Anda di halaman 1dari 19

Oleh :

DEWA GEDE IQBAL CHANDRA, SP


NIP. 19850410 201212 1 002

WILAYAH BINAAN DESA KANTEWU


BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) PIPIKORO
KECAMATAN PIPIKORO KABUPATEN SIGI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena oleh rahmat dan karunia-NYA yang tak pernah surut dalam kehidupan kita,
sehingga tim penyusun dapat menyusun hingga selesai, Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
(RKTP) pada Wilayah Binaan (WIBI) Penyuluh Pertanian Desa Kantewu Kecamatan
Pipikoro Kabupaten Sigi Tahun 2023.
Adapun pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP), yang berdasarkan
Programa Penyuluhan Pertanian yang disusun setiap tahun dalam rangka penyelenggaraan
penyuluhan pertanian memadukan aspirasi petani dan masyarakat serta berpedoman dari
potensi wilayah yang ada.
Dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) ini masih jauh dari
sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan dan kekurangan penyusun, olehnya penyusun
dengan kerendahan hati menerima masukkan berupa saran ataupun kritik untuk
memperbaiki Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) ini dimasa-masa mendatang,
sehingga bisa lebih sempurna.
Penyusun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Rencana Kerja ini, terutama Kepala Desa Kantewu selaku
Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, para ketua kelompok tani, ketua Gapoktan serta
seluruh masyarakat Desa Kantewu.
Akhirnya semoga Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) ini dapat bermanfaat,
utamanya untuk peningkatan pembangunan Pertanian di Desa Kantewu Kecamatan
Pipikoro Kabupaten Sigi.

Kantewu, 28 November 2022

Penyuluh Pertanian

DEWA GEDE IQBAL CHANDRA, SP


NIP. 19850410 201212 1 002

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Pengertian......................................................................................... 1
1.3. Tujuan.............................................................................................. 2
1.4. Keluaran........................................................................................... 2
BAB II. KEADAAN UMUM WILAYAH.............................................................. 3
2.1. Letak Geografi dan Topografi.................................................................. 3
2.2. Karakteristik Iklim dan Lahan.................................................................. 3
2.3. Data Tanaman Pangan, Palawija, Hortikultura dan Perkebunan............... 4
2.4. Sumber Daya Manusia............................................................................. 4
2.5. Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan dan Lainnya)............................. 5
2.6. Penunjang Penyuluhan............................................................................. 7
BAB III. TUJUAN DAN MASALAH...................................................................... 8
3.1. Tujuan.............................................................................................. 8
3.2. Masalah............................................................................................ 9
BAB IV. CARA MENCAPAI TUJUAN.................................................................. 12
BAB V. PENUTUP................................................................................................... 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................... 14
 Matriks Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Tahun 2023................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyuluh pertanian adalah apparat yang membangun pertanian, pengayom atau
penasehat yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat tani dan nelayan
beserta keluarganya. Pekerjaan seorang Penyuluh pertanian tidak terbatas dalam
mengembangkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap, bahkan yang
paling utama memotifasi, membimbing dan mendorong para petani nelayan dalam
mengembangkan swadaya dan kemandiriannya dalam berusahatani yang lebih
menguntungkan menuju hidup yang sejahtera. Penyuluh pertanian juga sebagai agen
pembangunan pertanian dan mitra petani nelayan beserta keluarganya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Penyuluh pertanian sebagai seorang agen
dibidang pertanian, akan senantiasa dihadapkan kepada tanggung jawab yang
berlangsung pada perubahan-perubahan yang menyangkut perilaku dan sikap bahkan
kehidupan dan nasib para petani menjadi tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut
bukanlah hal yang ringan dan mudah dilakukan dimana Penyuluh pertanian dituntut
bukan saja memiliki kecakapan dan keahlian yang memadai tetapi juga dedikasi,
pengabdian yang tinggi dan moral yang luhur. Dari seorang Penyuluh pertanian juga
dituntut integrase profesi yang kuat yang dilandasi oleh keyakinan yang teguh dalam
membantu petani nelayan, menolong dirinya sendiri, memperbaiki nasib dan derajat
hidup kearah yang lebih tinggi.
Mengingat beratnya tugas dan tanggung jawab melaksanakan profesinya,
Penyuluh pertanian dituntut untuk berbuat dan berperilaku sebaik-baiknya sesuai
dengan martabat profesinya, sehingga apapun yang dilakukan tidak akan merugikan
petani nelayan yang dilayaninya.
Sasaran akhir dari tugas pokok, fungsi dan peran penyuluh dalam
penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah mengembangkan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan dan sikap petani nelayan beserta keluarganya dan pelaku
usaha pertanian lainnya sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang
tangguh untuk menghasilkan produk yang mempunyai daya saing yang tinggi diera
agribisnis dan globalisasi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat.
1.2 Pengertian
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) merupakan rencana kegiatan
Penyuluh pertanian atau merupakan jadwal kegiatan yang disusun oleh Penyuluh
dalam kurun waktu yang dijabarkan dari Programa penyuluhan di pusat, provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan yang menentukan hal-hal yang perlu
dan dapat dipersiapkan dalam berinteraksi dengan petani. Rencana Kerja Tahunan
Penyuluh (RKTP) juga dapat disebut sebagai pernyataan tertulis dari serangkaian
kegiatan yang terukur terealistik, bermanfaat dan dapat dilaksanakan di wilayah kerja
masing-masing pada tahun berjalan.
Adapun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) dituangkan dalam bentuk
matriks yang berisi mengetahui keadaan, tujuan, masalah, sasaran, materi, metode,
lokasi, waktu, biaya, sumber biaya, penanggung jawab dan pelaksana seperti terlampir.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) adalah
sebagai berikut :

1
a. Menyediakan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) tahun 2023 dalam bentuk
tertulis sebagai dasar pelaksanaan kegiatan menyuluh pada tahun berkelanjutan.
b. Sebagai alat kendali, mengukur dan menilai kinerja Penyuluh pertanian yang
bersangkutan.
1.4 Keluaran
Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) periode Tahun 2023 di
Wilayah Binaan (WIBI) Desa Kantewu Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi dalam
waktu setahun.

2
BAB II
KEADAAN UMUM WILAYAH
2.1. Letak Geografi dan Topografi
Desa Kantewu berada di wilayah administratif Kecamatan Pipikoro dengan luas
desa ± 23,69 km2 yang terdiri dari 2 Dusun dan 6 RT, dengan jarak dari Ibukota
Kecamatan ± 9 km dan begitu pula jarak dari Kantor Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) Pipikoro yang secara kebetulan berdampingan dengan Kantor Camat Pipikoro.
Adapun batas-batas administrasi wilayah Desa Kantewu adalah sebagai
berikut :
 Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Rakyat
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kantewu II
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Morui
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Onu
2.2. Karakteristik Iklim dan Lahan
Sebagai wilayah pegunungan yang dikelilingi oleh hutan, Desa Kantewu
memiliki iklim yang sejuk bahkan dingin pada musim penghujan terutama di wilayah
yang berada dipuncak bukit. Keadaan iklim yang demikian sangat cocok untuk
budidaya tanaman sehingga hampir semua jenis tanaman pertanian dan perkebunan
dapat tumbuh dengan baik dilahan masyarakat kecuali jenis-jenis tanaman tertentu
yang bersifat endemik.
Keadaan iklim di Desa Kantewu dipengaruhi oleh angin Utara sehingga
menyebabkan musim penghujan yang berlangsung mulai dari bulan November
sampai dengan Bulan April bahkan bervareasi sampai dengan Bulan Juni. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Data Curah Hujan Kecamatan Pipikoro 5 tahun terakhir
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml
Bulan 3 3 3 3 3
Mm Hr Mm Hr Mm Hr Mm Hr Mm Hr
Januari 62,0 10,0 72,5 7,0 205,0 15,0 144,5 17,0 62,0 10,0
Februari 487,0 18,0 209,0 8,0 172,0 11,0 210,0 11,0 487,0 18,0
Maret 224,0 15,0 433,5 26,0 132,5 12,0 397,0 16,0 224,0 15,0
April 487,0 25,0 469,5 25,0 233,5 17,0 217,5 18,0 487,0 25,0
Mei 319,0 16,0 255,5 14,0 197,0 13,0 354,0 28,0 319,0 16,0
Juni 174,0 22,0 227,5 14,0 87,5 17,0 175,0 21,0 174,0 22,0
Juli 149,0 16,0 124,5 18,0 140,5 12,0 127,0 18,0 149,0 16,0
Agustus 257,0 19,0 195,5 20,0 128,5 10,0 274,0 30,0 257,0 19,0
September 136,0 10,0 251,0 16,0 95,0 5,0 216,5 25,0 136,0 10,0
Oktober 146,0 16,0 258,0 21,0 267,0 15,0 278,0 28,0 146,0 16,0
November 249,0 18,0 461,0 24,0 181,0 14,0 352,0 26,0 249,0 18,0
Desember 330,0 21,0 109,5 14,0 161,0 12,0 373,6 22,0 330,0 21,0
Sumber : Data Monografi Wilayah Kecamatan Pipikoro, Kab. Sigi
Berdasarkan data curah hujan tersebut diatas, maka dapat dilakukan penanaman
usahatani pertanian dan perkebunan dengan pola tanam palawija dan hortikultura
yang didukung dengan sarana irigasi perdesaan.
2.3. Data Tanaman Pangan, Palawija, Hortikultura dan Perkebunan
a. Bidang Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura

3
Luas lahan Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura di Wilayah Binaan
Desa Kantewu dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Luas Lahan Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura
Luas Lahan (Ha)
No. Desa Padi Padi
Jagung Durian Sayuran
Sawah Ladang
1. Kantewu 51 6 11 - -
Jumlah 51 6 11 - -
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022
b. Bidang Perkebunan
Luas lahan tanaman perkebunan di Desa Kantewu dapat dilihat pada Tabel 3
dibawah ini :
Tabel 3. Luas Lahan Tanaman Perkebunan
Luas Lahan (Ha)
No. Desa
Kakao Kopi Kemiri Cengkeh
1. Kantewu 133 - -
Jumlah 133 - -
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022
2.4. Sumber Daya Manusia
a. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk di Desa Kantewu sampai dengan tahun 2022 dapat dilihat
pada Tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4. Data Penduduk menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
No. Desa Keterangan
Laki-laki Perempuan (orang)
1. Kantewu 367 354 721 243 KK
Jumlah 367 354 721 243 KK
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022
b. Jumlah Penduduk menurut Umur
Jumlah penduduk berdasarkan umur di Desa Kantewu pada usia produktif
yaitu umur 20 tahun sampai dengan umur 60 tahun dapat dilihat pada Tabel 5
berikut ini :
Tabel 5. Jumlah Penduduk menurut Umur
Umur (tahun)
No. Desa
0-20 21-40 41-60 ≥ 60
1. Kantewu 251 187 189 94
Jumlah 251 187 189 94
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022

c. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan


Tabel 6. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
Tidak
No. Desa SD SLTP SLTA S1 S2/S3
Sekolah
1. Kantewu 185 254 172 96 3 11
Jumlah 185 254 172 96 3 11
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022
d. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian
Tabel 7. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian
No. Desa Jenis Pekerjaan

4
TNI/
Petani PNS Pedagang Swasta
POLRI
1. Kantewu 310 9 - 2 7
Jumlah 310 9 - 2 7
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022
2.5. Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan dan lainnya)
a. Kelompok Tani (Poktan)
Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan sosial kemasyarakatan ditingkat
kelompok tani, sebagai wadah petani dalam proses pembelajaran dalam
pengembangan usahataninya dan untuk meningkatkan pendapatannya.
Adapun fungsi dari kelompok tani sebagai berikut :
1) Kelas Belajar : Poktan merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani agar tumbuh
dan berkembang menjadi usahatani yang mandiri melalui pemanfaatan dan
akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik;
2) Wahana Kerjasama : Poktan merupakan tempat untuk memperkuat
kerjasama, baik diantara sesama petani dalam poktan dan antar poktan
maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan usahatani lebih efisien dan
mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih
menguntungkan;
3) Unit Produksi : Usahatani masing-masing anggota poktan secara keseluruhan
merupakan satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai
skala ekonomi usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Desa Kantewu dapat dilihat pada Tabel
8 dibawah ini :

Tabel 8. Daftar Nama Kelompok Tani (Poktan) di Desa Kantewu


Nama Nama Pengurus Jumlah
No.
Poktan Ketua Sekretaris Bendahara Anggota
Yusren Frans Feriudin
1. Delima 24
Riwu Rongko Mpatioki
Doriton Olaf Ambertus
2. Anggrek 17
Nalu Mpatoki Laua
Noh F. Welson Benmar
3. Mekar 18
Mpohi Sarayar Sarayar
Nikson Edison Elisa W.
4. Bakung 22
Kape Pongiri Sango
Benhur I Wayan Harmanus
5. Melati 24
Giso D.Maego Rigo
Arkilaus Ferdinan Deni P.
6. Mawar 19
Samaila Ritu Sango
Jumlah 124
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022

5
b. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
Keberadaan kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa
Kantewu mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan penyuluhan
dan diarahkan secara partisipatif dengan memperhatikan aspirasi petani sehingga
terbentuk rasa memiliki, sikap kepemimpinan, kemampuan manajemen dan
kewirausahaan yang tinggi dikalangan anggotanya. Dengan demikian keberadaan
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dapat dipertahankan dan dikembangkan
kearah kelembagaan ekonomi mandiri berorientasi agribisnis.
Adapun kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa
Kantewu dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini :
Tabel 9. Nama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kantewu
Nama Nama Pengurus Jumlah
No.
Gapoktan Ketua Sekretaris Bendahara Anggota
1. Mitra Usaha Otni Kape Dolfin. K Deny. P 124
Jumlah 124
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022
c. Ketenagaan Penyuluh
Tenaga Penyuluh Pertanian yang ada di Desa Kantewu melaksanakan tugas
dan fungsinya sebagai Penyuluh Pertanian yang selalu berapresiasi dengan
pemerintah desa maupun pengurus Kelompok Tani, pengurus Gapoktan maupun
anggota Kelompok Tani yang ada di Desa Kantewu.

2.6. Penunjang Penyuluhan


a. Kelembagaan Penunjang
Kelembagaan penunjang adalah dinas terkait dan lembaga lain yang dapat
menunjang kegiatan penyuluhan, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10
dibawah ini :
Tabel 10. Data Kelembagaan Penunjang di Desa Kantewu
Koperasi/ Kios
No. Desa BRI BPP Pasar
KUD Saprodi
1. Kantewu 1 1 - - -
Jumlah 1 1 - - -
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022
b. Sarana/Fasilitas Usahatani
Fasilitas usahatani yang ada di Desa Kantewu Kecamatan Pipikoro tahun
2022, disajikan dengan rinci pada Tabel 11 dibawah ini :
Tabel 11. Data Sarana/Fasilitas Usahatani di Desa Kantewu
Jumlah
No. Jenis Sarana/Fasilitas Keterangan
(unit)
1. Hand Tracktor 4 Roda - -
2. Hand Tracktor 2 Roda 3 Baik
3. Cultivator 1 Baik
4. Pemipil Jagung 1 Baik
5. Pemipil Multiguna 1 Baik
Jumlah 6
Sumber : Data Monografi Desa Kantewu, 2022

6
7
BAB III
TUJUAN DAN MASALAH
3.1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terjadinya perubahan Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap yang didukung
dengan ambisi, kemampuan dan usaha yang lebih bersemangat sehinga terlaksana
penerapan sistim berusaha tani yang lebih baik, lebih menguntungkan dan
mandiri.
b. Tujuan Khusus
1) Tanaman Pangan
a) Padi Sawah
1. Meningkatkan jumlah petani dari 95 menjadi 124 orang yang
menerapkan teknologi PTT Padi Sawah.
2. Meningkatkan jumlah petani dari 74 menjadi 124 orang yang
menggunakan benih unggul berlabel.
3. Meningkatkan jumlah petani dari 74 menjadi 124 orang yang
menerapkan sistem tanam jajar legowo.
4. Meningkatkan jumlah petani dari 64 menjadi 124 orang yang
melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
5. Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi 124 orang melakukan
pemupukan berimbang.
6. Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi 124 orang melakukan
pengelolaan air.
b) Padi Ladang
1. Meningkatkan jumlah petani menjadi 124 orang menggunakan benih
unggul bersertifikat.
2. Meningkatkan jumlah petani dari 48 menjadi 124 orang yang
melakukan pengolahan lahan sesuai yang direkomendasikan.
c) Jagung
1. Meningkatkan jumlah petani dari 94 menjadi 124 orang yang
menerapkan teknologi PTT Jagung.
2. Meningkatkan jumlah petani dari 14 menjadi 124 orang
menggunakan benih unggul berlabel.
3. Meningkatkan jumlah petani dari 9 menjadi 124 orang melakukan
pemupukan berimbang.
4. Meningkatkan jumlah petani dari 69 menjadi 124 orang yang
melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
2) Tanaman Hortikultura
a. Durian
1. Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi 124 orang yang
melakukan Pengendalian OPT terpadu tanaman durian menggunakan
atraktan.
2. Meningkatkan pengetahuan petani dari 24 menjadi 124 orang yang
melakukan pengendalian hama penggerek buah secara kimiawi
dengan tepat dosis dan sasaran.
b. Sayur-sayuran
1. Meningkatkan pengetahuan petani dari 24 menjadi 124 orang yang
memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal.

8
2. Meningkatkan pengetahuan petani menjadi 124 orang melakukan
pemupukan berimbang pada tanaman sayuran.
3. Meningkatkan pengetahuan petani dari 24 menjadi 124 orang
melakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sayuran.
3) Tanaman Perkebunan
a. Kakao
1. Meningkatkan pengetahuan petani dari 64 menjadi 124 orang yang
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao secara
terpadu.
2. Meningkatnya pengetahuan petani dari 59 menjadi 124 orang
menerapkan system PsPSP untuk mengendalikan hama PBK tanaman
kakao.
3. Meningkatkan pengetahuan petani dari 34 menjadi 124 orang yang
melaksanakan pemupukan berimbang pada tanaman kakao.
4. Meningkatkan pengetahuan petani dari 54 menjadi 124 orang untuk
melakukan peremajaan tanaman kakao.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dari 4 menjadi
124 orang untuk memanfaatkan limbah kulit buah kakao sebagai
bahan pembuatan pupuk organik.
b. Kopi
1. Meningkatkan pengetahuan petani dari 49 menjadi 124 orang untuk
melakukan peremajaan tanaman kopi.
3.2. Masalah
a. Tanaman Pangan
1) Padi Sawah
a) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang penerapan teknologi PTT
padi sawah.
b) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya menggunakan
benih unggul berlabel.
c) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang penanaman system jajar
legowo.
d) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama dan
penyakit secara terpadu.
e) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya pemupukan
berimbang untuk meningkatkan hasil.
f) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya pengelolaan air.
2) Padi Ladang
a) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya menggunakan
benih unggul bersertifikat.
b) Masih kurangnya pengetahuan petani pentingnya pengolahan lahan yang
baik dan teratur.
3) Jagung
a) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentinnya menerapkan
teknologi PTT Jagung.
b) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya menggunakan
benih unggul berlabel.
c) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya pemupukan
berimbang untuk meningkatkan hasil.

9
d) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama dan
penyakit secara terpadu.
b. Tanaman Hortikultura
1) Durian
a) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian OPT secara
mekanis dan biologis.
b) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama
penggerek buah secara kimiawi dengan tepat dosis dan sasaran.
2) Sayur-sayuran
a) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang cara memanfaatkan lahan
pekarangan secara optimal.
b) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam melakukan pemupukan
berimbang pada tanaman sayuran.
c) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama dan
penyakit pada tanaman sayuran.
c. Tanaman Perkebunan
1) Kakao
a) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam melakukan pengendalian
hama dan penyakit secara terpadu tanaman kakao.
b) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam menerapkan system PsPSP
untuk mengendalikan hama PBK tanaman kakao.
c) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam melaksanakan pemupukan
berimbang.
d) Masih kurangnya pengetahun petani tentang pentingnya untuk melakukan
peremajaan pada tanaman yang kurang produktif.
e) Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan
pupuk organik berbahan limbah kulit buah kakao.
2) Kopi
a) Masih kurangnya pengetahun petani tentang pentingnya untuk melakukan
peremajaan pada tanaman yang kurang produktif.

10
BAB IV
CARA MENCAPAI TUJUAN
Dengan adanya beberapa keterbatasan baik sumber daya manusia yang rata-rata
berpendidikan rendah, berusaha tani secara turun temurun, kekurangan tenaga kerja,
kurangnya alat mesin pertanian dan lain sebagainya,sehingga pada pelaksanaan budidaya
pertanian mengalami beberapa kendala yang tidak bisa cepat teratasi. Terlebih dengan
adanya dukungan kelembagaan yang lemah, petani harus berusaha sendiri melakukan
pemasaran dan pembelian sarana produksi langsung pada pedagang atau pemilik modal.
Perubahan kearah kedinamisan wilayah kerja akan terjadi apabila petaninya aktif
didukung dengan semua lembaga yang ada dengan satu misi memajukan petani, menjadi
petani sebagai subjek dan harus diberdayakan, dimotifasi, didukung dengan segala usaha
dengan bidang tugas masing-masing. Penyuluh Pertanian hanyalah salah satu dari sekian
banyak lembaga atau instansi yang berkeinginan untuk memajukan petani dan pertanian.
Pada sektor pertanian, masalah yang ada tidak hanya pada penanganan panen dan
pasca panen yang kurang bagus, tetapi pada sistem budidayapun masih banyak yang harus
diperbaiki, belum lagi masalah pasar yang tidak kunjung bersahabat dengan petani.
Dengan sekian banyak masalah serta kondisi wilayah yang sudah ditampilkan pada
bab-bab sebelumnya, maka dengan segala keterbatasan yang ada pula kami menyusun
rencana kerja sebagai bentuk usaha untuk ikut membantu memecahkan masalah yang
dihadapi petani.

11
BAB V
PENUTUP
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) tahun 2023 yang disusun berdasarkan
programa penyuluhan pertanian dan rencana kerja pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
menjadi acuan dalam melaksanakan tugas sebagai Penyuluh pertanian.
Rencana kerja ini akan berdaya guna dan berhasil apabila semua pihak, dalam hal
ini Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi dapat
mendukung proses pelaksanaannya, serta peran instansi terkait khususnya Kepala Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Petugas Penyuluh setempat sangat menentukan sukses
tidaknya rencana kerja ini.

12
13
MATRIKS RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH (RKTP)
WILAYAH BINAAN (WIBI) DESA KANTEWU KECAMATAN PIPIKORO
KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERIODE TAHUN 2023
SASARAN KEGIATAN PENYULUHAN
NO TUJUAN MASALAH PELAKU PELAKU
PETUGAS SUMBER PENANGG- PELAK-
UTAMA USAHA MATERI METODE VOL LOKASI WAKTU BIAYA KET.
BIAYA UNG JAWAB SANA
WT TT PD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I. TANAMAN PANGAN
a. Padi Sawah
Meningkatkan jumlah petani dari 95 menjadi Masih kurangnya pengetahuan
Teknologi PTT Ceramah 1 Februari PPL
124 orang yang menerapkan teknologi PTT petani tentang penerapan 29 Kelompok Swadaya Kelompok
Padi Sawah Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
Padi Sawah pada tahun 2023 teknologi PTT padi sawah Tani Tani
Masih kurangnya pengetahuan Bakung Bakung
Meningkatkan jumlah petani dari 74 menjadi
petani tentang pentingnya Benih unggul Ceramah 1 Mekar Februari PPL Mekar
124 orang yang menggunakan benih unggul 50 Swadaya
menggunakan benih unggul berlabel Diskusi Kali Delima 2023 Ka. BPP Delima
berlabel pada tahun 2023
berlabel Anggrek Anggrek
Meningkatkan jumlah petani dari 74 menjadi Masih kurangnya pengetahuan Sistem tanam Mawar Mawar
50 Ceramah 1 April PPL
124 orang yang menerapkan sistem tanam petani tentang penanaman system padi jajar legowo Melati Swadaya Melati
Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
jajar legowo pada tahun 2023 jajar legowo 2:1 & 4:1
Meningkatkan jumlah petani dari 64 menjadi Pengendalian
Masih kurangnya pengetahuan
124 orang yang melakukan pengendalian Hama dan Ceramah 1 Mei PPL
petani tentang pengendalian hama 60 Kelompok Swadaya Kelompok
hama dan penyakit secara terpadu pada Penyakit Padi Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
dan penyakit secara terpadu Tani Tani
tahun 2023 Sawah
Bakung Bakung
Masih kurangnya pengetahuan
Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi Mekar Mekar
petani tentang pentingnya Pemupukan Ceramah 1 Mei PPL
124 orang melakukan pemupukan 150 Delima Swadaya Delima
pemupukan berimbang untuk berimbang Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
berimbang pada tahun 2023 Anggrek Anggrek
meningkatkan hasil
Mawar Mawar
Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi Masih kurangnya pengetahuan
Ceramah 1 Melati Mei PPL Melati
124 orang melakukan pengelolaan air pada petani tentang pentingnya 100 Pengelolaan air Swadaya
Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
tahun 2023 pengelolaan air
b. Padi Ladang

Masih kurangnya pengetahuan Kelompok Kelompok


Meningkatkan jumlah petani menjadi 124 124
petani tentang pentingnya Benih unggul Ceramah 1 Tani Mei PPL Tani
orang menggunakan benih unggul Swadaya
menggunakan benih unggul bersertifikat Diskusi Kali Bakung 2023 Ka. BPP Bakung
bersertifikat pada tahun 2023
bersertifikat Mekar Mekar
Delima Delima
Meningkatkan jumlah petani dari 48 menjadi Anggrek Anggrek
Masih kurangnya pengetahuan
124 orang yang melakukan pengolahan Ceramah 1 Mawar Mei PPL Mawar
petani pentingnya pengolahan  76 Pengolahan lahan Swadaya
lahan sesuai yang direkomendasikan pada Diskusi Kali Melati 2023 Ka. BPP Melati
lahan yang baik dan teratur
tahun 2023

14
c. Jagung
Meningkatkan jumlah petani dari 94 menjadi Masih kurangnya pengetahuan
Teknologi PTT Ceramah 1 Juni PPL
124 orang yang menerapkan teknologi PTT petani tentang pentinnya 30 Swadaya
Jagung Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
Jagung pada tahun 2023 menerapkan teknologi PTT Jagung
Masih kurangnya pengetahuan
Meningkatkan jumlah petani dari 14 menjadi Kelompok Kelompok
petani tentang pentingnya 140 Benih unggul Ceramah 1 Juni PPL
124 orang menggunakan benih unggul Tani Swadaya Tani
menggunakan benih unggul berlabel Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
berlabel pada tahun 2023 Bakung Bakung
berlabel
Mekar Mekar
Masih kurangnya pengetahuan
Meningkatkan jumlah petani dari 9 menjadi Pemupukan Delima Delima
petani tentang pentingnya 145 Ceramah 1 Juli PPL
124 orang melakukan pemupukan berimbang Anggrek Swadaya Anggrek
pemupukan berimbang untuk Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
berimbang pada tahun 2023 Mawar Mawar
meningkatkan hasil
Melati Melati
Meningkatkan jumlah petani dari 69 menjadi
Masih kurangnya pengetahuan Pengendalian
124 orang yang melakukan pengendalian 55 Ceramah 1 Juli PPL
petani tentang pengendalian hama Hama dan Swadaya
hama dan penyakit secara terpadu pada Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
dan penyakit secara terpadu Penyakit jagung
tahun 2023
II. HORTIKULTURA
a. Durian
Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi
Atraktan lalat Sept-
124 orang yang melakukan Pengendalian Masih kurangnya pengetahuan 150 Ceramah 1 Kelompok PPL Kelompok
buah dan teknik ember Swadaya
OPT terpadu tanaman durian menggunakan petani tentang pengendalian OPT Diskusi Kali Tani Ka. BPP Tani
pemasangannya 2023
atraktan pada tahun 2023 secara mekanis dan biologis Bakung Bakung
Pengendalian Mekar Mekar
Meningkatkan pengetahuan petani dari 24
Masih kurangnya pengetahuan hama penggerek Delima Delima
menjadi 124 orang yang melakukan Sept-
petani tentang pengendalian hama buah dengan Ceramah 1 Anggrek PPL Anggrek
pengendalian hama penggerek buah secara 150 ember Swadaya
penggerek buah secara kimiawi prinsip tepat Diskusi Kali Mawar Ka. BPP Mawar
kimiawi dengan tepat dosis dan sasaran 2023
dengan tepat dosis dan sasaran dosis, waktu dan Melati Melati
pada tahun 2023
sasaran
d. Sayuran
Meningkatkan pengetahuan petani dari 24
Masih kurangnya pengetahuan
menjadi 124 orang yang memanfaatkan 100 Pemanfaatan Ceramah 1 Oktober PPL
petani tentang cara memanfaatkan Swadaya
lahan pekarangan secara optimal pada pekarangan Diskusi Kali Kelompok 2023 Ka. BPP Kelompok
lahan pekarangan secara optimal
tahun 2023 Tani Tani
Meningkatkan pengetahuan petani menjadi Masih kurangnya pengetahuan Bakung Bakung
124 orang melakukan pemupukan petani dalam melakukan 124 Pemupukan Ceramah 1 Mekar Oktober PPL Mekar
Swadaya
berimbang pada tanaman sayuran pada pemupukan berimbang pada Berimbang Diskusi Kali Delima 2023 Ka. BPP Delima
tahun 2023 tanaman sayuran Anggrek Anggrek
Meningkatkan pengetahuan petani dari 24 Masih kurangnya pengetahuan Mawar Mawar
Pengendalian
menjadi 124 orang melakukan pengendalian petani tentang pengendalian hama Ceramah 1 Melati Oktober PPL Melati
100 hama dan Swadaya
hama dan penyakit pada tanaman sayuran dan penyakit pada tanaman Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
penyakit
pada tahun 2023 sayuran
III PERKEBUNAN
a. Kakao
Meningkatkan pengetahuan petani dari 64 Masih kurangnya pengetahuan Kelompok Kelompok
Pengendalian
menjadi 124 orang yang melakukan petani dalam melakukan Ceramah 1 Tani November PPL Tani
60 hama dan 2023
Swadaya
pengendalian hama dan penyakit tanaman pengendalian hama dan penyakit Diskusi Kali Bakung Ka. BPP Bakung
penyakit kakao
kakao secara terpadu pada tahun 2023 secara terpadu tanaman kakao Mekar Mekar
Delima Delima
Meningkatnya pengetahuan petani dari 59 Masih kurangnya pengetahuan Pengendalian Anggrek Anggrek
menjadi 124 orang menerapkan system petani dalam menerapkan system hama PBK Ceramah 1 Mawar November PPL Mawar
65 Swadaya
PsPSP untuk mengendalikan hama PBK PsPSP untuk mengendalikan dengan system Diskusi Kali Melati
2023 Ka. BPP Melati
tanaman kakao pada tahun 2023 hama PBK tanaman kakao PsPSP

15
Meningkatkan pengetahuan petani dari 34
Masih kurangnya pengetahuan Pemupukan
menjadi 124 orang yang melaksanakan Ceramah 1 November PPL
petani dalam melaksanakan 90 berimbang Swadaya
pemupukan berimbang pada tanaman kakao Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
pemupukan berimbang tanaman kakao Kelompok Kelompok
pada tahun 2023
Tani Tani
Meningkatkan pengetahuan petani dari 54 Masih kurangnya pengetahun
Bakung Bakung
menjadi 124 orang untuk melakukan petani tentang pentingnya untuk Peremajaan Ceramah 1 November PPL
70 Mekar Swadaya Mekar
peremajaan tanaman kakao pada tahun melakukan peremajaan pada tanaman kakao Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
Delima Delima
2023 tanaman yang kurang produktif
Anggrek Anggrek
Meningkatkan pengetahuan dan
Masih kurangnya pengetahuan Teknis Mawar Mawar
keterampilan petani dari 4 menjadi 124
dan keterampilan petani dalam pembuatan pupuk Demcara 1 Melati November PPL Melati
orang untuk memanfaatkan limbah kulit 120 Swadaya
pembuatan pupuk organik organik dari Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
buah kakao sebagai bahan pembuatan
berbahan limbah kulit buah kakao limbah kakao
pupuk organik pada tahun 2023
b. Kopi
Kelompok Kelompok
Tani Tani
Masih kurangnya pengetahun Bakung Bakung
Meningkatkan pengetahuan petani dari 49
petani tentang pentingnya untuk Peremajaan Ceramah 1 Mekar November PPL Mekar
menjadi 124 orang untuk melakukan 75 Swadaya
melakukan peremajaan pada tanaman kopi Diskusi Kali Delima 2023 Ka. BPP Delima
peremajaan tanaman kopi pada tahun 2023 Anggrek Anggrek
tanaman yang kurang produktif
Mawar Mawar
Melati Melati

Kantewu, 28 November 2022


Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kepala Desa Kantewu Penyuluh Pertanian
(BPP) Pipikoro

MARHAM, SP OKTAVIANUS SANGO DEWA GEDE IQBAL CHANDRA, SP


NIP. 19800513 201212 1 002 NIP. 19850410 201212 1 002

16

Anda mungkin juga menyukai