SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
NI NYOMAN P.C BINARAESA, S.TP, M.M
SOSIOLOGI DAN PEMBANGUNAN
• ilmu atau pengetahuan sosiologi sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data
sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencarian, penerapan, dan penilaian proses pembangunan.
• Pada tahap perencanaan, hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Adapun pada
tahap penerapan, ilmu sosiologi dapat digunakan sebagai identi kasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam
masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut, kita dapat mengetahui unsurunsur yang dapat melancarkan
pembangunan dan yang menghambar pembangunan. 2
SOSIOLOGI DAN PEMBANGUNAN
• Pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan, sedangkan
masyarakat merupakan tenaga pembangunan dan dampak pembangunan.
• pembangunan pada hakikatnya merupakan usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat ke tingkat yang lebih baik,
lebih sejahtera, lebih tenteram, serta lebih menjamin kelangsungan hidup di hari depan.
• sosiologi pembangunan membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan.
Webster menyebutkan lima dimensi yang perlu diungkap dalam sosiologi pembangunan, antara lain:
(1) posisi negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan negaranegara lain;
(2) ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang memengaruhi pembangunan;
(3) hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang memengaruhi pembangunan;
(4) aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan sosial yang terjadi;
(5) penerapan berbagai teori perubahan sosial yang memengaruhi kebijakan pembangunan nasional pada
negara-negara berkembang.
• Secara sosiologis, fokus utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah usaha untuk mencapai perbaikan
ekonomi, yang tidak hanya terbatas pada golongan elite, tetapi juga secara menyeluruh dan merata sampai pada
lapisan terbawah
3
MANFAAT SOSIOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN
a. Tahap Perencanaan
Rencana pembangunan nasinal berdasarkan hasil dari aspirasi masyarakat kepada pemerintah yang menghendaki
peningkatan taraf hidup menjadi lebih baik dan juga dari visi pemerintah yang jauh ke depan untuk memajukan
masyarakat.
Rencana pembangunan secara nasional, meliputi rencana jangka pendek (satu tahun), jangka menengah (lima tahun),
dan jangka panjang (25 tahun).
• Secara teoretis, pembangunan dapat dijelaskan dalam dua paradigma, yaitu teori modernisasi dan imperialisme.
A. Teori Modernisasi
Teori ini mengutamakan aspek ekonomi dan sosiologi. Rwalt Rostow dalam teori ekonominya menyatakan pembangunan
lebih ditekankan pada tahapan pertumbuhan ekonomi (the stages of economic growth). Dalam pandangan sosiologi,
pembangunan lebih ditekankan pada perubahan besar pada sektor nonekonomi seperti watak atau karakter antara bangsa
di negara maju dan negara sedang berkembang.
B. Teori Imperialisme
Pembangunan merupakan perubahan, perubahan dari yang kurang baik menjadi lebih baik atau usaha untuk memajukan
kehidupan masyarakat. Kemajuan ini sering dikaitkan dengan kemajuan material sehingga pembangunan sering diartikan
sebagai kemajuan yang dicapai oleh suatu masyarakat di bidang ekonomi
9
RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN
B. Pembangunan di Bidang Politik
Pembangunan pada bidang politik seharusnya diarahkan pada sasaran berikut.
• Mendorong kesadaran para elite politik agar sejalan dengan anjuran konstitusi dengan mendorong kesadaran pejabat
politik, pejabat publik, ataupun para elite politik untuk sesuai aturan dan mengutamakan kepentingan masyrakat bukan
kelompok tertentu
• Pembangunan politik diharapkan dapat melahirkan para elite politik yang memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk
melakukan negosiasi dan berkolaborasi
• Menciptakan pengetahuan masyarakat agar mampu menetapkan pilihan yang tepat untuk pejabat politik yang
menetapkan kebijakan dan memperjuangkan kesejahteraan masyrakat
• Mengarahkan masyarakat untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang demokrasi
Pembangunan di Bidang Politik dengan menciptakan pemahaman dan pengertian pada masyarakat terhadap pentingnya
keberadaan politik dalam negara serta kebijakan negara pada masa mendatang yang bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan masyarakat.
10
RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN
11
RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN
12
RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN
15
PARADIGMA, ARAH DAN TUJUAN PEMBANGUNAN
• Berdasarkan pengalaman bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan sampai akhir
pembangunan jangka panjang (PJP) I, jelas bahwa pelaksanaan pembangunan cenderung
bersifat normatif dan seragam serta kurang mengungkapkan variasi lokal yang
memanifestasikan orisinalitas dan kepentingan atau kehidupan penduduk setempat.
Kecenderungan ini mengalihkan perhatian dari masalah-masalah real masyarakat, seperti
kemiskinan, ketimpangan, produktivitas yang rendah, terbatasnya kesempatan kerja, dan
sebagainya.
• Pembangunan terpadu berupaya memadukan berbagai sektor pembangunan yang perlu
dikembangkan, dengan melihat berbagai dimensi, baik kekuatan maupun kelemahannya,
seperti budaya, sosial, politik, kelembagaan, potensi, kemampuan, dan lainnya, dengan
menumbuhkan kekuatan rakyat melalui partisipasi lokal dalam membicarakan, merumuskan,
dan merencanakan yang bersumber dari bawah. Dengan kata lain, rakyat menentukan halhal
yang diinginkan atau dibutuhkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh lokal.
16
PARADIGMA PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT DALAM
PEMBANGUNAN
• Ada tiga komponen dasar atau nilai inti yang harus dijadikan sebagai basis
konseptual dan pedoman praktis untuk memahami makna pembangunan yang
paling hakiki, yaitu kecukupan (sustenance), jati diri (self-esteem), serta kebebasan
(freedom).
• Ketiga hal tersebut merupakan nilai pokok atau tujuan inti yang harus dicapai dan
diperoleh oleh setiap masyarakat melalui pembangunan. Ketiga komponen tersebut
berkaitan secara langsung dengan kebutuhan manusia yang paling mendasar, yang
terwujud dalam berbagai macam manifestasi di seluruh masyarakat dan budaya
sepanjang zaman
18
TIGA KOMPONEN DALAM PEMBANGUNAN
• Pertama, kecukupan, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kecukupan ini
tidak hanya menyangkut makanan, tetapi semua hal yang merupakan kebutuhan dasar
manusia secara fisik, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, dan keamanan. Apabila
• salah satu dari kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, muncullah keterbelakangan absolut.
Fungsi semua kegiatan pembangunan pada hakikatnya adalah menyediakan sebanyak
mungkin perangkat dan bekal untuk menghindari kesengsaraan dan ketidakberdayaan
yang diakibatkan oleh kekurangan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan keamanan.
19
TIGA KOMPONEN DALAM PEMBANGUNAN
Pertama...
• Atas dasar itulah dinyatakan bahwa keberhasilan pembangunan merupakan
prasyarat bagi membaiknya kualitas kehidupan. Tanpa kemajuan ekonomi secara
berkesinambungan, realisasi potensi manusia, baik individu maupun keseluruhan
masyarakat tidak mungkin berlangsung.
• Dengan demikian, kenaikan pendapatan per kapita, penambahan lapangan kerja,
pengentasan kemiskinan, serta pemerataan pendapatan merupakan hal-hal yang
harus ada (necessary condition) bagi pembangunan, tetapi tidak akan memadai
tanpa adanya faktor-faktor inti/positif lainnya (not suf cient condition).
20
TIGA KOMPONEN DALAM PEMBANGUNAN
• Kedua, jati diri dan harga diri sebagai manusia. Kehidupan yang serba lebih baik, yaitu
adanya dorongan dari dalam diri untuk maju, menghargai diri sendiri, merasa diri pantas
(able) dan layak untuk melakukan sesuatu, terangkum dalam jati diri (self-esteem).
• Ketiga, kebebasan dari perbudakan/penindasan. Tata nilai ketiga sebagai nilai-nilai hakiki
pembangunan adalah konsep “Kebebasan atau Kemerdekaan. Kebebasan ini diartikan
secara luas sebagai kemampuan untuk berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh
pengejaran aspek-aspek materiel dalam kehidupan serta bebas dari perasaan perbudakan
sosial sebagai manusia terhadap alam.
• Kebebasan dari kebodohan dan ketergantungan terhadap pihak asing. Kebebasan
merangkum pilihan-pilihan yang luas bagi masyarakat dan anggotanya secara bersama-
sama untuk memperkecil paksaan / tekanan dari luar, dalam usaha untuk mencapai tujuan
sosial yang dinamakan dengan “pembangunan”.
21
TIGA KOMPONEN DALAM PEMBANGUNAN
• Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembangunan, baik secara fisik maupun
non fisik yang dimiliki oleh masyarakat melalui beberapa gabungan proses sosial, ekonomi, dan
institusional, mencakup usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Apa pun komponen-
komponen khusus untuk mencapai kehidupan yang lebih baik ini, pembangunan dalam semua
masyarakat harus mempunyai tiga sasaran, yaitu:
• (1) meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian/pemerataan bahan-bahan pokok yang
dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti makanan, perumahan, kesehatan dan perlindungan;
• (2) mengangkat taraf hidup, termasuk menambah dan mempertinggi penghasilan, penyediaan lapangan
kerja yang memadai, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya
dan manusiawi, dan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materiel, melainkan juga untuk mengangkat
kesadaran akan harga diri, baik secara individu maupun nasional;
• (3) memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat dengan cara
membebaskan mereka dari sikap-sikap budak dan ketergantungan, tidak hanya dalam hubungannya dengan
orang lain dan negara lain, tetapi juga dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan manusia.
22
MENGUKUR PEMBANGUNAN
• 1. Kekayaan Rata-Rata
• Suatu masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan apabila pertumbuhan
ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi.
• yang diukur adalah produktivitas masyarakat atau produktivitas negara tersebut setiap
tahunnya. Produktivitas ini diukur oleh Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP), dan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
• Karena PNB atau PDB yang digunakan untuk mengukur hasil keseluruhan dari sebuah
negara, (dalam arti jumlah penduduknya) berlainan, untuk memperbandingkan PNB dari
satu negara dengan negara lainnya, dipakai ukuran PNB/kapita atau PDB/kapita untuk
mengetahui produksi rata-rata setiap orang dari suatu negara. Dengan demikian,
pembangunan dalam hal ini diartikan sebagai jumlah kekayaan keseluruhan sebuah bangsa
atau negara.
23
MENGUKUR PEMBANGUNAN
• 2. Pemerataan
• Aspek pemerataan dalam ukuran pembangunan, bukan lagi hanya PNB/ kapita,
melainkan diukur dengan melihat persentase dari PNB diraih oleh 40% penduduk
termiskin, persentase 40% penduduk golongan menengah, dan persentase 20%
penduduk terkaya. Apabila terjad ketimpangan yang luar biasa, misalnya 20% terkaya
meraih lebih dari 50% PNB, sedangkan sisanya dibagi pada 80% penduduknya,
ketimpangan antara orang-orang kaya dan miskin dianggap besar.
24
MENGUKUR PEMBANGUNAN
• Pemerataan.....
• Pembangunan sebuah bangsa diukur dengan PNB/kapita dan tingkat ketimpangan
pembagian pendapatannya, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih majemuk.
Tidak hanya kekayaan atau produktivitas bangsa tersebut yang dilihat, tetapi juga
pemerataan kekayaan. Tidak semua negara yang berhasil meningkatkan
PNB/kapitanya, berhasil juga dalam memeratakan hasil-hasil pembangunannya
• Bangsa atau negara yang berhasil melakukan pembangunan adalah bangsa yang di
samping tinggi produktivitasnya, penduduknya juga makmur dan sejahtera secara
relatif merata
25
TERIMA KASIH
ninyomanbinar1995@gmail.com