Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK PELAKSANAAN

BANTUANTENDA SORTASI TEMBAKAU

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tembakau di Pulau Lombok telah dikembangkan sejak lama dan khususnya
untuk tembakau Virginia mulai dikembangkan sejak 40-an tahun yang lalu. Oleh
karena itu, tembakau virginia Lombok menjadi salah satu komoditi kebanggaan
masyarakat Lombok disamping juga tembakau rakyat/ rrajangan, sehingga harus
dijaga, dilestarikan dan juga dikembangkan pada masa yang akan datang.
Selain itu, tembakau virginia Lombok juga telah menjadi salah satu komoditi
internasional yang bersaing dalam hal kuantitas, kualitas dan harga. Isu lain tentang
kualitas tembakau virginia Lombok adalah adanya pergeseran trend permintaan
tembakau Virginia di dunia yang memilih tembakau dengan kandungan low tar, low
nicotine sehingga dapat dijadikan peluang bagi tembakau virginia lombok untuk
mengimbangi permintaan luar negeri.
Di NTB tembakau merupakan komoditas andalan dengan potensi
pengembangan 139.055,85 Ha; untuk tembakau virginia 42.302,85 Ha dan tembakau
rakyat 16.753,00 Ha.
Tahun 2019 luas pengembangan untuk tembakau virginia 27.534,40 Ha;
jumlah produksi 41.381,31 Ton dengan rata-rata produksi per ha sekitar 521,72 kg
krosok kering. Tembakau rakyat dengan luas areal sebesar 8.724,45 Ha, produksinya
11.377,25 ton dengan produktivitas 540,79 ton/Ha. Pengembangan tembakau Virginia
di NTB khususnya di Pulau Lombok diselenggarakan dengan Pola Kemitraan dimana
masing-masing unsur (Petani, Perusahaan dan Pemerintah) mempunyai tugas dan
kewajiban. Petani berkewajiban menanam dan memproses tembakau hasil panennya.
Perusahaan melakukan bimbingan teknis, melayani agroinput dan pembiayaan serta
menjamin pemasarannya. Sedangkan pemerintah sebagai pendorong, pembina
terciptanya kelancaran hubungan kemitraan usaha yang sehat dan dinamis.
Dalam meningkatkan kualitas tembakau diharapkan perusahaan mitra untuk
selalu aktif dalam membina petani mitranya sampai dengan kegiatan pembelian.
Sedangkan kepada Asosiasi Petani Tembakau baik di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten agar memperhatikan dan memberikan masukan-masukan kepada usaha
pertembakauan sehingga dapat bersama-sama meningkatkan kesejahteraan petani
tembakau
Saat ini peranan Tembakau Virginia Lombok sangat starategis yaitu : sebagai
pemasok bahan baku Industri rokok (90%), disamping juga meningkatkan
perekonomian daerah, penyerapan tenaga kerja dan diversifikasi peluang berusaha
serta menghasilkan penerimaan negara melaui cukai tembakau, pajak dan devisa.
Kementerian Keuangan mencatat penerimaan cukai per 31 Agustus 2019
sebesar Rp. 93,12 triliun. Angka itu mencapai 56,27 persen dari target penerimaan
cukai tahun tahun ini yang diharapkan Rp165,5 triliun. Khusus untuk penerimaan
cukai rokok atau cukai hasil tembakau (CHT), hingga bulan Agustus 2019 tercatat

1
sebesar Rp. 88,97 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 18,6 persen dibandingkan
capaian tahun 2018. Namun demikian, produksi tembakau belum memenuhi
kebutuhan industri dalam negeri. Produksi rata-rata tembakau virginia krosok di
Lombok masih di bawah 2 ton per hektar.
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan kelangsungan bisnis tembakau
maka perlu dilakukan pemahaman yang sama para pelaku, dimana usaha budidaya
tembakau harus dipandang sebagai aktivitas bisnis yang utuh. peningkatan
produktivitas, kualitas dan efisiensi melalui implementasi teknologi teknik budidaya
tanaman tembakau (GAP) yang tepat dan benar serta pengembangan teknologi
(inovasi). pemanfaatkan DBHCHT untuk membantu petani dalam biaya usahataninya
baik untuk biaya sarana produksi maupun bantuan sarana pasca panen.
Permasalahan yang timbul pada petani yang mengusahakan tembakau saat ini
adalah sarana untuk membantu dan menunjang dalam pasca panen menjelang
dilakukan pengovenan yaitu untuk melakukan sortasi dan kegiatan lainnya yang
menunjang mutu produk. Kegiatan sortasi merupakan kegiatan yang cukup strategis
dalam menunjang peningkatan mutu tembakau. Salah satu sarana yang dibutuhkan
dalam hal ini adalah tempat sortasi yang berupa tenda atau terop. Tenda ini selain
tempat sortasi juga sebagai penampungan sementara tembakau yang baru dipanen
serta untuk mengamankan tembakau terhadap cuara yang kurang baik, sehingga
dengan adanya bantuan tenda ini diharapkan akan dapat meningkatkan sistem kerja
petani serta peningkatan kualitas produk tembakau.
Dari beberapa pertimbangan tersebut di atas maka penyediaan sarana tenda
sortasi sangat perlu guna menunjang peningkatan kualitas, menumbuhkembangkan
kerjasama kelompok tani, dan kelestarian kelompok tani.
Dengan adanya fasilitasi bantuan tenda sortasi tembakau diharapkan akan
dapat membantu petani untuk meningkatkan semangat kerja dalam meningkatkan
kualitas produk tembakau dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan
petani di pedesaan. Terkait dengan kegiatan penyediaan sarana tenda sortasi
tembakau maka dalam pelaksanaannya diharapkan mengikuti acuan sebagaimana
petunjuk pelaksanaan berikut ini.

B. Tujuan dan sasaran


1. Tujuan
a. Menunjang kegiatan pasca panen tembakau dalam rangka meningkatkan mutu
produk hasil tembakau.
b. Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan harga jual produk tembakau.
c. Meningkatkan pendapatan petani.

2. Sasaran
a. Terfasilitasinya kebutuhan kelompok tani dalam melakukan penanganan pasca
panen tembakau sebanyak 60 kelompok tani.
b. Tersedianya produk tembakau yang bermutu sesuai standar permintaan pasar/
sehingga memiliki nilai tambah dan daya saing.
a. Mendukung program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian.
C. Indikator Keberhasilan

2
a. Indikator output dari bantuan sarana tenda sortasi tembakau, yaitu:
1) Terlaksananya pengadaan tenda sortasi tembakau dalam progran penyediaan
dan pengembangan sarana pertanian.
2) Tersedianya tenda sortasi tembakau pada kelompok tani.

b. Indikator outcome dari bantuan tenda sortasi, yaitu:


1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk sesuai dengan standar mutu.
2) Meningkatnya harga dan pendapatan petani

c. Sasaran Indikator impact dari penyaluran bantuan hibah kepada kelompok tani,
yaitu:
1) Berkembangnya kegiatan agribisnis tembakau .
2) Meningkatnya lapangan kerja di pedesaan.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

3
Tujuan dan sasaran kegiatan akan tercapai dengan baik sangat ditentukan oleh
persiapan pelaksanaan. Dengan persiapan yang telah dilakukan baik dari perencanaan,
bahan, dana dan personil yang ada maka perlu didukung dengan pemahaman dan
penguasaan proses kegiatan dengan baik agar kegiatan terlaksana secara maksimal.
Adapun hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam bantuan tenda sortasi tembakau ini
adalah sebagai berikut :

A. Persiapan pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan bantuan tenda sortasi tembakau perlu dilakukan
persiapan yang menyangkut berbagai kegiatan baik menyangkut administrasi teknis
maupun keuangan, pembagian tugas dan rencana pelaksanaan sesuai dengan
petunjuk operasional dan pedoman umum kegiatan yang antara lain menyangkut :
1. Persiapan perlengkapan administrasi kegiatan bantuan tenda sortasi
tembakau sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
2. Melakukan koordinasi dengan instansi atau SKPD terkait baik di
provinsi maupun di kabupaten.
3. Penyusunan jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan.

B. Tahapan kegiatan
1. Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
2. Koordinasi dengan dinas/instansi terkait yang menangani perkebunan di kabupaten
3. Penyiapan kelengkapan administrasi dan hal-hal lain yang diperlukan
4. Pelaksanaan verifikasi terhadap calon kelompok sasaran.
5. Penetapan kelompok sasaran penerima bantuan tenda sortasi tembakau dengan
surat keputusan kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB.
6. Pelaksanaan pengadaan bantuan tenda sortasi tembakau berdasarkan peraturan
yang berlaku
7. Penyelesaian administrasi dan keuangan
8. Pembuatan laporan hasil kegiatan .

C. Penetapan Kelompok sasaran


1. Calon Kelompok penerima bantuan sebelum
ditetapkan dilakukan verifikasi sesuai dengan usulan yang disampaikan oleh dinas
kabupaten yang membidangi perkebunan.
2. Calon kelompok penerima bantuan yang akan
ditetapkan adalah kelompok yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis operasional kegiatan
3. Kelompok tani yang memenuhi syarat akan
ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB.

D. Persyaratan Kelompok Tani Penerima Bantuan

4
1. Kelompok yang bersangkutan sudah ada (minimal 3 tahun) bukan bentukan baru
masih eksis dan aktif, berpengalaman, dapat dipercaya serta mampu
mengembangkan usaha/kegiatan melalui kerjasama kelompok, dengan jumlah
anggota minimal 20 orang
2. Kelompok yang bersangkutan adalah kelompok yang masih masih memiliki
anggota dengan katagori sebagai petani.
3. Sasaran kelompok tani penerima bantuan diarahkan pada kelompok yang memiliki
anggota yang merupakan tergolong kurang mampu serta memiliki legalitas yang
telah terdaftar pada Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) dan
Peraturan Gubernur No. 60 tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja
Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD.
4. Kelompok yang bersangkutan tidak mendapat penguatan modal atau fasilitasi lain
untuk kegiatan yang sama/sejenis pada saat yang bersamaan atau mendapat
modal pada tahun-tahun sebelumnya (kecuali kegiatan yang diprogramkan secara
bertahap dan saling mendukung).
5. Kelompok yang bersangkutan tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau
sumber permodalan lainnya.
6. Kelompok yang bersangkutan mengalami kesulitan untuk mengakses sumber
permodalan, sehingga sulit untuk menerapkan rekomendasi teknologi anjuran
secara penuh dan memanfaatkan peluang pasar.
7. Penentuan kelompok tani terpilih dilakukan melalui seleksi oleh petugas dinas yang
membidangi perkebunan serta ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat atau
Kepala Dinas Teknis yang membidangi perkebunan.

E. Jenis dan lokasi bantuan


Jenis bantuan yang akan diberikan adalah berupa tenda sortasi tembakau untuk
sarana tempat melakukan kegiatan pasca panen seperti sortasi, pengepakan dan lain-
lain. Adapun jumlah bantuan tenda sortasi tembakau adalah sebanyak 240 unit untuk
60 kelompok tani dengan rincian untuk masing-masing kelompok memperoleh 4 unit
tenda dengan rincian sebagai berikut :
 Kabupaten Lombok Tengah = 44 unit ( 11 kelompok tani )
 Kabupaten Lombok Timur = 152 unit ( 38 kelompok tani )
 Kabupaten Dompu = 44 unit ( 11 kelompok tani )

F. Pengadaan Bantuan Sarana Tenda Sortasi Tembakau


1. Paket bantuan yang diserahterimakan kepada kelompok tani/ gapoktan harus
dilengkapi dengan surat perjanjian pemanfaatan alat/ sarana bantuan;
2. Paket bantuan yang akan diberikan untuk kelompok tani/Gapoktan dilakukan
melalui proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan oleh panitia/pejabat
pengadaan pada dinas yang membidangi perkebunan setempat;
3. Proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan harus berdasarkan Perpres No. 54
Tahun 2010 dan No. 70 Tahun 2012 beserta perubahannya tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
4. Pengadaan sarana tenda sortasi tembakau harus sesuai dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 35/ Permentan / OT.140 / 7 / 2008 tentang persyaratan dan
penerapan cara penanganan hasil pertanian asal tumbuhan yang baik (Good

5
Handling Practices); pengolahan hasil pertanian asal tumbuhan yang baik (Good
Manufacturing Practices);
5. Spesifikasi untuk sarana tenda sortasi tembakau yaitu tiang terbuat dari pipa
galvanis Ø 2" tebal 2 mm, gordeng terbuat dari pipa galvanis ¾” tebal 2 mm, reng
terbuat dari pipa galvanis Ø ½” tebal 2 mm, tenda/ kap terbuat dari kain terpal
parasoil (kap jeep) dan ukuran tenda disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
6. Seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan oleh petani atau kelembagaannya
dilaksanakan dengan bimbingan dan pendampingan oleh petugas daerah yang
ditunjuk;

D. Simpul Kritis
Beberapa hal yang harus diperhatikan yang menjadi simpul kritis dalam pelaksanaan
kegiatan :
a. Kelompok sasaran penerima bantuan bukan kelompok yang baru dibentuk dan
organisasinya berfungsi dengan baik sehingga bantuan yang diberikan dapat
dimanfaatkan dan dikelola secara optimal serta meningkatkan nilai tambah dan
pendapatan petani/kelompok tani/gapoktan.
b. Proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai aturan dan tepat waktu
untuk menghindari keterlambatan pelaksanaan program.
c. Penyerahan barang kepada kelompok tani diikuti dengan Bimbingan Teknis.
d. Penyerahan barang kepada kelompok tani harus dilengkapi dengan Berita
Acara Serah Terima Barang.

E.Waktu dan sumber pembiayaan


Kegiatan bantuan tenda sortasi tembakau ini dilaksanakan pada Tahun 2021 dengan
pembiayan yang bersumber dari DPA-SKPD Satker Dinas Pertanian dan Perkebunan
Provinsi NTB Tahun Anggaran 2021

III. MONITORING DAN PELAPORAN

6
Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan tenda sortasi tembakau di Kabupaten Lombok
Tengah, Lombok Timur dan Dompu wajib membuat laporan teknis hasil monitoring dan
evaluasi kegiatan yang mencakup:
a. Perkembangan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator dan anggaran kinerja.
b. Masalah dan kendala pelaksanaan anggaran dan kegiatan serta realisasi fisik dan
keuangan.
c. Laporan disampaikan secara berjenjang mulai dari Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi
sampai ke Pusat.
d. Tingkat Kabupaten menyampaikan laporan ke Provinsi. Selanjutnya Tingkat Provinsi
melakukan rekapitulasi laporan dari Tingkat Kabupaten dan menyampaikan laporan
dimaksud ke Tingkat Pusat
e. Laporan dilakukan secara berkala
f. Disamping laporan berkala, juga dibuat laporan insidentil yang diperlukan bilamana
terjadi sesuatu yang bersifat mendesak.dan setelah selesai kegiatan sebagai
pertanggungjawaban secara keseluruhan maka dibuat laporan akhir kegiatan.
g. Materi laporan, selain mengenai aspek administrasi dan keuangan, juga harus
mencakup aspek teknis/pelaksanaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi dan
alternatif penyelesaian masalah yang telah dilakukan.
h. Kinerja penyampaian laporan akan dijadikan dasar dalam penentuan anggaran tahun
berikutnya (reward and punishment) dalam upaya pemecahan masalah dan
peningkatan kinerja.
i. Materi laporan, selain mengenai aspek administrasi dan keuangan, juga harus
mencakup aspek teknis/pelaksanaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi dan
alternatif penyelesaian masalah yang telah dilakukan.
j. Kinerja penyampaian laporan akan dijadikan dasar dalam penentuan anggaran tahun
berikutnya (reward and punishment) dalam upaya pemecahan masalah dan
peningkatan kinerja.

Anda mungkin juga menyukai