Anda di halaman 1dari 10

Threads of Development Communication

(Rangkaian Komunikasi Pembangunan)

Nama Kelompok : Izmy Nurkholifah ( 7017210085 )

Martha Lena Putri ( )

Rizky Oriza Sativa ( )

Yasmien Syahrani ( )
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi pada bab ini memfokuskan besar pada pola tindakan yang
mencerminkan bagaimana perkembangan konteks kehidupan nyata dari pertanian,
kesehatan dan pembangunan masyarakat. Komunikasi adalah mitra penting dalam
inisiatif yang melibatkan perubahan perilaku sukarela. Dua kata itu
‘Sukarela’ dan ‘perilaku’ Di mana perilaku beersifat memaksa, komunikasi mungkin
diperlukan untuk mengingatkan orang akan aturan atau dalam melatihnya untuk
melakukan perilaku.
Namun, sebagian besar komunikasi pembangunan melibatkan membantu orang
mengembangkan diri dan komunitas mereka, dan ini pasti melibatkan tindakan sukarela.
Kata perilaku mencakup berbagai fenomena, mulai dari percaya sesuatu akan
meningkatkan kesejahteraan keluarga mengadopsi (atau menghindari) varietas benih
yang dikembangkan bioteknologi. Di mana orang memiliki opsi untuk mengubah cara
hidup mereka, komunikasi menjadi penting dalam memberi informasi, membujuk,
mendengarkan,pengumpulan data, mendidik, melatih, dan mengelola perubahan.
Dengan demikian, gagasan bahwa komunikasi pembangunan adalah 'komunikasi
strategis’. Menurut pakar komunikasi McKee, Bertrand dan Becker-Benton (2004),
komunikasi strategis adalah tanggapan yang menjanjikan terhadap epidemi HIV / AIDS
yang sejauh ini kurang dimanfaatkan. ‘
Pendekatan komunikasi yang didominasi oleh komunikasi tatap muka memiliki
keterbatasan yang melekat, jika salah satu tolok ukur keberhasilan adalah perubahan
perilaku yang meluas dalam periode waktu yang singkat, tujuan itu mungkin sangat tepat
dalam beberapa keadaan. Setelah ditimbang data empiris dan mempertimbangkan
kebijaksanaan konvensional tentang keefektifan saluran komunikasi,
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pembangunan?

2. Apa kaitan nya hubungan komunikasi dalam pembangunan?

3. Bagaimana komunikasi pembangunan dalam penerapan nya di bidang pendidikan?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Pembangunan

Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti luas dan terbatas. Dalam arti
luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi ( Sebagai suatu aktivitas
pertukaran pesan secara timbal baik ) diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha
pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemertintah sejak dari proses perencanaan,
kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Sedang dalam arti sempit,
komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan,
dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai
pembangunan dan tujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat
yang di tuju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-
gagasan yang disampaikan tadi.

Komunikasi pembangunan merupakan salah satu terobosan (break-through) di


lingkungan ilmu sosial. Seperti mana terobosan lainnya, komunikasi pembangunan pada
dasarnya merupakan gagasan dan konsep yang tidak mudah untuk diapresiasi atau dipahami
sampai kemudian diterjemahkan kedalam bentuk tindakan. Komunikasi pembangunan
merupakan inovasi yang harus diusahakan agar diketahui orang dan diterima, sebelum ia
digunakan.

Tujuan komunikasi pembangunan ialah untuk memajukan pembangunan. Pembangunan


memerlukan agar rakyat yang mempunyai kadar huruf serta pendapatan dan sosio-ekonomi yang
rendah, haruslah diberitahu mengenai ide dan kemahiran yang belum mereka kenal, dalam
jangka waktu yang singkat. Mereka juga mesti diberi motivasi.

2.2 Keterkaitan komunikasi dalam pembangunan

Komunikasi berperan penting dalam pembangunan. Apabila kita menengok ke belakang,


sarana komunikasi di negara-negara berkembang yang dulunya masih terbatas pada media cetak,
semuanya kini telah berubah. Teknologi komunikasi mulai berkembang pesat, terutama dengan
adanya televisi, internet, dan telepon. Perkembangan ini menyebabkan “jarak psikologis”
mendekatkan “jarak geografis” antar bangsa. Namun di sebagian negara sedang berkembang,
masih terdapat ketimpangan informasi dalam sistem komunikasi mereka.
Ketimpangan komunikasi tersebut dapat menimbulkan perbedaan persepsi tentang
pembangunan, yang pada akhirnya menghambat pembangunan itu sendiri. Komunikasi
pembangunan bersifat timbal balik mementingkan adanya dialog antara kedua belah pihak yang
memberikan penerangan atau yang menyampaikan pesan dengan pihak yang menerima
pesan/penerangan, dan antara khalayak sendiri. Menurut Hedebro (1979) mengidentifikasi tiga
aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan tingkat analisisnya, yaitu :

1. Menerapkan prinsip, sistem, dan teknologi komunikasi, sebagai salah satu komponen
yang tergolong utama dalam pencapaian tujuan kegiatannya.
2. Memberikan peranan yang terbilang penting bagi komunikasi didalam rangkaian
struktur kegiatan pembangunan yang bersangkutan
3. Menggunakan dan mengembangkan metodologi serta pendekatan yang sistemik dalam
pemanfaatan komunikasi pada lingkup kegiatannya.
4. Memperlihatkan kesinambungan dan saling belajar dari pengalaman di bidang yang
lain khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi komunikasi.

2.3 Komunikasi Pembangunan dalam Bidang Pendidikan

Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, secara hakiki,
pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan
manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk
mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga
negara, di dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu,
masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat
dan keluarga.

Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksanakan
secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi
warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi.

A. Esensi Pendidikan dalam Pembangunan

Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan komitmen


Internasional, sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal
dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000.
Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for All (EFA)
meliputi enam komponen penting, yaitu:

1. Pendidikan anak usia dini (PAUD)

2. Pendidikan Dasar

3. Pendidikan Keaksaraan

4. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill)

5. Kesetaraan dan Keadilan Gender

6. Peningkatan mutu pendidikan.

Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta antara
keduanya;

1. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan


merupakan usaha keluar dalam diri manusia.
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil
pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan
seterusnya).

Dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu yang berpotensi fisik dan
nonfisik, dilaksanakan dengan pemberian pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.
Pembentukan nilai adalah nilai-nilai budaya bangsa dan juga nilai-nilai keagamaan sesuai
dengan agama masing-masing dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Proses transformasi tersebut berlangsung dalam jalur pendidikan sekolah
dan jalur pendidikan luar sekolah.

John Vaizei dalam bukunya Education in the Modern World (1965) mengemukakan peranan
pendidikan sebagai berikut: (1) melalui lembaga mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan
lembaga riset memberikan gagasan-gagasan dan teknik baru, (2) melalui sekolah dan latihan-
latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan, dan (3) penanaman sikap.

Dalam menghadapi perubahan masyarakat yang terus menerus dan berjalan secara cepat
manusia dituntut untuk selalu belajar dan adaptasi dengan perkembangan masyarakat sesuai
dengan zamannya. Dengan perkataan lain manusia akan menjadi ”pelajar seumur hidup”. Untuk
itu sekolah berperan untuk mepersiapkan peserta didiknya menjadi pelajar seumur hidup yang
mampu belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang ada di
sekolah maupun di luar sekolah.
Menurut Moedjiono dalam buku dasar-dasar Kependidikan (1986), mengemukakan
bahwa aktivitas belajar dalam rangka menghadapi perubahan-perubahan yang cepat di dalam
masyarakat menghendaki

(1) kemampuan untuk mendapatkan informasi.

(2) keterampilan kognitif yang tinggi.

(3) kemampuan menggunakan strategi dalam memecahkan masalah.

(4) kemampuan menentukan tujuan yang ingin dicapai.

(5) mengevaluasi hasil belajar sendiri.

(6) adanya motivasi untuk belajar.

(7) adanya pemahaman diri sendiri.

B. Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan

Kita tidak bisa memungkirinya bahwa sumbangan pendidikan pada pembangunan sangatlah
besar, meskipun hasilnya tidak bisa kita lihat dengan segera. Tapi ada jarak penantian yang
cukup lama antara proses dimulainya usaha dengan hasil yang ingin dicapai.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya, segi
sasaran, lingkungan, jenjang pendidikan, dan pembidangan kerja.

1. Segi Sasaran Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia
yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia yang
dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.

2. Segi Lingkungan Pendidikan

Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem.
Lingkungan keluarga(pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal),
lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan
prajabatan dan dalam jabatan.

3. Segi Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic education), pendidikan lanjutan,


menengah, dan pendidikan tinggi.
4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum, sosial
politik, keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan
l;ain-lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSAKA

1. Servaes, Jan. 2007. Communication for Develpoment and Social Change. India: SAGE
Publication
2. http://ichtiarin-d.blogspot.com/2015/11/keterkaitan-komunikasi-dengan.html
3. http://lalatnasrul.blogspot.com/2014/02/strategi-komunikasi-pembangunan.html
4. http://erpandsima.blogspot.com/2015/05/komunikasi-pembangunan-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai