pendahuluan
Prinsip Prinsip Dasar Serta
Pemahaman Pembangunan
Ekonomi
Ekonomi indonesia
Mempelajari dan memahami aktivitas masyrakat di
dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup akan barangbarang ekonomi
Dalam UPAYA tsb digunakan:
Sumberdaya, norma/nilai, akal pikiran
Yang akan membentuk perilaku ekonomi
Untuk memecahkan masalah2 ekonomi
Hasilnya berupa kinerja ekonomi
Dan dalam analisisnya menggunakan alat berfikir
konsep
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
Di samping berkaitan dengan alokasi sumbersumber produktif yang langka dengan efisien
dan sekaligus dengan pertumbuhannya,
ekonomi pembangunan banyak bersangkut paut
dengan formulasi kebijaksanaan pemerintah
baik ekonomi maupun non-ekonomi yang
diantaranya dengan melibatkan variabelvariabel ekonomi makro secara langsung
seperti income, investasi, kesempatan kerja
( employment ), dan gabungan faktor-faktor nonekonomi yang sama-sama relevan seperti
alokasi sumber daya alam yang efisien,
perbaikan institusional, usaha-usaha perbaikan
diri, nilai-nilai, sikap-sikap ekonomi dan politik
baik dilakukan oleh pemerintah maupun swasta
untuk mempercepat dan memperbesar skala
tingkat hiup.
KELEMAHAN UKURAN
PENDAPATAN PERKAPITA
Ukuran pembangunan dengan
pendapatan per kapita memiliki banyak
kelemahan-kelemahan diantaranya;
(1) Tingkat kesejahteraan seseorang
sulit diukur dan subjektif sifatnya;
(2) Dalam perhitungannya kurang
memperhatikan aspek distribusi
pendapatan; (3) Pendapatan per
kapita tidak dapat memberikan
gambaran mengenai masalah
pengangguran.
GROWTH DAN
DEVELOPMENT
SASARAN PEMBANGUNAN
Meningkatkan persediaan dan memperluas
pembagian/pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan
untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan
lingkungan.
Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan
mempertinggi pendapatan dan penyediaan lapangan
kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang
lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi, yang
semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan
materi, tetapi untuk meningkatkan kesadaran akan
harga diri baik inividu maupun nasional.
Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan
sosial bagi semua inividu dan nasional dengan cara
membebaskan mereka dari sikap budak dan
ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang
lain dan negara lain, tetapi juga dari sumber-sumber
kebodohan dan penderitaan.
PEMBAHASAN MENGENAI
PEMBANGUNAN EKONOMI
BAIK BERSIFAT DESKRIPTIF
MAUPUN ANALITIS
BERTUJUAN UNTUK
MEMBERIKAN GAMBARAN
TENTANG BERBAGAI SIFAT
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
DI NEGARA-NEGARA SEDANG
BERKEMBANG DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP
KEMUNGKINAN UNTUK
MEMBANGUN EKONOMI
KAWASAN.
PEMBAHASAN BERSIFAT
MEMBERIKAN BERBAGAI
PILIHAN KEBIJAKSANAAN
PEMBANGUNAN YANG DAPAT
DILAKUKAN DALAM USAHAUSAHA UNTUK
MEMPERCEPAT PROSES
PEMBANGUNAN EKONOMI DI
NEGARA TERSEBUT.
TINGKAT
KESEJAHTERA
AN
SESEORANG
SULIT DIUKUR
DAN
SUBJEKTIF
SIFATNYA.
DALAM
PERHITUNGAN
NYA KURANG
MEMPERHATIK
AN ASPEK
DISTRIBUSI
PENDAPATAN.
PENDAPATAN
PER KAPITA
TIDAK DAPAT
MEMBERIKAN
GAMBARAN
MENGENAI
MASALAH
PENGANGGURA
N.
Ekonomi Pembangunan
Developed countries
Istilah underdeveloped telah digunakan dalam beberapa cara. Negara undevelop atau
underdevelop seringkali digunakan secara sinonim. Tapi kedua istilah ini mudah dibedakan. An
undevelop country adalah suatu negara yang tidak mempunyai harapan dalam pembangunan.
An underdeveloped country, dalam satu sisi adalah negara yang tidak mempunyai kemampuan
untuk membangun. Poor dan Backward juga sering digunakan sebagai synonims dari
underdeveloped. Negara miskin bukan berarti negara muda. Kemiskinan secara sederhana
menunjukan rendahnya tingkat pendapatan per kapita dari suatu negara.
Different Criteria of Underdevelopment
Sangat sulit untuk memberikan definisi yang tepat dari underdevelopment. Underdevelopment
dapat dijelaskan dalam banyak cara; dengan timbulnya kemiskinan, kebodohan atau penyakit,
distribusi yang tidak merata dari pendapatan nasional, ketidak mampuan admisitratif, dan
kekacauan sosial. Tapi tidak ada satu pun criteria yang mewakilinya. Beberapa kriteri dari
underdevelopment yaitu :
kriteria pertama dari underdevelopment yaitu ratio dari populasi terhadap area tanah.
kriteria kedua yaitu rendahnya ratio output industri terhadap total output.
kriteria ketiga dari underdevelopment yaitu rendahnya ratio modal per kepala dari polulasi.
oleh karena itu, bagaimanapun, beberapa definisi menunjukan bahwa kemiskinan menjadi
penyebab utama dari underdevelopment.
sehingga satu hal yang dasar dari kriteria yang dapat diterima adalah rendahnya pendapatan
per kapita dalam underdeveloped country dibandingkan dengan negara maju.
Faktor ekonomi
Sumber alam
Sumber alam atau tanah merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, dalam hal ini negara yang
melimpah suber daya alamnya akan dapat membangun dengan cepat. Modal adalah persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat
direproduksi. Kenaikan stok modal dalam batas waktu tertentu lah yang disebut kenaikan modal atau akumulasi modal.
Pembentukan modal merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi, di satu pihak ia mencerminkan permintaan
efektif, di lain pihak menciptakan efisiensi produktif bagi produksi di masa depan. Selain dapat menaikan produksi di masa depan,
pertumbuhan modal pun dapat menciptakan kesempatan kerja dan kemajuan teknologi yang pada gilirannya membawa ke arah
spesialisasi dan penghematan dalam produksi skala luas. Hal ini menjadi dasar yang kuat untuk industrialisasi dan ekspansi pasar yang
diperlukan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.
Organisasi
Organisasi merupakan bagian penting bagi pertumbuhan. Organisasi bersifat komplemen modal, buruh dan membantu untuk
meningkatkan produktivitasnya.
Kemajuan teknologi
Kuznets mencatat lima pola penting pertumbuhan teknologi di dalam pertumbuhan ekonomi modern. Ke lima hal itu adalah: penemuan
ilmiah atau penyempurnaan teknik; invensi; inovasi; penyempurnaan, dan penyebarluasan penemuan. Menurutnya juga inovasi terdiri
dari dua macam: pertama, penurunan biaya yang tidak menghasilkan perubahan apa pun pada kualitas produk; kedua, pembaharuan
yang menciptakan produk baru dan menciptakan permintaan baru atas produk tersebut.
Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Keduanya membawa ke arah ekonomi produksi skala besar
yang selanjutnya membantu perkembangan industri. Namun pembagian kerja tergantung pada luas pasar. Luas pasar, sebaliknya,
tergantung pada kemajuan ekonomi, yaitu seberapa jauh permintaan, tingkat produksi secara umum, sarana transportasi, dan
sebagainya.
Faktor Sosial
Faktor sosial dan budaya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pada beberapa negara tradisi
sosial dan budaya tidak menunjang perkembangan ekonomi. Seperti kurang menunjang hidup
hemat dan bekerja keras, pasrah terhadap nasib, kebiasaan untuk ikutserta dalam pesta-pesta dan
kesenangan, menyebabkan uang dihabiskan pada usaha-usaha non-ekonomi.
Faktor Manusia
Sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun hal ini
tidak semata-mata bergantung pada jumlah saja, melainkan pada efisiensi mereka.
Peningkatan GNP per kapita pada negara-negara maju antara tahun 1750-1950, dipercaya terjadi
akibat pengembangan faktor manusia sebagaimana terlihat pada efisiensi dan produktivitas yang
melonjak di kalangan buruh. Inilah yang oleh para ahli ekonom disebut dengan pembentukan
modal insani, yaitu, proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh
penduduk suatu negara.
Pendapatan rendah
Permintaan rendah
Hambatan ketiga
Hambatan keempat
Peningkatan Produktivitas
Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin
meningkatnya efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini
dapat dilihat dari semakin besarnya masukan sumber tenaga
kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi, atau
kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarta penggunaan output
yang lebih besar untuk setiap input. Menurut Kuznets, laju
kenaikan produktivitas ternyata dapat menjelaskan hampir
keseluruhan pertumbuhan produk per kapita di negara maju.
Bahkan kendati dengan beberapa penyesuaian untuk
menampung biaya dan input yang tersembunyi, pertumbuhan
produktivitas tetap dapat menjelaskan lebih dari separuh
pertumbuhan dalam produk per kapita.
Urbanisasi
Pertumbuhan ekonomi modern ditandai juga dengan semakin banyaknya
penduduk di negara maju yang berpindah dari dearah pedesaan ke
daerah perkotaan. Inilah yang disebut urbanisasi.
Menurut Profesor Kuznets, urbanisasi juga mempengaruhi tingkat dan
struktur pengeluaran konsumen negara melalui tiga cara. Pertama,
urbanisasi menghasilkan pembagian kerja dan spesialisasi yang makin
meningkat dan perubahan berbagai aktivitas dari usaha keluarga atau
desa yang tidak berorientasi pasar menjadi usaha yang berorientasi
pasar. Kedua, urbanisasi membuat biaya pemenuhan sejumlah
kebutuhan menjadi semakain mahal. Kehidupan kota menjadi lebih
mahal karena faktor kemacetan dan kepadatan. Ini menyebabkan
kesulitan di bidang perumahan, kebersihan, air, angkutan dalam dan
antarkota, dan fasilitas dasar lainnya. Kesemua ini merupakan biaya
ekstra bagi kehidupan kota yang menambah pengeluaran konsumen
pada berbagai jenis barang konsumsi. Ketiga, demonstration effect
kehidupan kota mendorong kelompok urbanis meniru pola konsumsi
orang kota sehingga menyebabkan meningkatnya pengeluaran
konsumen.
EVOLUSI MAKNA
PEMBANGUNAN
PANDANGAN
TRADISIONAL
KONSEP DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DIJIWAI OLEH PENGALAMAN NEGARANEGARA EROPA. INILAH YANG DISEBUT EUROCENTRISM, EROPA SENTRIS, DALAM
PEMIKIRAN AWAL TENTANG PEMBANGUNAN. PAHAM DEVELOPMENTALIS GAYA
EROPA INI DITANDAI DENGAN MUNCULNYA KAPITALISME, NAIKNYA MASYARAKAT
BORJUIS SEBAGAI KELAS SOSIAL YANG DOMINAN, RELATIF BERHASILNYA
REVOLUSI INDUSTRI, DAN DIPERKENALKANNYA PERTUMBUHAN SEBAGAI IDE
PERKEMBANGAN MASYARAKAT.
PARADIGMA
NORMATIF.
BERBICARA
MEMBAHAS
BE).
INDIKATOR
PEMBANGUNAN
2)
PENEKANAN PADA KENAIKAN PENDAPATAN PER KAPITA (GNP RIIL DIBAGI JUMLAH
PENDUDUK) DAN TIDAK HANYA KENAIKAN PENDAPATAN NASIONAL RIIL
MENYIRATKAN BAHWA PERHATIAN PEMBANGUNAN BAGI NEGARA MISKIN ADALAH
MENURUNKAN TINGKAT KEMISKINAN.
SECARA
GARIS
BESAR
PADA
1)
2)
NEGARA
BERPENGHASILAN
RENDAH
(LOW-INCOME
ECONOMIES) ADALAH
KELOMPOK NEGARA-NEGARA DENGAN GNI PER KAPITA KURANG ATAU SAMA
DENGAN US$ 745 PADA TAHUN 2001.
NEGARA BERPENGHASILAN MENENGAH (MIDDLE-INCOME ECONOMIES) ADALAH
KELOMPOK NEGARA-NEGARA DENGAN GNI PER KAPITA LEBIH DARI US$ 745
NAMUN KURANG DARI US$ 8.626 PADA TAHUN 2001. DALAM KELOMPOK
BERPENGHASILAN MENENGAH DAPAT DIBAGI MENJADI:
1)
2)
NEGARA
NEGARA
NEGARA
BERPENGHASILAN
BERPENGHASILAN
BERPENGHASILAN
RENDAH (LC)
MENENGAH PAPAN
BAWAH (LMC)
FIJI,
KIRIBATI,
KAMBOJA, INDONESIA,
CINA,
PASIFIK
REPUBLIK
MARSHALL
INSLAND,
MICRONESIA,
FILIPINA,
DEMOKRATIK
LAOS,
KORE,
MONGOLIA,
SAMOA,
AMERIKA
(UMC)
SAMOA,
MALAYSIA, PALAU
THAILAND,
TONGA, VANUATU
PULAU
SOLOMON,
VIETNAM
AFGANISTAN,
PAKISTAN
ARMENIA,
ALBANIA,
KROASIA,
TENGAH
AZERBAJIAN,
BOSNIA
GEORGIA,
REPUBLIK
BULGARIA, KAZAKHSTAN,
MOLODOVA,
MACEDONIA, RUMUANIA,
LATVIA,
TAJIKISTAN, UKRAINA,
RUSIA,
POLANDIA.
UZBEKISTAN
TURKMENISTAN,
BANGLADESH,
BHUTAN, INDIA, NEPAL,
KYRGYZ,
BELARUS,
HEZERGOVINA,
YUGOSLAVIA
TURKI,
CEKO,
SLOVAKIA
REPUBLIKA
ESTONIA,
LITHUANIA,
REPUBLIK
TINGKAT PENGANGGURAN
CENDERUNG MENINGKAT.
DAN
SETENGAH
MENGANGGURNYA
RENDAH,
TINGKAT
TINGGI
DAN
DALAM PUBLIKASI LARIS BANK DUNIA YANG BERJUDUL THE EAST ASIAN
MIRACLE: ECONOMIC GROWTH AND PUBLIC POLICY (1993),
DIPERKENALKAN SEBUTAN, YAITU :
EROPA,
TIMUR
TENGAH,
DAN
AFRIKA
UTARA
MENCAKUP
NEGARA
BERPENGHASILAN
MENENGAH
DI
KAWASAN
EROPA
(BULGARIA,
CZECHOSLOVAKIA, YUNANI, HUNGARIA, POLANDIA, PORTUGAL, RUMANIA, TURKI,
DAN BEKAS YUGOSLAVIA) DAN SEMUA NEGARA DI KAWASAN AFRIKA UTARA DAN
TIMUR TENGAH, SERTA AFGANISTAN.
AMERIKA LATIN DAN KARIBIA TERDIRI ATAS SEMUA NEGARA AMERIKA DAN
KARIBIA DI SEBELAH SELATAN AMERIKA SERIKAT.
DAN
1)
2)
NEGARA
RANKING
NEGARA
1.160
178
INDIA
440
2.230
163
PAKISTAN
470
1.860
160
CHINA
780
3.550
142
SRILANKA
820
3.230
139
INDONESIA
660
2.660
150
1.050
3.990
133
810
2.260
140
THAILAND
2.010
5.950
103
TURKI
2.900
6.440
103
BRAZIL
4.350
6.840
73
MALAYSIA
3.390
7.640
84
ARGENTINA
7.550
11.940
58
AUSTRALIA
20.950
23.850
27
HONGKONG
24.570
22.570
19
SINGAPURA
24.150
22.310
22
UGANDA
FILIPINA
PAPUA NUGINI
HARAPAN HIDUP
INDIKATOR
PRIMARY
ENROLMENT
RASIO
NETO
PARA
SISWA
MENGENYAM
PENDIDIKAN DASAR 4 TINGKAT
KESAMAAN JENDER
TINGKAT
USIA
GEMAR
MEMBACA 15 SAMPAI 24 TAHUN
RASIO
BALITA
PROSES
KELAHIRAN
DITANGANI
TENAGA
PROFESIONAL
TINGKAT
PENGGUNAAN
KONTRASEPSI
MENYATAKAN
PERKEMBANGAN
KESAMAAN
JENDER
DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN
MENGHILANGKAN PEMBEDAAN
PENURUNAN
BALITA
KEMATIAN
BAYI
&
MENURUNKAN
TINGKAT
KEMATIAN
BAYI DAN BALITA DI NEGARA SEDANG
BERKEMBANG SAMPAI 2/3 ANTARA
TAHUN 1990 SAMPAI 2015.
PENURUNAN
KEMATIAN
IBU
MELAHIRKAN MENURUNKAN TINGKAT
KEMATIAN IBU MELAHIRKAN SAMPAI
ANTARA 1990 SAMPAI 2015
KESEHATAN PRODUKSI
MEMBERIKAN AKSES BERUPA SISTEM
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
BAGI
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
BAGI SEMUA INDIVIDU PADA TAHUN
TINGKAT
KEMATIAN
YANG
MEDIS
KELAZIMAN
ALAT
TUJUAN
LINGKUNGAN
KEMAMPUAN
INDIKATOR
MEMPERTAHANKAN
NEGARA
DENGAN
PENGEMBANGAN
MENGIMPLEMENTASIKAN
PELESTARIAN
STRATEGI
SETIAP
SEHINGGA
TERCIPTA
LINGKUNGAN
NEGARA
PADA
PADA
2015
KEBALIKAN
DARI
PADA
2005
AKAN
TREN
UNTUK
LAHAN
HUTAN
PROSENTASE
NASIONAL
LINGKUNGAN
YANG EFEKTIF
PROSES
LUAS
SEBAGAI
TANAH
UNIT
ENERGI)
PENGGUNAAN
PROPIN
SI
PQLI
KENAIKA
PROPIN
N/
SI
PQLI
KENAIKAN
/ TAHUN
TAHUN
(%)
197
198
199
(%)
1971-
197
198
199
1990
1971-1990
DI ACEH
50
64
2.4
16
KALSEL
48
57
69
1.9
SUMUT
58
68
79
1.6
17
KALTIM
52
62
79
2.2
SUMBAR
50
57
75
2.2
18
SULUT
62
69
80
1.4
RIAU
54
59
77
1.9
19
SULTENG
49
56
69
1.8
JAMBI
44
56
74
2.8
20
SULSEL
38
54
71
3.3
SUMSEL
47
64
75
2.5
21
SULTENG
36
54
70
3.6
BENGKUL
46
59
75
2.6
22
42
59
76
3.2
48
63
75
2.4
23
BALI
30
31
47
2.4
LAMPUN
54
72
86
2.5
24
NTB
45
51
68
2.2
43
53
68
2.4
25
NTT
51
57
74
2.0
42
59
73
3.0
26
MALUKU
51
64
41
69
80
3.6
27
IRJA
55
44
57
72
2.6
42
51
67
2.5
53
63
79
INDONESIA
2.1
45
57
73
2.6
10
11
12
13
14
15
G
DKI JKT
JABAR
JATENG
DI YOGYA
JATIM
KALBAR
KALTENG
TIMTIM
2)
3)
NEGARA
NILAI HDI
RANKING
RANKING
HDI
GNP PER
KAPITA DIKURANGI
KAPITA
RANKING HDI
COSTA RICA
0.848
39
75
36
BRUNEI
0.829
44
29
-15
COLUMBIA
0.813
50
91
41
SRILANKA
0.665
90
128
38
CHINA
0.644
94
143
49
INDONESIA
0.586
105
121
16
GUYANA
0.580
107
151
44
GABON
0.525
114
42
-72
MADAGASKA
0.396
131
162
31
0.249
161
171
10
ETHIOPIA
POLITIK YANG
PEMBANGUNAN
KETERKAITAN
ANTARINDIKATOR
PEMBANGUNAN
MANUSIA
(1)
PERTUMBUHAN
MANUSIA
(2)
(4)
(3)
DEMOKRASI
PERTUMBUHAN
HDI
(2)
HDI (1)
HDI (2) > HDI
(1)
DEMOKRASI
PERTUMBUHAN EKONOMI
DEMOKRASI
PEMBANGUNAN
MANUSIA
PEMBANGUNAN
MANUSIA
PERTUMBUHAN
EKONOMI
DEMOKRASI
DEMOKRASI
PERTUMBUHAN
EKONOMI
PEMBANGUNAN
MANUSIA