DISUSUN OLEH:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih juga Maha Penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur kami kepada-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Landasan Konseptual
Komunikasi Pembangunan” dengan baik. Makalah ini diupayakan semaksimal mungkin serta
bantuan dari berbagai pihak. Sehingga memberikan kelancaran pada setiap prosesnya. Untuk
itu kami menyampaikan rasa terima kasih.
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan pada makalah yang kami buat ini. Namun
besar harapan kami makalah ini akan memberikan dampak positif bagi siapa saja yang
membaca dan menambah pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ide munculnya konsep atau istilah komunikasi pembangunan dalam
masyarakat ataupun dalam lingkungan studi ilmu komunikasi bukanlah suatu
kebetulan, melainkan melalui serangkaian tahap dan kajian mendalam, baik secara
teoritis, konsep ini lahir dari hasil sintesis, koreksi dan transformasi secara ilmiah dan
alamiah. Sementara secara praktis, konsep ini merupakan tuntutan dan respons dari
proses pencarian model pembangunan yang menginginkan perubahan dalam
masyarakat dan negara.
Pasca berakhirnya Perang Dunia II muncul keprihatinan yang mendalam di
kalangan ilmuan sosial, dan praktisi pembangunan terhadap kondisi negara-negara
yang menjadi korban perang. Menurut mereka, keterpurukan, keterbelakangan,
kemiskinan, dan ketidakberdayaan yang diakibatkan oleh perang dunia, sejatinya
harus segera ditanggulangi bersama antara negara pemenang perang dan korban
perang. Pada saat itu, keterpurukan ekonomi, sosial-budaya masyarakat negara Dunia
Ketiga sangat memprihatinkan. Masyarakat dan negara berada dalam posisi yang
termarjinalkan dalam lingkungan pergaulan dunia. Para ahli yang notabene dari
negara maju melihat hal ini, dan kemudian mereka memprakarsai sebuah model
pembangunan untuk mengatasi kondisi tersebut. Pemikiran ini pertama kali
diperkenalkan pada penghujung tahun 1960-an. Untuk menuju kearah perbaikan,
diperlukan upaya dan strategis yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut.
Sehingga dengan alasan tersebut untuk pertama kalinya konsep atau istilah
komunikasi pembangunan mulai diperkenalkan oleh para jurnalis. Tujuannya, yaitu
mendukung dan mendorong proses penyusuna kebijakan dan percepatan
pembangunan melalui pola peliputan dan pemberitaan yang memadai. Semenjak saat
itulah konsep maupun istilah ini populer di negara Dunia Ketiga.
Semula studi komunikasi belum dianggap sebagai saalah satu variable bebas
dalam pembangunan, dan belum memberikan kontribusi pada usaha pemenuhan
kebutuhan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, baik studi
komunikasi maupun studi pembangunan, secara teoritis bergerak sendiri-sendiri, tidak
saling beradaptasi, menopang, dan melengkapi. Namun, semenjak capaian prestasi
pembangunan belum memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan bagi
semua pihak, maka bidang komunikasi pun mulai dilirik. Dengan potensi seperti itu,
mau tidak mau keadaan ini harus bisa dijelaskan dan diatasi dengan pendekatan
praktis yang menyeluruh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jurnalisme Pembangunan?
2. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Penunjang Pembangunan?
3. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Pembangunan (Development
Communication)?
4. Apa istilah lain yang Relavan?
5. Apa yang dimaksud dengan Teori Evolusi?
6. Apa yang dimaksud dengan Teori Fungsionalisme?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada para
pembaca tentang landasan konseptual komunikasi pembangunan. Dengan begitu
makalah ini di buat untuk mengetahui pokok permasalahan yang sudah di jabarkan
pada rumusan diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Penyuluhan Pembangunan
Secara harfiah, penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor,
dalam arti kata mampu memberi penerangan, dari keadaan yang gelap
menjadi terang. Mengenai rumusan baku, penyuluhan dapat dilihat dari
penjelasan Claart et al (dalam Samsuddin, 1994). Penyuluhan merupakan
jenis khusus Pendidikan pemecahan masalah (problem solving) yang
berorientasi pada tindakan, mengajarkan, mendemostrasikna, dan memotivasi
sesuatu. Demikian juga samsuddin (1994) yang menyebut penyuluhan sebagai
usaha Pendidikan nonformal untuk mengajak orang mau melaksanakan ide-
ide baru. Jadi, penyuluhan yang di maksudkan di sini adalah fungsi
pemerintahan dengan yang dimaksudkan di sini adalah fungsi pemerintahan
dengan memperluas (extending) pelayanan kepada petani sekaligus
melaksanakan aturan dan kebijakan yang berlaku. Atau dengan kata lain,
fungsi penyuluhan dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara
praktik yang biasa dijalankan oleh petani dengan pengetahuan umum dan
tekhnologi umum dan teknologi yang berkembang secara dua arah (teo way
traffic) anatara pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, melalui
penyuluhan pertanian mengajak, dan membimbing, dan memotivasi para
petani melaksanakan cara-cara baru (suatu inovasi) lebih mudah.
b. Pengembangan Masyarakat
Dalam berbagai literatur, istilah community development atau pengembangan
masyarakat sering dikaitkan dengan usaha memperbaiki kualitas hidup
masyarakat melalui pengembangan dan pendayagunaan sumber-sumber yang
ada pada mereka dengan menekankan pada prinsip partisipasi sosial.
Perdebatan panjang seputar definsi pengembangan masyarakat akhirnya
mendorong twelvestrees (1991) merupakan konsepnya “is the process of
assisting ordinary people to improve their own communities by undertaking
collective action “. Maksudnya, pengembangan masyarakat berkenaan dengan
pemenuhan kebutuhan orang yang tidak berentung atau tertindas, baik yang
disebabkan oleh kemiskinan maupun diskriminasi berdasarkan kelas sosial
suku, gender, jenis kelamin, manusia, maupun kecacatan. Dengan demikian,
konsep pengembangan masyarakat memiliki fokus pada upaya menolong
anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama
mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan
bersama untuk memenuhi kebutuhan mereka.