Anda di halaman 1dari 63

Kuliah 1

pendahuluan
Prinsip Prinsip Dasar Serta
Pemahaman Pembangunan
Ekonomi

Ekonomi indonesia
Mempelajari dan memahami aktivitas masyrakat di
dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup akan barangbarang ekonomi
Dalam UPAYA tsb digunakan:
Sumberdaya, norma/nilai, akal pikiran
Yang akan membentuk perilaku ekonomi
Untuk memecahkan masalah2 ekonomi
Hasilnya berupa kinerja ekonomi
Dan dalam analisisnya menggunakan alat berfikir
konsep

Pembangunan sebagai alat dan konsep


berfikir untuk memecahkan masalah
ekonomi
Pandangan pertama, pembangunan ekonomi sbg
proses peningkatan pendapatan nasional/pendapatan
perkapita selama periode tt.
Kata kuncinya pembentukan modal dng mengundang
modal asing dan industrialisiasi (Harrod Domar, Arthur
Lewis, Hirschman, Risenstein Rodan, dll)
Disebut pula eurucentrism, naiknya bourjouisme,
kepitalisme yang terkenal dng model modernisme

PRINSIP DAN KONSEP DASAR


EKONOMI PEMBANGUNAN
PADA DASARNYA TIDAK LEPAS DARI KAIDAH-KAIDAH
EKONOMI BAIK SECARA MIKRO MAUPUN MIKRO.
SUATU CABANG ILMU EKONOMI YANG BERTUJUAN UNTUK
MENGANALISIS MASALAH-MASALAH EKONOMI YANG
DIHADAPI OLEH NEGARA-NEGARA SEDANG BERKEMBANG
DAN CARA-CARA UNTUK MENGATASI MASALAH-MASALAH
ITU SUPAYA NEGARA-NEGARA TERSEBUGTDAPAT
MEMBANGUN EKONOMINYA LEBIH CEPAT (SUKIRNO,
1985:4)
MULAI BERKEMBANG PSAT DALAM PERMULAAN TAHUN
1960-AN, YAITU SETELAH DITOPANG EVOLUSI EKONOMI
DUNIA DALAM PERTENGAHAN TAHUN 1970-AN YANG
SERING DIKENAL DENGAN DEKADE PEMBANGUNAN, DI
MANA KEBUTUHAN SUMBER DAYA DAN BAHAN BAKU YANG
LANGKA SEMAKIN DIRASAKAN .

RUANG LINGKUP ILMU


EKONOMI PEMBANGUNAN

Usaha-usaha pembangunan yang sedang giat


dilaksanakan oleh negara-negara sedang berkembang
(developing contries) di dunia pada umumnya berorientasi
kepada bagaimana memperbaiki atau mengangkat tingkat
hidup (level of living) masyarakat di negara-negara
tersebut agar mereka bisa hidup seperti masyarakat di
negara-negara maju (develope countries).
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu jawaban
yang seakan-akan menjadi semacam kunci keberhasilan
bagi suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup ( levels
of living) warga negaranya.
Pembahasan ekonomi pembangunan pada dasarnya tiak
lepas dari kaidah-kaidah ekonomi baik secara mikro
maupun makro. Pembahasan ilmu ekonomi (economics)
selalu berkaitan terutama dengan efisien dan alokasi
sumber-sumber produktif yang langka (scarcity), dan
dengan pertumbuhan yang optimal dari sumber-sumber itu
untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang
lebih besar. Sedangkan ekonomi pembangunan mempunyai
ruang lingkup (scope) yang lebih luas dan kompleks.

KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
Di samping berkaitan dengan alokasi sumbersumber produktif yang langka dengan efisien
dan sekaligus dengan pertumbuhannya,
ekonomi pembangunan banyak bersangkut paut
dengan formulasi kebijaksanaan pemerintah
baik ekonomi maupun non-ekonomi yang
diantaranya dengan melibatkan variabelvariabel ekonomi makro secara langsung
seperti income, investasi, kesempatan kerja
( employment ), dan gabungan faktor-faktor nonekonomi yang sama-sama relevan seperti
alokasi sumber daya alam yang efisien,
perbaikan institusional, usaha-usaha perbaikan
diri, nilai-nilai, sikap-sikap ekonomi dan politik
baik dilakukan oleh pemerintah maupun swasta
untuk mempercepat dan memperbesar skala
tingkat hiup.

ARTI EKONOMI PEMBANGUNAN

Ekonomi Pembangunan ( Development Economics ) dapat


diartikan sebagai Suatu cabang ilmu ekonomi yang

bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah


ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkembang dan cara-cara untuk mengatasi
masalah-masalah itu supaya negara-negara
tersebut dapat membangun ekonominya lebih
cepat (Sukirno, 1985 : 4).

Tujuan analisnya adalah untuk menelaah faktor-faktor


yang menimbulkan ketiadaan pembangunan atau
pembangunan yang lambat di negara-negara yang sedang
berkembang dan selanjutnya mengemukakan beberapa
pendekatan dan cara-cara serta berbagai pilihan
kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara yang
sedang berkembang sehingga dapat mempercepat
jalannya pembangunan

Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses


yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Dari definisi
ini mengandung tiga unsur. (1) pembangunan ekonomi
sebagai suatu proses berarti perubahan yang terusmenerus yang didalamnya telah mengandung unsur
kekuatan sendiri untuk investasi baru; (2) usaha
meningkatkan pendapatan per kapita; (3) Kenaikan
pendapatan per kapita harus berlangsung dalam jangka
panjang.

Perkembangan ekonomi selalu dipandang sebagai


kenaikan dalam pendapatan per kapita, karena kenaikan
pendapatan per kapita merupakan suatu pencerminan dari
timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi
masarakat. Suatu alternatif umum, indeks ekonomi
pembangunan telah dipakai tingkat pertambahan GNP per
kapita sebagai bahan pertimbangan suatu negara untuk
mengukur out-put yang lebih besar.

KELEMAHAN UKURAN
PENDAPATAN PERKAPITA
Ukuran pembangunan dengan
pendapatan per kapita memiliki banyak
kelemahan-kelemahan diantaranya;
(1) Tingkat kesejahteraan seseorang
sulit diukur dan subjektif sifatnya;
(2) Dalam perhitungannya kurang
memperhatikan aspek distribusi
pendapatan; (3) Pendapatan per
kapita tidak dapat memberikan
gambaran mengenai masalah
pengangguran.

: Economics development should


there part be received as a
multidimensional process involving
the reorganization and reorientation of
entire economic and social system, it
typically involves radical changes
institutional social and administrative
srtucture as well as in popular
attitudes and sometimes even
customs and beliefe. Finally, development

is usually in national contex, its wdiespread


realisation may fundamental modification of
the international economic and social system.
(Todaro 1917:87).

SIFAT DINAMIS DARI EKONOMI


PEMBANGUNAN
Pengertian pembangunan ekonomi telah
mengalami perubahan yang mencakup
dimensi yang lebih luas, terpadu dan
mencakup berbagai aspek kehidupan. Oleh
sebab itu pengertian pembangunan harus di
lihat secara dinamis dan bukan sebagai
konsep statis. Pembangunan adalah suatu
orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa
akhir (Development is not static concept. It
is continously). (United Nation: Development
Administration: Curent approach and trdae in
public daministration for nationald
evelopoment 1975).

GROWTH DAN
DEVELOPMENT

Dalam memahami ekonomi pembangunan, perlu


juga kita membedakan pembangunan ekonomi
( economics development ) dengan
pertumbuhan ekonomi ( economics growth ).
Dalam pembanguan ekonomi terkandung arti
adanya usaha untuk meningkatkan pendapatan
per kapita masyarakat atau GDP di mana
kenaikannya dibarengi oleh perombakan dan
modernisasi serta memperhatikan aspek
pemerataan pendapatan (income equity).
Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai kenaikan GDP (Gross Domestic Product)
tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau
lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan
tanpa memandang apakah ada perubahan dalam
struktur ekonominya atau tidak.

SASARAN PEMBANGUNAN
Meningkatkan persediaan dan memperluas
pembagian/pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan
untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan
lingkungan.
Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan
mempertinggi pendapatan dan penyediaan lapangan
kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang
lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi, yang
semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan
materi, tetapi untuk meningkatkan kesadaran akan
harga diri baik inividu maupun nasional.
Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan
sosial bagi semua inividu dan nasional dengan cara
membebaskan mereka dari sikap budak dan
ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang
lain dan negara lain, tetapi juga dari sumber-sumber
kebodohan dan penderitaan.

PEMBAHASAN ILMU EKONOMI


PEMBANGUNAN DAPAT
DIMASUKKAN DALAM DUA
GOLONGAN.

PEMBAHASAN MENGENAI
PEMBANGUNAN EKONOMI
BAIK BERSIFAT DESKRIPTIF
MAUPUN ANALITIS
BERTUJUAN UNTUK
MEMBERIKAN GAMBARAN
TENTANG BERBAGAI SIFAT
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
DI NEGARA-NEGARA SEDANG
BERKEMBANG DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP
KEMUNGKINAN UNTUK
MEMBANGUN EKONOMI
KAWASAN.

PEMBAHASAN BERSIFAT
MEMBERIKAN BERBAGAI
PILIHAN KEBIJAKSANAAN
PEMBANGUNAN YANG DAPAT
DILAKUKAN DALAM USAHAUSAHA UNTUK
MEMPERCEPAT PROSES
PEMBANGUNAN EKONOMI DI
NEGARA TERSEBUT.

ARTI DAN MAKSUD PEMBANGUNAN EKONOMI

PROSES YANG MENYEBABKAN PENDAPATN


PER KAPITA PENDUDUK SUATU MASYARAKAT
MENINGKAT DALAM JANGKA PANJANG.
PROSES MULTIDIMENSIONAL YANG
MELIBATKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN
BESAR DALAM STRUKTUR SOSIAL, SIKAPSIKAP MENTAL YANG SUDAH TERBIASA, DAN
LEMBAGA-LEMBAGA NASIONAL TERMASUK
PULA PERCEPATAN/AKSELERASI
PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGURANGAN
DAN PEMBERANTASAN KEMISKINAN YANG
ABSOLUT. PENDAPATAN PER
USAHA UNTUK MENINGKATKAN

KAPITA MASYARAKAT ATAU GDP DI MANA KENAIKANNYA


DIBARENGI OLEH PEROMBAKAN DAN MODERNISASI
SERTA MEMPERHATIKAN ASPEK PEMERATAAN
PENDAPATAN ( INCOME EQUITY ).

KELEMAHAN-KELEMAHAN UKURAN PEMBANGUNAN


DENGAN PENDAPATAN PER KAPITA

TINGKAT
KESEJAHTERA
AN
SESEORANG
SULIT DIUKUR
DAN
SUBJEKTIF
SIFATNYA.

DALAM
PERHITUNGAN
NYA KURANG
MEMPERHATIK
AN ASPEK
DISTRIBUSI
PENDAPATAN.

PENDAPATAN
PER KAPITA
TIDAK DAPAT
MEMBERIKAN
GAMBARAN
MENGENAI
MASALAH
PENGANGGURA
N.

mengapa ekonomi pembangunan sangat


dibutuhkan negara sedang berkembang

Ekonomi Pembangunan

Pembangunan ekonomi lebih ditujukan terhadap masalah-masalah dari


ekonomi pembangunan di negara sedang berkembang. Pemikiran
tentang ekonomi pembangunan menarik perhatian para kaum ekonom dari
kaum Merkantilis dan Adam Smith sampai pada Mark dan Keynes. Seperti
yang dijelaskan oleh Meier dan Baldwin :
suatu studi tentang kemiskinan di suatu negara lebih penting
dibandingkan sebuah studi tentang kakayaan negara. Menurut Prof
Lyle W. Shannon, untuk menghindari stagnasi, negara kaya memerlukan
suatu kenaikan dari pembangunan dimana harus ditandai oleh penggunaan
pertumbuhan capital stock-nya.
Negara miskin memerlukan angka pertumbuhan pembangunan untuk
menaikkan potensial ekspor untuk menghindari defisit pada neraca
pembayaran. Bagaimanapun juga, suatu studi tentang kemiskinan suatu
negara dan metode dalam menyelesaikannya tidak dapat didasarkan pada
pengalaman dari negara-negara kaya.

pembangunan ekonomi digunakan juga sebagai istilah


pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan
ekonomi dan perubahan.
Tapi pakar ekonomi seperti Schumpeter dan Ursulu Hicks membuat
perbedaan yang utama dari penggunaan pembangunan ekonomi
dan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi lebih ditujukan
pada masalah-masalah di negara sedang berkembang dan
pertumbuhan ekonomi terhadap negara maju.
Secara umum pembangunan berarti pertumbuhan ekonomi secara
sederhana.
Lebih khusus lagi, hal tersebut digunakan untuk menggambarkan
pengukuran non quantitative dari pertumbuhan ekonomi (seperti
tingkat kenaikan dalam pendapatan riil per kapita) tapi faktor seperti
ekonomi, sosial atau hal lain mengalami pertumbuhan.

Arti pertumbuhan dan


pembangunan
Pertumbuhan adalah objektif dan dapat
diukur : hal tersebut menggambarkan ekspansi
dari angkatan kerja, modal, volume
perdagangan dan konsumsi.
Dan ekonomi pembangunan dapat digunakan
untuk menggambarkan hal-hal utama yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,
seperti perubahan dalam teknik produksi,
sikap sosial dan kelembagaan. Perubahanperubahan tersebut akan menghasilkan
pertumbuhan ekonomi.

INDIKATOR DARI EKONOMI


PEMBANGUNAN

Ekonomi pembangunan dapat diartikan dalam tiga cara :

mengukur masa dari suatu kenaikan dalam pendapatan rii


nasional dalam ekonomi dalam jangka panjang. skan.
pendapatan riil nasional berbicara tentang total output dari barang
akhir (final goods). Jika kenaikan dalam pendapatan nasional
disertai dengan suatu pertumbuhan populasi, maka tidak akan
ada pembangunan ekonomi tetapi justru penghambatan.
Definisi yang kedua menghubungkan kenaikan pendapatan per
kapita suatu ekonomi dalam jangka panjang. Arti dari definisi ini
menekankan bahwa ekonomi pembangunan dari kenaikan
pendapatan riil harus lebih tinggi dari pada pertumbuhan populasi.

ekonomi pembangunan dari


sudut pandang kesejahteraan

Definisi yang ketiga ada juga suatu kecenderungan utnuk menjelaskan


ekonomi pembangunan dari sudut pandang kesejahteraan. Ekonomi
pembangunan dipandang sebagai suatu proses untuk kenaikan pendapatan
riil yang ditandai dengan menurunnya ketidak merataan pendapatan dan
kepuasan dari pilihan orang banyak secara keseluruhan.
Definisi ini juga tidak luput dari keterbatasan. Pertama, sustained growth
dalam pendapatan nasional riil tidak terlalu berarti dalam perbaikan
kesejahteraan ekonomi; kedua, pengukuran kesejahteraan ekonomi harus
dilakukan berhati-hait terhadap komposisi dari total output yang naik
terhadap kenaikan pendapatan per kapita dan bagaimana total output
tersebut di dinilai; ketiga, dari sudut pandang kesejahteraan kita harus
mempertimbangkan bukan hanya apa yang akan dihasilkan tapi
bagaimana menghasilkannya; dan keempat, kita tidak dapat menyamakan
output per kepala dengan kenaikan dalam kesejahteraan ekonomi,
mengabaikan kesejahteraan sosial, tanpa adanya tambahan pertimbangan.

Developed countries

Istilah underdeveloped telah digunakan dalam beberapa cara. Negara undevelop atau
underdevelop seringkali digunakan secara sinonim. Tapi kedua istilah ini mudah dibedakan. An
undevelop country adalah suatu negara yang tidak mempunyai harapan dalam pembangunan.
An underdeveloped country, dalam satu sisi adalah negara yang tidak mempunyai kemampuan
untuk membangun. Poor dan Backward juga sering digunakan sebagai synonims dari
underdeveloped. Negara miskin bukan berarti negara muda. Kemiskinan secara sederhana
menunjukan rendahnya tingkat pendapatan per kapita dari suatu negara.
Different Criteria of Underdevelopment
Sangat sulit untuk memberikan definisi yang tepat dari underdevelopment. Underdevelopment
dapat dijelaskan dalam banyak cara; dengan timbulnya kemiskinan, kebodohan atau penyakit,
distribusi yang tidak merata dari pendapatan nasional, ketidak mampuan admisitratif, dan
kekacauan sosial. Tapi tidak ada satu pun criteria yang mewakilinya. Beberapa kriteri dari
underdevelopment yaitu :
kriteria pertama dari underdevelopment yaitu ratio dari populasi terhadap area tanah.
kriteria kedua yaitu rendahnya ratio output industri terhadap total output.
kriteria ketiga dari underdevelopment yaitu rendahnya ratio modal per kepala dari polulasi.
oleh karena itu, bagaimanapun, beberapa definisi menunjukan bahwa kemiskinan menjadi
penyebab utama dari underdevelopment.
sehingga satu hal yang dasar dari kriteria yang dapat diterima adalah rendahnya pendapatan
per kapita dalam underdeveloped country dibandingkan dengan negara maju.

Faktor ekonomi

Sumber alam

Sumber alam atau tanah merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, dalam hal ini negara yang
melimpah suber daya alamnya akan dapat membangun dengan cepat. Modal adalah persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat
direproduksi. Kenaikan stok modal dalam batas waktu tertentu lah yang disebut kenaikan modal atau akumulasi modal.

Pembentukan modal merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi, di satu pihak ia mencerminkan permintaan

efektif, di lain pihak menciptakan efisiensi produktif bagi produksi di masa depan. Selain dapat menaikan produksi di masa depan,
pertumbuhan modal pun dapat menciptakan kesempatan kerja dan kemajuan teknologi yang pada gilirannya membawa ke arah
spesialisasi dan penghematan dalam produksi skala luas. Hal ini menjadi dasar yang kuat untuk industrialisasi dan ekspansi pasar yang
diperlukan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.

Organisasi

Organisasi merupakan bagian penting bagi pertumbuhan. Organisasi bersifat komplemen modal, buruh dan membantu untuk
meningkatkan produktivitasnya.

Kemajuan teknologi

Kuznets mencatat lima pola penting pertumbuhan teknologi di dalam pertumbuhan ekonomi modern. Ke lima hal itu adalah: penemuan
ilmiah atau penyempurnaan teknik; invensi; inovasi; penyempurnaan, dan penyebarluasan penemuan. Menurutnya juga inovasi terdiri
dari dua macam: pertama, penurunan biaya yang tidak menghasilkan perubahan apa pun pada kualitas produk; kedua, pembaharuan
yang menciptakan produk baru dan menciptakan permintaan baru atas produk tersebut.

Pembagian kerja dan skala produksi

Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Keduanya membawa ke arah ekonomi produksi skala besar
yang selanjutnya membantu perkembangan industri. Namun pembagian kerja tergantung pada luas pasar. Luas pasar, sebaliknya,
tergantung pada kemajuan ekonomi, yaitu seberapa jauh permintaan, tingkat produksi secara umum, sarana transportasi, dan
sebagainya.

Faktor non ekonomi

Faktor Sosial
Faktor sosial dan budaya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pada beberapa negara tradisi
sosial dan budaya tidak menunjang perkembangan ekonomi. Seperti kurang menunjang hidup
hemat dan bekerja keras, pasrah terhadap nasib, kebiasaan untuk ikutserta dalam pesta-pesta dan
kesenangan, menyebabkan uang dihabiskan pada usaha-usaha non-ekonomi.

Faktor Manusia
Sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun hal ini
tidak semata-mata bergantung pada jumlah saja, melainkan pada efisiensi mereka.
Peningkatan GNP per kapita pada negara-negara maju antara tahun 1750-1950, dipercaya terjadi
akibat pengembangan faktor manusia sebagaimana terlihat pada efisiensi dan produktivitas yang
melonjak di kalangan buruh. Inilah yang oleh para ahli ekonom disebut dengan pembentukan
modal insani, yaitu, proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh
penduduk suatu negara.

Faktor Politik dan Administrasi


Faktor politik dan administrasi juga membantu pertumbuhan ekonomi modern. Banyak negara
maju menikmati pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari stabilitas politik dan administrasi mereka.
Perdamaian, keamanan, dan kestabilan telah mendorong perkembangan kewiraswasaan di negara
maju, di samping kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan oleh pemerintah.
Permerintah harus memberikan masyarakat jasa-jasa yang diperlukan untuk merangsang
pertumbuhan ekonomi seperti: ketertiban, keadilan, keamanan dan pertahanan.

Hambatan pembangunan pertama

Lingkaran Setan Kemiskinan


Negara terbelakang umumnya terjerat dengan lingkaran kemiskinan. Nurkse
menjelaskan : Lingkaran setan mengandung arti deretan melingkar kekuatankekuatan yang satu sama lain bereaksi dan bereaksi sedemikian rupa sehingga
menempatkan suatu negara miskin tetap dalam keadaan melarat. Bila keadaan
seperti itu dikaitkan dengan negara secara keseluruhan dapat dikemas ke dalam
dalili kuno : Suatu negara miskin karena ia miskin.
Lingkaran setan pada pokoknya berasal dari fakta bahwa produktifitas total di
negara terbelakang sangat rendah sebagai akibat kekurangan modal, pasar yang
tidak sempurna, dan keterbelakangan perkonomian.
Gambaran lingkaran setan kemiskinan :
Produktifitas rendah
Kurang modal
Investasi rendah

Pendapatan rendah
Permintaan rendah

Hambatan pembanguna kedua

Tingkat Pembentukan Modal Yang Rendah


Hambatan yang paling erat berkait dengan perkembangan ekonomi adalah kelangkaan modal.
Kemiskinan merupakan penyebab sekaligus akibat dari rendahnya pembentukan modal suatu negara. Lapangan
usaha hanya bidang pertanian pangan, tidak mobil dan tidak banyak bersentuhan dengan sektor pasar
perekonomian. Dengan begitu produktifitas marginalnya menjadi sangat rendah. Produktifitas rendah
menyebabkan pendapatan nyata rendah, lalu tabungan pun rendah, investasi rendah dan tingkat pembentukan
modal rendah pula.
Kebanyakan tabungan di negara terbelakang dilakukan oleh kelompok berpendapatan tinggi. Pola
pengeluaran mereka didominasi oelh barang-barang yang mengandung nilai konsumeris dan tahan lama.
Konsumsi barang-barang mewah memegang peranan penting dalam pola konsumsi mereka.
Sebab utama yang menghambat investasi adalah kebiasaan. Secara alamiah, orang lebih suka dengan
mata pencaharian lama daripada mengambil resiko dalam usaha baru. Sebaba kedua adalah sempitnya pasar
domestik. Daya beli yang rendah menyebabkan kemampuan pasar domestik untuk menyerap penawaran barangbarang baru menjadi terbatas. Ketiga, kesulitan mendapatkan dana untuk investasi. Keempat, kurangnya buruh
terampil dan kendornya mobilitas faktor sehingga mempertinggi biaya produksi dengan demikian meringtangi
masuknya calon-calon investor.
Kelima, kurang cukupnya prasarana dasar seperti transportasi, tenaga dan persediaan air, dan sebagainya, ini
memperoleh dorongan untuk menanam modal.
Terakhir, kemampuan wiraswasta sangat langka. Paara pengusaha dan pedagang biasanya bergerak di bidang
ekspor barang-barang primer. Jadi di negara-negara seperti itu tidak ada tambahan terhadap stok modal riil yang
ada.
Di antara kelompok berpendapatan rendah dan berpendapatan tinggi terdapat sekelompok orang yang
berpenghasilan menengah. Kelompok ini bergerak di bidang usaha yang sudah mapan dan sedikit berisiko,
seperti bidang pemasaran dan jasa. Namin kelompok ini enggan menanam modalnya di industri manufaktur
dengan alasan sulitnya mendapatakn dukungan dari lembaga keuangan, dukungan teknologi maju dan dukungan
dari buruh terlatih dan manajemen. Kesulitan tersebut secara kumulatif telah menghambat pertumbuhan modal.

Hambatan ketiga

. Hambatan Sosio- Budaya


Nurkse mengatakan, Pembangunan ekonomi berkaitan
erat dengan kekayaan manusiawi, sikap sosial, kondisi politik dan
latar belakang sejarah. Modal merupakan syarat perlu tetapi bukan
syarat mutlak bagi kemajuan. Negara terbelakang memiliki
lembaga sosial dan sikap yang tidak menunjang pembangunan
ekonomi. Menurut laporan PBB dalam proses dan problema
industrialisasi di negara terbelakang, di negara-negara terbelakang
terdapat unsur-unsur perlawanan sosial dalam stratifikasi
pekerjaan yang ketat yang didukung oleh kepercayaan dan nilainilai tradisonal; sikap yang memandang rendah peranan bisnis,
ketidakcocokkan dengan pola hidup dan konsep martabat sosial
yang dipegang teguh oleh kelompok berkedudukan tinggi,
pengelompokkan masyarakat berdasarkan kasta dan kelas, agama
dan suku bangsa, tradisi budaya dan pola sosial, warna kulit dan
ciri-ciri kedaerahan. Faktor-faktor semacam ini menghalangi
mobilitas sosial dan geografis merupakan penghambat kemajuan.

Hambatan keempat

. Dampak Kekuatan Internasional


Ahli ekonomi, Myint, Prebisch, Singer, Lewis, dan Myrdal mengembangkan teori tentang
penghisapan negara-negara secara internasional. Mereka berpendapat bahwa di dalam
perekonomian dunia telah bermain kekuatan-kekuatan yang tidak seimbang; akibatnya
keuntungan perdagangan lebih banyak mengalir ke negara-negara maju.
Setelah negara terbelakang membuka diri terhadap pasar dunia, ekspor meningkat secara
luar biasa. Tetapi peningkatan ini tidak memberikan sumbangan besar kepada perkembangan
perekonomian lainnya, karena sektor ekspor tersebut berkembang dengan mengabaikan sektor
perekonomian yang lain. Pada pihak lain, terlalu banyak bergantung pada ekspor berarti
membiarkan perekonomian rentan terhadap pengaruh internasional dalam hal permintaan dan
harga dari produk-produknya. Negara-negara ini menjadi tidak stabil lantaran ketidakstabilan
siklus dan kesulitan neraca pembayaran. Di masa depresi, terms of trade menjadi tidak
menguntungkan dan penerimaan devisa merosot drastis. Perbaikan dalam terms of trade tidak
dibarengi dengan kenaikan output dan lapangan kerja lantaran pasar yang tidak sempurna,
modal overhead yang tidak memadai, dan ketidakmampuan menyesuaikan diri secara struktural.
Di pihak lain penerimaan ekspor yang meningkat dihabiskan untuk spekulasi, konsumsi mewah,
penyimpanan mata uang asing, dan sebagainya. Semua itu melahirkan tekanan inflasioner, salah
alokasi dalam pengeluaran investasi dan kesulitan neraca pembayaran. Jadi, kemerosotan
jangka panjang terms of trade negara terbelakang mengandung arti bahwa manfaat dari
perdagangan internasional lebih banyak dinikmati oleh negara maju atas beban negara
terbelakang.

Ciri ciri ekonomi modern

Pengertian dan Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi Modern


Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan
jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakain
banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya; kemampuan ini tumbuh
sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis
yang diperlukannya. Definisi ini memiliki tiga komponen : pertama, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan
barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien
memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga
inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan manusia dapat dimanfaatkan secara
tepat.
CIRI-CIRI PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN
Pertumbuhan ekonomi modern merupakan pertanda penting di dalam kehidupan
perekonomian. Prof. Simon Kuznets menunjukan enam ciri pertumbuhan ekonomi
modern yang muncul dalam analisa yang didasarkan pada produk nasional dan
komponennya, penduduk, tenaga kerja, dan sebangsanya. Dari keenam ciri itu, dua
diantaranya adalah kuantitatif yang berhubungan dengan pertumbuhan produk
nasional dan pertumbuhan penduduk, yang dua berhubungan dengan peralihan
struktural dan dua lagi penyebaran internasional.

Ciri ekonomi modern kesatu

Laju Pertumbuhan penduduk dan


Produk Per kapita
Pertumbuhan ekonomi modern, ditandai
dengan laju kenaikan produk per kapita
yang tinggi dibarengi dengan laju
penduduk yang cepat. Laju kenaikan
yang luar biasa itu paling sedikit sebasar
lima kali untuk penduduk dan paling
sedikit sepuluh kali untuk produksi.

Ciri ekonomi modern kedua

Peningkatan Produktivitas
Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin
meningkatnya efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini
dapat dilihat dari semakin besarnya masukan sumber tenaga
kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi, atau
kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarta penggunaan output
yang lebih besar untuk setiap input. Menurut Kuznets, laju
kenaikan produktivitas ternyata dapat menjelaskan hampir
keseluruhan pertumbuhan produk per kapita di negara maju.
Bahkan kendati dengan beberapa penyesuaian untuk
menampung biaya dan input yang tersembunyi, pertumbuhan
produktivitas tetap dapat menjelaskan lebih dari separuh
pertumbuhan dalam produk per kapita.

Ciri ekonomi modern ketiga

Laju perubahan Struktural yang Tinggi


Perubahan struktural dalam pertumbuhan
ekonomi modern mencakup peralihan dari
kegiatan pertanian ke nonpertanian, dari
industri ke jasa, perubahan dalam skala unitunit produktif, dan peralihan dari perusahaan
perseorangan menjadi perusahaan berbadan
hukum, serta perubahan status kerja buruh.
Kecepatan perubahan struktural di dalam
pertumbuhan ekonomi modern dapat juga
tergambar dalam perunbahan distribusi tenaga
kerja diantara 3 sektor utama.

Ciri ekonomi modern keempat

Urbanisasi
Pertumbuhan ekonomi modern ditandai juga dengan semakin banyaknya
penduduk di negara maju yang berpindah dari dearah pedesaan ke
daerah perkotaan. Inilah yang disebut urbanisasi.
Menurut Profesor Kuznets, urbanisasi juga mempengaruhi tingkat dan
struktur pengeluaran konsumen negara melalui tiga cara. Pertama,
urbanisasi menghasilkan pembagian kerja dan spesialisasi yang makin
meningkat dan perubahan berbagai aktivitas dari usaha keluarga atau
desa yang tidak berorientasi pasar menjadi usaha yang berorientasi
pasar. Kedua, urbanisasi membuat biaya pemenuhan sejumlah
kebutuhan menjadi semakain mahal. Kehidupan kota menjadi lebih
mahal karena faktor kemacetan dan kepadatan. Ini menyebabkan
kesulitan di bidang perumahan, kebersihan, air, angkutan dalam dan
antarkota, dan fasilitas dasar lainnya. Kesemua ini merupakan biaya
ekstra bagi kehidupan kota yang menambah pengeluaran konsumen
pada berbagai jenis barang konsumsi. Ketiga, demonstration effect
kehidupan kota mendorong kelompok urbanis meniru pola konsumsi
orang kota sehingga menyebabkan meningkatnya pengeluaran
konsumen.

Ciri ekonomi modern kelima

Ekspansi negara maju


Pertumbuhan negara maju kebanyakan tidak sama. Pada beberapa
bengsa, pertumbuhan ekonomi modern terjadi lebih awal daripada
bangsa yang lain. Hal ini sebagian besar disebabkan perbedaan latar
belakang sejarah dan masa lalu. Ketika ilmu dan pengetahuan modern
mulai berkembang. Revolusi Industri yang pertama terjadi di Inggris pada
paruh kedua abad ke-18 dan belakangan menyebar ke negara Eropa
lainnya. Pertumbuhan ekonomi modern terpusat di negara Eropa dan
jajahannya di seberang lautan, sampai masuknya Jepang pada akhir
abad ke-19 dan Uni Sovyet pada 1930-an.
Tetapi pertumbuhan ekonomi modern tidak berhasil menyebar ke negara
terbelakang karena dua faktor. Pertama, mereka tidak mempunyai
kerangka sosial dan politik yang stabil dan fleksibel, yang dapat
menampung perubahan struktural yang cepat dan mendorong kelompok
pendukung pertumbuhan di dalam masyarakat. Kedua, kebijaksanaan
yang dianut negara maju membatasi kebebasan politik dan ekonomi
negara kurang berkembang (LDC). Sebagai akibatnya, negara kurang
berkembang gagal memetik keuntungan dari penyebaran pertumbuhan
ekonomi modern tersebut dan terus terbelakang, kecuali Jepang.

Ciri ekonomi modern keenam

Arus barang, Modal, dan Orang Antarbangsa.


Migrasi, menurut Kuznets kenaikan migrasi antar benua akan
memperbesar volume tahunan migrasi internasional. Faktor yang
menyebabkan migrasi internasional ini dalam hal migrasi
antarbenua, adalah mudahnya angkutan antarbenua melalui
kapal laut atau melalui kereta api. Sedang migrasi yang mengalir
ke Amerika Serikat tertarik oleh kondisi ekonomi yang lebih
lumayan. Akan tetapi, dalam jangka pnjang, dorongan migrasi
tersebut yang penting ialah dampak progresif dislokasi yang
dihasilkan oleh modernisasi pertanian dan industri di Eropa.
Faktor pendorong ini merupakan sebab utama migrasi
antarbenua dari Eropa ke Amerika Utara dan Selatan, ke kolonikoloni Eropa di Afrika dan bagian-bagiannya di Oseania.

EVOLUSI MAKNA
PEMBANGUNAN

PANDANGAN
TRADISIONAL

PADA MULANYA UPAYA PEMBANGUNAN NEGARA SEDANG BERKEMBANG (NSB)


DIIDENTIKKAN DENGAN UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN PER KAPITA, ATAU
POPULER DISEBUT STRATEGI PERTUMBUHAN EKONOMI.

SEPANJANG DASAWARSA 1950-AN, SEMENTARA PEMBANGUNAN EKONOMI


DIIDENTIKKAN DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI, EKONOMI PEMBANGUNAN
SEBAGAI CABANG ILMU EKONOMI YANG RELATIF BARU MEMUSATKAN PERHATIAN
PADA FAKTOR-FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI.

KATA KUNCI DALAM PEMBANGUNAN ADALAH PEMBENTUKAN MODAL. OLEH


KARENA ITU, STRATEGI PEMBANGUNAN YANG DIANGGAP PALING SESUAI ADALAH
AKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MENGUNDANG MODAL ASING DAN
MELAKUKAN INDUSTRIALISASI.

KONSEP DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DIJIWAI OLEH PENGALAMAN NEGARANEGARA EROPA. INILAH YANG DISEBUT EUROCENTRISM, EROPA SENTRIS, DALAM
PEMIKIRAN AWAL TENTANG PEMBANGUNAN. PAHAM DEVELOPMENTALIS GAYA
EROPA INI DITANDAI DENGAN MUNCULNYA KAPITALISME, NAIKNYA MASYARAKAT
BORJUIS SEBAGAI KELAS SOSIAL YANG DOMINAN, RELATIF BERHASILNYA
REVOLUSI INDUSTRI, DAN DIPERKENALKANNYA PERTUMBUHAN SEBAGAI IDE
PERKEMBANGAN MASYARAKAT.

PARADIGMA BARU DALAM


PEMBANGUNAN

STRATEGI PERTUMBUHAN DENGAN DISTRIBUSI


PARA PROPONEN STRATEGI PERTUMBUHAN DENGAN DISTRIBUSI ATAU REDISTRIBUSI
DARI PERTUMBUHAN, PADA HAKEKATNYA MENGANJURKAN NSB AGAR TIDAK HANYA
MEMUSATKAN
PERHATIAN
PADA
PERTUMBUHAN
EKONOMI
NAMUN
JUGA
MEMPERTIMBANGKAN BAGAIMANA DISTRIBUSI PEMBANGUNAN TERSEBUT.

STRATEGI KEBUTUHAN POKOK


KEBUTUHAN POKOK MENCAKUP KEBUTUHAN MINUMAN KONSUMSI (PANGAN, SANDANG,
PERUMAHAN) DAN JASA UMUM (KESEHATAN, TRANSPORTASI UMUM, AIR, FASILITAS
PENDIDIKAN).

STRATEGI PEMBANGUNAN MANDIRI


BERKAITAN DENGAN STRATEGI PERTUMBUHAN DENGAN DISTRIBUSI, NAMUN STRATEGI
INI MEMILIKI POLA MOTIVASI DAN ORGANISASI YANG BERBEDA.

STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


MUNCUL KETIKA ISU MENGENAI LINGKUNGAN MUNCUL PADA DASA WARSA 1970. PESAN
UTAMANYA ADALAH BAHWA TATA DUNIA BARU ATAU LAMA TIDAK AKAN
MENGUNTUNGKAN APABILA SISTEM BIOLOGIS ALAM YANG MENOPANG EKONOMI DUNIA
TIDAK DIPERHATIKAN.

STRATEGI BERDIMENSI ETNIK


BERMULA MUNCUL DARI KONFLIK ANTAR ETNIS.

PARADIGMA PEMBANGUNAN: UTOPIS ATAUKAH


NORMATIF?

SEJARAH PEMIKIRAN MENGENAI PEMBANGUNAN MEMANG DIWARNAI DENGAN


EVOLUSI MAKNA PEMBANGUNAN. DARI PEMUJAAN TERHADAP PERTUMBUHAN,
HINGGA PARADIGMA BARU DALAM PEMBANGUNAN SEPERTI PERTUMBUHAN
DENGAN DISTRIBUSI, KEBUTUHAN POKOK (BASIC NEEDS), PEMBANGUNAN
MANDIRI (SELF-RELIANT DEVELOPMENT), PEMBANGUNAN YANG MEMPERHATIKAN
KETIMPANGAN PENDAPATAN MENURUT ETNIS (ETHNODEVELOPMENT).

AKHIR-AKHIR INI MULAI ANTRI BEBERAPA PARADIGMA LAIN, SEPERTI WANITA


DALAM PEMBANGUNAN, PEMBANGUNAN REGIONAL/SPASIAL, DAN PEMBANGUNAN
MASYARAKAT.

PARADIGMA
NORMATIF.
BERBICARA
MEMBAHAS
BE).

BARU TENTANG PEMBANGUNAN MASIH BERADA PADA DATARAN


ARTINTA
KONTRIBUSINYA
MENGENAI
PEMBANGUNAN
TIDAK
DALAM KONTEKS AKTUAL (DAS SEIN; WHAT TO BE) NAMUN LEBIH
APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN (DAS SOLEN, WHAT OUGHT TO

KITA MAU TIDAK MAU HARUS MENGKOMBINASIKAN BERBAGAI PARADIGMA DALAM


FORMULASI MAUPUN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN. DENGAN BEGITU DAPAT
DISIMPULKAN BAHWA PEMBANGUNAN HARUS DILIHAT SEBAGAI PROSES YANG
MULTI DIMENSI, YANG MENCAKUP TIDAK HANYA PEMBANGUNAN EKONOMI NAMUN
JUGA MENCAKUP PERUBAHAN-PERUBAHAN UTAMA DALAM STRUKTUR SOSIAL,
PERILAKU DAN KELEMBAGAAN.

INDIKATOR
PEMBANGUNAN

PERLUNYA INDIKATOR PEMBANGUNAN

PROSES PEMBANGUNAN MENGHENDAKI ADANYA PERTUMBUHAN EKONOMI YANG


DIIKUTI DENGAN PERUBAHAN (GROWTH PLUS CHANGE) DALAM :
1)

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DARI PERTANIAN KE INDUSTRI ATAU JASA

2)

PERUBAHAN KELEMBAGAAN, BAIK LEWAT REGULASI MAUPUN REFORMASI


KELEMBAGAAN ITU SENDIRI

PENEKANAN PADA KENAIKAN PENDAPATAN PER KAPITA (GNP RIIL DIBAGI JUMLAH
PENDUDUK) DAN TIDAK HANYA KENAIKAN PENDAPATAN NASIONAL RIIL
MENYIRATKAN BAHWA PERHATIAN PEMBANGUNAN BAGI NEGARA MISKIN ADALAH
MENURUNKAN TINGKAT KEMISKINAN.

RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN BARU MERUPAKAN AWAL DARI PROSES


PEMBANGUNAN. TUGAS YANG PALING BERAT ADALAH MENJAGA SUSTAINABILITAS
PEMBANGUNAN DALAM JANGKA YANG LEBIH PANJANG.

INDIKATOR-INDIKATOR KUNCI PEMBANGUNAN


DASARNYA DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENJADI :

SECARA

GARIS

BESAR

PADA

1)

INDIKATOR EKONOMI, ADALAH GNP (GNI) PER KAPITA, LAJU PERTUMBUHAN


EKONOMI, GDP PER KAPITA DENGAN PURCHASING POWER PARITY.

2)

INDIKATOR SOSIAL, ADALAH HDI (HUMAN DEVELOPMENT INDEX) DAN PQLI


(PHYSICAL QUALITY LIFE INDEX) ATAU INDEKS MUTU HIDUP.

BANK DUNIA MENGKLASIFIKASIKAN


NEGARA BERDASARKAN TINGKATAN GNI
PER KAPITA

NEGARA
BERPENGHASILAN
RENDAH
(LOW-INCOME
ECONOMIES) ADALAH
KELOMPOK NEGARA-NEGARA DENGAN GNI PER KAPITA KURANG ATAU SAMA
DENGAN US$ 745 PADA TAHUN 2001.
NEGARA BERPENGHASILAN MENENGAH (MIDDLE-INCOME ECONOMIES) ADALAH
KELOMPOK NEGARA-NEGARA DENGAN GNI PER KAPITA LEBIH DARI US$ 745
NAMUN KURANG DARI US$ 8.626 PADA TAHUN 2001. DALAM KELOMPOK
BERPENGHASILAN MENENGAH DAPAT DIBAGI MENJADI:
1)

NEGARA BERPENGHASILAN MENENGAH PAPAN BAWAH (LOWER MIDDLE


INCOME ECONOMIES) DENGAN GNI PER KAPITA ANTARA US$ 746 HINGGA US$
2.975

2)

NEGARA BERPENGHASILAN MENENGAH PAPAN ATAS (UPPER MIDDLE INCOME


ECONOMIES) DENGAN GNI PER KAPITA ANTARA US$ 2.976 HINGGA US$ 9.205

NEGARA BERPENGHASILAN TINGGI (HIGH INCOME ECONOMIES) ADALAH


KELOMPOK NEGARA-NEGARA DENGAN GNI PER KAPITA US$ 9.206 ATAU LEBIH
PADA TAHUN 2001.

DUNIA (WORLD) MELIPUTI SEMUA NEGARA DI DUNIA, TERMASUK NEGARA-NEGARA


YANG DATANYA LANGKA DAN DENGAN PENDUDUK LEBIH DARI 30.000 JIWA.

KLASIFIKASI NEGARA BERDASARKAN KAWASAN DAN


PENDAPATAN
KLASIFIKASI NEGARA

NEGARA

NEGARA

NEGARA

BERPENGHASILAN

BERPENGHASILAN

BERPENGHASILAN

RENDAH (LC)

MENENGAH PAPAN

MENENGAH PAPAN ATAS

BAWAH (LMC)
FIJI,
KIRIBATI,

ASIA TIMUR DAN

KAMBOJA, INDONESIA,

CINA,

PASIFIK

REPUBLIK

MARSHALL

INSLAND,

MICRONESIA,

FILIPINA,

DEMOKRATIK
LAOS,

KORE,

MONGOLIA,

MYANMAR, PAPU NEW


GUINEA,
ASIA SELATAN

SAMOA,

AMERIKA

(UMC)

SAMOA,

MALAYSIA, PALAU

THAILAND,

TONGA, VANUATU

PULAU

SOLOMON,
VIETNAM
AFGANISTAN,

MALADEWA, SRI LANKA

EROPA DAN ASIA

PAKISTAN
ARMENIA,

ALBANIA,

KROASIA,

TENGAH

AZERBAJIAN,

BOSNIA

GEORGIA,

REPUBLIK

BULGARIA, KAZAKHSTAN,

HUNGARIA, ISLE OF MAN,

MOLODOVA,

MACEDONIA, RUMUANIA,

LATVIA,

TAJIKISTAN, UKRAINA,

RUSIA,

POLANDIA.

UZBEKISTAN

TURKMENISTAN,

BANGLADESH,
BHUTAN, INDIA, NEPAL,

KYRGYZ,

BELARUS,
HEZERGOVINA,

YUGOSLAVIA

TURKI,

CEKO,

SLOVAKIA

REPUBLIKA
ESTONIA,
LITHUANIA,
REPUBLIK

KARAKTERISTIK NEGARA SEDANG


BERKEMBANG

TINGKAT KEHIDUPANNYA RENDAH, DENGAN CIRI PENGHASILAN


KETIMPANGAN
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
TINGGI,
RENDAHNYA
KESEHATAN DAN PENDIDIKAN.

TINGKAT PRODUKTIVITAS RENDAH.

PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN BEBAN KETERGANTUNGAN TINGGI.

TINGKAT PENGANGGURAN
CENDERUNG MENINGKAT.

KETERGANTUNGAN TERHADAP PRODUKSI PERTANIAN DAN EKSPOR PRODUK


PRIMER DEMIKIAN SIGNIFIKAN.

DOMINAN, TERGANTUNG, DAN RENTAN DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL.

DAN

SETENGAH

MENGANGGURNYA

RENDAH,
TINGKAT

TINGGI

DAN

DALAM PUBLIKASI LARIS BANK DUNIA YANG BERJUDUL THE EAST ASIAN
MIRACLE: ECONOMIC GROWTH AND PUBLIC POLICY (1993),
DIPERKENALKAN SEBUTAN, YAITU :

HIGH PERFORMING ASIAN ECONOMIES (HPAES), YANG DIIDENTIFIKASI KARENA


MEMILIKI CIRI UMUM YANG SAMA, SEPERTI PERTUMBUHAN EKSPOR YANG AMAT
CEPAT.

ASIA TIMUR MENCAKUP SEMUA NEGARA BERPENGHASILAN RENDAH


MENENGAH DI KAWASAN ASIA TIMUR DAN TENGGARA SERTA PASIFIK.

ASIA SELATAN MENCAKUP BANGLADESH, BHUTAN, INDIA, MYANMAR, NEPAL,


PAKISTAN, DAN SRILANKA.

SUB-SAHARA AFRIKA MELIPUTI SEMUA NEGARA DI SEBELAH SELATAN GURUN


SAHARA TERMASUK AFRIKA SELATAN, NAMUN TIDAK TERMASUK MAURITIUS,
REUNION, DAN SEYCHELLES.

EROPA,
TIMUR
TENGAH,
DAN
AFRIKA
UTARA
MENCAKUP
NEGARA
BERPENGHASILAN
MENENGAH
DI
KAWASAN
EROPA
(BULGARIA,
CZECHOSLOVAKIA, YUNANI, HUNGARIA, POLANDIA, PORTUGAL, RUMANIA, TURKI,
DAN BEKAS YUGOSLAVIA) DAN SEMUA NEGARA DI KAWASAN AFRIKA UTARA DAN
TIMUR TENGAH, SERTA AFGANISTAN.

AMERIKA LATIN DAN KARIBIA TERDIRI ATAS SEMUA NEGARA AMERIKA DAN
KARIBIA DI SEBELAH SELATAN AMERIKA SERIKAT.

DAN

GNP (GNI) PER KAPITA DENGAN PURCHASING


POWER PARITY

PERBANDINGAN ANTAR NEGARA BERDASARKAN GNP PER KAPITA SERINGKALI


MENYESATKAN. INI DISEBABKAN ADANYA PENGKONVERSIAN SUATU NEGARA KE
DALAM SATU MATA UANG YANG SAMA DENGAN KURS RESMI.

PURCHASING POWER PARITY (PPP) DIANJURKAN SEBAGAI ALAT PENGKONVERSI


YANG LEBIH TEPAT DALAM MENGKONVERSI GNP DALAM MATA UANG LOKAL KE
DOLAR.

DALAM KHASANAH TEORI PPP DIKENAL DUA VERSI PPP, YAITU :

1)

VERSI ABSOLUT, MENGATAKAN BAHWA KURS VALAS DINYATAKAN DALAM


NILAI HARGA DI DUA NEGARA: St = Pt/P*t ; DI MANA Pt DAN P*t MASINGMASING ADALAH HARGA RATA-RATA TERTIMBANG DARI KOMODITI DI DUA
NEGERA (TANDA * MENUNJUKKAN LUAR NEGERI).

2)

VERSI RELATIF, MENGATAKAN PERSENTASE PERUBAHAN KURS NOMINAL


AKAN SAMA DENGAN PERBEDAAN INFLASI DI ANTARA KEDUA NEGARA.

YANG MEMPELOPORI PENGGUNAAN PPP RIIL DALAM PERBANDINGAN GDI ANTAR


NEGARA ADALAH KRAVIS. PENYESUAIAN ATAS DATA GDI INI MENCERMINKAN DAYA
BELI SATU UNIT MATA LOKAL UNTUK MEMBELI BARANG DAN JASA DI NEGARA
TERSEBUT, YANG MUNGKIN LEBIH RENDAH ATAU LEBIH TINGGI DAYA BELINYA
UNTUK MEMBELI BARANG DAN JASA DI NEGARA LAIN PADA KURS VALAS YANG
BERLAKU.

GNI PER KAPITA NSB TAHUN 1999: KURS PASAR


VS PPP (DALAM DOLAR AS)

NEGARA

GNI PER KAPITA


MENURUT KUR
PASAR
320

GNI PER KAPITA


MENURUT PPP

RANKING
NEGARA

1.160

178

INDIA

440

2.230

163

PAKISTAN

470

1.860

160

CHINA

780

3.550

142

SRILANKA

820

3.230

139

INDONESIA

660

2.660

150

1.050

3.990

133

810

2.260

140

THAILAND

2.010

5.950

103

TURKI

2.900

6.440

103

BRAZIL

4.350

6.840

73

MALAYSIA

3.390

7.640

84

ARGENTINA

7.550

11.940

58

AUSTRALIA

20.950

23.850

27

HONGKONG

24.570

22.570

19

SINGAPURA

24.150

22.310

22

UGANDA

FILIPINA
PAPUA NUGINI

DAFTAR INDIKATOR KUNCI PEMBANGUNAN


SOSIAL-EKONOMI

HARAPAN HIDUP

PERSENTASE PENDUDUK DI DAERAH SEBANYAK 20.000 ATAU LEBIH

KONSUMSI PROTEIN HEWANI PER KAPITA PER HARI

KOMBINASI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

RASIO PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

RATA-RATA JUMLAH ORANG PER KAMAR

SIRKULASI SURAT KABAR PER 1000 PENDUDUK

PERSENTASE PENDUDUK USIA KERJA DENGAN LISTRIK, GAS, AIR, DSB

PRODUKSI PERTANIAN PER PEKERJA PRIA DI SEKTOR PERTANIAN

PERSENTASE TANAGA KERJA PRIA DEWASA DI PERTANIAN

KONSUMSI LISTRIK KW PER KAPITA

KONSUMSI BAJA, KG PER KAPITA

KONSUMSI ENERGI, EKUIVALEN KG BATUBARA PER KAPITA

PERSENTASE SEKTOR MANUFAKTUR DALAM GDP

PERDAGANGAN LUAR NEGERI PER KAPITA

PERSENTASE PENERIMA GAJI DAN UPAH TERHADAP ANGKATAN KERJA

INDIKATOR SOSIAL DAN LINGKUNGAN


TUJUAN
PERKEMBANGA
N SOSIAL

INDIKATOR

PRIMARY

ENROLMENT

TINGKAT PENDIDIKAN DASAR.

PADA TAHUN 2015, SEMUA NEGARA


TELAH
MENGENYAM
TINGKAT
PENDIDIKAN DASAR

RASIO
NETO

PARA
SISWA
MENGENYAM
PENDIDIKAN DASAR 4 TINGKAT

KESAMAAN JENDER

TINGKAT
USIA
GEMAR
MEMBACA 15 SAMPAI 24 TAHUN

RASIO PEREMPUAN DAN LAKILAKI


YANG
MENGENYAM
PENDIDIKAN
DASAR
DAN
LANJUTAN

RASIO TINGKAT USIA GEMAR


MEMBACA ANTARA PEREMPUAN
DAN LAKI-LAKI

RASIO TINGKAT KEMATIAN BAYI

RASIO
BALITA

RASIO TINGKAT KEMATIAN IBU


MELAHIRKAN

PROSES
KELAHIRAN
DITANGANI
TENAGA
PROFESIONAL

TINGKAT
PENGGUNAAN
KONTRASEPSI

MENYATAKAN
PERKEMBANGAN
KESAMAAN
JENDER
DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN
MENGHILANGKAN PEMBEDAAN
PENURUNAN
BALITA

KEMATIAN

BAYI

&

MENURUNKAN
TINGKAT
KEMATIAN
BAYI DAN BALITA DI NEGARA SEDANG
BERKEMBANG SAMPAI 2/3 ANTARA
TAHUN 1990 SAMPAI 2015.
PENURUNAN
KEMATIAN
IBU
MELAHIRKAN MENURUNKAN TINGKAT
KEMATIAN IBU MELAHIRKAN SAMPAI
ANTARA 1990 SAMPAI 2015
KESEHATAN PRODUKSI
MEMBERIKAN AKSES BERUPA SISTEM
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
BAGI
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
BAGI SEMUA INDIVIDU PADA TAHUN

TINGKAT

KEMATIAN

YANG
MEDIS

KELAZIMAN
ALAT

TUJUAN
LINGKUNGAN

KEMAMPUAN

INDIKATOR

MEMPERTAHANKAN

NEGARA

DENGAN

DAN REGENERASI LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN

MENGIMPLEMENTASIKAN

PELESTARIAN

STRATEGI

SETIAP
SEHINGGA
TERCIPTA

LINGKUNGAN

NEGARA
PADA

PADA
2015

KEBALIKAN

DARI

PADA

2005

POPULASI YANG MEMPUNYAI


KEMAMPUAN

AKAN
TREN

UNTUK

MENINGKATKAN SUMBER AIR

LAHAN

HUTAN

SAAT INI YAITU HILANGNYA SUMBER

PROSENTASE

DAYA LINGKUNGAN PADA TINGKAT

NASIONAL

NASIONAL DAN GLOBAL

LINGKUNGAN

YANG EFEKTIF

NASIONAL UNTUK PENGEMBANGAN


PELESTARIAN

PROSES

LUAS

SEBAGAI
TANAH

BIODIVERSITY (LAHAN TANAH


YANG DILINDUNGI)

EFISIENSI ENERGI (GDP PER


UNIT PENGGUNAAN ENERGI)

EMISI KARBONDIOKSIDA (GDP


PER

UNIT

ENERGI)

PENGGUNAAN

INDEKS MUTU HIDUP


(PQLI)

UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, MORRIS D.


MORRIS MEMPERKENALKAN PHYSICAL QUALITY LIFE INDEX (PQLI), YANG
LAZIM DITERJEMAHKAN SEBAGAI INDEKS MUTU HIDUP (IMH).

PQLI MERUPAKAN INDEKS KOMPOSIT (GABUNGAN) DARI 3 INDIKATOR,


YAITU : HARAPAN HIDUP PADA USIA SATU TAHUN, ANGKA KEMATIAN, DAN
TINGKAT MELEK HURUF. UNTUK MASING-MASING INDIKATOR, KINERJA
EKONOMI SUATU NEGARA DINYATAKAN DALAM SKALA 1 HINGGA 100, DI
MANA 1 MERUPAKAN KINERJA TERJELEK, SEDANG 100 ADALAH KINERJA
TERBAIK.

INDEKS MUTU HIDUP (PQLI) MENURUT PROPINSI: 1971, 1980,


1990
N

PROPIN

SI

PQLI

KENAIKA

PROPIN

N/

SI

PQLI

KENAIKAN
/ TAHUN

TAHUN

(%)

197

198

199

(%)
1971-

197

198

199

1990

1971-1990

DI ACEH

50

64

2.4

16

KALSEL

48

57

69

1.9

SUMUT

58

68

79

1.6

17

KALTIM

52

62

79

2.2

SUMBAR

50

57

75

2.2

18

SULUT

62

69

80

1.4

RIAU

54

59

77

1.9

19

SULTENG

49

56

69

1.8

JAMBI

44

56

74

2.8

20

SULSEL

38

54

71

3.3

SUMSEL

47

64

75

2.5

21

SULTENG

36

54

70

3.6

BENGKUL

46

59

75

2.6

22

42

59

76

3.2

48

63

75

2.4

23

BALI

30

31

47

2.4

LAMPUN

54

72

86

2.5

24

NTB

45

51

68

2.2

43

53

68

2.4

25

NTT

51

57

74

2.0

42

59

73

3.0

26

MALUKU

51

64

41

69

80

3.6

27

IRJA

55

44

57

72

2.6

42

51

67

2.5

53

63

79
INDONESIA

2.1

45

57

73

2.6

10
11
12
13
14
15

G
DKI JKT
JABAR
JATENG
DI YOGYA
JATIM
KALBAR
KALTENG

TIMTIM

HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)

HDI MENCOBA MERANKING SEMUA NEGARA DALAM SKALA 0 (SEBAGAI TINGKATAN


PEMBANGUNAN MANUSIA YANG TERENDAH) HINGGA 1 (PEMBANGUNAN MANUSIA
YANG TERTINGGI) BERDASARKAN ATAS 3 TUJUAN ATAU PRODUK PEMBANGUNAN,
YAITU :
1)

USIA PANJANG YANG DIUKUR DENGAN TINGKAT HARAPAN HIDUP

2)

PENGETAHUAN YANG DIUKUR DENGAN RATA-RATA TERTIMBANG DARI


JUMLAH ORANG DEWASA YANG DAPAT MEMBACA (DIBERI BOBOT DUA
PERTIGA) DAN RATA-RATA TAHUN SEKOLAH (DIBERI BOBOT SEPERTIGA)

3)

PENGHASILAN YANG DIUKUR DENGAN PENDAPATAN PER KAPITA RIIL YANG


TELAH DISESUAIKAN, YAITU DISESUAIKAN MENURUT DAYA BELI MATA UANG
MASING-MASING NEGARA DAN ASUMSI MENURUNNYA UTILITAS MARGINAL
PENGHASILAN DENGAN CEPAT.

INDEKS TIGA KOMPONEN HDI DAPAT DIHITUNG DENGAN MEMBANDINGKAN


PERBEDAAN ANTARA NILAI NDIKATOR DAN PENENTU NILAI MINIMUMNYA DENGAN
PERBEDAAN ANTARA PENENTU INDIKATOR MAKSIMUM DAN MINIMUM

HDI BERMANFAAT UNTUK MEMBANDINGKAN KINERJA PEMBANGUNAN MANUSIA


ANTAR NEGARA MAUPUN ANTAR DAERAH SECARA RELATIF. HDI MEMFOKUSKAN
PADA TUJUAN AKHIR PEMBANGUNAN (USIA PANJANG, PENGETAHUAN, DAN PILIHAN
MATERIAL) DAN TIDAK SEKEDAR ALAT PEMBANGUNAN (HANYA GNP PER KAPITA).

3 KELOMPOK RANKING HDI SEMUA


NEGARA

NEGARA DENGAN PEMBANGUNAN MANUSIA YANG RENDAH (LOW HUMAN

DEVELOPMENT) BILAI NILAI HDI BERKISAR ANTARA 0,0 HINGGA 0,50.

NEGARA DENGAN PEMBANGUNAN MANUSIA YANG MENENGAH (MEDIUM

HUMAN DEVELOPMENT) BILAI NILAI HDI BERKISAR ANTARA 0,51 HINGGA


0,79.

NEGARA DENGAN PEMBANGUNAN MANUSIA YANG TINGGI (HIGH HUMAN

DEVELOPMENT) BILAI NILAI HDI BERKISAR ANTARA 0,80 HINGGA 1,0.

HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) UNTUK


BEBERAPA NSB, 1991/1992

NEGARA

NILAI HDI

RANKING

RANKING

RANKING GNP PER

HDI

GNP PER

KAPITA DIKURANGI

KAPITA

RANKING HDI

COSTA RICA

0.848

39

75

36

BRUNEI

0.829

44

29

-15

COLUMBIA

0.813

50

91

41

SRILANKA

0.665

90

128

38

CHINA

0.644

94

143

49

INDONESIA

0.586

105

121

16

GUYANA

0.580

107

151

44

GABON

0.525

114

42

-72

MADAGASKA

0.396

131

162

31

0.249

161

171

10

ETHIOPIA

CATATAN TODARO MENGENAI HDI

PEMBENTUKAN HDI SEBAGIAN DIDORONG OLEH STRATEGI


DIDESAIN UNTUK MEMFOKUSKAN PERHATIAN PADA ASPEK
KESEHATAN DAN PENDIDIKAN.

KETIGA INDIKATOR MERUPAKAN INDIKATOR YANG BAGUS NAMUN BUKAN IDEAL


(MISALNYA, TIM PBB INGIN MENGGUNAKAN STATUS NUTRISI BAGI ANAK BERUSIA
DI BAWAH LIMA TAHUN SEBAGAI INDIKATOR KESEHATAN YANG IDEAL, TETAPI
DATANYA TIDAK TERSEDIA).

POLITIK YANG
PEMBANGUNAN

NILAI HDI SUATU NEGARA MUNGKIN MEMBAWA DAMPAK YANG KURANG


MENGUNTUNGKAN
KARENA
MENGALIHKAN
FOKUS
DARI
MASALAH
KETIDAKMERATAAN DALAM NEGARA TERSEBUT.

ALTERNATIF PENDEKATAN YANG MEMANDANG RANKING GNP PER KAPITA, DAN


KEMUDIAN MELENGKAPINYA DENGAN INDIKATOR SOSIAL LAIN MASIH DIHARGAI.

KITA HARUS SELALU INGAT BAHWA INDEKS INI MERUPAKAN INDIKATOR


PEMBANGUNAN YANG RELATIF, BUKAN ABSOLUT, SEHINGGA BILA SEMUA
NEGARA MENGALAMI PENINGKATAN PADA TINGKAT TERTIMBANG YANG SAMA,
MAKA NEGARA MISKIN TIDAK AKAN MEMPEROLEH PENGHARGAAN ATAS
KEMAJUANNYA.

KETERKAITAN
ANTARINDIKATOR

PEMBANGUNAN MANUSIA BERPENGARUH POSITIF TERHADAP PERTUMBUHAN


EKONOMI BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG MELALUI
DEMOKRASI.
ANTARA (SHIFT
EKONOMI
DAN

PEMBANGUNAN MANUSIA BERTINDAK SEBAGAI VARIABEL


VARIABLE) DALAM HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN
DEMOKRASI.

DENGAN BERIVENTASI PADA PEMBANGUNAN MANUSIA, SEBUAH NEGARA DAPAT


BERGERAK KE ARAH PENDAPATAN PER KAPITA YANG LEBIH TINGGI DENGAN
TINGKAT DEMOKRASI TERTENTU MELALU EFEK PERTUMBUHAN LANGSUNG.

DAMPAK TIDAK LANGSUNG DARI HDI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI LEWAT


DEMOKRASI BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERGESERAN NON PARAREL ATAS
GARIS DEMOKRASI PENDAPATAN PER KAPITA. DENGAN KATA LAIN, HUBUNGAN
ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DEMOKRASI SEMAKIN KUAT BERKAT
KENAIKAN HDI.

BHALLA MEMBAWA PERSPEKTIF BAHWA IA MENEMUKAN PENGARUH POSITIF


DEMOKRASI TERHADAP PERTUMBUHAN. PENJELASANNYA BAHWA SEBUAH REZIM
DEMOKRATIK CENDERUNG LEBIH MELINDUNGI PROPERTI DAN HAK KONTRAK
YANG SANGAT PENTING UNTUK BERJALANNYA MEKANISME PASAR YANG
DIDORONG OLEH SEKTOR SWASTA.

VIRTUOUS TRIANGLE ANTARA PEMBANGUNAN


MANUSIA, DEMOKRASI DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI

PEMBANGUNAN
MANUSIA

(1)

PERTUMBUHAN
MANUSIA

(2)

(4)
(3)

DEMOKRASI

HDI, DEMOKRASI, DAN TINGKAT


PENDAPATAN

PERTUMBUHAN

HDI
(2)

HDI (1)
HDI (2) > HDI
(1)

DEMOKRASI

CRUEL CHOICE PLUS TRICKLE


DOWN

PERTUMBUHAN EKONOMI

DEMOKRASI

PEMBANGUNAN
MANUSIA

PERTUMBUHAN ENDOGEN DAN


DEMOKRASI

PEMBANGUNAN
MANUSIA

PERTUMBUHAN
EKONOMI

DEMOKRASI

VIRTOUS CIRCLE VERSI


BHALLA

DEMOKRASI

PERTUMBUHAN
EKONOMI

PEMBANGUNAN
MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai