Anda di halaman 1dari 4

MERESUME BUKU EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama : Virahayu Arzakia (F1032161064)

Judul Buku : Ekonomi Pembangunan

Penulis : Drs. Subandi, M.M

Penerbit : Alfabeta, Bandung

Tahun Terbit : 2014 (cetakan ketiga)

BAB 1 : PENTINGNYA MEMPELAJARI EKONOMI PEMBANGUNAN

Pembangunan ekonomi telah banyak dilaksanakan oleh negara-negara


dunia ketiga (baru berkembang), termasuk Indonesia. Pada umumnya
pembangunan ekonomi dipusatkan pada usaha-usaha untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Kebijaksanaan tersebut ditempuh dengan alasan bahwa;
pertama, keterbelakangan di bidang ekonomi memang paling dirasakan, dan
kedua, pembangunan di bidang ekonomi diyakini dapat mendorong perubahan-
perubahan dan pembaharuan dalam bidang-bidang kehidupan lainnya di
masyarakat sehingga diharapkan mampu mendukung/mempercepat pencapaian
tujuan pembangunan nasional.

BAB 2 : PENGERTIAN, MAKNA DAN HAKIKAT PEMBANGUNAN

Salah satu bidang studi ilmu ekonomi yang mempelajari atau menganalisa
proses/masalah-masalah pembangunan ekonomi adalah ekonomi pembangunan.
Dan pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dalam
rangka mencapai kemakmuran, yang ditunjukkan peningkatan pendapatan
perkapita dalam jangka panjang.

Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai “suatu rangkaian


proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan
kegiatan atau aktivitas ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup/kemakmuran
(income perkapita) dalam jangka panjang”. Kemakmuran itu sendiri ditunjukkan
meningkatnya pendaptan perkapita masyarakat (pendapatan domestic bruto atau
GDP) adanya keseimbangan antara supply dan demand di pasar.

Pada dasarnya dalam pembangunan ekonomi memiliki dua sifat yaitu yang
pertama bersifat deskriptif analitis dan kedua bersifat pilihan kebijakan.
Berdasarkan kedua sifat tersebut, maka Arsyad (1999) mendefiniskan Ekonomi
Pembangunan sebagai “suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisa masalah-
masalah yang dihadapi oleh negara sedang berkembang dan mencari cara-cara
untuk mengatasi masalah-masalah itu agar negara-negara tersebut dapat
membangun ekonominya lebih cepat lagi.” Sedangkan definisi pembangunan
ekonomi yang paling banyak diterima adalah pendapat Meier (Kuncoro,
1997;17) yaitu: “Suatu proses di mana pendapatan perkapita suatu negara
meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah
penduduk yang hidup di bawah ‘garis kemiskinan absolut’ tidak meningkat dan
distribusi pendapatan tidak semakin timpang”.

Proses pembangunan menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yang


diikuti dengan perubahan (growth plus change) dalam: (1) perubahan struktur
ekonomi, dari pertanian ke industri atau jasa; (2) perubahan kelembagaan, baik
lewat regulasi maupun reformasi kelembagaan. Menurut beberapa pakar,
pembangunan ekonomi dan politik, masyarakat bangsa-bangsa dapat
diklasifikasikan secara sosiologis ke dalam tiga kategori, yaitu pertama; adalah
masyarakat yang bersifat peralihan (transisional), dan yang ketiga adalah
masyarakat yang sudah maju (modern). Namun demikian klasifikasi tersebut
memuat berbagai variasi, misalnya ada masyarakat bangsa-bangsa tertentu yang
telah mempunyai sektor kehidupan maju, tetapi di lain pihak ada wilayah-wilayah
kehidupan dalam masyarakat yang masih bersifat tradisional.

Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi pembangunan mempunyai pengertian:

 Suatu proses perubahan yang terjnaadi terus-menerus,


 Usaha untuk menaikkan pendapatan per-kapita,
 Kenaikkan pendapatan perkapita harus terus berlangsung dalam jangka
panjang, dan
 Perbaikan sistem kelembagaan. Sistem kelembagaan ini bisa ditinjau dari
2 aspek yaitu: perbaikan bidang organisasi (institusi) dan perbaikan bidang
regulasi (formal maupun informal).

Sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan GDP/GNP tanpa


memandang apakah kenaikkan itu lebih besar atau kecil dari pertumbuhan
penduduk, atau apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atau tidak. Namun
demikian, pada umumnya para ekonomi memberikan pengertian sama untuk
kedua istilah tersebut, yaitu mengartikan pertumbuhan atau pembangunan
ekonomi sebagai kenaikan GDP/GNP saja.

Dengan demikian suatu perekonomian dapat dikatakan dalam keadaan


berkembang jika pendapatan perkapita menunjukkan kecenderungan jangka
panjang yang naik. Namun demikian, tidaklah berarti pendapatan perkapita akan
mengalami kenaikan terus menerus. Karena adanya resesi dunia, kekacauan
poltik, dan penurunan ekspor, dapat mengakibatkan penurunan tingkat kegiatan
perekonomian. Jika keadaan ini hanya bersifat sementara, dan kegiatan ekonomi
secara rata-rata masih meningkat dari tahun ketahun maka masyarakat dikatakan
mengalami pembangunan ekonomi.

BAB 4 : INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

Kuncoro (2000) pada dasarnya ada dua macam indikator, yaitu indikator
ekonomi yang meliputi Gross National Product (GNP) perkapita dengan laju
pertumbuhan ekonomi, Gross Domestic Product (GDP) perkapita dengan
Purchasing Power Parity (PPP) dan indikator nonekonomi yang terdiri atas
Human Development Index (HDI) dan Physical Quality Life Index (PQLI).
Indikator Ekonomi

a. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)


Produk pembangunan kita, jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, maka
keberhasilan pembangunan dapat diukur dari peningkatan pendapatan nasional
ataupun dari pendapatan nasional perkapita.
Pada dasarnya, penghitungan

Anda mungkin juga menyukai