Salah satu bidang studi ilmu ekonomi yang mempelajari atau menganalisa
proses/masalah-masalah pembangunan ekonomi adalah ekonomi pembangunan.
Dan pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dalam
rangka mencapai kemakmuran, yang ditunjukkan peningkatan pendapatan
perkapita dalam jangka panjang.
Pada dasarnya dalam pembangunan ekonomi memiliki dua sifat yaitu yang
pertama bersifat deskriptif analitis dan kedua bersifat pilihan kebijakan.
Berdasarkan kedua sifat tersebut, maka Arsyad (1999) mendefiniskan Ekonomi
Pembangunan sebagai “suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisa masalah-
masalah yang dihadapi oleh negara sedang berkembang dan mencari cara-cara
untuk mengatasi masalah-masalah itu agar negara-negara tersebut dapat
membangun ekonominya lebih cepat lagi.” Sedangkan definisi pembangunan
ekonomi yang paling banyak diterima adalah pendapat Meier (Kuncoro,
1997;17) yaitu: “Suatu proses di mana pendapatan perkapita suatu negara
meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah
penduduk yang hidup di bawah ‘garis kemiskinan absolut’ tidak meningkat dan
distribusi pendapatan tidak semakin timpang”.
Kuncoro (2000) pada dasarnya ada dua macam indikator, yaitu indikator
ekonomi yang meliputi Gross National Product (GNP) perkapita dengan laju
pertumbuhan ekonomi, Gross Domestic Product (GDP) perkapita dengan
Purchasing Power Parity (PPP) dan indikator nonekonomi yang terdiri atas
Human Development Index (HDI) dan Physical Quality Life Index (PQLI).
Indikator Ekonomi