Anda di halaman 1dari 13

PEMBANGUNAN SOSIOLOGI

A. PENDAHULUAN

Ilmu sosial adalah ilmu yang berkonsentrasi pada masyarakat secara umum
dan hubungan antara manusia dan masyarakat. Ilmu pengetahuan manusia mengambil
peran penting dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial, seperti
kemiskinan, perjuangan rasial, kebrutalan terhadap anak-anak, kemajuan atau
pembangunan, dll. Dalam situasi ini, ilmu pengetahuan manusia tidak terlalu
menekankan pada pengaturan atau jalan keluar dari masalah-masalah ini.

Salah satu kualitas negara-negara berkembang adalah bahwa pada dasarnya


semua negara tersebut menunjukkan tingkat kekayaan yang jauh lebih tinggi
dibandingkan negara-negara maju atau negara-negara modern. Kependudukan bukan
sekedar persoalan angka, namun juga mencakup permasalahan pembangunan dan
permasalahan bantuan pemerintah secara keseluruhan. Pertumbuhan penduduk yang
sangat pesat menyebabkan berbagai permasalahan sulit bagi bantuan pemerintah di
seluruh dunia. Apabila upaya-upaya pembangunan yang dilakukan saat ini benar-
benar efektif dalam memperbaiki pola hidup masyarakat, yang mencakup peningkatan
tingkat gaji, kesejahteraan, pendidikan dan bantuan pemerintah, serta meningkatkan
kepercayaan diri dan kesempatan mengambil keputusan.

Cepatnya perkembangan kependudukan antar individu saat ini cukup banyak


dipengaruhi oleh perubahan cepat yang melandasi pola kependudukan total. Angka
kelahiran di negara-negara yang sudah maju secara praktis kini dipandang rendah,
namun angka kelahiran di sebagian besar negara-negara berkembang masih dianggap
sangat tinggi, terutama di berbagai negara yang baru-baru ini menerapkan upaya
kontrasepsi. Dari satu sisi, ada masyarakat yang merasa bahwa perkembangan
kependudukan sangat membantu jalannya peristiwa atau kemajuan negara. Namun,
sekali lagi, peningkatan populasi justru menjadi beban yang akan menghambat upaya
perbaikan suatu negara, jika siklus menuju kemajuan itu sendiri tidak dapat berjalan.
Sebenarnya permasalahan yang mempengaruhi besaran bantuan sosial pemerintah
adalah permasalahan kependudukan, namun permasalahan akan selalu muncul jika
permasalahan kependudukan ini tidak dapat diselesaikan. Permasalahan kebutuhan,
bantuan pemerintah, sifat SDM, dll. merupakan hal yang intrinsik dalam jaringan di
seluruh dunia.

“Pembangunan adalah sebuah proses yang historikal. Sebuah proses yang


bergulir dari waktu ke waktu, tidak pernah berhenti, dan perubahan itu sendiri tidak
pernah berganti. Perubahan kearah kebaikan memerlukan pengarahan segala budidaya
manusia untuk mewujudkan segala apa yang di cita-citakan. Dengan sendirinya,
pembangunan merupakan proses penalaran dalam rangka menciptakan kebudayaan
dan peradaban manusia”.

“Penggunaan paradigma pertumbuhan dan kesejahteraan dalam pembangunan


menimbulkan dampak yang cukup memprihatinkan, yaitu menghasilkan distori atau
krisis lingkungan dengan menipisnya daya dukung alami, meningkatnya
ketergantungan rakyat yang luar biasa dengan proyek pembangunan atau kepada
birokrasi dan menjadi kendala pada pembangunan berkelanjutan (sustained
development). Selain itu, partisipasi yang tumbuh lebih merupakan mobilisasi
partisipasi dalam implementasi, bukan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Berbagai kelemahan tersebut memunculkan paradigma people contered development.
Adapun logika yang mendominasi paradigma ini adalah keseimbangan ekologi
manusia, dengan di dukung sumber pembangunan utama adalah informasi dan
prakarsa yang kreatif, yang tidak akan pernah habisdengan tujuan utama
perkembangan manusia dengan aktualisasi yang optimal dan potensi manusia”.

Pembenahan kelompok masyarakat kota dilakukan melalui dua jalur, yaitu


jalur atas (pergantian peristiwa fokal dan provinsi) dan jalur bawah (perbaikan
mandiri daerah). Penyelenggaraan pembangunan di hilir dilaksanakan oleh seluruh
komponen masyarakat seperti perintis daerah, perintis ketat, perkumpulan daerah,
pemerintah kota dan yayasan sosial dan ketat. Kedua jalur kemajuan tersebut
memerlukan investasi dan dukungan dari komponen masyarakat. Pada hakikatnya
pembangunan-pembangunan yang terjadi di Indonesia merupakan dampak dari
kemajuan perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakatnya sendiri.
Kekhawatiran utama pemerintah dalam perbaikan publik memerlukan pergantian
daerah, dengan penekanan pada kemajuan untuk mendorong negara terbuka, karena
sebagian penduduk masih berada dalam kemiskinan, bahkan dalam garis kemiskinan.
B. PEMBAHASAN

PEMBANGUNAN SOSIOLOGI

Pembangunan kelompok masyarakat kota dilakukan melalui dua jalur, yaitu


jalur atas (pergantian peristiwa fokal dan teritorial) dan jalur bawah (perbaikan
mandiri wilayah setempat). Penyelenggaraan pembangunan di hilir dilaksanakan oleh
seluruh komponen masyarakat seperti perintis daerah, perintis tegas, perkumpulan
daerah, pemerintah kota, dan organisasi kemasyarakatan. Kedua jalur kemajuan
tersebut memerlukan investasi dan dukungan dari komponen masyarakat.
“Pembangunan merupakan proses perubahan disegala bidang kehidupan yang
dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan nasional
di Indonesia, misalnya merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan
berdasarkan rencana tertentu, dengan sengaja dan memang dikehendaki, baik oleh
pemerintah yang menjadi pelopor pembangunan maupun masyarakat”.

Selain itu semua, suatu lingkungan dan kesempatan sangat mempengaruhi


kemajuan tingkat kesejahteraan penduduk. Kebanyakan itu semua masih dijumpai
dalam negara-negara yang sedang berkembang. Kelaparan, keputusasaan dan
kematian membuat semakin sempit gerak bagi penduduk yang berada di bawah garis
kemakmuran.

Sebagaimana ditunjukkan dalam perspektif Jamaludin (2016; 10), sebagian


besar individu meyakini bahwa pembangunan arti pentingnya adalah kata yang
digunakan untuk menggambarkan siklus dan upaya untuk menggarap kehidupan
finansial, politik, sosial. yayasan daerah, dll. Dengan pengertian ini, “pembangunan”
disamakan dengan kata 'perubahan sosial'. Faktanya, kekhasan pembangunan yang
sedang berlangsung bukan hanya masalah finansial atau pada dasarnya
memperkirakan tingkat pendapatan dan juga tidak terbatas pada masalah menghitung
masalah pekerjaan atau menilai secara kuantitatif tingkat disparitas pendapatan.
Istilah pembangunan ini secara komprehensif dicirikan sebagai upaya
perbaikan yang konsisten dari masyarakat umum atau kerangka sosial menuju
kehidupan yang "unggul" atau "lebih berempati". Dengan cara ini, pada dasarnya,
perbaikan harus mencerminkan perubahan menyeluruh dalam masyarakat umum atau
penyesuaian terhadap kerangka sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan
kebutuhan dan keinginan esensial masyarakat dan kelompok di dalamnya, untuk
bergerak maju menuju hari yang lebih baik secara nyata. secara material maupun
spiritual.

Hingga saat ini, gagasan pembangunan telah berubah menjadi filosofi yang
menggambarkan kegiatan dengan tujuan untuk mencapai perkembangan dan
kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan erat kaitannya
dengan pembangunan. “Pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan
masyarakat untuk mendukung pembangunan, sedangkan masyarakat merupakan
tenaga pembangunan dan dampak pembangunan. Dengan kata lain, masyarakat
adalah subjek sekaligus objek dalam pembangunan”.

Pembangunan sosiologi mempengaruhi aspek-aspek baru dalam gagasan


pembangunan. Webster merujuk pada lima aspek yang dikemukakan dalam
pembangunan sosiologi, termasuk:
1. Kedudukan negara-negara yang kurang mampu (miskin) dalam hubungan sosial
dan ekonomi mereka dengan negara-negara lain
2. Karakter masyarakat umum yang berdampak pada pembangunan
3. Keterhubungan antara siklus ekonomi dan budaya yang berdampak pada
pembangunan
4. Sudut pandang yang dapat diverifikasi dalam kemajuan interaksi atau perubahan
sosial yang terjadi
5. Pemanfaatan berbagai spekulasi perubahan sosial yang berdampak pada strategi
pembangunan masyarakat di negara-negara berkembang.

Sosiologi tentang pembangunan juga berhubungan di mata masyarakat dan


kolaborasi ini mengarah pada partisipasi bersama. Aktivitas gotong royong dalam
berbagai aspek memberikan nilai terhadap kebebasan dan keberlangsungan individu
lyang masih melekat dengan jelas.
Manfaat sosiologi bagi pembangunan yang dikemukakan oleh Sunarso (2023),
yaitu:
1. Perencanaan
Sebelum pembangunan dilakukan, otoritas publik mempertahankan peningkatan
taraf untuk hidup dengan lebih baik, sehingga harus diperbaiki untuk
memperbaiki keadaan. Otoritas publik juga harus memiliki visi yang luas untuk
memajukan masyarakat. Perpaduan aspirasi dan visi masyarakat ini kemudian
diilustrasikan dalam rencana pembangunan publik. Lembaga yang bertanggung
jawab dalam melakukan upaya perbaikan adalah Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas). Di landasan ini, banyak sosiolog
mengumpulkan dan menyumbangkan pemikiran dan informasi humanistik
mereka untuk membuat rencana perbaikan yang besar. Mereka bekerja sama
dengan spesialis dari berbagai bidang sehingga rencana yang dibuat matang. Di
Bappenas, informasi humanistik benar-benar diterapkan dalam siklus perbaikan.
Bappenas membuat rencana kemajuan masyarakat, meliputi rencana masa kini
(satu tahun), jangka menengah (lima tahun), dan jangka panjang (25 tahun).
2. Pelaksanaan
Setelah melakukan penataan atau perencanaan, tahapan berikutnya adalah
eksekusi atau pelaksanaan. Semua yang tertuang dalam pengaturan hendaknya
dilaksanakan sebaik mungkin. Pemerintah berperan sebagai ahli Pembangunan,
namun dukungan dan perhatian daerah masih diperlukan. Faktor-faktor yang
membantu dan menggagalkan pelaksanaan pengaturan harus dipikirkan.
Kontribusi seluruh lapisan masyarakat dalam proses pelaksanaan perbaikan
sangat dinantikan.
3. Evaluasi
Untuk melihat apakah interaksi perbaikan berhasil atau tidak, penilaian selesai.
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan Social Science of Improvement terhadap
hasil perubahan sosial yang terjadi karena kemajuan. Dengan penilaian, sudut
yang hilang, melambat, mundur, dan menurun dapat dikenali tanpa henti.
Kemudian dilakukan upaya perbaikan. Penilaian juga memberikan data tentang
keberhasilan pembangunan.

Ada tiga tanda hasil dari upaya perbaikan daerah, yaitu efisiensi, efektivitas dan
kerjasama daerah. Upaya pembangunan seharusnya berhasil jika efisiensi area lokal
meningkat. Peningkatan ini harus dibarengi dengan efektivitas dalam melaksanakan
pembangunan, dan produktivitas dapat dicapai dengan memperluas inovasi dalam
teknologi dan bekerja pada sifat SDM. Karena kerjasama kelompok masyarakat
menjamin keselarasan pelaksanaan upaya pembangunan.

Pembangunan adalah suatu upaya untuk memajukan atau membenahi dan


meningkatkan manfaat dari sesuatu yang sudah ada. Pembangunan juga mengandung
arti berbagai upaya manusia untuk mengkoordinasikan perubahan sosial dan budaya
sesuai dengan tujuan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yaitu mencapai
kemajuan kemajuan dalam kehidupan persahabatan dan kemasyarakatan berdasarkan
tujuan yang telah ditetapkan. Secara hipotesis, kemajuan dapat dipahami melalui dua
standar, yaitu hipotesis modernisasi dan pemerintah (Jamaludin, 2016).
1. Teori Modernisasi
Teori ini berfokus pada perspektif ekonomi dan sosiologi. Rwalt Rostow dalam
teori ekonomi mengungkapkan bahwa perbaikan lebih ditekankan pada fase-fase
perkembangan keuangan. Berbeda dengan pandangan finansial, dalam pandangan
sosiologi, perbaikan lebih ditekankan pada perubahan signifikan di bidang non-
moneter yang mencakup perubahan-perubahan yang mengandung berbagai
macam kontras. Pembedaan dalam gagasan keyakinan ini adalah pembedaan
sikap atau watak antara negara-negara maju dan negara-negara agraris. Oleh
karena itu, perbaikan dapat dimaknai dengan perubahan pada diri seseorang atau
pola pikir negara tersebut dengan mengikuti ujian dari negara-negara modern.
2. Teori imperialisme
Teori ini dominasi yang didasarkan pada gagasan pemikiran Marxis
memperkirakan bahwa kelimpahan yang terjadi di negara-negara Barat adalah
akibat dari perampokan. Neo-marxis menerima bahwa isu-isu yang ditimbulkan
oleh negara-negara non-industri adalah kemelaratan dan keterbelakangan yang
terkait erat dengan unsur-unsur otentik, khususnya transaksi ganda, pemerasan
dan imperialisme. Hal ini merupakan sebuah kenyataan dalam sejarah karena
kemelaratan di negara-negara berkembang disebabkan oleh faktor-faktor primer.
Pada akhirnya, keterbelakangan, keterbelakangan dan kebutuhan sengaja
diciptakan oleh rancangan politik pada masa ekspansionisme Barat. Dilihat dari
definisi ini, jelas pembangunan adalah perubahan, perubahan dari yang lebih
buruk menjadi lebih baik atau upaya untuk memperbaiki kehidupan individu.
Pembangunan ini sering dikaitkan dengan kemajuan materi sehingga
pembangunan diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh masyarakat umum di
bidang moneter(ekonomi) (Arif Budiman, 2000: 1).
Proses pembangunan terutama bertujuan untuk meningkatkan tarap hidup
masyarakat baik secara spiritual maupun material. Peningkatan taraf hidup
masyarakat mencakup suatu perangkat cita – cita meliputi sebagai berikut :

Siklus pembangunan pada hakikatnya bertujuan untuk memperbaiki tatanan


kehidupan masyarakat setempat baik secara mendalam maupun secara material.
Mengerjakan gaya hidup individu mencakup sejumlah standar termasuk yang berikut
ini:

a. Kemajuan harus bersifat rasionalistik, yang berarti bahwa arah yang diambil
harus didasarkan pada pemikiran yang seimbang.
b. Adanya rencana perbaikan dan proses pembangunan.
c. Peningkatan efisiensi.
d. Harapan yang diperluas untuk kenyamanan sehari-hari.
e. pembangunan organisasi kemasyarakatan dan cara pandangnya di mata
masyarakat dan lain-lain.

Tahap – Tahap Pembangunan Lingkungan

Apabila kemajuan dihubungkan dengan tahapan-tahapannya maka disebut


tahapan persiapan, pelaksanaan atau pelaksanaan dan penilaian. Pada tahap penataan,
penting untuk membedakan berbagai kebutuhan daerah, fokus pertimbangan, definisi
sosial, fokus kekuatan dan saluran korespondensi.

 Pada tahap pelaksanaan atau eksekusi, menampilkan kekuatan sosial dalam


masyarakat merupakan hal yang mendasar. Selain itu, persepsi juga harus dibuat
terhadap perubahan sosial yang terjadi.
 Pada tahap penilaian, pemeriksaan dampak pembangunan sosial. Tampaknya sulit
untuk membayangkan pembangunan dengan asumsi tidak ada penilaian atas apa yang
telah dicapai, mengingat fakta bahwa menyelesaikan pembangunan tidaklah cukup
dengan asumsi bahwa hal itu bergantung pada tujuan yang bermaksud baik dan
semangat saja. Upaya yang lebih besar diharapkan dapat mengenali apa yang kurang,
apa yang terhambat, apa yang mengalami kemunduran, dan apa yang mengalami
penurunan. Hal-hal ini harus diubah, ditambah dan ditingkatkan secara profesional.

Dengan cara ini, dalam banyak kasus dikatakan bahwa melakukan pembangunan
dapat digunakan sebagai pilihan lain atau teknik agregat. Pembangunan melalui
pengorganisasian atau pembentukan infrastruktur atau dengan penetapan tempat-
tempat pengembangan, namun tidak dapat dilupakan bahwa penataan kepribadian
individu sangatlah penting, terutama melalui pendidikan.

Dampak Pembangunan

Perbaikan sesungguhnya merupakan suatu proses kemajuan yang diatur dan


diinginkan, pada hakikatnya perbaikan secara keseluruhan adalah keinginan daerah
setempat yang dipahami dan pilihan-pilihan yang diambil oleh para pemimpinnya.
Yang kemudian diurutkan menjadi suatu susunan yang kemudian dilaksanakan.
Perbaikan mungkin hanya mencakup satu persoalan sehari-hari saja, kecuali juga
dilakukan sekaligus dalam persoalan sehari-hari yang berkaitan dengan tujuan yang
telah ditetapkan dan diinginkan, tidak terbayangkan kemajuan akan berdampak pada
kerangka sosial, misalnya budaya sosial dan lain-lain. Efek-efek ini akan muncul jika
terjadi efek samping. Penilaian dampak pada dasarnya dapat dilihat dari peristiwa-
peristiwa yang meliputi ikhtisar peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Mengatasi dampak perbaikan sangatlah penting mengingat para perintis


pembangunan dan individu yang menciptakan memerlukan dampak positif dari
perkembangan ini. Pembangunan kawasan setempat merupakan restorasi yang
memerlukan sosialisasi, khususnya penyebaran komponen perbaikan hingga individu
di kawasan setempat memilih untuk mendukungnya.

“Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang


merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik
beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai
keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan
pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat”.

Titik fokus dari penelitian ini adalah pembangunan di bidang modern. Dimana
pembangunan pada bidang ini merupakan pembangunan yang mempunyai banyak
dampak positif dan negatif.

1. Positif
 Peningkatan populasi membayar bantuan pemerintah yang meningkat
secara signifikan
 Industri menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat.
 Industri memperluas pemanfaatan komponen yang tidak dimurnikan
 Organisasi modern dapat memperluas peluang bisnis bagi masyarakat.
 Mengurangi kebebasan atau ketergantungan negara di luar negeri.
 Dapat mengajak masyarakat umum untuk menambah informasi mengenai
bisnis
2. Negatif
 Sampah akan menyebabkan pencemaran air, tanah dan udara
 Asap fasilitas industri menyebabkan pencemaran udara.
 Karena kontaminasi, banyak makhluk mati, manusia dapat mengalami efek
buruk penyakit, kehilangan keindahan alami, dll.

Ruang Lingkup Pembangunan

1. Pembangunan di Bidang Ekonomi


Pembangunan keuangan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ekonomi.
Kemampuan pembangunan perekonomian untuk memberdayakan pembangunan
keuangan dalam eksistensi negara dan negara. Selain itu, pembangunan keuangan
membantu cara yang paling umum dalam melakukan perbaikan di bidang
perekonomian. Pembangunan keuangan adalah upaya sadar untuk meningkatkan
gaji penuh dan gaji per kapita dengan mempertimbangkan perkembangan
populasi dan disertai dengan perubahan penting dalam desain moneter suatu
negara atau negara bagian. Saat ini, pembangunan moneter adalah cara paling
umum untuk memperluas batas penciptaan yang dikenal sebagai peningkatan gaji
publik. Suatu negara dikatakan mengalami pembangunan dalam bidang
perekonomian jika terjadi peningkatan gaji individu.

2. Pembangunan di Bidang Politik


Pengaturan dalam pelaksanaan pembangunan di bidang politik dilakukan oleh
para evaluator yang bermaksud untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu
gerakan di bidang kemajuan sehingga kekhasan yang tercermin dalam eksistensi
individu-individu dalam suatu bangsa atau negara memerlukan terbentuknya dua
macam tindakan. memaksa . Pertama, kekuasaan yang dimiliki oleh anggota
parlemen adalah menentukan strategi dalam melaksanakan berbagai jenis
perbaikan yang tidak ditentukan oleh kemauan atau kekuasaan politik. Kedua,
kekuasaan yang mengatur pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh peraturan
daerah bagi masyarakat umum untuk memenuhi bantuan pemerintah daerah
setempat, agar kehidupan individu lebih cerdas, namun sebenarnya lebih terletak
pada pemuasan kecenderungan atau permintaan kebutuhan atau keinginan mereka
sendiri.
“Pembangunan di bidang politik senantiasa berkembang sejalan dengan
perkembangan ideologi pembangunan, bahkan lebih Sosiologi Pembangunan
diperkuat yang tujuan dan sasarannya bahwa semua manfaat dari hasil
pembangunan pada akhirnya akan diperluas pada semua sektor dalam kehidupan
masyarakat. Hal inilah yang kita pahami sebagai argumentasi kesejahteraan atau
manfaat diteteskan ke bawah (trickle down effect) sehingga melahirkan ungkapan
bahwa perusahaan besar memiliki kewajiban mengasuh perusahaan kecil, orang
kaya mengasuh orang miskin, dan sebagainya”.
3. Pembangunan di Bidang Sosial
Tujuan mendasar dari kemajuan pembangunan di bidang sosial adalah untuk
mengurangi kesengsaraan manusia, baik yang diakibatkan oleh peristiwa-
peristiwa bencana, seperti banjir, longsor, dan lain-lain, maupun yang diakibatkan
oleh ulah manusia dengan pertimbangan dan kegiatan melalui program-program
yang dapat memberikan keuntungan untuk lebih mengembangkan bantuan
pemerintah. . masyarakat agar dapat mengambil bagian dalam pembangunan.
pembangunan sosial adalah salah satu jenis pendekatan perbaikan masyarakat
yang mengharapkan untuk bekerja pada kualitas dan bantuan pemerintah terhadap
keberadaan manusia dalam pandangan rasa keadilan, harmoni dan pengakuan atas
kemajuan, khususnya pengumpulan kebutuhan manusia yang dihubungkan
dengan kebutuhan aktual, kebutuhan yang mendalam. dan kebutuhan sosial.
Relevannya, Peningkatan Humanisme dalam pembangunan sosial lebih mengarah
pada standar hak-hak sipil dan sosialisasi hasil perbaikan yang setara
dibandingkan dengan pembangunan finansial yang cepat, yang dinikmati hanya
dengan pertemuan kecil. Beberapa inisiatif yang didukung oleh wajib pajak telah
menjadi titik fokus program perbaikan sosial, termasuk pendidikan,
kesejahteraan, bisnis, penginapan dan keringanan kemiskinan, dengan
menargetkan pengembangan lebih lanjut bantuan pemerintah daerah, terutama
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, misalnya kebutuhan
pangan, pakaian, dan tempat tinggal.
4. Pembangunan di Bidang Pendidikan
Kemajuan dalam bidang Pendidikan dan pengetahuan diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas dan pengetahuan manusia. Oleh karena itu, siapa pun
yang berperan sebagai koordinator pelaksanaan perbaikan di bidang pendidikan
hendaknya mempunyai semangat kerja keras yang ceria dan jiwa bakti
administrasi kepada negara dan negara. Karena para koordinator kemajuan
pendidikan membutuhkan orang-orang yang mengatakan kebenaran dan terpuji.
Peningkatan pendidikan adalah kewajiban otoritas publik, wilayah rahasia dan
masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah merupakan suatu pekerjaan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,
khususnya di era kemajuan masyarakat yang akan datang, untuk lebih
mengembangkan kapasitas di bidang ilmu pengetahuan dan inovasi sehingga
dapat terwujud kebudayaan Indonesia yang berkualitas. dibuat. siap bersaing
secara setara dengan negara-negara lain.
5. Pembangunan di Bidang Keagamaan
Pembangunan di bidang keagamaan adalah “proses yang dilakukan terus-menerus
dan dilandasi pemikiran rasional dan keyakinan secara transendental, untuk
menghindari pengingkaran terhadap kebenaran keagamaan, terutama bagi pemula
terhadap pendalam ajaran agamanya masing-masing. Usaha ini dilakukan secara
sadar agar tidak terjadi pengingkaran kebenaran keagamaan yang mereka anut.
Pengembangan kesadaran keagamaan tidak mungkin dilakukan secara revolusi,
tetapi harus bersifat evolusi sehingga menciptakan premis-premis yang kuat
dalam kehidupan manusia terhadap agama yang diyakininya selangkah demi
selangkah hingga sampai pada pembentukan keyakinan hakiki, artinya memiliki
keteguhan yang Sosiologi Pembangunan tidak mudah digoyahkan oleh situasi
atau kondisi apa pun”.

6. Pembangunan di Bidang Lingkungan


Peningkatan kesehatan bumi merupakan pembangunan yang dilakukan secara
konsisten dan ekonomis dengan meningkatkan keunggulan sumber daya alam
dari satu sisi dan SDM dari sisi lain. Implementasi kemajuan ekologi dapat
dilakukan dengan mengatur kegiatan manusia dengan kemampuan sumber daya
alam yang tersedia tanpa menyebabkan kerusakan pada keadaan umum iklim,
baik secara geologis maupun demografis. Kunci mendasar keberhasilan kemajuan
alam adalah Pemeriksaan Dampak Ekologis (AMDAL), yang alasan sahnya
diarahkan pada Peraturan Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Alam.
C. PENUTUP
“Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang
merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik
beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai
keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan
pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat”.
Pembangunan adalah suatu upaya untuk memajukan atau membenahi dan
meningkatkan manfaat dari sesuatu yang sudah ada. Pembangunan juga mengandung
arti berbagai upaya manusia untuk mengkoordinasikan perubahan sosial dan budaya
sesuai dengan tujuan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yaitu mencapai
kemajuan kemajuan dalam kehidupan persahabatan dan kemasyarakatan berdasarkan
tujuan yang telah ditetapkan. Proses pembangunan terutama bertujuan untuk
meningkatkan tarap hidup masyarakat baik secara spiritual maupun material.

DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin, A. N. (2016). Sosiologi pembangunan. CV Pustaka Setia, Bandung


Nasdian, F. T. (Ed.). (2015). Sosiologi umum. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Pinasti, I., & Pierewan, A. (2011). Sosiologi Pembangunan. Yogyakarta: UNY.

Sunarso, B. (2023). Sosiologi Pembangunan Desa. Uwais Inspirasi Indonesia.

Setiawan, R., & Kuntari, S. (2018). Implementasi Bahan Ajar Berbasis Web pada Mata
kuliah Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Jurusan Pendidikan
Sosiologi Untirta. Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika, 4(2), 1-12.

Anda mungkin juga menyukai