Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI MEWUJUDKAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN

FILOSOFI PANCASILA DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI

1. Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Ekonomi


Nasional
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) Pasal 33 ayat (1), perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Selanjutnya Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 menyatakan bahwa perekonomian
nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Dengan demikian secara
garis besar perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi kerakyatan.
Dalam Konsepsi Ketahanan Nasional, gatra ekonomi berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat meliputi permintaan, penawaran, produksi, distribusi dan
konsumsi barang/jasa beserta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat
untuk memenuhi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Pembangunan diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan potensi ekonomi di daerah menuju
kemandirian dan daya saing daerah. Kebijakan pembangunan nasional diarahkan untuk
mewujudkan perekonomian yang berdaya saing dan mandiri. Salah satu strategi yang
dilaksanakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah dengan membangun dan
mengembangkan produk lokal.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemampuan rakyat. Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi, maka sistem
perekonomian Indonesia harus mampu mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang
adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia serta menjamin kesinambungan pembangunan
nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD1945.
Pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi. Dengan memberdayakan masyarakat dalam segala bentuk usaha-
usaha ekonomi, akan meningkatkan perekonomian negara yang tidak hanya terpusat pada
daerah-daerah industri dan perkotaan saja, tetapi juga mencakup daerah pedesaan dan daerah
terpenci. Seperti yang dikatakan oleh Kirdar dan Silk dalam tulisan Kartasasmita

[Ketik di sini]
REFERENSI

Kardi, Koesnadi. (2018). Menyusun Strategi: Sebuah Pengantar Proses Keamanan Nasional
dan Permasalahannya. Jakarta: Media Akselerasi.
Rri.co.id, (online), (https://rri.co.id/purwokerto/berita/daerah/702273/apa-itu-proxy-war-
dijelaskan-dengan-bahasa-mudah-oleh-penyuluh-tmmd-tegal, diakses pada 17 Maret
2021).
Tempo.co, (online), (https://nasional.tempo.co/read/442504/29-tokoh-masyarakat-tolak-ruu-
keamanan-nasional, diakses pada 17 Maret 2021).
Thontowi, Jawahir. (2019). “Proxy War, Kejahatan Lintas Negara dan Pengaruhnya terhadap
Ketahanan Nasional Perspektif Hukum International”. Prosiding Senas POLHI ke-2
Tahun 2019, pp. 202-223.
WiRA: Media Informasi Kementerian Pertahanan (2015). Edisi Khusus 2015. Jakarta:
Puskom Publik Kemhan.

HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI BANGSA INDONESIA


DAN SOLUSI PERMASALAHANNYA

1. Masalah Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, apabila
pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi pada
negara tersebut.

Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang seperti Indonesia adalah pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dalam
distribusi pendapatan, dan tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan
ketidakmerataan kesejahteraan masyarakat yang merupakan penghambat proses

[Ketik di sini]
pembangunan ekonomi. Ada beberapa masalah yang menghambat pembangunan ekonomi di
Indonesia sebagai berikut:

a. Kemiskinan

Kemiskinan sering kali menjadi masalah yang tidak pernah terselesaikan dalam setiap
tahapan pembangunan ekonomi negara berkembang. Hal tersebut diakibatkan adanya siklus
yang terjadi secara berulang dan sulit terselesaikan, yang sering diistilahkan dengan lingkaran
kemiskinan, yang merupakan serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara
sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan
akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi.

Mengapa kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam pembangunan ekonomi? Hal ini
dikarenakan pembanguan ekonomi tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat atau mensejahterakan masyarakat. Apabila kemiskinan semakin banyak di
suatu negara, maka tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut tidak terpenuhi atau tidak
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu banyaknya angka kemiskinan
pada suatu negara sangat berpengaruh terhadap jalannya pembangunan ekonomi.

b. Pengangguran

Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan


kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan selalu
naik. Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi karena pengangguran berdampak
negatif terhadap kegiatan perekonomian. Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak
dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena
pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat
akan lebih rendah dari pada pendapan potensial (pendapatang yang seharusnya). Oleh karena
itu kemakmuran yang dicapai masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran akan
menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang


sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan

[Ketik di sini]
demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian
industri baru. Dengan demikian, tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi
pun tidak akan terpacu.

c. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan

Kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah ketidakmerataan distribusi


pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat
kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi
pendapatan. Ketimpangan distribusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin
semakin curam yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk
memicu terjadinya berbagai tindak kriminal.

d. Tingginya angka pertumbuhan penduduk dan distribusi yang tidak merata

Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang biasanya dua sampai empat kali
lebih tinggi dari tingkat pertambahan penduduk di negara maju. Tidak mengherankan jika 75
persen warga negara dunia hidup di negara berkembang.

Selain pertambahan penduduk yang tinggi, masalah kependudukan yang lain adalah
distribusi penduduk yang tidak merata. Di negara berkembang dengan jumlah penduduk yang
besar cenderung tidak diimbangi dengan adanya pemerataan dalam penyebaran jumlah
penduduk. Jumlah penduduk hanya terfokus pada wilayah tertentu, sementara wilayah
lainnya justru kekurangan penduduk. Penyebaran penduduk yang tidak merata ini jelas
menghambat proses pembangunan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut
adalah terjadinya pembagian pendapatan yang tidak merata atau timpang.

2. Strategi Pembangunan Ekonomi

Adapun strategi pembangunan ekonomi yang dapat dilakukan di Indonesia dalam


menghadapi masalah/hambatan dalam pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Strategi pertumbuhan

Strategi pembangunan ekonomi negara terpusat pada pembentukan modal, serta


menanamkan secara seimbang, terarah dan memusat. Selanjutnya bahwa pertumbuhan
ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah atau
melalui tindakan koreksi Pemerintah mendistribusikan hasil pembangunan. Kritik paling

[Ketik di sini]
keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan
yang semakin tajam.

b. Strategi pembangunan dengan pemerataan

Konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui


teknik social engineering, yaitu penyusunan perencanaan induk dan paket program terpadu.
Jika pembangunan ekonomi ingin terlaksana, diperlukan sarana untuk menunjang kegiatan
ekonomi, terutama penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan dan jalan raya.

c. Membuat dan melaksanakan perencanaan pembangunan

Dalam melaksanakan strategi pembangunan, tentu sebelumnya kita harus


mempersiapkan perencanaan terlebih dahulu. Begitu juga membuat strategi dan kebijakan
pembangunan ekonomi. Rumusan perencanaan harus dibuat matang dan pelaksanaan harus
sistematis dan terkendali dari pemerintah tentunya dengan dukungan seluruh rakyat.

d. Mengembangkan kegiatan ekonomi

Sektor pertanian sebenarnya menjanjikan jika dikelola dengan baik. Misalnya para petani
menggunakan bibit unggul dan kemudian menggunakan mesin berteknologi canggih. Namun,
hal ini memerlukan modal yang tidak sedikit. Pemerintah harus ikut mendukung untuk
kegiatan modernisasi ini, mulai dari sosialisasi hingga pemberian subsidi bagi para petani
tersebut.

e. Menyediakan infrastruktur yang menunjang

Jika pembangunan ekonomi ingin terlaksana, diperlukan sarana dan prasarana yang baik
untuk menunjang semua kegiatan, terutama bagi penyediaan fasilitas publik mulai dari
sekolah, rumah sakit, jalan raya, jaringan komunikasi, aliran listrik, dan transportasi umum.
Coba kalau fasilitas tersebut tidak ada, pasti kegiatan ekonomi juga akan terhambat. Maka
dari itu, pada saat ini pemerintah mulai memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang
memiliki dampak berlipat bagi perekonomian. Contohnya dengan pembangunan jalan trans
Papua sepanjang 4.600 km.

f. Meningkatkna tabungan dan investasi

Tabungan dan investasi merupakan modal yang sangat penting dalam pembangunan.
Dengan perbaikan kualitas pendidikan, masyarakat akan berupaya untuk meningkatkan
produktivitas dan pendapatannya sehingga dapat meningkatkan tabungan dan investasi.

[Ketik di sini]
g. Meningkatkan kualitas pendidikan

Pendidikan merupakan unsur penting pembentuk kepribadian bangsa dan kualitas


masyarakatnya. Di berbagai negara, pendidikan selalu diutamakan dalam setiap pembahasan
strategi yang dibuat pemerintah untuk memajukan pembangunan ekonominya. Kebijakan
pendidikan di Indonesia wajib belajar sembilan tahun kemudian ditingkatkan menjadi wajib
belajar 12 tahun. Setelan menempuh pendidikan wajib belajar 12 tahun, pemerintah juga
sering kali membuka kesempatan bagi siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa ke
perguruan tinggi. Bahkan, program ini diikuti oleh banyak pihak swasta dalam upaya
membangun kualitas bangsa.

REFERENSI

Kompasiana.com, (online),
(https://www.kompasiana.com/noviernila02/5af5557216835f3d06 1a2023/masalah-dan-
strategi-pembangunan-ekonomi-serta-kebijakannya, diakses pada 17 Maret 2021).
Kompas.com, (online), (https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/171821969/
masalah-pembangunan-ekonomi-di-negara-berkembang, diakses pada 17 Maret 2021).
Ruangguru.com, (online), (https://www.ruangguru.com/blog/ekonomi-kelas-11-permasalahan
-dan-kebijakan-strategi-pembangunan-ekonomi, diakses pada 17 Maret 2021).

[Ketik di sini]

Anda mungkin juga menyukai