Anda di halaman 1dari 3

Nama : Silvia Puti Bungsu

NPM : 170110190022
Kelas/ Semester : B/ VI
Tugas Mata Kuliah : Administrasi Pembangunan
Dosen Pengampu : Dr. Drs. H. Entang Adhymuhtar, M.S.
Dr. H. Didin Muhafidin, S.IP., M. Si.
Darto, S.IP., M.Si.,
Tomi Setiawan, S.IP., M.Si.

Review Perkembangan Tata Kelola : Konsep, Institusi, dan Proses

A. Pendekatan Untuk Pembangunan


Paradigma pembangunan lebih berfokus pada modernisasi, politik, dan ekonomi
yang dikendalikan dan ditentukan oleh negara-negara barat dan komunitas
pembangunan internasional dan didorong oleh latar belakang ekonomi. Teori-teori
ekonomi pembangunan umumnya menggarisbawahi pentingnya instrumen dan tolok
ukur untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Fokusnya selalu pada masalah
struktural/ kelembagaan dan kebijakan yang menargetkan sektor moneter dan fiskal.
Asumsi dasarnya adalah bahwa rakyat jelata secara tidak langsung akan
diuntungkan dari keuntungan pertumbuhan ekonomi dan masalah akan terselesaikan
dengan sendirinya. Menurut Myrdal (1974 : 729), pembangunan adalah gerakan
keatas dari seluruh sistem sosial, termasuk didalamnya komponen non-ekonomi
yang secara langsung relevan dengan masyarakat.

B. Perkembangan Manusia
Ketidaksetaraan pembangunan antara negara-negara bagian Utara dan Selatan
akhirnya membuat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) turun tangan untuk
menindaklanjuti hal tersebut.PBB mulai membuat langkah dalam titik fokus pada
pembangunan manusia dimana terjadi reposisi yang meningkatkan kemampuan
mereka dalam hal kebebasan dan hak. Pembangunan harus lebih memperhatikan
peningkatan kehidupan yang kita jalani dan kebebasan yang kita nikmati.
Pembangunan manusia memerlukan dua dimensi yang saling melengkapi, yaitu
terkait dengan proses memperluas kebebasan dan hak oranglain dan bagaimana
cara untuk mencapai kesejahteraan. Maka dari itu, Pembangunan manusia
mempunyai 3 target/ tujuan utama, yaitu kesehatan, pengetahuan (melalui
pendidikan), dan pendidikan yang layak (melalui sumberdaya dan layanan).

C. Strategi Donor untuk Pembangunan


Guna meningkatkan pembangunan internasional, maka ada beberapa lembaga yang
memberikan kontribusinya, seperti yang dilakukan oleh Bank Dunia (WB). Mereka
mengusulkan paradigma pembangunan komprehensif atau CDF guna memerangi
kemiskinan dan melaksanakan program pembangunan sosial. Selain itu, WB juga
mendorong DC (negara berkembang) untuk mempersiapkan strategi jangka panjang
menuju pembangunan sosial ekonomi dengan menggunakan CDF sebagai
patokannya. Selain WB, beberapa lembaga lain seperti ADB, AfDB, dan IDB juga
memberikan konstribusinya dalam rangka strategi pengurangan kemiskinan dengan
menekankan pro-poor (pertumbuhan ekonomi berkelanjutan), pembangunan sosial,
dan tata pemerintahan yang baik. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang dipercepat
dan berkelanjutan dapat terjadi melalui pengembangan sektor swasta sebagai
kekuatan pelengkap bagi publik. IDB, seperti rekan-rekannya di Asia dan Afrika,
memprioritaskan peluang memperoleh pendapatan bagi masyarakat miskin sebagai
kunci pembangunan total. Oleh karena itu, penekanannya adalah pada pertanian
dan usaha mikro serta pembangunan infrastruktur dan manufaktur berbasis ekspor
dengan menggunakan teknologi padat karya. Selain itu, untuk meningkatkan modal
manusia, penekanan ditempatkan pada peningkatan standar pendidikan dan
kesehatan, memperluas jaringan investasi sosial dan keamanan sosial, dan
mengarusutamakan perempuan dan kelompok masyarakat adat ke dalam proses
pembangunan. Pada dasarnya, tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan
pembangunan telah menjadi tanggung jawab negara tetapi tidak dapat mencapainya
sendiri atau dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat
sipil, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga pembangunan internasional
menjadi vital.

D. Pemerintahan Demokratis
Tata pemerintahan yang baik didefinisikan sebagai pelaksanaan kekuasaan politik
untuk mengelola urusan negara. Pemerintahan yang demokratis dan manajemen
pembangunan yang efektif akan mempermudah dalam pencapaian tujuan kemajuan
sosial dan kemajuan ekonomi internasiomal yang dinamis dan kompleks serta pola
perubahan dalam negeri. Pemerintahan yang demokratis tercipta ketika unsur-unsur
pemerintahan digabungkan dengan benar dengan unsur demokrasi yang diperluas
dengan nilai-nilai hak asasi manusia, dan hubungan timbal balik negara dan
masyarakat yang produktif dalam membangun modal sosial.

E. Tata Kelola Pembangunan


Pada tahun 1960an, dikenal suatu istilah yaitu Administrasi Pembangunan yang
berfokus pada siklus kebijakan dan cara terbaik untuk mewujudkan target kebijakan
pembangunan, dan instrumen utama yang digunakan adalah mekanisme
perencanaan yang terorganisir dan perangkat pembangunan institusi. Namun seiring
berjalannya waktu, administrasi pembangunan ini tidak dapat lagi digunakan atau
diandalkan sebagai mekanisme untuk mengarahkan pembangunan dalam
lingkungan yang demokratisasi dan mengglobal di mana sebagian besar DC saat ini
ditempatkan dan memerlukan suatu penyempurnaan atau perluasan dengan norma-
norma pemerintahan demokratis. Maka dari itu, muncullah istilah baru yang
menggantikan administrasi pembangunan, yaitu Pemerintahan Pembangunan.
Tata kelola pembangunan yang baik adalah tentang menyelaraskan dan
mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, kemajuan manusia, dan pembangunan
berkelanjutan. Berdasarkan norma demokrasi, nilai-nilai pemerintahan, dan standar
kelestarian lingkungan yang menandakan proses gabungan yang mensintesis tujuan
sosial, politik, dan ekonomi suatu bangsa dengan menjalin sinergi yang produktif
antara negara, masyarakat sipil, dan rakyat, serta rezim pembangunan global. Tata
kelola pembangunan adalah proses dinamis yang mencakup hubungan vertikal dan
horizontal dalam organisasi publik dan pertukaran dengan entitas nonnegara.
Efektivitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan merupakan produk sinergi
antara sejumlah lembaga dan aktor (baik negara maupun non-negara) dan
koordinasi kegiatan terpisah yang menambah keberhasilan program.

F. Institusi Pemerintahan Pembangunan


Negara pembangunan dapat mendekati fungsi pembangunan dengan berbagai cara
dan memanfaatkan berbagai institusi untuk meningkatkan kapasitas dan
kredibilitasnya dalam pembangunan. Negara pembangunan yang demokratis
membutuhkan institusi politik yang kuat dan stabil untuk mencapai tujuan
pembangunan. Lembaga-lembaga ini perlu bekerja secara harmonis sebagai
perusahaan yang koheren dalam kerangka konstitusional yang mendukung
supremasi hukum, pelestarian hak-hak dasar dan kebebasan sipil, dan menegakkan
kewajiban moral negara. Beroperasi di lingkungan budaya, sosial, dan politik yang
unik.
G. Modal Bangunan
Dalih pembangunan ekonomi membutuhkan suatu modal, baik itu modal alam
maupun modal non-alam (sosial). Pertumbuhan ekonomi bertumpu pada tingkat
pembentukan modal. Pembangunan infrastruktur sangat penting dalam memfasilitasi
komunikasi, dalam menyediakan tempat tinggal dan perumahan bagi orang-orang,
dalam menciptakan peluang pendidikan dan perawatan kesehatan, dalam
menerapkan teknologi baru, dan dalam menjalankan bisnis pemerintah.

H. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pendekatan pembangunan yang
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. pembangunan berkelanjutan
membutuhkan penataan ulang sistem nilai berhadapan lingkungan dan penciptaan
atau desain ulang institusi baru untuk 6 oleh Taylor & Francis Group, LLC
keberlanjutan. Penting bagi negara untuk memastikan penggunaan sumber daya
alam yang langka secara adil untuk menopang pertumbuhan dan pembangunan.

I. Kesimpulan
Administrasi pembangunan dan governansi (tata kelola) pembangunan merupakan
dua istilah yang digunakan oleh negara didunia untuk mengurus pemerintahannya
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam perkembangannya,
administrasi pembangunan diubah atau diganti menjadi governansi pembangunan.
Pergantian ini dikarenakan administrasi pembangunan tidak lagi dapat diandalkan
untuk mengarahkan pembangunan dalam lingkungan yang demokratisasi dan
mengglobal, maka dari itu membutuhkan suatu penyempurnaan dan perluasan serta
perpaduan lengkap disertai dengan norma-norma pemerintahan yang demokratis.
Karena seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa administrasi pembangunan
merupakan proses teknokratis yang terperangkap dalam struktur dan peraturan
birokrasi dan sebagian besar tidak mencerminkan realitas sosial dan politik.
Sedangkan tujuan tata kelola pembangunan adalah untuk menyelaraskan dan
mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, kemajuan manusia, dan pembangunan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai