Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dalam Lahan pekarangan sudah lama dikenal dan memiliki fungsi multiguna
menunjang suksesnya Pembangunan antara lain dengan memanfaatkan antara lain yaitu;
tanah-tanah pekarangan secara intensif. Setiap anggota masyarakat baik 1. Untuk penghijauan, tanaman sayuran dapat menjadi sumber
kebutuhan sayur;
yang tinggal di kota maupun di pedesaan mempunyai atau hidup dalam
2. Salah satu bentuk penyaluran hobi;
suatu pekarangan, hanya penduduk yang berdomisili di pedesaan biasanya
3. Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi
dapat menikmati tingkat ketenangan yang relatif lebih baik karena terhindar sayuran yang ditanam sendiri ;
4. Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya,
dari keramaian atau volusi, namun bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan
karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal
itu nampaknya masih belum memanfaatkan potensi tanah pekarangannya.
mungkin;
Pekarangan merupakan sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah di 5. Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih
mencintai Alam ;
usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi tambahan
6. Ketika harga bahan kebutuhan pokok naik, menanam tanaman
melalui perbaikan menu keluarga. Pekarangan sering juga disebut sebagai
sayuran di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah
lumbung hidup, warung hidup atau apotik hidup. tangga, dengan menjual hasil panen jika berlebih saat dikonsumsi
sendiri.
Pemanfaatan Pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu B. PRINSIP PEMANFAATAN PEKARANGAN
berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan, sehingga akan menjamin Bila diteliti lebih jauh tentang manfaat pekarangan dengan melakukan
ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, intensifikasi tanaman pekarangan di jumpai tiga prinsif utama yakni;
guna pemenuhan gizi keluarga. 1. Prinsip dengan pengeluaran biaya serendah mungkin dimaksudkan
Menurut Peny, DH dan Benneth Ginting, 1984, Usaha di pekarangan jika dengan mengeluarkan biaya sedikit di dalam melaksanakan
dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, disamping dapat penanaman di pekarangan tersebut akan dapat hasil yang lebih
memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, juga dapat memberikan banyak, sehingga dengan usaha memanfaatkan tanah pekarangan itu
sumbangan pendapatan bagi keluarga. Dari hasil penelitian di Yogyakarta berarti keluarga bersangkutan telah melaksanakan prinsip-
(secara umum pekarangan dapat memberikan sumbangan pendapatan antara prinsip ekonomi didalam meningkatan pendapatan.
7% sampai dengan 45%. Untuk menghemat biaya, dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk
tanaman pekarangan itu tidak hanya sekali saja atau hanya pada
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ditinjau dari tata letak pekarangan, pola penanaman pekarangan yang
3. Prinsip pengembangan tanaman bergizi tinggi, yaitu jenis- baik dapat diatur seperti : tanaman halaman muka, sebaiknya ditanam dengan
jenis tanaman yang akan ditananam tersebut sebaiknya diseleksi jenis bunga-bungaan, sayur-sayuran yang pohonnya pendek dan tanaman yang
tanaman yang bisa memberikan gizi tinggi tanpa mengurangi, pohonnya agak tinggi sebaiknya ditanam dipinggir dari pekarangan halaman
pertimbangan penyesuaian faktor iklim, tempat, selera dan lain muka itu sehingga tidak mengganggu pancaran sinar matahari yang mau
sebagainya. Pemerintah dalam hal ini, khususnya bagi Dinas masuk kehalaman rumah.
Pertanian yang lebih banyak tahu tentang jenis tanaman yang bergizi 1. Tanaman Sisi Rumah, sebaiknya jenis tanaman sayur-sayuran, obat-
tinggi itu akan sering memberikan dorongan kepada masyarakat atau obatan dan bumbu-bumbuan dengan menghindari tanaman yang
sama sekali belum pernah dirasakan oleh masyarakat setempat pada berpohon tinggi apalagi berpohon besar. tanaman yang berpohon
suatu lingkungannya. besar akan berakar besar pula sehingga bisa merusak pondasi rumah
yang pohonnya agak tinggi tetapi tidak begitu besar dan pilih yang bisa
1. Tanaman pangan:
2. Sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat,
putih, bawang bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-
emponan seperti temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang