Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

DEWA GEDE IQBAL CHANDRA, SP


NIP. 19850410 201212 1 002

PEMERINTAH DESA ONU


KECAMATAN PIPIKORO KABUPATEN SIGI
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Programa Penyuluhan Pertanian Desa Onu
Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi Periode Tahun 2023

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Ketua
1. Faren Hein 1.
Kelompoktani
Ketua
2. Max Udo Balo 2.
Kelompoktani

Onu, 26 September 2022


Mengetahui,
Kepala Desa Onu Penyuluh Pertanian

YONAS RORU DEWA GEDE IQBAL CHANDRA, SP


NIP. 19850410 201212 1 002

Menyetujui,
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) Pipikoro

MARHAM, SP
NIP. 19800513 201212 1 002

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-NYA
sehingga penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ini dapat selesai dengan apa yang
diharapkan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang membantu serta
dukungan dalam terselenggaranya penyusunan programa ini ditujukan kepada :
1. Bapak Kepala Desa selaku Pemerintah Desa Onu;
2. Para Ketua Kelompoktani maupun Ketua Gapoktan Desa Onu selaku sasaran dalam
kegiatan penyuluhan pertanian;
3. Serta semua pihak yang ikut dalam mendukung hingga selesainya Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa Periode Tahun 2023 ini.
Dengan tersusunnya Programa Penyuluhan Pertanian ini yang merupakan pedoman
untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan dilapangan selama satu tahun, kiranya dapat
mempermudah dan mengefektifkan kegiatan penyuluhan dilapangan sehingga proses
penyuluhan dapat berjalan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ini
masih jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu penyusun masih mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya Programa Penyuluhan Pertanian
kedepannya.

Onu, 26 September 2022

Penyuluh Pertanian

DEWA GEDE IQBAL CHANDRA, SP


NIP. 19850410 201212 1 002

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................................... 1
1.3. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II KEADAAN UMUM WILAYAH................................................................ 3
2.1. Letak Geografi dan Topografi.............................................................. 3
2.2. Karakteristik Iklim dan Lahan.............................................................. 3
2.3. Data Tanaman Pangan, Palawija, Hortikultura dan Perkebunan.......... 4
2.4. Sumber Daya Manusia.......................................................................... 4
2.5. Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan dan lainnya).......................... 5
2.6. Penunjang Penyuluhan.......................................................................... 6
2.7. Kebijakan Pemerintah dibidang Penyuluhan........................................ 7
BAB III TUJUAN........................................................................................................ 8
3.1. Tanaman Pangan................................................................................... 8
3.2. Tanaman Hortikultura........................................................................... 8
3.3. Tanaman Perkebunan............................................................................ 9
BAB IV MASALAH.................................................................................................... 10
4.1. Tanaman Pangan................................................................................... 10
4.2. Tanaman Hortikultura........................................................................... 10
4.3. Tanaman Perkebunan............................................................................ 11
BAB V CARA MENCAPAI TUJUAN.................................................................... 12
BAB VI PENUTUP..................................................................................................... 13
6.1. Kesimpulan........................................................................................... 13
6.2. Saran..................................................................................................... 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................... 14
 Matriks Programa Penyuluhan Pertanian Wilayah Binaan Desa
Onu Periode Tahun 2023...................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama
(pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian mempunyai dua tujuan yang akan dicapai yaitu :
tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah
menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang
meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani keluarganya
melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan berubahnya
perilaku petani dan keluarganya, diharapkan dapat mengelola usahataninya dengan
produktif, efektif dan efisien.
Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan
kesejahteraan petani yang diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis bertani
(better farming), perbaikan usahatani (better business), dan perbaikan kehidupan
petani dan masyarakatnya (better living).
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) menyebutkan bahwa penyelenggraan
penyuluhan menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah
daerah, sehingga tujuan penyuluhan pertanian harus berdasarkan prinsip satu
kesatuan aparat, satu kesatuan Korp dan satu kesatuan pengertian.
Untuk maksud tersebut perlu adanya pedoman bagi penyuluh pertanian dalam
menyelenggarakan penyuluhan yang disebut Programa Penyuluhan . Programa
penyuluhan pertanian  adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan
penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian, perikanan dan kehutanan disusun setiap
tahun yang memuat rencana tahun berikutya dengan memperhatikan siklus anggaran
pada masing masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan
sumberdaya sebagai pelaksana penyuluhan.
Programa disusun mengacu Peraturan Menteri Pertanian nomor:
47/Permentan/OT.140/9/2016 tentang Pedoman penyusunan programa penyuluhan
pertanian. Salah satu tugas BPP adalah bmenyusun programa penyuluhan pertanian.
Sejalan dengan kebijakan dan programa penyuluhan nasional, programa penyuluhan
kab/kota sejalan dengan kebijakan dan programa provinsi serta programa penyuluhan
BPP sejalan dengan kebijakan dan programa kabupaten.
1.2. Tujuan
Tujuan disusunnya programa adalah :
a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian bagi para
penyelenggara.
b. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kegiatan
penyuluhan pertanian.
c. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk disampaikan
dalam forum musrenbangtan tahun berikutnya.
1.3. Manfaat

1
Programa penyuluhan pertanian yang jelas dan sistematis dapat digunakan
sebagai :
a. Dasar untuk penyusunan Rencana Kerja Penyuluh bagi setiap tim/orang di
wilayah kerja (Desa, BPP, Kabupaten, Provinsi, Nasional);
b. Dasar untuk merencanakan dan menerapkan monitoring serta evaluasi
pelaksanaan program tersebut;
c. Dasar untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan di wilayah
kerja ( mis koordinasi, pendampingan, pelatihan, dll);
d. Dasar bagi wilayah kerja (Desa, BPP, Badan pelaksana Penyuluhan, Badan
Koordinasi Penyuluhan) dalam perumusan usulan proyek/kegiatan penyuluhan
yang ingin dilaksanakan tahun berikutnya untuk dibahas pada diskusi unit daerah
kerja pembangunan.
Programa penyuluhan pertanian disusun secara partisipatif dan berdasarkan
kebutuhan petani. Karena itu, programa juga berguna bagi petani dan penyuluh
untuk :
a. Memecahkan masalah petani dan mengembangkan usahataninya;
b. Menanamkan rasa tanggung jawab bersama-sama terhadap penyelenggaraan
penyuluhan pertanian agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

2
BAB II
KEADAAN UMUM WILAYAH
2.1. Letak Geografi dan Topografi
Desa Onu berada di wilayah administratif Kecamatan Pipikoro dengan luas
desa ± 13,19 km2 yang terdiri dari 2 Dusun dan 6 RT, dengan jarak dari Ibukota
Kecamatan ± 15 km dan begitu pula jarak dari Kantor Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) Pipikoro yang secara kebetulan berdampingan dengan Kantor Camat Pipikoro.
Adapun batas-batas administrasi wilayah Desa Onu adalah sebagai berikut :
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lawe
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kantewu
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Porelea
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lonebasa
2.2. Karakteristik Iklim dan Lahan
Sebagai wilayah pegunungan yang dikelilingi oleh hutan, Desa Onu memiliki
iklim yang sejuk bahkan dingin pada musim penghujan terutama di wilayah yang
berada dipuncak bukit. Keadaan iklim yang demikian sangat cocok untuk budidaya
tanaman sehingga hampir semua jenis tanaman pertanian dan perkebunan dapat
tumbuh dengan baik dilahan masyarakat kecuali jenis-jenis tanaman tertentu yang
bersifat endemik.
Keadaan iklim di Desa Onu dipengaruhi oleh angin Utara sehingga
menyebabkan musim penghujan yang berlangsung mulai dari bulan November
sampai dengan Bulan April bahkan bervareasi sampai dengan Bulan Juni. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Data Curah Hujan Kecamatan Pipikoro 5 tahun terakhir
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml
Bulan
Mm3 Hr Mm3 Hr Mm3 Hr Mm3 Hr Mm3 Hr
Januari 62,0 10,0 72,5 7,0 205,0 15,0 144,5 17,0 62,0 10,0
Februari 487,0 18,0 209,0 8,0 172,0 11,0 210,0 11,0 487,0 18,0
Maret 224,0 15,0 433,5 26,0 132,5 12,0 397,0 16,0 224,0 15,0
April 487,0 25,0 469,5 25,0 233,5 17,0 217,5 18,0 487,0 25,0
Mei 319,0 16,0 255,5 14,0 197,0 13,0 354,0 28,0 319,0 16,0
Juni 174,0 22,0 227,5 14,0 87,5 17,0 175,0 21,0 174,0 22,0
Juli 149,0 16,0 35,5 18,0 140,5 12,0 127,0 18,0 149,0 16,0
Agustus 257,0 19,0 195,5 20,0 128,5 10,0 274,0 30,0 257,0 19,0
September 136,0 10,0 251,0 16,0 95,0 5,0 216,5 25,0 136,0 10,0
Oktober 146,0 16,0 258,0 21,0 267,0 15,0 278,0 28,0 146,0 16,0
November 249,0 18,0 461,0 24,0 181,0 14,0 352,0 26,0 249,0 18,0
Desember 330,0 21,0 109,5 14,0 161,0 12,0 373,6 22,0 330,0 21,0
Sumber : Data Monografi Wilayah Kecamatan Pipikoro, Kab. Sigi
Berdasarkan data curah hujan tersebut diatas, maka dapat dilakukan penanaman
usahatani pertanian dan perkebunan dengan pola tanam palawija dan hortikultura
yang didukung dengan sarana irigasi perdesaan.
2.3. Data Tanaman Pangan, Palawija, Hortikultura dan Perkebunan
a. Bidang Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura

3
Luas lahan Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura di Wilayah Binaan
Desa Onu dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Luas Lahan Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura
Luas Lahan (Ha)
No. Desa Padi Padi
Jagung Durian Sayuran
Sawah Ladang
1. Onu 42,90 7,5 24 0,5 -
Jumlah 42,90 7,5 24 0,5 -
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
b. Bidang Perkebunan
Luas lahan tanaman perkebunan di Desa Onu dapat dilihat pada Tabel 3
dibawah ini :
Tabel 3. Luas Lahan Tanaman Perkebunan
Luas Lahan (Ha)
No. Desa
Kakao Kopi Kemiri Cengkeh
1. Onu - -
Jumlah - -
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
2.4. Sumber Daya Manusia
a. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk di Desa Onu sampai dengan tahun 2022 dapat dilihat pada
Tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4. Data Penduduk menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
No. Desa Keterangan
Laki-laki Perempuan (orang)
1. Onu 387 385 772 256 KK
Jumlah 387 385 772 256 KK
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
b. Jumlah Penduduk menurut Umur
Jumlah penduduk berdasarkan umur di Desa Onu pada usia produktif yaitu
umur 20 tahun sampai dengan umur 60 tahun dapat dilihat pada Tabel 5 berikut
ini :
Tabel 5. Jumlah Penduduk menurut Umur
Umur (tahun)
No. Desa
0-20 21-40 41-60 ≥ 60
1. Onu 277 289 150 56
Jumlah 277 289 150 56
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022

c. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan


Tabel 6. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
Tidak
No. Desa SD SLTP SLTA D1/D2/D3 S1
Sekolah
1. Onu 233 395 89 49 1 5
Jumlah 233 395 89 49 1 5
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
d. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian
Tabel 7. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian

4
Jenis Pekerjaan
No. Desa TNI/
Petani PNS Pedagang Swasta
POLRI
1. Onu 271 3 1 5
Jumlah 271 3 1 5
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
2.5. Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan dan lainnya)
a. Kelompok Tani (Poktan)
Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan sosial kemasyarakatan ditingkat
kelompok tani, sebagai wadah petani dalam proses pembelajaran dalam
pengembangan usahataninya dan untuk meningkatkan pendapatannya.
Adapun fungsi dari kelompok tani sebagai berikut :
1) Kelas Belajar : Poktan merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani agar tumbuh
dan berkembang menjadi usahatani yang mandiri melalui pemanfaatan dan
akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik;
2) Wahana Kerjasama : Poktan merupakan tempat untuk memperkuat
kerjasama, baik diantara sesama petani dalam poktan dan antar poktan
maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan usahatani lebih efisien dan
mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih
menguntungkan;
3) Unit Produksi : Usahatani masing-masing anggota poktan secara keseluruhan
merupakan satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai
skala ekonomi usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Desa Onu dapat dilihat pada Tabel 8
dibawah ini :

Tabel 8. Daftar Nama Kelompok Tani (Poktan) di Desa Onu


Nama Nama Pengurus Jumlah
No.
Poktan Ketua Sekretaris Bendahara Anggota
Faren
1. Kabeloata Nyongki Opehin 20
Hein
Jufri K.
2. Rajawali Star Max Udo Nomensen 15
Lanto
Jumlah 35
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
b. Ketenagaan Penyuluh
Tenaga Penyuluh Pertanian yang ada di Desa Onu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai Penyuluh Pertanian yang selalu berapresiasi dengan pemerintah
desa maupun pengurus Kelompok Tani, pengurus Gapoktan maupun anggota
Kelompok Tani yang ada di Desa Onu.
2.6. Penunjang Penyuluhan
a. Kelembagaan Penunjang

5
Kelembagaan penunjang adalah dinas terkait dan lembaga lain yang dapat
menunjang kegiatan penyuluhan, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9
dibawah ini :
Tabel 9. Data Kelembagaan Penunjang di Desa Onu
Koperasi/ Kios
No. Desa BRI BPP Pasar
BUMDES Saprodi
1. Onu 1 - - - -
Jumlah 1 - - - -
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
b. Sarana/Fasilitas Usahatani
Fasilitas usahatani yang ada di Desa Onu Kecamatan Pipikoro tahun 2022,
disajikan dengan rinci pada Tabel 11 dibawah ini :
Tabel 11. Data Sarana/Fasilitas Usahatani di Desa Onu
Jumlah
No. Jenis Sarana/Fasilitas Keterangan
(unit)
1. Hand Tracktor 4 Roda - -
2. Hand Tracktor 2 Roda 2 Baik
3. Cultivator - -
4. Pemipil Jagung - -
5. Pemipil Multiguna - -
Jumlah 2
Sumber : Data Monografi Desa Onu, 2022
Fasilitas penunjang yang ada sekarang ini masih dianggap belum
mencukupi kebutuhan usahatani. Untuk memenuhi kekurangan sarana/fasilitas
usahatani ini maka dipandang perlu adanya pengadaan dan penambahan
sarana/fasilitas lainnya demi untuk menunjang kebutuhan usahatani.

2.7. Kebijakan Pemerintah dibidang Penyuluhan


Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok khususnya pangan perlu
memperhitungkan jumlah penduduk dengan produksi yang dihasilkan melalui
kemampuan penerapan teknologi-teknologi pertanian. Ada beberapa program
pemerintah yang telah dilakukan di Desa Onu beberapa tahun terakhir ini, yaitu :
a. SL-PTT Padi Sawah
b. SL-PTT Padi Ladang
c. SL-PTT Tanaman Jagung

6
BAB III
TUJUAN
3.1. Tanaman Pangan
a. Padi Sawah
1) Meningkatkan jumlah petani dari 26 menjadi 35 orang yang menerapkan
teknologi PTT Padi Sawah.
2) Meningkatkan jumlah petani dari 30 menjadi 35 orang yang menggunakan
benih unggul berlabel.
3) Meningkatkan jumlah petani dari 30 menjadi 35 orang yang menerapkan
sistem tanam jajar legowo.
4) Meningkatkan jumlah petani dari 29 menjadi 35 orang yang melakukan
pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
5) Meningkatkan jumlah petani dari 25 menjadi 35 orang melakukan pemupukan
berimbang.
6) Meningkatkan jumlah petani dari 25 menjadi 35 orang melakukan
pengelolaan air.
b. Padi Ladang
1) Meningkatkan jumlah petani menjadi 35 orang menggunakan benih unggul
bersertifikat.
2) Meningkatkan jumlah petani dari 28 menjadi 35 orang yang melakukan
pengolahan lahan sesuai yang direkomendasikan.
c. Jagung
1) Meningkatkan jumlah petani dari 22 menjadi 35 orang yang menerapkan
teknologi PTT Jagung.
2) Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi 35 orang menggunakan benih
unggul berlabel.
3) Meningkatkan jumlah petani dari 24 menjadi 35 orang melakukan pemupukan
berimbang.
4) Meningkatkan jumlah petani dari 20 menjadi 35 orang yang melakukan
pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.
3.2. Tanaman Hortikultura
a. Durian
1) Meningkatkan jumlah petani dari 25 menjadi 35 orang yang melakukan
Pengendalian OPT terpadu tanaman durian menggunakan atraktan.
2) Meningkatkan pengetahuan petani dari 25 menjadi 35 orang yang melakukan
pengendalian hama penggerek buah secara kimiawi dengan tepat dosis dan
sasaran.
b. Sayur-sayuran
1) Meningkatkan pengetahuan petani dari 25 menjadi 35 orang yang
memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal.
2) Meningkatkan pengetahuan petani menjadi 35 orang melakukan pemupukan
berimbang pada tanaman sayuran.
3) Meningkatkan pengetahuan petani dari 25 menjadi 35 orang melakukan
pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sayuran.
3.3. Tanaman Perkebunan
a. Kakao
1) Meningkatkan pengetahuan petani dari 29 menjadi 35 orang yang melakukan
pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao secara terpadu.

7
2) Meningkatnya pengetahuan petani dari 29 menjadi 35 orang menerapkan
system PsPSP untuk mengendalikan hama PBK tanaman kakao.
3) Meningkatkan pengetahuan petani dari 26 menjadi 35 orang yang
melaksanakan pemupukan berimbang pada tanaman kakao.
4) Meningkatkan pengetahuan petani dari 27 menjadi 35 orang untuk melakukan
peremajaan tanaman kakao.
5) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dari 23 menjadi 35 orang
untuk memanfaatkan limbah kulit buah kakao sebagai bahan pembuatan
pupuk organik.
b. Kopi
1) Meningkatkan pengetahuan petani dari 30 menjadi 35 orang untuk melakukan
peremajaan tanaman kopi.

8
BAB IV
MASALAH
4.1. Tanaman Pangan
a. Padi Sawah
1) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang penerapan teknologi PTT padi
sawah.
2) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya menggunakan benih
unggul berlabel.
3) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang penanaman system jajar
legowo.
4) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama dan
penyakit secara terpadu.
5) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya pemupukan
berimbang untuk meningkatkan hasil.
6) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya pengelolaan air.
b. Padi Ladang
1) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya menggunakan benih
unggul bersertifikat.
2) Masih kurangnya pengetahuan petani pentingnya pengolahan lahan yang baik
dan teratur.
c. Jagung
1) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentinnya menerapkan
teknologi PTT Jagung.
2) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya menggunakan benih
unggul berlabel.
3) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pentingnya pemupukan
berimbang untuk meningkatkan hasil.
4) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama dan
penyakit secara terpadu.
4.2. Tanaman Hortikultura
a. Durian
1) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian OPT secara
mekanis dan biologis.
2) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama penggerek
buah secara kimiawi dengan tepat dosis dan sasaran.
b. Sayur-sayuran
1) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang cara memanfaatkan lahan
pekarangan secara optimal.
2) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam melakukan pemupukan
berimbang pada tanaman sayuran.
3) Masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama dan
penyakit pada tanaman sayuran.

4.3. Tanaman Perkebunan


a. Kakao
1) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam melakukan pengendalian hama
dan penyakit secara terpadu tanaman kakao.

9
2) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam menerapkan system PsPSP untuk
mengendalikan hama PBK tanaman kakao.
3) Masih kurangnya pengetahuan petani dalam melaksanakan pemupukan
berimbang.
4) Masih kurangnya pengetahun petani tentang pentingnya untuk melakukan
peremajaan pada tanaman yang kurang produktif.
5) Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan
pupuk organik berbahan limbah kulit buah kakao.
b. Kopi
1) Masih kurangnya pengetahun petani tentang pentingnya untuk melakukan
peremajaan pada tanaman yang kurang produktif.

10
BAB V
CARA MENCAPAI TUJUAN
Kegiatan Penyuluhan Pertanian akan lebih efektif dan efisien apabila dilakukan
secara terpadu dengan kegiatan pengaturan dan pelayanan yang kesemuanya terfokus
kepada kebutuhan dan kepentingan petani, sehngga perubahan Pengetahuan, Keterampilan
dan Sikap (PKS) petani dapat terwujud dalam praktek usaha mereka sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan penyuluhan pertanian di Wilayah Binaan (WIBI) Penyuluh
Pertanian Desa Onu Kecamatan Pipikoro, dengan memperhatikan hal-hal tingkat
kemampuan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap (PKS) pelaku utama dan pelaku usaha,
ketersediaan teknologi, sarana dan prasarana serta sumber daya lainnya yang mendukung
kegiatan penyuluhan, situasi lingkungan fisik, sosial budaya dan tidak kalah pentingnya
alokasi pembiayaan yang tersedia.
Untuk mencapai tujuan penyuluhan pertanian, maka disusun Programa Penyuluhan
Pertanian Tingkat Desa ini dalam bentuk Matriks. (Terlampir)

11
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa ini disusun dengan memadukan
aspirasi petani dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan programa
pembangunan pertanian yang mengambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin
dicapai, masalah-masalah dan alternatif pemecahannya serta cara pencapaian tujuan
yang disusun secara partisipatif dan sistematis.
6.2. Saran
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa ini telah disusun dan disahkan,
diharapkan dapat memberi arah dan pedoman dalam pencapaian tujuan yang
mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Selain itu diharapkan dapat
mengatur pendayagunaan tenaga, peralatan, sarana, dana serta sumber-sumber
potensial yang ada sehingga penyelenggaraan penyuluhan pertanian dapat
dilaksanakan lebih efektif dan efisien.
Peran serta dari lembaga Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok
Tani (Gapoktan) terkait dalam mendukung dan menjalin koordinasi juga akan sangat
menentukan sukses dan tidaknya penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Wilayah
Binaan (WIBI) Penyuluh Pertanian Desa Onu Kecamatan Pipikoro Tahun 2023.

12
13
MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
WILAYAH BINAAN (WIBI) DESA ONU KECAMATAN PIPIKORO
KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERIODE TAHUN 2023
SASARAN KEGIATAN PENYULUHAN
PELAKU PELAKU
NO KEADAAN TUJUAN MASALAH PETUGAS KEGIATAN/ VOL SUMBER PENANGGUNG PELAK- KET
UTAMA USAHA MATERI LOKASI WAKTU
METODE UME BIAYA JAWAB SANA
WT TT PD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I TANAMAN PANGAN
a. Padi Sawah
Meningkatkan jumlah petani
9 dari 35 orang Petani
dari 26 menjadi 35 orang Masih kurangnya pengetahuan
belum menerapkan Teknologi PTT Ceramah 1 Februari PPL
yang menerapkan teknologi petani tentang penerapan 9 Swadaya
teknologi PTT Padi Padi Sawah Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
PTT Padi Sawah pada tahun teknologi PTT padi sawah
Sawah tahun 2022
2023
Meningkatkan jumlah petani Kelompok Kelompok
5 dari 35 orang petani Masih kurangnya pengetahuan
dari 30 menjadi 35 orang Tani Tani
belum menggunakan petani tentang pentingnya Benih unggul Ceramah 1 Februari PPL
yang menggunakan benih 5 Kabeloata Swadaya Kabeloata
benih unggul berlabel menggunakan benih unggul berlabel Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
unggul berlabel pada tahun Rajawali Rajawali
tahun 2022 berlabel
2023 Star Star
Meningkatkan jumlah petani
5 dari 35 orang petani Sistem tanam
dari 30 menjadi 35 orang Masih kurangnya pengetahuan
belum menerapkan padi jajar Ceramah 1 April PPL
yang menerapkan sistem petani tentang penanaman 5 Swadaya
sistem tanam jajar legowo 2:1 & Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
tanam jajar legowo pada system jajar legowo
legowo tahun 2022 4:1
tahun 2023
Meningkatkan jumlah petani
6 dari 35 orang petani
dari 29 menjadi 35 orang Masih kurangnya pengetahuan Pengendalian
belum melakukan
yang melakukan petani tentang pengendalian Hama dan Ceramah 1 Mei PPL
pengendalian hama  6 Swadaya
pengendalian hama dan hama dan penyakit secara Penyakit Padi Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
dan penyakit secara
penyakit secara terpadu terpadu Sawah
terpadu tahun 2022
pada tahun 2023
10 dari 35 orang Kelompok Kelompok
petani belum Meningkatkan jumlah petani Masih kurangnya pengetahuan Pemupukan Tani Tani
melakukan dari 25 menjadi 35 orang petani tentang pentingnya berimbang Ceramah 1 Kabeloata Mei PPL Kabeloata
10 Swadaya
pemupukan melakukan pemupukan pemupukan berimbang untuk Diskusi Kali Rajawali 2023 Ka. BPP Rajawali
berimbang tahun berimbang pada tahun 2023 meningkatkan hasil Star Star
2022
10 dari 35 orang
Meningkatkan jumlah petani
petani belum Masih kurangnya pengetahuan
dari 25 menjadi 35 orang Ceramah 1 Mei PPL
melakukan petani tentang pentingnya 10 Pengelolaan air Swadaya
melakukan pengelolaan air Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
pengelolaan air tahun pengelolaan air
pada tahun 2023
2022
b. Padi Ladang
Dari 35 orang petani Meningkatkan jumlah petani
Masih kurangnya pengetahuan
belum menggunakan menjadi 35 orang
petani tentang pentingnya Benih unggul Ceramah 1 Mei PPL
benih unggul menggunakan benih unggul 35 Swadaya
menggunakan benih unggul bersertifikat Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
bersertifikat tahun bersertifikat pada tahun Kelompok Kelompok
bersertifikat
2022 2023 Tani Tani
7 dari 35 orang petani Meningkatkan jumlah petani Kabeloata Kabeloata
belum melakukan dari 28 menjadi 35 orang Rajawali Rajawali
Masih kurangnya pengetahuan
pengolahan lahan yang melakukan pengolahan Pengolahan Ceramah 1 Star Mei PPL Star
petani pentingnya pengolahan  7 Swadaya
sesuai dengan yang lahan sesuai yang lahan Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
lahan yang baik dan teratur
direkomendasikan direkomendasikan pada
tahun 2022 tahun 2023

15
c. Jagung
Meningkatkan jumlah petani
3 dari 35 orang petani Masih kurangnya pengetahuan
dari 22 menjadi 35 orang
belum menerapkan petani tentang pentinnya Teknologi PTT Ceramah 1 Juni PPL
yang menerapkan teknologi 3 Swadaya
teknologi PTT Jagung menerapkan teknologi PTT Jagung Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
PTT Jagung pada tahun
tahun 2022 Jagung
2023
11 dari 35 orang
Meningkatkan jumlah petani Masih kurangnya pengetahuan
petani belum
dari 24 menjadi 35 orang petani tentang pentingnya Benih unggul Ceramah 1 Juni PPL
menggunakan benih 11 Swadaya
menggunakan benih unggul menggunakan benih unggul berlabel Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
unggul berlabel tahun
berlabel pada tahun 2023 berlabel Kelompok Kelompok
2022
Tani Tani
11 dari 35 orang
Kabeloata Kabeloata
petani belum Meningkatkan jumlah petani Masih kurangnya pengetahuan Pemupukan Rajawali Rajawali
melakukan dari 24 menjadi 35 orang petani tentang pentingnya berimbang Ceramah 1 Juli PPL
11 Star Swadaya Star
pemupukan melakukan pemupukan pemupukan berimbang untuk Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
berimbang tahun berimbang pada tahun 2023 meningkatkan hasil
2022
Meningkatkan jumlah petani
5 dari 35 orang petani
dari 20 menjadi 35 orang Masih kurangnya pengetahuan
belum melakukan Pengendalian
yang melakukan petani tentang pengendalian Ceramah 1 Juli PPL
pengendalian hama 5 Hama dan Swadaya
pengendalian hama dan hama dan penyakit secara Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
dan penyakit secara Penyakit jagung
penyakit secara terpadu terpadu
terpadu tahun 2022
pada tahun 2023
II. HORTIKULTURA
a. Durian
Meningkatkan jumlah petani
10 dari 35 orang dari 25 menjadi 35 orang
petani belum yang melakukan Masih kurangnya pengetahuan Atraktan lalat Sept-
Ceramah 1 PPL
mengetahui teknis Pengendalian OPT terpadu petani tentang pengendalian 10 buah dan teknik ember Swadaya
Diskusi Kali Ka. BPP
pemasangan atraktan tanaman durian OPT secara mekanis dan pemasangannya 2023
lalat buah tahun 2022 menggunakan atraktan biologis Kelompok Kelompok
pada tahun 2023 Tani Tani
10 dari 35 petani Meningkatkan pengetahuan Kabeloata Kabeloata
Pengendalian
belum menerapkan petani dari 25 menjadi 35 Rajawali Rajawali
Masih kurangnya pengetahuan hama
pengendalian hama orang yang melakukan Star Star
petani tentang pengendalian penggerek buah Sept-
penggerek buah pengendalian hama Ceramah 1 PPL
hama penggerek buah secara 10 dengan prinsip ember Swadaya
secara kimiawi penggerek buah secara Diskusi Kali Ka. BPP
kimiawi dengan tepat dosis tepat dosis, 2023
dengan tepat dosis kimiawi dengan tepat dosis
dan sasaran waktu dan
dan sasaran tahun dan sasaran pada tahun
sasaran
2022 2023
d. Sayuran
Meningkatkan pengetahuan
10 dari 35 petani Masih kurangnya pengetahuan
petani dari 25 menjadi 35
belum memanfaatkan petani tentang cara Pemanfaatan Ceramah 1 Oktober PPL
orang yang memanfaatkan 10 Swadaya
lahan pekarangan memanfaatkan lahan pekarangan Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
lahan pekarangan secara
tahun 2022 pekarangan secara optimal
optimal pada tahun 2023
Dari 35 petani belum
Meningkatkan pengetahuan
melakukan Masih kurangnya pengetahuan Kelompok Kelompok
petani menjadi 35 orang
pemupukan petani dalam melakukan Pemupukan Ceramah 1 Tani Oktober PPL Tani
melakukan pemupukan 35 Swadaya
berimbang pada pemupukan berimbang pada Berimbang Diskusi Kali Kabeloata 2023 Ka. BPP Kabeloata
berimbang pada tanaman
tanaman sayuran tanaman sayuran Rajawali Rajawali
sayuran pada tahun 2023
tahun 2022 Star Star
10 dari 35 petani Meningkatkan pengetahuan
belum melakukan petani dari 25 menjadi 35 Masih kurangnya pengetahuan
Pengendalian
pengendalian hama orang melakukan petani tentang pengendalian Ceramah 1 Oktober PPL
10 hama dan Swadaya
dan penyakit pada pengendalian hama dan hama dan penyakit pada Diskusi Kali 2023 Ka. BPP
penyakit
tanaman sayuran penyakit pada tanaman tanaman sayuran
tahun 2022 sayuran pada tahun 2023

16
III PERKEBUNAN
a. Kakao
6 dari 35 petani Meningkatkan pengetahuan
belum melakukan petani dari 29 menjadi 35 Masih kurangnya pengetahuan
pengendalian hama orang yang melakukan petani dalam melakukan Pengendalian Nove-
Ceramah 1 PPL
dan penyakit secara pengendalian hama dan pengendalian hama dan 6 hama dan mber Swadaya
Diskusi Kali Ka. BPP
terpadu pada penyakit tanaman kakao penyakit secara terpadu penyakit kakao 2023
tanaman kakao tahun secara terpadu pada tahun tanaman kakao
2022 2023
6 dari 35 petani Meningkatnya pengetahuan Kelompok Kelompok
Masih kurangnya pengetahuan
belum menerapkan petani dari 29 menjadi 35 Pengendalian Tani Tani
petani dalam menerapkan Nove-
system PsPSP untuk orang menerapkan system hama PBK Ceramah 1 Kabeloata PPL Kabeloata
system PsPSP untuk 6 mber Swadaya
mengendalikan hama PsPSP untuk mengendalikan dengan system Diskusi Kali Rajawali Ka. BPP Rajawali
mengendalikan hama PBK 2023
PBK tanaman kakao hama PBK tanaman kakao PsPSP Star Star
tanaman kakao
tahun 2022 pada tahun 2023
9 dari 35 Petani Meningkatkan pengetahuan
belum melaksanakan petani dari 26 menjadi 35
Masih kurangnya pengetahuan Pemupukan Nove-
pemupukan orang yang melaksanakan Ceramah 1 PPL
petani dalam melaksanakan 9 berimbang mber Swadaya
berimbang pada pemupukan berimbang pada Diskusi Kali Ka. BPP
pemupukan berimbang tanaman kakao 2023
tanaman kakao tahun tanaman kakao pada tahun
2022 2023
7 dari 35 petani
Meningkatkan pengetahuan Masih kurangnya pengetahun
belum melakukan
petani dari 27 menjadi 35 petani tentang pentingnya Nove-
peremajaan pada Peremajaan Ceramah 1 PPL
orang untuk melakukan untuk melakukan peremajaan 7 mber Swadaya
tanaman kakao yang tanaman kakao Diskusi Kali Ka. BPP
peremajaan tanaman kakao pada tanaman yang kurang 2023
berumur 20 tahun Kelompok Kelompok
pada tahun 2023 produktif
keatas tahun 2022 Tani Tani
Meningkatkan pengetahuan Kabeloata Kabeloata
12 dari 35 petani
dan keterampilan petani Masih kurangnya pengetahuan Teknis Rajawali Rajawali
belum memanfaatkan
dari 23 menjadi 35 orang dan keterampilan petani pembuatan Star Nove- Star
limbah kulit buah Demcara 1 PPL
untuk memanfaatkan limbah dalam pembuatan pupuk 12 pupuk organik mber Swadaya
kakao untuk bahan Diskusi Kali Ka. BPP
kulit buah kakao sebagai organik berbahan limbah kulit dari limbah 2023
pembuatan pupuk
bahan pembuatan pupuk buah kakao kakao
organik tahun 2022
organik pada tahun 2023
b. Kopi
5 dari 35 petani
Meningkatkan pengetahuan Masih kurangnya pengetahun Kelompok Kelompok
belum melakukan
petani dari 30 menjadi 35 petani tentang pentingnya Tani Nove- Tani
peremajaan pada Peremajaan Ceramah 1 PPL
orang untuk melakukan untuk melakukan peremajaan 5 Kabeloata mber Swadaya Kabeloata
tanaman kopi yang tanaman kopi Diskusi Kali Ka. BPP
peremajaan tanaman kopi pada tanaman yang kurang Rajawali 2023 Rajawali
berumur 20 tahun
pada tahun 2023 produktif Star Star
keatas tahun 2022

Onu, 26 September 2022


Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kepala Desa Onu Penyuluh Pertanian
(BPP) Pipikoro

MARHAM, SP YONAS RORU DEWA GEDE IQBAL CHANDRA, SP


NIP. 19800513 201212 1 002 NIP. 19850410 201212 1 002

17

Anda mungkin juga menyukai