Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

OLEH:
KELOMPOK 1
1. Melina 2210811022
2. Alya Nisya Syazwani 2210812004
3. Chantris Maeyhira 2210812016
4. Afif Luthfi 2210812020
5. Ryan Ghiffary 2210813024
6. Diva Putri Nabila 2210813026

Dosen pengampu:
Dr. Azwar, M.Si
Drs. Alfitri, M

DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa atas berkat dan
karunia yang diberikan-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik serta tepat pada waktunya. Kami sekelompok juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini, terutama
kepada teman- teman kelompok, dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pembangunan.
Harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat serta menjadi
tambahan referensi bagi kita semua yang ikut membacanya, serta agar kita dapat mengenal
lebih luas lagi tentang Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Pembangunan dan Perbedaan
Dengan Bidang Ilmu Lainnya.. Kami juga menyadari bahwa makalah ini belum
sepenuhnya sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritikan dari para pembaca dan dari dosen pengampu
mata kuliah Sosiologi Pembangunan sangat diperlukan serta sangat kami harapkan
kehadirannya demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata kami mengucapkan
selamat membaca.

Padang, 26 Februari 2024

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosiologi pembangunan muncul sebagai tanggapan terhadap kompleksitas dampak


pembangunan terhadap masyarakat. Sejak pertengahan abad ke-20, ketika negara-negara
mengalami percepatan pembangunan ekonomi, para sosiolog mulai memperhatikan
transformasi sosial yang terjadi. Mereka merasa perlu memahami bagaimana pembangunan
ekonomi meresap ke dalam struktur sosial, pola hubungan antarindividu, dan norma-norma
budaya. Seiring waktu, sosiologi pembangunan berkembang menjadi disiplin yang
independen dengan fokus pada interaksi kompleks antara faktor sosial, ekonomi, politik, dan
budaya dalam konteks pembangunan. Pemikiran ini mencerminkan keinginan untuk tidak
hanya menilai kemajuan ekonomi, tetapi juga untuk memahami dampaknya pada
kesejahteraan dan keadilan sosial.

Ruang lingkup sosiologi pembangunan melibatkan analisis terhadap konflik sosial,


ketidaksetaraan, perubahan nilai-nilai budaya, dan dinamika struktur kekuasaan dalam
masyarakat yang mengalami pembangunan. Perbedaannya dengan disiplin ilmu lain, seperti
ekonomi pembangunan, terletak pada penekanannya pada dimensi sosial, kultural, dan politik
pembangunan, menjadikannya pendekatan yang lebih holistik.

Demikian, sosiologi pembangunan menjadi alat untuk membongkar dinamika


kompleks di dalam masyarakat yang terlibat dalam proses pembangunan, menggali lebih
dalam daripada sekadar indikator ekonomi untuk merangkum perubahan dan tantangan yang
dihadapi masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari sosiologi pembangunan?


2. Bagaimana ruang lingkup sosiologi pembangunan?
3. Apa perbedaan sosiologi Pembangunan dengan bidang ilmu lain?
4. Apa manfaat dari sosiologi bagi pembangunan?

4
C. Tujuan

1. untuk mengetahui pengertian dari sosiologi pembangunan.

2. untuk mengetahui ruang lingkup sosiologi pembangunan.

3. untuk mengetahui perbedaan sosiologi pembangunan dengan bidang ilmu lain.

4. untuk memahami manfaat sosiologi bagi pembangunan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sosiologi pembangunan


Sosiologi dan pembangunan menjadi istilah yang dianggap memiliki arahan
dan memiliki rencana terhadap kebijakan dalam kehidupan masyarakat. Rencana ini
tentusaja disesuikan dengan kebutuhan manusia, hingga akhirnya program yang
dilakukan akan sukses, bukan hanya soal ekonominya akan tetapi masalah aspek-
aspek sosialnya. Disisi lainnya, sosiologi pembangunan menjadi metode yang
dipergunakan untuk memberika kajian sosial dalam sisi program pembangunan
pemerintah. Kajian ini diperlukan sebagai upaya memberikan dampak keberhasilan
yang akan maupun telah dilakukan.
Sosiologi pembangunan adalah serangkaian teknik dasar yang diakukan
pemerintah kepada masyarakat untuk memberikan dampak dalam pengentaskan
masalah sosialnya, adapun upaya ini dilakukan karena program-program yang
dikeluarkan oleh pemerintah tidak bisa serta merta sesuai keinginannya akan tetapi
harus melibatkan kebutuhan dalam masyarakat.
Adapun untuk definisi sosiologi pembangunan menurut para ahli, yakni;
Soerjono Soekanto, Pengertian sosiologi pembangunan adalah bagian dari konsep
suksesi kesejahteraan masyarakat yang sangat berguna untuk kehidupan masyarakat
di pedesaan ataupun masyarakat di perkotaan. Marx Weber, Sosiologi pembangunan
adalah kajian sosial yang memberikan dampak postif pada lahirnya metode baru
dalam pembangunan manusia dan lingkungannya.
Soerjono Soekanto (2004: 412-413) menjelaskan bahwa ilmu atau
pengetahuan sosiologi sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk
memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencarian,
penerapan, dan penilaian proses pembangunan. konsep pembangunan telah menjadi
ideologi yang menggambarkan kegiatan-kegiatan dalam upaya mengejar pertumbuhan
dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan sangat berhubungan
dengan soiologi pembangunan.
Pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk
mendukung pembangunan, sedangkan masyarakat merupakan tenaga pembangunan

6
dan dampak pembangunan. Dengan kata lain, masyarakat adalah subjek sekaligus
objek dalampembangunan. Pembangunan pada hakikatnya merupakan usaha
meningkatkan taraf hidup masyarakat ke tingkat yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih
tenteram, serta lebih menjamin kelangsungan hidup di hari depan.
Sosiologi pembangunan juga menimbulkan hubungan interaksi pada
masyarakat dan interaksi tersebut menimbulkan adanya gotong royong. Aktivitas
gotong royong dalam berbagai dimensi memberikan implikasi semangat dan nilai
(value) untuk saling memberikan jaminan atas hak dan kelangsungan hidup antar-
sesama warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat. Secara sosiologis, fokus
utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah usaha untuk mencapai
perbaikan ekonomi, yang tidak hanya terbatas pada golongan elite, tetapi juga secara
menyeluruh dan merata sampai pada lapisan terbawah.

B. Ruang Lingkup Sosiologi Pembangunan


 Ruang Lingkup Pembangunan
1. Pembangunan di bidang ekonomi
Pembangunan ekonomi (economic development) sebenarnya tidak dapat
dipisahkan dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pembangunan ekonomi
berfungsi dalam rangka mendorong terhadap pertumbuhan ekonomi dalam kehidupun
bangsa dan negara. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pelaksanaan pembangunan di bidang ekonomi.
Pembangunan ekonomi adalah proses upaya yang dilakukan secara sadar
untuk kenaikan pendapatan total dan pendapatan per kapita dengan memperhitungkan
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu bangsa atau negara. Adapun pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan kapasitas produksi yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapat
nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan pendapatan masyarakat. Beberapa faktor yg memengaruhi pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi
 Sumber daya alam
 Sumber daya manusia
 Permodalan
 Lapangan kerja

7
 Keahlian atau kewirausahaan
 Kestabilan politik
 Kebijakan pemerintah

2. Pembangunan di bidang politik


Pembangunan di bidang politik senantiasa berkembang sejalan dengan
perkembangan ideologi pembangunan, bahkan lebih diperkuat yang tujuan dan
sasarannya bahwa semua manfaat dari hasil pembangunan pada akhirnya akan
diperluas pada semua sektor dalam kehidupan masyarakat. Hal inilah yang kita
pahami sebagai argumentasi kesejahteraan atau manfaat diteteskan ke bawah (trickle
down effect) sehingga melahirkan ungkapan bahwa perusahaan besar memiliki
kewajiban mengasuh perusahaan kecil, orang kaya mengasuh orang miskin, dan
sebagainya.
Para pimpinan jabatan politik yang bersumber dari partai politik tidak lagi
memiliki hati nurani yang memperjuangkan kepentingan masyarakat umum, tetapi
justru memanipulasi kepentingan masyarakat sehingga pemikiran dan tindakannya
lebih berorientasi untuk memenuhi kepentingan pribadi masing-masing.

3. Pembangunan si bidang sosial


Tujuan utama pembangunan di bidang sosial (social development) adalak
mengurangi penderitaan manusia, baik yang disebabkan oleh bencana alam, seperti
banjir, tanah longsor, dan sebagainya, maupun yang disebabkan oleh perbuatan
manusia dengan pemikiran dan tindakan melalui program yang dapat memberikan
manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga memiliki
kemampuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Pembangunan sosial merupakan salah satu bentuk pendekatan pembangunan
secara nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan
kehidupan manusia yang dilandasi adanya rasa keadilan, kedamaian, dan terwujudnya
kesejahteraan, yaitu memenuhi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan kebutuhan
fisik, kebutuhan rohani, dan kebutuhan sosial. Secara kontekstual, dan pemerataan
hasil-hasil pembangunan daripada pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat, tetapi
dinikmati sekelompok kecil orang saja. Beberapa program pemerintah yang menjadi
pusat perhatian dalam kaitannya dengan program pembangunan sosial, mencakup

8
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan, dan pengentasan kemiskinan,
dengan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, misalnya kebutuhan pangan,
sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan
Pembangunan sosial dapat dilakukan secara individual atau perseorangan
ataupun secara kolektif atau kelompok. Pembangunan sosial juga merupakan suatu
proses yang mengangkat hubungan kekuasaan-kekuatan yang berubah menjadi
hubungan pemberdayaan antara individu, kelompok, dan lembaga-lembaga sosialnya

4. Pembangunan Di Bidang Pendidikan


Pembangunan di Bidang Pendidikan Pembangunan di bidang pendidikan
bertujuan menciptakan kemampuan dan kecerdasan manusia. Oleh karena itu, siapa
pun yang berperan sebagai penyelenggara pelaksanaan pembangunan di bidang
pendidikan harus mempunyai semangat kerja keras dan berdedikasi tinggi dalam
semangat pengabdian kepada bangsa dan negara. Hal ini disebabkan penyelenggara
pelaksanaan pembangunan pendidikan.
Proses pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu
tuntutan konstitusi yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yang menyebutkan bahwa tujuan membangunan negara adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Konstitusi sebagai landasan penyelenggaraan negara yang tertinggi
jelas menjadi dasar utama pelaksanaan pembangunan dalam bidang pendidikan.

5. Pembangunan Di Bidang Keagamaan


Pembangunan di bidang keagamaan adalah proses yang dilakukan terus-
menerus dan dilandasi pemikiran rasional dan keyakinan secara transendental, untuk
menghindari pengingkaran terhadap kebenaran keagamaan, terutama bagi pemula
terhadap pendalam ajaran agamanya masing-masing. Usaha ini dilakukan secara sadar
agar tidak terjadi pengingkaran kebenaran keagamaan yang mereka anut.
Pengembangan kesadaran keagamaan tidak mungkin dilakukan secara
revolusi, tetapi harus bersifat evolusi sehingga menciptakan premis-premis yang kuat
dalam kehidupan manusia terhadap agama yang diyakininya selangkah demi
selangkah hingga sampai pada pembentukan keyakinan hakiki, artinya memiliki
keteguhan yang tidak mudah digoyahkan oleh situasi atau kondisi apa pun.

9
6. Pembangunan Di Bidang Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang
dilakukan secara berkesinambungan serta berkelanjutan dengan jalan
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam pada satu pihak dan sumber daya
manusia pada pihak lain. Pelaksanaan pembangunan lingkungan dapat dilakukan
dengan cara menyerasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam
yang tersedia dengan tidak menciptakan adanya perusakan kondisi alam lingkungan,
baik secara geografis maupun demografis. Kunci utama keberhasilan pembangunan
lingkungan hidup adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang
dasar hukumnya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

 Ruang Lingkup Sosiologi Pembangunan


1. Ruang lingkup objek kajian dalam sosiologi pembangunan, antara lain adalah sebagai
berikut; Pembangunan pada negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonomi
masyarakat
2. Pandangan terhadap ciri khas masyarakat dalam pembangunan.
3. Hubungan sosial yang terjadi diantara budaya dan ekonomi dalam pembangunan
4. Proses atau metode pembangunan dan perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat
5. Implikasi terhadap teori perubahan sosial dalam pembangunan.

C. Perbedaan Dengan Bidang Ilmu Lainnya


Sesuai dengan ilmu-ilmu terapan lain seperti kedokteran, arsitektur, teknik
sipil, ekonomi, hukum, dan farmasi, sosiologi pembangunan tidak bertujuan utama
untuk menghasilkan "tukang" yang langsung aktif dalam praxis. Produk sosiologi
biasanya adalah para pemikir yang sentiasa peka terhadap perubahan masyarakat.
Selain itu, sosiologi pembangunan merupakan salah satu contoh studi multi-disipliner
yang mencakup elemen dari ekonomi, politik, sosiologi, psikologi, budaya, dan
sejarah.
Sosiologi pembangunan memiliki perbedaan dengan ilmu bidang lainnya
dalam hal fokus kajiannya. Sosiologi pembangunan menitikberatkan pada analisis
hubungan antara pembangunan dan masyarakat, serta dampak sosial dari proses
pembangunan. Berbeda dengan ilmu bidang lain seperti ekonomi yang lebih

10
menekankan aspek ekonomi dalam pembangunan, sosiologi pembangunan
memperhatikan aspek sosial, budaya, dan interaksi sosial dalam konteks
pembangunan.

D. Manfaat Sosiologi Bagi Pembangunan

Menurut Soerjono Soekanto (2004: 412-413), manfaat sosiologi bagi pembangunan dapat
diidentifikasikan melalui beberapa tahap berikut.

1. Tahap perencanaan

Perpaduan aspirasi masyarakat dan visi pemerintah inilah yang kemudian dituangkan
dalam rencana pembangunan nasional. Lembaga yang bertugas membuat rencana
pembangunan adalah Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas). Pada lembaga ini
banyak ahli sosiologi berkumpul dan menyumbangkan pemikiran dan pengetahuan
sosiologinya untuk membuat rencana pembangunan yang baik

2. Tahap pelaksanaan

Setelah perencanaan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Segala sesuatu yang


tertuang dalam rencana harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Pemerintahan berperan
sebagai agen pembangunan (pelopor), tetapi dukungan dan partisipasi masyarakat tetap
diperlukan. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan rencana harus
diperhatikan. Keterlibatan semua lapisan masyarakat dalam proses pelaksanaan
pembangunan sangat diharapkan.

Menurut Soerjono Seokanto (2004: 408-409), pelaksanaan pembangunan dapat


dilakukan dengan tiga cara berikut.

a. Secara struktural, yaitu membangun lembaga-lembaga dalam masyarakat. Lembaga-


lembaga inilah yang berfungsi melayani kebutuhan masyarakat.
b. Secara spiritual, yaitu membangun watak dan kepribadian melalui pendidikan. Watak
yang dibangun didasari oleh kemampuan berpikir logis dalam menghadapi kenyataan
sosial.
c. Gabungan dua cara sebelumnya (struktural dan spiritual)

3. Tahap evaluasi

11
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap akibat perubahan sosial yang terjadi
sebagai hasil pembangunan. Dengan evaluasi, dapat diketahui dan diidentifikasikan aspek-
aspek yang kurang, macet, mundur, dan merosot. Selanjutnya, dilakukan upaya perbaikan.
Evaluasi juga memberikan informasi mengenai keberhasilan-keberhasilan pembangunan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi dan pembangunan menjadi istilah yang dianggap memiliki arahan
dan memiliki rencana terhadap kebijakan dalam kehidupan masyarakat. Rencana ini
tentusaja disesuikan dengan kebutuhan manusia, hingga akhirnya program yang
dilakukan akan sukses, bukan hanya soal ekonominya akan tetapi masalah aspek-
aspek sosialnya.
Sosiologi pembangunan adalah serangkaian teknik dasar yang diakukan
pemerintah kepada masyarakat untuk memberikan dampak dalam pengentaskan
masalah sosialnya, adapun upaya ini dilakukan karena program-program yang
dikeluarkan oleh pemerintah tidak bisa serta merta sesuai keinginannya akan tetapi
harus melibatkan kebutuhan dalam masyarakat. Adapun untuk definisi sosiologi
pembangunan menurut para ahli, yakni; Soerjono Soekanto, Pengertian sosiologi
pembangunan adalah bagian dari konsep suksesi kesejahteraan masyarakat yang
sangat berguna untuk kehidupan masyarakat di pedesaan ataupun masyarakat di
perkotaan. Marx Weber, Sosiologi pembangunan adalah kajian sosial yang
memberikan dampak postif pada lahirnya metode baru dalam pembangunan manusia
dan lingkungannya.

B. Saran

Kami sebagai penyusun tentunya sadar akan berbagai kekurangan di makalah yang
telah kami buat. Maka dari itu kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun

12
mengenai pembahasan di atas dari para pembaca. Sehingga kritik dan saran ini dapat
dijadikan pembelajaran untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Saebani, B, S (2016), sosiologi Pembangunan. Bandung: Pustaka Setia

https://dosensosiologi.com/pengertian-sosiologi-pembangunan-ruang-lingkup-fungsi-dan-
perannya-lengkap/

13
14

Anda mungkin juga menyukai