya


Pembangunan berarti suatu keterbukaan dan keleluasaan dalam
menyerap berbagai nilai dalam suatu masyarakat. Dengan semakin
terbukanya hubungan dengan dunia internasional, semakin banyak nilai
sosial budaya yang berinteraksi dengan nilai-nilai budaya setempat.
Pergeseran ini sering terjadi dan menimbulkan permasalahan sendiri dalam

PKOP4207/MODUL 1 1.21

masyarakat sebab nilai-nilai sosial budaya yang berasal dari luar negeri
belum tentu sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.
Kondisi seperti ini, sering terjadi benturan-benturan. Sebagai contoh,
sikap hidup materialistis dan individualistis merupakan gaya hidup
masyarakat kapitalis. Bagi mereka, gaya hidup seperti itu adalah hal biasa
dan wajar-wajar saja. Akan tetapi, bagi masyarakat negara berkembang, hal
tersebut tentu akan menjadi sesuatu yang dianggap tidak wajar dan dianggap
tidak sesuai dengan budayanya.

3. Munculnya Ketimpangan di Berbagai Bidang


Model pembangunan yang ideal adalah model pembangunan yang
diikuti dengan pemerataan akan hasil-hasil pembangunan di segala bidang
dan antardaerah. Namun, pada kenyataannya, pembangunan sering kali
melahirkan berbagai macam ketimpangan. Munculnya berbagai ketimpangan
ini tidak terlepas dari keterbatasan dana dan manajemen yang dimiliki.
Namun demikian, hambatan ini sebetulnya bukanlah alasan utama untuk
terjadinya ketimpangan. Penentuan skala prioritas dalam pembangunan
(akibat dari dana yang terbatas) harus benar-benar dilakukan secara adil dan
merata. Sering kali yang terjadi adalah pemilihan prioritas berdasarkan pada
adanya kepentingan politik ataupun pribadi. Tidaklah mengherankan apabila
di negara berkembang tumbuh dengan suburnya masalah kemiskinan,
penganggguran, dan kesenjangan pembangunan antardaerah atau wilayah.

4. Meningkatnya Kaum Urban


Model pembangunan yang timpang dapat menimbulkan berbagai gejolak
sosial dalam masyarakat. Model pembangunan yang banyak berfokus di kota
jelas akan menimbulkan rasa iri bagi penduduk di perdesaan. Kehidupan
yang dianggapnya jauh lebih baik dilihat dari sisi pendapatan akan
mendorong penduduk desa untuk beramai-ramai pindah ke kota dan mencari
pekerjaan di kota. Oleh karena itu, tidaklah heran daerah-daerah dengan
tingkat konsentrasi industri yang tinggi sudah dapat dipastikan jumlah
penduduk pendatangnya jauh lebih besar daripada penduduk aslinya.

5. Meningkatnya Pengangguran
Meningkatnya jumlah pengangguran adalah akibat langsung dari jumlah
penduduk yang meningkat terus. Selain itu, ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran tenaga kerja juga dapat menimbulkan masalah

1.22 Ekonomi Pembangunan

pengangguran. Pada umumnya, di negara berkembang, model pembangunan


yang dijalankan lebih diarahkan pada tenaga kerja yang mempunyai skill,
yaitu pada sektor industri. Padahal, masyarakat di negara berkembang pada
umumnya merupakan masyarakat agraris. Ironisnya, sektor pertanian sering
kali diabaikan dan dijauhkan dalam jangkauan pembangunan.

6. Terjadinya Pergeseran Mata Pencarian


Orientasi pembangunan yang menekankan pada sektor industri jelas
akan menggeser peran sektor pertanian ke sektor industri dalam pendapatan
nasionalnya. Pergeseran ini secara otomatis juga dapat menggeser mata
pencarian penduduk. Contohnya, pekerjaan semula petani kemudian beralih
menjadi buruh industri atau buruh pada proyek-proyek pembangunan di kota.
Pergeseran ini dapat terjadi secara paksa atau sukarela. Pergeseran yang
terjadi secara paksa, misalnya pelebaran jalan yang mengenai sawah-sawah
atau pembanguan real estate. Sementara itu, pergeseran yang terjadi secara
sukarela lebih disebabkan keinginan untuk memperbaiki tingkat pendapatan.

7. Kerugian Masyarakat secara Psikologis dan Sosial


Secara psikologis, pembangunan ekonomi mendorong seseorang untuk
berpikir ataupun bertindak lebih mementingkan diri sendiri dan mendorong
seseorang lebih bersifat materialistis. Secara sosial, hal itu mengakibatkan
sifat hidup gotong royong yang pada umumnya terdapat di negara-negara
berkembang semakin berkurang, begitu juga sifat kekeluargaan dan
hubungan keluarga semakin berkurang.

TUGAS

Berikut ini adalah artikel terkait dengan dampak pembangunan ekonomi.


Bacalah dengan saksama. Sebagai mahasiswa yang kritis, berikanlah
komentar Anda!

PERUBAHAN IKLIM: DILEMA PEMBANGUNAN


oleh René L Pattiradjawane

Pesan ini disampaikan sederhana. Banjir besar di Beijing yang baru


terjadi setelah 60 tahun menyampaikan pesan bahwa pemanasan global
adalah ancaman serius bagi planet kita. Pemanasan global juga

PKOP4207/MODUL 1 1.23

menyebabkan terjadinya kekeringan di Amerika Serikat dan anjloknya


produksi pertanian.

Banyak pemimpin dunia tidak menyadari bahwa perubahan iklim adalah


ancaman paling serius sekarang ini. Kita pun menyesalkan
ketidakhadiran presiden AS, kanselir Jerman, dan PM Inggris pada
pertemuan Rio+20 yang lalu di Brasil guna membahas perubahan iklim
drastis yang sudah mulai mengganggu perdagangan dan ekonomi global.

Perubahan iklim yang terjadi di berbagai belahan dunia sangat terkait


dengan pemanasan global. Kita pun harus mulai memahami faktor banjir
di Beijing, minggu lalu, dan kekeringan di daratan AS yang disebabkan
meningkatnya konsentrasi karbon dioksida dan gas-gas rumah kaca
lainnya.

Peningkatan ini menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem, angin badai


dengan intensitas tinggi, kenaikan pasang air laut, melelehnya gletser
dan pecahan es, kekeringan, banjir, serta perubahan iklim lain. Bahkan,
struktur kimiawi daratan dan lautan juga berubah. Air laut menjadi
lebih bersifat asam yang mengancam kehidupan biota laut, terutama
terumbu karang. Semua akibat tingginya kadar karbon dioksida dunia.

Menurut American Meteorological Society di AS, ada kemungkinan 90


persen temperatur dunia meningkat antara 2,5 Celsius dan 7,5 Celsius
dalam waktu kurang dari 100 tahun. Pergeseran temperatur yang
kelihatannya tak signifikan ini dianggap bisa memicu bencana yang
meluas, mulai dari kenaikan ketinggian air laut, pola cuaca bergejolak,
gurunisasi, kelaparan, kekurangan air, ataupun dampak sekunder lain,
termasuk konflik.

Pembangunan ekonomi
Kita sudah mulai membaca kegeraman penduduk Beijing ataupun
beberapa kota lainnya di Provinsi Shandong ataupun beberapa provinsi
lainnya di Cina bagian selatan. Mereka memprotes pemerintah yang tak
bisa memprediksi dan tak memberikan peringatan. Beijing memang
memiliki potensi besar terancam banjir akibat modernisasi
pembangunan beton jalan dan gedung tinggi di mana-mana.

Perubahan iklim memang akan berdampak pada negara-negara Asia


yang memiliki dinamika pembangunan sangat tinggi di tengah lesunya
perekonomian dunia. Dalam pertemuan Rio+20, para pemimpin Cina dan
India sudah menyatakan tak mungkin mengorbankan pembangunan
ekonomi negaranya atas nama lingkungan guna mencegah perubahan
iklim.

1.24 Ekonomi Pembangunan

Masalahnya, mesin-mesin pertumbuhan di Cina, India, ataupun negara-


negara Asia Tenggara membutuhkan banyak sekali sumber energi yang
di sisi lain juga berpotensi besar menyebabkan terjadinya perubahan
iklim. Celakanya, sumber-sumber energi terbarukan dan bersih
lingkungan yang tidak memiliki emisi karbon dioksida, seperti energi
tenaga angin dan sumber energi geotermal, tidak memadai untuk
menjalankan pertumbuhan di Asia.

Energi surya memang bisa dibuat sesuai skala yang dibutuhkan, tetapi
teknologi yang tersedia sekarang masih terlalu mahal untuk
dikembangkan. Persaingan panel energi surya antara Cina dan negara
maju sudah mulai mengarah pada proteksi perdagangan dan menjadi
perdebatan di WTO serta dalam kurun lima tahun ke depan masih akan
tetap mahal.

Ini dilema pilihan kita. Energi fosil, seperti minyak, tersedia banyak,
tetapi berbahaya. Energi terbarukan, seperti angin, baik bagi perubahan
iklim, tetapi tidak banyak tersedia. Energi surya tersedia dalam jumlah
sangat banyak, tetapi mahal. Energi nuklir juga banyak, tetapi tidak
aman.

Sumber: http://sains.kompas.com.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Pelajarilah secara cermat konsep dasar dari ketiga istilah, yaitu ekonomi
pembangunan, pembangunan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi.
Kemudian, Anda ungkapkan kembali dalam suatu tulisan berdasarkan
pemahaman Anda tentang ketiga konsep tersebut.
2) Diskusikan dengan teman Anda apakah perlu mempelajari ekonomi
pembangunan.
3) Diskusikan dengan teman Anda tentang tujuan pembangunan ekonomi.
4) Carilah contoh di lapangan tentang manfaat pembangunan ekonomi bagi
masyarakat.
5) Carilah contoh dalam masyarakat bahwa kerugian dari pembangunan
ekonomi akan membuat seseorang bersikap individualistis dan
materialistis.

PKOP4207/MODUL 1 1.25

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Simak kembali Kegiatan Belajar 1.


2) Buatlah kelompok kecil untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang
ada pada latihan di atas. Dengan berpedoman pada materi yang sudah
Anda pelajari, Anda melihat fakta yang ada di lapangan, kemudian susun

TUGAS
Amati perilaku masyarakat perdesaan dan perkotaan yang berkaitan dengan
dampak terjadinya pembangunan ekonomi, baik dilihat dari manfaat
maupun kerugiannya. Bandingkan hasilnya antara kota dan desa. Buatlah
laporan, lalu hasilnya diskusikan dengan teman!

suatu rangkuman atas jawaban dari latihan di atas. Dari hasil rangkuman
itu, Anda diskusikan di kelas untuk mendapat masukan, kemudian
sempurnakan jawaban Anda.

Dari Kegiatan Belajar 1, Anda telah memahami beberapa hal yang


berkenaan dengan konsep-konsep dasar dalam pembangunan ekonomi.

RANGKUMAN

Ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang


bertujuan menganalisis masalah-masalah yang khususnya dihadapi oleh
negara-negara berkembang, lalu mendapatkan cara-cara untuk mengatasi
masalah-masalah itu supaya negara-negara tersebut dapat membangun
ekonominya dengan lebih cepat lagi. Tujuan dari analisis ekonomi
pembangunan adalah menelaah faktor-faktor yang menimbulkan
keterlambatan pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang,
serta mengemukakan cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat mempercepat
jalannya pembangunan ekonomi, khususnya di negara-negara tersebut.
Ekonomi pembangunan belum memiliki pola analisis tertentu yang dapat
diterima oleh kebanyakan ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu sangat kompleksnya masalah pembangunan,
banyaknya faktor yang memengaruhi keberhasilan pembangunan, serta

1.26 Ekonomi Pembangunan

banyaknya faktor yang terpengaruh oleh pembangunan dan ketiadaan


teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar
dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka panjang disertai dengan perubahan ciri-ciri
penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan sistem politik,
struktur sosial, nilai-nilai masyarakat, dan struktur kegiatan ekonominya.
Tujuan pembangunan ekonomi pada prinsipnya dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu menaikkan produktivitas dan menaikkan pendapatan
per kapita. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat
ataupun perekonomian adalah output atau kekayaan suatu masyarakat
atau perekonomian akan bertambah, kebahagiaan penduduk bertambah,
menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang lebih luas,
memberikan manusia kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan
alam sekitar, memberikan kebebasan untuk memilih kesenangan yang
lebih luas, serta mengurangi jurang perbedaan antara negara-negara yang
berkembang dan negara-negara yang sudah maju. Kerugian-kerugian
dari pembangunan ekonomi adalah mendorong seseorang untuk berpikir
ataupun bertindak lebih mementingkan diri sendiri, mendorong
seseorang lebih bersifat materialistis, sifat hidup gotong royong yang
pada umumnya terdapat di negara-negara berkembang semakin
berkurang, serta sifat kekeluargaan dan hubungan keluarga juga semakin
berkurang.

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Berikut ini adalah sifat-sifat pembangunan ekonomi, kecuali ….
A. gejala yang bersifat insidental
B. pembangunan ekonomi merupakan suatu proses
C. suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita
D. kenaikan pendapatan per kapita terus berlangsung dalam jangka
panjang

2) Kerugian terjadinya pembangunan ekonomi suatu negara adalah ….


A. mendorong seseorang bersifat materialistis
B. hubungan kekeluargaan semakin erat
C. mendorong seseorang bersifat boros
D. sifat gotong royong menjadi bertambah

PKOP4207/MODUL 1 1.27

3) Berikut ini adalah variabel yang dipelajari ekonomi pembangunan,


kecuali ….
A. pertumbuhan ekonomi
B. kemiskinan
C. keuntungan maksimal
D. pengangguran

4) Berikut ini adalah ciri-ciri suatu negara dikatakan terjadi perkembangan


ekonomi, kecuali ….
A. pertumbuhan pendapatan nasional lebih besar dari pertumbuhan
jumlah penduduk
B. terjadi perubahan kelembagaan
C. terjadi perubahan pengetahuan teknik
D. semangat gotong royong di antara masyarakat menjadi tinggi

5) Ilmu yang mempelajari perkembangan ekonomi suatu negara disebut ….


A. ekonomi internasional
B. ekonomi pembangunan
C. ilmu keuangan negara
D. pembangunan ekonomi

6) Berikut ini manfaat terjadinya perkembangan ekonomi suatu negara,


kecuali ....
A. meningkatkan kekayaan masyarakat
B. memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih
C. mengurangi jurang perbedaan antara negara maju dan negara sedang
berkembang
D. membuat manusia menjadi individualistis

7) Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika ….


A. terjadi efisiensi penggunaan input
B. terjadi kenaikan output
C. terjadi kenaikan output disertai dengan perubahan teknologi
D. terjadi kenaikan pendapatan per kapita

8) Kriteria pengukuran pembangunan ekonomi yang menggambarkan


kemampuan penduduk untuk mengonsumsi barang/jasa adalah ….
A. jumlah penduduk dan jumlah produksi
B. distribusi pendapatan
C. pendapatan nasional
D. pendapatan per kapita
E. kesempatan kerja

1.28 Ekonomi Pembangunan

9) Faktor yang merupakan pendorong pembangunan adalah ….


A. faktor kekayaan alam
B. faktor modal
C. faktor pembentukan modal
D. faktor organisasi
E. faktor kepadatan penduduk

10) Dampak positif pembangunan nasional yang langsung dapat dirasakan


masyarakat adalah ….
A. tersedianya fasilitas umum
B. terbukanya lapangan pekerjaan
C. meningkatnya jumlah ekspor
D. meningkatkan pendapatan nasional
E. tersedianya barang dan jasa dalam jumlah besar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =
×100% Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.

PKOP4207/MODUL 1 1.29

Kegiatan Belajar 2

Permasalahan Dasar Pembangunan


Ekonomi di Negara Berkembang

ada Kegiatan Belajar 1 modul ini, Anda telah mempelajari beberapa

P konsep dasar dalam pembangunan ekonomi. Pada Kegiatan Belajar 2 ini,


Anda akan mempelajari permasalahan dasar pembangunan ekonomi di negara
berkembang. Sebelum Anda mempelajari permasalahan dasar pembangunan
ekonomi, terlebih dahulu Anda pahami uraian tentang alasan mengapa perhatian
terhadap pembangunan ekonomi di negara berkembang dapat dikatakan terlambat
untuk mengetahui alasan-alasannya. Simaklah uraian berikut.

A. ALASAN KETERLAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI


DI NEGARA BERKEMBANG

Sebenarnya perhatian terhadap masalah pembangunan ekonomi di


negara-negara yang sekarang disebut negara berkembang atau negara dunia
ketiga baru dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II. Mengapa? Berikut
ini alasannya.
1. Kenyataan bahwa pada masa itu banyak negara berkembang yang
sekarang masih menjadi negara jajahan. Para penjajah umumnya tidak
merasa perlu memikirkan masalah pembangunan daerah jajahannya.
Pada umumnya mereka membangun daerah jajahannya dengan tujuan
untuk menciptakan keuntungan bagi negara mereka, bukan untuk
menaikkan kesejahteraan penduduk daerah jajahan. Oleh karena itu,
kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah jajahan pada umumnya
bertujuan menciptakan pasar bagi hasil industri yang berada di negara-
negara panjajah atau untuk menyediakan bahan-bahan mentah yang
diperlukan untuk industri tersebut.
2. Pusat perhatian pemerintah negara-negara yang dijajah terletak pada
usaha untuk membebaskan diri dari cengkeraman negara penjajah
sehingga perhatian terhadap pembangunan ekonomi menjadi terabaikan.
3. Kurangnya usaha dari para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk
membahas persoalan-persoalan pembangunan ekonomi karena yang

1.30 Ekonomi Pembangunan

menjadi tujuan mereka pada saat itu adalah memperjuangkan


kemerdekaan. Dengan demikian, mereka mengesampingkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
4. Kalangan para ahli ekonomi belum banyak yang melakukan penelitian
dan analisis tentang pembangunan ekonomi. Pada umumnya, ahli-ahli
ekonomi Barat lebih memusatkan perhatian mereka pada masalah
kemelesetan ekonomi dan pengangguran karena pada masa tiga
dasawarsa abad ini, masalah pengangguran dan depresi ekonomi
merupakan masalah dunia.
5. Pada masa sebelum Perang Dunia II, negara-negara penjajah tidak atau
belum berkepentingan untuk memikirkan pembangunan ekonomi di
negara jajahannya. Mereka hanya berkepentingan terhadap sumber-
sumber daya yang ada di negara jajahan.
6. Para ahli ekonomi masih memusatkan perhatiannya pada persoalan
bagaimana mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat resesi yang
melanda seluruh dunia pada tahun 1930-an.

Atas dasar alasan-alasan tersebut, permasalahan pembangunan ekonomi


dan studi mengenai pembangunan ekonomi lebih ditujukan pada kepentingan
negara-negara berkembang yang merupakan negara-negara bekas jajahan.
Namun demikian, hal ini tidak bisa dilepaskan dari kepentingan negara-
negara maju atau negara-negara bekas penjajah, baik kepentingan politik
maupun kepentingan ekonomi. Hal ini tampak sangat jelas pada masa perang
dingin. Negara-negara yang tergabung dalam blok sosialis berebut pengaruh
atas negara-negara berkembang dengan negara-negara yang termasuk blok
kapitalis. Mereka saling memperebutkan pengaruh atau dominasi terhadap
negara berkembang demi kepentingan politik dan ekonomi mereka.
Terjadinya Perang Dunia II telah mempercepat proses pemberian
kemerdekaan pada daerah-daerah terjajah di Asia dan Afrika. Pengalaman-
pengalaman yang pahit dalam perang ini menimbulkan kesadaran pada
negara-negara terkemuka di dunia Barat akan kewajiban untuk mengamati
hak setiap masyarakat untuk menentukan nasibnya sendiri. Penjajahan
mulai dipandang sebagai suatu bentuk penindasan yang perlu dihapuskan.
Hal ini menimbulkan banyak tuntutan masyarakat terjajah untuk
memperoleh kemerdekaan. Bersamaan dengan perubahan-perubahan
tersebut dan banyaknya negara yang sudah merdeka, perhatian terhadap
masalah

PKOP4207/MODUL 1 1.31

pembangunan ekonomi mulai diperhatikan. Mengapa demikian? Untuk


memahami alasannya, Anda dapat membaca uraian berikut.

B. FAKTOR PENYEBAB MELUASNYA PERHATIAN TERHADAP


PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG

Ada beberapa faktor yang dipandang sebagai penyebab bertambah


meluasnya perhatian terhadap masalah pembangunan ekonomi di negara-
negara berkembang sebagai berikut.
1. Berkembangnya cita-cita negara yang baru mencapai kemerdekaan untuk
mengejar ketinggalan-ketinggalan mereka dalam bidang ekonomi dari
negara maju.
2. Adanya rasa peri kemanusiaan negara maju untuk membantu negara-
negara berkembang mempercepat pembangunan ekonomi mereka
dengan mengejar ketertinggalan ekonomi mereka dari negara-negara
maju.
3. Salah satu cara untuk mendapat dukungan dalam perang ideologi antara
Amerika Serikat dan Rusia.
4. Mempererat hubungan politik dan ekonomi antara negara maju dan
negara-negara berkembang.

Setelah Anda mempelajari alasan keterlambatan pembangunan ekonomi


dan timbulnya perhatian terhadap pembangunan ekonomi, Anda akan lebih
mudah memahami permasalahan dasar pembangunan ekonomi, khususnya di
negara berkembang.

C. PERMASALAHAN DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI DI


NEGARA BERKEMBANG

Dengan bertambah besarnya perhatian terhadap pembangunan ekonomi


setelah Perang Dunia II, para ahli ekonomi mulai melanjutkan
penyelidikannya mengenai perkembangan ekonomi suatu negara. Semua
negara yang ada di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang,
tentu ingin melaksanakan pembangunan ekonomi. Salah satu tujuan
melaksanakan pembangunan ekonomi adalah menaikkan pendapatan riil per
kapita atau paling tidak mempertahankan tingkat pendapatan yang telah
dicapai.

1.32 Ekonomi Pembangunan

Renungkan
Setelah Anda
mempelajari materi
ini,coba Anda renungkan
mengapa distribusi
pendapatan sulit di capai
pada masyrakat kita!

Bagi negara berkembang, pembangunan ekonomi dimaksudkan untuk


meningkatkan taraf hidup masyarakatnya agar setaraf dengan tingkat hidup di
negara maju. Kenyataan menunjukkan bahwa sampai Perang Dunia II,
negara-negara berkembang taraf hidupnya masih ketinggalan jauh apabila
dibandingkan dengan negara-negara maju. Hal ini disebabkan adanya
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang.
Ada tiga permasalahan dasar/pokok yang dihadapi oleh negara
berkembang. Apakah Anda sudah paham tentang ketiga permasalahan
tersebut? Untuk memahami ketiga permasalahan pokok tersebut, Anda dapat
membaca uraian berikut ini.
Tiga permasalahan dasar yang dihadapi negara berkembang sebagai
berikut:
1. berkembangnya ketidakmerataan pendapatan,
2. kemiskinan,
3. gap atau jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dan
negara berkembang.

Titik perhatian utama permasalahan dasar pembangunan ekonomi di


negara berkembang adalah distribusi
pendapatan yang tidak merata.
Beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya ketidakmerataan distribusi
pendapatan di negara berkembang,
menurut Irma Adelman Cynthia Taft
Morris (1993), sebagai berikut.
1. Menurunnya pendapatan per kapita.
2. Inflasi, yaitu pendapatan uang
bertambah, tetapi tidak diikuti
secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang.
3. Ketidakmerataan pembangunan antardaerah.
4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal
(capital intensive) sehingga persentase pendapatan dari modal lebih
besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari
kerja sehingga pengangguran bertambah.
5. Rendahnya mobilitas sosial.

PKOP4207/MODUL 1 1.33

6. Pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan


kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-
usaha golongan kapitalis.
7. Memburuknya nilai tukar (term of trade) negara berkembang dalam
perdagangan dengan negara-negara maju sebagai akibat ketidakelastisan
permintaan negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor negara
berkembang.
8. Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, seperti pertukangan,
industri rumah tangga, dan lain-lain.

Pada negara berkembang, distribusi pendapatannya kurang merata


dibandingkan negara-negara maju. Semakin maju suatu negara, distribusi
pendapatannya akan semakin merata. Salah satu ukuran dari distribusi
pendapatan dapat dilihat dari kurva Lorenz. Di samping kurva Lorenz,
koefisien Gini sering dipakai untuk mengukur merata tidaknya distribusi
pendapatan di suatu daerah/negara.
Permasalahan dasar yang kedua adalah kemiskinan. Pada tahun 1990,
perhatian masyarakat terhadap masalah kemiskinan kembali dibicarakan.
Perhatian tersebut berawal dari pernyataan Bank Dunia (1990) di media
massa yang memuji keberhasilan Indonesia dalam mengurangi jumlah
penduduk miskin. Menurut Andre Bayo Ala (1981), kemiskinan itu bersifat
multidimensional. Artinya, karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam,
kemiskinan pun memiliki banyak aspek. Dilihat dari kebijakan umum,
kemiskinan meliputi aspek primer yang berupa miskin akan aset, organisasi
sosial politik, pengetahuan, keterampilan, dan aspek sekunder yang berupa
miskin jaringan sosial serta sumber-sumber keuangan dan informasi.
Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk
kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan yang
kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah.
Kemiskinan dapat diamati sebagai kondisi anggota masyarakat yang
tidak atau belum ikut serta dalam proses perubahan karena tidak mempunyai
kemampuan, baik kemampuan pemilikan faktor produksi maupun kualitas
faktor produksi yang memadai, sehingga tidak mendapatkan manfaat dari
hasil proses pembangunan. Oleh karena itu, kemiskinan—di samping
merupakan masalah yang muncul dalam masyarakat serta bertalian dengan
pemilikan faktor produksi, produktivitas, dan tingkat perkembangan
masyarakat sendiri—juga bertalian dengan kebijakan pembangunan nasional

1.34 Ekonomi Pembangunan

yang dilaksanakan. Dengan kata lain, kemiskinan ini dapat ditimbulkan oleh
dua hal, yaitu
1. kemiskinan yang bersifat alamiah atau kultural dan
2. kemiskinan yang disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan
pembangunan yang ada dan yang biasa disebut dengan kemiskinan
struktural.

Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang diderita oleh suatu


golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat
ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi
mereka (Selo Sumardjan, 1980).
Sementara itu, kemiskinan alamiah atau kultural merupakan kemiskinan
yang disebabkan suatu negara tersebut memang miskin. Jadi, suatu negara itu
secara alamiah memang sudah miskin. Penyebab kemiskinan yang bersifat
alamiah ini biasanya disebut dengan lingkaran setan yang tidak berwujud
pangkal atau lingkaran perangkap kemiskinan (the vicious circles).
Yang dimaksud dengan lingkaran perangkap kemiskinan (the vicious
circles) adalah suatu rangkaian kekuatan yang saling memengaruhi satu sama
lain sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan ketika suatu negara
akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk mencapai
tingkat pembangunan yang lebih tinggi.
Dalam mengemukakan teorinya tentang perangkap kemiskinan, pada
hakikatnya Nurkse berpendapat bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan
oleh ketiadaan pembangunan pada masa lalu yang dapat menimbulkan
hambatan pada pembangunan di masa yang akan datang. Sehubungan dengan
hal tersebut, Nurkse mengatakan bahwa suatu negara itu miskin karena ia
merupakan negara miskin (a country is poor because it is poor). Menurut
Nurkse, lingkaran perangkap kemiskinan merupakan penyebab timbulnya
pembentukan modal yang tinggi. Di satu pihak, pembentukan modal
ditentukan oleh tingkat tabungan dan di lain pihak oleh perangsang untuk
menanamkan modal. Untuk negara berkembang, keadaan kedua faktor
tersebut tidak mungkin dilaksanakan.
Menurut Nurkse, terdapat dua jenis lingkaran perangkap kemiskinan
yang menghalangi negara-negara berkembang untuk mencapai tingkat
pembangunan yang pesat, yaitu penawaran dan permintaan modal.
Dilihat dari segi penawaran modal, lingkaran perangkap kemiskinan
dapat dinyatakan sebagai berikut.

PKOP4207/MODUL 1 1.35

Tingkat pendapatan yang rendah disebabkan oleh produktivitas yang


rendah. Produktivitas yang rendah menyebabkan kemampuan
masyarakat untuk menabung rendah. Kemampuan menabung yang
rendah akan menyebabkan tingkat pembentukan modal rendah sehingga
menyebabkan suatu negara menghadapi kekurangan modal. Dengan
demikian, produktivitasnya akan rendah.

Di lihat dari segi permintaan modal, corak lingkaran perangkap


kemiskinan mempunyai bentuk yang agak berbeda. Dari segi permintaan
modal, lingkaran perangkap kemiskinan dinyatakan sebagai berikut.

Di negara miskin, perangsang untuk melaksanakan penawaran modal


adalah rendah. Hal ini disebabkan luasnya pasar untuk berbagai jenis
barang terbatas. Terbatasnya luas pasar disebabkan pendapatan
masyarakat rendah. Pendapatan yang rendah disebabkan produktivitas
rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan modal yang terbatas pada
masa lalu. Pembentukan modal yang terbatas ini disebabkan oleh
kekurangan perangsang untuk menanam modal.

Di bagian lain, Nurkse mengatakan bahwa peningkatan pembentukan


modal bukan hanya ditentukan oleh lingkaran perangkap kemiskinan, tetapi
juga disebabkan oleh international demonstration effect. International
demonstration effect merupakan kecenderungan untuk mencontoh corak
konsumsi di kalangan masyarakat yang sudah maju. Negara maju adalah
suatu negara yang masyarakatnya biasa hidup di lingkungan industri sehingga
pola konsumsinya terdiri atas barang-barang industri. Semakin
berkembangnya teknologi dan komunikasi memungkinkan penduduk negara
berkembang mengimpor dan mengonsumsi barang-barang industri yang mutu
dan harganya jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan negara
berkembang. Dengan demikian, hal itu akan menyebabkan pengeluaran
penduduk negara berkembang meningkat. Bertambahnya pengeluaran
konsumsi tersebut akan mengurangi jumlah tabungan yang dikerahkan negara
berkembang untuk membiayai pembentukan modal yang akan mempertinggi
kemampuan mereka menghasilkan produksi nasional. Apabila ini berlaku,
international demonstration effect akan memperburuk lagi keadaan lingkaran
perangkap kemiskinan yang dihadapi oleh negara berkembang.
Di samping kedua lingkaran perangkap kemiskinan di atas, Meier dan
Baldwin mengemukakan pula suatu perangkap kemiskinan yang lain.
Perangkap kemiskinan ini timbul dari hubungan saling memengaruhi di
antara keadaan masyarakat yang masih terbelakang dan tradisional dengan

1.36 Ekonomi Pembangunan

kekayaan alam yang belum dikembangkan. Untuk mengembangkan kekayaan


alam yang dimiliki, dalam suatu masyarakat harus ada tenaga kerja yang
mempunyai keahlian untuk memimpin dan melaksanakan berbagai macam
kegiatan ekonomi. Di negara-negara berkembang, kekayaan alam belumlah
sepenuhnya dikembangkan dan diusahakan. Hal ini disebabkan tingkat
pendidikan masyarakat masih rendah, kurangnya tenaga-tenaga ahli yang
diperlukan, dan terbatasnya mobilitas sumber-sumber daya. Kenyataan ini di
berbagai negara menunjukkan bahwa makin kurang berkembang keadaan
sosial ekonomi suatu negara, makin terbatasnya jumlah sumber daya. Selain
itu, kekayaan alam yang dimiliki belum sepenuhnya dikembangkan dan
tingkat pembangunan masyarakat tersebut rendah.

Apabila dirangkum analisis mengenai penghambat pembangunan


ekonomi yang diuraikan di atas, pada hakikatnya teori perangkap kemiskinan
berpendapat bahwa keterlambatan pembangunan ekonomi disebabkan oleh
1. ketidakmampuan untuk mengerahkan tabungan yang cukup,
2. kurangnya perangsang untuk melakukan penanaman modal,
3. taraf pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat relatif
rendah.

Permasalahan dasar yang ketiga adalah adanya jurang perbedaan yang


semakin lebar antara negara maju dan negara sedang berkembang. Sering
dikatakan bahwa negara kaya akan semakin kaya dan negara miskin akan
semakin miskin karena semakin banyak jumlah anak-anak yang menjadi
tanggungan. Bagi negara berkembang, pembangunan ekonomi dimaksudkan
untuk meningkatkan taraf hidup agar dapat setara dengan tingkat hidup
negara-negara maju. Jika tidak
melaksanakan pembangunan, jarak
antara negara kaya dan negara miskin
semakin jauh. Oleh karena itu, tidak Mengapa negara-negara
berkembang, meskipun
aneh kalau kemudian dikatakan yang sudah berusaha
kaya semakin kaya dan yang miskin membangun, tetap saja
semakin miskin karena di negara miskin sehingga tetap
ketinggalan
dibandingkan dengan
negara maju?
berkembang angka beban
tanggungannya semakin besar.
Kemudian, ada satu pertanyaan yang
pantas Anda renungkan.

PKOP4207/MODUL 1 1.37

Sudahkah Anda memperoleh jawabannya? Tentu sudah. Jika sudah,


cocokkan dengan uraian berikut! Hal tersebut terjadi karena negara
berkembang memiliki beberapa karakteristik yang kurang mendukung untuk
maju, antara lain pendapatan riil per kapita rendah; makan, pakaian, dan
perumahan kurang memenuhi syarat kesehatan; struktur masyarakat yang
statis; masih adanya sikap hidup yang primitif; penduduknya tidak kreatif;
dan sektor pertanian kurang produktif, padahal sektor pertanian ini
merupakan mata pencarian terpenting bagi sebagian besar penduduk.
Beberapa karakteristik inilah yang menyebabkan negara berkembang tidak
mudah melaksanakan pembangunan ekonomi. Sampai saat ini, negara
berkembang tetap miskin sehingga jurang antara negara berkembang dan
negara maju semakin lebar.
Di samping beberapa karakteristik yang dimiliki negara berkembang
tersebut, ada beberapa faktor lain yang merupakan penghambat bagi
pembagunan ekonomi di negara berkembang sebagai berikut.

1. Dualisme Ekonomi
Berlakunya dualisme ekonomi di negara berkembang merupakan salah
satu faktor terlambatnya pembangunan ekonomi di negara berkembang.
Dualisme ekonomi merupakan dua sistem ekonomi yang berbeda, yaitu satu
sistem ekonomi yang sudah modern dan sistem ekonomi yang masih
tradisional yang hidup berdampingan dalam satu wilayah atau negara
tertentu. Hampir semua negara berkembang menghadapi dualisme ekonomi.
Di daerah perkotaan, perekonomiannya sudah maju, serbamodern, dan uang
sebagai alat pertukarannya. Di sisi lain, di daerah perdesaan,
perekonomiannya masih tradisional (subsistence) dan biasanya pertukaran
masih dilakukan dengan sistem barter. Masih ada beberapa daerah terpencil
yang hingga sekarang belum mengadakan kontak dengan dunia luar. Itu
artinya belum mengadakan pertukaran dengan daerah luar. Sementara itu, di
daerah yang potensial tambang/perkebunan, terkadang sudah terdapat
“daerah kantong bagi industri asing” (foreign enclave industry) yang
menciptakan triplisme di daerah perdesaan sebab perekonomian daerah
kantong asing justru sudah pada tingkat ekonomi kapitalis tinggi. Dualisme
ekonomi itu mengandung tiga aspek penting berikut.

1.38 Ekonomi Pembangunan

a. Perekonomian pasar (the market economy)


Sistem perekonomian pasar pada umumnya berada di daerah perkotaan.
Daerah perkotaan ini biasanya merupakan sentral pemerintahan sehingga
terdapat banyak gedung pemerintah, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas
lainnya. Sementara itu, yang tinggal di kota-kota pun biasanya mereka yang
tergolong pada white collar workers, yaitu para pekerja kantor yang terdiri
atas pegawai negeri, guru, dokter, dan juga para pedagang. Meskipun
pekerjaan mereka masih sederhana, mereka sudah melakukan spesialisasi
kerja. Tingkat upah di daerah ini cenderung lebih tinggi daripada di daerah
perdesaan karena biasanya terdiri atas para pekerja yang sudah terdidik.
Sistem tersebut sudah menggunakan uang sebagai alat tukar-menukar.

b. Perekonomian subsisten
Aspek kedua dari dualisme adalah perekonomian subsistence. Dalam
sistem perekonomian ini, masih ada beberapa daerah terpencil yang belum
sempat berkomunikasi dengan pihak luar. Sistem tukar-menukar/transaksi
dilakukan dengan sistem barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Dalam
kondisi normal, perekonomian subsisten bertindak memenuhi kebutuhannya
sendiri (selfsufficient). Dalam arti, mereka melakukan kegiatan produksi
dalam rangka memenuhi kebutuhannya sendiri. Untuk mengatasi masyarakat
terasing dan statis ini, fasilitas perhubungan yang menuju tempat tersebut
perlu ditingkatkan.

c. Daerah kantong asing (be foreign enclaves)


Aspek ketiga dari dualisme ekonomi adalah adanya daerah kantong
asing, yaitu daerah-daerah yang masih terbelakang, tetapi sudah terdapat
industri-industri dengan teknologi tinggi capital intensive yang tinggi.
Misalnya, di Venezuela, Libya, Indonesia (Pekan Baru, Dumai), dan lain-
lainnya. Sistem ekonomi di daerah kantong asing ini mirip dengan ekonomi
kolonial. Itu artinya apa yang mereka hasilkan cenderung untuk diekspor,
sedangkan hubungan dalam negeri hanya sebatas membayar upah-upah
buruh. Daerah kantong asing (foreign enclaves) ini mempunyai pengaruh
terhadap masyarakat, yaitu dapat mendidik orang-orang setempat untuk lebih
maju.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa negara-negara
berkembang banyak mempunyai ekonomi rangkap tiga atau triple economics,

PKOP4207/MODUL 1 1.39

yaitu perekonomian subsisten di perdesaan, perekonomian pasar di


perkotaan, dan daerah kantong asing di sekitar kota terpisah.

2. Iklim Tropis
Pada umumnya, daerah-daerah terbelakang berada di daerah tropis,
bahkan banyak teori mengatakan bahwa rendahnya produktivitas karena
adanya iklim tropis. Mengapa bisa demikian? Berikut alasannya.

a. Kurangnya usaha manusia


Kurangnya usaha manusia ini disebabkan dalam iklim tropis pada
umumnya panas dan lembap, kondisi ini menyebabkan manusia cepat lelah.
Selain itu, karena di daerah tropis, berbagai jenis tanaman dapat tumbuh
dengan baik sekalipun pemeliharaannya kurang begitu baik. Bahkan, dapat
diibaratkan bagaikan ”tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Akibatnya,
manusia tidak pemah tertantang oleh keadaan sehingga menjadikan mereka
cenderung pasif, bahkan lebih pasrah dan nerimo (dalam bahasa Jawa). Pada
umumnya, seseorang akan berusaha keras dan kreatif kalau sudah terjerumus
pada berbagai kesulitan. Berbeda dengan orang-orang yang hidup di daerah
yang beriklim dingin, mereka selalu kreatif dan berusaha menghasilkan
sesuatu yang dibutuhkan untuk persediaan nanti di musim sukar (dingin).

b. Banyak penyakit
Di daerah tropis, berbagai tanaman bisa hidup dengan baik. Namun,
berbagai jenis penyakit dapat hidup dan berkembang dengan baik pula.

c. Keadaan pertanian tidak menguntungkan


Di satu sisi, iklim tropis menyuburkan tanah. Di sisi lain, hujan yang
berlebihan dapat melarutkan unsur hara tanah karena erosi sehingga tanah
menjadi miskin (tandus). Hal itu juga dapat menyebabkan gagalnya panen
(untuk daerah tertentu) karena terlanda banjir sampai beberapa hari/minggu
dan banyaknya jenis hama/penyakit tanaman, misalnya hama wereng yang
sangat menakutkan bagi para petani Indonesia.

3. Kebudayaan Tidak Ekonomis


Kebudayaan yang tidak ekonomis merupakan sikap mental atau adat
istiadat yang menghalang-halangi penggunaan penuh tenaga manusia untuk
menaikkan tingkat hidupnya karena sering bertentangan dengan eksistensi

1.40 Ekonomi Pembangunan

kebudayaan/tradisi yang sudah mengental dalam kehidupan masyarakat.


Tradisi itu sebagai berikut.
a. Kesulitan-kesulitan filosofis dan agama, misalnya adanya takhayul dan
kepercayaan, secara ekonomis cenderung boros. Hal ini karena setiap
kegiatan memerlukan selamatan yang terkadang secara besar-besaran,
seperti upacara tradisi, pesta perkawinan, dan lain-lainnya.
b. Status sosial penduduk, misalnya orang yang bertitel lebih terhormat
dalam masyarakat daripada yang tidak bertitel meski prestasinya rendah.
Sebaliknya, orang-orang yang berprestasi di kancah industri/
perdagangan belum tentu mendapat status yang terhormat sehingga ada
semacam kecenderungan lebih baik menjadi “priyayi” saja agar
terhormat.
c. Tidak adanya mobilitas dalam kesempatan kerja. Hal ini karena adanya
sistem kasta, agama, suku bangsa, jenis kelamin, dan sebagainya.
d. Peranan keluarga: apabila seorang laki-laki telah berkeluarga, biasanya
istri akan dibawa dan hidup bersama dengan orang tua suami. Akibatnya,
penghasilan suami akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan satu
keluarga tersebut sehingga mereka tidak pernah mempunyai kesempatan
untuk berkembang karena beban tanggungannya cukup banyak.
e. Cengkeraman kebiasaan: hampir semua kegiatan berdasarkan turun-
temurun, seolah-olah mereka terkungkung oleh tradisi yang sudah
mengental dalam masyarakat dan sulit diadakan perubahan karena
dianggap sebagai penyebab malapetaka (misalnya terdapat wabah
penyakit).
f. Penggunaan uang terbatas: hal ini menyebabkan orang tidak antusias
untuk bekerja keras karena jumlah dan macam konsumsi yang
diperlukan terbatas. Ini berbeda dengan negara-negara maju. Kegiatan ini
bersifat profit motive atau commercial oriented. Dengan banyak uang,
mereka akan lebih terhormat dan akan dapat memenuhi berbagai
kebutuhan secara variatif.

4. Produktivitas Rendah
Pada umumnya, produktivitas yang rendah disebabkan oleh kualitas
manusia dan sumber alam negara yang bersangkutan, seperti kandungan
mineral, air hujan, hutan, dan sebagainya. Akan tetapi, sebenarnya yang
lebih urgen adalah kualitas tenaga kerjanya. Kondisi alam yang kurang
mendukung dapat diatasi dengan teknologi jika kualitas angkatan kerjanya
terdidik,

PKOP4207/MODUL 1 1.41

kreatif, inovatif, dan terampil sehingga mampu membuat formulasi atau


modifikasi teknik berproduksi, dari tanah kurang subur menjadi tanah yang
cukup subur serta dari kurang produktif menjadi lebih produktif.

5. Jumlah Kapital Sedikit


Di negara berkembang, kapital merupakan faktor produksi yang langka.
Kelangkaan ini dapat berarti mutlak dan dapat berarti relatif dalam
hubungannya dengan investasi yang menguntungkan. Rendahnya kapital ini
disebabkan produktivitas tenaga kerjanya rendah sehingga pendapatan negara
tersebut juga rendah. Tabungan sebagai sumber pembentukan kapital pun
rendah.
Rendahnya produktivitas disebabkan rendahnya dana kapital yang
tersedia dan belum diolahnya sumber-sumber alam serta keterbelakangan
penduduknya. Ketiga hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat investasi,
baik dalam bidang human investment maupun capital investment. Kemudian,
rendahnya investasi disebabkan oleh lemahnya dua kekuatan, yaitu
rendahnya permintaan akan barang-barang ataupun rendahnya tingkat
tabungan. Sementara itu, dua faktor yang terakhir ini lemah disebabkan
rendahnya tingkat pendapatan dan rendahnya tingkat tabungan karena
rendahnya produktivitas. Keadaan ini sering disebut dengan lingkaran setan
(vicious circle).

6. Ketidaksempurnaan Pasar (Market Imprefection) Ketidaksempurnaan


pasar merupakan seperangkat masalah yang
menyangkut imobilitas faktor-faktor produksi, harga-harga yang tidak luwes,
tidak memperhatikan keadaan pasar, struktur sosial yang tidak mudah
berubah, dan kurangnya spesialisasi. Hal ini merupakan penghalang bagi
alokasi faktor-faktor produksi yang optimal sehingga banyak faktor produksi
yang belum dikerjakan dengan baik.

7. Tingginya Tingkat Pengangguran


Masalah pengangguran bukan hanya masalah negara berkembang, tetapi
juga negara-negara maju. Demikian pula masalah underemployment dan
disguised unemployment yang kini tidak lagi monopoli di daerah perdesaan,
melainkan meluas ke perkotaan dalam bentuk open employment atau
pengangguran terbuka. Adapun sebab-sebab pengangguran di kota antara lain
adalah banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota dan kota tidak

1.42 Ekonomi Pembangunan

mampu menampung tenaga karena kekurangan faktor produksi, terutama


kapital. Perpindahan tenaga kerja tersebut berhubungan dengan push factors
dan full factors (kekuatan yang mendorong dan menarik) perpindahan dari
desa ke kota. Push factors itu meliputi hal berikut.
a. Terbatasnya kesempatan kerja di desa.
b. Keinginan untuk pindah didukung sarana transportasi dan pendidikan
yang lebih baik. Sementara itu, full factors meliputi perkembangan
industri di kota-kota yang menawarkan upah jauh lebih tinggi
dibandingkan di perdesaan.

8. Tekanan Penduduk
Masalah kelebihan penduduk (over population) juga menjadi perintang
perkembangan ekonomi, khususnya di negara-negara berkembang, karena
kecepatan produksi belum dapat mengimbangi kecepatan pertumbuhan
penduduk. Padahal, pertumbuhan penduduk yang cepat akan menuntut
pertumbuhan produksi bahan makanan sehingga usaha produksi lainnya
tertunda. Karena memang ekonomi negara-negara berkembang itu terdapat
lingkaran setan (vicious circle) yang bermula dari pertumbuhan penduduk
yang cepat, produksi bahan makanan harus ditingkatkan dan ini akan
menghisap kelebihan daya beli yang sebenarnya untuk membeli barang-
barang pabrik. Maka itu, daya beli output pabrik menurun karena untuk
membeli bahan makanan. Di sisi lain, kelebihan penduduk perlu ekspansi
industri agar tercipta kesempatan kerja. Karena akan menyedot dana
tabungan yang semestinya bisa untuk investasi produksi di sektor lain,
perkembangan ekonomi tertunda. Oleh karena itu, over penduduk dapat
diatasi dengan imigrasi, transmigrasi, dan mengubah pola hidup serta
dilaksanakannya program family planning.

9. Tanah dan Penggunaannya Kurang Efisien


Tanah yang cocok untuk pertanian merupakan faktor penting untuk
perkembangan ekonomi bagi negara-negara terbelakang (berkembang). Mata
pencarian sebagian besar (60—70%) penduduk negara berkembang adalah
sektor pertanian. Namun, dilihat dari produktivitasnya, hal tersebut masih
rendah. Ini disebabkan oleh bermacam-macam faktor yang berkaitan
dengan kondisi negara terbelakang, misalnya terbatasnya kapital, alat-alat
masih sederhana, teknik produksi yang tidak efisien, dan pemilikan tanah
yang sempit. Oleh karena keadaan tersebut, para tuan tanah akan
mempunyai hasil

PKOP4207/MODUL 1 1.43

lebih rendah dibandingkan negara-negara maju meskipun kondisi alamnya


kurang menguntungkan. Hal ini disebabkan faktor produksi yang dimiliki
negara maju sudah maju sehingga hasilnya lebih tinggi di negara-negara
maju. Selain faktor tersebut, rendahnya produktivitas di negara berkembang
juga disebabkan sistem “sewa tanah secara tradisional”, yaitu penyewa tanah
tidak punya dorongan untuk menjaga kesuburan tanah meskipun mereka tahu
hanya akan menguntungkan tuan tanah. Demikian juga sistem shifting
cultivation (perladangan berpindah-pindah) yang banyak mengakibatkan
erosi tanah. Satu orang memiliki tanah yang terlalu luas menyebabkan
ketidakefisienan. Oleh karena itu, perlu kiranya land reform benar-benar
dilaksanakan sampai bawah.

10. Rendahnya Tingkat Tabungan


Terbatasnya tabungan dalam negeri merupakan perintang utama bagi
perkembangan perekonomian dengan cepat. Perbaikan taraf hidup secara
terus-menerus dalam jangka panjang hanya dapat dijamin dengan ekspansi
kapasitas produksi yang sebagian besar tergantung pada luasnya
pembentukan modal ditopang bantuan luar negeri.
Namun demikian, betapa pentingnya bantuan luar negeri, perkembangan
ekonomi yang sehat dan stabil tidak dapat didasarkan semata-mata pada
kapital dari luar negeri. Pendek kata, pembangunan ekonomi sebaiknya
didasarkan pada sumber-sumber ekonomi yang terdapat dalam perekonomian
sendiri, sedangkan modal asing hendaknya hanya sebagai suplemen.
Untuk itu, tabungan di negara berkembang sebaiknya ditingkatkan.
Usaha pokok yang bisa dilakukan ialah mengembangkan tabungan dalam
negeri, baik tabungan swasta maupun tabungan pemerintah. Pendapatan dari
pajak untuk investasi sebagai tabungan paksaan dapat pula digunakan atau
penghasilan pajak dapat dipinjamkan pada sektor swasta untuk investasi.
Pada umumnya, tabungan di negara berkembang relatif rendah karena
rendahnya tingkat pendapatan dan ini karena rendahnya produktivitas
penduduk. Selain itu, secara psikologis, penduduk tidak mau menabung
karena sering terjadi inflasi dan devaluasi serta kekurangan lembaga-lembaga
yang dapat menampung simpanan/tabungan.
Menurut Lewis, tabungan sukarela akan tumbuh apabila ketidakmerataan
pembagian pendapatan disebabkan oleh tingkat keuntungan wiraswasta yang
tinggi. Sebaliknya, disebabkan oleh adanya pendapatan teen tanah yang

1.44 Ekonomi Pembangunan

tinggi, tabungan tak akan terdorong karena biasanya teen tanah tidak kreatif,
seperti wiraswasta dalam hal investasi.
Oleh karena itu, berhubung tabungan dalam negeri kurang, negara
berkembang harus dapat memberi daya tarik bagi investasi asing agar mau
menginvestasikan modalnya di dalam negeri untuk perkembangan
perekonomian. Kemudian, untuk penyalurannya ke investasi produktif, dapat
dilakukan melalui perbankan yang kemudian pihak bank menyalurkannya
kepada para petani dan pedagang kecil, tetapi tetap harus diawasi agar
ekspansi kredit inflator (inflationary credit expantion) tidak terjadi. Untuk
itu, sistem perbankan harus diperbaiki.
Selain itu, kapital dapat dibentuk melalui pajak, karena dengan
menaikkan tarif pajak akan dapat menarik dana dari konsumsi dipindahkan
ke sektor investasi yang produktif. Inflasi juga merupakan cara yang baik
sebagai alat pembelanjaan pembangunan, yaitu dengan cara mengurangi
konsumsi dengan menaikkan harga-harga. Dalam hal ini pemerintah dapat
menciptakan inflasi dengan menambah jumlah uang yang beredar. Cara ini
cukup baik pada tahap awal karena akan mendorong pengusaha bekerja lebih
giat menaikkan pendapatannya. Akan tetapi jika jangka panjang akan
membawa penderitaan terutama bagi yang pendapatannya tetap. Lebih-lebih
jika sampai terjadi hyperinflation. Oleh karena itu bagaimanapun
pembentukan kapital melalui inflasi tetap merupakan pembentukan kapital
yang salah arah (misdirectionof capital formation).

D. MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA

Jika kita rasakan dari waktu ke waktu, pembangunan ekonomi Indonesia


sudah semakin maju. Mungkin, kalian tidak merasakan bahwa zaman dulu
masyarakat Indonesia bepergian harus jalan kaki karena tidak adanya
kendaraan dan jalanan yang belum diaspal. Namun, sekarang transportasi di
Indonesia sudah semakin maju, baik darat, laut, maupun udara. Bahkan,
jalanan di daerah-daerah terpencil mulai dibangun. Kendaraan sepeda
motor ataupun mobil pribadi semakin merajalela. Dahulu, banyak
masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan dan akhirnya buta huruf.
Sekarang, sebagian besar sudah dapat mengenyam pendidikan bahkan
hingga ke luar negeri. Itulah contoh kecil bahwa Indonesia sudah mengalami
pembangunan ekonomi.

PKOP4207/MODUL 1 1.45

Keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia ternyata jika


dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan
Korea Selatan, masih tertinggal. Lebih ironis lagi, pembangunan ekonomi
Indonesia dinilai oleh sebagian pakar ekonomi tidak lebih baik dari negara
Timor Leste sebagaimana dilansir oleh sebuah harian nasional sebagai
berikut.

EKONOMI INDONESIA TERTINGGAL DENGAN TIMOR LESTE March 23, 2014 |


Filed Under: Headlines, Internasional | Posted by Noemio FalcaoI,
http://timorexpose.tl/?p=1289

PM Timor Leste Xanana Gusmao (Dok. Antara/Andika Wahyudi)

JAKARTA – Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, Indonesia perlu


pemimpin tegas, terutama dalam hal perekonomian. Saat ini,
perekonomian Indonesia mulai tertinggal dari Timor Leste. Padahal,
negara itu pernah menjadi bagian dari Indonesia. Pendapatan per kapita
Timor Leste sudah sebesar US$3.620 sejak tahun 2012. Indonesia baru
mencapai US$3.420.

“Timor Leste menduduki peringkat 133 sebagai negara lower middle


income. Indonesia hanya di posisi 137. Hal itu menunjukkan bahwa
Timor Leste memiliki tingkat pertumbuhan kesejahteraan masyarakat
yang jauh lebih cepat dari Indonesia. Kita sudah 60 tahun lebih merdeka
begini-begini saja. Ada yang salah dengan kinerja pemerintah kita,”
kata Faisal.

Akar permasalahan dari tersainginya perekonomian dalam negeri


terhadap Timor Leste disebabkan tidak berdaulatnya pemimpin negara.
Hal itu dapat terlihat dengan seringnya terjadi asinkronisasi kebijakan
dalam tubuh pemerintah itu sendiri. Rencana pembangunan selalu
banyak hambatan. (HARIAN NASIONAL)

1.46 Ekonomi Pembangunan

Proses pembangunan ekonomi di Indonesia tidak secepat dan seberhasil


pembangunan ekonomi di negara-negara lain. Hal ini disebabkan banyak
sekali hambatan yang dihadapi pemerintah. Lalu, apa sih hambatan yang
dihadapi Indonesia dalam melakukan pembangunan ekonomi? Untuk
menjawab pertanyaan ini, silakan pahami dengan saksama penjelasan di
bawah ini.
Hambatan yang dihadapi Indonesia dalam melakukan pembangunan
ekonomi sebagai berikut.

1. Tingginya Jumlah Pengangguran


Ini merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara
tuntas. Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian
bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka
pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak
cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.

2. Tingginya Biaya Produksi


Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri negara kita bahwa selain
biaya produksi cukup tinggi, belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang
seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun, karena faktor keamanan di
negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk
mendukung dan melindungi sektor industri, terdapat pungutan-pungutan liar
yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.
Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin
meningkat. Parahnya lagi, belum ada solusi pasti untuk masalah ini. Bahkan,
beberapa industri yang dinilai cukup bagus akhirnya bangkrut dan lebih
memilih untuk beralih menjadi pengimpor yang hanya cukup menyediakan
gudang dan beberapa pekerja dibandingkan dengan mendirikan sebuah
industri baru. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk mengatasi
masalah ini dan masalah ekonomi di Indonesia lainnya.

3. Keputusan Pemerintah yang Kurang Tepat


Kita semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak
peredaran barang-barang dari Cina di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya
adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang
tepat jika dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia. Saat itu, pemerintah
memutuskan bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA).

PKOP4207/MODUL 1 1.47

Akhirnya, terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk lokal
nyaris kalah dengan produk yang berasal dari Cina.

4. Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka


Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius
yang menimpa kondisi ekonomi Indonesia. Masalah ini akan sangat terasa
saat menjelang perayaan hari-hari besar, seperti Idul Fitri, Natal, dan hari-hari
besar lainnya. Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk
terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok,
tindakan ini dirasa masih jauh dari penyelesaian masalah langkanya
kebutuhan pokok itu sendiri.

5. Suku Bunga Perbankan Terlalu Tinggi


Perlu kita ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik
atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Suku
bunga merupakan salah satu indikator sehat/tidaknya kondisi perekonomian
Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan
sangat memengaruhi perekonomian. Nah, suku bunga perbankan di
Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga perlu perhatian lebih dari
pemerintah untuk mengatasi masalah ini

6. Nilai Inflasi Semakin Tinggi


Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu
negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, nilai inflasi tergolong tinggi
sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini.
Selain itu, inflasi di Indonesia sangat ‘sensitif’ dan mudah sekali naik.
Misalnya, walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit
beberapa waktu yang lalu atau bahkan hanya gara-gara harga sembako di
pasaran tinggi, nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai
inflasi di negara kita ini, akan bermunculan masalah-masalah ekonomi
Indonesia yang lain.

7. Korupsi dan Inefisiensi Ekonomi


Masalah korupsi dan inefisiensi ekonomi meliputi berbagai macam
kebocoran dalam ekonomi dan pembangunan. Selain korupsi yang murni, ada
korupsi tidak langsung yang dilakukan melalui praktik-praktik mark up
dalam pelaksanaan pembangunan proyek. Berbagai kebocoran ini

1.48 Ekonomi Pembangunan

menunjukkan pemakaian dana yang tidak produktif, termasuk pemilihan


proyek-proyek yang tak bermanfaat. Praktik korupsi melibatkan dana negara
yang terjadi akibat kolusi antara birokrat dan pengusaha berkaitan dengan
penyalahgunaan wewenang. Ini semua menimbulkan keadaan high cost
dalam ekonomi. Selain itu, ada pula kebocoran-kebocoran ekonomi yang
bermuara pada kebijakan-kebijakan pembangunan yang mengakibatkan
inefisiensi ekonomi, seperti monopolisme-oligopolisme, pemberian fasilitas
keagenan dan proteksi dalam industri dan perdagangan, serta berbagai
kemudahan secara sembarangan bagi sekelompok kecil masyarakat.
Korupsi di Indonesia sangat tinggi dan sangat menyengsarakan bangsa
Indonesia. Korupsi terus menggerogoti perekonomian negara yang secara
tidak langsung menghambat proses pembangunan. Indonesia peringkat 56
negara terkorup di dunia. Bangsa ini perlu banyak belajar dan merenung
untuk menyadari bahwa korupsi merugikan orang banyak yang telah bekerja
keras dan berlaku jujur. Tindakan korupsi tidak menghargai fitrah manusia
yang diilhamkan kepadanya untuk cinta kepada kebaikan. Dengan begitu,
kita semua harus belajar untuk hidup lebih jujur agar bersama-sama
memajukan bangsa Indonesia. Mulailah dari diri kita sendiri untuk selalu
jujur dalam segala hal.

INDONESIA ADA DI PERINGKAT 56 NEGARA TERKORUP DUNIA TAHUN 2012


Rabu, 02 Januari 2013, 06:39 WIB

Korupsi (ilustrasi)

PKOP4207/MODUL 1 1.49

REPUBLIKA.CO.ID, Angka korupsi di Indonesia selama tahun 2012


menjadi perhatian dunia. Indonesia bahkan tergabung dalam 60 besar
negara terkorup di dunia versi Transparansi Internasional.

Seperti dilansir laman Transparansi Internasional, Indonesia duduk di


peringkat 118 dari daftar peringkat indeks persepsi korupsi 174 negara
dunia. Namun, jika mengacu poin tiap negara, Indonesia duduk di posisi
56 negara terkorup.

Indeks persepsi korusi di Indonesia mencapai poin 32. Indonesia berjarak


24 poin dari Somalia yang jadi negara terkorup. Indonesia terpaut 58
poin dari Denmark yang dinilai sebagai negara paling bersih dari korupsi
tahun 2012.

Selama tahun 2012 ini, sejumlah kasus korupsi memang terus muncul ke
permukaan. Kasus Hambalang yang menyeret nama mantan menpora
Andi Mallarangeng, kasus Wisma Atlet, dan kasus korupsi pengadaan Al-
Quran merupakan beberapa kasus yang membuat Indonesia duduk di
peringkat 118 daftar indeks persepsi korupsi. Peringkat Indonesia ini
menurun dibandingkan tahun 2011. Pada tahun itu, Indonesia berada di
posisi 100.

8. Penyempitan Infrastruktur
Tidak ada pembangunan yang tidak dimulai dengan pembangunan
infrastruktur, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, listrik, air bersih, telepon,
dan lain-lain. Selain ketidakmampuan SDM dan penguasaan iptek, juga
ketidakmampuan dalam menyediakan dana dan alokasinya yang tak sesuai
memengaruhi pula perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Secara umum, penyempitan infrastruktur (infrastructure bottleneck) telah
terjadi di Indonesia. Dibanding dengan permintaan yang begitu besar
terhadap investasi, jalan-jalan di Indonesia terasa sempit. Tenaga listrik dan
air bersih terasa sangat kurang. Pada gilirannya, penyempitan infrastruktur ini
akan mengakibatkan menyusutnya penanaman modal di Indonesia,
khususnya di sektor industri. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa
penyempitan infrastruktur bisa menjadi sumber inflasi yang sangat tinggi
(hyper-inflation).

9. Ketidakmampuan Pengembangan SDM dan Penguasaan Iptek


Ketidakmampuan pengembangan SDM serta penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) adalah inti dari semua persoalan ekonomi
di Indonesia. Selama pembangunan jangka panjang 25 tahun yang pertama,

1.50 Ekonomi Pembangunan

Indonesia hampir sama sekali melupakan pentingnya pengembangan SDM


dan penguasaan iptek. Dari 140 juta angkatan kerja (umur 10 tahun ke atas)
Indonesia, hampir 80 persennya berpendidikan setingkat sekolah dasar (SD),
yaitu 45 juta tamat, 43 juta drop out, dan 20 juta sama sekali tidak pernah
sekolah. Jumlah sarjana hanya sekitar 2 juta. Sisanya, 30 juta, hanya SLTP
dan SLTA, tamat atau tidak tamat. Dengan kemampuan dan produktivitas
yang rendah itu, tenaga kerja Indonesia menjadi sangat mahal dalam proses
produksi. Sebagai akibatnya, lemah pula industrialisasi Indonesia. Akibat
selanjutnya adalah munculnya produk-produk yang tidak mampu bersaing di
pasar dunia sehingga tidak mampu menghasilkan devisa.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Berilah penjelasan beberapa permasalahan dasar di negara berkembang!


2) Berilah penjelasan mengapa Anda perlu mengetahui permasalahan yang
dihadapi negara berkembang!
3) Jelaskan yang dimaksud dengan teori perangkap kemiskinan!
4) Jelaskan dan berilah contoh yang terjadi di negara kita tentang dualisme
ekonomi!

Petunjuk Jawaban Latiban!

1) Simak Kegiatan Belajar 2.


2) Buatlah kelompok kecil untuk mendiskusikan persoalan-persoalan di

TUGAS
Ada dua macam kemiskinan yaitu kemiskinan alamiah dan
kemiskinan struktural. Bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3
orang. Lakukan pengamatan di tempat tinggal Anda untuk
mencari data tentang kemiskinan. Kemiskinan yang terjadi di
daerah Anda sebagian besar termasuk dalam kategori yang
mana? Menurut pendapat Anda bagaimana solusi untuk
mengatasi kemiskinan yang terjadi di daerah Anda!

PKOP4207/MODUL 1 1.51

atas. Setelah mendapat masukan dari teman-teman Anda, coba Anda


rumuskan kembali jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Dari Kegiatan Belajar 2, Anda telah memahami beberapa hal yang


berkenaan dengan permasalahan dasar dalam pembangunan ekonomi. Berikut
ini diketengahkan beberapa butir rangkuman sebagai berikut.

RANGKUMAN

Ada tiga permasalah dasar/pokok yang dihadapi oleh negara


berkembang. Tiga permasalahan tersebut sebagai berikut:
berkembangnya ketidakmerataan pendapatan, kemiskinan, serta gap atau
jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dan negara
berkembang.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakmerataan
distribusi pendapatan di negara berkembang, menurut Irma Adelman 7
Cynthia Taft Morris, adalah menurunnya pendapatan per kapita, inflasi,
ketidakmerataan pembangunan antardaerah, serta investasi yang sangat
banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive)
sehingga persentase pendapatan modal dari harta tambahan lebih besar
dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja. Hal
ini mengakibatkan pengangguran bertambah; rendahnya mobilitas sosial;
pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan
kenaikan harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha
golongan kapitalis; memburuknya nilai tukar (term of trade) negara
berkembang dalam perdagangan dengan negara-negara maju sebagai
akibat ketidakelastisan permintaan negara-negara maju terhadap barang-
barang ekspor negara berkembang; serta hancurnya industri-industri
kerajinan rakyat, seperti pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-
lain. Kemiskinan ditimbulkan oleh dua hal, yaitu kemiskinan yang
bersifat alamiah atau kultural serta kemiskinan yang disebabkan oleh
miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, hal ini biasa
disebut dengan kemiskinan struktural.
Di samping beberapa karakteristik di atas, ada beberapa faktor lain
yang merupakan penghambat pembagunan ekonomi di negara
berkembang, antara lain dualisme ekonomi, iklim tropis, kebudayaan
yang tidak ekonomis, produktivitas rendah, jumlah kapital yang sedikit,
perdagangan luar negeri, dan ketidaksempurnaan pasar.

1.52 Ekonomi Pembangunan

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Tiga permasalahan dasar/pokok yang dihadapi oleh negara berkembang


adalah ....
A. turunnya pendapatan, kemiskinan, serta gap yang semakin lebar
antara negara maju dan negara berkembang
B. inflasi, kemiskinan, serta gap yang semakin lebar antara negara
maju dan negara berkembang
C. ketidakmerataan pendapatan, kemiskinan, serta gap yang semakin
lebar antara negara maju dan negara berkembang
D. pengangguran, kemiskinan, serta gap yang semakin lebar antara
negara maju dan negara berkembang

2) Berikut ini adalah beberapa faktor yang yang menyebabkan terjadinya


ketidakmerataan distribusi pendapatan di negara berkembang, kecuali ....
A. menurunnya pendapatan per kapita
B. inflasi
C. ketidakmerataan pembangunan antardaerah
D. deflasi

3) Kemiskinan yang ditimbulkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan


pembangunan yang ada disebut ....
A. kemiskinan kultural
B. kemiskinan struktural
C. kemiskinan absolut
D. kemiskinan relatif

4) International demonstration effect adalah ....


A. kecenderungan mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat
yang sudah maju
B. kecenderungan mencontoh budaya di kalangan masyarakat yang
sudah maju
C. kecenderungan mencontoh perilaku di kalangan masyarakat yang
sudah maju
D. kecenderungan mencontoh gaya hidup di kalangan masyarakat yang
sudah maju

PKOP4207/MODUL 1 1.53

5) Negara maju adalah ....


A. suatu negara yang masyarakatnya biasa hidup di lingkungan industri
sehingga pola konsumsinya terdiri atas barang-barang industri
B. suatu negara yang pendapatan masyarakatnya tinggi sehingga pola
konsumsinya tinggi
C. suatu negara yang gaya hidupnya selalu modern
D. suatu negara yang teknologinya serbacanggih

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ×100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.

1.54 Ekonomi Pembangunan

KunciJawaban Tes Formatif


Tes Formatif 1
1) A
2) B
3) C
4) D
5) B
6) D
7) A
8) D
9) B
10) D

Tes Formatif 2
1) C
2) D
3) B
4) A
5) A

PKOP4207/MODUL 1 1.55

Glosarium
Economic development : perkembangan ekonomi.
Economic growth : pertumbuhan ekonomi.
Market imprefektion : ketidaksempurnaan pasar.
Term of trade : nilai tukar.
Vicious circle : lingkaran setan.

1.56 Ekonomi Pembangunan

Daftar Pustaka

Arsyad, Lincoln. Tt. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.

Irawan dan M. Suparmoko. 1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta:


BPFE.

Meier, Gerald M., dan Robert E. Baldwin. Tt. Economic Development:


Theory, History and Policy. New York: John Willey & Sons Inc.

Prayitno, Hadi, dan Budi Santosa. 1996. Ekonomi Pembangunan. Jakarta:


Ghalia Indonesia.

Sukimo, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia dan Bina Grafika.

Tjokrowinoto, Moelyarto. 1996. Pembangunan Dilema dan Tantangan.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Todaro, Michel P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:


Erlangga.

Wiratmo, Masykur. 1992. Ekonomi Pembangunan: Ikhtisar Teori, Masalah,


dan Kebijakan. Yogyakarta: MW Mandala.

Anda mungkin juga menyukai