DISUSUN OLEH:
TEGUH KURNIAWAN.,S.T.P
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN NGAWI
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3
1.2 Tujuan..................................................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM....................................................................................4
2.1 Profil Desa/Lokasi Staf Lapangan..................................................................4
2.2 Diskripsi Kegiatan..........................................................................................4
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................7
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan...........................................................7
3.2 Peserta Kegiatan...................................................................................................7
3.3 Rincian Kegiatan..................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................8
BAB V PENUTUP.....................................................................................................18
5.1 Kesimpulan........................................................................................................18
5.2 Saran..................................................................................................................18
LAMPIRAN...............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam upaya peningkatan produksi padi sawah atau pangan secara umumnya
sekaligus meningkatkan pendapatan petani program IPDMIP telah menjadi
program nasional. Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi salah satu daerah yang
mendapatkan program tersebut, kecamatan ngrambe yang memiliki ketinggian 200
mdpl sebagian besar lahan pertanian yang ada di ngrambe kebutuhan mengairi
sawah dari air irigasi. Kecamatan ngrambe yang mendapatkan program IPDMIP
Tahun 2020 di Daerah Irigasi Baron, DI Baron berada di 2 Desa yaitu Pucangan,
dan Sidomulyo.
Salah satu kegiatan IPDMIP yaitu Sekolah Lapang. Sekolah Lapangan adalah
proses pembelajaran non-formal bagi para petani untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usahatani, identifikasi
masalah dan pemecahannya, mengambil keputusan, menerapkan praktek-praktek
budidaya dan manajemen risiko yang lebih baik. Sekolah Lapangan dirancang
sedemikian rupa sehingga kesempatan belajar petani terbuka selebar-lebarnya agar
para petani berinteraksi dengan realita mereka secara langsung, serta menemukan
sendiri ilmu dan prinsip yang terkandung di dalamnya.
1.2 Tujuan
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
4
Kegiatan SL TAHAP 1 dilaksakan pada saat pandemi Covid 19
sehingga tidak dimungkinkan tatap muka sehingga dilakuan penyuluhan
langsung lahan ke lahan pada peserta sekolah lapang. Dan SL TAHAP 2 di
lakukan dengan tatap muka tetapi tetap mematuhi protokol Kesehatan COVID
19.
d. Temu Usaha
Belajar dari pengalaman proyek IFAD lainnya, dalam konteks
pengembangan jaringan kerjasama usaha dan transfer teknologi antara petani
dengan pelaku usaha, proyek memandang perlu adanya fasilitasi untuk
membangun kemitraan dengan pihak swasta. Fasilitasi yang diberikan antara
lain dapat berupa kegiatan pelatihan, pendampingan, pembelian bahan untuk
proses alih teknologi atau lainnya. Kegiatan ini pada dasarnya berangkat dari
keinginan agar pemerintah dan sektor swasta bersama-sama meningkatkan
efisiensi pembiayaan pertanian. Di sisi lain kegiatan ini juga ingin mendorong
petani agar lebih mampu memperluas jaringan usahanya.
e. Pelatihan Penyuluh swadaya
Penyuluh Pertanian Swadaya pada hakekatnya adalah pelaku utama yang
berhasil dalam usahataninya. Namun demikian agar dapat menjalankan perannya
5
sebagai penyuluh lebih efektif dan efisien, para Penyuluh Pertanian Swadaya
tersebut perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan teknik penyuluhan
pertanian dan teknik pertanian.
6
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
1 Margo Rejeki 19 6 25
2 Nakulo 17 8 25
3 Widu Satrio 23 2 25
7
BAB IV
8
5 Pengelolaan air
6 Pengendalian OPT dengan prinsip PHT
7 Penanganan panen dan pasca panen dengan cara yang tepat
8 Diskusi pemecahan masalah dan langkah yang diambil
9
menunjukan dampak positif yaitu memberi dorongan kepada petani yang bukan
menjadi peserta sekolah lapang untuk menerapkan teknologi pada usaha tani padinya
sehingga produksi padi di wilayah daerah irigasi Baron dan meningkat serta
memberikan gambaran untuk kegiatan sekolah lapang berikutnya agar lebih baik lagi.
Adanya peningkatan pendapatan. Dengan peningkatan hasil secara perlahan dan
terus-menerus diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan
petani juga meningkat.
14,000,000
12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
0
Nakulo Widu Satrio Margo Rejeki
Kelompok Tani
10
Tabel 4.1 Produktivitas dan produksi kelompok tani pogram IPDMIP kec Ngrambe
Produksi Produksi
Luas sebelum sesudah
No Desa Kelompok Tani
(ha) sekolah sekolah
lapang lapang
1 Pucangan Margo rejeki 1 6,1 7.2
2 Sidomulyo Nakulo 1 6,3 6,5
3 Sidomulyo Widu Satrio 1 5,8 6,9
Dilihat dari table 4.1 tersebut diatas sudah jelas terlihat bahwa terjadi
peningkatan produksi sekitar 0.5-1 Ton/ha. Dari rata-rata produksi sebelum Sekolah
Lapang.
Kegiatan IPDMIP sudah sesuai dengan harapan, meskipun terdapat beberapa
permasalahan, tetapi hasilnya tetap seperti yang diharapkan yaitu terjadi peningkatan
produksi. Menurut hasil wawancara dengan salah satu petani yaitu bapak Sugito,
bahwa” dengan hasil yang meningkat siapa sih yang tidak tertarik ”
11
4.2 Kegiatan Forum antar Petani
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk diskusi dan berbagi pengalaman
antar petani peserta Sekolah Lapang (SL). Kegiatan ini diharapkan dapat
mendorong percepatan proses adopsi teknologi di antara petani. Pokok
bahasan dalam forum ini meliputi berbagai permasalahan yang ditemui selama
mengikuti SL, rencana tindak lanjut setelah SL.
12
4.4 Kegiatan Temu Usaha
Dalam konteks pengembangan jaringan kerjasama usaha dan transfer
teknologi antara petani dengan pelaku usaha, proyek memandang perlu adanya
fasilitasi untuk membangun kemitraan dengan pihak swasta. Fasilitasi yang
diberikan antara lain dapat berupa kegiatan pelatihan, pendampingan, pembelian
bahan untuk proses alih teknologi atau lainnya. Kegiatan ini pada dasarnya
berangkat dari keinginan agar pemerintah dan sektor swasta bersama-sama
meningkatkan efisiensi pembiayaan pertanian. Di sisi lain kegiatan ini juga ingin
mendorong petani agar lebih mampu memperluas jaringan usahanya.
Kegiatan temu usaha 1 dilaksanakan di kurnia convention hall dengan
perusahaan pabrik beras PT. Wilmar. Hasil yang didapat dari kegiatan tersebut
salah satu kelompok tani di kec. Ngrambe mendapatkan MOU dengan PT.
Wilmar dalam menyuplai gabar kering panen (GKP).
13
Peserta Pelatihan penyuluh swadaya 4 kecamatan yaitu Ngrambe ,
Kendal, Geneng, dan Gerih dilaksanakan di BPP Kec. Ngrambe dilaksanakan
selama 5 hari, hari 1-4 penyampain materi dan hari ke 5 praktek penyuluhan
14
Tabel 4.7 Data provitas kegiatan SL IPDMIP 2020
Gambar 4.8 Ubinan padi di lahan demplot kelompok tani Margo rejeki
15
salah satu upaya pelestarian burung hantu (Tyto alba) yang dimanfaatkan untuk
menekan perkembangan hama tikus sawah agar produksi padi meningkat
secara berkelanjutan. Burung Hantu adalah salah satu musuh alami tikus yang
memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengendalikan populasi tikus.
Pemanfaatannya relatif murah dan tidak memiliki dampak negatif pada
pencemaran lingkungan, sehingga perlu terus dikembangkan.
16
olah tanah dan sisa jerami mudah di dekomposisi sedangkan untuk mesin jahit
petani dapat memanfaatkannya jika petani mau menjual hasil panen mereka
berupa beras.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan IPDMIP sudah sesuai dengan harapan, meskipun terdapat
beberapa permasalahan, tetapi hasilnya tetap seperti yang diharapkan yaitu
terjadi peningkatan produksi.
Kegiatan Sekolah lapang menyatakan bahwa kegiatan sekolah lapang
sangat berguna bagi petani karena dengan adanya kegiatan tersebut petani lebih
mengetahui teknik budidaya yang efektif dan efisien input produksi tetapi tetap
mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan sekolah lapang juga perlu
diteruskan dan ditindaklanjuti lebih lagi. Untuk mengetahui hasil sekolah
lapang padi yang telah dilaksanakan di Kecamatan Ngrambe.
5.2 Saran
1. Perlu meningkatkan pemberdayaan dan peran serta petani yang telah mengikuti
kegiatan program IPDMIP dalam penerapan dan menyebarluaskan konsep
pertanian padi terpadu yang telah diperoleh dari kegiatan sekolah lpang sehingga
aplikasi konsep pertanian padi terpadu pada budidaya padi tercapai secara
maksimal.
2. Penyuluh dan staff pendamping perlu melakukan pendekatan yang lebih intensif
kepada petani, dan memberikan pengertian agar petani aktif dalam mengikuti
pertemuan. Serta perlu penambahan materi mengenai hama penyakit tanaman
padi serta cara pengendaliannya. Agar petani mampu mengatasi masalah hama
yang sedang dihadapi.
18
LAMPIRAN
19
A. Analisssa Usaha Tani MP-2 2020
Kegiatan : Peningkatan Kemampuan Petani dan Pelaku Agribisnis
IPDMIP Kabupaten Ngawi
DI : Baron
Kelompok Tani : Nakulo
Desa : Sidomulyo
Kecamatan : Ngrambe
20
DI : Baron
Kelompok Tani : Nakulo
Desa : Sidomulyo
Kecamatan : Ngrambe
C Pendapatan
Hasil panen 7 Ton GKP, Harga GKP Rp 4600 32.200.000
D Keuntungan
Pendapatan – Biaya pengeluaran 16.880.000
E Analisis
Return and Cost (R/C ratio) = pendapatan / total biaya 2,10
21
DI : Baron
Kelompok Tani : Widu Satrio
Desa : Sidomulyo
Kecamatan : Ngrambe
C Pendapatan
Hasil panen 6.2 Ton GKP, Harga GKP Rp 4200 26.040.000
D Keuntungan
Pendapatan – Biaya pengeluaran 10.570.000
E Analisis
Return and Cost (R/C ratio) = pendapatan / total biaya 1,68
22
Kelompok Tani : Widu Satrio
Desa : Sidomulyo
Kecamatan : Ngrambe
C Pendapatan
Hasil panen 7 Ton GKP, Harga GKP Rp 4700 32.900.000
D Keuntungan
Pendapatan – Biaya pengeluaran 17.580.000
E Analisis
Return and Cost (R/C ratio) = pendapatan / total biaya 2,15
23
Desa : Pucangan
Kecamatan : Ngrambe
C Pendapatan
Hasil panen 6.8 Ton GKP, Harga GKP Rp 4300 29.240.000
D Keuntungan
Pendapatan – Biaya pengeluaran 13.773.000
E Analisis
Return and Cost (R/C ratio) = pendapatan / total biaya 1,89
24
Desa : Pucangan
Kecamatan : Ngrambe
C Pendapatan
Hasil panen 7,3 Ton GKP, Harga GKP Rp 4600 33.580.000
D Keuntungan
Pendapatan – Biaya pengeluaran 18.260.000
E Analisis
Return and Cost (R/C ratio) = pendapatan / total biaya 2,19
25
B. Sekolah Lapang
26
C. Forum Sharing antar petani
27
D. Temu Usaha
28
E. Pelatihan Penyuluh swadaya
29
F. Pemasangan Rubuha
30
G. Alat Demontrasi
31
H. Lintas desa
32
I. Ubinan Demplot
33
34