17/420214/PMU/09425
Teori-teori Komunikasi Pembangunan
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
A. Pendahuluan
Komunikasi pembangunan adalah usaha yang terorganisir untuk menggunakan
proses komunikasi dan media dalam meningkatkan taraf sosial dan ekonomi, yang secara
umum berlangsung dalam negara yang sedang berkembang (Peterson: 2000, dalam Dilla:
2007). Sedangkan menurut Quebral (1973), komunikasi pembangunan merupakan suatu
komunikasi yang dilakukan untuk melaksanakan rencana pembangunan suatu negara.
Komunikasi pembangunan ada dalam segala macam tingkatan, dari seorang petani
sampai pejabat, pemerintah dan negara, termasuk juga di dalamnya dapat berbentuk
pembicaraan kelompok, musyawarah pada lembaga resmi siaran dan lainnya. Kedudukan
komunikasi dalam konteks pembangunan adalah “as an integral part of development and
communication as a set of variables instrumental in bringing about development”
(Jayaweera, 1987 dalam Dilla, 2007).
Komunikasi pembangunan dalam arti luas meliputi peran dan fungsi komunikasi
sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di antara masyarakat dan
pemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan.
Sedangkan secara sempit, komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara dan
teknik penyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak
yang memprakarsai pembangunan kepada masyarakat yang menjadi sasaran, agar dapat
memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan. Komunikasi
pembangunan bertujuan untuk meningkatan pembangunan manusia yang berarti
menghapuskan kemiskinan, pengangguran dan ketidakadilan. Hal utama yang dilakukan
komunikasi pembangunan adalah membuka pemahaman, wawasan berpikir, pengayaan
pengetahuan dan keterampilan, serta pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.
Komunikasi pembangunan pada dasarnya merupakan gagasan dan konsep yang
tidak mudah untuk diapresiasi atau dipahami sampai kemudian diterjemahkan ke dalam
bentuk tindakan. Komunikasi pembangunan merupakan inovasi yang harus diusahakan
agar diketahui orang dan diterima sebelum ia digunakan.
Puja Triandini
17/420214/PMU/09425
Teori-teori Komunikasi Pembangunan
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
B. Pembahasan
Sebagai suatu proses, pembangunan harus dilihat sebagai suatu pembelajaran.
Pembelajaran untuk peningkatan kemampuan masyarakat baik secara individu maupun
kolektif, dengan tidak hanya menyesuaikan diri terhadap perubahan tetapi juga
mengarahkan perubahan untuk tujuan yang dikehendaki. Dengan demikian,
pembangunan pada dasarnya melibatkan minimal tiga komponen, yakni (1) komunikator
pembangunan, bisa aparat pemerintah atau masyarakat, (2) pesan pembangunan yang
berisi ide-ide ataupun program-program pembangunan dan (3) komunikan
pembangunan, yaitu masyarakat luas, baik penduduk desa atau kota yang menjadi
sasaran pembangunan.
Puja Triandini
17/420214/PMU/09425
Teori-teori Komunikasi Pembangunan
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
berdaya guna dan berhasil guna bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Untuk itu
penerapan teknologi komunikasi harus ditujukan bagi kepentingan umat manusia dab
diabadikan bagi kepentingan pembangunan bangsa dan negara (Harmoko, 1985). Dengan
kata lain dalam era pembangunan diperlukan komunikasi yang konstektual yang
disesuaikan dengan karakteristik sosial budaya masyarakat.
Potensi komunikasi mempunyai peran kunci dalam memperkuat, membentuk dan
mengubah masyarakat. Perkembangan dunia yang didukung kemajuan teknologi
informasi dan transportasi telah memengaruhi realitas perubahan sosial-budaya dalam
berbagai bidang kehidupan. Para pakar komunikasi dan ilmu sosial sepakat
memanfaatkan komunikasi sebagai instrumen, alat atau pendekatan dalam menganalisis
setiap gejala perubahan yang muncul. Hubungan antara individu dan kebudayaan saling
memengaruhi dan saling menentukan. Kebudayaan diciptakan dan dipertahankan melalui
aktivitas komunikasi para individu anggotanya. Secara kolektif, perilaku mereka secara
bersama-sama menciptakan realita (kebudayaan) yang mengikat dan harus dipatuhi oleh
individu agar dapat menjadi bagian dari kebudayaan. Berdasarkan hal tersebut terlihat
bahwa komunikasi dan kebudayaan terjalin hubungan yang erat, di mana:
1. Di satu pihak, jika bukan karena kemampuan manusia dalam menciptakan bahasa
simbolik, tidak dapat dikembangkan pengetahuan, makna, simbol-simbol, nilai-nilai,
aturan-aturan, dan tata upacara yang memberikan batasan dan bentuk pada hubungan-
hubungan, organisasi-organisasi dan masyarakat yang terus berlangsung. Demikian
pula, tanpa komunikasi tidak mungkin untuk mewariskan unsur-unsur kebudayaan
dari satu generasi ke generasi berikutnya, serta dari satu tempat ke tempat lain.
Komunikasi juga merupakan sarana yang dapat menjadikan individu sadar akan dan
menyesuaikan diri dengan subbudaya dan kebudayaan asing yang dihadapi. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kebudayaan dirumuskan, dibentuk, ditransmisikan
dan dipelajari melalui komunikasi.
2. Sebaliknya, pola-pola berpikir, perilaku, kerangka acuan dari individu-individu
sebagian besar merupakan hasil penyesuaian diri dengan cara-cara khusus yang diatur
dan dituntut oleh sistem sosial di mana mereka berada. Kebudayaan tidak saja
menentukan siapa dapat berbicara dengan siapa, mengenai apa dan bagaimana
komunikasi sebaiknya berlangsung, tetapi juga menentukan cara meng-encode atau
Puja Triandini
17/420214/PMU/09425
Teori-teori Komunikasi Pembangunan
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
menjadi pesan, makna yang dilekatkan pada pesan, dan dalam kondisi bagaimana
macam-macam pesan dapat dikirimkan dan ditafsirkan. Singkatnya, keseluruhan
perilaku komunikasi individu terutama tergantung pada kebudayaannya. Kebudayaan
merupakan pondasi atau landasan bagi komunikasi. Kebudayaan yang berbeda
menghasilkan praktik-praktik komunikasi yang berbeda pula. Dengan demikian,
melalui komunikasi kita membentuk kebudayaan, sebaliknya kebudayaan menentukan
aturan-aturan dan pola-pola komunikasi.
Peranan komunikasi dalam komunikasi pembangunan khususnya pemberdayaan
masyarakat dapat dilihat dari sudut pandang komunikasi antarpribadi, komunikasi
kelompok dan komunikasi dialogis/dialektis.
1. Komunikasi antarpribadi
Apabila kita berbicara tentang pengembangan hubungan antarpribadi, kita mengacu
kepada proses di mana manusia mengadakan kontak terhadap satu sama lain dan
mendasarkan prediksi tentang perilaku komunikasi satu sama lain terutama pada data
psikologis. Kesempatan untuk mengadakan kontak jelas sebagai syarat yang
diperlukan bagi pengembangan setiap macam hubungan komunikasi. Di luar itu,
lamanya kontak dan juga konteks di mana kontak itu berlangsung memiliki hubungan
yang kuat pada proses-proses hubungan lainnya. Saling memberi informasi adalah hal
yang penting karena informasi itu menjadi dasar bagi seseorang untuk menentukan
hubungan macam apa yang mereka inginkan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Sebagai makhluk sosial tentunya kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi.
Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-
hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi
setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginan berbagi semua
informasi dalam hampir semua aspek kehidupan. Ia bisa merupakan media untuk
mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi, ia dapat merupakan sarana
meningkatkan pengetahuan para anggotanya dan bisa pula merupakan alat untuk
memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota.
Puja Triandini
17/420214/PMU/09425
Teori-teori Komunikasi Pembangunan
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
3. Komunikasi dialogis/dialektis
Gagasan teori komunikasi dialogis tentang hubungan sebagai proses dialektis dan
dialogis ini didasarkan pada langkah besar dalam karya Mikhail Bakhtin dan Baxter.
Inti konsep Bakhtin tentang dialog adalah ucapan yang merupakan pertukaran, lisan,
atau tulisan antara dua orang. Sebuah ucapan mengacu pada bahasa yang diucapkan
pada sebuah konteks. Ucapan mengandung tema yang dalam isi percakapan, sikap
pelaku komunikasi terhadap subyek tersebut, dan beberapa tingkat kemampuan reaksi
pada bagian orang yang dituju. Selanjutnya, pelaku komunikasi mengungkapkan
sebuah gagasan dan membuat sebuah penilaian tentang gagasan tersebut,
mengantisipasi respon dari orang yang bersangkutan. Pembicaraan tidak hanya
mengantisipasi sudut pandang orang lain dan menyesuaikan komunikasinya
berdasarkan pada antisipasi tersebut, tetapi orang tersebut juga ikut serta dengan
merespons, menilai, dan memulai ucapannya. Sedangkan inti dari teori Baxter adalah:
(1) hubungan dihasilkan melalui dialog, (2) dialog menghasilkan sebuah kesempatan
untuk mencapai sebuah persatuan dalam perbedaan dan (3) dialog adalah estetika,
yang melibatkan pemahaman akan keseimbangan, keterkaitan, bentuk dan kesatuan.
C. Kesimpulan
Komunikasi pembangunan sebagai salah satu akselerator pembangunan haruslah
diselenggarakan secara partisipatif guna mencapai tujuan pembangunan, sebab
pendekatan partisipatif akan memudahkan agen perubahan membantu masyarakat
menyelesaikan persoalannya. Komunikasi pembangunan dapat dipandang sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat yang dalam kegiatannya berkaitan dengan orang dewasa.
Prinsip partisipasi dalam komunikasi pembangunan bukan sebatas proses sekedar hadir,
memberikan pendapat atau hanya berdasarkan persepsi pemerintah atau komunikator.
Lebih dari itu, partisipasi di sini adalah bagaimana masyarakat terlibat aktif mulai dari
komunikasi dilakukan, bagaimana ia menerima dan memahami pesan, ide serta gagasan
yang diberikan serta mampu memberikan feed back (umpan balik) terhadap pesan yang
ia terima.
Strategi komunikasi pembangunan pada masyarakat bersifat spesifik untuk tiap
wilayah, setiap upaya perubahan perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti
Puja Triandini
17/420214/PMU/09425
Teori-teori Komunikasi Pembangunan
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
masalah sosial ekonomi, kondisi fisik lingkungan (sumberdaya alam), dan sumberdaya
manusia secara umum (termasuk agen pembaharu). Unsur-unsur yang terlibat dalam
komunikasi pembangunan berubah-ubah dan harus diantisipasi secepatnya. Perubahan
merupakan proses alamiah yang tidak bisa dihindari, dan harus terjadi pada sesuatu,
individu atau masyarakat sebagai reaksi atau adaptasi pada kondisi yang dihadapi.
Dengan demikian pembangunan di Indonesia adalah rangka pembangunan
manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia, harus bersifat pragmatik
yaitu suatu pola yang membangkitkan inovasi bagi masa kini dan yang akan datang.
dalam hal ini tentunya fungsi komunikasi harus berada di garis depan untuk mengubah
sikap dan perilaku masyarakat Indonesia sebagai pemeran utama pembangunan, baik
sebagai subjek maupun objek pembangunan.
Alasan mengapa saya mengatakan bahwa komunikasi pembangunan merupakan
salah satu akselerator pembangunan adalah, melihat dari fungsi komunikasi itu sendiri
yang mana dapat menimbulkan perubahan dalam diri individu atau masyarakat. Selain
itu, komunikasi pembangunan merupakan suatu upaya menyampaikan pesan (inovasi,
ide dan gagasan) kepada masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik
demi mencapai tujuan pembangunan, yang berarti menghapuskan kemiskinan,
pengangguran dan ketidakadilan. Hal utama yang dilakukan komunikasi pembangunan
adalah membuka pemahaman, wawasan berpikir, pengayaan pengetahuan dan
keterampilan serta pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.
Puja Triandini
17/420214/PMU/09425
Teori-teori Komunikasi Pembangunan
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
DAFTAR PUSTAKA