Anda di halaman 1dari 7

Nama : Diana Ayu Pamungkas

NIM : 18416241028
Kelas : Pendidikan IPS A 2018

RESUME KONSEP PEMBANGUNAN

Pembangunan biasanya didefenisikan sebagai “rangkaian usaha mewujudkan


pertumbuhan dan pembangunan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara
bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa / nation-building. Dari defenisi
diatas akan mucul tujuh ide pokok:

1. Pembangunan merupakan suatu proses, pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dan


terdiri dari tahap-tahap yang bersifat tanpa akhir.
2. Pembangunan merupakan upaya yang secara sadar ditetapkan sebagai sesuatu untuk
dilaksanakan
3. Pembangunan dilakukan secara terencana, baik jangka waktu pendek, jangka sedang, dan
jangka panjang, yang dimana dilakukan untuk jangka waktu tertentu.
4. Rencana pembangunan mengandung makna pertumbuhan dan pembangunan
5. Pembangunan mengarah modernitas yang diartikan sebagai cara hidup yang baru dan
lebih baik dari sebelumnya.
6. Modernitas yang ingin dicapai bersifat multidimensional.
7. Pembangunan ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa sehingga semakin kukuh
fondasinya dan menjadi negara yang sejajar dengan bangsa lain.

(Sondang P. Siagian: 2001)

Dari berbagai pernyataan dari pembangunan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pembangunan merupakan suatu upaya yang melibatkan masyarakat untuk melakukan proses
perubahan dan sebuah transformasi yang dilakukan dalam rangka menunjang kesejahteraan
masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun sosial yang bertujuan untuk mengurangi
kemiskinan tanpa merusak lingkungan atau kehidupan sosial dan memiliki kehidupan yang
layak.

A. TAHAPAN PEMBANGUNAN

Menurut Rostow trasnformasi dari negara yang terbelakang menjadi negara maju dapat
dijelaskan melalui suatu urutan tingkatan atau tahap pembagunan yang dilalui oleh semua
negara. Rostow mengemukakan lima tahap yang dilalui oleh suatu negara dalam proses
pembangunannya; yaitu;

1. Masyarakat teradisional adalah masyarakat yang belum mengetahui teknologi modern,


tetapi masih mengandalkan tenaga fisik. Sektor utamanya masih berbasis pertanian,
perikanan, kehutanan dan perternakan.
2. Persiapan menuju tingkat landas merupakan masyarakat yang mulai banyak
menggunakan ilmu dan teknologi modren untuk menuju negara industri.
3. Tinggal landas merupakan pertumbuhan ekonomi meningkat dengan prioritas
pembangunan disektor industry
4. Masyarakat dewasa merupakan masyarakat menggunakan teknologi modern untuk
melakukan semua aktivitas ekonominya.
5. Masa tingginya komsumsi masyarakat merupakan masyarakat memiliki tingkat
komsumsi yang tinggi untuk produksi barang dan jasa.

B. KONSEP PEMBANGUNAN
Menurut Korten (Tatok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, 2013:51-52)
menyatakan konsep pembangunan berpusat pada rakyat memandang inisiatif kreatif dari
rakyat sebagai sumber daya pembangunan yang utama dan memandang kesejahteraan
material dan spritual mereka sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh proses pembangunan.

Selanjutnya Korten mengemukakan tiga tema penting yang dianggap menentukan bagi
konsep perencanaan yang berpusat pada rakyat, yaitu:
1. Penekanan akan dukungan dan pembangunan usaha-usaha swadaya kaum miskin
guna menangani kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri.
2. Kesadaran bahwa walaupun sektor modren merupakan sumber utama bagi
pertumbuhan ekonomi yang konvensional, tetapi sektor tradisional menjadi sumber
utama bagi kehidupan sebagai besar rumah tangga miskin.
3. Kebutuhan akan kelembagaan yang baru dalam usaha membangun kemampuan para
penerima bantuan yang miskin demi pengelolaan yang produktif dan swadaya
berdasarkan sumber-sumber daya lokal.

Menurut Nasikun (Tatok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, 2013: 80)


paradigma pembangunan yang baru berprinsip bahwa pembangunan harus pertama-tama dan
pertama dilakukan atas inisiatif dan dorongan kepentingankepentingan masyarakat,
masyarakat harus diberi kesempatan untuk terlibat didalam keseluruhan proses perencanaan
dan pelaksanaan pembangunannya, termaksut pemilikan serta penguasaan aset infrastruktur.
Dengan semua itu jaminan bahwa distribusi keuntungan dan mamfaat yang lebih adil bagi
masyarakat dari operasinya akan dapat diletakkan dengan lebih kokoh.

Aspek penting dalam suatu program pembangunan pemberdayaan masyarakat


adalah program yang disusun sendiri oleh masyarakat, mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat, mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya, dibangun dari sumber daya lokal, memperhatikan dampak lingkungan, tidak
menciptakan ketergantungan serta berkelanjutan. Komitmen pemerintah pusat maupun
daerah dalam bentuk dukungan dana dan sumberdaya pendukung lainnya dalam proses
fasilitasi untuk pemberdayaan masyarakat bagaimanapun tetap penting. Pembangunan
masyarakat, menurut Dirjen Bangdes pada hakikatnya merupakan proses dinamis yang
berkelanjutan dari masyarakat untuk mewujudkan keinginan dan harapan hidup yang lebih
sejahtera dengan setrategi menghindari kemungkinan tersudutnya msyarakat desa sebagai
penangung akses dari pembangunan regional/daerah.

Program pembangunan masyarakat ini tidak berpusat pada birokrasi melainkan


berpusat pada masyarakat atau komunitas sendiri. Pemberian kekuasaan pada inisiatif lokal
dan partisipasi masyarakat menjadi kata kunci dalam pembangunan masyarakat.
Pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara
terencana dan sadar yang ditumpuh oleh suatu negara bangsa menuju modrenitas dalam
rangka pembinaan bangsa.

Apabila diamati secara cermat, maka muncul dipermukaan pembangunan paling


sedikit 7 ide pokok.

1. Pembangunan merupakan suatu proses. Berarti pembangunan merupakan rangkaian


kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahap yang
disatu pihak bersifat independen akan tetapi dipihak lain merupakan “bagian” dari
suatu yang bersifat tanpa akhir (never ending). Banyak cara yang dibutuhkan dalam
pentahapan tersebut, seperti jangka waktu, biaya, atau hasil tertentu yang
diharapakan akan diperoleh.
2. Pembagunan merupakan upaya yang secara sadar ditetapkan sebagai suatu hal yang
akan dilaksanakan.
3. Pembangunan dilaksanakan secara terencana, baik dalam arti jangka panjang, jangka
sedang maupun jamgka pendek, merencanakan berarti mengambil keputusan
sekarang tentang hal-hal yang akan dilakukan pada jangka waktu tertentu dimasa
mendatang.
4. Rencana pembangunan mengadung makna pertumbuhan dan perubahan,
pertumbuhan dimaksud sebagai peningkatan kemampuan suatu bangsa harus
bersikap antisipatif dalam menghadapi tuntutan situasi yang berbeda dari satu jangka
waktu ke jangka waktu yang lain.
5. Pembangunan mengarah kepada modrenitas. Modrenitas disini diartikan antara lain
sebagai cara hidup yang baru yang lebih baik dari yang sebelumnya, cara pikir yang
rasional, dan sistem budaya yang kuat tetapi fleksibel.
6. Modrenitas yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan pembangunan per defenisi
bersifat multidimensional. Artinya , modrenitas tersebut mencakup seluruh segi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
7. Semua hal yang telah disinggung diatas ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa
sehingga negara bangsa yang bersangkutan semangkin kokoh fondasinya dan
semangkin mantap keberadaannya sehingga menjadi negara bangsa yang sejajar
dengan bangsa-bangsa lain didunia kerena mampu menciptakan situasi yang
membuatnya berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan negara lainnya.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBANGUNAN
Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang dilakukan secara berkelanjutan.
Artinya melanjutkan apa yang telah dibangun, membangun yang belum dibangun dan
menambah bagian-bagian baru sesuai kebutuhan nyata masyarakat. Prinsip pembangunan
seperti ini yang perlu dilaksanakan dalam sebuah kepemimpinan di daerah. Tujuan utama
pembangunan bukan lagi menciptakan tingkat pertumbuhan GNP yang setingi-tingginya,
melainkan penghapusan dan pengurangan kemiskinan, penanggulangan ketimpangan
pendapatan dan penyediaan lapangan kerja dalam konteks perekonomian yang terus
berkembang. Tiga tujuan inti pembangunan adalah :
1. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang
kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan
perlindungan keamanan,
2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi
juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan pendidikan, serta
peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan,
3. Perluasan rentang pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu dan bangsa, yakni
membebaskan mereka dari ketergantungan

(Todaro:2005)

Terdapat kaitan antara tujuan pembangunan ekonomi dan tujuan pembangunan


nasional dengan dimensi jangka waktu pendek dan panjang yaitu:

1. Tujuan pembangunan ekonomi jangka pendek yang berhubungan dengan tujuan


pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan,
kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan
yang kuat untuk pembangunan berikutnya.

2. Tujuan pembangunan ekonomi jangka panjang adalah mewujudkan suatu masyarakat


adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu berkedaulatan
rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis
dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. Pada
tahap awal pembangunan dititikberatkan pada bidang ekonomi dengan harapan akan
berpengaruh pada bidang lain.

D. TEORI – TEORI PEMBANGUNAN

Teori pembangunan diproduksi oleh para teoritis yang mempunyai beragam sudut
pandang dan mereperentasikan banyak kepentingan. Teori pembangunan yang dominan
merepresentasikan kepentingan yang dominan dalam sebauh kelompok masyarakat. Richer
Peet and Elaine Hartwick (2009) membagi dua bagian besar teori pembangunan yang
pertama Teori pembangunan yang dikelompokanya sebagai Teori pembangunan
Konvensional, teori ini diposiskan sebagai sebuah teori yang menerima keberadaan struktur
kapitalisme sebagai jenis terbaik masyarakat. Teori ini menekankan pada pembangunan
sebagai pertumbuhan ekonomi. Sedangakan problem yag muncul sebagai akibat untuk
mencapai tujuan tersebut,seperti ketidakadilan sosial;kerusakan lingkungan hidup,
dipandang hanya dampak dari upaya untuk mencapai tujuan itu. Teori –teori yang berada
dalam garis Teori pembangunan konvensional adalah teori ekonomi klasik, Teori Ekonomi
neo klasik, Teori keynesian, Teori modernisasi dan teori Neo-liberalisme dan termasuk juga
Sustainable Development.

Meskipun berada dalam satu garis teori yang dapat digolongkan konvensional teori-
teori ini tetap melakukan kritik sekaligus saling melengkapi satu dengan yang lainya Teori
konvensional hadir sebagai hasil zaman pencerahan yang telah melahirkan cara berpikir
rasional dan empiris yang berkontribusi besar bagi munculnya peradaban moderen. Cara
berpikir baru ini berpengaruh besar terhadap kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah berdampak pada terjadinya perubahan tatanan kelas-kelas sosial dalam
masyarakat barat yang sebelumnya didominasi oleh kelas-kelas bangsawan dan gereja
menjadi didominasi oleh kelas-kelas pemilik modal. Dalam melakukan peranya sebagai
pemain baru dalam proses perubahan sosial kaum pemilik modal ini membutuhkan teori-
teori yang melegitimasi peran penting mereka dalam kehidupan sosial dan ekonomi pada
abad baru ini.Dalam hal teori konvensional awal, yaitu teori ekonomi klasik yang
megenalkan konsep akumulasi kapital dan pasar bebas mempunyai peran penting dalam
proses awal perubahan ini. Dengan demikian kemunculan teori-teori konvensional tidak
dapat dilepaskan dari kepentingan kelas kapitalis.

Kedua, Teori Unconventional. Teori ini merupakn antitesis dari teori


pembangunan konvensional yang telah menndominasi peradaban moderen saat ini.
Berkebalikan dengan teori konvensional,teori-teori yang berada pada garis pemikiran
unconventional tidak menerima sistem kapitalisme sebagai sistem masyarakat terbaik,
bahkan ada juga yang menolak ie-ide pencerahan yang telah membentuk peradaban
moderen. Meskipun sama-sama tidak menerima kapitalisme sebagai sebuah tatanan
masyarakat yang ideal, teori-teori yang berada pada garis pikir unconventional tidak
seragam. Teori-teori ini mempunyai perbedaan mendasar dalam memandang sistem ideal
masyarakat. Perbedaannya adalah antara teori –teori yang dipengaruhi cara berpikir marxis
dan teori yang tidak berada pada garis pemikiran marxis. Teori yang berada pada garis pikir
marxis adalah teori yang mengkritik langsung dominasi kapitalisme dalam peradaban
manusia, yang dianggap sebagai sebuah sistem ekonomi yang ekploitatif terhadap kelas
yang tidak bermodal, namun teori ini masih berada dalam satu cara berpikir dengan teori
konvensional, yaitu masih berada dalam cara berpikir moderen. Teori ini hadir ketika
dominasi kapitalisme telah memunculkan dampak buruk bagi masyarakat Eropa pada saat
itu, yaitu kesenjangan sosial yang muncul akibat ekploitasi terhadap kaum buruh.

Dalam hal pendekatan analisis teori ini menggunakan analisi struktural dalam
menganalis hubungan-hubungan sosial yang ada didalam masyarakat. Dalam analisis ini
perbedaan penguasaan terhadap faktor produksi menjadi variabel utama yang harus
diperhatikan Teori Pembangunan yang berada pada garis pikir marxis adalah teori
ketergantungan. Sedangkan teori kedua adalah yang tidak dipengaruhi oleh cara berpikir
marxis. Teori ini menempatkan diri pada posisi teori yang melakukan kritik terhadap
peradaban moderen yang dibangun dari cari berpikir rasional dan empiris pada abad
pencerahan. Menurut teori ini peradaban moderen saat ini tidaklah membawa kehidupan
masyarakat yang lebih baik. Peradaban moderen dianggap telah menciptakan penunggalan
kebenaran yang telah menindas kebenaran lain yang berbeda dengan cara berpikir moderen
Menurut penganut teori ini doimanasi kebenaran yang ciptakan dalam peradaban moderen
dianggap telah berdampak pada dehumanisasi.

Teori Pembangunan yang berada pada posisi ini adalah teori Postruktural dan
poskolonialisme. Selain diisi perbedaan garis teori antara conventional dan unconventional
dinamika teori pembangunan juga diisi dengan persoalan bagaimana memposisikan
perempuan dalam proses pembangunan. Teori-teori ini disebut dengan Teori pembangunan
Feminsme. Teori yang berusaha memahami cara agar perempuan hidup lebih baik ini,
mempunyai kebergaman persepktif yang juga dipengaruhi cara berpikir conventional dan
unconventional. Teori konventional seperti Women In development (WID) menekan peran
permpuan untuk mendukung sistem kapitalisme yang telah mapan. Sedang teoriteori lainya
seperti Women And Development ( WAD) dan Gender And Development (GAD)
menekankan pada pembelaan terhadap posisi perempuan yang dianggap dirugikan oleh
eksisnya sistem kapitalisme. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa kemuculan teori
pembangunan tidak dapat dilepaskan dari kepentingan dan konteks sosial yang berpengaruh
besar pada zaman tersebut.

Teori conventional lahir sebagai kritik terhadap zaman feodal yang didominasi oleh
kaum bangsawan, sekaligus sebagai upaya untuk memperkuat posisi kaum kapitalis.
Sedangkan teori unconventional muncul dilatarbelakangi oleh dua kritik. Kritik pertama
adalah krtik langsung terhadap dominasi sitem Kapitalisme,sedang kritik terhadap domiasi
cara berpikir Ilmiah yang diciptakan dalam peradaban moderen. Selain itu dinamaika teori
pembanguan juga dipengaruhi oleh perdebatan mengenai posisi perempuan dalam upaya
mencapai kehidupan yang lebih baik untuk kaumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011. Konsep Pembangunan, Universitas Sumatra Utara [online],

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54855/Chapter%20II.pdf?seque
nce=4&isAllowed=y, diakses pada tanggal 28 Februari 2019).

E Susilawati.2014. Konsep Pembangunan [online]. (http://repository.uin-


suska.ac.id/4115/3/BAB%20II.pdf. diakses pada tanggal 28 Februari 2019).

Sunyoto Usman.2012.Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.Yogyakarta:


PUSTAKA PELAJAR.

Tjokrowinoto, Moeljarto. 1996. Pembangunan, Dilema, dan Tantangan. Jakarta: Pustaka


Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai