5
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KAJIAN PEMETAAN POTENSI PERKEBUNAN DAN
HORTIKULTURA KABUPATEN KEDIRI
URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengembangan pertanian memiliki tantangan dalam ketersediaan sumberdaya
lahan. Meningkatnya penggunaakan alih fungsi lahan dari sektor pertanian ke non
pertanian menyebabkan lahan pertanian di Indonesia semakin sempit. Untuk
mencukupi kebutuhan pangan manusia dengan kondisi lahan yang sempit sangat
susah diciptakan. Selain masalah lahan yang sempit ketersediaan air juga menjadi
kendala, air merupakan sumberdaya utama dalam produksi tanaman pertanian.
Salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan lahan pertanian di Indonesia adalah
memanfaatkan lahan pekarangan rumah, pemanfaatan lahan pekarangan dapat
menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan. Hal ini karena
terjadi pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga secara cukup, berkualitas,
bergizi, dan aman secara teratur. Dengan biaya murah dan pengawasan mudah
dapat menjadi sarana mengatasi kelangkan pangan keluarga. Pengembangan
sistem produksi tanaman pertanian di pekarangan dapat mendukung usaha
ketahanan pangan.
Terkait pembangunan pertanian yang berkelanjutan dengan keterbatasan
sumberdaya lahan dan air, peran perempuan dalam pertanian, dan kehilangan
hasil panen sangat mendukung untuk tercapainya pemanfaatan lahan pekarangan
untuk sumber pangan keluarga. Dengan perawatan dan pengawasan yang rutin
akan meningkatkan hasil produksi tanaman pekarangan. Tanaman yang sangat
cocok untuk ditanam pada lahan pekarangan adalah jenis tanaman hortikultura
mulai dari sayuran, buah-buahan, dan obat-obatan. Dengan umur tanam yang
pendek dan berkala dapat dimanfaatkan dalam mencukupi kebutuhan keluarga.
14
walau hanya
sejengkal tanah, soal kebutuhan pangan dan gizi keluarga tidak perlu dipusingkan
lagi, pendapatan keluarga juga akan bertambah.
Bagi rumah tangga yang mempunyai pekarangan luas khususnya dipedesaan
pekarangan akan lebih mudah dikembangkan dan dimanfaatkan seperti untuk
bercocok tanam, beternak, dan membuat kolam ikan. Namun lain halnya bagi
masyarakat perkotaan yang lahan pekarangan sempit bahkan tidak ada sama
sekali. Masalah luas atau sempit hendaknya jangan dijadikan patokan untuk bisa
atau tidak dalam pemanfaatan pekarangan rumah kita yang penting ada kemauan
pasti akan dapat terlaksana.
Sungguh besar arti dan manfaat untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup kita
jika pekarangan sekitar kita dapat kita manfaatkan. Berikut fungsi dan manfaat
pekarangan yaitu :
1. Pemenuhan gizi keluarga : ada beberapa tanaman, ternak dan ikan yang dapat
dipelihara di pekarangan dan menghasilkan makanan yang dibutuhkan
keluarga. Seperti umbi-umbian sebagai sumber vitamin, sedangkan ternak dan
ikan sebagai sumber protein dan lemak.
2. Sebagai lumbung pangan : hasil dari usaha pekarangan dapat diambil sewaktuwaktu dan tidak ada musim pacekliknya.
3. Apotik hidup : pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman obat yang
berkhasiat, jika anggota keluarga sewaktu-waktu sakit dapat ditanggulangi
sementara dengan obat yang ada di pekarangan.
4. Menambah penghasilan : pekarangan yang dikelola dengan baik, hasilnya
dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga karena banyak komoditas
tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membudidayakannya.
14
14
mencintai Alam ;
6. Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik,menanam sayur
mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga ,
bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dalam
menunjang suksesnya Pembangunan antara lain dengan memanfaatkan tanahtanah pekarangan secara intensif. Setiap anggota masyarakat baik yang tinggal
di kota maupun di pedesaan mempunyai atau hidup dalam suatu pekarangan,
hanya penduduk yang berdomisili di pedesaan biasanya dapat menikmati tingkat
ketenangan yang relatif lebih baik karena terhindar dari keramaian atau volusi,
namun bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan itu nampaknya masih belum
memanfaatkan potensi tanah pekarangannya.
Pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja,
tetapi lebih daripada itu adalah guna meningkatkan perekonomian keluarga
masing-masing. Jenis-jenis tanaman yang bisa ditanam di pekarangan rumah
masing-masing adalah jenis sayur-sayuran, buah-buahan, obat-obatan, tanaman
hias dan lain sebagainya yang kesemuanya itu dapat menunjang kebutuhan
sehari-hari dan selebihnya bisa dijual.
Pemanfaatan Pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu
berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan
bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi
keluarga.
Menurut Peny, DH dan Benneth Ginting, 1984, Usaha di pekarangan jika
dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, disamping dapat
memenuhi
kebutuhan
konsumsi rumah
tangga, juga
dapat memberikan
14
pekarangan itu tidak hanya sekali saja atau hanya pada waktu diingatkan saja,
namun sebaiknya dilakukan terus-menerus karena pada hakekatnya usaha yang
berkelanjutan itu akan memberikan kemanfaatan atau kemudahan bagi keluarga
sendiri untuk menunjang kebutuhan hidup selama-lamanya. Manusia selama
hidup selalu membutuhkan makanan sedangkan apa yang diusahakan melalui
intensifikasi tanaman pekarangan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
3. Prinsip pengembangan tanaman bergizi tinggi, yaitu jenis- jenis tanaman
yang akan ditananam tersebut sebaiknya diseleksi jenis tanaman yang bisa
memberikan gizi tinggi tanpa mengurangi, pertimbangan penyesuaian faktor iklim,
tempat, selera dan lain sebagainya. Pemerintah dalam hal ini, khususnya bagi
Kajian Pemetaan Potensi Perkebunan dan
Hortikultura Kabupaten Kediri
14
pohonnya agak tinggi tetapi tidak begitu besar dan pilih yang bisa memberikan
hasil secara teru-menerus dan bisa juga tanaman hias yang mempunyai harga
relatif tinggi
3.
atau mahal.
hendaknya dipergunakan pagar hidup yang cepat tumbuh, banyak cabang, kuat
dan lebat, tanah pangkas dan bermanfaat banyak, misalnya : beluntas bisa
dipakai untuk obat dan lalap, tanaman puring, mongkokun, kedondong, belimbing
dan lain sebagainya
D. POTENSI PENGEMBANGAN
Komoditi yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan dengan
kesesuaian komoditi dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan nilai
guna meliputi:
1. Tanaman pangan:
a.
Sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat,
14
Sayuran umbi seperti wortel, kentang, bawang merah dan bawang putih,
bawang bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti
temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman
sayuran umbi-umbian
e. Tanamanbuah-buahan, obat-obatan, tanaman hias;
2. Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pendaging
3. Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dan lain-lain.
garis
besar, pemanfaatan
lahan
pekarangan
menurut
lokasinya
sebagai
penghasil
pelestaran lingkungan.
3 Didaerah perkotaan, pekarangan dimanfaatkan sebagai sumber pangan untuk
perbaikan gizi, memberikan kenyamanan dan keindahan, serta melestarikan
lingkungan.
Kajian Pemetaan Potensi Perkebunan dan
Hortikultura Kabupaten Kediri
14
2.
14
1.
Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan penyusunan Kajian Pemetaan Potensi Perkebunan
dan Hortikultura Kabupaten Kediri adalah lahan pekarangan milik masyarakat
di Kabupaten Kediri.
2.
Lokasi
Lokasi kegiatan penyusunan Kajian Pemetaan Potensi Perkebunan dan
Hortikultura Kabupaten Kediri adalah 26 kecamatan di Kabupaten Kediri.
3.
Sumber Dana
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Kediri Tahun
2015, sebesar Rp 180.000.000,- (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah).
4.
Satuan Kerja
PPK
14
Data Dasar
1. Mengacu data BPS terkait potensi daerah kabupaten kediri
2. Data Dasar Produk Unggulan dari masing-masing SKPD yang mewakili
setiap sektor;
3. Data Dasar Tata Ruang Kabupaten Kedir
6.
7.
Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
tahun
2014
tentang
8.
9.
14
10.
Team Leader
Ahli Agronomi/Agrotek
Ahli Landskap
Tenaga Surveyor
Drafter
Tenaga Administrasi
11.
Kualifikasi
Magister Pertanian/Agrotek (S2)
Sarjana Pertanian (S1)
Sarjana Pertanian (S1)
D3
D3 Teknik
D3 Administrasi
Pengalaman di
bidangnya
1 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun
12.
14
REVIEW
KONDISI
EKSISTING
KEBIJAKAN
Laporan Pendahuluan
14
Laporan Antara
Laporan Antara, merupakan laporan Fakta dan Analisa yang disusun setelah
mendapatkan gambaran permasalahan dan potensi, data/ informasi di
lapangan, analisis studi dari hasil temuan di lapangan serta konsep-konsep
penanganan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja/ 2
(dua ) bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 buku laporan, dan 5 CD
softcopy file.
15.
Laporan Akhir
Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari
kerja/ 3 (bulan) bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 buku laporan,
serta 5 (lima) CD softcopy file.
16.
Executive Summary
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kerja/
3 (bulan) bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 buku laporan beserta 5
(lima) buah CD softcopy file.
14
b.
18.
penyusunan
kajian
berdasarkan
ketentuan
perjanjian
14
penyusunan
Kajian
Pemetaan
Potensi
Perkebunan
dan
Kediri,
2015
14