BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkebunan merupakan subsector pertanian yang mempunyai peran penting dalam
pembangunan Nasional. Undang-undang nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan
menyatakan bahwa perkebunan adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam,
sumber daya manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budidaya, panen, pengolahan
dan pemasaran terkait tanaman perkebunan. Dengan pengertian yang luas tersebut,
penyelenggaraan perkebunan mengemban amanat dalam mendukung pembangunan
nasional. Amanat tersebut mengharuskan penyelenggaraan perkebunan diyujukan
untuk (1) meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. (2) meningkatkan
sumber devisa Negara; (3) menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha; (4)
meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing dan pangsa
pasar; (5) meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumsi serta bahan baku
industry dalam negeri; (6) memberikan perlindungan pada pelaku usaha perkebunan
dan masyarakat; (7) mengelola dan mengembangkan sumber daya perkebunan secara
optimal, bertanggung jawab dan lestari; dan (8) meningkatkan pemanfaatan jasa
perkebunan.
Untuk dapat mempertahankan eksistensinya sebagai subsector yang strategis di
tataran pembangunan nasional, usaha perkebunan memerlukan pekebun yang kuat,
tangguh secra fisik dan mental, cerdas, terampil dan terlatih memanfaatkan
sumberdaya alam dan teknologi.
Untuk membentuk pekebun dengan karakteristik tersebut diperlukan program
terobosan yang mampu meningkatkan kompetensi pekebun yang aktif sekaligus
mampu menarik minat generasi muda untuk terjun ke dalam usaha perkebunan secara
professional. Gerakan Petani Milenial yang diluncurkan oleh Menteri Pertanian di
tahun 2019 adalah program terobosan dimaksud. Ditargetkan aka nada satu juta petani
milenial dari seluruh subsector pertanian terlibat aktif dalam gerakan ini.
Untuk mendukung terlaksananya kegiatan Gerakan Petani Milenial tersebut maka
disusun Petunjuk Pelaksanaan sebagai acuan bagi pelaksanaan kegiatan di lapangan.
B. Tujuan
Tujuan Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 adalah:
1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia pertanian,
khususnya pekebun.
2. Mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang professional, mandiri, dan
berdaya saing.
3. Mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045 dan akselerasi
pertumbuhan ekonomi.
C. Sasaran
Sasaran pelaksanaan Kegiatan Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 melibatkan 143
(seratus empat puluh tiga) petani/pekebun milenial se Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
BAB II
PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 adalah melakukan
pembinaan/pendampingan/pelatihan/bimbingan teknis terhadap peserta Gerakan
Petani Milenial Tahun 2019 yang memenuhi kriteria.
B. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 adalah Dinas Pertanian Provins
Kepulauan Bangka Belitung dan petani/pekebun se-Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
a. Menjabarkan pedoman teknis Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 yang
dituangkan dalam bentuk petunjuk pelaksanaan (juklak) sesuai kondisi daerah
b. Melakukan identifikasi dan seleksi Calon Petani, pemantauan, pengendalian,
pelaksanaan kegiatn dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi
bersama-sama dinas kabupaten/kota yang membidangi perkebunan.
c. Penetapan Petani Milenial oleh dinas provinsi yang membidangi perkebunan;
d. Menyelenggarakan kegiatan Gerakan Petani Milenial di lokasi yang ditetapkan;
e. Menyiapkan dan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan Gerakan
Petani Milenial secara berkala yang ditujukan kepada Direktur Jenderal
Perkebunan cq. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan.
2. Petani/Kelompok Tani
a. Mengikuti pembinaanpelatihan/bimbingan teknis yang diadakan terkait dengan
kegiatan Gerakan Petani Milenial
b. Menerapkan hasil pembinaan/pelatihan/bimtek di kelompok masing-masing
3. Lokasi , Jenis dan Volume
Lokasi, jenis dan volume kegiatan Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 secara
rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.
4. Simpul Kritis
a. Identifikasi Petani kurang tepat waktu;
b. Koordinasi yang kurang;
c. Tenaga Pendamping.
BAB IV
PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBINAAN
DAN PELAPORAN
A. Perencanaan
Perencanaan Gerakan Petani Milenial disusun berdasarkan identifikasi
kebutuhan peningkatan kompetensi. Identifikasi kebutuhan peningkatan
kompetensi dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan organisasi,
perkembangan program pertanian, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kebutuhan dunia usaha. Perencanaan Gerakan Pembangunan SDM Pertanian
(Gerakan Petani Milenial) dilakukan melalui penetapan :
a. Calon peserta
Peserta bimbingan teknis gerakan petani milenial ini sebanyak 143 orang,
yang terdiri dari 31 orang dari Kabupaten Bangka, 32 orang dari
Kabupaten Bangka Tengah, 40 orang dari Kabupaten Bangka Selatan, 30
orang dari Kabupaten Bangka Barat, 5 orang dari Kabupaten Belitung, dan
5 orang dari Kabupaten Belitung Timur.
Adapun kriteria petani milenial yang diikutsertakan pada bimbingan teknis
ini adalah :
1) Petani Milenial adalah petani berusia 19 (Sembilan belas) tahun sampai
dengan 39 (tiga puluh sembilan) tahun, dan/atau petani yang adaptif
terhadap teknologi digital;
2) Petani milenial yang akan dipilih merupakan anggota dari Kelompok
tani (KT) penerima manfaat APBN Ditjen Perkebunan Tahun
Anggaran 2019 pasca refocusing;
b. Materi
Materi yang akan disampaikan pada kegiatan ini adalah :
1) Penerapan GAP (Good Agricultural Practices) Lada
2) Analisis Usaha Tani Lada
3) Perspektif Pengembangan Lada Bangka Belitung
4) Penanganan Pasca Panen LAda
c. Metodologi
Metodologi dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis Gerakan Petani Milenial
Tahun 2019 ini adalah penyampaian materi oleh narasumber dan diskusi
dengan peserta yang dipandu oleh moderator.
d. Jangka Waktu
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Gerakan Petani Milenial Tahun 2019
dilakukan selama 1 hari (fullday).
e. Prasarana dan sarana
Bimbingan Teknis Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 dilaksanakan di
tempat/lokasi yang representative yang menyediakan ruang pertemuan
dengan kapasitas 143 orang/kursi, infocus, layar, meja dan fasilitas lainnya.
Adapun untuk peserta Bimbingan Teknis Gerakan Petani Milenial Tahun
2019 akan diberikan ATK peserta berupa alat tulis, sertifikat, baju dan topi
seragam.
f. Fasilititator/asesor
Fasilitator Bimbingan Teknis Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 terdiri
dari Pemerintah Daerah, Praktisi dan Akademisi.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis dengan
mengundang petani yang telah ditetapkan dan dilaksanakan di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
C. Pembinaan
Pembinaan kelompok dilakukan secara berkesinambungan, sehingga mampu
mengembangkan usahanya secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan
pembinaan lanjutan yang bersumber dari dana APBD dan atau masyarakat.
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaedah pengolahan sesuai prinsip
pelaksanaan pemerintahan yang baik dan bersih, maka pelaksanaan kegiatan
harus mematuhi prinsip-prinsip :
1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;
BAB V
PEMBIAYAAN
Kegiatan Gerakan Petani Milenial Tahun 2019 bersumber dari APBN melalui
DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tugas Pembantuan Provinsi Tahun 2019
(018.05.309165.TP). Adapun anggaran kegiatan ini sebesar Rp 143.000.000,- (Seratus Empat
Puluh Tiga Juta Rupiah).
Berikut rincian anggaran biaya (RAB) kegiatan Bimbingan Teknis Gerakan Petani
Milenial Tahun 2019.
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
GERAKAN PETANI MILENIAL TAHUN 2019
BAB V
PENUTUP
LAMPIRAN
Lampiran 1.