Anda di halaman 1dari 59

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Perkembangan ekonomi mengacu pada masalah negara terbelakang,


sedang pertumbuhan mengacu pada masalah negara maju. Menurut Schumpeter,
perkembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan
stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang
ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan jangka panjang
secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan
penduduk.

Bedanya pertumbuhan dengan pembangunan adalah bahwa pertumbuhan


lebih melihat kepada target, sedang pembangunan melihat prosesnya. Namun
demikian, istilah perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan
istilah pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan
perubahan jangka panjang.

Ekonomi pembangunan bukan merupakan ilmu yang baru karena pada


dasarnya ekonomi pembangunan ini bangkit kembali dari tidur lelapnya. Memang
selama ini bidang yang satu ini agak terabaikan dengan beberapa alasan
diantaranya

1. Beberapa negara berkembang sebelum PD II adalah merupakan daerah


jajahan, sehingga para penjajah beranggapan untuk tidak perlu
memperhatikan perkembangan daerah penjajahannya.
2. Kurangnya usaha para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk
membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi. Mereka memiliki
dasar pembenar bahwa pembangunan ekonomi bisa dilakukan bila
penjajahan berakhir.
3. Di lingkungan ekonomi, penelitian dan analisis mengenai masalah
pembangunan ekonomi masih terbatas. pada era tersebut, para ekonom
barat memusatkan perhatiannya pada bagaimana mengatasi masalah
kemelesetan ekonomi dan pengangguran karena pada dekade awal abad
20, depresi dan pengangguran merupakan masalah yang utama.

1
Kondisi demikian mulai berubah pasca PD II. Segenap perhatian terhadap
pembangunan ekonomi mulai tercurah dengan pesat. Hal ini didasari oleh
beberapa alasan, yaitu :

1. Kemauan dan keinginan dari negara-negara bekas jajahan untuk


mengejar ketertinggal mereka dengan negara-negara bekas penjajahnya.
misalnya Indonesia, India, Pakistan, Korea. negara-negara tersebut relatif
miskin dan menghadapi masalah kependudukan yang sangat serius.
2. Berkembangnya perhatian negara-negara maju terhadap Negara Sedang
Berkembang dengan alasan kemanusiaan sehingga mereka bersedia untuk
membantu proses pembangunan di NSB. (alasan ekonomi).
3. Alasan yang lain adalah untuk memperoleh dukungan dalam perang
ideologi antara Blok Barat dengan Blok Timur. (alasan politis).

Ruang Lingkup Ekonomi Pembangunan

Ada beberapa cakupan bahasan dalam Ekonomi Pembangunan diantaranya


adalah:
1. Pertumbuhan Ekonomi

2. Kemiskinan

3. Pembentukan Modal,

4. Pengerahan Tabungan Dan

5. Bantuan Luar Negeri.

Memang dalam perkembangannya terjadi banyak pro dan kontra mengenai


topik yang menjadi bahasan dalam ekoomi pembangunan, hal ini dipicu oleh
miskinnya teori-teori pendukung yang dapat menciptakan kerangka dasar yang
berlaku secara generik dalam memberikan gambaran mengenai proses
pembangunan ekonomi. Meski demikian bukan berarti bahwa pola analisis
ekonomi tidak dapat dijamah sama sekali.

2
karena itu pada hakekatnya pembahasan dalam ekonomi pembangunan
dapat dimasukkan dalam dua kelompok.

Kelompok pertama, adalah pembahasan mengenai pembangunan ekonomi


baik yang deskriptif maupun analistis yang memberikan gambaran tentang
berbagai sifat perekonomian dan masyarakat di NSB serta implikasi sifat-sifat
tersebut untuk pembangunan ekonomi di kawasan yang bersangkutan.
Kelompok kedua bersifat memberikan berbagai pilihan kebijaksanaan
pembangunan yang dapat dilaksanakan dalam upaya untuk mempercepat proses
pembangunan di NSB.

Dengan uraian tersebut maka dapatlah dirumuskan bahwa, Ekonomi


Pembangunan adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang menganalisis
masalah-masalah yang dihadapi NSB dan mencari cara-cara untuk mengatasi
masalah-masalah itu agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya
lebih cepat lagi(Arsyad;1999;6)

Selain itu diartikan juga bahwa : Ilmu Ekonomi Pembangunan adalah ilmu
yang memperlajari pembangunan ekonomi (Hakim;2002:8).Sedangkan yang
dimaksudkan dengan Pembangunan Ekonomi , dikatakan ada atau terjadi jika
Pendapatan Nasional riil sebuah negara berubah dari tingkat statis dan kemudian
mampu bertumbuh dalam tingkat 5 sampai 7 persen atau lebih dalam kurun waktu
yang panjang. Pengertian yang lain mengatakan bahwa Pembangunan Ekonomi
dikatakan ada atau terjadi jika pendapatan nasional riil per kapita sebauah negara
(diukur dalam GNP riil perkapita atau dalam GDP riil perkapita) berubah dari
tingkat statis dan kemudian mampu tumbuh dalam tingkat 5 sampai 7 persen atau
lebih dalam kurun waktu yang panjang.

Diakui bahwa memang masing-masing definisi tersebut mengandung


banyak kelemahan, dan seiring dengan perkembangan jaman maka Pembangunan
Ekonomi diartikan sebagai berikut : upaya penghapusan atau pengurangan tingkat
kemiskinan, penanggulangan ketimpangan tingkat pendapatan antara penduduk,
dan penyediaan lapangan kerja dalam konteks yang terus berkembang,

3
serta upaya untuk mengatasi keterbatasan pola pikir dari masyarakat negara-
negara berkembang.

Pengertian yang lain mengatakan bahwa Pembangunan Ekonomi bisa


diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.
Pembangunan Ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suau proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam
jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Kesimpulannya
adalah bahwa dalam pembangunan ekonomi mengandung hal-hal sebagai berikut:

1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara terus menerus.
2. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita

3. Kenaikan pendapatan perkapita itu harus terus berlangsung dalam jangka


panjang

4. Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik,


hukum, sosial dan budaya). Sistem kelembagaan ini bisa ditinjau dari 2 aspek
yaitu aspek perbaikan di bidang organisasi (institusi) dan perbaikan di bidang
regulasi (baik legal formal maupun informal).

Konsep lainnya, yang tidak kalah pentingnya dalam Ekonomi Pembangunan


adalah Pertumbuhan Ekonomi. Konsep ini menekankan pada proses kenaikan
GNP atau GDP tanpa memperhatikan kondisi pertumbuhan penduduk dan
perubahan struktur ekonomi. dan teknik produksi baru juga harus ditingkatkan
Pembentukan Modal Tetap Bruto.

Persyaratan Dasar Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi tidak dapat dicapai semata-mata dengan


menyingkirkan hambatan yang menghalangi kemajuan ekonomi. Pendorong
utama pertumbuhan ekonomi ialah: upaya untuk berhemat (ekonomis),
peningkatan pengetahuan atau penerapannya dibidang produksi, dan peningkaan
jumlah modal atau sumber lain perkepala.

4
Tiga konsep ini nampaknya bisa dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan.
Untuk mencapai asa itulah beberapa persyaratan pembangunan diperlukan, yaitu:
maksudnya bahwa pertumbuhan harus

1. Atas dasar kekuatan sendiri bertumpu pada kekuatan sendiri. Kekuatan luar
adalah sebagai pelengkap kekuatan nasional, membantu bukan menggantikan.
Ketergantungan pada luar negeri hanya akan menguntungkan pemodal asing yang
akan menguras sumber-sumber kekayaan alam dalam negeri sajaketidak
sempurnaan pasar mengakibatkan immobilitas.

2. Menghilangkan ketidak sempurnaan pasar faktor dan menghambat ekspansi


sektoral dan pembangunan. Untuk meniadakannya, maka lembaga sosio ekonomi
yang ada harus diperbaiki dan diganti dengan yang lebih baik. Fasilitas kredit
yang murah dan lebih luas harus disediakan bagi para petani, pedagang kecil dan
usahawan dan pengetahuan mereka mengenai pasar dan teknik produksi harus
ditingkatkan. mengandung arti peralihan dari masyarakat tradisional menjadi
ekonomi

3. Perubahan struktural industri modern, yang mencakup peralihan lembaga,


sikap sosial dan motivasi yang ada secara radikal, perubahan struktural semacam
ini meyebabkan kesempatan kerja semakin banyak dan produktivitas meningkat
serta penggunaan sumber daya baru dan teknologi juga akan semakin meningkat.
Ada yang menyebutkan hal ini sebagai kunci

4. Pembentukan modal utama pembangunan ekonomi. Proses pembentukan


modal melewati tiga tahapan, yaitu (1) kenaikan volume tabungan nyata yang
tergantung pada kemauan dan kemampuan menabung, (2) keberadaan lembaga
kredit dan keuangan untuk menggalakkan dan menyalurkan tabungan agar dapat
dialihkan menjadi dana yang dapat diinvestasikan, dan (3) penggunaan tabungan
untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal dalam perusahaan,
pembentukan modal biasanya dibarengi dengan pembentukan keahlian karena
keahlian berjalan seiring dengan pembentukan modal.
Kriteria investasi harus memenuhi

5
5. Kriteria investasi yang tepat persyaratan: penggunaan paling produktif,
proyek diarahkan pada peningkatan manfaat buruh secara maksimum, diarahkan
pada pemanfaatan bahan dalam negeri, pertumbuhan yang seimbang (menjamah
semua ranah sektor perekonomian).perbedaan tetap diakui ada tetapi

6. Persyaratan sosio budaya jangan dijadikan wahana untuk saling merugikan


satu sama lain. menciptakan good government dan clean government,

7. Administrasi kebutuhan akan pemerintahan yang bersih dan berwibawa akan


sangat mendukung pelaksanaan pembangunan ekonomi. Pemerintah harus
memberikan layanan kepada masyarakat kapan saja dibutuhkan untuk mendorong
pembangunan ekonomi, ketertiban, keadilan, pertahanan dan lain-lainnya.

Evolusi Makna Pembangunan

Sejak semula yang membedakan negara maju dengan NSB adalah


pendapatan rakyatnya. Dengan ditingkatkannya pendapatan perkapita diharapkan
masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi
pendapatan yang dihadapi NSB dapat terpecahkan, misalnya melalui apa yang
dinamakan dengan dampak merembes ke bawah (trickle down effect)
(Kuncoro;2000:7). Indikator keberhasilan pembangunan semata-mata dilihat dari
meningkatnya GNP perkapita riil. Artinya kata kunci dalam pembangunan adalah
pembentukan modal. Karena itu dikatakan bahwa akselerasi pembangunan yang
dianggap paling tepat adalah dengan mengundang pemodal asing dan melakukan
industrialisasi.
Paradigm tersebut sejatinya diilhami oleh Pengalaman Negara-negara Eropa
(eurocentrism) (Hettne, 1991 dalam Kuncoro;2000:8). Paham ini ditandai dengan
munculnya kapitalisme, naiknya masyarakat borjuis sebagai kelas yang dominan,
relative berhasilnya revolusi industry dan diperkenalkannya pertumbuhan sebagai
ide perkembangan masyarakat. Mainstream Eropa diterjemahkan lebih lanjut oleh
model Liberal, strategi kapitalis Negara, model soviet dan Keynesianisme. Model
liberal mendasarkan diri pada berlangsungnya mekanisme pasar, industrialsiasi
yang bertahap dan perkembangan teknologi, kapitalis merupakan reaksi dari
paradigm modernisasi, sedangkan Keynesian merupakan manifestasi dari

6
kapitalisme yang telah mencapai tahap dewasa yang intinya menghendaki campur
tangan peemrintah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Paradigma Baru Dalam Pembangunan

Pertumbuhan (growth) tidak sama dengan pembangunan (development).


Pertumbuhan ekonomi sarat dengan masalah-masalah pengangguran, kemiskinan
di perdesaan, distribusi pendapatan yang timpang dan ketidakseimbangaan
structural (Sjahrir dalam Kuncoro;2000:9). Fakta ini yang agaknya memperkuat
keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang diperlukan
(necessary) tetapi tidak mencukup (sufficient) bagi proses pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa
secara nasional, sedangkan pembangunan ekonomi berdimensi lebih luas dari
sekedar peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal inilah yang menimbulkan
pengkajian ulang tentang arti pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari
seluruh system social, pertumbuhan dengan perubahan (growth with change),
terutama perubahan-perubahan nilai dan kelembagaan. Kondisi ini dilandasi
argument adanya dimensi kualitatif yang jauh lebih penting disbanding
pertumbuhan ekonomi. Hal inilah yang merupakan pemacu sekaligus pemicu
munculnya paradigm baru dalam pembangunan ekonomi.

Paradigma-paradigma baru dalam pembangunan yang dimaksud adalah


pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs), pembangunan
mandiri (self reliant- growth), pembangunan berkelanjutan dengan perhatian
terhadap alam (ecodevelopment), pembangunan yang memperhatikan
ketimpangan pendapatan menurut etnis (ethnodevelopment). Karena itu boleh
dikatakan bahwa pembangunan harus dilihat sebagai proses yang multidimensi
yang mencakup tidak hanya pembangunan ekonomi, namun juga mencakup
perubahan-perubahan utama dalam struktur social, perilaku dan kelembagaan.

Manfaat Pembangunan Ekonomi

1. Output kekayaan dari masyarakat akan bertambah

2. Pilihan menjadi semakin luas

7
3. Memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia untuk menguasai
alam, dan akan dapat mempertinggi kebebasan manusia untuk mengadakan suatu
tindakan tertentu.

4. Dapat diperoleh suatu tambahan kebebasan untuk memilih kesenangan yang


lebih luas. Dalam perekonomian yang masih primitif orang dipaksa untuk bekerja
keras hanya untuk mempertahankan hidupnya untuk sekedar tidak mati.
5. Idealnya untuk mengurangi gap antara yang kaya dan yang miskin, antara
negara maju dan negara sedang berkembang.

6. Memungkinkan orang untuk memikirkan lebih banyak sifat-sifat kemanusiaan


oleh karena semakin banyaknya sarana yang tersedia. (Prayitno;1996:44).

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:

1. Faktor ekonomi
Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan
susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb.
Lewis: "Dengan hal-hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih
baik kekayaan alamnya dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."
Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara
fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu
maka disebut akumulasi modal atau pembentukan modal. Nurskse: "Makna
pembentukan modal adalah masyarakat tidak melakukan keseluruhan
kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk
pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas
pengangkutan, pabrik dan peralatannya."Kuznets: "rasio modal output

8
marginal atau ICOR (incremental capital-output ratio; incremental = marginal)
memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi modern".
Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di
dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal,
buruh, dan membantu meningkatkan produktivitasnya.Dalam pertumbuhan
ekonomi modern, wiraswastawan tampil sebagai organisator dan pengambil
resiko diantara ketidakpastian. Schumpeter: "wiraswastawan tidak perlu
seorang kapitalis, tapi berfungsi melakukan pembaruan (inovasi)." Contoh
revolusi industri di Inggris.
Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling
penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan
dengan perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau
teknik penelitian baru. Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal,
dan faktor produksi lain.

Kuznets: lima pola penting pertumbuhan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi


modern, yaitu

penemuan ilmiah,
invensi,
inovasi atau pembaruan,
penyempurnaan,
penyebarluasan penemuan.

Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja


menimbulkan peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting
pembagian kerja bagi perkembangan ekonomi. Pembagian kerja perbaikan
kemampuan produksi buruh buruh lebih efisien menghemat waktu mampu
menemukan mesin baru produksi meningkat.

2. Faktor non-ekonomi

Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat
membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme menanamkan

9
semangat baru dan memunculkan kelas pedagang baru menghasilkan perubahan
pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial orang dibiasakan menabung
dan berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat
untuk berhemat", memaksimumkan output untuk input tertentu.

Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi


dan produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani,
yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh
penduduk negara ybs. Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan
penghambat bagi pembangunan di negara berkembang.

Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh
membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan
tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan
ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi
pembangunan ekonomi negara terbelakang.

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN

1. Teori Adam Smith


Ahli ekonomi Klasik yang paling terkemuka.
Bukunya yang terkenal: "An Inquiry into the Nature and Cause of the
Wealth of Nations" (1776)
Meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi orang
dibiarkan mengembangkan kepentingan pribadinya setiap individu akan
dibimbing oleh suatu "kekuatan yang tidak terlihat" atau invisible hand,
yaitu pasar persaingan sempurna. Jadi, jika semua orang dibiarkan bebas
akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregat.

Teori pertumbuhan ekonomi:

(1) pembagian kerja,


(2) proses pemupukan modal,
(3) agen pertumbuhan ekonomi,
(4) proses pertumbuhan.

10
Pembagian kerja: meningkatnya keterampilan kerja, penghematan waktu dalam
memproduksi barang, penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga.
Proses pemupukan modal: kaum kapitalis dan tuan tanah yang mampu
menabung, sedangkan kelompok pekerja diperkirakan tidak mampu menabung.
Mengapa pemilik modal menanamkan modalnya? Iklim investasi? Tingkat suku
bunga?

2. Teori Ricardian

Buku David Ricardo: "The Principles of Political Economy and Taxation"


(1917).

Teori distribusi, dengan asumsi:

(1) seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja
dalam. pertanian membantu menentukan distribusi industri,
(2) berlaku "law of diminishing return" bagi tanah,
(3) persediaan tanah tetap,
(4) permintaan akan gandum inelastis,
(5) buruh dan modal merupakan input variables,
(6) keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
(7) upah buruh cukup untuk hidup minimal,
(8) harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
(9) permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
(10) terdapat persaingan yang sempurna,
(11) pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.

Atas dasar asumsi tersebut di atas, Ricardo membangun teorinya tentang


saling hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan
tanah, kapitalis, dan buruh. Masing-masing kelompok mendapatkan uang
sewa, keuntungan, dan upah.

Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata dan produk
marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata
dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal
yang digunakan dalam pengolahan tanah.

11
Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi dengan jumlah buruh.
Keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal,
yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan dan kemauan untuk
menabung.

3. Teori Keynes
Tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang, tetapi berkaitan
dengan negara kapitalis maju.
Bukunya yang terkenal The General Theory of Employment, Interest and
Money.
Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu
negara.
D Y = K D I, K = multiplier, hubungan antara kenaikan investasi dan
pendapatan, yaitu kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan kenaikan
yang berlipat pada pendapatan melalui kecenderungan berkonsumsi.
Syarat pokok kemajuan ekonomi:
(1) kemampuan mengendalikan penduduk,
(2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil,
(3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-
hal yang benar- benar sesuai dengan ilmu pengetahuan.
(4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan
konsumsi.

4. Teori Schumpeter

Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan


ekonominya dalam buku "Theory of Economic Development" (1911).

Asumsi: perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan


mantap (tak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada
investasi, tidak ada pengangguran terpaksa). Keseimbangan ini ditandai "arus
sirkuler".
Pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada saluran-
saluran arus sirkuler tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang selalu

12
mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya. Unsur
utama pembangunan adalah inovasi.

Inovasi terdiri dari

(1) pengenalann barang baru,

(2) pengenalan metode produksi baru,

(3) pembukaan pasar baru,

(4) penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi
manufaktur,

(5) pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan monopoli
Pengusaha merupakan tokoh kunci di dalam analisa Schumpeter. Pengusaha
adalah innovator

Menurutnya, matinya kapitalis disebabkan tiga hal:


(1) kemerosotan fungsi kewiraswastaan,
(2) kehancuran keluarga borjuis,
(3) kerusakan kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis.

5. Teori Dualistik

Dualisme: keadaan bersifat ganda, tidak seragam.

Teori dualistik masyarakat dari J.H. Boeke:

Teorinya tentang "dualisme masyarakat" merupakan teori umum pembangunan


masyarakat dan pembangunan ekonomi negara terbelakang yang terutama
didasarkan pada hasil kajiannya terhadap perekonomian Indonesia.
Tiga ciri manusia: semangat sosial, bentuk organisasi, dan teknik yang
mendominasinya.
Dua sistem sosial yang sangat berbeda, namun berdampingan. Sistem sosial
yang satu tidak dapat menguasai yang lainnya, secara sepenuhnya.

13
Kritik atas teori Boeke:
(1) keinginan tidak terbatas,
(2) buruh lepas bukan tidak terorganisasi,
(3) mobilitas penduduk,
(4) dualisme bukan khas ekonomi terbelakang,
(5) dapat diterapkan pada masyarakat Barat,
(6) bukan suatu teori tetapi deskripsi,
(7) peralatan teori ekonomi Barat dipakai di masyarakat Timur,
(8) tidak memberikan pemecahan terhadaap masalah pengangguran.

Teori dualistik teknologi dari Benyamin Higgins:

Dualisme teknologi berarti penggunaan berbagai fungsi produksi pada sektor


maju dan sektor tradisional dalam perekonomian terbelakang.
Higgins membangun teorinya di sekitar dua barang, dua faktor produksi dan
dua sektor dengan kekayaan faktor dan fungsi produksinya.
Sektor industri vs non industri, perbedaan produktivitas disebabkan oleh:
(1) modal,
(2) penggunaan penggetahuan,
(3) organisasi.
Kritik atas teori Higgins:
(1) koefisien tidak tetap di sektor industri,
(2) harga faktor tidak tergantung pada kekayaan faktor,
(3) mengabaikan faktor kelembagaan,
(4) mengabaikan penggunaan teknik penyerap buruh,
(5) besarnya dan sifat pengangguran tersembunyi tidak jelas.

Teori dualistik finansial dari Mynt:

Pasar uang terorganisir vs non terorganisir


Sektor industri dan pertanian

14
Bunga tinggi, rentenir, tuan tanah, sistem ijon, pedagang perantara, dsb.

Dualisme Regional:

Ketidakseimbangan tingkat pembangunan antara region atau daerah karena


penggunaan modal.
Ketidakseimbangan antar kota.
Ketidakseimbangan antara pusat dan daerah.

6. Konsep Pertumbuhan Tidak Berimbang

Investasi seyogyanya dilakukan pada sektor yang terpilih daripada secara


serentak di semua sektor ekonomi.
Rostow: "agar suatu ekonomi dapat melampaui tahap masyarakat tradisional
dan mencapai tahap tinggal landas maka yang penting ialah meningkatkan laju
investasi produktif dari 5% atau kurang hingga menjadi 10% atau lebih".
Strategi Hirchman: "dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian,
sesuai dengan strategi yang dirancang sebelumnya, adalah cara yang terbaik
untuk mencapai pertumbuhan pada suatu negara terbelakang. Investasi pada
industri atau sektor-sektor perekonomian yang strategis akan menghasilkan
kesempatan investasi baru dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih
lanjut. Pembangunan sebagai rantai disequilibrium".
Menimpangkan perekonomian melalui modal overhead sosial (MOS) dan
melalui kegiatan langsung produktif (KLP).
Penilaian: realistis dan memopertimbangkan semua aspek perencanaan
pembangunan.
Keterbatasan:
(1) kurang perhatian pada komposisi, arah dan saat pertumbuhan tidak
berimbang,
(2) mengabaikan perlawanan,
(3) di luar kemampuan negara terbelakang,

15
(4) kekurangan fasilitas dasar,
(5) kekurangan mobilitas faktor,
(6) timbulnya tekanan inflasi,
(7) dampak-kaitan tidak didasarkan data,
(8) terlalu banyak penekanan pada keputusan investasi.

7. Teori Rostow

Lima tahap pertumbuhan ekonomi:


(1) masyarakat tradisional,
(2) prasyarat untuk tinggal landas,
(3) tinggal landas,
(4) dewasa (maturity),
(5) masa konsumsi massal.

Masyarakat tradisional: suatu masyarakat yang strukturnya berkembang di


sepanjang fungsi produksi berdasarkan ilmu dan teknologi pra-Newton dan
sebagai hasil pandangan pra-Newton terhadap dunia fisika.
Prasyarat tinggal landas merupakan masa transisi dimana prasyarat-prasyarat
pertumbuhan swadaya dibangun atau diciptakan. Di Eropa Barat, prasyarat
tinggal landas didorong atau didahului oleh empat kekuatan yaitu renesans atau
era pencerahan, kerajaan baru, dunia baru, dan agama baru atau reformasi.
Tahap tinggal landas merupakan titik yang menentukan di dalam kehidupan
suatu masyarakat ketika pertumbuhan mencapai kondisi normal dan kekuatan
modernisasi berhadapan dengan adat-istiadat dan lembaga-lembaga. Periode ini
memerlukan waktu dua dasawarsa. Tiga syarat tinggal landas adalah
(1) kenaikan laju investasi produktif, misalnya dari 5% atau kurang ke lebih dari
10%
dari pendapatan nasional,
(2) perkembangan salah satu atau beberapa sektor manufaktur penting dengan

16
laju
pertumbuhan yang tinggi,
(3) hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial dan organisasi yang
menampung hasrat ekspansi di sektor modern tersebut dan memberikan daya
dorong pada pertumbuhan.
Tahap maturity didefinisikan sebagai tahap ketika masyarakat telah dengan
efektif menerapkan serentetan teknologi modern terhadap keseluruhan
sumberdaya mereka.
Era konsumsi massa besar-besaran ditandai dengan migrasi ke pinggiran kota,
pemakaian mobil secara luas, barang-barang konsumen dan peralatan rumah
tangga yang tahan lama. Pada tahap ini perhatian masyarakat beralih dari
penawaran ke permintaan, dari persoalan produksi ke konsumsi dan
kesejahteraan dalam arti luas.

8. Teori Leibenstein

Terkenal dengan teori Upaya Minimum Kritis Leibenstein.


Tesis: negara terbelakang dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan yang
membuat mereka tetap berada di sekitar tingkat keseimbangan pendapatan per
kapita yang rendah.
Untuk mengatasinya dengan "upaya minimum kritis" tertentu yang akan
menaikkan pendapatan per kapita pada tingkat di mana pembangunan yang
berkesinambungan dapat dipertahankan.
Setiap ekonomi tunduk pada "goncangan" (yang menurunkan Y/cpt) dan
"rangsangan" (yang meningkatkan Y/cpt).
Laju pertumbuhan penduduk merupakan fungsi dari pendapatan per kapita.

9. Teori Myrdal

Teori Myrdal mengenai Dampak Balik (backwash effects)


Gunar Myrdal: Economic Theory and Underdeveloped Regions (1957)

17
Pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler
yang membuat si kaya mendapat keuntungan semakin banyak, dan mereka yang
tertinggal di belakang menjadi semakin terhambat. Dampak balik (backwash
effects) cenderung membesar dan dampak sebar (spread effects) cenderung
mengecil. Secara kumulatif kecenderungan ini semakin memperburuk
ketimpangan internasional dan menyebabkan ketimpangan regional diantara
negara-negara terbelakang.
Tesis Myrdal: membangun teori keterbelakangan dan pembangunan
ekonominya di sekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan
internasional.
Ketimpangan regional: berkaitan erat dengan sistem kapitalis yang
dikendalikan oleh motif laba.
Ketimpangan internasional: perdagangan internasional mungkin mempunyai
dampak surut yang kuat pada negara terbelakang.

10. Teori Pembangunan Ekonomi Fei-Ranis

John Fei dan Gustav Ranis dalam "A Theory of Economic Development"
menelaah proses peralihan yang diharapkan akan dilewati suatu negara
terbelakang untuk beranjak dari keadaan stagnasi ke arah pertumbuhan swadaya.
Merupakan penyempurnaan dari teori Lewis mengenai persediaan buruh yang
tidak terbatas.
Teori Fei-Ranis: Suatu negara yang kelebihan buruh dan perekonomiannya
miskin sumberdaya, sebagian besar penduduk bergerak disektor pertanian di
tengah pengangguran yang hebat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Ekonomi pertaniannya mandeg. Di sana terdapat sektor industri yang aktif dan
dinamis. Pembangunan terdiri dari pengalokasian kembali surplus tenaga kerja
pertanian yang sumbangannya terhadap output nol, ke industri dimana mereka
menjadi produktif dengan upah yang sama.
Asumsi yang digunakan:

18
(1) ekonomi dua-muka yang terbagi dalam sektor pertanian tradisional yang
mandeg dan sektor industri yang aktif,
(2) output sektor pertanian adalah fungsi dari tanah dan buruh saja,
(3) di sektor pertanian tidak ada akumulasi modal, kecuali reklamasi,
(4) penawaran tanah bersifat tetap,
(5) kegiatan pertanian ditandai dengan hasil (return to scale) yang tetap dengan
buruh
sebagai faktor variabel,
(6) produktivitas marginal buruh nol,
(7) output sektor industri merupakan fungsi dari modal dan buruh saja,
(8) pertumbuhan penduduk sebagai fenomena eksogen,
(9) upah nyata di sektor pertanian dianggap tetap dan sama dengan tingkat
pendapatan
nyata sektor pertanian,
(10) pekerja di masing-masing sektor hanya mengkonsumsikan produk-produk
pertanian.

Berdasar asumsi tersebut, telaah pembangunan ekonomi surplus-buruh menjadi


3 tahap: (1) para penganggur tersamar, dialihkan dari pertanian ke industri
dengan upah
institusional yang sama,
(2) pekerja pertanian menambah keluaran pertanian tetapi memproduksi lebih
kecil
daripada upah institusional yang mereka peroleh,
(3) buruh pertanian menghasilkan lebih besar daripada perolehan upah
institusional.

Penilaian: keunggulan pokok dari teori ini adalah bahwa ia menunjukkan arti
penting produk pertanian di dalam menghimpun modal di negara berkembang.
Kritik:
(1) asumsi persediaan tanah tetap, tapi dalam jangka panjang sebenarnya berubah

19
(2) asumsi upah institusional tetap yang lebih tinggi dari MPP, padahal tidak,
(3) asumsi upah institusional di sektor pertanian adalah tetap,
(4) asumsi tentang model atau ekonomi tertutup,
(5) komersialisasi pertanian menjurus ke inflasi,
(6) MPP bukan nol.

11. Teori Ketergantungan

Sebagian terbesar (sekitar 80%) penduduk di negara-negara dunia ketiga tinggal


di daerah perdesaan. Mereka umumnya (sekitar 66%) bekerja di sektor pertanian.
Padahal sumbangan sektor pertanian terhadap produk nasional kotor (GDP)
hanya 32%.
Di negara berkembang, sektor pertanian memiliki produktivitas yang rendah,
teknologi pertaniannya primitif, organisasinya tidak baik, terbatasnya input
modal fisik dan tenaga kerja yang terdidik/terampil.
Umumnya perekonomian di negara-negara yang sedang berkembang
berorientasi pada produksi bahan-bahan pokok sebagai saingan dari kegiatan-
kegiatan produk sekunder (industri) dan tersier (jasa). Komoditi pokok ini
merupakan ekspor yang penting ke negara lain.
Teori ketergantungan merupakan bagian dari "model-model strukturalis
internasional", yang secara esensial memandang negara-negara dunia ketiga
sebagai benda yang diatur oleh kekakuan struktur ekonomi dan institusional serta
terperangkap dalam suasana 'ketergantungan' dan 'dominasi' terhadap negara-
negara kaya. Terdapat dua jalur dalam model strukturalis internasional ini yaitu
model dependensi 'neo-kolonial' dan model 'paradigma tiruan/palsu'.
Model dependensi neo-kolonial merupakan sisa-sisa pertumbuhan dari
pemikiran Marxis. Ciri pemikiran ini adalah eksistensi dan memelihara
keterbelakangan dunia ketiga, terutama sekali terhadap evolusi historis mengenai
sistem kapitalis internasional yang betul-betul tidak sama dalam hubungan
negara-negara kaya dan negara-negara miskin.
Model paradigma tiruan/palsu yaitu atribut keterbelakangan dunia ketiga

20
mengenai kesalahan dan ketidaksesuaian nasehat yang diperoleh dengan baik
tetapi negara maju/donor seringkali kurang jelas atau kekurangan bahan
mengenai kondisi atau latar belakang masing-masing negara yang sedang
berkembang. Negara maju/donor memberikan konnsep-konsep yang besar,
struktur teoritikal yang baik dan model-model ekonometrik yang kompleks
mengenai pembangunan yang seringkali menimbulkan kekurangsesuaian atau
menimbulkan kebijakan-kebijakan yang keliru karena faktor-faktor institusional
dan struktural (pemilikan tanah tak adil, pembagian kredit yang timpang,
pengendalian finansial yang tidak tepat, dsb).

INDIKATOR PEMBANGUNAN

Meier (1995:7) mengatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses


dimana pendapatan perkapita suatu Negara meningkat selama kurun waktu yang
panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan absolute tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin
timpang. Dengan mencermati pengertian tersebut, Kuncoro (2000:18) mengatakan
maka indikator-indikator kunci pembangunan pada dasarnya dapat
diklasifikasikan ke dalam : indikator ekonomi adalah GNP per kapita, laju
pertumbuhan ekonomi, GDP perkapita dengan Purchasing Power Parity,
sedangkan indikator social meliputi HDI (Human Development Index) dan PQLI
(Physical Quality Life Index) atau Indeks Mutu Hidup

1. Indikator Ekonomi (indicator moneter)


Klasifikasi Negara-negara berkembang
Salah satu klasifikasi yang dibuat oleh Bank Dunia adalah :
low income economies. 1. Negara-negara berpendapatan rendah ($675 atau
kurang) pada tahun 1993.

21
2. Negara-negara dengan pendapatan menengah ($ 675 $ 8.355) pada middle
income economies. Kuncoro (2000:19) memilah lagi tahun 1993 menjadi lower
middle income economies ($695-$2.785), upper middle income economies ($
>2785 < $8.626).
3. Negara-negara dengan pendapatan tinggi ($8.356 lebih) pada tahun 1993.
(Hakim;2002:22).
4. Dunia (World) meliputi semua Negara di dunia termasuk Negara-negara yang
datanya langka dan dengan penduduk kurang dari 1 juta jiwa (Kuncoro;2000:19).
Tahun 1993, World Bank memperkenalkan beberapa sebutan bagi beberapa
Negara, yaitu :
1. High Performaing Asian Economies (HPAEs): 1. The four Tigers (Hongkong,
Korsel, Singapura, Taiwan), 2. Newly Industrializing Economies (NIEs)
(Indonesia, Malaysia dan Thailand).
2. Asia Timur mencakup semua Negara berpenghasilan rendah dan menengah
di kawasan Asia Timur dan Tenggara serta Pasifik.
3. Asia Selatan mencakup Bangladesh, Bhutan, India, Myanmar, Nepal,
Pakistan dan Srilangka.
4. Sub-Sahara Afrika meliputi semua Negara dis ebelah selatan gurun Sahara
termasuk Afrika Selatan, namun tidak termasuk Mauritius, Reunion dan
Seychelles.
5. Eropa,Timur Tengah dan Afrika utara mencakup Negara berpenghasilan
menengah di kawasan Eropa (Bulgaria, Chekoslovakia, Yunani, Hungaria,
polandia, Portugal, Rumania, Turki dan Bekas Yugoslavia) dans emua Negara di
kawasan Afrika Utara dan timur Tengah, serta Afganistan.
6. Amerika Latin dan karibia terdiri atas semua Negara Amerika dan karibia
disebelah selatan Amerika serikat. (World Bank1993;dalam Kuncoro;2000;:22)

Pendapatan per Kapita .


Indikator ini paling banyak dipergunakan sebagai indikator dalam pembangunan
ekonomi suatu Negara, selain itu juga dipakai untuk arena pembeda antara Negara
maju dengan Negara Sedang Berkembang. Pendekatan ini memiliki kelemahan
yaitu: 1. Indeks kesejahteraan hanya bersumber dari pendapatan perkapita.

22
Maknanya bahwa tidak selamanya ukuran ini benar-benar mencerminkan kondisi
seseorang. Masih banyak hal lain yang menentukan kesejahteraan seseorang,
misalnya adalah kondisi geografis, iklim, kebebasan berpendapat dll. 2. Ada
sebagian bidang pekerjaan yang sejatinya bila ditelisik lebih lanjut produktif tetapi
terlewatkan tidak diperhitungkan dalam pendapatan nasional.3. Tidak
dipertimbangkannya perilaku penduduk, misalnya ada penduduk yang suka
meluangkan waktu senggang (leisure time) dan enggan untuk bekerja keras untuk
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. 4. Pencapaian pembangunan ekonomi
semakin banyak membutuhkan pengorbanan masyarakat. 5. Perhitungan ini
mengabaikan adanya perbedaan-perbedaan antar Negara.
Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih
Dilakukan dengan penyempurnaan nilai-nilai GNP yang dikenal dengan Net
Economic Welfare (NEW). NEW dilakukan dengan dua cara yaitu koreksi Positif
dan koreksi Negatif. Koreksi positif dilakukan dengan mencermati waktu
senggang (leisure time) yaitu yang berkaitan dengan jumlah jam kerja dalam
seminggu, dan perkembangan sektor informal. Waktu senggang ini bisa saja
meningkat yang artinya adalah bahwa pendapatan perkapita menurun tetapi
masyarakat merasa lebih sejahtera. Sedangkan sektor informal dipilah menjadi
dua yaitu legal dan melawan hukum. Kegiatan legal tapi terluput dari perhitungan
adalah kegiatan yang dilakukan sendiri dirumah dan kegiatan illegal misalnya
adalah mereka yang berkecimpung dalam Black Market sehingga mereka
terhindar dari pajak. Koreksi Negatif, berkaitan dengan masalah kerusakan
lingkungan (misalnya penambangan pasir, galian batu kali, polusi udara),
mestinya dikurangkan dalam perhitungan GNP untuk mendapatkan NEW.
GDP dengan Purchasing Power Parity
Perhitungan dengan GDP memiliki beberapa kelemahan dalam perhitungan
pendapatan sebuah negara, karena kesemuanya diukur dalam satu mata uang yang
sama. Untuk menetralsiir, maka dipergunakan PPP yang mencerminkan daya beli
satu unit mata uang local untuk membeli barang dan jasa di negara yang
bersangkutan, yang mungkin lebih rendah atau lebih tinggi daya belinya untuk
membeli barang/jasa di negara lain pada kurs valas yang berlaku.

23
2. Indikator Sosial (indicator non moneter)
Indikator ini ini antara lain meliputi : tingkat harapan hidup, konsumsi protein
hewani perkapita, % anak-anak yang belajar di sekolah dasar dan menengah, %
anak yang sekolah di kejuruan, jumlah surat kabar, jumlah telepon, jumlah radio,
% lelaki dewasa di sektor prtanian, % tenaga kerja yang bekerja di sektor listrik,
gas, air, kesehatan, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, PDB yqng
berasal dari industri pengolahan, konsumsi energi/kapita, konsumsi listrik/kapita,
konsumsi baja/kapita, nilai perkapita perdagangan LN.
Kelemahan GNP sebagai ukuran kesejahteraan, diantaranya adalah tidak
memasukkan produksi yang tidak melalui pasar seperti perekonomian subsisten,
jasa ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, transaksi barang bekas, kerusakan
lingkungan, sector informal, kerusakan lingkungan dan distribusi pendapatan.
Karena itu muncul indikator lain sebagai pelengkap ataupun alternative dari
indikator kesejahteraan/kemakmuran yang tradisional.
merupakan index

Indeks Mutu Hidup / Physical Quality Life Index komposit 3 indikator yaitu:
harapan hidup pada usia satu tahun, angka kematian dan tingkat melek huruf.
berdasarkan tiga indikator yaitu usia

Human Development Index panjang yang diukur dari tingkat harapan hidup, 2.
Pengetahuan yang diukur dari rata-rata tertimbang dari jumlah orang dewasa yang
dapat membaca dan rata-rata tahun sekolah, 3. Penghasilan yang diukur dengan
pendapatan perkapita riil menurut daya beli mata uang masing-masing Negara dan
asumsi utilitas marginal penghasilan. Ada 3 kelompok HDI yaitu 1. low human
development dengan nilai 0,0 hingga 0,50. 2. Medium human development
dengan nilai 0,51 hingga 0,79 dan 3. Negara dengan nilai HDI tinggi/high human
development diatas 0,80. Hitungan ini adalah secara relative bukan absolute, dan
HDI memfokuskan pada tujuan akhir (usia panjang, pengetahuan dan pilihan
material) pembangunan dan tidak sekedar alat pembangunan (hanya GNP
perkapita). Indeks Kualitas Hidup/IKH atau Physical Quality of Life Index /PQLI,
merupakan indeks gabungan dari tingkat harapan hidup, angka kematian dan

24
tingkat melek huruf. Tahun 1990 UNDP mengembangkan suatu indeks yang
sekarang dikenal sebagai Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index = HDI). Indikator-indikator yang dipergunakan adalah : tingkat harapan
hidup, tingkat melek huruf dan tingkat pendapatan riil perkapita berdasarkan daya
beli masing-masing negara. HDI berkisar seputar 0 -1, dimana bila indeks
semakin mendekati angka 1 berarti angka indeks pembangunan manusianya
semakin tinggi. Dan yang terakhir adalah indeks campuran yang antar lain
muatannya meliputi : pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja,
Keluarga Berencana dan fertilitas, Ekonomi (income perkapita), kriminalitas,
perjalanan wisata, akses ke media massa.

Kesamaan Karakteristik Negara-negara Berkembang


Secara umum kesamaan yang bisa dijumpai diantara negara-negara berkembang
adalah :
1. Standar hidup yang rendah, hal ini disebabkan oleh pendapatan yang rendah,
ketimpangan distribusi pendapatan yang tinggi, buruknya pelayanan kesehatan,
sistem pendidikan yang tidak memadai.
2. Produktivitas yang rendah, yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu : 1.
kekurangan input komplementer dalam proses produksi (akumulasi kapital), 2.
Faktor kelembagaan kurang mendukung, 3. Kualitas kekuatan dan kesehatan fisik
pekerja yang ikut memperlemah produktivitas kerja.
3. Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang tinggi.
4. Angkatan Kerja dengan Skill yang rendah,Tingkat pengangguran Penuh dan
Terselubung yang tinggi dan terus tumbuh.
5. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang
primer.
6. Dominan, tergantung, dan rentan dalam hubungan internasional
(Todaro:1994:38-54)
7. Tingginya proporsi angkatan kerja disektor pertanian
8. Ketidak cukupan teknologi dan Kapital
9. Rendahnya Tingkat Tabungan
10. Perekonomian Dualistik

25
11. Ketergantungan yang bervariasi pada perdagangan internasional
12. Tingginya proporsi ekspor produk primer
13. Dominasi ketergantungan dan kerapuhan dalam Hubungan Internasional
(Kuncoro;2000:20).

Keragaman Karakteristik Negara-negara Berkembang


Todaro dalam Hakim (2002) menggambarkan delapan komponen yang menjadi
pembeda karakteritik antar negara :
1. Ukuran dan tingkat pendapatan
2. Latar belakang sejarah
3. Karunia sumber daya fisik manusia
4. Komposisi etnik dan agama
5. Peran sektor pemerintah dan swasta
6. Struktur industri
7. Ketergantungan eksternal : ekonomi, Politik dan Kultural.
8. Politik kekuasaan dan kelompok kepentingan. (Hakim;2002:37).

STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Sebagaimana diketahui bersama bahwa jebakan vicious cycle of poverty membuat


negara sedang berkembang berada pada posisi pendapatan perkapita yang rendah.
Jalan keluar dari kebuntuan ini adalah dengan melakukan upaya minimum krisis
(critical minimum effort) tertentu yang dapat menaikkan pendapatan perkapita
pada tingkat dimana pembangunan yang berkesinambungan (sustainable) akan
terjadi. (Arsyad;1999:81), sehingga Negara berkembang bisa tumbuh secara
mantap dalam jangka panjang (steady state economic growth). Leibenstein
menyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk ditentukan oleh laju pendapatan
perkapita dengan fungsi atau bentuk hubungan khusus, yang secara sederhana bisa
dibagi dalam :
Tahap pertama atau tahap subsisten. Pada tahap ini laju pendapatan perkapita,
kelahiran dan kematian berada dalam suatu keseimbangan.

26
Tahap kedua. Pada tahap ini terjadi kenaikan pendapatan perkapita yang akan
menyebabkan turunnya tingkat kematian (karena tingkat kesehatan meningkat)
tetapi tanpa disertai dengan penurunan tingkat kelahiran (anak banyak masih
merupakan hal penting) sehingga tingkat penduduk mengalami peningkatan.
Tahap ketiga. Pada tahap ini kenaikan tingkat pendapatan perkapita sudah tidak
lagi meningkatkan jumlah penduduk karena orang sadar bahwa membesarkan
banyak anak berbiaya mahal sehingga orang lebih menyukai keluarga kecil. Pada
tahap ini pertumbuhan penduduk akan terkoreksi. Setelah tahap ketiga ini
pertumbuhan tingkat pendapatan perkapita tidak lagi diikuti oleh kenaikan tingkat
pertumbuhan penduduk, atau pertumbuhan ekonomi akan mengikuti jalur
pertumbuhan mantap dalam jangka panjangnya. (Hakim;2002:116).
Kesimpulannya adalah bahwa bila sebuah Negara ingin bisa mencapai jalur
pertumbuhan seimbang jangka panjangnya, harus dilakukan upaya pembangunan
dengan dorongan yang besar untuk meningkatkan pendapatan perkapita pada
tingkat tertentu yang bisa meningkatkan pertumbuhan penduduk sampai dengan
tingkat 3 persen, kemudian terus meningkatkan pertumbuhan pendapatan
perkapitanya mengikuti jalur pertumbuhan seimbang jangka panjang. Upaya
inilah yang oleh Leibstein disebut sebagai upaya minimum krisis. Dasar
pemikiran ini dilandasi oleh kondisi ekonomi tertentu yang menguntungkan
sehingga kekuatan pendorong lebih cepat daripada kekuatan laju kekuatan
penghambat pendapatan. Dalam proses ini diperlukan adanya agen-agen
pertumbuhan, yang dimaksud sebagai agen pertumbuhan disini merupakan
kapasitas yang terkandung di dalam anggota masyarakat untuk melakukan
kegiatan yang membantu pertumbuhan. Agen pertumbuhan yang khas adalah
pengusaha, investor, penabung dan innovator.
Rangsangan Pertumbuhan
Apakah agen pertumbuhan berkembang atau tidak, tergantung pada hasil yang
diharapkan dari kegiatan dan pada rangsangan untuk pengembangan atau
penyusutan melalui interaksi antara harapan, kegiatan dan hasil. Rangsangan yang
dimaksud ada dua yaitu :
1. Rangsangan Zero-sum yang tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi

27
hanya bersifat upaya distributive.
2. Rangsangan positive sum yang menuju pada pengembangan pendapatan
nasional.

Secara kasat mata, bisa dikatakan bahwa positive sum lah yang menghasilkan
pembangunan ekonomi. Namun dengan kondisi NSB adalah sedemikian rupa
sehingga para pengusaha terlibat pada kegiatan zero sum. Kegiatan tersebut
mencakup :
1. Kegiatan bukan dagang untuk menjamin posisi monopolistic yang lebih besar,
kekuatan politik dan prestise sosial.
2. Kegiatan dagang yang membawa ke posisi monopolistic yang lebih besar
yang tidak menambah sumber daya sumber daya agregat.
3. Kegiatan spekulatif yang tidak memanfaatkan tabungan tetapi memboroskan
sumber-sumber kewiraswastaan yang langka
4. Kegiatan yang memang memakai tabungan netto, tetapi investasi yang
dilakukannya mencakup bidang-bidang usaha yang nilai sosialnya nihil atau lebih
rendah ketimbang nilai privatnya.

Ada beberapa paradigma yang terjadi di NSB, sehingga ada pengaruh tertentu
yang bersifat anti perubahan yang cenderung menekan pendapatan perkapita.
Pengaruh-pengaruh tersebut adalah :
1. Kegiatan zero sum yang berusaha untuk memeprtahankan hak-hak istimewa
ekonomi yang ada melalui pembatasan peluang-peluang ekonomi yang memiliki
potensi berkembang.
2. Tindakan conservative para buruh yang terorganisir maupun yang tidak
terorganisir yang ditujukan untuk menentang perubahan.
3. Perlawanan terhadap gagasan dan pengetahuan baru dan daya tarik
pengetahuan klasik dan gagasan lama.
4. Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi atau public yang pada
dasarnya tidak produktif yang menggunakan sumber-sumber yang sejatinya dapat
dipergunakan untuk akumulasi modal.
5. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan buruh yang

28
ditimbulkannya yang dengan hal-hal lain tetap sama mempunyai pengaruh
menipiskan modal yang tersedia per pekerja.

Karena itulah diperlukan suatu upaya minimum kritis yang cukup besar guna
menopang laju pertumbuhan ekonomi yang cepat yang akan menggairahkan
rangsangan positive sum dan menciptakan kekuatan untuk menandingi kegiatan
zero sum. Hasil dari upaya minimum kritis itu diharapkan pendapatan perkapita
naik dan cenderung menaikkan tingkat tabungan dan investasi, yang pada
gilirannya akan membawa perubahan adalah :
1. ekspansi agen pertumbuhan
2. meningkatkan sumbangan modal
3. berkurangnya factor-faktor penghambat pertumbuhan
4. kondisi lingkungan yang mendukung mobilitas ekonomi dan sosial
5. peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier

Strategi Pembangunan Seimbang


Strategi lainnya adalah strategi pembangunan seimbang yang diartikan sebagai
pembangunan berbagai jenis industri secara berbarengan (simultaneous) sehingga
industri tersebut saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu istilah
tersebut bermakna adanya keseimbangan pembangunan di berbagai sektor.
Misalnya antara sektor industri dan pertanian, sektor luar negeri dan sektor dalam
negeri , sektor produktif dan sektor prasarana dengan demikian semua sektor akan
tumbuh bersama.

Untuk mewujutkannya , diperlukan keseimbangan antara penawaran dan


permintaan. Sisi penawaran menekankan pada pembangunan serentak dari semua
sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penawaran barang, yang
mencakup pembangunan serentak dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan
baku, sumberdaya energi, pertanian, pengairan, transportasi serta semua industri
yang memproduksi barang konsumen.

Dari sisi permintaan, berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja yang


lebih besar dan penambahan pendapatan agar permintaan barang dan jasa dapat
tumbuh. Sisi penawaran ini berkaitan dengan industri yang sifatnya saling

29
melengkapi, industri barang konsumen, khususnya produk pertanian dan industri
manufaktur.

Pembangunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksud untuk menjaga


agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam :
1. perolehan bahan baku, tenaga ahli, sumberdaya energi (air dan listrik), dan
fasilitas fasilitas untuk mengangkut hasil-hasil produksi ke pasar.
2. memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan yang akan
diproduksikan.

Dengan demikian, pembangunan seimbang dapatlah didefinisikan sebagai usaha


pembangunan yang berupaya untuk mengatur program investasi sedemikian rupa
sehingga sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul hambatan-hambatan
yang bersumber dari penawaran dan permintaan. Jika pembangunan seimbang
dilaksanakan, maka tingkat investasi yang harus dilakukan besarnya jauh melebihi
tingkat investasi yang dilakukan sebelum usaha pembangunan dilakukan. Hal
inilah yang disebut sebagai teori dorongan besar-besaran (big push theory).
Rosenstein-Rodan mengatakan bahwa pembangunan secara besar-besaran akan
menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi (jasa-jasa yang diperoleh dengan
Cuma-Cuma dari satu atau beberapa industri lainnya), yaitu :
1. yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2. karena industri yang sama letaknya berdekatan
3. adanya industri lain dalam perekonomian tersebut. (Arsyad;1999:91)

Kelemahan strategi pembangunan berimbang : 1. sulit untuk menghimpun modal


sebagai pendorong pembangunan seimbang dalam waktu serentak, 2.
mengabaikan sektor pertanian, 3. mengabaikan kondisi NSB yang kekurangan
sumberdaya, 4. menciptakan eksternalitas disekonomis (misalnya menghancurkan
tata cara kerja msayarakat sehingga berdampak pada kurangnya penghargaan
terhadap hal-hal yang sifatnya tradisional), 5. di NSB masih langka entrepreneur
sejati.

STRATEGI PEMBANGUNAN TIDAK SEIMBANG


Pola ini dianggap yang paling tepat untuk Negara-negara berkembang.

30
Pembangunan tidak seimbang ini didasari oleh pertimbangan-pertimbangan :
1. Secara histories pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang
2. Untuk mempertinggi efisiensi penggunaan sumberdaya-sumberdaya yang
tersedia.
3. pembangunan tidak seimbang akan menimbulkan kemacetan (bottlenecks)
atau gangguan-gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan mendorong
pembangunan-pembangunan selanjutnya.

Jika diamati, proses pembangunan yang terjadi antara dua periode waktu tertentu
akan tampak bahwa berbagai sektor memang memiliki pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda yang berarti pula bahwa pembangunan berjalan
secara tidak seimbang. Perkembangan sektor memimpin akan merangsang
perkembangan sektor lainnya, begitu juga perkembangan industri akan
mendorong perkembangan industri-industri yang lainnya.

Hirchman mengklasifikasikan industri-industri sehubungan dengan apakah


pendirian industri-industri tersebut akan mendorong investasi lebih jauh pada
industri yang lain atau tidak. Dia melakukannya dengan memperkenalkan konsep
keterkaitan ke depan dan kebelakang (forward and backward linkage). Sebuah
industri dikatakan mempunyai keterkaitan ke depan yang kuat jika dia bisa
mendorong timbulnya industri industri baru dengan menggunakan
outputnya(misalnya industri peleburan baja akan mendorong terjadinya
perusahaan pembuat mesin, suku cadang kendaraan bermotor, atau kerangka
cendela/pintu baja). Keterkaitan ke belakang terjadi ketika investasi dalam sebuah
industri memberikan peningkatan lebih jauh pada investasi di industri yang
mensuplai inputnya. Contohnya pabrik minuman kemasan dianggap sebagai
industri yang pertama muncul di LDCs, menciptakan permintaan botol, tutup
botol dan juga transportasi untuk pengiriman minuman.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Fungsi Perencanaan
1. Adanya pedoman dan pengarahan bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.

31
2. Dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-prospek
perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang
akan datang.
3. Memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik.
4. Bisa melakukan skala prioritas pada segi pentingnya tujuan.
5. Sebagai alat untuk mengukur atau standart mengadakan pengawasan dan
evaluasi.

Dari sudut pandang ekonomi, fungsi perencanaan adalah :


1. Agar penggunaan alokasi penggunaan sumber-sumber pembangunan yang
terbatas bisa lebih efisien dan efektif sehingga daapt dihindari adanya
pemborosan-pemborosan.
2. Agar perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap
3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur

Bagi Negara berkembang, perencanaan pembangunan ekonomi diarahkan untuk


meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, hal ini dilakukan dengan cara
meningkatkan pendapatan, tabungan dan investasi. Karena akumulasi capital
mengalami kesulitan berkaitan dengan jebakan kemiskinan yang tidak berujung
pangkal, maka perlu adanya pembangunan yang berencana. Untuk keluar dari
jebakan lingkaran kemiskinan tadi ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Melakukan pembangunan yang terencana dengan mencari modal dari luar
negeri yang disebut sebagai industrialisasi yang diproteksi.
2. Menghimpun tabungan wajib yang disebut industrialisasi dengan kemampuan
sendiri.

Dasar pemikiran perencanaan pada NSB adalah :


1. Untuk memperbaiki dan memperkuat mekanisme pasar
2. Keinginan untuk mengurangi pengangguran
3. Untuk mensinergikan sektor pertanian dengan sektor industri
4. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan
5. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan lembaga keuangan sebagai
penunjang pertumbuhan ekonomi.

32
PERENCANAAN DALAM EKONOMI KAPITALIS/Arsyad p. 121
Perencanaan dilakukan dengan tujuan mencapai pertumbuhan ekonomi dengan
tingkat pengerjaan yang tinggi dan harga-harga yang stabil melalui berbagai
instrument kebijaksanaan fiscal dan moneter. Sifat perencanaannya berupa
simultan atau rangsangan terhadap pihak swasta untuk melakukan aktivitas
ekonomi kearah tertentu. Alat kebijaksanaan utama yang digunakan adalah
terutama kebijakan di bidang moneter, perpajakan dan hubungan perdagangan luar
negeri. Tingkat pengerjaan dan pendapatan yang tinggi disebabkan oleh adanya
kebijakan ekspansi moneter, peningkatan pengeluaran pemerintah dan
penyesuaian tariff pajak. Inflasi dan deflasi diatasi melalui kebijakan-kebijakan
fiscal, penyesuaian tingkat bunga. Gejolak neraca pembayaran dinetralisir melalui
penyesuaian tariff, pengendalian devisa, kuota impor serta perangsang pajak.
Kelemahan system ini adalah : 1. Rencana pemerintah berpotensi gagal jika tidak
direspon oleh pihak swasta, 2. Bila mekanisme harga berjalan tidak baik bisa
mengakibatkan terjadinya kelangkaan barang/jasa.

PERENCANAAN DALAM EKONOMI SOSIALIS


Pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan gerak perekonomian melalui
suatu proses pengambilan keputusan yang terpusat/sistem komando. Dalam
system ini tidak ada kebebasan konsumen maupun produsen untuk menentukan
konsumsi atau produksi barang/jasa yang diinginkannya. Proses produksi,
konsumsi dan distribusi sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah. Kelemahan
system ini adalah 1. ada kecenderungan korupsi pada level perencana, 2. bisa
terjadi kelangkaan barang, 3. hilangnya motivasi dari masyarakat karena segala
sesuatunya sudah ditentukan oleh pemerintah pusat dan 4. biayanya sangat mahal.
Dengan demikian perbedaan mendasar dari ekonomi kapitalis dan sosialis adala
rangsangan versus pengendalian (inducement vs control).

PERENCANAAN DALAM PEREKONOMIAN CAMPURAN


Perencanaan dalam perekonomiann campuran biasanya dilakukan di NSB.
Perekonomian campuran bercirikan adanya suatu lingkungan kelembagaan
dimana sebagian dari sumberdaya produktif dimiliki dan dikelola, sedangkan

33
sebagian lainnya dimiliki oleh pemerintah. Kelemahan pada perencanaan
perekonomian campuran adalah 1. sumberdaya yang terbatas, 2. sistem
administrasi yang belum tertib dan 3. kelembagaan yang belum memadai.
Besarnya kepemilikan antara sektor pemerintah dan swasta berbeda antara Negara
satu dengan Negara lainnya. Sektor swasta dalam perekonomian campuran
biasanya terdiri dari 3 bentuk kepemilikan individu yang berbeda, yaitu :
1. sektor tradisional yang subsisten
2. perusahaan-perusahaan kapitalis ukuran menengah
3. perusahaan asing dan perkebunan berskala besar yang terutama sekali
melayani pasar luar negeri.
SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
1. Sumber dana dari dalam negeri
2. Sumber dana dari luar negeri

Sumber Tabungan
Yang dimaksud dengan tabungan disini adalah semua sumber pembiayaan
investasi. Dalam suatu Negara, tabungan merupakan gabungan dari tabungan
domestic dan tabungan asing. Tabungan domestic terdiri dari tabungan pemerintah
dan tabungan swasta. Tabungan pemerintah terdiri dari tabungan sisa anggaran
atau tabungan budgeter dan tabungan perusahaan milik pemerintah. Tabungan
budgeter adalah penerimaan pemerintah dikurangi dengan belanja pemerintah.
Belanja pemerintah adalah semua belanja pemerintah ditambah dengan
pengeluaran untuk kepentingan militer, gaji PN dan polisi, pembangunan,
pembelian minyak dan senjata, pemeliharaan infrastruktur atau membayar
pinjaman utang LN. perusahaan-perusahaan pemerintah secara umum hanya
sedikit menyumbang pada tabungan pemerintah sehingga S relative kecil.

Tabungan domestic swasta juga muncul dari dua sumber yaitu tabungan
perusahaan dan tabungan rumah tangga. Tabungan perusahaan swasta
didefinisikan sebagai laba perusahaan ditahan (pendapatan perusahaan setelah
pajak dikurangi deviden yang dibagikan kepada pemegang saham). Tabungan
rumah tangga adalah pendapatan keluarga yang tidak dikonsumsi. Tabungan

34
rumah tangga meliputi juga tabungan-tabungan dari perusahaan non korporasi
(perusahaan kecil yang tidak berbadan hukum). Justru di Negara berkembang
yang terakhir inilah yang dominant.

Tabungan asing juga terdiri dari dua bentuk dasar, yaitu tabungan asing
pemerintah atau disebut sebagai bantuan asing, dan tabungan asing swasta (yang
terdiri dari tabungan komersial eksternal /pembiayaan utang dan investasi asing
langsung/pembiayaan ekuitas.
Tabungan Domestik
1. Tabungan Pemerintah
Tabungan merupakan suatu keharusan untuk pembiayaan pembangunan dengan
alasan, pertama, pertumbuhan tabungan swasta selalu terkendala oleh rendahnya
pendapatan perkapita dan kecenderungan tingginya konsumsi pada keluarga kaya
dan kedua adalah terbatasnya suplai tabungan asing. Peningkatan Tabungan
pemerintah lebih disebabkan karena kelebihan total peneriman pemerintah
(terutama pajak) terhadap belanja konsumsi public, dan tabungan pemerintah
hanya menyumbang dalam jumnlah yang sangat sedikit. Karena itu dalam
peningkatan pajak, pemerintah mengambil kebijakan intensifikasi dan
ekstensifikasi. Hanya yang perlu diperhatikan adalah bahwa pajak yang lebih
tinggi akan menghasilkan tabungan yang lebih tinggi hanya jika tingkat
kecenderungan marginal mengkonsumsi (MPC) pemerintah atas pajak lebih kecil
dari MPC sektor swasta atas pendapatan mereka. Di negara berkembang, MPC
pemerintah terhadap pajak ternyata cukup tinggi sehingga kenaikan pajak justru
menurunkan tabungan domestic. Fenomena ini dikenal sebagai efek Please karena
diselidiki oleh Stanley Please.

2. Tabungan Domestik Swasta


Meski kecil namun tabungan domestic swasta memiliki peran yang cukup besar
pada Negara berkembang dalam mendanai investasi. Sebagaimana diketahui
bahwa tabungan swasta berasal dari tabungan rumah tangga dan tabungan
perusahaan.

35
Tabungan Rumah Tangga
Sejatinya tabungan rumah tangga di Negara berkembang sangat rendah karena
rendahnya pendapatan perkapita dan tingginya kecenderungan berkonsumsi.
Dissaving adalah suatu hal yang biasa. Namun diantara mereka ada kelompok
masyarakat yang memiliki pendapatan yang tinggi. Mereka adalah kaum
pedagang, tuan tanah dan para bangsawan. Kekayaan mereka jarang ditanamkan
dalam investasi produktif, lebih banyak untuk dibelanjakan barang mewah,
ditimbun dalam bentuk emas permata atau dipinjamkan dalam jangka pendek
dengan tingkat bunga yang tinggi.
Diantara mereka pun ada segelintir petani yang banyak jumlahnya. Dengan
pendapatan yang sama mereka menabung lebih banyak ketimbang para buruh
yang bekerja di kota. Petani hidup hemat karena hidup mereka dekat dengan
bencana, dan tabungan mereka bertambah juga karena kiriman dari kota atau luar
negeri.
Selain petani ada juga kelas penerima upah yang diindentikkan dengan kelas
menengah, juga merupakan sumber tabungan. Namun tabungan mereka relative
sedikit mengingat MPC mereka tinggi dan sedikit dari pendapatan mereka
dipergunakan untuk belanja barang-barang sekunder. Tabungan mereka tidak
lebih dari sekedar menunda konsumsi sehingga tidak begitu besar jumlahnya.

Tabungan Perusahaan
Tabungan perusahaan di Negara berkembang relative kecil dan biasanya terbentuk
dari perusahaan non korporasi. Sebagian perusahaannya adalah skala menengah.
Secara individual perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan menyisihkan banyak
tabungan. Meski demikian secara kelompok mereka menyumbang lebih dari 50%
dari tabungan domestic Negara berkembang.

Strategi Peningkatan Pembentukan Kapital/Hakim 174.


Dorongan pasar bebas : Mekanisme Klasik
impor Kapital
Eksploitasi Sumber Daya Menganggur
Bujukan Moral

36
Perbaikan dalam sistem pajak
Pengembangan lembaga keuangan
Meningkatkan kesempatan investasi
Pembiayaan local atas investasi sosial
Pembiayaan Inflasioner
Sumber Dana Luar Negeri
Mengapa diperlukan dana dari LN?
Kendala-kendala dalam pembangunan diantaranya adalah :
1. keterbatasan skill
2. gap tabungan
3. gap devisa
Kendala kedua dan ketiga membutuhkan aliran dana dari luar negeri. Dengan
bantuan luar negeri dimaksudkan untuk menyamakan laju pertumbuhan investasi
dan tabungan (atau pun laju pertumbuhan ekspor dan impor) sehingga diharapkan
negara bisa berhenti meminjam dan membangun dengan modal sendiri.

Sumber dan Pengguna Dana LN


Dana-dana LN bisa berupa bantuan LN, kiriman uang dari LN, pinjaman bank-
bank swasta asing dan investasi dari LN. bantuan LN bersumber dari pemerintah-
pemerintah Negara asing. Bantuan tersebut bisa berasal dari pemerintah asing,
bisa juga dari lembaga-lembaga internasional, bisa bilateral maupun multilateral.
Berikutnya adalah pinjaman dari bank-bank komersial dengan tingkat bunga yang
tinggi dan jangka waktu peminjaman yang pendek. Sumber yang lainnya adalah
investasi luar negeri bisa berupa investasi portofolio, bisa juga berupa investasi
langsung. Pinjaman ke negara-negara berkembang dianggap sebagai bantuan
asing jika mengandung elemen : kemudahan-kemudahan dibanding jika ia
meminjam ke bank-bank komersiel. Kemudahan itu bisa berupa : 1. tingkat bunga
yang rendah, 2. periode pembayaran yang lebih lama dan 3. grace period (periode
dari saat dana tersebut diberikan sampai kewajiban mengangsur pertama kali).
Tidak kalah pentingnya adalah kiriman dari warga negara yang bekerja di Negara
lain (remittances) dan juga kredit ekspor.

37
Pengguna dana luar negeri adalah negara-negara yang sedang membangun, namun
bukan berarti negara-negara maju tidak pernah menikmati dana asing. Pasca PD II
banyak Negara yang hancur di segala bidang termasuk negara-negara di Eropa
Barat dan Timur serta Amerika.

Sifat-sifat bantuan asing


keras dan lunak
mengikat dn tidak mengikat
berbentuk proyek dan program

Ada satu bentuk khusus dari bantuan asing adalah bantuan teknis atau bantuan
kerja sama. Sasarannya adalah untuk membentuk tenaga ahli dan lembaga-
lembaga pendukung akselerasi. Bentuknya bisa berupa pengiriman tenaga ahli di
bidang tertentu ke Negara-negara berkembang, pendidikan/training bertempat di
Negara donor. Ada fenomena baru dalam bantuan teknis yaitu munculnya
beberapa lembaga internasional non pemerintah, yang ikut menjadi fasilitator
bantuan teknis tersebut. Kenyataannya ada beberapa permasalahan berkaitan
dengan bantuan teknis tersebut, yaitu : 1. bantuan kadang-kadang tidak sesuai
dengan kondisi negara penerima, 2. pengiriman pakar asing ke Negara penerima
donor biasanya membutuhkan biaya yang besar karena mereka meminta bayaran
yang tinggi dan fasilitas yang tinggi, 3. tidak semua pakar adalah pengajar yang
baik, terutama bila sudah berkaitan dengan kendala bahasa.

Sasaran dan Tujuan Bantuan Asing


Sasaran bantuan asing adalah Negara berkembang yang kecil jumlahnya, yang
biasanya diarahkan untuk membangun sarana dan prasarana, sekolah, kesehatan,
perumahan. Namun bisa juga bantuan tersebut dimaksudkan untuk menolong
penduduk dari musibah. Namun tidak juga menutup kemungkinan bahwa seruan
moral hanyalah pemancing belaka, karena tidak sedikit dari Negara pendonor
menginginkan adanya ekspansi politik, ekonomi maupun militer. Selain itu
banyak yang mengkritisi bahwa bantuan tersebut diinvestasikan ke proyek-proyek
berskala besar karena lebih mudah adminstrasinya. Dengan demikian, maka
teknologi yang diadopsipun juga teknologi tinggi yang padat capital, dengan kata

38
lain kesempatan kerja untuk Negara berkembang sangat kecil kemungkinannya.
Dugaan lainnya adalah bahwa bantuan asing justru akan menurunkan tabungan
domestic karena dengan adanya bantuan asing, peran tabungan tergantikan oleh
bantuan asing tersebut (meski bersifat semu). Kritik lainnya mengatakan bahwa
bantuan asing hanya menimbulkan inefisiensi dan sarang korupsi.

Keuntungan Dengan Adanya Bantuan Asing


1. menutup gap tabungan dan devisa
2. menyediakan barang/jasa yang penting untuk produksi domestic
3. Menyediakan teknologi yang diperlukan untuk peningkatan produktivitas
4. Mendorong munculnya teknologi yang tepat dengan mengadopsi teknologi
mereka.
5. Menutup kekurangan dalam kewirausahaan
6. Meningkatkan akses ke bank, pasar dan sumber daya alam di luar negeri
7. Menyediakan kesempatan kerja kihususnya skill labor
8. Melatih manajer dan teknisi domestic
9. Memunculkan penerimaan berbagai macam pajak
10. Meningkatkan efisiensi
11. Meningkatkan pendapatan nasional

Kerugian Dengan Adanya Bantuan Asing


1. Meningkatkan ketergantungan teknologi negara berkembang terhadap
Negara-negara asing.
2. negara donor sangat membatasi transfer paten, rahasia perusahaan dan
pengetahuan teknis karena dipandang sebagai ancaman
3. Meningkatkan konsentrasi di wilayah terentu
4. menghambat kewirausahaan dan investasi local di infant industry
5. memperkenalkan produk dengan teknologi dan pola konsumsi yang tidak
sesuai dengan kondisi setempat
6. Meningkatkan pengangguran (yang unskill labor)
7. Mempertajam gap pendapatan karena beberapa perusahaan asing diproteksi
oleh pemerintah sehingga pesaing domestic dirugikan dan pendapatannya

39
menurun.
8. sering terjadi manipulasi pajak dengan mempertinggi biaya investasi, dampak
lanjutannya adalah menurunnya penerimaan pemerintah dari pajak.
9. bersifat reciprocal demand
10. bisa berdampak pada perolehan devisa karena terjadinya repatriasi dana
dalam jumlah yang besar, keuntungan, royalty dan fee manajerial dan jasa-jasa.
Dengan kondisi semacam itu, yang terpenting adalah memperkuat bargaining
power (posisi tawar) pada Negara-negara berkembang agar tidak terlalu terjebak
bantuan asing yang berkedok pada peningkatan moralitas di Negara berkembang.

MASALAH PENGANGGURAN
Pembangunan ekonomi di Negara-negara Eropa Barat dan Amerika Utara sering
dideskripsikan sebagai transfer manusia dan aktivitas ekonomi secara terus
menerus dari daerah perdesaan ke perkotaan. Hal ini dimungkinkan karena
kombinasi dua factor, yaitu:
1. ekspansi industri perkotaan yang menimbulkan penciptaan kesempatan kerja
baru
2. kemajuan teknologi yang bersifat menghemat tenaga kerja (labor saving) di
sektor pertanian sehingga menurunkan kebutuhan angkata kerja di daerah
perdesaan.
Atas dasar pengalaman itulah, maka banyak pakar pembangunan yang
menyimpulkan bahwa pembangunan ekonomi di dunia ketiga perlu menitik
beratkan pada promosi pertumbuhan sektor industri perkotaan yang cepat. Mereka
cenderung melihat perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan. Sayangnya
strategi industrialisasi yang cepat, di banyak kasus gagal membawa dampak yang
diinginkan. Karena itu bagi NSB dihadapkan pada kondisi unik dari kombinasi
permalahan pergerakan penduduk dari desa menuju ke kota dalam jumlah besar,
stagnannya produk pertanian dan meningkatnya pengangguran dan
underemployment di daerah perkotaan dan perdesaan.

40
Bagaimana kondisi di Indonesia?
Jelas sebagaimana dengan kondisi negara-negara berkembang lainnya, masalah
penganguran merupakan masalah yang tidak akan ada habisnya untuk
dibicarakan. Dan pengangguran ini pun juga tidak hanya menimpa/dialami Negara
berkembang, namun di Negara maju pun belum ada rumusan yang pasti
bagaimana menanggulangi pengangguran secara tepat, yang bisa hanyalah
mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

Macam-macam Pengangguran
1. Voluntary unemployment
2. Disguised unemployment
3. Deflationary unemployment
4. Frictional unemployment
5. Technological unemployment
6. Seasonal unemployment
7. Cyclical unemployment

voluntary unemployment adalah pengangguran yang terjadi karena adanya


orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela tidak bekerja.
Disguised unemployment adalah pengagguran yang terjadi karena pekerja
yang bekerja menekan produktivitas pekerja yang lainnya.
Deflationary unemployment, yaitu pengangguran yang terjadi karena jumlah
buruh yang ingin bekerja lebih banyak ketimbang pekerjaan yang tersedia.
Frictional unemployment, yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya gap
antara skill dengan kebutuhan yang diinginkan atau karena adanya kesalahan
penempatan orang yang salah di tempat yang salah sehingga menggeser tenaga
kerja manusia yang lain.
Technological unemployment, adalah pengangguran yang terjadi bilamana
ratio modal dengan tenaga kerja dalam bidang produksi menunjukkan tendensi
yang bertambah (kemajuan teknologi menggeser peran manusia dalam
mengerjakan pekerjaan).
Seasonal unemployment, yaitu pengagguran yang terjadi karena pengaruh

41
musim.
Cyclical unemployment, pengangguran yang terjadi karne perubahan-perub
ahan dalam konjungtur.

Selain macam-macam pengangguran tersebut, ada lagi jenis pengangguran


sebagaimana berikut :
1. Pengangguran Terbuka (open unemployment) adalah jumlah tenaga kerja
yang sedang mencari pekerjaan, baik yang sebelumnya pertama kali mencari
pekerjaan maupun yang pernah bekerja sebelumnya.
2. Setengah Pengangguran (underemployment) adalah pekerja yang masih
mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan jam
kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal, atau berarti bekerja kurang
dari 35 jam dalam seminggu) namun masih mau meenrima pekerjaan, serta
mereka yang masih mencari pekerjaan namun masih mau menerima pekerjaan.
3. Pengangguran Parah (severe underemployment) , adalah pengangguran yang
setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari 25 jam seminggu.

Dari fenomena yang ada, justru pengangguran terbuka merupakan fenomena yang
dominant di daerah perkotaan, dengan komposisi 3 kali lipat ketimbang di daerah
perdesaan. Dan bila ditelisik lebih mendalam lagi maka komposisi pengangguran
ini didominasi oleh :
1. pengangguran didominasi oleh kaum muda dengan usia antara 15 19 tahun
(13%), 20-24 tahun (14%). Kedua kelompok usia ini mendominasi hamper 70%
dari pengangguran total.
2. tingkat pengangguran tertinggi menurut jenis pendidikan dialami oleh lulusan
SMA dan Perguruan Tinggi yang masing-masing sebesar 16,9 %dan 14,8%.
3. 45% pekerja perdesaan berada dalam kondisi menganggur yang berarti lebih
tinggi ketimbang pekerja perkotaan.

Untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada maka bisa dilakukan dengan
kebijakan moneter ekspansioner, dimana kebijakan ini dimaksudkan untuk
menstimulir investasi swasta. Bilamana usaha-usaha tersebut tidak berhasil maka
tetap akan dihadapi adanya gap deflasioner. Dalam kondisi yang demikian maka

42
pemerintah dapat mengintroduksi kebijakan pajak dan kebijakan pengeluaran
pemerintah, agar perekonomian mencapai full employment yang stabil.
Sebaliknya bila terjadi gap inflasioner maka dalam hal ini pemerintah dapat
menjalankan program kredit kontraksioner yang ditujukan kearah memperkecil
gap inflationer. Bila usaha-usaha tersebut tetap tidak berhasil, maka pemerintah
bisa menaikkan tingkat pajak serta program-program untuk menurunkan
pengeluaran pemerintah.

Kebijakan moneter : (Jinghan 370), manfaatnya :


1. mendapatkan dan mengambil manfaat dari struktur tingkat suku bunga yang
paling sesuai.
2. meraih perimbangan yang kuat antara permintaan dan penawaran uang.
3. menyediakan fasilitas kredit yang tepat bagi perekonomian yang sedang
berkembang dan menghentikan perkembangan yang tidak semestinya, dan juga
penyaluran kredit kepada para pengguna sesuai dengan investasi yang
direncanakan sebelumnya.
4. pendirian, pelaksanaan dan perluasan lembaga keuangan
5. menajemen utang

Kebijaksanaan Fiskal, tujuannya adalah


1. untuk meningkatkan laju investasi
2. untuk mendorong investasi optimal secara sosial
3. untuk meningkatkan kesempatan kerja
4. untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional
5. untuk menanggulangi inflasi
6. untuk meningkatkan dan meredistibusikan pendapatan nasional

Dari segala ragam kebijakan fiskal, maka pajak dianggap sebagai piranti yang
paling efektif. Hal ini mengingat arti pentingnya pajak adalah :
1. pajak merupakan piranti yang paling penting dalam mengendalikan
pengeluaran, karena biasanya bila terjadi kenaikan pendapatan, masing-masing
individu cenderung untuk meningkatkan konsumsinya.
2. untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, sekaligus sebagai piranti untuk

43
mempergiat tabungan
3. merupakan cara paling efisien untuk mentransfer sumber kepada pemerintah
agar digunakan lebih produktif
4. untuk memperbaiki pola investasi di dalam perekonomian
5. untuk mengurangi jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin
6. untuk memobilisasi surplus ekonomi dan secara terus menerus memperbesar
surplus tersebut

Selain pajak, ada sumber lain untuk menggalang modal yaitu pinjaman public.
Pinjaman ini lebih baik ketimbang pajak karena pinjaman public ini sifatnya
sukarela sedangkan pajak sifatnya memaksa. Tidak pernah ada orang yang dengan
sukarela/ikhlas membayar pajak karena ia tidak pernah merasa memperoleh balas
jasa atas pembayaran pajaknya tersebut, sedangkan orang yang meminjamkan
modal biasanya distimulir oleh adanya balas jasa dari peminjaman modal tersebut.

Pinjaman dari masyarakat sebagai tindakan anti inflasioner dilakukan dengan cara
memoblisasi uang surplus yang ada di tangan masyarakat, mengalihkannya dari
jalur-jalur tidak produktif ke saluran yang produktif. Namun untuk Negara-negara
berkembang pinjaman public terbatas karena lingkaran kemiskinan yang tidak
berujung pangkal. Karena itu perlu upaya-upaya tertentu, yaitu : 1. Sosialisasi
yang lebih intens mengenai arti pentingnya menabung, 2. adanya jaringan
perantara untuk menarik tabungan dari masyarakat, 3. didirikannya bursa saham
yang terorganisir dengan baik (perubahan nama menjadi Bursa Efek Indonesia)
dan 4. meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas pemerintah
dalam bidang politik dan keuangan (ekonomi)

PERANAN PENGELUARAN NEGARA


DI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Jinhan (2002:398) menyatakan bahwa secara logis, kebanyakan perusahaan


swasta enggan untuk melakukan investasi di bidang yang rentan dan tidak cepat
menghasilkan. Dalam kondisi yang demikian, pembangunan ekonomi yang cepat
hanya dimungkinkan melalui pengeluaran Negara. Oleh kaena itu menjadi

44
kewajiban Negara untuk menciptakan infrastruktur yang diperlukan bagi
kemajuan. Negara memiliki sumber keuangan yang lebih besar dan berada dalam
posisi yang memungkinkan untuk melancarkan overhead sosial (pendidikan,
kesehatan msyarakat, perumahan murah) dan ekonomi yang memerlukan jangka
waktu persiapan lama. Peranan belanja Negara dalam pembangunan ekonomi
terletak dalam peningkatan :
laju pertumbuhan ekonomi (dimaksudkan untuk menjamin keseimbangan
antara penawaran dengan permintaan untuk mencegah kecenderungan inflasioner)
penyediaan kesempatan kerja (dimaksudkan untuk mengurangi jumlah
pengangguran yang semakin meningkat)
peningkatan pendapatan dan standar kehidupan (lihat program pemerintah
mengenai operasi pasar minyak goring, beras miskin, JPS, IDT, meskis ebagian
ternyata tidak tepat sasaran)
penurunan kesenjangan pendapatan dan kemakmuran
mendorong inisiatif dan usaha swasta (dengan deregulasi dan debirokratisasi)
mewujudkan keseimbangan regional di dalam perekonomian

PEMBANGUNAN REGIONAL DAN SEKTORAL


1. Pembangunan Daerah
Pengertian Daerah
1. Suatu daerah dianggap sebagai ruang di mana kegiatan ekonomi terjadi di
dalam berbagai pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama (kesamaan
diantaranya dari pendapatan perkapitanya, sosial budayanya, geografisnya).
Daerah semacam ini disebut sebagai daerah homogen.
2. Suatu daerah dianggap sebagai suatu ekonomi ruang yang dikuasai satu atau
beberapa pusat kegiatan ekonomi. Daerah semacam ini disebut sebagai daerah
nodal.
3. Suatu daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada dibawah satu
administrasi tertentu seperti propinsi, kabupaten, kecamatan dan sebagainya. Jadi
daerah disini berdasarkan pada pembagian administrasi suatu negara. Daerah
dalam pengertian ini dinamakan daerah perencanaan atau daerah administrasi.
(Arsyad;1999:297)

45
Pengertian Pembangunan Ekonomi Daerah
Adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola
sumberdaya-sumnberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintahd aerah denga sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja
baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi)
dalam wilayah tersebut.

Ada beberapa permasalahan pokok yang bisa dicuatkan dalam pembangunan


ekonomi daerah, yaitu :
pemberdayaan kekhasan daerah (endogenous development) dengan
menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan dan sumberdaya fisik
secara local (daerah).
pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu suatu proses yang
mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan indstri alternative,
perbaikan kapasitan tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa
yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu penetahuan dan
pengembangan eprusahaan-perusahaan baru.
Tujuan utama dalam pembangunan ekonomi daerah adalah meningkatkan
jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.

Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah


Meski dikatakan tidak ada satu teoripun yang komprehensif dalam pembangunan
daerah, namun ada beberapa teori yang secara partial dapat membantu untuk
meningkatkan pemahaman terhadap pembangunan ekonomi daerah. Intinya
adalah bahwa dalam pembangunan daerah membahas mengenai dua hal, yaitu :
1. Metoda untuk menganalisis perekonomian suatu daerah
2. Teori yang membahasas tentang factor-faktor yang menentukan pertumbuhan
suatu daerah tertentu.

Memang menganalisis perekonomian suatu daerah bukan pekerjaan yang mudah,


karena sebab-sebab berikut :
Data daerah sangat terbatas
Data yang tersediaan kadang-kadang tidak sesuai dengan data yang dibutuhkan

46
Data tentang perekonomian daerah sangat sulit untuk dikumpulkan
Bagi NSB, data yang ada kadang-kdang tidak sesuai dengan fakta yang ada
(sulit dipercaya)

Beberapa Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah


1. Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory).
Teori ini menyatakan bahwa factor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu
daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa
dari luar daerah. Fenomena inilah yang akan menimbulkan penciptaan peluang
kerja (job creation).
2. Teori Lokasi
Ada tiga factor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah yaitu lokasi,
lokasi dan lokasi. Maknanya adalah perusahaan akan memilih lokasi yang
memaksimumkan peluangnya untuk mendekati pasar. Tentu saja lokasi ini juga
harus disinergikan dengan upah tenaga kerja, biaya energi, ketersediaan pemasok,
komunikasi, fasilitas pendidikan dan latihan, kualitas pemerintah daerah dan
tanggungjawabnya dan sanitasi.
3. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Setiap tempat sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang
menyediakan sumberdaya (indstri dan bahan baku). Tempat sentral tersebut
merupakan suatu pemukiman yang menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah
yang mendukungnya.
4. Teori Kausasi Kumulatif
Kekuatan-kekuatan pasar cenderung memperparah kesenjangan antara daerah-
daerah maju dengan terbelakang. Daerah-daerah maju mengalami akumulasi
keunggulan kompetitif dibanding daerah-daerah lainnya, dan inilah yang oleh
Myrdal disebut sebagai backwash effects (semua perubahan untuk daerah-daerah
yang dirugikan yang timbul karena adanya ekspansi ekonomi dari suatu daerah).
Kebalikannya adalah spread effect (yaitu pengaruh menguntungkan karena adanya
ekspansi ekonomi suatu daerah ke daerah sekitarnya). Jika suatu daerah
mengalami perkembangan maka perkembangan tersebut akan membawa dampak
ke daerah yang lainnya. Yang jelas pasti akan ada perbedaan, dan bila perbedaan

47
antara kedua daerah tersebut semakin menyempit berarti terjadi imbas yang baik
(trickling down effects). Bila perbedaan antara kedua daerah tersebut semakin
jauh berarti terjadi proses pengkutuban (polarization effects).
5. Model Daya Tarik.
Teori ini didasari oleh adanya fenomena bahwa suatu masyarakat dapat
memperbaiki poisisi pasarnya terhadap indutrialis melalui pemberian subsidi dan
insentif.
Paradigma Baru Teori Pembangunan Ekonomi Daerah

KOMPONEN KONSEP LAMA KONSEP BARU


Kesempatan Kerja

Basis Pembangunan

Aset-aset Lokasi
Sumberdaya

Pengetahuan Semakin banyak perusahaan = semakin banyak peluang kerja

Pengembangan setor ekonomi

Keungulan Komparatif didasarkan pada asset fisik

Ketersediaan Angkatan Kerja Perusahaan harus mengembangkan pekerjaan


yang sesuai dengan kondisi penduduk daerah

Pengembangan lembaga-lembaga ekonomi baru.

Keunggulan kompetitif didasarkan pada kualitas lingkungan

Pengetahuan sebagai pembangkit ekonomi

Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah


Adalah perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumberdaya-sumberdaya
public yang tersedia di daerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas sektor
swasta dalam menciptakan nilai sumberdaya-sumberdaya swasta secara
bertanggungjawab. Pada perencanaan ini harus melibatkan sektor swasta, petani,
pengusaha kecil, koperasi, pengusaha ebsar, organisasi-organisasi sosial.

48
Kesemuanya adalah unsure-unsur yang komprhensif dan berinteraksi satu dengan
yang lainnya.

Manfaat Perencanaan Pembangunan Daerah


Dalam memformulasikan rencana pembangunan daerah, tidak bisa dilakukan
secara mandiri dalam arti yang murni. Bagaimana pun campur tangan peemrintah
masih tetap diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah akibat-akibat buruk
dari mekanisme pasar terhadap pembangunan daerah serta menjaga agar
pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dinikmati berbagai daerah yang ada.
Hanya permasalahannya adalah sejauh mana campur tangan tersebut?

Menjawab pertanyaan ini didasarkan pada beberapa kondisi daerah masing-


masing yang memiliki beberapa karakteristik, dan sebagai bahan pertimbangan
adalah :
perbedaan tingkat pembangunan
perbedaan tingkat kesejahteraan

Bila proses perekonomian diserahkan kepada mekanisme pasar, akibat-akibat


yang kurang menguntungkan adalah :

Daerah miskin akan mengalami kesulitan dalam membangun sektor


industrinya dan memperluas kesempatan kerja.

Penduduk akan semakin cepat berkembang dan berdampak pada semakin


rendahnya pendapatan perkapita, dan efek dominonya adalah semakin
banyaknya pengangguran.

daerah-daerah miskin akan sulit merubah struktur ekonominya yang


tradisional, sehingga akan bisa ke pertanian. terjadinya perpindahan
penduduk ke daerah yang lebih maju terutama tenaga kerja yang masih
muda.

49
Bagi daerah maju pada awal terjadinya ekspansi memang menikmati
banyak keuntungan, namun pada akhirnya akan mengalami kesulitan-
kesulitan juga yaitu :

1. Karena daerah maju harus menampung penduduk dari daerah miskin, lama
kelamaan daerah tersebut akan menjadi terlalu padat (congested) sehingga
membebani pemerintah untuk semakin memperbesar pengeluaran untuk
menciptakan karena public yang dibutuhkan masyarakat.

2. Daerah-daerah ini akan menghadapi masalah sosial akibat dari


perkembangannya, seperti masalah polusi, kerawanan keamanan,
pemukiman, sanitasi, kesehatan dan sebagainya.

http://ratihmeriyunita.blogspot.co.id/2014/05/artikel-ekonomi-pembangunan.html

Pengertian dan Dasar-dasar Manajemen


Pengertian Manajemen

50
Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen
adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk
mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks
dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen. Sebagai contoh, karya-
karya seni peradaban manusia seperti menara Eifel, tembok besar Cina, candi
Borobudur dan lain sebagainya merupakan hasil dari suatu proses manajemen
yang sukses.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,


pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu merencanakan
apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya,
memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu
guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Fungsi Pokok Manajemen

Orang yang bergerak di bidang manajemen disebut manajer. Manajer


berorientasi kepada pekerjaan, manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk
dapat berjalan dan mencapai tujuan tertentu, maka manajer membutuhkan suatu
wadah yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas suatu organisasi di
tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan
orang yang tepat untuk ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam

51
organisasi tersebut. Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi

Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang
dapat menggantikannya. Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer
adalah fungsi pokok manajemen, fungsi pokok manajemen tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Planning (merencanakan): Menetapkan tujuan dan menetukan cara-cara


untuk mencapai tujuan.

2. Organizing (mengorganisasikan): Mengatur pekerjaan-pekerjaan, orang-


orang dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan.

3. Leading (memimpin): Memotivasi, mengarahkan, mendorong dan


mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras meraih tujuan organisasi.

4. Controlling (mengontrol): Memantau kinerja, membandingkan dengan


tujuan, dan mengambil langkah-langkah perbaikan.

Kepemimpinan merupakan sentral dari fungsi-fungsi manajemen tersebut, apabila


digambarkan maka membentuk suatu bagan sebagai berikut:

52
Gambar 1. Bagan Fungsi Manajemen

Teori Manajemen

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

1. Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan


fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen
dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.

2. Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen


hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia
dan perlunya manajemen memahami manusia.

3. Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu


statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan

53
kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan
masalah manajemen.

4. Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah


yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.

5. Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan


hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an.
Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya
pada interaksi kegiatan karyawan.

6. Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan


pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau
konsumen.

Prinsip-prinsip Umum Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu


dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal
dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

1. Pembagian kerja (division of work)

2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)

3. Disiplin (discipline)

4. Kesatuan perintah (unity of command)

5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)

6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri


(subordination of individual interests to the general interests)

54
7. Pembayaran upah yang adil (renumeration)

8. Pemusatan (centralisation)

9. Hirarki (hierarchy)

10. Tata tertib (order)

11. Keadilan (equity)

12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)

13. Inisiatif (Inisiative)

14. Semangat kesatuan (esprits de corps)

Piramida Kekuasaan dan Jenjang Manajemen

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi


manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak).

Gambar 2. Piramida Jenjang Manajemen

55
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua


manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak
dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik,
atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive


officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO
(Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief
Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya


dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi
yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan permintaan pekerjaan.

Keterampilan (Skill) Yang Dituntut Bagi Seorang Manajer

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer


membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:

1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)

56
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta
konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan
untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi
suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)

Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan


keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.

3. Keterampilan teknis (technical skill)

Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua


keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

4. Keterampilan manajemen waktu

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk


menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan

57
contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,
Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama
50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap
jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat
bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun,
waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya
berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

5. Keterampilan membuat keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara


terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang
paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top
manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama,
seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif
yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi
setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling
baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia
pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Kesimpulan

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,


pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Fungsi kepemimpinan merupakan kunci yang paling utama dalam kegiatan


manajemen, maka dari itu peran seorang manajer sangatlah penting. Untuk

58
membuat orang lain mengerjakan sesuatu mencapai suatu tujuan organisasi tentu
bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan seni dan skill dari seorang manajer
yang handal. Manajer handal yang baik adalah manajer yang mampu membentuk
orang lain sebagai pengganti dirinya. Keberadaan manajer yang handal
merupakan aset terbesar sebuah organisasi atau perusahaan yang sangat bernilai.

Ada banyak teori mengenai manajemen yang efektif dan efisien, bahkan antara
teori yang satu dan lainnya dapat saling bertolak belakang. Dalam
pengaplikasiannya manajemen yang efektif dan efisien dapat dilakukan oleh
seorang manajer dengan berbagai teori yang berbeda seusia dengan situasi dan
kondisi. Definisi dari manajemen itu sendiri, belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal.

Referensi

Barrett, Richard (2003). Vocational Business: Training, Developing and


Motivating People Business & Economics halaman 51.

Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.

Lee Katz, Robert (1974). Skills of an Effective Administrator. Harvard


Business Press.

Oxford English Dictionary

Sunaryo, Widodo. Pengantar Pemahaman Tentang Manajemen. Slide


Presentasi Program Pascasarjana Universitas Pakuan.

Wikipedia.org. Manajemen. [Online] Diakses 14 September 2014.

59

Anda mungkin juga menyukai