Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI SEBAGAI SARANA AKSELERASI PEMBANGUNAN

Disusun untuk memenuhi tugas individu

Mata kuliah: Komunikasi Pembangunan

Dosen pengampu: Erni Suryani, MA

Disusun oleh:

Nama: Putri Anggraini

NPM: 21231909

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DHARMAWANGSA

MEDAN

2023/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
merampungkan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah
‘Komunikasi Pembangunan’ saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,
saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.
Oleh karena itu saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dalam perkembangan dunia Pendidikan.

Medan, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ............................................................................................ 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Merumuskan Definisi Komunikasi Pembangunan ........................................ 2
2.2 Peran Komunikasi Dalam Sarana Akselerasi Pembangunan ........................ 3
2.3 Strategi Komunikasi Pembangunan .............................................................. 6
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
3.2 Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Menjadi negara yang maju dan modern adalah harapan setiap negara
berkembang. Berbagai teori dan pendekatan pembangunan sudah diterapkan,
namun belum ada perubahan yang signifikan. Alih-alih terjadi perubahan, muncul
ketimpangan di berbagai aspek kehidupan sehingga memunculkan permasalahan
baru.
Peran komunikasi dalam pembangunan merupakan sebuah kunci
keberhasilan suatu pembangunan bangsa dan negara. Tanpa adanya komunikasi
diantara perencana dan sasaran pembangunan, pembangunan tidak akan berhasil
seperti yang diharapkan. Banyak yang tidak menyadari hal ini. Masyarakat
sebagai sasaran pembangunan jarang, bahkan tidak diikut sertakan dalam
perencanaan dan pelaksanaannya sehingga hanya sebagian kecil orang yang dapat
merasakan manfaat dari pembangunan. Dan pembangunan tersebut seolah-olah
menjadi sia-sia, bahkan menjadi bumerang.
Dengan demikian pembangunan di Indonesia adalah rangka pembangunan
manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia, harus bersifat
pragmatik yaitu suatu pola yang membangkitkan inovasi bagi masa kini dan yang
akan datang. Dalam hal ini tentunya fungsi komunikasi harus berada di garis
depan untuk merubah sikap dan perilaku manusia Indonesia sebagai pemeran
utama pembangunan, baik sebagai subjek maupun sebagai objek pembangunan.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu komunikasi Pembangunan?


2. Bagaimana Komunikasi berperan dalam akselerasi Pembangunan?
3. Bagaimana Strategi Komunikasi Pembangunan?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk merumuskan pengertian dari komunikasi pembangunan


2. Untuk mengetahui peran komunikasi dalam akselerasi Pembangunan
3. Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pembangunan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Merumuskan Definisi Komunikasi Pembangunan

Komunikasi Pembangunan terdiri dari dua kata yaitu komunikasi dan


Pembangunan. Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang saling
berhubungan sangat erat. Kedudukan komunikasi dalam konteks pembangunan
adalah “ as an integral part of development, and communication as a set of
variables instrumental in bringing about development “ -sebagai bagian integral
dari pembangunan, dan komunikasi sebagai serangkaian variabel yang berperan
dalam mewujudkan Pembangunan (Jayaweera dan Anumagama, 1987).
Komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional,
mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana
kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan
pada komunikan yang dijadikan sasaran.’ (Effendy, 2000: 5). Komunikasi adalah
proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi dapat dilakukan
secara verbal atau nonverbal. Menurut para ahli, komunikasi juga dapat diartikan
sebagai proses yang memungkinkan seseorang untuk menyampaikan rangsangan
atau lambang-lambang verbal untuk mengubah perilaku orang lain.
Sedangkan pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan
untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian,
proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi,
sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro
(commuinity/group). Dikatakan bahwa pembangunan adalah merupakan proses,
yang penekanannya pada keselarasan antara aspek kemajuan lahiriah dan
kepuasan batiniah. Jika dilihat dari segi ilmu komunikasi yang juga mempelajari
masalah proses, yaitu proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain
untuk merubah sikap, pendapat dan perilakunya.
Komunikasi pembangunan dalam arti luas meliputi peran dan fungsi
komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di

2
antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutama antara
masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian
pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Sedang dalam arti yang
sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik
penyampaian gagasan dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal
dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat
luas.
Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami,
menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang
disampaikan tadi. Pada konteks ini komunikasi dipandang sebagai sarana, alat
atau saluran penyampaian ide dan gagasan pembangunan. Tidak sedikit proses
pembangunan menghadapi kegagalan dalam menumbuhkan partisipasi
masyarakat, hanya karena kurangnya aspek komunikasi dalam penerapannya.
Secara pragmatis, dapatlah dirumuskan bahwa komunikasi pembangunan adalah
komunikasi yang dilakukakn untuk melaksanakan rencana pembangunan suatu
negara.

Dengan demikian pembangunan pada dasarnya melibatkan minimal tiga


komponen, yakni

1. Komunikator pembangunan, bisa aparat pemerintah ataupun


masyarakat,
2. Pesan pembangunan yang berisi ide-ide atau pun program-program
pembangunan, dan
3. Komunikan pembangunan, yaitu masyarakat luas, baik penduduk
desa atau kota yang menjadi sasaran pembangunan.

2.2 Peran Komunikasi Dalam Sarana Akselerasi Pembangunan

Akselerasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


kata akselerasi adalah percepatan. Akselerasi pembangunan yang artinya
merupakan proses percepatan pembangunan

3
Peranan komunikasi pembangunan telah banyak dibicarakan oleh para
ahli, pada umumnya mereka sepakat bahwa komunikasi mempunyai andil penting
dalam pembangunan. Everett M. Rogers (1985) menyatakan bahwa, secara
sederhana pembangunan adalah perubahan yang berguna menuju suatu sistem
sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak dari suatu bangsa. Pada
bagian lain Rogers menyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar dari
perubahan sosial.

Perubahan yang dikehendaki dalam pembangunan tentunya perubahan ke


arah yang lebih baik atau lebih maju dari keadaan sebelumnya. Oleh karena itu
peranan komunikasi dalam pembangunan harus dikaitkan dengan arah perubahan
tersebut. Artinya kegiatan komunikasi harus mampu mengantisipasi gerak
pembangunan.

Menurut Rogers (1976) sebagaimana dikutip Sumadi Dilla dalam buku


komunikasi pembangunan merangkum peran utama komunikasi dalam berbagai
upaya pembangunan diri sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi teknis tentang berbagai masalah dan kemungkinan


pembangunan, serta berbagai inovasi yang tepat untuk menjawab berbagai
permintaan lokal.
2. Menyebarkan informasi tentang pencapaian-pencapaian pembangunan diri
dari kelompok-kelompok lokal sehingga kelompok lain dapat memperoleh
keuntungan dari pengalaman kelompok lainnya dan dapat menjadi
motivasi untuk meraih pencapaian serupa.

Tujuan komunikasi pembangunan adalah untuk menanamkan gagasan-


gagasan, sikap mental, dan mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan oleh suatu
negara berkembang Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan bukan
karena mobilisasi, melainkan sebagai bentuk partisipasi yang dilandasi oleh
determinasi dan kecerdasan.
Dalam proses pembangunan masyarakat tidak semata-mata diperlakukan
sebagai objek, tetapi lebih sebagai subjek. Peran komunikasi pembangunan yang
dimaksud adalah mendidik dan memotivasi masyarakat agar masyarakat ikut

4
berpartisipasi dalam pembangunan. Dalam pembangunan masyarakat
diperlakukan sebagai subjek bukan objek dari pembangunan yang dilaksankan,
artinya masyarakat berhak mengeluarkan ide atau gagasannya dalam
pembangunan karena masyarakat sendiri yang mengetahui potensi desanya.

➢ Dampak Positif dan Negatif dari Percepatan Pembangunan

Dampak Positif Pembangunan:

1. Kegiatan pembangunan akan membuka banyak lapangan kerja, hal ini


dikarenakan banyaknya proyek-proyek yang membutuhkan sumber daya
manusia. Berbagai ahli akan didatangkan untuk meyelesaikan suatu
program tertentu seperti pembuatan ruas jalan tol, perumahan, dan lainnya.
2. Pembangunan akan meningkatkan pendapatan masyarakat, hal ini karena
seiring dengan munculnya beragam jenis kegiatan seperti industri,
transportasi atau pertanian maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat
secara perlahan-lahan.
3. Membuka investasi di berbagai bidang, dengan kegiatan pembanguan
maka beberapa investor baik dalam negeri maupun luar negeri akan masuk
sehingga aliran modal semakin banyak. Hal ini sangat bermanfaat untuk
mendukung kelancaran program pembangunan.
4. Memunculkan kutub-kutub pertumbuhan baru, pembangunan yang
dilakukan di berbagai daerah akan menghasilkan suatu titik kutub
pertumbuhan baru. Hal ini akan mendorong pertumbuhan wilayah itu
sendiri. Berbagai daerah akan berlomba mengeluarkan semua potensi
terbaiknya untuk kemajuan masyarakatnya. Contohnya adalah Kota
Bontang yang sekarang menjadi kota yang besar karena adanya kilang
minyak.
5. Menaikan derajat negara di dunia, pembangunan akan menambah devisa
dan menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa di dunia. Pembangunan
yang cepat akan menaikan derajat negara itu sendiri di mata negara-negara
lain di dunia.

5
Dampak Negatif Pembangunan:

1. Pembangunan mengalihfungsikan lahan, hal ini banyak ditemui di


Indonesia. Banyak lahan yang awalnya hutan, atau pesawahan kini
menjadi area pemukiman atau Industri. Hal ini tentu akan mengurangi
jumlah lahan pertanian dan lahan terbuka hijau.
2. Pencemaran dimana-mana, kegiatan pembangunan khususnya industri
masih banyak yang belum memenuhi kaidah lingkungan. Limbah-limbah
dibuang ke sungai, tanah dan udara. Hal ini memicu polusi dan berbahaya
bagi kehidupan masyarakat.
3. Monopoli kekuasaan, kegiatan pembangunan seringkali menjadi lahan
bagi para penguasa untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa
mempedulikan masyarakat level bawah. Inilah yang yang disebut mental
rakus manusia.
4. Banyaknya invasi tenaga asing, kualitas sumber daya manusia kita yang
masih belum baik menjadi kesempatan bagi pekerja asing untuk datang
dan bekerja di Indonesia. Hal ini menjadikan kita seperti dijajah dan orang
pribumi tidak memiliki posisi di jabatan-jabatan strategis perusahaan
tertentu. Tentu hal ini akan menimbulkan kesenjangan dan memicu konflik
antara pribumi dengan orang asing.

2.3 Strategi Komunikasi Pembangunan

Strategi komunikasi adalah manajemen perencanaan untuk mencapai suatu


tujuan. Effendy (1993) mengatakan strategi secara makro (planed multimedia
strategy) mempunyai fungsi ganda, yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi
yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran
untuk memperoleh hasil yang optimal, serta menjembatani cultural gap akibat
kesenjangan informasi yang ditimbulkan media massa.

Komunikasi pembangunan akan lebih berhasil mencapai sasarannya dan


dapat menghindarkan kemungkinan efek-efek yang tidak diinginkan atau
meminimalisir munculnya kesenjangan efek yang akan ditimbulkan oleh

6
kekeliruan cara-cara komunikasi bila menggunakan strategi komunikasi
pembangunan yang mencakup prinsip-prinsip antara lain.

1. Penggunaan pesan yang dirancang secara khusus (tailored message) untuk


khalayak yang spesifik.
2. Pedekatan "ceiling effect" yaitu dengan mengkomunikasikan pesan-pesan
yang bagi golongan yang dituju (katakanlah golongan atas) merupakan
redudansi (tidak lagi begitu berguna karena sudah dilampaui mereka atau kecil
manfaatnya), namun tetap berfaedah bagi golongan khalayak yang hendak
dicapai.
3. Penggunaan pendekatan "narrow casting" atau melokalisir penyampaian pesan
bagi kepentingan khalayak .
4. Pemanfaatan saluran tradisional, yaitu berbagai bentuk pertunjukan rakyat
yang sejak lama berfungsi sebagai saluran pesan yang akrab dengan
masyarakat setempat.
5. Pengenalan para pemimpin opini di kalangan lapisan masyarakat yang
berkekurangan (disadvantage), dan meminta bantuan mereka untuk menolong
mengkomunikasikan pesan-pesan pembangunan.
6. Mengaktifkan keikutsertaan agen-agen perubahan yang berasal dari kalangan
masyarakat sendiri sebagai petugas lembaga pembangunan yang beroperasi di
kalangan rekan sejawat mereka sendiri.
7. Diciptakan dan dibina cara-cara atau mekanisme keikut sertaan khalayak
(sebagai pelaku-pelaku pembangunan itu sendiri) dalam proses pembangunan,
yaitu sejak tahap perencanaan sampai evaluasinya.

Hedebro (dalam Nasution, 2004: 95-96) mengidentifikasi tiga aspek


komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan tingkat analisa
keberhasilannya, yaitu :

1. Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan


bagaimana media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut. Di sini, politik
dan fungsi-fungsi media massa dalam pengertian yang umum merupakan objek
studi, sekaligus masalah-masalah yang menyangkut struktur organisasional dan
pemilikan, serta control terhadap media. Untuk studi jenis ini, sekarang digunakan

7
istilah kebijakan komunikasi dan merupakan pendekatan yang paling luas dan
bersifat general (umum).

2. Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media


massa dalam pembangunan nasional, namun jauh lebih spesifik yaitu persoalan
utama dalam hal ini seperti bagaimana media dapat dipakai secara efisien, untuk
mengajarkan pengetahuan tertentu bagi masyarakat suatu bangsa.

3. Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu


komunitas yang bersifat lokal atau desa (daerah tertentu). Studi jenis ini
mendalami bagaimana aktivitas komunikasi dapat dipakai untuk mempromosikan
penerimaan yang luas akan ide-ide dan produk baru.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peran komunikasi dalam pembangunan merupakan sebuah kunci


keberhasilan suatu pembangunan bangsa dan negara. Tanpa adanya komunikasi
diantara perencana dan sasaran pembangunan, pembangunan tidak akan berhasil
seperti yang diharapkan. Komunikasi pembangunan dalam arti luas meliputi peran
dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal
balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutama
antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian
pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Sedang dalam arti yang
sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik
penyampaian gagasan dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal
dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat
luas.

Percepatan pembangunan dilihat dari SDM, tempat atau lingkungan


masyarakat, dan pendidikan. Maka dari itu, hendaknya percepatan pembangunan
yang mencakup SDM, tempat atau lingkungan masyarakat, dan pendidikan dapat
memprediksi sekaligus mengendalikan penggunaan media komunikasi yang
berlebihan dan tidak beretika dengan baik. Hal tersebut dapat terlaksana dengan
baik apabila adanya suatu kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah daerah
setempat yaitu melalui penyuluhan terhadap masyarakat mengenai etika
berkomunikasi dengan media komunikasi yang baik dan menerima serta
menyampaikan aspirasi dengan persoalan yang terjadi di dalam masyarakat
dengan cepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya. Serta hal
yang dapat direkomendasikan kepada para pengambil kebijakan dan praktisi
pendidikan ialah komunikasi dengan baik agar mencapai tujuan percepatan
pembangunan yang di inginkan.

9
3.2 Saran

Demikian hasil makalah ini, saya menginginkan kesempurnaan dalam


penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang
saya miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya

10
DAFTAR PUSTAKA

Andy Corry Wardhani. 2002. Kontribusi Komunikasi Pada Teori Pembangunan.


Jurnal Ilmiah Mediator. Bandung.
Berger, Charles R, dkk, 1987, Handbook of Com m unication Science, The
Publisher of Professional Social Science.
Dilla, Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana, 1987. Kom unikasi dan Modernisasi, Alum ni :
Bandung.
Istiyanto, Bekti S. 2003. Penggunaan Media Rakyat Dalam Mendukung Otonomi
Daerah. Purwokerto: Jurnal Komunikasi Acta Diurna Vol. 1 No 2
Agustus 2003
Malik, Dedy Djam aluddin, 1991. Kom unikasi Pem bangunan : Perspek-
Depedensia : Bandung.
Rogers, Everett M dan Shoem aker, F Floyd, 1981. Mem asyarakatkan Ide-Ide
Baru, Usaha Nasional : Surabaya.
Soetomo, 2013. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat (Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Zulkarimen Nasution, Komunikasi Pembangunan, Pengenalan Teori Dan
Penerapannya. Jakarta: PT. Raja grafindo.

11

Anda mungkin juga menyukai